Anda di halaman 1dari 156

HAND OUT

DASAR-DASAR AKUNTANSI
MKU 17401

halaman judul

OLEH
Ni Ketut Vini Elfarosa, S.E., M.M.
Made Ayu Jayanti Prita Utami, S.S.T.Ak., M.Si.
Gede Sedana Wibawa Yasa, S.Tr.Akt., M.Si.
Ni Putu Rita Sintadevi, S.Tr.Akt., M.Acc.

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BALI
2021

i
Prakata
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya yang
dilimpahkan kepada penyusun sehingga bahan ajar Dasar-Dasar Akuntansi dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Bahan ajar ini secara umum membahas mengenai Dasar-Dasar Akuntansi
yakni siklus akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan
keuangan. Pada bagian akhir setiap bab telah dilengkapi dengan latihan soal sebagai
bahan evaluasi pemahaman materi.
Penyusun menyadari, bahan ajar ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penyusun menerima saran dan kritik untuk yang membangun dari para pembaca.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Denpasar, Desember 2021


Tim Penyusun

ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL i
PRAKATA ii
DAFTAR ISI iii

BAB 1 : AKUNTANSI DAN LINGKUNGAN BISNIS


Definisi Akuntansi 1| Profesi Akuntansi 1| Bidang-Bidang Akuntansi 2|
Proses Akuntansi 4| Pilar-Pilar Akuntansi 4| Asumsi 5| Jenis-Jenis
Organisasi Bisnis 6

BAB 2 : TRANSAKSI DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


Definisi Transaksi 1| Sistem Transaksi 1| Pelaku Transaksi 2| Jenis –
Jenis Transaksi 2| Alat Bukti Transaksi 3| Persamaan Dasar Akuntansi
4| Komponen Persamaan Dasar Akuntansi. 5| Pengaruh Transaksi
Terhadap Persamaan Akuntansi 7| Laporan Keuangan 8

BAB 3 : REKENING DAN PENGGUNAANNYA


Pengertian Akun 1| Bagan Akun (Charts of Account) 4| Sifat-Sifat
Akun 5| Saldo Normal Akun 6| Bentuk dan Isi Akun 6| Cara
Pencatatan Transaksi Dalam Akun 8

BAB 4 : SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 1| Laporan Keuangan 10

BAB 5 : SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


Karakteristik Perusahaan Dagang 1| Akun-Akun Dalam Perusahaan
Dagang 2| Tahap Pencatatan 4| Metode Perhitungan Persediaan pada
Perusahaan Dagang 5| Harga Pokok Penjualan 7| Pembelian Bersih 8|
Penjurnalan pada Jurnal Khusus 9| Buku Besar dan Buku Pembantu 12|
Pembuatan Neraca Saldo 13| Metode Pembuatan Jurnal Penyesuaian
15| Pembuatan Kertas Kerja 19| Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
22| Laporan Perubahan Modal 26| Neraca 27| Laporan Arus Kas 30|
Pembuatan Jurnal Penutup 32| Memposting Jurnal Penutup ke Buku
Besar 33| Neraca Saldo setelah Penutupan 34

BAB 6 : APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI (ACCURATE)


Apa itu Accurate 1| Modul- Modul pada Accurate 3| Getting Ready
With Accurate 4| Database 7| Transaksi Penjualan 21| Transaksi
Pembelian 26

iii
PENGANTAR
Akuntansi dalam sebuah perusahaan berperan penting dalam melancarkan
tugas manajemen khususnya dalam pengambilan keputusan. Informasi
akuntansi yang digunakan dijabarkan dalam bentuk laporan keuangan.
Informasi tersebut digunakan baik oleh pihak manajemen perusahaan maupun
pihak lain seperti investor, masyarakat umum atau yang lainnya. Oleh karena
itu penting diketahui bagaimana proses siklus akuntansi sehingga keputusan
yang dibuat bisa diaplikasikan dengan baik.

TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat menjelaskan definisi akuntansi dalam perusahaan,
profesi, bidang dan proses akuntansi serta memahami jenis-jenis organisasi
bisnis.

TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi akuntansi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan profesi akuntansi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan bidang-bidang akuntansi
4. Mahasiswa dapat menjelaskan proses akuntansi
5. Mahasiswa dapat menjelaskan pilar-pilar akuntansi
6. Mahasiswa dapat menjelaskan asumsi dalam akuntansi
7. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis – jenis organisasi bisnis

MATERI
1. Definisi Akuntansi
2. Profesi Akuntansi
3. Bidang- Bidang Akuntansi
4. Proses Akuntansi
5. Pilar - Pilar Akuntansi
6. Asumsi
7. Jenis – Jenis Organisasi Bisnis
1.1 Definisi Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai
jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya.
a. Definisi Dari Sudut Pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu
disiplin yang memberikan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas.
Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan
oleh manajemen; dan
2. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditur, badan
pemerintah dan sebagainya.
b. Definisi Dari Sudut Proses Kegiatan
Ditinjau dari sudut proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan
data keuangan suatu entitas. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan
akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-
macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus :
1. Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan
yang akan diambil;
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan; dan
3. Mengolah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.

1.2 Profesi Akuntansi


Terdapat dua profesi di bidang akuntansi, yaitu :
a. Akuntansi Intern
Yaitu akuntan yang bekerja dalam sebuah perusahaan (organisasi yang
bertujuan mencari laba) atau suatu organisasi nirlaba. Dalam akuntansi intern,
para akuntan akan bekerja pada sebuah perusahaan. Tidak hanya pada
organisasi bisnis dan organisasi nirlaba, organisasi pemerintahan juga

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 1


mempekerjakan akuntansi intern. Para akuntan yang berkecimpung dalam
akuntansi intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern atau akuntan
swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang diberikan oleh para akuntan dalam
sebuah perusahaan meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai: (a) controller, (b)
bookkeeper (pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan industri atau
akuntan biaya), (d) internal auditor (pemeriksa intern), (e) tax specialist, dan
(f) akuntan penyusun anggaran.
b. Akuntansi Publik
Yaitu akuntan beserta stafnya yang bekerja untuk memberikan jasa akuntansi
bagi masyarakat (publik). Dalam bidang akuntansi publik, seorang akuntan
bisa berpraktik secara perorangan atau bisa juga sebagai bagian atau anggota
dari suatu kantor akuntan publik. Untuk dapat menjadi seorang akuntan publik
harus dipenuhi syarat pendidikan, pengalaman dan ujian khusus.

1.3 Bidang-Bidang Akuntansi


Sejalan dengan pengelompokan jabatan-jabatan di bidang akuntansi di atas, dalam
praktik dijumpai berbagai bidang pekerjaan akuntansi.
a. Bidang Akuntansi Intern
1. Akuntansi Beban menganalisis beban perusahaan untuk membantu
manajemen dalam pengawasan beban. Selain untuk pengawasan, akuntansi
beban yang baik akan membantu manajemen dalam berbagai hal, antara lain
untuk penetapan harga jual produknya sehingga diperoleh laba yang lebih
besar. Selain itu, akuntansi beban dapat memberi informasi kepada
manajemen tentang produk mana yang tidak menguntungkan sehingga
produksinya harus dihentikan, dan produk mana yang menguntungkan.
2. Akuntansi Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba serta
perencanaan yang terperinci untuk mencapai sasaran tersebut. Penyusunan
anggaran selalu memperhatikan data masa lalu yang dilaporkan dalam
laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan untuk mengawasi jalannya
operasi perusahaan melalui perbandingan antara data yang sesungguhnya
dengan anggaran.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 2


3. Perancangan Sistem Informasi mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk
kepentingan intern maupun ekstern. Setelah kebutuhan informasi diketahui,
selanjutnya dirancang dan dikembangkan sistem yang sesuai. Sistem
informasi akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalannya operasi
suatu perusahaan.
4. Audit Intern adalah audit yang dilakukan audit intern perusahaan dengan
tujuan untuk membantu manajemen dalam memperbaiki efisiensi operasi
dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian-bagian perusahaan
telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen.
b. Bidang Akuntansi Publik
1. Audit atas laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi
akuntansi paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Audit atas
laporan keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai
kewajaran laporan keuangan yang disusun manajemen bagi para investor,
kreditur dan pihak luar lainnya.
2. Akuntansi Perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan
masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian jasa ini adalah
untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan untuk membantu
perencanaan pajak (tax planning).
3. Konsultasi Manajemen adalah pemberian jasa yang meliputi aspek yang
luas. Akuntan publik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan saran
kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang
menggunakan jasanya.
Dalam berbagai literatur akuntansi, pembidangan akuntansi sering
disederhanakan menjadi dua kelompok yang disebut akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen.
a. Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan
laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar. Yang dimaksud pihak luar
adalah pihak-pihak di luar manajemen perusahaan seperti investor, kreditur,
badan pemerintah dan pihak luar lainnya.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 3


b. Akuntansi Manajemen adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan
informasi untuk kepentingan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan
manajemen umumnya bersifat sangat mendalam, dan diperlukan untuk
pengambilan berbagai keputusan manajemen. Informasi semacam ini biasanya
tidak dipublikasikan kepada umum.

1.4 Proses Akuntansi


Akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan dari suatu entitas. Proses
pelaporan informasi akuntansi dilakukan melalui empat jalur :
a. Jalur Laporan untuk Manajemen
b. Jalur Laporan untuk Perpajakan
c. Jalur Laporan Khusus
d. Jalur Laporan Keuangan
Pengguna Akuntansi dibagi menjadi :
a. Pengguna Intern: manajer dan karyawan.
b. Pengguna Ekstern: investor, kreditur, pemerintah, pelanggan, dan
masyarakat.

1.5 Pilar - Pilar Akuntansi


Pilar-pilar utama dalam profesi akuntansi meliputi :
a. Etika Dalam Pelaporan Keuangan
Etika adalah prinsip-prinsip moral yang menjadi pedoman dalam bertindak dan
berperilaku, dalam hal ini kesungguhan profesi untuk memiliki komitmen yang
tinggi terhadap perilaku jujur. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
menjunjung tinggi etika bisnis. Mereka tidak hanya memikirkan keuntungan
bagi perusahaannya sendiri, tetapi juga memperhatikan kepentingan konsumen
dan masyarakat luas. Mereka yakin bahwa posisi kompetitif perusahaan akan
semakin kuat apabila perusahaan tersebut selalu mempertahankan standar etika
yang tinggi.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 4


b. Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah prinsip-prinsip dan konsep-
konsep yang digunakan para akuntan dalam menyusun laporan keuangan.
Manajemen selaku pihak yang menerbitkan laporan keuangan tidak boleh dan
tidak bisa hanya mencatat dan melaporkan transaksi yang dianggapnya cocok,
dilihat dari sudut kepentingan manajemen sendiri. Oleh karena itu diperlukan
prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai pedoman bagi para akuntan
didalam menyusun laporan keuangan. Dengan demikian para pemakai laporan
keuangan dapat membandingkan kondisi keuangan dan hasil operasi antar
perusahaan.
Terdapat dua prinsip, yaitu :
1. Prinsip Reliabilitas (Obyektivitas)
Informasi akuntansi didasarkan pada data yang paling bisa diandalkan.
Data yang bisa diandalkan (bisa dipercaya) adalah data yang bisa
diverifikasi, artinya dapat dengan mudah dikonfirmasi dengan data
independent lainnya yang berkaitan.
2. Prinsip Biaya Perolehan
Menetapkan jumlah yang dipakai dalam catatan akuntansi untuk
pembelian barang dan jasa dimana besaran jumlahnya adalah sesuai
dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa
yang dibeli.

