Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN


MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

OLEH KELOMPOK 2

ADHA NIM : 2010020018


Dylan Baptista Varani Tatu NIM : 2010020044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan kesempatan yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Judul makalah ini mengenai “Akuntansi Manajemen Dan Sistem Pengendalian
Manajemen Sektor Publik”. Dalam makalah ini penulis menyajikan materi yang berisi
tentang pendahuluan atau dasar menegnai apa itu akuntansi manajemen sektor publik dan
tujuannya apa, akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi, akuntansi sebagai alat
pengendalian organisasi, proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor
publik, dan peran akuntansi manajemen sektor publik .Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.

Penulis sangat menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan permasalahan pada
makalah ini, sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan peneliti untuk melengkapi makalah
ini dengan baik dari segi teori, dan analisis sehingga kedepannya dapat menjadi acuan
referensi bagi peneliti lainnya.

Kupang, 11 September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTRA ISI

KOVER

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan .................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4

2.1 Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Orgaisasi ....................................................... 4


2.2 Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi .................................................... 5
2.3 Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Oraganisasi Sektor Publik ......... 7
2.4 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik ............................................................. 7
2.4.1 Perencanaan Strategik ................................................................................... 8
2.4.2 Oemberian Informasi Biaya .......................................................................... 8
2.4.3 Penilaian Investasi ...................................................................................... 10
2.4.4 Penganggaran .............................................................................................. 10
2.4.5 Penentuan Biaya Pelayanan ........................................................................ 11
2.4.6 Penilaian Kinerja ......................................................................................... 11

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12

3.1 Simpulan ................................................................................................................. 12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan akuntansi manajemen sktor publik pada dasarnya tidak terlepas dari upaya
untuk memperbaiki kinerja manajemen dan meningkatkan akuntabilitas manajemen interen
(internal accountability) yang berdampak pada masyarakat publik. Anggaran banyak dibahas
dalam bagian ini karena merupakan bagian terpenting dari akuntansi manajemen sektor
publik. Selain itu, elemen penting dari akuntansi manajemen sektor publik adalah penentuan
biaya dan harga pelayanan publik yang dalam hal ini membutuhkan akuntansi biaya.
Penentuan biaya dan harga pelayanan publik membutuhkan teknik akuntansi yang bisa
mengakomodasi kompleksitas lingkungan sektor publik.

Terkait dengan perkembangan di sektor swasta, beberapa metode atau teknik seperti
Activty Based Costing/Management dan Total Quality Management dapat dijadikan wacana
sekalipun pnerapannya perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati. Elemen terakhir yang
dibahas dalam akuntansi manajemen adalah pengukuan kinerja. Pengukuran kinerja juga
merupakan bagian yang sangat krusial bagi sektor publik. Pengukuran kinerja sektor publik
dua kepentingan yaitu untuk mengukur tingkat akuntabilitas internal dan akuntabilutas
eksternal. Dalam pengukuran knerja sektor publik, teknik Balanced Scorecard yang banyak
diterapkan di sektor swasta mulai diadopsi oleh sektor publik dengan modifikasi tertentu.
pengukuran kinerja sektor publik dalam hal ini membahas lebih banyak berupa pengukuran
kinerja dengan pendekatan value for money.

Peran uatama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi


akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk
membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajeme sebagai tujuan organisasi dapat
tercapai. Fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, dan
pengendalian tidak dapat dilakukan tanpa informasi yang memadai. Informasi dalam sebuah
sistem sehingga memungkinkan organisasi bertindak koheren dan harmonisasi antar berbagai
fungsi.

1
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen
yang terintegral. Institute of Managemenet Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi
management sebai suatu proses mengidentifikasikan, pengukuran, pengakumulasian,
penyiapan, pengintegrasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh
manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin
bahwa sumber daya yang digunakan secara tepat dan akuntabel. Dalam Statements on
Management Accounting IA tentang Definisi Akuntansi Manajemen, Akuntansi manajemen
didefinisikan sebagai berikut:

