Anda di halaman 1dari 12

Hukum Bacaan Mim Mati (Contoh Izhar Syafawi, Ikhfa

Syafawi, dan Idgam Mutamatsilain)


JUNI HARTONO SABTU, 22 OKTOBER 2016 ISLAMI

ْ‫م‬
Mim mati adalah huruf mim yang tidak memiliki tanda baris/harakat ( ). Ada tiga hukum bacaan
mim mati apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah, yaitu: izhar syafawi, ikhfa’ syafawi,
dan idgam mutammasilain.
Perhatikan bagan contoh hukum bacaan mim mati berikut ini:

1. Izhar Syafawi
Izhar berarti jelas atau terang. Sementara itu, syafawi berarti bibir. Jadi, izhar syafawi adalah
terang di bibir dengan mulut tertutup. Tempat keluarnya (makhraj-nya) huruf berada di bibir.
Huruf yang dibaca jelas pada bacaan ini adalah huruf mim mati-nya. Jumlah huruf izhar syafawi
‫م‬
27 huruf hijaiyah, kecuali huruf mim ( ) dan ba ( ‫)ب‬.
Contoh hukum bacaan mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah:
2. Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf ba. Mim mati yang bertemu
dengan huruf ba ( ‫ )ب‬harus dibaca samar-samar, suara bacaan huruf mim dan ba berada di
bibir.
Contoh hukum mim mati yang dibaca ikhfa’ syafawi:

3. Idgam Mutamatsilain
‫م‬
Idgam mutammatsilain adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf mim ( ). Cara
membacanya adalah dengan memasukkan suara huruf mim mati ke dalam huruf mim di
depannya. Kedua bibir dirapatkan disertai dengan dengung. Idgam mutammatsilain disebut
juga idgam mimi karena mim mati bertemu dengan huruf yang sama, yaitu mim.
Contoh hukum mim mati yang dibaca idgam mutammasilain:
Contoh Hukum Bacaan Mim Mati dalam surah Al-Fil:

(1) ‫فََأَلَْمْ ت‬ َْ ‫ْْبْرْْ َكي‬


َ َ ‫أَص َحابْْالفيلَْفَعَ َل‬
‫ْْرب َُّك‬
(2) ْ‫أَلَْمْ يَجعَلْْ َكيْدَهْمْ فيْتَضليل‬
َْ ‫طْي ًراْأَبَابي‬
(3) ‫ل‬ َ ْ‫علَيهْم‬ َ ‫َوأَر‬
َ ْْ‫س َل‬
(4) ‫ْم بحج‬ ‫ْْمنْس ِّجيلََْتَرميه‬ ِّ ‫ارة‬
َ
(5) ْ‫َّمأكولْْفَ َجعَلَهْمْ َكعَصف‬
Keterangan:
1. Mim mati bertemu dengan ta dibaca izhar syafawi, dibaca terang di bibir dengan mulut
tertutup.

2. Mim mati bertemu dengan ya dibaca izhar syafawi, dibaca terang di bibir dengan mulut
tertutup.

3. Mim mati bertemu dengan fa dibaca izhar syafawi, dibaca terang di bibir dengan mulut
tertutup.
HUKUM MIM MATI(‫) مم‬
Apabila mim yang mati ( ‫مم‬ ) bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyyah, maka akan mempunyai tiga hukum bacaan yaitu;

1. Idzhar Syafawi
2. Idghom Mimi
3. Ikhfa’ Syafawi

1. Idzhar Syafawi
Idzhar artinya jelas dan terang. Syafawi artinya bibir

Idzhar Syafawi terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf


hijaiyah selain mim dan ba, maka dinamakan Idhzar Syawafi.

Idzhar Syafawi merupakan sifat huruf mim sukun ‫ مم‬, yaitu


jelasnya suara mim(bukan suara bunyi lain) ketika huruf mim
sukun bertemu selain huruf ba' (‫ ) ب‬dan mim ( ‫) م‬.

Durasi pembacaan Idzhar Syafawi sama dengan durasi pembacaan huruf


sukun biasa, yaitu hanya 1 ketukan saja.

Berikut ini adalah contoh bacaan Idzhar Syafawi:

Cara membacanya, ‫مم‬ sukun harus dibaca dengan suara jelas atau
terang terutama huruf itu adalah fa’ (‫ ) ف‬dan wawu (‫ ) و‬sebab kedua
huruf itu tempat keluarnya sama-sama berada dibibir.

Cara membaca Idzhar Syafawi adalah sebagai berikut:


Penggalan ayat tersebut di atas terdiri atas 15 huruf. Namun, karena ada se buah
tanwin (yang dibaca Idzhar Halqi) dan mad maka ketukan bertambah 2 menjadi
17 ketukan. Oleh karena penggalan ayat di atas harus dibaca dengan 17 ketukan
yang rata dan konstan. Ingat … bahwa tiap huruf mempunyai hak ketukan yang
sama, dan prinsip ketukan adalah rata dan konstan.

Bacaan Idzhar Syafawi terjadi pada ketukan ke-4, dimana ‘Mim Sukun’ bertemu
huruf ‘Hamzah’. Huruf ‘Mim Sukun’ pada ketukan ke-4 dibaca dengan bunyi ‘m’
yang jelas. Ia mempunyai hak 1 ketukan saja.

Bacaan Idzhar Syafawi juga terjadi pada ketukan ke-13, dimana ‘Mim Sukun’
bertemu huruf ‘Nun’. Huruf ‘Mim Sukun’ pada ketukan ke-13 dibaca dengan
bunyi ‘m’ yang jelas. Ia mempunyai hak 1 ketukan saja.

Huruf ‘Mim Sukun‘ pembacaan bunyi konsonannya akan maju ke ketukan


sebelumnya, namun hak ketukan tetap diberikan kepadanya. Hal itu terjadi agar
tidak ada pemanjangan suara sebelum huruf mati. Karena bila ada mad (suara
dipanjangkan) menuju huruf mati, pembacaan seperti itu adalahSalah.

Panduan praktek membaca Idzhar Syafawi adalah sebagai berikut:

 Pada ketukan ke-3, kita akan mengucapkan “hum”. Tahan bibir pada posisi
huruf “m” hingga ketukan ke-4 selesai. Lepaskan bibir dari posisi huruf “m”
sebelum jatuh pada ketukan ke-5, saat kita harus mengucapkan “aj”. Bunyi “m”
pada ketukan ke-3 atau ke-4 tidak boleh dipantulkan.
 Pada ketukan ke-12, kita akan mengucapkan “mam”. Tahan bibir pada
posisi huruf “m” hingga ketukan ke-13 selesai. Lepaskan bibir dari posisi
huruf “m” sebelum jatuh pada ketukan ke-14, saat kita harus mengucapkan
“nu”. Bunyi “m” pada ketukan ke-12 atau ke-13 tidak boleh dipantulkan.

2. Idghom Mimi
Dinamakan idghom Mimi karena dalam proses idghomnya huruf mim
dimasukkan ke dalam huruf mim pula. Idghom Mimi disebut juga
dengan IIdghom Mutamatsilain yaitu “dua huruf yang sama”.

Idghom Mimi merupakan sifat "Mim Mati ( ‫مم‬ ) yaitu hilang atau
leburnya bunyi ‫م‬ ketika bertemu dengan huruf “mim (‫”) م‬.

Durasi pembacaan Idghom Mimi adalah 2 mad atau 4 ketukan.

Definisi Idghom mimi: Memasukkan mim pertama ke mim kedua,


sehingga kedua mim tersebut menjadi satu mim yang bertasydid,dengan
tasydid yang agak lemah untuk mewujudkan ghunnah.
Berikut ini adalah contoh bacaan Idghom Mimi :
:

Cara membacanya : mim pertama yang mati dimasukkan kepada mim


yang kedua dengan disertai suara dengung (ghunnah).

Pada ketukan ke-5 kita membaca ‘hum’. Pertahankan bibir pada posisi bunyi ‘m’
hingga ketukan ke-9. Bunyi ‘m’ akan lepas bersamaan dengan bunyi ‘minj’ pada
ketukan ke-9. Bunyi ‘m’ dari ketukan ke-5 hingga ketukan ke-9 tidak boleh
terputus. Itulah yang disebut dengan bunyi Idghom Mimi.

Dengung terjadi pada bunyi ‘m’ dengan durasi 4 ketukan.

Idghom ini juga dinamakan Idghom Mutamatsilain yaitu “dua huruf yang sama”.

3. Ikhfa’ Syafawi

Ikhfa berarti samar, dan syafawi berarti bibir.


Ikhfa’ Syafawi merupakan sifat dari "Mim Mati ( ‫ ") مم‬adalah
samarnya suara “Mim ( ‫ ) مم‬ketika bertemu dengan huruf “Ba' (‫م‬
)”.

Syarat Ikhfa Syafawi:


Pertama: Apabila huruf “ba' (‫”) ب‬ berada setelah "Mim
Mati ( ‫") مم‬
Kedua: Terjadi diantara dua kata.
Ketiga: Terjadinya proses ghunnah.