1.6 Asumsi
Asumsi merupakan fondasi dalam proses akuntansi. Terdapat tiga asumsi penting
yang melandasi proses akuntansi yaitu Konsep Entitas, Konsep Kelangsungan
Usaha, dan Konsep Unit Moneter yang Stabil:
a. Konsep Entitas
Adalah konsep dimana suatu konsep yang berdiri tersendiri sebagai suatu
satuan ekonomi yang terpisah
b. Konsep Kelangsungan Usaha

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 5


Konsep ini mengasumsikan bahwa entitas akan tetap beroprasi di masa datang
untuk waktu yang tidak terbatas.
c. Konsep Unit Moneter Yang Stabil
Konsep ini memungkinkan akuntansi mengkuantifikasi (mengukur) kejadian-
kejadian ekonomi

1.7 Jenis-Jenis Organisasi Bisnis


Suatu bisnis dapat diorganisasikan dalam salah satu bentuk berikut :
a. Badan Usaha Perorangan
Adalah bisnis yang hanya dimiliki satu orang. Biasanya pemilik merangkap
juga sebagai pimpinan perusahaan.
b. Badan Usaha Persekutuan
Adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang bersekutu untuk
melaksanakan usaha bersama dengan nama bersama. Pada persekutuan
terdapat lebih dari satu orang pemilik, yang berarti bahwa modal perusahaan
juga berasal dari beberapa orang penyetor modal.
c. Badan Usaha Perseroan
Bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham (persero) yaitu orang-orang
yang memiliki saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

LATIHAN
1. Jelaskan definisi akuntansi jika dari dua sudut yang berbeda !
2. Carilah masing-masing satu contoh profesi akuntansi pada akuntansi intern
dan akuntansi public sertakan dengan jobdesc nya !
3. Sebutkan dan jelaskan mengenai pilar-pilar akuntansi !
4. Sebut dan jelaskan asumsi penting yang melandasi proses akuntansi!
5. Sebut dan jelaskan 3 jenis organisasi bisnis dan karakteristiknya !

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 6


RANGKUMAN
1. Definisi Akuntansi
a. Definisi Dari Sudut Pemakai: Akuntansi adalah suatu disiplin yang
memberikan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas.
b. Definisi Dari Sudut Proses Kegiatan: Akuntansi adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan
dari suatu entitas
2. Profesi Akuntansi
a. Akuntansi Intern: Adalah akuntan yang bekerja dalam sebuah perusahaan
atau suatu organisasi nirlaba
b. Akuntansi Publik: Adalah akuntan beserta stafnya yang bekerja untuk
memberikan jasa akuntansi bagi masyarakat
3. Bidang-bidang Akuntansi
a. Bidang Akuntansi Publik
1) Audit atas laporan keuangan (auditing)
2) Akuntansi Perpajakan
3) Konsultasi Manajemen
b. Bidang Akuntansi Intern
1) Akuntansi Beban
2) Akuntansi Peranggaran
3) Perancangan Sistem Informasi
4) Audit Intern
4. Proses Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan dari suatu entitas.
Proses pelaporan informasi akuntansi melalui 4 jalur :
a. Jalur Laporan Untuk Manajemen
b. Jalur Laporan Untuk Perpajakan
c. Jalur Laporan Khusus
d. Jalur Laporan Keuangan

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 7


5. Pengguna Akuntansi
a. Intern: manajer dan karyawan
b. Extern: investor, kreditur, pemerintah, pelanggan, masyarakat
6. Pilar-Pilar Akuntansi
a. Etika Dalam Pelaporan Keuangan
b. Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum
Terdapat dua prinsip, yaitu:
1) Prinsip Reliabilitas (Objektivitas)
2) Prinsip Biaya Perolehan
7. Asumsi
a. Konsep Entitas
b. Konsep Kelangsungan Usaha
c. Konsep Unit Moneter yang Stabil
8. Jenis-Jenis Organisasi Bisnis
a. Badan Usaha Perorangan
b. Badan Usaha Persekutuan
c. Badan Usaha Perseroan

REFERENSI
Jusup, A.H. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi 7. Yogyakarta: STIE YKPN
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi I. Jakarta: FE UI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2021. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 1 – Akuntansi & Lingkungan Bisnis 8


PENGANTAR
Semua transaksi keuangan (peristiwa ekonomi) yang terjadi di perusahaan, dari yang
paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks akan mengakibatkan perubahan
pada tiga komponen persamaan dasar akuntansi yakni aset/aktiva, hutang dan modal.
Perubahan yang dimaksud bisa menambah, mengurangi, atau merubah susunan aktiva,
hutang, dan/atau modal. Penyelesaian persamaan itu merupakan hasil analisis dampak dari
transaksi keuangan yang terjadi. Penyelesain transaksi keuangan yang mengacu pada
persamaan dasar akuntansi ini pada akhirnya akan bermuara pada laporan keuangan yang
dimana masing-masing telah memiliki peruntukan/fungsinya tersendiri.

TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat menjelaskan definisi transaksi, sistem transaksi, pelaku transaksi,
jenis - jenis transaksi, alat bukti transaksi, persamaan dasar akuntansi, komponen persamaan
dasar akuntansi, pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi, laporan keuangan

TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan definisi transaksi
2. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan sistem transaksi
3. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan pelaku transaksi
4. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan jenis-jenis transaksi
5. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan alat bukti transaksi
6. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan persamaan dasar akuntansi
7. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan komponen persamaan dasar
akuntansi
8. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan pengaruh transaksi terhadap
persamaan akuntansi
9. Mahasiswa dapat memahami & menjelaskan laporan keuangan

MATERI
1. Definisi Transaksi
2. Sistem Transaksi
3. Pelaku Transaksi
4. Jenis - Jenis Transaksi
5. Alat Bukti Transaksi
6. Persamaan Dasar Akuntansi
7. Komponen Persamaan Dasar Akuntansi
8. Pengaruh Transaksi Terhadap Persamaan Akuntansi
9. Laporan Keuangan
2.1. Definisi Transaksi
Transaksi bisnis dapat diartikan sebagai suatu kejadian ekonomi atau kondisi yang
secara langsung mempengaruhi posisi keuangan sebuah entitas atau secara
langsung mempengaruhi hasil operasi entitas tersebut. Transaksi harus bisa diukur
secara wajar agar bisa terjadi. Berbagai bisnis apapun yang tidak bisa diukur tidak
akan dianggap sebagai suatu transaksi karena di dalamnya tidak mampu merekam
peristiwa berdasarkan perkiraan murninya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian transaksi adalah suatu kegiatan
perusahaan yang mampu menimbulkan perubahan pada kondisi harta atau finansial
perusahaan. Beberapa contoh kegiatan transaksi tersebut adalah menjual, membeli,
membayar gaji, serta membayar beberapa jenis hal lainnya.

2.2. Sistem Transaksi


Pengertian sistem transaksi adalah sistem pencatatan transaksi yang dilakukan
secara rutin yang dimanfaatkan untuk berbagai proses bisnis. Terdapat dua sistem
transaksi yang berkembang di masyarakat, yaitu tunai dan nontunai. Akhir-akhir
ini, sistem transaksi non-tunai semakin banyak bermunculan karena adanya
digitalisasi dalam sektor keuangan internasional.
Sementara itu, sistem transaksi dengan menggunakan uang fiat kertas telah
membentuk dna baru selama beberapa dekade terakhir, adanya perubahan dalam
dunia non-tunai lambat laun mampu meningkatkan daya tarik sendiri karena
semakin populernya dunia internet dan perangkat smartphone.
Pemerintah juga turut berperan penting dalam mendorong sistem
pembayaran non-tunai ini yang diklaim mampu memerangi kegiatan ilegal dalam
pasar gelap. Kelemahan terbesar dari mata uang tunai adalah adanya ketersedian
cara yang tidak mampu dilacak guna memicu serta memberikan sarana dalam
kegiatan ilegal.
Melakukan pendeteksian transaksi gelap akan lebih mudah dengan tanpa
uang kertas, mengingat jejak kertas yang ditinggalkan dalam pembayaran uang
elektronik. Saat ini bahkan semakin banyak orang yang beralih ke uang elektronik

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 1


untuk menyelesaikan transaksi, sehingga uang kertas tunai menjadi semakin
berkurang.
Tingkat popularitas kartu kredit dan kartu debit pun terus berkembang
karena kemampuan keduanya dalam membebaskan setiap orang dari beban
mengantongi uang tunai. Tapi, saat ini kartu bukan lagi masa depan yang baik untuk
para pengguna uang non tunai. Adanya proliferasi perangkat seluler yang bisa
terkoneksi ke internet mampu melahirkan bentuk pembayaran yang baru lainnya.
Sebut saja pembayaran elektronik seperti PayPal, GoPay, GrabPay, OVO hingga
Dana serta yang lainnya perlahan-lahan mampu mengalihkan alat pembayaran yang
andal.
Selain itu, hadirnya Apple Pay dan Google Pay juga semakin meningkatkan
daya tarik masyarakat karena memudahkan mereka untuk melakukan pembayaran
langsung dari smartphonenya.

2.3. Pelaku Transaksi


a. Pemberi Dana
Pemberi dana adalah mereka yang memberikan sejumlah uang atas kegiatan
pembelian terhadap suatu produk barang atau jasa. Para pemberi dana akan
memberikan uangnya berdasarkan kesepakatan transaksi.
b. Penerima Dana
Penerima dana adalah mereka yang menerima uang dari kegiatan transaksi jual
beli yang dijalankan atas suatu produk barang atau jasa. Para penerima dana
akan menerima uang berdasarkan metode, jumlah, dan waktu pembayaran
yang sebelumnya telah disetujui. Penerima dana adalah orang yang menerima
dana atas transaksi jual beli yang dilakukan terhadap suatu produk baik berupa
barang atau jasa.

2.4. Jenis – Jenis Transaksi


Pada umumnya, kegiatan transaksi yang terjadi terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Transaksi Internal

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 2


Transaksi internal adalah jenis transaksi ekonomi yang melibatkan divisi-divisi
yang berada dalam suatu perusahaan yang akan melahirkan perubahan kondisi
ekonomi perusahaan tersebut. Beberapa contohnya adalah memo dari atasan
pada mereka yang diberi perintah, perubahan nilai finansial karena penyusutan,
dan pemanfaatan perlengkapan kantor oleh berbagai divisi.
b. Transaksi Eksternal
Transaksi eksternal adalah suatu jenis transaksi yang melibatkan pihak luar
perusahaan dan akan melahirkan perubahan kondisi finansial perusahaan.
Contohnya adalah kegiatan transaksi penjualan dengan pihak lain, transaksi
pembelian dengan pihak lain, dan proses pembayaran utang piutang.

