Anda di halaman 1dari 12

Ghunnah Musyaddadah

Ghunnah Musyaddadah ( ) adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mim
dan Nun dalam keadaan bertasydid ( / ) .
Ghunnah artinya dengung; suara yang terdengar jelas dan nyaring yang keluar dari pangkal
hidung (khaisyum)
Musyaddadah artinya bertasydid
Tasydid yang ada di dalam Ghunnah Musyaddadah adalah Tasydid Ashli , bukan Tasydid
Hukum sebagaimana yang ada di dalam Hukum Idgham Bighunnahatau Bilaghunnah.
Silahkan baca mengenai Tanda Tasydid <- KLIK DI SINI !
Cara membaca Ghunnah Musyaddadah adalah membaca terlebih dahulu HURUF sebelum
MIM/NUN bertasydid ( / ) , kemudian HURUF tersebut masuk ke tanda tasydid ( / )
lalu huruf / langsung didengungkan secara jelas ke pangkal hidung (khaisyum), sekitar 1
1/2 Alif atau sekitar 2 3 harakat.
sehingga ada alunan innn.. / unnn / annn
atau immm.. / ummm.. / ammm..
Di dalam Al-Quran, Ghunnah Musyaddadah dapat berada di awal ayat, di tengah ayat,
maupun di ujung ayat.

Contoh:
1111111111111
Contoh Ghunnah Musyaddadah di awal ayat di dalam Al-Quran :
22222222222

Ghunnah Musyaddadah di Samping Tanda Waqof / di Ujung Ayat


Ghunnah Musyaddadah juga dapat terjadi di ujung ayat atau di tengah ayat yang letaknya
berada disamping tanda Wakof.
Cara mengunci bacaan ketika huruf terakhirnya mengandung Hukum Ghunnah Musyaddadah
adalah tetap didengungkan, karena jika langsung dikunci maka Tanda Tasydid dari huruf
tersebut akan hilang.
Jadi, cara mengunci bacaannya adalah cukup didengungkan = nnn atau mmm 1 1/2
Alif atau sekitar 2 3 harakat
Lihat contoh surah Al-Anbiyaa Ayat 88 dibawah ini.
Di tengah ayat terdapat Ghunnah Musyaddadah, yaitu huruf Mim Bertasydid disamping tanda
Waqof Tho ( ) .

Waqof Tho adalah Wakof Mutlaq, yaitu wajib berhenti, Insya Allah akan dibahas di dalam
pembagian waqof.
333333333333
4444444444444444
Huruf O, seperti ro-aa atau qomiishohuu pada tulisan Latin di atas untuk menunjukkan suara
bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu raaa atau qamiishahuu .
http://www.ilmutajwid.com/ghunnah-musyaddadah/

Hukum Idgham Bilaghunnah

)
atau tanwin ( , , ) bertemu dengan huruf lam ( ) atau Ro ( ) ,
Hukum Idgham Bilaghunnah adalah hukum tajwid yang berlaku apabila Nun Sukun (

tanpa menggunakan suara dengung

Bila artinya tidak.

Ghunnah artinya dengung.

Sementara Idgham artinya meleburkan satu huruf ke dalam huruf setelahnya,


atau bahasa lainnya di-tasydid-kan.

Cara membacanya adalah dengan meleburkan


suara huruf

atau , ,

menjadi

atau , atau lafaz kedua huruf tersebut seolah diberi tanda tasydid,

tanpa dikuti suara dengung (ghunnah).


Dengan adanya perbedaan dengung ini, dapat dikatakan bahwa Idgham Bilaghunnah
adalah kebalikan dari Idgham Bighunnah.
Mengenai tanda baca Tasydid yang dimaksud di dalam hukum Idgham Bilaghunnah
adalah TASYDID HUKUM bukan TASYDID ASLI . Sama seperti yang dijelaskan di dalam
hukum Idgham Bighunnah.

5555555555

Contoh Hukum Idgham Bilaghunnah


66666666

77777777

88888
999999
10101010

* huruf dicetak ungu adalah contoh Hukum Idgham Bighunnah.


