Nama Kelompok:Geoff
Nama Anggota: Adam Maulana(2)
Kevin Nizar(16)
M.Aldiansyah(20)
M.Bahrul Ulum(21)
Rafif Mukhtar(31)
EST. 2018/2019
A. Definisi Nun Mati dan Tanwin.
Adapun perbedaan pokok "Nun Mati" dan "Tanwin" ialah Nun bersukun tetap nyata dalam penulisan
dan pengucapannya, baik ketika washal (bersambung) atau ketika waqaf (berhenti) sedang Tanwin tetap
nyata terdengar dalam pengucapan dan ketika washal, tetapi tidak dalam penulisan dan waqaf.
Tata cara membaca 'Nun Mati danTanwin' pada saat bertemu dengan salah satu huruf Hiyaiyah .
Hukum ini terdiri dari 4 jenis, yaitu;
1. Idzhar Halqi
2. Idgham
3. Iqlab
4. Ikhfa' Haqiqi
Penjelasan:
1. Idzhar Halqi
Menurut istilah yaitu mengeluarkan huruf dari makhrajnya tanpa memakai dengung pada huruf yang
di-idzharkan.
Hukum Idzhar: Apabila Nun Sukun atau Tanwin menghadapi salah satu dari Huruf Halqi yang enam,
maka dinamakan Idzhar.
Huruf Halqi yang enam:
Idzhar Halqi merupakan sifat dari huruf "Nun Sukun" yaitu jelasnya suara “nun" (( ) ننbukan bunyi
suara yang lain), ketika huruf "Nun sukun" bertemu dengan 6 huruf :
ha ( )ھ, hamzah ( )أ, ghoin ()غ, 'ain ()ع, kha ()خ, dan ha ( )حyang makhrojnya di tenggorokan. Karena itu
Idzhar disebut Idzhar Halqi (jelas di tenggorokan ).
Dua contoh kasus di atas menampilkan kasus "Nun Mati" bertemu huruf ghoin ( )غdan simbol
"Tanwin": bertemu huruf ha ( )ح.
Penggalan ayat tersebut di atas terdiri atas 8 huruf. Oleh karena itu, ia harus dibaca dengan
delapan ketukan yang rata dan konstan. Ingat … bahwa tiap huruf mempunyai hak ketukan yang sama,
dan prinsip ketukan adalah rata dan konstan.
Bacaan Idzhar Halqi terjadi pada ketukan ke-4, dimana ‘Nun Mati’ bertemu huruf ‘ghoin
(’)غ. Huruf. Nun Mati pada ketukan ke-4 dibaca dengan bunyi ‘n’ yang jelas. Ia mempunyai hak 1
ketukan saja.
Huruf ‘Nun Mati‘ pembacaan bunyi konsonannya akan maju ke ketukan sebelumnya, namun hak
ketukan tetap diberikan kepadanya. Hal itu terjadi agar tidak ada pemanjangan suara sebelum huruf
mati. Karena bila ada mad (suara dipanjangkan) menuju huruf mati, pembacaan seperti itu
adalah Salah.
Pada ketukan ke-3, kita akan mengucapkan “yun”. Tahan lidah pada posisi huruf “n” hingga ketukan
ke-4 selesai. Lepaskan lidah dari posisi huruf “n” sebelum jatuh pada ketukan ke-5, saat kita harus
mengucapkan “ghi”. Bunyi “n” pada ketukan ke-3 atau ke-4 tidak boleh dipantulkan.
Jadi, apabila contoh tersebut di atas dibaca keseluruhannya, akan berbunyi “fa-sa-yun- -ghi-dlu- -
na”. Spasi kosong di ketukan ke-4 adalah untuk hak ketukan Idzar Halqi, dan spasi kosong pada
ketukan ke-7 adalah untuk hak ketukan Mad Thobi’i.
Contoh lainnya;
Pada ketukan ke-3, kita akan mengucapkan “dlon”. Tahan lidah pada posisi huruf “n” hingga ketukan
ke-4 selesai. Lepaskan lidah dari posisi huruf “n” sebelum jatuh pada ketukan ke-5, saat kita harus
mengucapkan “ha”. Bunyi “n” pada ketukan ke-3 atau ke-4 tidak boleh dipantulkan.