Sementara itu, Cahrterd Institute of Management Accountants (1994) dalam Jones &
Pendlebury (1996) membut definisi yang lebih luas daripada definisi yang dikeluarkan oleh
Institute of Management Accountants, terutama dalam hal luas informasi yang diberikan
informasi dalam definisi Institute of Management Accountants masih terbatas pada informasi
finansial, sedangkan Cahrterd Institute of Management Accountants tidak hanya informasi
finansial saja akan tetapi termasuk informasi nonfinansial, seperti informasi mengnai sumber
daya manusia, nilai statistik, tingkat aktivitas, dan sbagainya. Cahrterd Institute of
Management Accountants merupakan organisasi profesi akuntan manajemen di Inggris,
sedangkan Institute of Management Accountants merupakan organisasi profesi akuntan
manajemen yang berada di Amerika Serikat. Cahrterd Institute of Management Accountants
mendefinisikan akuntansi manajement sebagai suatu bagian internal dari manajemen yang
terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan penginterpretasian informasi yang
digunakan untuk:

a. Perumusan strategi;
b. Perencanaan dan pengendalian aktivitas;
c. Pengambilan keputusan;
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya;
e. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar oganisasi;
f. Pengungkapan kepada karyawan; dan
g. Perlindungan aset.

Baik Institute of Management Accountants maupun Cahrterd Institute of


Management Accountants sama-sama menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan
bagian yang integrasi dari sistem pengendalian manajemen. Oleh karena itu akuntansi
manajement merupakan bagian yang integral, maka pengembangan akuntansi manajemen

2
tidak dapat dilakukan secara persial dan terisolasi dari sistem yang lain. Desain
pengembangan akutansi manajemen harus dikaitkan dengan orang-orang yang akan
menjalankan sistem tersebut. Apa yang dikehendaki personel dalam organisasi dan
bagaimana reaksi mereka terhadap sistem pengendalian akuntansi yang akan diterapkan harus
menjadi perhatian utama dalam mendesain akuntansi manajemen.

Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda
dengan prinsip akutansi manajemen yang diterapkan pada sektor swata. Prinsip-prinsip
akuntansi manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sektor swata, seperti manajemen
strategik dan manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan di sektor publik. Akan tetapi,
harus diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sektor
swasta, sehingga pnerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadosi
secara langsung tanpa modifikasi.

Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi


manajemen sektor keuangan terkait dengan pemberian informasi kepda pihak intern
organisai, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomuniakasian
informasi kepada pihak ekternal organisasi. Akuntansi manajemen cenderung memberika
laporan yang sifatnya prosfektif yaitu digunakan untuk perencanaan dimasa yang akan
datang, sedangkan akuntasi keuangan memberikan informasi yang bersifat laporan historis
dan retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.

1.2 Rumusan
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1) Apa itu akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi?
2) Apa itu akuntansi sebagai alata pengendalian organisasi?
3) Apa itu proses perencanaan dan pengendalian manajerial oraganisasi sektor publik?
4) Apa saja peran akuntansi sektor publik?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1) Menjelaskan apa itu akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi?
2) Menjelaskan apa itu akuntansi sebagai alata pengendalian organisasi?
3) Menjelaskan apa itu proses perencanaan dan pengendalian manajerial oraganisasi
sektor publik?
4) Menjelaskan apa saja peran akuntansi sektor publik?

3
BAB II

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

2.1 Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Orgaisasi

Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi.


Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnyastrategik, taktis, dan melibatkan aspek
oprasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam
pemberian informasi historis dan prosfektif untuk memfasilitasi perencanaan.proses
perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengenmbangan sistem
perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang paling tepatuntuk memonitor
perkembangan pencapaian tujuan.

Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan


dimasa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem perencanaan berbeda-beda
tergantug pada tiangkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi.
Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi
organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.

Dalam organisasisektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen.


Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan
organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi
mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik
saat ini.

Sementara itu,tingkat ketidakpastian (trubulansi) yang dihadapi sektor publik di masa-


masa mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak lepas dari pengaruh pesatnya
teknologiinformasi yang merambah keseluruh sektor, termasuk sektor publik. Sebagai misal,
perkembangan internet menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-goverment. E-
goverment merupakan upaya untuk memperbaiki proses dan prosedur administrasi di
pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi (interent) agar memberikan
kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya.

Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat


ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara lainya

4
seolah-olah tanpa batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan dengan cepat
mempengaruhi negara lain. Akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sentral
dalam menentukan arah organisasi.

Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu;

 informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc;


 informasi kuantitatif ataukah kualitatif; dan
 informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal.

Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang reguler, misalnya
laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Sementara itu, organisasi
sektor publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporerdan membutuhkan
informasi yang segar. Untuk melakukan perencanaan temporer, diperlukan informasi yang
sifatnya ad hoc.

Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan bedasarkan cara


penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme
formal ataukan informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat
komisi dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat
formal, sedagkan mekanisme informal relatif jarang dilakukan. Hal tersebut adalah karena
adanya batasan transpantasi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-
lembaga pubik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya
melibatkan beberapa orang saja.

2.2 Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi

Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasidijalankan secara


ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Pola
pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain),
meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manajemen.

5
Pengendalian untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa (coercive),
sedangkan untuk manajemen level atas bersifat normatif.

Sementara itu, organisasi sektor publik karena sifatnya yag tidak mengejar laba serta
adanya pengaruh politik yang besar, maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa
pengaturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi,
efisiensi, dan evektifitas (value for money), akuntansi manajemen memiliki peran utama
dalam pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama
dalam ukuran moneter.

Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi


akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan informasi yang bersifat kumulatif. Informasi akuntansi umumnya dinyatakan
dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkikan untuk dilakukan pengintegrasian
informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja
organisasisecara keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi memungkinakan bagi
organisasi untuk mengintegrasikan aktivitas organisasi.

Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan


informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (finacial control) dengan akuntansi
sebagai pengendalian organisasi (organization control). Pengendalian keuangan terkait
dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa
organisasi mrmiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik.

Sementara itu, pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian


aktivitas fungsional ke dalama sistem organisasi sencara keseluruhan. Pengendalian
organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan
strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi
yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang dibutuhkan lebih
kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh dalam sebuah usaha
investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan adalah berupa
prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu, untuk tujuan
pengendalian organisasi dibutuhkan inormasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, sosial,
dan politik dari investasi yang diajukan.

6
2.3 Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Oraganisasi Sektor Publik

Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang yang
sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa pengendalian,
perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut (follow-up) untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada
perencanaan, maka pengendalian tidaka akan tidak akan berarti karena tidak ada targetatau
rencana yang digunakansebagai pembanding,.perencanaan dan pengendalian merupakan
suatu proses yang membentuk organisasi. Jones and Pendlebury (1996) membagi proses
perencanaan dan pengendalian manajerila pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap,
yaitu;

1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar;


2. Perencanaan oprasional;
3. Penganggaran;
4. Pengendalian dan pengukuran; dan
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik.

2.4 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajemer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa
inti akuntansi manajemen adalah perencanaan dan pengendalian. Dalam organisasi sector
publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategik, sedangkan
pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas. Peran akuntansi manajemen dalam
organisasi sector public meliputi :

 Perencanaan strategik
 Pemberian informasi biaya
 Penilaian investasi
 Penganggaran
 Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging
for services)
 Penilaian kinerja

7
2.4.1 Perencanaan Strategik

Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik. Pada tahap


perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang
dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tersebut diseleksi dan dipilih
program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi
manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program dan
berapa biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer
dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang
dimiliki.

Untuk memberikan jaminan dialokasinya sumber daya input secara ekonomis, efisien,
dan efektif, maka diperlukan informasi akuntansi menejemen yang akurat, relevan, dan
handal untuk menghitung besarnya biaya program, aktivita, atau proyek. Sistem informasi
akuntansi manajemen yang baik dapat mengurangi peluan terjadinya pemborosan, kebocoran
dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara ekonomi. Keandalan sistem
informasi akuntansi manajemen sangat penting seiring dengan adanya paradigma baru
organisasi pemerintahan yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat dan kepentingan
publik. Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama
yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan.