Durasi pembacaan Ikhfa’ Syafawi adalah 2 mad atau 4 ketukan.


Berikut ini adalah contoh bacaan Ikhfa’ Syafawi:

Cara membaca Ikhfa Syafawi :

Cara membaca atau melafadzkannya, sewaktu


mendengungkan ‫مم‬ sukun sudah menempati makhrojnya
huruf ba' (‫) ب‬.

Pada ketukan ke-5 kita mengucapkan ‘him’. Pertahankan bibir pada posisi
pengucapan “m” hingga ketukan ke-9. Bersamaan dengan pengucapan ‘bi’ pada
ketukan ke-9, bunyi ‘m’ pun menghilang. Bunyi ‘m’ dari ketukan ke-5 hingga
menjelang ketukan ke-9 tidak boleh terputus. Jadi suaranya berdengung pada
bunyi ‘m’. Itulah yang disebut dengan suara Ikhfa Syafawi.

Dinamakan syafawi karena tempat keluarnya huruf ba'(‫ )ب‬dan mim(‫ )م‬itu
adalah pada dua bibir.

ْ‫شـي ٰطنْ منَْ باللْ أَعوذ‬


َّ ‫الرجيمْ ال‬
َّ
‫الرحيم الرحمن هللا بسم‬

Demi fajar,

dan malam yang sepuluh,


dan yang genap dan yang ganjil,

dan malam bila berlalu.

Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang
berakal.

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum


'Aad?

(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,

yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,

dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,

dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),

yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,

lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,


karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,

sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-
Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata:
"Tuhanku menghinakanku".

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,

dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,

dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan
yang bathil),

dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut,


dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah
manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.

Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh)
untuk hidupku ini".

Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya.

dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya.

Hai jiwa yang tenang.

Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.

Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

masuklah ke dalam surga-Ku.


HukumْNunْTasydidْdanْMimْTasydidْ(Ghunnahْ
BesertaْContoh)
By meeftha | 28/08/2017
0 Comment
Hukum nun tasydid dan mim tasydid/syiddah: Bacaan Ghunnah beserta contohnya.
Hukum bacaan dari huruf nun dan mim yang ditasydid yaitu wajib dibaca ghunnah ( ‫غنَّ ْة‬
ُ ). Cara
membacanya: membunyikan sambil mendengung. Adapun lama mendengungnya selama dua
ketukan atau satu alif.
Lama ketukan tersebut bisa disesuaikan dengan irama lagu yang dibaca oleh pembaca.
Sebagaimana diterangkan dalam bab sebelumnya yaitu Bab sifat huruf hijaiyah, ghunnah
termasuk bagian dari sifat huruf yang tetap, bukan baru. Namun karena nun dan mim tasydid ini
sangat berdengung daripada nun dan mim yang tidak ditasydid, maka terdapat hukum tersendiri,
yaitu bacaan ghunnah.
Contoh:

No. Huruf Tertulis Dibaca Sebab

‫َجننَت‬
1 ْ‫ِّن‬ ‫َجنَّ ْة‬ َْ‫ن‬ Nun
ditasydid

‫اَننَاس‬
2 ْ‫ِّن‬ ْ‫اَلنَّاس‬ َ Nun
ditasydid

3 ْ‫ِّن‬ ‫انَّ َما‬ َ ‫اننَمْا‬ Nun


ditasydid

4 ْ‫ِّم‬ ‫ث َّمـ‬ ‫ثم َمـ‬ Mim


ditasydid

5 ْ‫ِّم‬ ْ‫أم‬ ْ‫أممن‬ Mim


ditasydid

6 ْ‫ِّم‬ ‫م َّما‬ ‫مم َما‬ Mim


ditasydid

Cukup sampai disini dulu pembahasan tentang nun dan mim syiddah ini.

Dan untuk mengetahui akan pemahaman kita tentang bab ini, mari latihan soal berikut.

Carilah bacaan ghunnah pada ayat-ayat dibawah:

‫منَ اْلجنَّة َوالنَّاس‬


‫اْلعُقَد َوم ْن شَر النَّفّٰ ٰثت فى‬
‫طب‬َ ‫َو ْام َراَتُهُ َح َّمالَةَ اْل َح‬
‫فَأ َ َّما َم ْن اَع ْٰطى َوات َّ ٰقى‬
‫صال ُح ْونَ َومنَّا د ُْونَ َذال َك‬
‫َواَنَّامنَّا ال َّ‬

Anda mungkin juga menyukai