************
WASHAL
Hukum Idgham Bilaghunnah juga berlaku sekalipun saat ingin mewashal
(menyambungkan bacaan antar ayat).
11 11 11

Huruf O, seperti walloohu pada tulisan Latin di atas untuk menunjukkan suara bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu
Wallaahu.
Contoh bacaan Al-Quran standar Indonesia dan Arab Saudi, dapat dilihat pada tanda
baca surah Al-Balad di bawah ini.
Perhatikan pada huruf Nun yang tidak ada tanda Sukun.
12 12 12 12
http://www.ilmutajwid.com/hukum-idgham-bilaghunnah/

Hukum Idgham Bighunnah (Maal ghunnah)


Hukum Idgham Bighunnah atau sering disebut Idgham Maal Ghunnah adalah hukum
tajwid yang berlaku apabila Nun Sukun ( ) atau tanwin ( , , ) bertemu dengan
huruf Mim, Nun, Waw, Ya ( ) , secara terpisah atau tidak dalam satu kata/kalimat.
Maksud dari kata terpisah di sini akan dibahas di bagian bawah.
Bi artinya dengan. Ghunnah artinya dengung. Sementara Idgham artinya meleburkan satu
huruf ke dalam huruf setelahnya, atau bahasa lainnya di-tasydid-kan.
Cara membaca Idgham Bighunnah adalah dengan meleburkan atau , , menjadi
suara huruf di depannya , atau keempat huruf tersebut seolah diberi tanda tasydid,
diiring dengan menggunakan suara dengung 1 Alif 1 1/2 Alif atau sekitar 2 3 harakat.
Perlu digarisbawahi, tanda tasydid yang dimaksud adalah TASYDID HUKUM
bukan TASYDID ASHLI.
Untuk mushaf standar Indonesia biasanya hukum Idgham Bighunnah sudah diberi tanda
Tasydid. Namun, ada sebagian buku-buku doa, wirid, termasuk juga buku-buku Yaasiin, tidak
memberikan tanda Tasydid Hukum tersebut. Sehingga, seringkali terjadi kesalahan dalam
membaca. Di sinilah pentingnya belajar tajwid.
13 13 13
Contoh Hukum Idgham Bighunnah (Maal ghunnah)

Hukum Idgham Bighunnah tetap berlaku sekalipun saat ingin mewashal (menyambungkan
bacaan antar ayat).

Mushaf standar Indonesia dan Arab Saudi, dapat dilihat pada tanda baca surah Asy-Syams
dibawah ini.
Perhatikan pada tanda Tasydid Hukum-nya

Perbedaan antara Hukum Idgham Bighunnah dan Izhar Wajib


Kunci Hukum Idgham Bighunnah adalah Nun Sukun ( ) atau tanwin ( , , ) bertemu
dengan huruf secara terpisah.

Banyak yang terjebak ketika huruf Nun Sukun ( ) menyambung atau berada dalam satu kata
dengan huruf .
Sekadar contoh: - -
Maka, apabila Nun Sukun ( ) bertemu dengan huruf dalam keadaan sambung
atau dalam satu kata / kalimat, maka yang berlaku adalah hukum Izhar Wajib. Cara
membacanya harus jelas, tegas, dan tidak berdengung.
http://www.ilmutajwid.com/hukum-idgham-bighunnah-maal-ghunnah/

Hukum Ghunnah
Pengertian GHUNNAH menurut lughoh ( bahasa ) adalah : dengung/mendengung.
sedangkan pengertian GHUNNAH menurut Ishtilah adalah :

( SHOUTUN JAHRIYYUN
YAKHRUJU MINAL-KHOISYUMI LAA 'AMALALLISAANI FIIHI ) artinya : Suara yang nyaring/ jelas yang
keluar dari lobang hidung, dengan tidak menggunakan lidah ketika mengucapkannya.
GHUNNAH terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.

( GHUNNAH ASHLIYYAH ) artinya : GHUNNAH yang Ashli

yaitu : ketika Huruf MIM dan NUN kedua-duanya dalam keadaan bertasydid. maka dalam mengucapkannya di
wajibkan memakai GHUNNAH/ suara dengung yang nyata dan jelas dari pangkal hidung, seraya ditahan kirakira ukuran 2 harkat/ketukan.
contoh seperti lafazh :

dibaca : FALAMMAA
dibaca : TSUMMA
dibaca : INNA
dibaca : JANNATUN dll.

dikatakan GHUNNAH ASHLIYYAH dikarenakan GHUNNAH pada lafazh-lafazh tersebut misti wajib ada nya,
baik dalam keadaan washol ataupun waqof.

