Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aula Ikhsan Abqori

NPM : 2021030459

Kelas : B (Hukum Ekonomi Syariah)

Semester :1

Tugas Pertemuan Ke-14

Tasyri` di Indonesia masa Kemerdekaan

Ketika Indonesia memasuki pintu kemerdekaan, muncul para nasionalis


Islam (Islamic Nationalist) yang berjuang berasaskan Islam dan berpandangan
bahwa negara dan masyarakatharus diaturoleh Islam, Islam sebagai agama
dalam arti luas yaitu agama yang mengatur tidak hanya hubungan manusia
dengan tuhan, tetapi juga mengatur hubungan antara sesama manusia serta sikap
manusia terhadap lingkungannya.

Kelompok Nasionalis Islami ini berhadapan dengan para Nasionalis


Sekuler yang merupakan pribadi-pribadi yang beranggapan bahwa agama dan
Negara itu terpisah secara tegas. Kompromi antara dua kubu ini melahirkan
modus Vivendi, yakni rumusan untuk preambule Undang-undang Dasar yang
dikenal dengan Piagam Jakarta yang ditandatangani oleh Sembilan anggota
BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945. Dalam proses perumusan dasar Negara
lebih lanjut, yang dilakukan oleh wakil rakyat hasil pemilihan umum tahun
1955, muncul tiga usul tentang dasar Negara: Pancasila, Islam, dan Sosialis
Ekonomi.

Politik hukum Negara Republik Indonesia barulah memberikan Tarikh


Tasyri`bagi pemeluknya oleh pemerintah orde baru sebagaimana dibuktikan
denganadanya Undang-Undang 1947 tentang perkawinan, pasal 2 UU tersebut
menyatakan bahwa perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya. Dalam upaya mengaplikasikan Tarikh Tasyri`sesuai dengan
konteks zaman dan waktu. Timbul pemikiran-pemikiran baru pada zaman orde
baru, pemikiran ini berupaya melakukan penilaian ulang atas beberapa institusi
Tarikh Tasyri`seperti kewarisan dan peninjauan terhadap lembaga perbankan
yang semakin menguat di kehidupan modern.

Berdasarkan pasal 29 ayat (1) danayat (2) UUD 1945, dan pembukuan
UUD 1945 tersebut, maka kedudukan Tarikh Tasyri`telah mulai mantap dan
berkembangkarena Tarikh Tasyri`pada pokoknya adalah Hukum dari Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan rumusan falsafah Negara Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai