Dalam pembacaan Al-Quran kita akan mendapatkan "Nun Mati" atau "Tanwin" yang
ada dalam setiap ayat. Nun Mati dan Tanwin bertemu dengan huruf-huruf tertentu
dibaca menurut tajwid yang terdapat dalam Al-Quran.
Adapun aturan atau hukum pembacaan ini dituangkan dalam "Hukum Nun Mati
dan Tanwin".
Tata cara membaca 'Nun Mati danTanwin' pada saat bertemu dengan salah satu
huruf Hiyaiyah . Hukum ini terdiri dari 4 jenis, yaitu;
1. Idzhar Halqi
2. Idgham
3. Iqlab
4. Ikhfa' Haqiqi
Penjelasan:
1. Idzhar Halqi
Hukum Idzhar: Apabila Nun Sukun atau Tanwin menghadapi salah satu dari
Huruf Halqi yang enam, maka dinamakan Idzhar.
Dua contoh kasus di atas menampilkan kasus "Nun Mati" bertemu huruf
ghoin ( )غdan simbol "Tanwin": bertemu huruf ha ( )ح.
Bacaan Idzhar Halqi terjadi pada ketukan ke-4, dimana ‘Nun Mati’ bertemu huruf
‘ghoin (’)غ. Huruf. Nun Mat’ pada ketukan ke-4 dibaca dengan bunyi ‘n’ yang
jelas. Ia mempunyai hak 1 ketukan saja.
Jadi, apabila contoh tersebut di atas dibaca keseluruhannya, akan berbunyi “fa-sa-
yun- -ghi-dlu- -na”. Spasi kosong di ketukan ke-4 adalah untuk hak ketukan
Idzar Halqi, dan spasi kosong pada ketukan ke-7 adalah untuk hak ketukan
Mad Thobi’i.
Contoh lainnya;
Pada ketukan ke-3, kita akan mengucapkan “dlon”. Tahan lidah pada posisi huruf
“n” hingga ketukan ke-4 selesai. Lepaskan lidah dari posisi huruf “n” sebelum jatuh
pada ketukan ke-5, saat kita harus mengucapkan “ha”. Bunyi “n” pada ketukan ke-3
atau ke-4 tidak boleh dipantulkan.
Jadi, apabila contoh tersebut di atas dibaca keseluruhannya, akan berbunyi “qor- -
dlon- -ha-sa-na- -”. Spasi kosong di ketukan ke-2 adalah untuk hak ketukan
'ro sukun' yang konsonannya bergeser kepada qor, spasi kosong pada
ketukan ke-4 adalah untuk hak ketukan Idzhar Halqi dan spasi kosong pada
ketukan ke-8 adalah untuk hak ketukan Mad ‘Iwadl.
https://www.youtube.com/watch?v=pdj8Pyn0JnY
2. Idgham
Menurut bahasa: Idgham artinya meleburkan/memasukkan. Hukum bacaan ini
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Efek dari hilangnya bunyi “nun” adalah ditahannya suara huruf mim ()م,
nun ()ن, wawu ( )وdan ya' ( )يselama 4 ketukan. Jadi, huruf mim()م,
nun (( )نwawu ()و,dan ya' ( )يmenjadi berdengung selama 4 ketukan.
Pada ketukan ke-3 kita akan mengucapkan ‘rum’. Pertahankan bibir pada posisi
bunyi ‘m’ hingga ketukan ke-7. Bunyi ‘m’ akan lepas bersamaan dengan bunyi ‘mar’
pada ketukan ke-7. Bunyi ‘m’ dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-7 tidak boleh
terputus. Itulah yang disebut dengan bunyi Idghom Bi Ghunnah. Dengung
terjadi pada bunyi ‘m’ dengan durasi 4 ketukan.
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=N5Zz8zAy4kg
Menurut istilah, artinya: Jika "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan salah satu
huruf "Idgham Bi Laa Ghunnah" maka huruf "Nun Mati atau Tanwin"
dileburkan/dimasukkan ke dalam huruf " Idgham Bi Laa Ghunnah" tanpa ada
dengung.
Idghom Bilaa Ghunnah merupakan sifat huruf: "Nun Mati", yaitu hilang/leburnya
suara “nun( ”)نketika bertemu dengan huruf lam dan ro' . Efek dari
hilangnya bunyi “nun” adalah huruf lam dan ro' menjadi bertasydid dan
pembacaannya ditahan 2 ketukan.
Durasi Idghom Bilaa Ghunnah adalah 2 ketukan yaitu pada huruf lam ( ) لdan
ر
ro'( ).
Pada ketukan ke-6 kita mengucapkan ‘tir'. Pertahankan posisi lidah pada bunyi ‘r’
hingga ketukan ke-8 saat anda mengucapkan ‘ro’. Bunyi ‘r’ dari ketukan ke-7 hingga
ketukan ke-8 tidak boleh terputus. Bunyi ‘r’ ditahan 2 ketukan. Itulah yang disebut
dengan bacaan Idghom Bilaa Ghunnah.. Bunyi ‘n’ pada kata ‘tin’ menghilang.
Karena itu, ketika mengucapkan ‘ti’ langsung disambungkan dengan bunyi ‘r’
sehingga menjadi bunyi ‘tir’.
Pengecualian:
Jika "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan keenam huruf Idgham(ghunnah dan
bila ghunnah) diatas tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti surat
dibawah ini, maka huruf "Nun Mati atau Tanwin" tidak dileburkan, dibaca dengan
jelas;
بُنيَان...........dibaca Bun-ya, QS. 61:4
3. Iqlab
Menurut istilah, artinya: Jika terdapat huruf "Nun Mati atau Tanwin" bertemu
dengan huruf "Iqlab", dibaca dengan menukar bunyi "Nun mati atau Tanwin"
menjadi huruf mim ( )مdan selanjutnya di ikhfa'kan(disembunyikan) dan
ditukar menjadi huruf ba' ()ب.
