Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU AL- QUR’AAN


“Hukum Nun Mati dan Tanwin ”

Disusun oleh:
Kelompok 3
Nama Anggota :
 Randi
 Sindi Aulia
 Fitri Zakaria

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI MAJENE
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Pengertian Nun Mati dan Tanwin

Nun mati disebut juga nun sakinah. Sedang yang dimaksud dengan nun mati adalah nun yang tidak
berbaris, ia menggunakan harakat sukun sehingga nun itu tidak dapat dibunyikan kecuali diawali
huruf lain. Contoh : ‫ِع ْن َد يَ ْن ُم ْوا‬
Sedangkan yang dimaksud dengan tanwin adalah nun mati yang bertempat di akhir isim (kata
benda) yang terlihat apabila dibaca washal (sambung dengan kata lain) dan hilang ketika ditulis
(diwakafkan).

Jadi pada dasarnya tanwin itu bermula dari nun mati yang kelihatan dalam bahasa lisan dan hilang
dalam bahasa tulisan. Contoh :

َ Dibaca ‫س ِم ْيعُ ْن َع ِل ْي ُم ْن‬


‫س ِميْع َع ِليْم‬ َ
‫س ََلما تَا ّما‬َ Dibaca ‫س ََل َم ْن تَا َّم ْن‬ َ
Dari pengertian di atas, tampak bahwa antara nun mati dan tanwin mempunyai persamaa dan
perbedaan. Persamaannya yaitu terletak pada huruf nun-nya yang mati. Sedangkan perbedaaanya
yaitu: nun mati tampak jika diucapkan maupun ditulis, dan tanwin hanya tampak nun-nya ketika
diucapkan bukan ditulis.

B. Hukum Nun Mati dan Tanwin

Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah, mempunyai dampak hukum tersendiri
dalam bacaaanya. Ada yang dibaca terang (izhar), memasukkan (idgham), menukar atau berubah
(iqlab ) dan menyembunyikan (ikhfa’). Dari dampak tersebut, maka bila ada nun mati atau tanwin
bertemu huruf hijaiyah mempunyai 4 hukum, yaitu:

1. Izhar (‫ار‬ ْ ‫ا‬


ْ ‫ِظ َه‬ )
2. Idgham ( ‫) اِ ْدغَا ْم‬
3. Iqlab ( ْ‫) اِ ْق ََلب‬
4. ْ ‫)ا‬
Ikhfa’ ( ‫ِخفَا ْء‬

Kelima cara bacaan itu akan diterangkan satu persatu secara rinci sebagai berikut:

1. Bacaan Izhar
a. Pengertian Izhar
Muhammad Mahmud menyatakan bahwa dalam arti bahasa, izhar berarti : ْ ‫ا َ ْل َب َي‬yakni
‫ان‬
terang, jelas, tampak. Sedangkan menurut istilah adalah:

ُ ‫ار ُه َو ِإ ْخ َرا ُج ُك ِّل َح ْرف ِم ْن َم ْخ َر ِج ِه ِم ْن َغي ِْر‬


‫غنَّة‬ ْ ‫اإل‬
ُ ‫ظ َه‬ ِ
“Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa disertai berdengung”

Pengertian itu menjelaskan agar cara membaca nun mati atau tanwin jelas dan terang, tanpa
disertai dengung jika bertemu dengan huruf izhar.
b. Huruf-huruf izhar
Huruf izhar ada 6 macam, keenam huruf itu disebut huruf halqi ( ‫)ال َح ْل ِقي‬, karena makhraj huruf izhar
pada halqi (tenggorokan). Adapun huruf-huruf halqi adalah : ‫ ء هـ ح خ ع غ‬. Dengan keenam huruf
itu pula, maka bacaan ini bisa disebut dengan izhar halqi. ( ‫ح ْل ِقي‬
َ ‫ار‬
ْ ‫ِظ َه‬ ْ ‫)ا‬
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab

1 ََ‫يَ ْنئ َ ْون‬ ََ‫يَ ْنئ َ ْون‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ء‬

2
ٰ ‫ُكل‬
ََ‫ََا َمن‬ ٰ ‫ُكلّ ْن‬
ََ‫ََا َمن‬ َ ‫ـــٌـ‬bertemu ‫ء‬

3 ََ‫يَ ْن َه ْون‬ ََ‫يَ ْن َه ْون‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ه‬