Jadi, apabila contoh tersebut di atas dibaca keseluruhannya, akan berbunyi “qor- -dlon- -ha-sa-na- -
”. Spasi kosong di ketukan ke-2 adalah untuk hak ketukan 'ro sukun' yang konsonannya bergeser
kepada qor, spasi kosong pada ketukan ke-4 adalah untuk hak ketukan Idzhar Halqi dan spasi kosong
pada ketukan ke-8 adalah untuk hak ketukan Mad ‘Iwadl.
https://www.youtube.com/watch?v=pdj8Pyn0JnY
~~~~~~~~~~*~~~~~~~~~~
2. Idgham
Menurut bahasa: Idgham artinya meleburkan/memasukkan. Hukum bacaan ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
Penjelasan:
Menurut istilah, artinya: Jika "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan salah satu huruf "Idgham Bi
Ghunnah " maka huruf "Nun Mati atau Tanwin" dileburkan, dimasukkan ke dalam huruf "Idgham Bi
Ghunnah" dengan dengung.
Huruf Idgham Bi Ghunnah
Idghom Bi Ghunnah: merupakan sifat huruf "Nun Mati", yaitu leburnya (hilang) suara “nun( ”)نketika
bertemu dengan huruf : mim ()م, nun ( ( )نwawu ()و, dan ya' ()ي.
Efek dari hilangnya bunyi “nun” adalah ditahannya suara huruf mim ()م, nun ()ن, wawu ( )وdan ya'
( )يselama 4 ketukan. Jadi, huruf mim()م, nun (( )نwawu ()و,dan ya' ( )يmenjadi berdengung selama 4
ketukan.
Durasi pembacaan Idghom Bi Ghunnah adalah 2 mad atau 4 ketukan, yaitu dengung pada huruf mim
()م, nun ( ( )نwawu ()و, dan ya' ()ي.
Pada ketukan ke-3 kita akan mengucapkan ‘rum’. Pertahankan bibir pada posisi bunyi ‘m’ hingga
ketukan ke-7. Bunyi ‘m’ akan lepas bersamaan dengan bunyi ‘mar’ pada ketukan ke-7. Bunyi ‘m’ dari
ketukan ke-3 hingga ketukan ke-7 tidak boleh terputus. Itulah yang disebut dengan bunyi Idghom Bi
Ghunnah. Dengung terjadi pada bunyi ‘m’ dengan durasi 4 ketukan.
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=N5Zz8zAy4kg
Menurut istilah, artinya: Jika "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan salah satu huruf "Idgham Bi
Laa Ghunnah" maka huruf "Nun Mati atau Tanwin" dileburkan/dimasukkan ke dalam huruf " Idgham
Bi Laa Ghunnah" tanpa ada dengung.
Idghom Bilaa Ghunnah merupakan sifat huruf: "Nun Mati", yaitu hilang/leburnya
suara “nun( ”)نketika bertemu dengan huruf lam dan ro' . Efek dari hilangnya bunyi “nun” adalah
huruf lam dan ro' menjadi bertasydid dan pembacaannya ditahan 2 ketukan.
Durasi Idghom Bilaa Ghunnah adalah 2 ketukan yaitu pada huruf lam ( ) لdan ro'()ر.
Berikut ini adalah contoh baca Idghom Bilaa Ghunnah :
Pada ketukan ke-1 kita mengucapkan ‘mil’. Pertahankan posisi lidah pada bunyi ‘l’ hingga ketukan ke-3
saat kita mengucapkan ‘la’. Bunyi ‘l’ dari ketukan ke-2 hingga ketukan ke-3 tidak boleh terputus. Bunyi
‘l’ ditahan 2 ketukan. Itulah yang disebut dengan bacaan Idghom Bilaa Ghunnah. Bunyi ‘n’ pada kata
‘min’ menghilang. Karena itu, ketika mengucapkan ‘mi’ langsung disambungkan dengan bunyi ‘l’
sehingga menjadi bunyi ‘mil’.
Pada ketukan ke-6 kita mengucapkan ‘tir'. Pertahankan posisi lidah pada bunyi ‘r’ hingga ketukan ke-8
saat anda mengucapkan ‘ro’. Bunyi ‘r’ dari ketukan ke-7 hingga ketukan ke-8 tidak boleh terputus. Bunyi
‘r’ ditahan 2 ketukan. Itulah yang disebut dengan bacaan Idghom Bilaa Ghunnah.. Bunyi ‘n’ pada kata
‘tin’ menghilang. Karena itu, ketika mengucapkan ‘ti’ langsung disambungkan dengan bunyi ‘r’ sehingga
menjadi bunyi ‘tir’.
