D
I
S
U
S
U
N
Kata Pengantar
BAB 1 : Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
BAB 2 : pembahasan
Hukum bacaan mim sukun
-izhar syafawi
-ikhfa syafawi
- idgham mutamasilain
- idgham mimi
BAB 3 : Penutup
Kesimpulan
saran
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin berkat rahmat-Nya dan karunia-Nya yang
tak terhingga di limpahkan kepada kIta semua sehingga karena itu juga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah Ilmu Tajwid dengan
dosen Ibu Robi’ah Adawiyah, MSI yang berjudul “HUKUM BACAAN MIM
MATI BERTEMU HURUT HIJAIYAH”.
Tak lupa sholawat serta salam semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan-Nya dan mencurahkan-Nya pada penghulu kami baginda Nabi
Muhammad SAW,Beserta keluarganya, Para sahabatnya, dan kita semua selaku
umatnya semoga mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir nanti.
Kami menyadari meminta maaf dalam makalah yang kami susun dengan
sedemikian rupa belum sempurna seperti yang ada dalam benak dan harapan
anda semua karena “Tak ada gading yang tak retak” kami hanya manusia biasa
yang tak luput dari salah dan dosa karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT.
Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik kami
selaku penyusun maupun pembaca .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak yang
belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, terkhusus pada ilmu
tajwid yang mengajarkan tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Selain itu masyarakat hanya sekedar membaca tapi tidak mengetahui makna
dan mengetahui hukum bacaan dalam Al-Qur’an tersebut.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan membahas tentang
ilmu tajwid khususnya tentang Hukum Bacaan Mim Mati karena materi ini
masih banyak yang belum memahaminya.
Dalam materi Hukum Bacaan Mim Mati ini juga mengandung nilai yang
sangat penting dalam tata cara pembacaan Al-Qur’an karena dalam membaca
Al-Qur’an tajwid mutlak digunakan karena didalam membaca Al-Qur’an salah
penyebutan maka akan salah arti dan makna.
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Bacaan Mim Mati ?
2. Berapa pembagian Bacaan Mim Mati ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari Hukum Bacaan Mim Mati .
2. Untuk mengetahui cara membaca Al-Qur’an dengan Hukum Bacaan Mim
Mati
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mim Sukun
Mim mati adalah huruf mim yang tidak berharokat, memiliki tanda baca
yaitu sukun. Hukum mim mati adalah cara membaca mim ketika bertemu
dengan huruf hijaiyyah baik washol maupun waqof. Mim mati apabila bertemu
dengan huruf Hijaiyyah cara bacanya sama dengan hukum nun mati atau
tanwin, ada yang dibaca dengung, jelas, dan ada pula yang samar.[1] mati /
mim sukun adalah huruf mim yang berharakat sukun/mati dan huruf
sebelumnya berharakat fathah, kasrah, atau dhammah, seperti kalimat berikut:
1. Mim Pada kata Lam
2. Mim Pada kata Yahum
3. Mim Pada kata Lahum.
Mim mati (sakinah) adalah huruf mim ( ) م yang tidak berharokat. Hukum
mim sakinah adalah cara membaca mim ketika bertemu dengan huruf hijaiyah
yang lainnya baik ketika washl maupun waqof.
Mim mati dapat bertemu dengan huruf hijaiyyah setelahnya kecuali tiga
huruf madd yaitu : alif, waw dan ya [ ي- ا-] و. Mim sakinah tidak dapat jatuh
sebelum huruf madd karena akan terjadi pertemuan dua huruf mati dan hal ini
mustahil terjadi dalam bahasa arab karena tidak dapat dibaca dan diucapkan.
1. IZHAR SYAFAWI (اظهار شفوي )
Jika terdapat Mim mati /Sukun ( ) ْم bertemu dengan salah satu huruf yang
26 yaitu huruf hijaiah selain huruf Mim ()مdan Ba ()ب, maka hukum bacaannya
pendek, terang dan jelas dibibir dan mulut rapat tertutup.