ََ‫قَ ْو ِم ْن‬
4 َ‫قَ ْومََهَاد‬ َْ ‫هَاد‬
‫ِن‬ َ ‫ـــــ‬bertemu ‫ه‬

5 ‫ِم ْنََ ِع ْل َم‬ ‫ِم ْنََ ِع ْل َم‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ع‬

ََ‫َجنَّتِ ْن‬
6 َ‫َجنَّةََ َعا ِليَة‬ َْ ِ‫َعا ِليَت‬
‫ن‬ ‫ ــــــ‬bertemu ‫ع‬

7 َ‫ِم ْنََ ِغ ّل‬ َ‫ِم ْنََ ِغ ّل‬ َ ‫ن‬bertemu ‫غ‬

ََ‫َع ِزي ٌْز‬ ََ‫َع ِزي ُْز ْن‬


8 ‫َغفُ ْو ٌَر‬ َْ ‫َغفُ ْو ُر‬
‫ن‬ َ ‫ـــٌـ‬bertemu ‫غ‬

9 َ‫َوا ْن َح ْر‬ ‫َوا ْن َحر‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ح‬

ََ‫َح ِم ْي ٌم‬ ََ‫َح ِم ْي ُم ْن‬


10 ‫َح ِم ْي ًما‬ َْ ‫َح ِم ْي َم‬
‫ن‬ َ ‫ـــٌـ‬bertemu ‫ح‬
11 َ‫ِم ْنََ َخيْر‬ َ‫ِم ْنََ َخي ِْر ْن‬ َ ‫ن‬bertemu ‫خ‬

ََ‫نِدَآ َء ْن‬
12 ‫نِدَآ ًءََ َخ ِفيًّا‬ َْ ‫َخ ِفي‬
‫َّن‬ َ ‫ـــًــ‬bertemu ‫خ‬

2. Bacaan Idgham

a. Pengertian Idgham
Menurut Muhammad Mahmud, idgham dalam arti bahasa berarti: ‫ْئ ِفى‬ َّ ‫ِإ ْدخَا ُل ال‬
ِ ‫شي‬
‫ْئ‬ َّ ‫( ال‬Memasukkan sesuatu pada sesuatu). Arti ini jika dikembangkan berarti memasukkan huruf
ِ ‫شي‬
nun mati pada idgham.

Sedangkan dalam arti istilah idgham berarti:

‫شدَّدا‬
َ ‫ان َح ْرفا ُم‬
ِ ‫صي َْر‬
ِ ‫ْث َي‬ َ ‫اال ْدغَا ُم ُه َو ا ِْلتِقَا ُء َح ْرف‬
ُ ‫سا ِكن ِب ُمت َ َح ِ ّرك ِب َحي‬ ِ
“Pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang hidup sehingga kedua huruf itu menjadi satu huruf
yang ditasydid”.

Dari pengertian diatas, tampak bahwa cara membaca bacaan idgham adalah memasukkan nun mati
atau tanwin pada huruf-huruf idgham, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu. Seperti huruf-
huruf yang ditasydid walaupun asal kedua huruf ini tidak bertasydid.

b. Huruf-huruf Idgham

Huruf idgham ada 6 macam, yang terkumpul pada rumus : َ‫يَ ْر ِملُ ْون‬
sehingga jika ada nun mati dan tanwin bertemu salah satu keenam huruf tersebut, maka nun mati
dan tanwin tersebut harus dimasukkan padanya. Keenam huruf itu ada yang dibaca mendengung
ada yang tidak, karena itu idgham terbagi menjadi dua macam.

c. Pembagian Idgham

1. Idgham Bighunnah ( ‫بغنة‬ ‫)ادغام‬


2. Idgham Bilaghunnah ( ‫) ادغام بَلغنة‬
 Idgham bighunnah sebagaimana dalam pengertian di atas, adalah membunyikan nun mati
atau tanwin dengan memasukkan pada huruf idgham bighunnah, yaitu : ‫(يَ ْن ُم ْو‬ya’, nun, mim,
wawu) disertai mendengung. Cara membunyikannya harus memasukkan nun mati atau tanwin
pada keempat huruf tersebut:
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab


1 َ‫َم ْنََ َيقُ ْو ُل‬ َ‫َم ْيََ َيقُ ْو ُل‬ ‫ ن‬bertemu ‫ى‬

ََ‫بَ ْر ٌق‬ ََ‫بَ ْرقُ ْى‬


2 ََ‫يَ ْج َعلُ ْون‬ ََ‫يَ ْج َعلُ ْون‬ َ ‫ــٌـ‬bertemu ‫ى‬

3 َ‫َع ْنََنَ ْفس‬ ْ ‫َع ْنََنَ ْف‬


َ‫سن‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ن‬

ٌََ‫طة‬َّ ‫ِح‬ ََ‫طت ُ ْن‬َّ ‫ِح‬


4 ‫نَ ْغ ِف ْرلَ ُك َْم‬ ‫نَ ْغ ِف ْرلَ ُك َْم‬ َ ‫ــٌـ‬bertemu ‫ن‬

5 َ‫ِم ْنََ َمالــ‬ ْ ‫ِم ْمََ َم‬


َ‫الــن‬ َ ‫ن‬bertemu ‫م‬

ََ‫َماء‬ ََ‫َمائِ ْم‬


6 ‫صفًّى‬
َ ‫ُم‬ َْ ّ‫صف‬
‫ن‬ َ ‫ُم‬ َ ‫ـــــ‬bertemu ‫م‬

7 َ ‫ِم ْن‬
‫ََوالــ‬ ‫ََوالــ‬
َ ‫ِم ْو‬ َ ‫ن‬bertemu ‫و‬

ََ‫يَ ْو َمئِذ‬ ََ‫ذو‬


ْ ِ‫يَ ْو َمئ‬
8 ‫َوا ِه َي َْة‬ ‫َوا ِه َي َْة‬ َ ‫ـــــ‬bertemu ‫و‬

Dan hukum bacaan idgham bighunnah mempunyai syarat yaitu: harus terjadi dalam dua kalimat.
Maksudnya antara nun mati dan tanwin harus terpisah dengan huruf idgham bighunnah.

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, yaitu nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham
bighunnah dalam satu kalimat, maka cara membacanya terang (izhar). Ulama tajwid menyebutkan
dengan istilah izhar kilmi ( ‫)اظهار كلمى‬, karena kejadian izhar berdasarkan satu kalimat. Atau
disebut izhar wajib ( ‫ )اظهار واجب‬karena sangat wajib meng-izharkan (menerangkan) bacaannya.
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab

1 َ‫ص ْن َوا ٌن‬


ِ ٌ ‫ص ْن َو‬
َ‫ان‬ ِ ‫ ن‬bertemu ‫و‬
2 ٌ ‫ِق ْن َو‬
َ‫ان‬ ٌ ‫ِق ْن َو‬
َ‫ان‬ َ ‫ن‬bertemu ‫و‬

3 َ‫بُ ْنيَا ٌن‬ ٌ ‫بُ ْن َي‬


َ‫ان‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ى‬

4 ‫دُ ْن َيا‬ ‫دُ ْن َيا‬ ‫ ن‬bertemu ‫ى‬


Idgham Bilaghunnah cara membaca nun mati atau tanwin dengan memasukkanya pada
huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.
Karena itu, huruf idgham bilaghunnah terdapat dua macam, yaitu ‫ (لر‬lam dan ra’ ). Jika ada
nun mati atau tanwin bertemu salah satu dari kedua huruf itu, maka wajib dimasukkan
padanya tanpa mendengung.
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab

1 ُ‫ِم ْنََلَدُ ْن َه‬ ُ‫ِم ْلََلَدُ ْن َه‬ ‫ ن‬bertemu ‫ل‬

ًََ‫َر ْح َمة‬ ََ‫َر ْح َمت َ ْل‬


2 ََ‫ِلّ ْل َعالَ ِميْن‬ ََ‫ِلّ ْل َعالَ ِميْن‬ َ‫ـــًــ‬bertemu ‫ل‬

3 َ ‫ِم ْن‬
َ‫ََر ِبّ ِه ْم‬ َ‫ََر ِبّ ِه ْم‬
َ ‫ِم ْر‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ر‬