2.5. Alat Bukti Transaksi


Kegiatan transaksi harus selalu dilengkapi dengan alat bukti untuk bisa
dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Alat bukti transaksi tersebut juga
diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi sengketa yang tidak diinginkan. Bukti
transaksi adalah bukti tertulis yang mencatat atau merekap segala kegiatan transaksi
yang terjadi pada suatu perusahaan maupun sebuah bisnis. Bukti transaksi berperan
penting dalam mencegah munculnya permasalahan di waktu yang akan datang.
Berikut ini adalah bukti transaksi yang harus digunakan oleh perusahaan.
a. Bukti Transaksi Internal
Alat bukti transaksi internal ini berbentuk memo internal yang diberikan oleh
atasan pada kolega atau bawahannya. Artinya, alat bukti internal ini merupakan
bukti transaksi yang terjadi di lingkungan perusahaan.
b. Bukti Transaksi Eksternal
Alat bukti transaksi eksternal adalah alat bukti pencatatan atas setiap transaksi
yang dilakukan dengan pihak luar. Beberapa alat bukti transaksi eksternal
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktur, adalah suatu penilaian penjualan dengan penilaian pembayaran
yang dilakukan secara kredit.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 3


2. Kuitansi, adalah bukti penerimaan uang yang sudah ditandatangani oleh
pihak penerima untuk diberikan kepada yang membayar dan bisa
dimanfaatkan sebagai bukti transaksi yang sah.
3. Nota debit, adalah bukti transaksi pengembalian suatu barang yang sudah
dibeli dan dibuat oleh pihak pembeli.
4. Cek, adalah suatu surat atau dokumen yang berisi perintah tanpa syarat
dari nasabah bank agar pihak bank melakukan pembayaran sejumlah uang
yang tertulis dalam surat tersebut kepada pembawa surat cek.
5. Rekening koran, adalah suatu rangkuman transaksi finansial yang telah
dilakukan pada beberapa waktu tertentu pada rekening bank yang dimiliki
oleh perusahaan atau seseorang.
6. Bilyet giro, adalah suatu perintah pada pihak bank penyimpan dana untuk
memindahkan dana dalam jumlah tertentu pada rekening lain yang sudah
tertulis.
7. Bukti setoran bank, adalah slip setoran yang yang sudah disediakan oleh
pihak bank dan memiliki fungsi untuk alat bukti nasabah bahwa mereka
sudah menyetorkan uangnya dalam rekening tujuan.
8. Bukti kas masuk dan keluar, bukti kas masuk adalah suatu bukti
penerimaan uang yang sudah disertai dengan dokumen tertentu, sedangkan
bukti kas keluar adalah bukti transaksi keluar kas dengan disertai dokumen
tertentu.
9. Bukti memorandum, adalah bukti transaksi yang diterbitkan oleh
pimpinan perusahaan untuk berbagai kejadian yang terjadi di dalam
internal perusahaan dan biasanya berlangsung pada akhir periode, seperti
memo untuk menulis gaji karyawan yang masih harus dibayar.

2.6. Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi adalah merupakan pondasi untuk semua sistem
akuntansi. Faktanya, seluruh konsep dan kerangka akuntansi didasarkan pada
persamaan ini. Persamaan dasar akuntansi adalah sebuah perhitungan yang
bertujuan untuk memproyeksikan hutang, kekayaan, serta modal yang dimiliki oleh

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 4


sebuah perusahaan. Adapun prinsip yang selalu dipegang dalam akuntansi adalah
adanya keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Persamaan dasar
akuntansi menyamakan aset perusahaan dengan kewajiban dan ekuitasnya.
Kemudian, kedua hal tersebut perlu dianalisis lebih mendetail dengan persamaan
dasar akuntansi di mana digunakan juga untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, harta atau aset yang dimiliki oleh
perusahaan harus seimbang dengan liabilitas atau kewajiban. Ini menunjukkan
semua aset perusahaan diperoleh baik pendanaan dari utang atau ekuitas.
Misalnya ketika sebuah perusahaan baru dibangun, aset pertama yang dibeli
berasal dari dana yang diterima dari investor atau dari pinjaman (utang). Dengan
demikian semua aset perusahaan yang berasal dari kreditor atau investor disebut
kewajiban dan ekuitas. Jika digambarkan dengan rumus persamaan dasar akuntansi,
formulasinya adalah sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
atau bisa juga berupa :
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Persamaan ini berlaku untuk semua aktivitas dan transaksi bisnis. Aset akan
selalu setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik. Jika aset meningkat, baik
kewajiban atau ekuitas pemilik harus meningkat untuk menyeimbangkan
persamaan. Begitu pula sebaliknya, jika aset menurun maka kewajiban dan ekuitas
pemilik juga ikut menurun.

2.7. Komponen Persamaan Dasar Akuntansi


a. Aset
Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan
untuk digunakan manfaatnya di masa depan. Aset atau aktiva adalah hal-hal
yang mendatangkan manfaat bagi perusahaan. contohnya seperti bangunan
gedung, kendaraan, tanah, uang kas yang tunai maupun cek kontan. Bagian
aktiva nantinya akan bertambah jika aset perusahaan bertambah, dan
berkurang jika sebaliknya. Ada nilai penyusutan pada aset yang berupa
barang, contohnya peralatan mesin yang pasti akan mengalami kerusakan

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 5


pada suatu waktu. Selain itu mesin tersebut juga akan mengalami penurunan
nilai atau dikenal dengan istilah depresiasi. Beberapa aset bersifat tangible
seperti kas dan ada juga yang bersifat intangible bersifat atau tidak berwujud
seperti goodwill atau hak cipta. Berikut beberapa contoh akun aset:
• Aset Lancar: Kas, Piutang, Biaya Dibayar Di muka.
• Aset Tetap: Kendaraan, Bangunan.
• Aset Tidak Berwujud: Goodwill, Hak Cipta, Paten
b. Kewajiban atau Liabilitas
Kewajiban atau biasa disebut dengan istilah liabilitas adalah sejumlah dana
yang perusahaan pinjam dari pihak lain (kreditur) dan harus dilunasi sesuai
waktu yang sudah disepakati. Bentuk kewajiban yang umum adalah utang.
Utang merupakan kebalikan dari piutang. Dan ini harus dicatat pada laporan
keuangan. Ketika sebuah perusahaan membeli barang atau jasa dari
perusahaan lain secara kredit, utang dicatat untuk menunjukkan bahwa
perusahaan berjanji untuk membayar di kemudian hari. Berikut beberapa
contoh dari akun kewajiban yang paling umum.
• Utang Jangka Pendek: Utang Dagang, Utang Bank, Utang Gaji, Utang
Pajak.
• Utang Jangka Panjang: Utang Obligasi
c. Ekuitas
Ekuitas adalah bagian dari aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang
saham atau pihak ketiga, dan masuk ke dalam rumus persamaan dasar
akuntansi. Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka dengan
menginvestasikan dana kepada perusahaan atau mengurangi ekuitas dengan
menarik dana perusahaan (prive). Demikian pula, pendapatan meningkatkan
sisi ekuitas sementara biaya-biaya menurunkan ekuitas. Beberapa akun
ekuitas umum seperti:
• Modal Pemilik
• Penarikan Pemilik (prive)
• Laba Ditahan
• Saham Biasa
Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 6
• Modal Disetor
Biasanya akun ekuitas merupakan bagian dari aset yang dipegang oleh third
party (pihak ketiga), seperti pemilik saham atau stakeholders dimana
kepemilikan tersebut bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan
kondisi riil-nya.

2.8. Pengaruh Transaksi Terhadap Persamaan Akuntansi


a. Transaksi 1
Kasus : Tanggal 16 Sept 2021, Dede menyetor uang tunai untuk
modal awal sebesar Rp 20.000.000,-
Analisis : Bagi perusahaan, transaksi ini digolongkan sebagai
transaksi penerimaan kas. Akibat transaksi ini, perusahaan
menerima uang tunai berarti aktiva bertambah sebesar Rp
20.000.000,- sebaliknya timbul hutang perusahaan kepada
pemilik (Dede) yang dikenal dengan istilah “modal
pemilik” sebesar Rp. 20.000.000,
Jurnal : Kas/Cash Rp.20.000.000,- (D)
Modal/Capital Rp.20.000.000,- (K)
b. Transaksi 2
Kasus : Tanggal 17 Juli, Perusahaan membeli peralatan berupa
mesin cuci dan pengering senilai Rp 10.000.000,- secara
angsuran dari toko elektronika.
Analisis : Bagi perusahaan, transaksi ini digolongkan sebagai
transaksi pembelian kredit. Akibat transaksi ini, perusahaan
menerima peralatan baru berarti aktiva bertambah sebesar
Rp10.000.000,- sebaliknya timbul hutang kepada toko
elektronika sebesar Rp 10.000.000,-
Jurnal : Peralatan/Equipment Rp.10.000.000,- (D)
Hutang/Account Payable Rp.10.000.000,- (K)

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 7


c. Transaksi 3
Kasus : Tanggal 31 Agustus, perusahaan membayar biaya gaji
karyawan sebesar Rp 2.000.000,- dan biaya telepon sebesar
Rp 1.000.000,-
Analisis : Transaksi ini digolongkan sebagai transaksi pengeluaran
kas. Akibat transaksi ini, perusahaan mengeluarkan uang
kas sebesar Rp 3.000.000,- yang berarti ada aktiva
berkurang. Sebaliknya transaksi ini juga berakibat
bertambahnya beban-beban operasi sebesar Rp 3.000.000,-
Bertambahnya beban berarti berkurangnya modal.
Jurnal : Beban Gaji/ Salary Expense Rp. 2.000.000,- (D)
Beban Telepon/Phone Expense Rp. 1.000.000,- (D)
Kas/Cash Rp. 3.000.000,- (K)

2.9. Laporan Keuangan


a. Laporan Laba Rugi
Merupakan laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis untuk
mengetahui pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari
laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh
perusahaan.
b. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau yang biasa disebut dengan cashflow ini sendiri dapat
diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi informasi tentang pemasukan
dan pengeluaran selama satu periode.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan
keuangan yang penting terutama untuk perusahaan publik. Tujuan
pembuatannya adalah agar perusahaan dapat menggambarkan peningkatan
maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode tertentu
dengan prinsip pengukuran tertentu untuk dianut.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 8


d. Neraca
Neraca atau balance sheet biasanya berisikan informasi mengenai akun-akun
aktiva, serta hal-hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode.
Dalam penerapannya, laporan neraca terdapat dua macam. Yaitu bentuk stafel
atau vertikal serta bentuk skontro atau horizontal. Pada hakikatnya, laporan
neraca adalah gabungan dari segala laporan keuangan. Ini juga dibuat dalam
waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun sekali. Tujuannya adalah
untuk menentukan langkah terkait finansial di tahun selanjutnya.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang
membantu menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan
keuangannya. Catatan ini juga membantu menjelaskan penyimpangan atau
anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun. Catatan
laporan keuangan bukanlah hal yang wajib, hanya untuk memberikan
kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi
yang ditempatkan di kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang
termasuk dalam catatan atas laporan keuangan seringkali penting karena
dapat mengungkapkan masalah mendasar terhasap kesehatan keuangan
perusahaan.

LATIHAN
1. Sebut dan jelaskan definisi dan jenis-jenis transaksi!
2. Sebutkan sebanyak-banyaknya contoh dari komponen persamaan dasar
akuntansi yang telah dijelaskan di atas (Aset, Kewajiban & Modal) diluar
contoh yang telah disebutkan pada penjelasan!
3. Carilah contoh ilustrasi bukti transaksi eksternal (minimal 5)!
4. Carilah masing-masing contoh bentuk/gambar laporan keuangan dari 5 jenis
laporan keuangan yang ada!
5. Kerjakan kasus pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi (lengkapi
dengan analisis dan jurnalnya).