Membaca Mim disuarakan dengan terang dan jelas dibibir serta mulut
tertutup, dan harus lebih di perjelas lagi bila Mim Mati bertemu dengan Wawu (
)وdan Fa ()ف
Berikut contohnya :
No Contoh Huruf Cara Baca
Kalimat
Robbukum
1 َربك ْم ذورحمة ذ-ْم
Dzuu Rohmah
2 فلهم اجرهم ء - ْم Falahum Ajruhum
3 الم تركيف ْم – ت Alam Taro Kaifa
4 لهم جنت ْم – ج Lahum Jannaatun
5 الم نجعل ْم – ن Alam Naj’al
6 لهم فيها ْم – ؤ Lahum fiihaa
7 ما لم يعلم ْم – ي Maalahum ya’lam
8 ا نهم كا نوا ْم – ك Innahum kaanuu
9 عليهم حا فظين ْم – ح Alaihim haafidiin
10 لهم طعا م ْم – ط Lahum toaam
Hukum bacaan ini bias terjadi pada semua huruf hijaiyyah, kecuali pada
huruf wawu yang bertemu dengan wawu, dan huruf ya` yang bertemu dengan
huruf ya.
v Cara membaca Idgham Mutamatsilain
Cara membaca bacaan Idgham Mutamatsilain ialah harus dimasukkan,
di-idgham-kan, atau ditasydidkan kepada huruf yang kedua.
Contoh:
َص~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~اك َ ض~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ِربْ بِ َع
ْ ِا = Idhribb biashaaka
َوقَ ْد َدخَ لُوْ ا = Waqadd dakhaluu.
Berikut contohnya :
No Contoh Kalimat Huruf Cara Baca
A’a
5 أامنتم من فى السما ء
mintummanfissamaai’
4. Idzhar Syafawi
Al-Baqarah ( 2 : 6 )
) 6( لم تنزرهم لا يؤمنون ام ان الذين كفرو سواءعليهم ءانذرتهم
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah selain
huruf mim dan ba. Cara pengucapannya, mim harus nampak jelas tanpa
ghunnah sedikitpun. Terutama ketika bertemu dengan huruf fa’ dan waw,
sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh oleh makhroj huruf fa’ dan waw
walaupun tempat makhrojnya berdekatan.
Contoh:
َ َ ُه ْم ا اَ ْمثَـالَ ُه ْم َ اَ ْن َع ْمت
ش ُّد
Ada beberapa Huruf idhar syafawi dan jumlahnya ada 26 huruf, diantaranya
yaitu:
اـتـثـجـحـخـدـذـرـزـسـشـصـضـطـظـعـغ
ھ –ي-ـ ف ـ ق ـ ك ـ ل ـ ن ـوـ
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian mim
mati ada tiga yaitu idgham mislain, ikhfa syafawi, idzhar syafawi. Idgham
mislain adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf mim yang berharakat.
Cara pengucapannya harus disertai dengan gunnah (dengung), Ikhfa Syafawi
apabila mim mati bertemu dengan huruf ()ب, harus dibaca ikhfa, yakni
menyamarkan mim mati karena dengungan (gunnah). Idzhar Syafawi Jika mim
mati bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah selain huruf mim ( م ) dan ba) ب )
membacanya tidak boleh dengung dan huruf mim sukun harus dibaca jelas dan baik.
Tujuan mempelajarinya adalah agar kita dapat membaca Al-Qur’an
dengan baik dan fasih sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW, selain itu
dengan mempelajari hukum mim mati kita lebih terjaga dari kesalahan dan
pengertian setiap lafazh di dalam Al-Qur’an, dan dengan mengetahui hukum
mim mati kita dapat mengklasifikannya mana yang dibaca samar-samar, jelas
dan dengung karena apabila salah penyebutan salah dalam ma’na.
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Mim
mati (sakinah) adalah huruf mim ( ) م yang tidak berharokat. Hukum mim
sakinah adalah cara membaca mim ketika bertemu dengan huruf hijaiyah yang
lainnya baik ketika washl maupun waqof.
Mim mati dapat bertemu dengan huruf hijaiyyah setelahnya kecuali tiga
huruf madd yaitu: alif, waw dan ya [ ي- ا-] و. Mim sakinah tidak dapat jatuh
sebelum huruf madd karena akan terjadi pertemuan dua huruf mati dan hal ini
mustahil terjadi dalam bahasa arab karena tidak dapat dibaca dan diucapkan.
Hukum Mim Mati/bersukun yang sering kita kenal terbagi menjadi tiga
macam yaitu idghom mimi, ikhfa’ safawi, dan idzhar safawi
DAFTAR PUSTAKA