ََ‫ُف‬ ٌ ‫َرؤ‬
4 ‫َر ِح ْي ٌَم‬ َ ‫َر ُؤفُ ْر‬
َ‫ََر ِح ْي ٌم‬ ٌ ‫ ـَـ‬bertemu ‫د‬
‫ـ‬

3. Bacaan Iqlab

a. Pengertian Iqlab
Menurut Muhammad Mahmud, iqlab dalam arti bahasa adalah : ‫ْئ َع ْن َو ْج ِه ِه‬
: َّ ‫ت َ ْح ِو ْي ُل ال‬
ِ ‫شي‬
“mengubah bentuk sesuatu dari asalnya“. Dalam arti mengubah huruf nun mati atau tanwin pada
huruf iqlab.

Sedangkan menurut arti istilah adalah:


‫ب ُه َو َج ْع ُل َح ْرف َم َكانَ َح ْرف اَخ ََر َم َع ُم َرا َعاةِ اْلغُنَّ ِة‬
ُ ‫ا َ ْ ِال ْق ََل‬
“Menjadikan huruf satu pada ketentuan huruf lain disertai mendengung”

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf
iqlab, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca sebagaimana bacaan iqlab disertai
mendengung.

b. Huruf iqlab

Huruf iqlab hanya satu, yaitu ba’ (‫)ب‬. Maka ketika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf
ba’, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca mim ( ‫ )م‬karena bacaan iqlab.
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab

1 َ‫ا َ ْن ِبئْ ُه ْم‬ َ‫ا َ ْم ِبئْ ُه ْم‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ب‬

2 َ‫َع ِل ْي ٌمََ ِبذَات‬ َ‫َع ِل ْي ُم ْمََ ِبذَات‬ ‫ ــٌـ‬bertemu ‫ب‬

4. Bacaan Ikhfa

a. Pengertian Ikhfa’
Menurut Muhammad Mahmud, ikhfa dalam arti bahasa adalah: ‫ستْ ُر‬
َّ ‫“ ال‬menutupi atau
menyembunyikan“.

Sedangkan dalam arti istilah adalah:

ِ ‫ى خَالــ َع ْن الت َّ ْش ِد ْي ِد َعلَى‬


َ‫صفَة بَ ْين‬ ْ َ ‫سا ِكن َعارا‬ َ ‫ق بِ َح ْرف‬ ِ ‫ط‬ْ ُّ‫ارة َع ِن الن‬
َ َ‫ا َ ْ ِال ْخفَا ُء ُه َو ِعب‬
ِ ‫اء الغُنَّ ِة فِى اْل َح ْر‬
‫ف‬ ِ ْ ‫ار َو‬
ِ َ‫اال ْدغ َِام َم َع بَق‬ ْ ‫اال‬
ِ ‫ظ َه‬ ِ
“Ikhfa’ adalah mengungkapkan huruf yang mati dan tersembunyi atau sunyi dari tasydid pada
bacaan antara terang dan memasukkan dengan mendengungkan pada huruf pertama”.

Pengertian tersebut tampak jelas bahwa bacaan yang samar-samar antara izhar (terang) dengan
idgham (memasukkan pada yang lain) disertai mendengung, atau ketika mengucapkan nun mati
atau tanwin seakan-akan bertemu huruf “ng” seperti dalam bahasa Indonesia.

b. Huruf-huruf Ikhfa’

Huruf ikhfa’ sebanyak 15 macam, yang terkumpul pada awal kata berikut ini:

َ ‫ض ْع‬
‫ظا ِلما‬ َ ‫ ُد ْم‬# ‫س َما‬
َ ‫ط ِيّبا ِز ْد فِى تُقى‬ َ ‫ف َذاثَنَا َك ْم َجا َد ش َْخص قَ ْد‬
ْ ‫ص‬
ِ
Dari kelima belas huruf ikhfa’ itu terdapat 3 klasifikasi, yaitu:

