KONSEP ANGGARAN
DISUSUN OLEH :
FITRI SHOLEKHAH (2018420014)
RAHMAWATI DESIANA (2018420160)
SYAFRIDA DEA IRRANIE (2018420902)
KORNI AINIYAH (2018420127)
MUHAMMAD ADHITYA EKA PUTRA (2018420019)
RIFQI MAULANA SYACH RAMADANI (2018420047)
Fakultas Ekonomi
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP ANGGARAN” tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Radina Modjaningrat, S.E.,
M.Ak. atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam
pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 4
2.1 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
3.1 Tujuan ......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5
2.1 Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik ........................................................... 5
2.2 Anggaran Sektor Publik............................................................................................... 7
a. Pengertian Anggaran Sektor Publik............................................................................. 7
b. Pentingnya Anggaran Sektor Publik ............................................................................ 7
c. Fungsi Anggaran Sektor Publik ................................................................................... 8
2.3 Jenis-jenis Anggaran ......................................................................................................... 9
2.4 Siklus Anggaran .............................................................................................................. 10
a. Tahap Persiapan ........................................................................................................ 10
b. Tahap Persetujuan ..................................................................................................... 10
c. Tahap Administrasi ................................................................................................... 11
d. Tahap Pelaporan........................................................................................................ 11
e. Tahap Pemeriksaan ................................................................................................... 11
2.5 Sistematika Anggaran ................................................................................................ 11
A. Pendapatan (revenue) ................................................................................................. 11
B. Beban (expense) ......................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Proses penganggaran merupakan sebuah proses penting yang sering kali menjadi perhatian
tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik terutama pemerintah. Tidak seperti di sektor
swasta yang menempatkan penganggaran sebagai hal yang bersifat optional, proses
penganggaran di sektor publik, khususnya pemerintah, merupakan hal Penjelasan konsep
anggaran dan teknik tekniknya.
pada makalah ini akan didahului dengan penjelasan tentang proses akuntansi manajemen
di sektor publik untuk memberikan gambaran yang lebih utuh tentang proses anggaran tersebut,
mengingat proses anggaran merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari proses akuntansi
manajemen secara keseluruhan, dan beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
penyusunan anggaran
2.1Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka kami merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik ?
2. Bagaimana anggaran Sektor Publik ?
3. Apa saja jenis-jenis Anggaran?
4. Bagaimana Siklus Anggaran?
5. Bagaimana Sistematika Anggaran?
3.1Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka kami menyusun beberapa
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Menjelaskan Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik.
2. Menjelaskan Anggaran Sektor Publik.
3. Menjelaskan Jenis-jenis Anggaran.
4. Menjelaskan Siklus Anggaran.
5. Menjelaskan Sistematika Anggaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus Anggaran
Proses penyusunan anggaran atau siklus anggaran pada dasarnya meliputi beberapa tahap.
Berikut ini adalah gambar siklus anggaran:
a. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan cara menentukan beberapa anggaran yang diperlukan untuk
pengeluaran yang tentunya disesuaikan dengan penaksiran pendapatan yang diperoleh secara
akurat.
b. Tahap Persetujuan
Tahap persetujuan ini adalah persetujuan dari lembaga legislatif. Berikut beberapa
penjelasannya:
1. Anggaran yang telah disetujui oleh kepala pemerintahan diajukan ke lembaga legislatif.
2. Lembaga legislatif (terutama komite anggaran) akan mengadakan pembahasan guna
memperoleh pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui atau menolak anggaran
tersebut. Selain itu akan diadakan juga dengar pendapat (public hearing).
3. Lembaga legislatif menyetujui atau menolak anggaran tersebut.
c. Tahap Administrasi
Tahapan ini merupakan tahapan setelah anggaran yang diajukan oleh eksekutif telah disetujui
oleh legislatif. Pelaksanaan anggaran dimulai dari pengumpulan pendapatan yang ditargetkan
maupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan.