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 9


a. Tanggal 23 September 2021, perusahaan membeli secara tunai
perlengkapan laundry seperti deterjen, pemutih, pelicin, pewangi, dsb,
senilai Rp 2.500.000,-
b. Tanggal 26 Agustus 2021, perusahaan membayar hutang kepada toko
elektronika sebesar Rp 2.500.000,- atas pembelian kredit tanggal 17 Juli
2021.
c. Tanggal 20 Oktober 2021, Perusahaan menerima pendapatan jasa
laundry sebesar Rp 12.000.000,-

RANGKUMAN
1. Definisi Transaksi
Transaksi bisnis dapat diartikan sebagai suatu kejadian ekonomi atau
kondisi yang secara langsung mempengaruhi posisi keuangan sebuah entitas
atau secara langsung mempengaruhi hasil operasi entitas tersebut. Transaksi
harus bisa diukur secara wajar agar bisa terjadi. Berbagai bisnis apapun yang
tidak bisa diukur tidak akan dianggap sebagai suatu transaksi karena di
dalamnya tidak mampu merekam peristiwa berdasarkan perkiraan murninya.
2. Sistem Transaksi
Pengertian sistem transaksi adalah sistem pencatatan transaksi yang
dilakukan secara rutin yang dimanfaatkan untuk berbagai proses bisnis.
Terdapat dua sistem transaksi yang berkembang di masyarakat, yaitu tunai dan
nontunai. Akhir-akhir ini, sistem transaksi non-tunai semakin banyak
bermunculan karena adanya digitalisasi dalam sektor keuangan internasional.
3. Pelaku Transaksi
a. Pemberi Dana
b. Penerima Dana
4. Jenis – Jenis Transaksi
Pada umumnya, kegiatan transaksi yang terjadi terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Transaksi Internal
b. Transaksi Eksternal

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 10


5. Alat Bukti Transaksi
a. Bukti Transaksi Internal
Alat bukti transaksi internal ini berbentuk memo internal yang diberikan
oleh atasan pada kolega atau bawahannya. Artinya, alat bukti internal ini
merupakan bukti transaksi yang terjadi di lingkungan perusahaan.
b. Bukti Transaksi Eksternal
Alat bukti transaksi eksternal adalah alat bukti pencatatan atas setiap
transaksi yang dilakukan dengan pihak luar.
6. Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah merupakan pondasi untuk semua sistem
akuntansi. Faktanya, seluruh konsep dan kerangka akuntansi didasarkan pada
persamaan ini. Persamaan dasar akuntansi adalah sebuah perhitungan yang
bertujuan untuk memproyeksikan hutang, kekayaan, serta modal yang dimiliki
oleh sebuah perusahaan.
Jika digambarkan dengan rumus persamaan dasar akuntansi, formulasinya
adalah sebagai berikut:

atau bisa juga berupa :

7. Komponen Persamaan Dasar Akuntansi


a. Aset
Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan
untuk digunakan manfaatnya di masa depan. Berikut beberapa contoh
akun aset:
• Aset Lancar: Kas, Piutang, Biaya Dibayar Di muka.
• Aset Tetap: Kendaraan, Bangunan.
• Aset Tidak Berwujud: Goodwill, Hak Cipta, Paten
b. Kewajiban atau Liabilitas

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 11


Kewajiban atau biasa disebut dengan istilah liabilitas adalah sejumlah
dana yang perusahaan pinjam dari pihak lain (kreditur) dan harus dilunasi
sesuai waktu yang sudah disepakati. Berikut beberapa contoh dari akun
kewajiban yang paling umum.
• Utang Jangka Pendek: Utang Dagang, Utang Bank, Utang Gaji, Utang
Pajak.
• Utang Jangka Panjang: Utang Obligasi
c. Ekuitas
Ekuitas adalah bagian dari aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang
saham atau pihak ketiga, dan masuk ke dalam rumus persamaan dasar
akuntansi. Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka
dengan menginvestasikan dana kepada perusahaan atau mengurangi
ekuitas dengan menarik dana perusahaan (prive). Beberapa akun ekuitas
umum seperti : Modal Pemilik, Penarikan Pemilik (prive), Laba Ditahan,
Saham Biasa, Modal Disetor
8. Laporan Keuangan
a. Laporan Laba Rugi
b. Laporan Arus Kas
c. Laporan Perubahan Modal
d. Neraca
e. Catatan atas Laporan Keuangan

REFERENSI
Jusup, A.H. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi 7. Yogyakarta: STIE YKPN
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi I. Jakarta: FE UI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2021. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 2 – Transaksi & Persamaan Dasar Akuntansi 12


Rekening dan Penggunaannya

PENGANTAR
Rekening (akun) membantu perusahaan dalam mengelompokkan transaksi
berdasarkan kategori sejenis. Pengelompokkan tersebut terdiri atas aset
(assets), kewajiban (liabilities), modal (equity), pendapatan (revenues), dan
beban (expenses). Informasi yang terdapat pada saldo rekening nantinya akan
menjadi dasar dalam membuat laporan keuangan. Dengan demikian, penting
diketahui jenis-jenis rekening, sifat, dan penggunaannya.

: TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis rekening dan menempatkan
rekening sesuai transaksi dan saldo normalnya.

TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis rekening
2. Mahasiswa dapat memilah rekening sesuai saldo normalnya
3. Mahasiswa dapat menempatkan rekening sesuai transkasinya

MATERI
1. Pengertian Akun
2. Bagan Akun (Charts of Account)
3. SIfat-Sifat Akun
4. Saldo Normal Akun
5. Bentuk dan Isi Akun
6. Cara Pencatatan Transaksi Dalam Akun
3.1 Pengertian Akun
Akun merupakan suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan
sehubungan dengan aset (assets), kewajiban (liabilities), modal (equity),
pendapatan (revenues), dan beban (expenses). Tujuan dari penggunaan akun
adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar dalam penyusunan laporan
keuangan. Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yang terjadi
dalam perusahaan dapat dicatat secara lengkap dan tepat. Akun membantu
perusahaan dalam menggolongkan transaksi-transkasi yang memiliki sifat sejenis
(sama). Sebagai contohnya, terdapat transaksi yang berhubungan dengan
perlengkapan maka akan dibuatkan akun bernama “Perlengkapan” yang
selanjutnya dapat digunakan untuk mencatat penambahan maupun pengurangan
terhadap perlengkapan.
Dalam praktiknya, jumlah akun yang diperlukan antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya adalah berbeda. Jumlah akun tersebut ditentukan oleh
kebutuhan masing-masing perusahaan. Kumpulan akun yang digunakan dalam
catatan akuntansi perusahaan disebut dengan buku besar atau ledger. Akun-akun
dalam buku besar disusun berdasarkan urutan paling awal yakni akun neraca yang
terdapat pada laporan posisi keuangan (Statement of Change in Financial Position)
dan kemudian dilanjutkan dengan akun laba rugi yang terdapat pada laporan laba
rugi (Income Statement).
Akun dibagi atas 2 (dua) golongan, yaitu akun neraca dan akun laba rugi.
Adapun ilustrasi penggolongan akun tersaji pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Penggolongan Akun
Akun-Akun
Aset

Akun-Akun Akun-Akun
Riil Kewajiban

Akun-Akun
Akun dalam Modal
Buku Besar
Akun-Akun
Pendapatan
Akun-Akun
Nominal
Akun-Akun
Beban

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 1


a. Akun neraca (akun riil)
Merupakan akun yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan (Statement of Change in Financial Position). Adapun
kelompok akun yang termasuk akun neraca, antara lain: akun-akun aset, akun-
akun kewajiban, dan akun-akun modal.
1. Aset (Assets) merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan
yang berasal dari peristiwa masa lalu. Jumlah aset yang dimiliki
perusahaan adalah beragam. Oleh karenanya, aset dapat dikelompokkan
menjadi:
a) aset lancar (current assets) yaitu aset yang memiliki likuditas tinggi
dan dapat digunakan dengan cepat dalam kurung waktu kurang dari
setahun. Contoh aset lancar: kas (cash), surat-surat berharga
(marketable securities), piutang usaha (account receivable), piutang
wesel (notes receivable), persediaan barang dagangan (merchandise
inventory), pendapatan yang masih harus diterima (accrued
revenues), beban dibayar dimuka (prepaid expenses), dan
perlengkapan (supplies).
b) Investasi jangka panjang (long term investment): investasi dalam
bentuk saham PT AAA (investment in stock PT AAA), investasi
dalam bentuk obligasi PT RRR (investment in bonds PT RRR).
c) Aset tetap berwujud (tangibel fixed assets): tanah (land),
gedung/bangunan (building), mesin (machinery), peralatan
(equipment), dan kendaraan (vehicle).
d) Aset tak berwujud (intangible fixed assets): goodwill, paten, merk
dagang.
e) Aset lainnya (other assets): bangunan dalam pengerjaan, piutang
jangka panjang.
2. Kewajiban (liabilities) merupakan hutang perusahaan kepada pihak lain
yang harus dibayar. Kewajiban dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a) Hutang lancar (current liabilities) merupakan hutang yang
pembayarannya kurang dari satu tahun. Contohnya: hutang usaha

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 2


(account payable); hutang wesel (notes payable); beban-beban yang
masih harus dibayar (accured expenses) seperti beban gaji yang
masih harus dibayar (salaries payable), beban listrik yang masih
harus dibayar (electricity payable); pendapatan diterima dimuka
(unearned revenue) seperti sewa diterima dimuka (unearned rent
reveue), bunga diterima dimuka (unearned interest revenue).
b) Hutang jangka panjang (long term liabilities) merupakan hutang
yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contohnya: hutang hipotek (mortgage payable), hutang obligasi
(bonds payable).
3. Modal atau ekuitas (equity). Modal merupakan hak pemilik perusahaan
yang ditanamkan ke dalam perusahaan sedangkan Ekuitas merupakan
hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban yang ada.
Contonya: modal Putri Cantika dan prive Putri Cantika.

b. Akun laba rugi (akun nominal)


Merupakan akun yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan laba
rugi (Income Statement). Adapun kelompok akun yang termasuk akun laba
rugi, yaitu: akun-akun pendapatan dan akun-akun beban.
1. Pendapatan (revenues) merupakan penghasilan yang diperoleh
perusahaan selama satu periode. Pendapatan dapat berasal dari berbagai
kegiatan seperti penjualan barang, pemberian jasa, penyewaan aset dan
kegiatan lain yang bertujuan untuk memperoleh laba. Apabila
perusahaan memiliki berbagai jenis pendapatan maka dapat dicatat
dengan nama akun terpisah.
2. Beban (expenses) merupakan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan
selama satu periode akuntansi. Akun beban merupakan bermacam-
macam beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan. Contoh akun
beban: beban gaji, beban sewa, beban listrik, air dan telepon, beban
penyusutan, beban bunga, dan lainnya.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 3


3.2 Bagan Akun (Charts of Account)
Bagan akun merupakan kumpulan daftar akun yang mempermudah perusahaan
dalam melakukan pembukuan. Urutan akun dalam bagan akun disusun
berdasarkan urutan akun-akun neraca terlebih dahulu kemudian akun-akun laba
rugi. Akun-akun tersebut kemudian diberi nomor untuk mempermudah
pengkodean maupun referensi dalam pembukuan.
Terdapat beberapa metode pemberian kode akun, yaitu: 1) numerical or
alphabetic sequence code, 2) block numerical code, 3) group numerical code, 4)
decimal code, dan 5) numerical sequence preceded by an alphabetic reference.
Pemberian nomor pada akun-akun tersebut adalah sebagai berikut: aset diawali
dengan 1, kewajiban diawali dengan 2, ekuitas diawali dengan 3, pendapatan
diawali dengan 4, dan beban diawali 5. Selanjutnya, masing-masing akun atau sub
akun diberi nomor urut 1, 2, 3 dan seterusnya.
Contoh:
1 Aset
11 Current Assets
1101 Cash/Bank
1102 Account Receivable
1103 Supplies
11.. ……..
12 Long Term Investment
1201 Investment in stock PT AAA
12.. ……..
13 Tangible Assets
1301 Land
1302 Building
1303 Accumulated Depreciation of Building
13.. ……..