1. ‫)ا ِْخفَا ُء ا َع ْٰلى‬, yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih lama dari ghunnahnya, adapun
Ikhfa’ A’la (
hurufnya ada tiga, yaitu: ‫ط‬,‫ د‬,‫ ت‬contoh: ‫ت‬ َ ‫ ِم ْن‬, ‫ِم ْن د ُْو ِن‬
ِ ‫ط ِيّ َبا‬
2. Ikhfa’ Adna ( ‫ِخفَاء اَد ْٰنى‬ ْ ‫)ا‬, yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih pendek dari ghunnah, adapun
hurufnya ada dua : ‫ ك‬, ‫ق‬contoh:‫ل‬ ِ ‫ ِم ْن قَ ْب‬, َ‫َم ْن َكان‬
3. Ikhfa’ Ausath ( ‫ط‬ ْ ‫س‬ َ ‫)ا ِْخفَا ْء ا َ ْو‬, yaitu antara bacaan ikhfa’ dengan ghunnah sama-sama sedang,
adapun hurufnya yaitu selain dari bagian ikhfa A’la dan ikhfa’ Adna. Contohnya: , ‫س ُك ْم‬
َ ُ‫ا َ ْنف‬
ُ‫ا َ ْنزَ ْلنَاه‬
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab

1 ُ ‫ا ُ ْن‬
ََ‫ص ْرن‬ ُ ‫ا ُ ْن‬
ََ‫ص ْرن‬ ‫ ن‬bertemu ‫ص‬

ََ‫ِر َجا ٌل‬ ََ‫ِر َجالُ ْن‬


2 ‫صدَقُ ْوا‬َ ‫صدَقُ ْوا‬َ َ ‫ــٌـ‬bertemu ‫ص‬

3 َ‫ُم ْنذ ٌِر‬ َ‫ُم ْنذ ُِر ْن‬ َ ‫ن‬bertemu ‫ذ‬

َ‫ص َوابًا‬َ ََ‫ص َوابَ ْن‬ َ


4 ََ ‫ذَا ِل‬
‫ك‬ ََ ‫ذَا ِل‬
‫ك‬ َ ‫ـــًــ‬bertemu ‫ذ‬

5 ‫َم ْنث ُ ْو ًرا‬ َ‫َم ْنث ُ ْو َر ْن‬ ‫ ن‬bertemu ‫ث‬

ََ‫اب‬
ٌ ‫ِش َه‬ ََ‫ِش َهابُ ْن‬
6 ٌَ ِ‫ثَاق‬
‫ب‬ َْ ُ‫ثَاقِب‬
‫ن‬ َ ‫ــٌـ‬bertemu ‫ث‬

7 َ‫ا ِْنََ ُك ْنت ُ ْم‬ َ‫ا ِْنََ ُك ْنت ُ ْم‬ ‫ ن‬bertemu ‫ك‬

8 ََ‫ف‬
ٌ ‫ُم ْس ِر‬ ََ‫ُم ْس ِرفُ ْن‬ َ ‫ــٌـ‬bertemu ‫ك‬
‫َكذَّ ٌ‬
‫ابَ‬ ‫َكذَّابُ ْنَ‬

‫‪9‬‬ ‫َم ْنََ ََٓجا َءَ‬ ‫َم ْنََ ََٓجا َءَ‬ ‫ج ‪ bertemu‬ن‬

‫َعي ٌْنََ‬ ‫َع ْينُ ْنََ‬


‫‪10‬‬
‫اريَ َةٌ‬‫َج ِ‬ ‫اريَت ُ َْ‬
‫ن‬ ‫َج ِ‬ ‫َ‬ ‫ج ‪bertemu‬ــٌـ‬

‫‪11‬‬ ‫يُ ْن ِش ُ‬
‫ئَ‬ ‫يُ ْن ِش ُ‬
‫ئَ‬ ‫ش ‪ bertemu‬ن‬

‫ِلنَ ْفسََ‬ ‫ِلنَ ْف ْ‬


‫سنََ‬
‫‪12‬‬ ‫ش ْيئًا‬
‫َ‬ ‫ش ْيئ َ َْ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ش ‪bertemu‬ـــــ‬