Selain itu, dilakukan juga proses administrasi anggaran berupa meliputi pencatatan pendapatan
dan belanja yang terjadi.
d. Tahap Pelaporan
Pada akhir periode atau pada waktu-waktu tertentu yang ditetapkan dilakukan pelaporan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses akuntansi yang berlangsung selama proses
pelaksanaan.
e. Tahap Pemeriksaan
Laporan yang diberikan atas pelaksanaan anggaran kemudian diperiksa (diaudit) oleh sebuah
lembaga pemeriksa independen. Hasil pemeriksaan akan menjadi masukan atau umpan
balik (feed back) untuk proses penyusunan pada periode berikutnya.
A. Pendapatan (revenue)
Revenue adalah kekayaan bersih sebagai akibat dari adanya transaksi. Bagi pemerintah
terdapat empat sumber utama pendapatan, yaitu pajak, property income, penjualan barang
dan jasa, serta sumbangan sukarela. Pendapatan harus dicatat pada basis akrual.
Dalam manual GFS, pendapatan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berikut ;
a. Pajak
Pajak memiliki nilai yang dominan dalam pendapatan karena pajak merupakan
transfer wajib (compulsory transfer) dalam pemerintahan. Terdapat perbedaan dalam
sistem pengkalsifikasian antara GFS dan SNA 1993. SNA 1993 memiliki syarat-syarat
tertentu untuk mengumpulkn pajak, yaitu dari hasil produksi dan impor, pajak
pendapatan, kekayaan, dan pajak modal. Sementara dalam sistem GFS mengklasifikan
pajak berdasarkan sumber pajak, yaitu : pajak untuk income, pajak untuk payroll, pajak
untuk property, pajak untuk barang dan jasa, dan other tax.
b. Social contribution
Kontribusi yang diberikan dilakukan karena merupakan kewajiban ataupun
dilakukan secara sukarela. Social contribution diklasisfikasikan sebagai social security
contribution atau other social contribution tergantung dari skema yang mereka terima.
c. Hibah (grants)
Hibah adalah penerimaan yang diperoleh dari unit pemerintahan lain atau
oraganisasi Internasional di luar penerimaan wajib. Grants dapat diterima dalam bentuk
kas atau barang.
d. Pendapatan lain-lain
1) Property income
Pemerintah akan menerima property income Ketika aset keuangan atau aset
lainnya sudah dialokasikan pada unit-unit lain terkait. Beberapa komponen dalam
kategori ini adalah bunga, deviden, dan sewa.
2) Denda, penalti, dan forfeits
Denda dan penalti merupakan sumber transfer wajib yang dipaksakan oleh
hukum pengadilan atau secara hukum untuk suatu pelanggaran hukum atau aturan
administrative. Forfeits adalah denda terhadap transaksi yang tertunda karena
masalah birokrasi atau adminitrasi. Denda dan penalti dicatat Ketika unit
pemerintah memiliki klaim yang sah terhadap dana tersebut,
3) Transfer sukarela selain hibah
Yang termasuk dalam kategori ini adalah hadiah atau donasi sukarela dari
individu, atau institusi non-profit swasta, Yayasan non-pemerintahan, perusahaan
dan sumber lain selain pemerintah dan organisasi internasional.
4) Miscellaneous and unindentified revenue
Yang termasuk dalam kategori ini adalah semua pendapatan yang tidak sesuai
dengan semua kategori tersebut diatas. Misalnya, barang yang diklasifikasikan
sebagai aset, penjualan barang sisa(scrap), pembayaran yang diterima untuk
property pemerintah yang rusak selain pembayaran karena proses hukumm dan
pendapatan dimana tidak terdapat cukup informasi yang tersedia untuk
memungkinkan, dimasukkan dalam klasifikasi yang ada.
B. Beban (expense)
Expense adalah penurunan kekayaan bersih sebagai akibat terjadinya transaksi. Berikut dua
tipe transaksi yang digolongkan sebagai beban :
a. Refunds, berarti pemerintah menutup kelebihan pembayaran dan ketika terjadi
kesalahan (error).
b. Biaya yang muncul dalam produksi atas barang dan jasa yang dicatat sebagai beban
walaupun harga barang dan jasa yang terjual pada dasarnya melebihi biaya produksi
sehingga dapat meningkatkan kekayaan bersih.