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 4


3.3 Sifat-Sifat Akun
a. Sifat-Sifat Akun Riil
Akun riil terdiri atas aset, kewajiban, dan ekuitas. Prosedur penggunaan akun-
akun kewajiban dan ekuitas berlawanan dengan akun aset. Adapun aturan
pendebetan dan pengkreditan akun-akun dinyatakan sebagai berikut.
1. Aturan pendebetan dan pengkreditan akun-akun aset
Akun-Akun Aset
DEBET (+) KREDIT (-)
sisi debet mencatat peningkatan sisi kredit mencatat penurunan jumlah
jumlah aset aset

2. Aturan pendebetan dan pengkreditan akun-akun kewajiban


Akun-Akun Kewajiban
DEBET (-) KREDIT (+)
sisi debet mencatat penurunan sisi kredit mencatat peningkatan
jumlah kewajiban jumlah kewajiban

3. Aturan pendebetan dan pengkreditan akun-akun ekuitas


Akun-Akun Ekuitas
DEBET (-) KREDIT (+)
sisi debet mencatat penurunan sisi kredit mencatat peningkatan
jumlah ekuitas jumlah ekuitas

b. Sifat-Sifat Akun Nominal


Akun nominal terdiri atas pendapatan dan beban. Prosedur penggunaan akun-
akun beban berbeda dengan pendapatan. Adapun aturan pendebetan dan
pengkreditan akun-akun tersebut dinyatakan sebagai berikut.
1. Aturan pendebetan dan pengkreditan akun-akun beban
Akun-Akun beban
DEBET (+) KREDIT (-)
sisi debet mencatat peningkatan sisi kredit mencatat penurunan jumlah
jumlah beban beban

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 5


2. Aturan pendebetan dan pengkreditan akun-akun pendapatan
Akun-Akun Pendapatan
DEBET (-) KREDIT (+)
sisi debet mencatat penurunan sisi kredit mencatat peningkatan
jumlah pendapatan jumlah pendapatan

3.4 Saldo Normal Akun


Saldo akun merupakan selisih antara sisi debet dan sisi kredit. Adapun aturan
pendebetan dan pengkreditan serta saldo normal berbagai jenis akun adalah
sebagai berikut.

Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo Normal


Aset Debet Kredit Debet
Kewajiban Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet

Apabila suatu akun yang seharusnya memiliki saldo debet namun menunjukkan
saldo kredit maupun sebaliknya, maka ini merupakan suatu petunjuk adanya
kesalahan pencatatan atau terdapat transaksi yang tidak biasa.

3.5 Bentuk dan Isi Akun


Terdapat beragam bentuk akun, yakni: bentuk skontro (skontro berlanjur dan
skontro T sederhana) dan bentuk staffel (staffel bersaldo tunggal dan staffel
bersaldo rangkap). Bentuk yang paling sederhana adalah bentuk akun T. Akun ini
terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu: nama akun, sisi kiri (sisi debet/D), dan sisi kanan
(sisi kredit/K). Sisi kiri dan sisi kanan digunakan untuk mencatat perubahan nilai
yang terjadi pada akun yang bersangkutan. Berikut merupakan ilustrasi bentuk
akun T.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 6


Gambar 3.2. Bentuk Skontro T Sederhana
Nama Akun
Sisi Debet Sisi Kredit

Adapun bentuk akun T apabila disajikan lebih lengkap adalah sebagai berikut.

Gambar 3.3. Bentuk Skontro Berlajur


Nama Akun
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
(sisi debet) (sisi kredit)

Keterangan:
• Nama akun dicantumkan di atas dan ditulis di tengah-tengah.
• Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
• Kolom keterangan digunakan untuk mencatat keterangan yang berhubungan
dengan transaksi yang dicatat.
• Kolom F digunakan untuk mencatat referensi transaksi, contohnya: Jurnal
Umum (JU).

Adapun bentuk staffel bersaldo tunggal adalah sebagai berikut.


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Balance

Adapun bentuk staffel bersaldo rangkap adalah sebagai berikut.


Balance
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 7


Contoh:
Berikut menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas pada Januari 2021.
Kas
Penerimaan dari: Pengeluaran untuk:
Setoran modal 3.500.000 Pembayaran utang 2.125.000
Pinjaman Bank 7.250.000 Pembelian peralatan 500.000
Pendapatan jasa 1.200.000 Pembayaran beban listrik 350.000
Pembayaran beban telepon 150.000
Total Debet 11.950.000 Total Kredit 3.125.000
Saldo Debet 8.825.000

Berdasarkan contoh tersebut maka akun kas pada akhir Januari 2021
bersaldo debet sebesar Rp. 8.825.000. Penerimaan kas dicatat pada sisi debet,
sedangkan pengeluaran kas dicatat pada sisi kredit. Pada akhir periode, total sisi
debet dan sisi kredit selanjutnya diselisihkan untuk memperoleh saldo akun pada
akhir periode.
Apabila disajikan dalam akun dua kolom maka akan tampak sebagai
berikut.
Nama Akun: Kas Nomor Akun: 111
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2021 2021
Jan 2 Setoran modal JU 3.500.000 Jan 11 Pembayaran utang JU 2.125.000
Jan 10 Pinjaman Bank JU 7.250.000 Jan 12 Pembelian peralatan JU 500.000
Jan 31 Pendapatan jasa JU 1.200.000 Jan 31 Pembayaran beban JU 350.000
listrik
Jan 31 Pembayaran beban 150.000
telepon JU
Total Debet 11.950.000 Total Kredit 3.125.000
Saldo Debet 8.825.000

3.6 Cara Pencatatan Transaksi Dalam Akun


Dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam akun, terlebih dahulu kita perlu
menentukan akun mana saja yang terlibat atau terpengaruh dalam transaksi
tersebut. Sebagai contohnya transaksi pembelian peralatan mempengaruhi akun
kas berkurang dan peralatan bertambah. Selanjutnya, ketika menjurnal,
kelompokkan akun mana yang perlu ditulis pada sisi debet dan kredit. Setelah

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 8


mencatat dalam jurnal, selanjutnya kita pindahkan (posting) akun tersebut ke
dalam Buku Besar sesuai dengan akunnya.
Agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas atas penerapan aturan
pendebetan dan pengkreditan, berikut akan dijelaskan cara pencatatan transaksi
dalam akun-akun buku besar perusahaan.

• Pada tanggal 10 Januari 2021, UD Kita membeli peralatan kantor secara


tunai sebesar Rp 1.750.000,-.
Diminta: cacatlah transaksi tersebut ke dalam akun.
Jawaban:
1. Tentukan pengaruh transaksi dan akun yang terlibat
Transaksi pembelian peralatan kantor ini mengakibatkan peralatan
bertambah dan kas berkurang. Adapun akun yang terpengaruh yaitu kas
dan perlatan.
2. Mencatat ke dalam jurnal
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2021
Januari 10 Peralatan Kantor Rp 1.750.000
Kas Rp 1.750.000
(pembelian peralatan
kantor)

3. Mencatat ke dalam akun T


Kas
Rp 1.750.000

Perlatan Kantor
Rp 1.750.000

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 9


ILUSTRASI LENGKAP
Pada bulan Desember 2021, Putri Cantika membuka perusahaan perseorangan
yang bergerak pada jasa Salon Kecantikan di Jimbaran dengan nama “SALON
CANTIKA”. Berikut merupakan transkasi-transaksi yang terjadi selama bulan
Desember 2021.
1 Desember : Putri Cantika menginvestasikan uang pribadinya sebesar
Rp 15.000.000 ke perusahaan sebagai modal awal.
2 Desember : Membeli peralatan salon secara kredit di Toko Senyum Rp
5.500.000
3 Desember : Membeli perlengkapan salon secara tunai sebesar Rp
1.000.000
10 Desember : Menerima pendapatan atas jasa yang diberikan dengan
rincian uang tunai Rp 5.205.000 dan yang belum dibayar
Rp 1.980.000
12 Desember : Membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp
550.000
14 Desember : Menerima pendapatan atas jasa yang diberikan secara tunai
sebesar Rp 4.600.000
20 Desember : Putri Cantika mengambil uang perusahaan untuk keperluan
pribadi Rp 500.000
25 Desember : Menerima pembayaran tagihan dari pelanggan sebesar atas
transaksi tanggal 10 Desember Rp 1.455.000
31 Desember : Membayar gaji karyawan untuk satu bulan sebesar Rp
3.200.000

Diminta:
1. Catat transaksi tersebut ke dalam jurnal umum.
2. Posting jurnal tersebut ke dalam buku besar.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 10


Pembahasan:
1. Jurnal Umum

Salon Cantika
General Ledger
Periode Desember 2021
(Rp)

Date Description Ref Debet Credit


2021
Des 1 Cash 1101 15.000.000
Capital, Putri Cantika 3101 15.000.000
(investasi Putri Cantika)
Des 2 Equipment 1201 5.500.000
Account Payable 2101 5.500.000
(membeli peralatan secara kredit)
Des 3 Supplies 1103 1.000.000
Cash 1101 1.000.000
(membeli perlengkapan secara tunai)
Des 10 Cash 1101 3.325.000
Account Receivable 1102 1.980.000
Service Revenue 4101 5.305.000
(menerima pendapatan jasa)
Des 12 Electricity, Water and Telephone Expense 5102 550.000
Cash 1101 550.000
(membayar beban listrik, air dan telepon)
Des 14 Cash 1101 4.600.000
Service Revenue 4101 4.600.000
(menerima pendapatan jasa)
Des 20 Drawing, Putri Cantika 3201 500.000
Cash 1101 500.000
(pengambilan uang untuk pribadi)
Des 25 Cash 1101 1.455.000
Account Receivable 1102 1.455.000
(menerima pembayaran piutang)
Des 31 Salary Expense 5101 3.200.000
Cash 1101 3.200.000
(membayar gaji karyawan)

2. Posting Buku Besar


Posting ke akun-akun di Buku Besar dilakukan satu per satu setiap
terjadinya transaksi. Sebagai contoh jurnal transaksi 1 Desember 2021, Kas
diposting ke akun Kas sebelah debet dan modal di posting ke akun Modal
Putri Cantika sebelah kredit.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 11


Cash 1101
Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
01/12 Investasi Awal JU 15.000.000 15.000.000
03/12 Beli perlengkapan JU 1.000.000 14.000.000
10/12 Pend. Jasa JU 3.325.000 17.325.000
12/12 Membayar beban JU 550.000 16.775.000
14/12 Pend. Jasa JU 4.600.000 21.375.000
20/12 Prive, Putri JU 500.000 20.875.000
Cantika
25/12 Penerimaan JU 1.455.000 22.330.000
piutang
31/12 Membayar gaji JU 3.200.000 19.130.000

Account Receivable 1102


Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
10/12 Pend. Jasa JU 1.980.000 1.980.000
25/12 Penerimaan JU 1.455.000 525.000
piutang

Supplies 1103
Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
03/12 Pembelian tunai JU 1.000.000 1.000.000

Equipment 1201
Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
02/12 Pembelian kredit JU 5.500.000 5.500.000

Account Payable 2101


Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
02/12 Pembelian kredit JU 5.500.000 5.500.000

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 12


Capital, Putri Cantika 3101
Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
01/12 Investasi Awal JU 15.000.000 15.000.000

Drawing, Putri Cantika 3201


Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
20/12 Pengambilan Kas JU 500.000 500.000

Service Revenue 4101


Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
10/12 Pend. Jasa JU 5.305.000 5.305.000
14/12 Pend. Jasa JU 4.600.000 9.905.000