Huruf iqlab
Contoh Iqlab:
Iqlab merupakan sifat dari huruf: "Nun Mati", yaitu menukar suara “nun(”)ن
menjadi “mim(”)ن, ketika huruf "Nun Mati" bertemu dengan huruf ba' ()ب.
Durasi pengucapan iqlab adalah 2 mad atau 4 ketukan
.
Berikut ini adalah contoh bacaan Iqlab:
Pada ketukan ke-2 kita mengucapkan ‘yum’. Pertahankan bibir kita pada posisi
pengucapan “m” hingga ketukan ke-6. Bersamaan dengan pengucapan ‘ba’ pada
ketukan ke-6, bunyi ‘m’ pun menghilang. Bunyi ‘m’ dari ketukan ke-2 hingga
menjelang ketukan ke-6 tidak boleh terputus. Jadi suaranya berdengung pada bunyi
‘m’. Itulah yang disebut dengan suara Iqlab. Suara ‘n’ berbalik menjadi suara ‘m’
dengan didengungkan selama 4 ketukan
.
Pada ketukan ke-11 terdapat kasus Ghunnah. Cara membacanya sudah dimulai
sejak ketukan ke-7. Pada ketukan ke-7, kita mengucapkan ‘dzan’. Pertahankan
lidah pada posisi bunyi ‘n’ hingga ketukan ke-11 saat mengucapkan ‘na’. Bunyi ‘n’
dari ketukan ke-7 hingga ketukan ke-11 tidak boleh terputus. Jadi suaranya
berdengung pada bunyi ‘n’. Itulah yang disebut dengan suara Ghunnah. Suara ‘n’
berdengung dengan durasi 4 ketukan.
Pada ketukan ke-3 kita mengucapkan ‘dam’. Pertahankan bibir pada posisi
pengucapan “m” hingga ketukan ke-7. Bersamaan dengan pengucapan ‘ba’ pada
ketukan ke-7, bunyi ‘m’ pun menghilang. Bunyi ‘m’ dari ketukan ke-3 hingga
menjelang ketukan ke-7 tidak boleh terputus. Jadi suaranya berdengung pada bunyi
‘m’. Itulah yang disebut dengan suara Iqlab. Suara ‘n’ berbalik menjadi suara ‘m’
dengan didengungkan selama 4 ketukan.
https://www.youtube.com/watch?v=0eEWFYWv2UM
https://www.youtube.com/watch?v=CNxONkL0tHo
4. Ikhfa' Haqiqi
Menurut istilah,Ikhfa' artinya jika terdapat "Nun Mati atau Tanwin" bertemu
dengan salah satu huruf "Ikhfa' Haqiqi" maka huruf "Nun Mati atau Tanwin"
dibaca diantara Idzhar dan Idgham.
Huruf ikhfa' ada 15
Gambaran samarnya bunyi “n” adalah bunyi “n” menjadi bercampur huruf
ikhfa’. Misalnya: huruf "Nun Mati" bertemu dengan huruf ta'()ت, maka
suara “n” menjadi samar, separoh bunyi “n” dan separoh bunyi “t”. Kira-
kira pertengahan bunyi “nt”. Kecuali huruf "Nun Mati" bertemu huruf
kaf ( )كdan qof ()ق, suara dengungnya menjadi “ng”.
Durasi pembacaan Ikhfa’ Haqiqi adalah 2 mad atau 4 ketukan pada dengungnya
suara “n”.
Pada ketukan ke-5 kita akan mengucapkan ‘kunt’. Pertahankan bunyi ‘nt’ hingga
ketukan ke-9. Bunyi ‘nt’ akan hilang bersamaan dengan jatuhnya bunyi ‘tum’ pada
ketukan ke-9. Bunyi ‘nt’ dari ketukan ke-5 hingga menjelang ketukan ke-9 tidak boleh
terputus. Itulah yang disebut bunyi Ikhfa’ Haqiqi. Dengung terjadi pada bunyi ‘nt’
dengan durasi 4 ketukan.
Pada ketukan ke-7 kita akan mengucapkan ‘ronj’. Pertahankan bunyi ‘nj’ hingga
ketukan ke-11. Bunyi ‘nj’ akan hilang bersamaan dengan jatuhnya bunyi ‘ja’ pada
ketukan ke-11. Bunyi ‘nj’ dari ketukan ke-7 hingga menjelang ketukan ke-11 tidak
boleh terputus. Itulah yang disebut bunyi Ikhfa’ Haqiqi.
Dengung terjadi pada bunyi ‘nj’ dengan durasi 4 ketukan.
https://www.youtube.com/watch?v=D7zLjRQt1Ho
Arsip Blog
► 2014 (1)
o ► April 2014 (1)
► Apr 08 (1)
▼ 2013 (14)
o ► Juni 2013 (1)
► Jun 25 (1)
o ► Mei 2013 (4)
► Mei 24 (1)
► Mei 23 (1)
► Mei 16 (1)
► Mei 15 (1)
o ▼ April 2013 (9)
► Apr 25 (2)
▼ Apr 23 (7)
HUKUM MAD
HUKUM ALIF LAAM
GHUNNAH MUSYADDADAH ATAU WAJIBUL
GHUNNAH
HUKUM MIM MATI
"HUKUM NUN MATI( ) نDAN TANWIN (BARIS DUA) "
SIFATUL HURUF = SIFAT-SIFAT HURUF
MAKHROJUL HURUF