Pengecualian:
Jika "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan keenam huruf Idgham(ghunnah dan bila
ghunnah) diatas tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti surat dibawah ini, maka huruf "Nun
Mati atau Tanwin" tidak dileburkan, dibaca dengan jelas;
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=OluyyTBnqEQ
~~~~~~~~~~*~~~~~~~~~~
3. Iqlab
Menurut istilah, artinya: Jika terdapat huruf "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan huruf "Iqlab",
dibaca dengan menukar bunyi "Nun mati atau Tanwin" menjadi huruf mim ( )مdan selanjutnya di
ikhfa'kan(disembunyikan) dan ditukar menjadi huruf ba' ()ب.
Huruf iqlab
Contoh Iqlab:
Iqlab merupakan sifat dari huruf "Nun Mati", yaitu menukar suara “nun( ”)نmenjadi “mim(”)ن, ketika
huruf "Nun Mati" bertemu dengan huruf ba' ()ب.
.
Pada ketukan ke-3 kita mengucapkan ‘dam’. Pertahankan bibir pada posisi pengucapan “m” hingga
ketukan ke-7. Bersamaan dengan pengucapan ‘ba’ pada ketukan ke-7, bunyi ‘m’ pun menghilang. Bunyi
‘m’ dari ketukan ke-3 hingga menjelang ketukan ke-7 tidak boleh terputus. Jadi suaranya berdengung
pada bunyi ‘m’. Itulah yang disebut dengan suara Iqlab. Suara ‘n’ berbalik menjadi suara ‘m’ dengan
didengungkan selama 4 ketukan.
Membaca Iqlab tanpa didengungkan (hanya mengubah bunyi n menjadi m) adalah salah.
https://www.youtube.com/watch?v=0eEWFYWv2UM
https://www.youtube.com/watch?v=CNxONkL0tHo
4. Ikhfa' Haqiqi
Menurut istilah,Ikhfa' artinya jika terdapat "Nun Mati atau Tanwin" bertemu dengan salah satu huruf
"Ikhfa' Haqiqi" maka huruf "Nun Mati atau Tanwin" dibaca diantara Idzhar dan Idgham.
Huruf ikhfa' ada 15
Ikhfa’ Haqiqi merupakan: sifat huruf "Nun Mati" yaitu samarnya suara “n” ketika huruf "Nun Mati"
bertemu dengan huruf-huruf : ta'()ت,tha' ()ث,
jim ()ج, dal () د, dzal ()ذ, zai ()ز, sin ()س, syin ()ش, sod()ص,dhod() ض, tho ( )ط, zho ()ظ, fa' ()ف, qof ()ق, da
n kaf ()ك
Gambaran samarnya bunyi “n” adalah bunyi “n” menjadi bercampur huruf ikhfa’. Misalnya: huruf "Nun
Mati" bertemu dengan huruf ta'()ت, maka suara “n” menjadi samar, separoh bunyi “n” dan separoh
bunyi “t”. Kira-kira pertengahan bunyi “nt”. Kecuali huruf "Nun Mati" bertemu huruf kaf ( )كdan
qof ()ق, suara dengungnya menjadi “ng”.
Durasi pembacaan Ikhfa’ Haqiqi adalah 2 mad atau 4 ketukan pada dengungnya suara “n”.
Pada ketukan ke-1 kita akan mengucapkan ‘ink’ atau ‘ing’. Pertahankan bunyi ‘ing’ hingga ketukan ke-5.
Bunyi ‘ng’ akan hilang bersamaan dengan jatuhnya bunyi ‘kunt’ pada ketukan ke-5. Bunyi ‘ng’ dari
ketukan ke-1 hingga menjelang ketukan ke-5 tidak boleh terputus. Itulah yang disebut bunyi Ikhfa’
Haqiqi. Dengung terjadi pada bunyi ‘ng’ dengan durasi 4 ketukan.
Pada ketukan ke-5 kita akan mengucapkan ‘kunt’. Pertahankan bunyi ‘nt’ hingga ketukan ke-9. Bunyi
‘nt’ akan hilang bersamaan dengan jatuhnya bunyi ‘tum’ pada ketukan ke-9. Bunyi ‘nt’ dari ketukan ke-5
hingga menjelang ketukan ke-9 tidak boleh terputus. Itulah yang disebut bunyi Ikhfa’ Haqiqi. Dengung
terjadi pada bunyi ‘nt’ dengan durasi 4 ketukan.
Pada ketukan ke-7 kita akan mengucapkan ‘ronj’. Pertahankan bunyi ‘nj’ hingga ketukan ke-11. Bunyi
‘nj’ akan hilang bersamaan dengan jatuhnya bunyi ‘ja’ pada ketukan ke-11. Bunyi ‘nj’ dari ketukan ke-7
hingga menjelang ketukan ke-11 tidak boleh terputus. Itulah yang disebut bunyi Ikhfa’ Haqiqi.
Sumber:Dari Google