2.4.2 Pemberian Informasi Biaya

Biaya dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok:

 Biaya input
 Biaya output
 Biaya proses

Akuntansi manajemen sektor publik meiliki peran yang strategis dalam perencanaan
financial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Dalam hal ini, akuntansi
manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya.
Akuntansi biaya pada sektor publik berperan untuk memberikan informasi mengenai
pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal untuk

8
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses penentuan biaya meliputi
lima aktivitas, yaitu :

 Cost finding
Pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk/jasa pelayanan
 Cost recording
Meliputi kegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi
 Cost analyzing
Mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
Manajemen organisasi harus dapat menentukan pemicu biaya agar dapat melakukan
strategi efisiensi biaya
 Strategic cost management
Pendekatan strategik dalam pengurangan biaya memiliki karakteristik sebagai berikut
:
1. Berjangka panjang. Manajemen biaya strategik merupakan usaha jangka
panjang yangmembentuk kultur organisasi agar penurunan biaya menjadi
budaya yang mampu bertahan lama.
2. Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutandan berfokus pada pelayanan
masyarakat. Manajemen biaya strategic harus dilandasi oleh semangat untuk
melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas kinerja organisasi sektor
publik dalam melakukan pelayanan publik.
3. Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya.
4. Keseriusan manajemen puncak merupakan penentuan efektivitas program
pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen biaya strategic
merupakan tone from the top.
 Cost reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan
dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan
yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi manajemen
hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi untuk
diefesienkan serta mencari metoda atau teknik terbaik untuk menghemat biaya.
Akuntansi manajemen hendaknya dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan
prinsip value for money dan public accountability organisasi sektor publik.

9
2.4.3 Penelitian Investasi

Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak


melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan financial.
Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk dapat menilai
investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu
investasi. Hal tersebut penting untuk menghindari dilakukannya investasi yang sebenarnya
tidak layak secara ekonomi dan financial. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus
diperhatikan oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko
dan ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di
sektor swasta. Pada sektor swasta, terdapat beberapa teknik penilaian investasi, misalnya
dengan menggunakan teknik Net Present Value (NVP), Internal Rate Of Return (IRR),
Accounting Rate of Return (ARR), Payback Period (PP), dan sebagainya. Untuk beberapa
jenis investasi, teknik-teknik tersebut dapat juga digunakan disektor publik, akan tetapi tidak
semua jenis investasi dapat dinilai dengan teknik tersebut. Teknik-teknik penilaian investasi
yang di gunakan di sektor swasta di desain untuk organisasi yang berorientasi pada laba.
Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada upaya
mengejar laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor
publik. Disamping itu sulit untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk
menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran financial tidak dapat dilakukan.

2.4.4 Penganggaran

Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilisatasi terciptanya anggaran publik


yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya
publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital
untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis,
efisien, efektif, adil, dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan
manajemen sumber daya manusia yang handal, jika tidak akuntansi manajemen tidak akan
banyak bermanfaat, karena akuntansi manajemen hanyalah merupakan alat manajemen untuk
perencanaan pengendalian.

10
2.4.5 Penentuan Biaya Pelayanan

Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan merupakan satu rangkaian
yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh, pemerintah
daerah harus dapat menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus dan stasiun
kereta api yang tertib, nyaman, dan aman serta biaya oprasionalnya. Berdasarkan informasi
biaya tersebut, pemerintah setempat dapat menentukan berapa tarif pelayanan yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan terminal atau stasiun kereta api tersebut.
Perusahaan air minum milik pemerintah daerrah harus dapat mengidentifikasi biaya-biaya
apa saja yang terjadi di perusahaan, sehingga berdasarkan informasi biaya tersebut dapat
ditentukan harga per meter kubik kepada pelanggannya yang dapat dilakukan efisiensi agar
perusahaan tidak merugi. Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber inefisiensi
di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.

2.4.6 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan bagisan dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja


dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indicator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas
yang dilakukan.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan sistem
pengendalian sektor publik. Sistem pengendalian manajemen sektor publik memiliki dua
komponen, yaitu proses pengendalian manajemen dan struktur pengendalian manajemen.
Proses pengendalian manajemen melibatkan beberapa aktivitas, yaitu perencanaan,
koordinasi, komunikasi informasi, pengambilan keputusan, motivasi, pengendalian, dan
penilaian kinerja. Struktur pengendalian manajemen terkait dengan desain struktur organisasi
yang tercermin dalam bentuk pusat-pusat pertanggungjawaban. Akuntansi manajemen sektor
publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial,
dan politik. Akuntansi manajemen juga berfungsi membantu memberi informasi untuk
perencanaan dan pengendalian bagi manajer publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik berperan untuk merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian
investasi, penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan dan tarif pelayanan.

12

Anda mungkin juga menyukai