Transaksi akuisisi aset non-keuangan yang dibeli atau transaksi akibat pertukaran dan tidak
akan memengaruhi kekayaan tidak digolongkan dalam beban/expense. Beban dicatat sesuai
dengan basis akrual. Secara konsep, pembelian barang yang digunakan akan menambah
persediaan dan bukan menambah biaya. Ketika barang dikonsumsi/digunakan dalam produksi,
transaksi tersebut harus dicatat untuk mengurangi persediaan dan menambah beban tergantung
penggunaan barang tersebut.
Dalam manual GFS expense diklasifikasikan menjadi 7 kategori
1. Compensation of employees
Kompensasi pegawai merupakan total renumerasi dalam bentuk kas maupun barang,
pegawai pemerintah sebagai bentuk penghasilan atas pekerjaan yang dilakukan
selama periode akuntansi. Hal ini juga termasuk gaji dan upah serta kontibusi social.
2. Use of goods and services
Merupakan barang dan jasa yang digunakan dalam produksi dalam pasar Nilai barang
dan jasa yang digunakan dalam produksi dicatat ketika barang atau jasa telah benar-
benar digunakan Bukan ketika barang tersebut diperoleh Sementara itu nilai barang
yang dibeli dan siap dijual kembali dicatat barang telah terjual
3. Consumption of fixed capital
Konsumsi aset tetap akan menurun selama periode akuntansi dalam nilai aset tetap yang
dimiliki dan digunakan oleh unit pemerintah sebagai akibat kerusakan fisik atau
kerusakan yang diakibatkan kecelakaan normal penurunan terserbut dinilai dalam
average prices dalam periode tersebut Depresiasi tersebut harus dicatatn oleh
pemerintah
4. Subsidies
Merupakan pembayaran yang diberikan pemerintah pada enterprise tanpa timbal balik
dengan dasar tingkat aktivitas produksi atau kuantitas atau nilai barang atau jasa yang
mereka produksi Subsidi dibuat untuk memengaruhi tingkat produksi harga atas
output yang dijual atau sebagai renumerasi bagi enterprise
5. Hibah ( Grants )
Merupakan pemberian yang sifatnya tidak wajib yang dilakukan oleh satu unit
pemerintah satu pada pemerintah lain dalam bentuk capital atau current
Terdapat 3 macam penerima grant yaitu grant untuk negara asing grant bagi organisasi
internasional dan grant bagi unit pemerintah lain
6. Bantuan sosial ( social benefit )
Merupakan pemberian uang atau barang untuk melindungi suatu populasi atau segmen
tertentu dari permasalahan risiko sosial ( social risk )
Social risk adalah kejadian atau keadaan yang dapat memengaruhi kesejahteraan
masyarakat
7. Other expense
Terdiri dari beberapa kategori
a) Property expense other than interest
b) Miscellaneous other expense
Yang termasuk dalam kategori ini adalah transfer yang dilakukan untuk
tujuan berbeda dan semua transaksi expense yang tidak masuk dalam semua
klasifikasi yang sudah disebutkan
Beberapa tipe transfer yang masuk dalam kategori miscellaneous other
expense adalah
- Current transfer yang diberikan pada institusi non-profit untuk melayani
household net tax credit fines dan penalties yang dipaksakan oleh
hukum pengadilan
- Pembayaran kompensasi untuk kerusakan dan korban bencana alam
- Pembayaran kompensasi untuk korban atau kerusakan properti yang
diakibatkan oleh ulah unit general government selain pembayaran klaim
bukan asuransi jiwa beasiswa dan educational benefit lain
- Pembelian barang dan jasa dari pasar yang didistribusikan secara
langsung pada household untuk final consumption selain social benefit
dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran sektor publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan
penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang
diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran.
Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria, antara lain merefleksikan
perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menentukan penerimaan dan
pengeluaran departemen-departemen pemerintah atau pemerintah daerah.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain agar
terjamin secara layak. Maka dari itu tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang dibuatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nordiawan, Deddy. 2010. Akuntansi Sektor Publik edisi 2. Jakarta. Salemba Empat.