Salaries Expense 5101


Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
31/12 Pembayaran tunai JU 3.200.000 3.200.000

Electricity, Water and Telephone Expense 5102


Balance
Date Description Ref Debet Credit
Debet Credit
12/12 Pembayaran tunai JU 550.000 550.000

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 13


LATIHAN

Biru Express merupakan jasa pengiriman barang yang dimiliki oleh Rama
Kandara. Berikut merupakan transaksi pada Biru Express pada Mei 2021.
1 Mei : Rama Kandara menyetorkan modal sebesar Rp 30.000.000
2 Mei : Membayar sewa kantor bulan ini sebesar Rp 2.250.000
3 Mei : Membeli peralatan kantor sebesar Rp 3.500.000, dibayar tunai Rp
2.000.000 dan sisanya dibayar secara kredit
4 Mei : Membeli bahan habis pakai secara tunai sebesar Rp 450.000
5 Mei : Menerima pendapatan jasa dengan rincian Rp 3.200.000 tunai dan
Rp 1.200.000 kredit
10 Mei : Membayar beban iklan secara tunai sebesar Rp 350.000
14 Mei : Menerima pendapatan jasa secara runai sebesar Rp 2.800.000
16 Mei : Menerima pelunasan piutang atas transaksi yang terjadi pada
tanggal 5 Mei 2021
20 Mei : Membayar beban listrik, air dan telepon sebesar Rp 1.500.000
24 Mei : Membayar lunas utang atas transaksi pembelian kredit pada tanggal
3 Mei 2021
25 Mei : Membayar gaji karyawan bulan Mei sebesar Rp 7.500.000
28 Mei : Menerima pendapatan jasa secara kredit sebesar Rp 2.210.000

Diminta:
1. Catat transaksi tersebut ke dalam jurnal umum
2. Posting jurnal tersebut ke dalam buku besar

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 14


RANGKUMAN
Akun digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan sehubungan dengan
aset (assets), kewajiban (liabilities), modal (equity), pendapatan (revenues), dan
beban (expenses). Jumlah akun yang digunakan suatu perusahaan ditentukan oleh
kebutuhan masing-masing perusahaan. Akun digolongkan menjadi akun riil yang
terdiri atas aset (assets), kewajiban (liabilities), dan modal (equity), serta akun
nominal yang terdiri atas pendapatan (revenues), dan beban (expenses).
Dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam akun, terlebih dahulu kita
perlu menentukan akun mana saja yang terlibat atau terpengaruh dalam transaksi
tersebut. Selanjutnya, kelompokkan akun mana yang perlu ditulis pada sisi debet
dan kredit.

REFERENSI
Jusup, A.H. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi 7. Yogyakarta: STIE YKPN
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi I. Jakarta: FE UI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2021. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 3 – Rekening dan Penggunaannya 15


Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

PENGANTAR

Perusahaan jasa merupakan salah satu jenis usaha yang mengandalkan


pemberian jasa kepada pelanggan sebagai aktivitas utama perusahaan.
Meskipun menjual produk yang tidak berwujud, pelaporan terhadap aktivitas
usaha tetap perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan pencatatan akuntansi dapat
membantu pelaku usaha untuk mengetahui kondisi perusahaan dan
perkembangan usahanya. Oleh karenanya, pada bab ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa.

TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat menjelaskan siklus akuntansi perusahaan jasa,
memahami proses penginputan transaksi dalam siklus, serta menyusun laporan
keuangan perusahaan dagang.

TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa dapat menjelaskan siklus akuntansi perusahaan jasa
2. Mahasiswa dapat membuat jurnal umum sesuai transaksi yang terjadi
3. Mahasiswa dapat mengelompokkan rekening yang sama sesuai saldo
normalnya
4. Mahasiswa dapat menyusun neraca saldo
5. Mahasiswa dapat menyusun laporan keuangan

MATERI
1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
2. Laporan Keuangan
Jenis usaha secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu: jasa, dagang, dan
manufaktur. Aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan jasa adalah adalah
menjual jasa kepada pelanggan. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan jasa berasal
dari pendapatan jasa yang diterima dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan jasa. Contoh perusahaan jasa, yaitu: bengkel mobil/motor, salon
kecantikan, dan lain-lain. Berbeda dengan perusahaan jasa, aktivitas utama pada
perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagangan. Contoh
perusahaan dagang, yakni: toko kosmetik, toko barang elektronik, dan lain-lain.
Sedangkan perusahaan manufaktur memilik aktivitas utama mengolah bahan baku
menjadi barang jadi untuk dijual kepada pelanggan. Adapun contoh perusahaan
manufaktur, yaitu: pabrik gula, pabrik furniture, dan lain-lain. Pada bab ini akan
dibahas secara lengkap mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa, sedangkan
siklus akuntansi perusahaan dagang akan dibahas pada bab berikutnya.

4.1 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Siklus akuntansi pada perusahaan jasa diawali dari pembukuan transaksi ke Jurnal
Umum dan pemostingan ke Buku Besar. Pada akhir periode, perhitungan di Buku
Besar akan disesuaikan yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun laporan
keuangan. Setelah menyusun laporan keuangan, selanjutnya akun-akun nominal
yang ada di perusahaan ditutup pada akhir periode dan dibuka kembali setelah
dilakukan penyesuaian. Siklus akuntansi pada perusahaan jasa dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 4.1 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Bukti Jurnal Umum Buku Besar Neraca Saldo
Transaksi Sebelum
Penyesuaian

Jurnal
Penyesuaian

Neraca Saldo Neraca Saldo


Jurnal Jurnal
Setelah Tutup Setelah
Pembalik Penutup
Buku Penyesuaian

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 1


Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut.
a. Bukti Transkasi
Bukti transaksi merupakan dokumen yang menjadi dasar untuk melakukan
pencatatan pembukuan. Apabila tidak terdapat bukti maka pencatatan
tersebut dinyatakan tidak sah. Bukti transaksi dapat berupa kuitansi, nota,
faktur dan lainnya yang dapat menyediakan bukti tertulis bahwa transaksi
tersebut memang benar terjadi. Setelah dilakukan pencatatan, setiap bukti
transaksi harus tersimpan dengan baik pada tempat yang aman agar tidak
rusak dan disalahgunakan. Penyimpanan bukti transaksi bertujuan sebagai
bukti tertulis apabila dikemudian hari bukti-bukti tersebut diperlukan sebagai
contohnya adalah untuk keperluan audit dan pemeriksaan pajak.
b. Jurnal Umum
Jurnal merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan.
Kegiatan pencatatan dalam jurnal umum dilakukan setiapkali terjadi transaksi
dan harus dilengkapi dengan bukti transaksi. Sebelum melakukan pencatatan,
setiap transkasi dan akun yang terkait dengan transaksi tersebut perlu
diidentifikasi secara teliti. Untuk menggambarkan pencatatan dalam jurnal,
diilustrasikan bahwa Putri Cantika menyetorkan modal dalam bentuk uang
tunai sebesar Rp 15.000.000,- dengan nomor bukti BJ-001. Transkasi ini
perlu diteliti dengan cara sebagai berikut:
1. Penyetoran modal mengakibatkan aset (kas) bertambah, demikian juga
dengan modal.
2. Akun yang dipengaruhi adalah Kas dan Modal Putri Cantika.
3. Akibat dari transaksi ini, maka akun Kas harus di debet sebesar Rp
7.500.000,- dan akun Modal Putri Cantika di kredit dengan jumlah yang
sama.
4. Apabila dilakukan penjurnalan maka akan tersaji sebagai berikut:

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 2


Salon Cantika
Jurnal Umum
Periode Januari 2021
(Rp)

Tanggal Nomor Bukti Keterangan Ref. Debet Kredit


2021
Des 01 BJ-001 Kas 15.000.000
Modal Putri 15.000.000
Cantika
(setoran modal)

c. Buku Besar
Buku Besar merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan perusahaan
untuk mencatat segala bentuk perubahan yang terjadi pada suatu akun akibat
adanya transaksi keuangan. Buku besar memiliki fungsi untuk meringkas
seluruh data transaksi yang sudah tercatat pada Jurnal Umum. Pemostingan
pada Buku Besar dilakukan setelah transaksi dicatat ke dalam Jurnal Umum.
Ketika melakukan posting ke Buku Besar, perlu diperhatikan bahwa satu ayat
jurnal pada akun debet dan kredit perlu dipindahkan secara tuntas ke dalam
Buku Besar.
Bentuk buku besar terbagi menjadi empat, yakni: bentuk T (sederhana),
bentuk skontro, bentuk staffle, dan bentuk staffle berkolom ganda.

Berikut merupakan contoh Buku Besar Bentuk T.


Kas
Penerimaan dari: Pengeluaran untuk:
Setoran modal 15.000.000 Beli perlengkapan 1.000.000
Pend. Jasa 3.325.000 Pbyr. beban listrik,air, telp 550.000
Pend. Jasa 4.600.000 Prive, Putri Cantika 500.000
Penerimaan piutang 1.455.000 Pembayaran beban gaji 3.200.000

Total Debet 24.380.000 Total Kredit 5.250.000


Saldo Debet 19.130.000

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 3


Berikut merupakan contoh Buku Besar Dua Kolom.
Nama Akun: Cash Nomor Akun: 1101
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2021 2021
Des 01 Setoran modal JU 15.000.000 Des 03 Beli perlengkapan JU 1.000.000
Des 10 Pend. jasa JU 3.325.000 Des 12 Pbyr. beban listrik, JU 550.000
Des 14 Pend. jasa JU 4.600.000 air, dan telp
Des 25 Penerimaan JU 1.455.000 Des 20 Prive, Putri Cantika JU 500.000
piutang Des 31 Pembayaran beban JU 3.200.000
gaji
Total Debet 24.380.000 Total Kredit 5.250.000
Saldo Debet 19.130.000

Berikut merupakan contoh Buku Besar Akun Empat Kolom.


Cash 1101
Balance
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
01/12 Investasi Awal JU 15.000.000 15.000.000
03/12 Beli perlengkapan JU 1.000.000 14.000.000
10/12 Pend. Jasa JU 3.325.000 17.325.000
12/12 Membayar beban JU 550.000 16.775.000
14/12 Pend. Jasa JU 4.600.000 21.375.000
20/12 Prive, Putri Cantika JU 500.000 20.875.000
25/12 Penerimaan piutang JU 1.455.000 20.330.000
31/12 Membayar gaji JU 3.200.000 19.130.000

d. Neraca Saldo
Kesesuaian antara sisi debet dan kredit perlu dibuktikan pada akhir periode
akuntansi. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, maka perlu dibuat neraca
saldo. Informasi yang digunakan untuk membuat neraca saldo berasal dari
Buku Besar. Kesamaan antara saldo sisi debet dengan kredit tidak
mengartikan bahwa pencatatan yang telah dilakukan adalah benar. Berikut
merupakan contoh Neraca Saldo.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 4


Salon Cantika
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2021
(Rp)

No. Akun Nama Akun Debet Kredit


1101 Cash 19.130.000
1102 Account Receivable 525.000
1103 Supplies 1.000.000
1201 Equipment 5.500.000
2101 Account Payable 5.500.000
3101 Capital, Putri Cantika 15.000.000
3201 Drawing, Putri Cantika 500.000
4101 Service Revenue 9.905.000
5101 Salaries expense 3.200.000
5102 Electricity, Water and 550.000
Telephone Expense
30.405.000 30.405.000

e. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang disusun untuk menyesuaikan
kondisi keuangan perusahaan dengan kondisi yang sebenarnya. Terdapat dua
kondisi yang mengharuskan perusahaan untuk membuat jurnal penyesuaian,
yakni: 1) transaksi telah terjadi namun belum dicatat dalam akun, contohnya:
beban yang telah terjadi namun belum saatnya dibayar seperti beban bunga,
beban gaji, dan lainnya, dan 2) transaksi telah dicatat dalam suatu akun
namun saldo akun tersebut belum mencerminkan keadaan yang
sesungguhnya seperti perlengkapan yang telah dibeli dan dicatat dalam akun
aset dan sebagian perlengkapan tersebut sudah terpakai hingga akhir periode.
Adapun pos-pos yang perlu dibuat penyesuaian, yakni:
1. Pos-pos deferred, yaitu: beban dibayar dimuka (prepaid expense) dan
pendapatan diterima dimuka (unearned revenue).
2. Pos-pos accrued, yaitu: beban yang masih harus dibayar (accrued
expenses) dan pendapatan yang masih harus diterima (accrued
revenue).
3. Penyusutan aset tetap (depreciation of fixed assets)

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 5


Dalam mencatat penyesuaian pada pos-pos deffered, terdapat dua
pendekatan pencatatan, yakni:
1. Dicatat dengan pendekatan neraca (balance sheet approach) atau
dicatat dengan menggunakan akun harta.
2. Dicatat dengan pendekatan laba/rugi (income statement approach) atau
dicatat dengan menggunakan akun beban.