2.

( GHUNNAH 'AARIDHOH ) artinya : GHUNNAH yang Baru.

yaitu GHUNNAH yang ada pada Hukm IDGHOOM BIGHUNNAH, IDGHOOM MIIMI, IKHFAA AQROBAUSATH-AB'AD, IKHFAA SYAFAWI, dan IQLAAB.
contoh seperti lafazh :

dibaca : MAYYAQUULU
dibaca : LAHUMMAA
dibaca : MINGQOBLIKA
dibaca : HUMMBIDZAALIKA
dibaca : MIMMBA'DI dll.

jadi pada lafazh-lafazh tersebut juga terdapat GHUNNAH/ suara dengung dari pangkal hidung. dan ketika
mengucapkannya seraya ditahan kira-kira ukuran 2 harkat/ketukan.
dikatakan GHUNNAH 'AARIDHOH/ GHUNNAH yang Baru, karena GHUNNAH disana tidak misti ada
selamanya. terdapat GHUNNAH disana hanya dalam kedaan tertentu, seperti GHUNNAH pada hukum
IDGHOOM BIGHUNNAH : terdapat GHUNNAH karena adanya Huruf yang di IDGHOOMKAN ( NUN MATI
atau TANWIN ) dan Huruf IDGHOOMNYA. andaikata NUN MATI atau TANWIN nya tidak bertemu dengan
Huruf IDGHOOM BIGHUNNAH maka disana tidak ada GHUNNAH.

http://tatengjaelani.blogspot.co.id/2013/01/hukun-ghunnah.html

Idgham Mislain
Idgham Mislain terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf mim

Idgham Mislain ini memiliki beberapa nama.


Nama lain Idgham Mislain adalah:
- Idgham Mislain
- Idgham Syafawi
- Idgham Mimi

Cara membaca Idgham Mislain adalah dengan cara menyuarakan suara mim rangkap
atau di tasydidkan dengan samar-samar dengan panjang 2 harakat.

Contoh-contoh Idhgam Syafawi atau Idgham Mislain

http://tajwid.quran-terjemah.org/idgham-mislain_6.html

Ikhfa
Dalam hukum nun mati/tanwin ikhfa terjadi apabila nun mati/tanwin bertemu dengan salah
satu huruf ikhwa, ikhfa ini juga sering di sebut dengan Ikhfa Haqiqi.
Selain ikhfa haqiqi masih ada ikhfa lain yaitu ikhfa syafawi yang berkenaan dengan hukum
mim
mati.
Huruf-huruf ikhfa ini ada 15, karena banyaknya huruf ikhfa ini mungkin akan lebih mudah
jika kita menghafalkan huruf izhar, iqlab dan idgham, dan sisanya adalah huruf ikhfa

Cara membacanya yaitu dengan samar - samar, dan dengungnya di


panjangkan 2 harakat
Huruf-huruf Ikhfa haqiqi :

http://tajwid.quran-terjemah.org/ikhfa_3.html

Contoh - contoh ikhfa:

Ikhfa' Syafawi
Ikhfa' Syafawi terjadi jika mim mati bertemu dengan ba .

Cara membaca Ikhfa' Syafawi di dengungkan, dengan panjang 2 harakat

Contoh Ikhfa' Syafawi :

http://tajwid.quran-terjemah.org/ikhfa-syafawi_5.html

Pengertian Iqlab
Iqlab artinya membalik
Secara rinci yaitu membalik suara nun mati atau tanwin menjadi suara huruf min ketika bertemu
dengan huruf iqlab yaitu BA'
Dalam setiap bacaan iqlab pasti ditandai dengan adanya mim kecil diatasnya nun mati atau
tanwin..dengan maksud agar suaranya menjadi mim..

http://distroilmu.blogspot.co.id/2010/03/bacaan-iqlab.html

Anda mungkin juga menyukai