‫‪13‬‬ ‫ِم ْنََقَ ْب ُلَ‬ ‫ِم ْنََقَ ْب ُلَ‬ ‫ق ‪ bertemu‬ن‬

‫س ََل ٌمََ‬‫َ‬ ‫س ََل ُم ْنََ‬


‫َ‬
‫‪14‬‬ ‫قَ ْو ً َ‬
‫ل‬ ‫قَ ْو َْ‬
‫لن‬ ‫َ‬ ‫ق ‪bertemu‬ــٌـ‬

‫ِم ْنََ‬ ‫ِم ْنََ‬


‫‪15‬‬ ‫س ُه ْو ِل َها‬
‫ُ‬ ‫س ُه ْو ِل َها‬
‫ُ‬ ‫س ‪ bertemu‬ن‬

‫ِبقَ ْلبََ‬ ‫ِبقَ ْل ِب ْنََ‬


‫‪16‬‬ ‫س ِليْمَ‬
‫َ‬ ‫س ِلي ِْم َْ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫س ‪bertemu‬ـــــ‬

‫‪17‬‬ ‫ا َ ْندَادًا‬ ‫ا َ ْندَاد ًْنَ‬ ‫د ‪ bertemu‬ن‬

‫ِق ْن َو ٌ‬
‫انََ‬ ‫ِق ْن َوانُ ْنََ‬
‫‪18‬‬
‫دَانِيَ َةٌ‬ ‫دَانِيَت ُ َْ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫د ‪bertemu‬ــٌـ‬

‫‪19‬‬ ‫اِ ْن َ‬
‫ط ِلقُ ْوا‬ ‫اِ ْن َ‬
‫ط ِلقُ ْوا‬ ‫ط ‪ bertemu‬ن‬
‫َب ْلدَت ُ ْنََ‬
‫‪20‬‬ ‫بَ ْلدَةٌََ َ‬
‫ط ِيّبَ َةٌ‬ ‫ن‬ ‫َ‬
‫ط ِيّبَت ُ َْ‬ ‫َ‬ ‫ط ‪bertemu‬ــٌـ‬

‫‪21‬‬ ‫ا َ ْنزَ ْلنَا‬ ‫ا َ ْنزَ ْلنَا‬ ‫ز ‪ bertemu‬ن‬

‫ساَ‬ ‫نَ ْف ً‬ ‫س ْنََ‬‫نَ ْف ً‬


‫‪22‬‬
‫زَ ِكيَ َةً‬ ‫زَ ِكيَت َ َْ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫ز ‪bertemu‬ـــًــ‬

‫‪23‬‬ ‫ِليُ ْن ِف ْقَ‬ ‫ِليُ ْن ِف ْقَ‬ ‫ف ‪ bertemu‬ن‬

‫خَا ِلدًاَ‬
‫‪24‬‬ ‫ِف ْي َها‬ ‫خَا ِلدَ ْنََ ِف ْي َها‬ ‫َ‬ ‫ف ‪bertemu‬ـــًــ‬

‫‪25‬‬ ‫ِم ْنََت َ ْحتِ َها‬ ‫ِم ْنََت َ ْحتِ َها‬ ‫ت ‪ bertemu‬ن‬

‫َجنَّاتََ‬ ‫َجنَّاتِ ْنََ‬


‫‪26‬‬ ‫ت َ ْج ِر َْ‬
‫ى‬ ‫ت َ ْج ِر َْ‬
‫ى‬ ‫َ‬ ‫ت ‪bertemu‬ـــــ‬

‫‪27‬‬ ‫َم ْن ُ‬
‫ض ْودَ‬ ‫َم ْن ُ‬
‫ض ْود ِْنَ‬ ‫ض ‪ bertemu‬ن‬

‫ُك ًَّلََ‬
‫‪28‬‬ ‫ض َر ْبنَا‬ ‫َ‬ ‫ُك ًَّلََ َ‬
‫ض َر ْبنَا‬ ‫َ‬ ‫ض ‪bertemu‬ـــًــ‬

‫‪29‬‬
‫يَ ْن ُ‬
‫ظ ُر ْونََ‬ ‫يَ ْن ُ‬
‫ظ ُر ْونََ‬ ‫ظ ‪ bertemu‬ن‬

‫قُ ًرىَ‬ ‫قُ َر ْنََ‬


‫‪30‬‬ ‫َ‬
‫ظا ِه َر َة ً‬ ‫َ‬
‫ظا ِه َر َة ً‬ ‫َ‬ ‫ظ ‪bertemu‬ـــًــ‬

Anda mungkin juga menyukai