Contoh penyesuaian pos deferred:


• 5 Desember 2021, Dibayar iklan untuk 3 bulan sebesar Rp 900.000.
• 3 Desember 2021, Membeli perlengkapan salon secara tunai sebesar
Rp 1.000.000
• 31 Desember 2021, Sisa perlengkapan adalah Rp 310.000.

Diminta:
Buatlah jurnal dengan menggunakan pendekatan neraca dan pendekatan
laba/rugi pada: a) saat pembayaran, dan b) saat penyesuaian akhir periode.

Jawab:
Tanggal Pendekatan neraca Pendekatan Laba/Rugi
2021 Prepaid advertising 900.000 Advertising expense 900.000
Des 05 Cash 900.000 Cash 900.000
(membayar beban iklan 3 bulan) (membayar beban iklan 3 bulan)
2021 Advertising expense 300.000 Prepaid advertising 600.000
Des 31 Prepaid advertising 300.000 Advertising expense 600.000
Adj. (Penyesuaian untuk mengakui beban (Penyesuaian untuk mengakui beban
iklan selama 1 bulan) iklan dibayar di muka selama 2 bulan)

Tanggal Pendekatan neraca Pendekatan Laba/Rugi


2021 Supplies 1.000.000 Supplies Expense 1.000.000
Des 03 Cash 1.000.000 Cash 1.000.000
(membeli perlengkapan) (membeli perlengkapan)

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 6


Tanggal Pendekatan neraca Pendekatan Laba/Rugi
2021 Supplies expense 690.000 Supplies 310.000
Des 31 Supplies 690.000 Supplies expense 310.000
Adj. (Penyesuaian untuk mengakui beban (Penyesuaian untuk mengakui beban
perlengkapan) perlengkapan)

Contoh penyesuaian pos accrued:


• 31 Desember 2021, Penyusutan peralatan ditetapkan sebesar Rp
250.000,-
• 31 Desember 2021, Gaji yang belum dibayar sampai akhir Desember
sebesar Rp 700.000,-

Diminta:
Buatlah jurnal penyesuaian
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2021 Depreciation of equipment 250.000
Des 31 Accumulated depreciation of equipment 250.000
(penyesuaian penyusutan peralatan pada
periode tersebut)
Des 31 Salary Expense 700.000
Accrued Salary 700.000
(penyesuaian beban yang masih harus
dibayar)

f. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Penyesuaian yang terjadi pada jurnal penyesuaian akan mempengaruhi
besarnya saldo akun tertentu pada neraca saldo. Berikut merupakan hal-hal
yang perlu diperhatikan pada akun-akun di neraca saldo: a) akun aset seperti
piutang, perlengkapan dan peralatan apakah telah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya atau terdapat aset yang seharusnya ada namun belum
tercatat, b) akun kewajiban yakni utang telah semua dicatat, c) akun
pendapatan perlu dipastikan apakah pendapatan tersebut betul dihasilkan
dalam periode yang bersangkutan, d) akun beban usaha perlu diteliti apakah
beban tersebut betul terjadi pada periode yang bersangkutan.
g. Neraca Lajur

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 7


Pembuatan neraca lajur ditunjukan untuk membantu dalam membuat laporan
keuangan. Neraca Lajur atau kertas kerja merupakan suatu bentuk daftar
berkolom yang digunakan dalam proses penyesuaian dan penyusunan laporan
keuangan. Penyusunan neraca lajur bersifat opsional dan bukan merupakan
catatan akuntansi permanen. Berikut merupakan bentuk umum dari Neraca
Lajur.

Salon Cantika
Neraca Lajur
Per 31 Desember 2021
(disajikan dalam ribuah rupiah)

N. Saldo
No. Neraca Saldo Penyesuaian Setelah Laba/Rugi Neraca
Nama Akun
Akun Penyesuaian
D K D K D K D K D K
1101 Cash 18.230 18.230 18.230
1102 Account Receivable 525 525 525
1103 Supplies 1.000 690 310 310
1104 Prepaid Advertising 900 300 600 600
1201 Equipment 5.500 5.500 5.500
2101 Account Payable 5.500 5.500 5.500
3101 Capital, Putri Cantika 15.000 15.000 15.000
3201 Drawing, Putri Cantika 500 500 500
4101 Service Revenue 9.905 9.905 9.905
5101 Salaries expense 3.200 700 3.900 3.900
5102 Electricity, Water and Telp Expense 550 550 550
30.405 30.405
5103 Advertising expense 300 300 300
5104 Supplies expense 690
5105 Depreciation of equipment 250 250 250
1202 Accumulated dep. of equipment 250 250 250
2102 Accrued Salary 700 700 700
Balance 1.940 1.940 31.355 31.355 5.690 9.905 25.665 21.450
4.215 4.215
9.905 9.905 25.665 25.665

Neraca Lajur terdiri atas lima pasang kolom debet kredit, yakni: neraca
saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba/rugi, dan
neraca. Berikut akan diuraikan mengenai cara pengisian kolom-kolom
tersebut.
1. Neraca Saldo
Data untuk kolom neraca saldo dapat diambil dari neraca saldo yang
telah dibuat (lihat step ke 4). Apabila neraca saldo tidak dibuat, maka
data dapat diambil dari saldo masing-masing akun pada Buku Besar
sebelum terjadinya penyesuaian.
2. Penyesuaian
Data pada kolom ini didapat dari jurnal penyesuaian. Debet dan kredit
pada jurnal penyesuaian dicantumkan pada letak baris masing-masing

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 8


akun yang sesuai. Untuk memudahkan identifikasi di kemudian hari,
dapat digunakan huruf atau angka sebagai referensi. Apabila nama akun
pada jurnal penyesuaian tidak terdapat dalam kolom “nama akun”,
maka dapat dibuat akun baru di bawahnya.
3. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Angka pada kolom ini diperoleh dari penjumlahan maupun
pengurangan angka-angka yang terdapat pada kolom neraca saldo dan
penyesuaian. Saldo akun-akun yang tidak dipengaruhi oleh jurnal
penyesuaian dapat langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah
penyesuaian. Sedangkan akun-akun yang dipengaruhi oleh jurnal
penyesuaian harus ditambah atau dikurangi terlebih dahulu untuk
memperoleh saldo setelah penyesuaian.
4. Laba/Rugi dan Neraca
Setelah memiliki neraca saldo yang telah disesuaikan, langkah
beriktunya adalah memindahkan setiap akun ke dalam kolom laporan
keuangan yang tepat. Akun-akun riil seperti aset, kewajiban dan modal
dipindahkan ke kolom neraca, sedangkan akun-akun nominal seperti
pendapatan dan beban dipindahkan ke kolom laba-rugi.
h. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan pada perusahaan jasa terdiri atas laporan posisi keuangan
(neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Pembahasan mengenai Laporan Keuangan akan dibahas pada sub bab
selanjutnya.
i. Jurnal Penutup
Akun pendapatan dan beban merupakan akun-akun sementara yang
digunakan untuk menghitung laba/rugi pada suatu periode. Pada akhir
periode, saldo pada akun pendapatan dan beban akan dipindahkan ke akun
modal. Selain itu, saldo pada akun pendapatan dan beban harus bersaldo nol
pada akhir periode. Untuk membuat saldo tersebut menjadi nol maka perlu
dibuatkan jurnal penutup. Adapun akun yang ditutup pada jurnal penutup,

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 9


yaitu: a) menutup akun pendapatan, b) menutup akun beban, c) menutup akun
ikhtisar laba/rugi, dan d) menutup akun prive.
j. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Setelah menyusun jurnal penutup, maka akan memengaruhi akun-akun yang
terdapat pada buku besar. Adapun akun-akun tersebut, yaitu:
1. Akun aset bersaldo debet
2. Akun kewajiban bersaldo kredit
3. Akun modal bersaldo kredit
4. Akun prive bersaldo nol
5. Akun pendapatan bersaldo nol
6. Akun beban bersaldo nol

4.2 Laporan Keuangan


Laporan Keuangan pada perusahaan jasa terdiri atas: Laporan Laba Rugi, Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas.
a. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi disusun untuk mengetahui perolehan laba atau rugi dalam
suatu periode. Perhitungan laba rugi dilakukan untuk mengukur pertumbuhan
usaha dan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh laba. Unsur utama
dalam perhitungan laba-rugi adalah pendapatan dan beban. Pendapatan
merupakan penambahan bruto terhadap modal yang diperoleh dari kegiatan
usaha. Beban merupakan pengorbanan ekonomis untuk memperoleh
pendapatan. Beban merupakan pengurang terhadap modal. Informasi yang
digunakan untuk menyusun Laporan Laba Rugi diperoleh dari Neraca Lajur
pada kolom laba/rugi. Berikut merupakan contoh Laporan Laba Rugi.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 10


Salon Cantika
Income Statement
As of December 2021

Service revenue 9.905.000


Expenses:
Salaries expense 3.900.000
Electricity, Water and Telephone Expense 550.000
Advertising expense 300.000
Supplies expense 690.000
Depreciation of equipment 250.000
Total expenses 5.690.000
Profit (Loss) 4.215.000

b. Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan memuat informasi mengenai aset, kewajiban dan
modal. Data yang digunakan untuk menyusun Laporan Posisi Keuangan
dapat diperoleh dari Neraca Lajur pada kolom Neraca. Berikut merupakan
contoh Laporan Posisi Keuangan Salon Cantika per 31 Desember 2021.

Salon Cantika
Statement of Financial Position
31 December 2021
(Rp)

ASSETS LIABILITIES & EQUITY


Current Assets: Liabilities:
Cash 18.230.000 Current Liabilities:
Account Receivable 525.000 Account Payable 5.500.000
Supplies 310.000 Accrued Salary 700.000
Prepaid Advertising 600.000 Total Current Liabilities 6.200.000
Total Current Assets 19.665.000
Long Term Liabilities:
Fixed Assets: Bank Loan -
Equipment 5.500.000 Total Long Term Liabilities -
Accumulated Dep. of Total Liabilities 6.200.000
Equipment (250.000)
Total Fixed Assets 5.250.000 Equity:
Capital, Putri Cantika 18.715.000
Total Equity 18.715.000

Total Assets 24.915.000 Total Liabilities & Equity 24.915.000

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 11


c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal memuat informasi mengenai akun-akun yang
mempengaruhi modal, seperti penambahan modal, prive, dan laba/rugi.
Berikut merupakan contoh Laporan Perubahan Modal.

SALON CANTIKA
Statement of Change in Equity
As of December 2021

Capital Putri Cantika, 1 December 15.000.000


Profit (Loss) 4.215.000
Drawing, Putri Cantika (500.000)
Capital Putri Cantika, 31 December 18.715.000

d. Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas merupakan laporan yang memuat aliran kas berdasarkan
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 12


LATIHAN
Biru Express merupakan jasa pengiriman barang yang dimiliki oleh Rama Kandara.
Berikut merupakan neraca saldo Biru Express pada akhir periode akuntansi per 31
Desember 2021.

Biru Express
Trial Balance
As at 31 Dec 2021
(Rp)

No. Akun Account Name Debet Credit


1101 Cash 52.565.000
1102 Account Receivable 3.745.000
1103 Supplies 1.415.000
1104 Prepaid Rent 4.200.000
1201 Equipment 1.440.000
1202 Vehicle 12.000.000
2101 Account Payable 910.000
3101 Capital, Rama Kandara 30.000.000
3201 Drawing, Rama Kandara 2.000.000
4101 Service Revenue 53.165.000
5101 Salaries Expense 4.210.000
5102 Advertising Expense 1.500.000

Informasi per 31 Desember 2021:


a. Perlengkapan kantor per 31 Desember tersisa sebanyak Rp 225.000
b. Iklan yang dibayar adalah untuk 6 kali terbit, namun belum diterbitkan
sebanyak 2 kali.
c. Pada 2 Desember dibayar sewa untuk 12 bulan sebesar Rp 4.200.000
d. Gaji yang belum dibayar hingga akhir Desember adalah Rp 800.000
e. Penyusutan peralatan ditetapkan sebesar Rp 180.000
f. Penyusutan kendaraan ditetapkan sebesar Rp 750.000

Diminta:
a. Susun jurnal penyesuaian per 31 Desember 2021
b. Susunlah neraca lajur per 31 Desember 2021
c. Susun Laporan Keuangan per 31 Desember 2021

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 13


RINGKASAN
Perusahaan jasa merupakan perusahaan dengan aktivitas utama memberi jasa
kepada pelanggan. Dengan demikian, laba yang dihasilkan perusahaan jenis ini
berasal dari pendapatan jasa yang dikurangi dengan biaya-biaya. Adapun contoh
perusahaan jasa, yaitu: bengkel mobil/motor, salon kecantikan, dan lain-lain.
Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri atas: bukti transaksi, jurnal umum,
buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian,
laporan keuangan, jurnal penutup, necara saldo setelah tutup buku, dan jurnal
pembalik. Laporan keuangan pada perusahaan jasa terdiri atas: laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan
atas lapooran keuangan.

REFERENSI
Jusup, A.H. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi 7. Yogyakarta: STIE YKPN
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi I. Jakarta: FE UI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2021. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 4 – Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa 14


PENGANTAR
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang usaha pokoknya menjual barang
tanpa memberi tambahan nilai pada barang tersebut, keuntungan di dapatkan dari selisih dari
harga beli dikurangi dengan harga jual produk pada bab ini Mahasiswa akan mempelajari
bagaimana siklus akuntansi perusahaan dagang dari pencatatan transaksi sampai
pembuatan neraca dan laporan laba rugi.

TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang, mahasiswa diharapkan
dapat memahami alur dan tahapan mulai dari pencatatan transaksi sampai pembuatan
laporan.

TUJUAN KHUSUS
Di dalam bab ini mahasiswa akan mempelajari tentang:
1. Karakteristik Perusahaan Dagang
2. Akun dalam Perusahaan Dagang
3. Proses Pencatatan Perusahaan Dagang
4. Metode Perhitungan Persediaan
5. Metode Perhitungan HPP
6. Pembuatan Jurnal Khusus, Buku besar pembantu
7. Pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

MATERI
1. Karakteristik Perusahaan Dagang
2. Akun-Akun Dalam Perusahaan Dagang
3. Tahap Pencatatan
4. Metode Perhitungan Persediaan pada Perusahaan Dagang
5. Harga Pokok Penjualan
6. Pembelian Bersih
7. Penjurnalan pada Jurnal Khusus
8. Buku Besar dan Buku Pembantu
9. Pembuatan Neraca Saldo
10. Metode Pembuatan Jurnal Penyesuaian
11. Pembuatan Kertas Kerja
12. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
13. Laporan Perubahan Modal
14. Neraca
15. Laporan Arus Kas
16. Pembuatan Jurnal Penutup
17. Memposting Jurnal Penutup ke Buku Besar
18. Neraca Saldo setelah Penutupan
5.1 Karakteristik Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang
dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dahulu. Contoh
perusahaan dagang, antara lain: distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan,
toko serba ada, pusat perbelanjaan, atau pusat penjualan barang grosir. Perusahaan
dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari
pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
b. Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari
pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen.
Kegiatan perusahaan dagang secara umum dijabarkan menjadi 4 kegiatan
utama, yaitu:
a. Pembelian
Kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva
produktif, pembelian barang dagangan, serta pembelian barang dan jasa lain
dalam rangka kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit
maupun secara tunai. Pembelian yang dilakukan secara kredit akan
menimbulkan utang yang biasanya dicatat dalam akun utang dagang.
b. Pembayaran
Kegiatan pembelian akan diikuti pembayaran. Waktu tepatnya pembelian
harus dibayar tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Selain untuk
pembelian barang dan jasa, pembayaran dapat dilakukan bagi keperluan lain,
misalnya mengembalikan pinjaman atau membagikan laba kepada pemilik.
c. Penjualan
Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Apabila penjualan
dilakukan secara kredit, akan menimbulkan piutang yang akan dicatat dalam
akun piutang dagang. Namun, kadang-kadang ketika perusahaan menjual
barang dagangan, juga akan menerima pengembalian barang atau memberi
potongan harga. Penerimaan kembali barang yang telah dijual disebut retur
penjualan (sales return), sedangkan pemberian potongan harga disebut
pengurangan harga (sales allowances).

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 1


d. Penerimaan Uang
Penjualan akan diikuti oleh penerimaan uang. Penerimaan uang dari hasil
penjualan juga tergantung pada syarat jual beli yang telah disepakati. Selain
penerimaan uang dari penjualan, perusahaan mungkin menerima uang dari
sumber-sumber lain, misalnya setoran modal pemilik, pinjaman dari kreditor,
atau yang lainnya.
Syarat pembayaran pada perusahaan dagang berkaitan dengan potongan
tunai, jangka waktu pembayaran, dan besarnya potongan yang diberikan. Berikut
beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual beli secara kredit.
a. Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah
terjadi transaksi jual beli.
b. Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari
setelah terjadi transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2%, dan
pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.
c. Syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau
kurang akan mendapatkan potongan 2%. Jika pembayaran dilakukan setelah
10 hari sampai 15 hari, akan mendapatkan potongan 1%. Pembayaran faktur
paling lambat 30 hari setelah transaksi.
d. Syarat EOM (end of month), artinya pembayaran dilakukan paling lambat
pada akhir bulan berjalan.
e. Syarat n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari
setelah akhir bulan tanpa potongan.

5.2 Akun-Akun dalam Perusahaan Dagang


Akun-akun dalam perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
a. Akun Pembelian, terjadi karena perusahaan membeli barang dagang
dengan tujuan dijual kembali. Pembelian dapat dilakukan dengan
pembelian tunai, kredit, dan sebagian pembayaran.
b. Akun Penjualan, terjadi karena perusahaan menjual barang-barang yang
diperoleh dari pemasok dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan
dilakukan dengan cara tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 2


sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan.
Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas
jika tunai.
c. Akun Potongan Pembelian, terjadi karena penjual memberikan potongan
kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum
jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang
dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima.
d. Akun Potongan Penjualan, merupakan pencatatan atas potongan yang
diberikan oleh penjual, bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi.
Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi
potongan yang diberikan.
e. Akun Retur Pembelian, terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian
barang yang telah dibeli karena rusak atau tidak sesuai pesanan. Jika dibeli
secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan
tunai juga. Tetapi, bila secara kredit, maka besarnya retur akan
mengurangi harga fakturnya.
f. Akun Retur Penjualan, terjadi karena penjual menerima kembali sebagian
barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan.
Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.
g. Akun Biaya Angkut, terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar
barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian, harga
perolehannya terdiri atas harga beli barang ditambah beban angkutnya.
h. Akun Biaya Pengiriman, terjadi karena penjual mengirim barang dari
lokasi penjual sampai ke tempat pembeli. Hal ini karena pada saat
transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa
penjual menanggung ongkos kirim.
i. Akun Persediaan, merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum
terjual pada akhir periode akuntansi.
j. Akun Utang Dagang, terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari
suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 3


k. Akun Piutang Usaha, digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian
yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum
dibayarkan.
l. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP), untuk menampung harga
pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.
m. Akun Prive, adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap
pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya
untuk keperluan pribadi.
n. Akun Pendapatan Usaha, digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan
perusahaan yang berupa kas ataupun piutang.
o. Akun Persedian Barang Dagang, digunakan untuk mencatat persediaan
barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang
perubahan modal antara awal sampai dengan akhir periode.

5.3 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan siklus
akuntansi pada perusahaan jasa. Perbedaan mendasar terletak pada penggunaan
jurnal khusus dan buku besar pembantu.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 4


Ilustrasi gambar diatas merupakan tahapan atau rangkaian siklus akuntansi
perusahaan dagang yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Pencatatan ke jurnal khusus, menjurnal transaksi-transaksi berdasarkan
aktivitas pembelian, penjualan, pengeluaran kas, dan penerimaan kas.
2. Posting ke buku besar, pemindahan akun-akun yang telah dijurnal
sebelumnya.
3. Penyusunan neraca saldo, berfungsi untuk memastikan sisi debit dan kredit
dari akun-akun yang digunakan sudah seimbang.
4. Penyusunan jurnal penyesuaian, hal ini dilakukan jika terdapat kesalahan
dalam pencatatan/penjurnalan.
5. Penyusunan laporan keuangan, ringkasan catatan transaksi keuangan
dalam satu periode akuntansi yang memberi informasi tentang posisi harta,
hutang dan modal perusahaan. Laporan keuangan mencakup laporan laba-
rugi, perubahan ekuitas dan neraca.
6. Penyusunan jurnal penutup atas akun pada laporan laba-rugi, yaitu akun
pendapatan dan beban.
7. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan, penggabungan antara neraca
saldo dengan jurnal penutup. Dalam tahap ini, akan terlihat dalam laporan
laba atau rugi bersaldo nol.

5.4 Metode Perhitungan Persediaan pada Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah badan usaha yang memperoleh keuntungan dari
penjualan kembali barang-barang dengan menetapkan margin keuntungan yang
dapat menjaga kesinambungan operasional perusahaan. Persediaan dalam sebuah
perusahaan dagang diartikan sebagai barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan
pada suatu masa dengan maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun
melalui proses produksi dalam sebuah siklus operasional. Berdasarkan jenis
usahanya, persediaan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Persediaan yang dimiliki perusahaan dagang, persediaan jenis ini
dikategorikan sebagai persediaan barang dagang.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 5


b. Persediaan yang dimiliki perusahaan industri. Perusahaan industri
melakukan proses untuk mengubah bahan–bahan menjadi produk jadi.
Persediaan dalam perusahaan industri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
persediaan bahan baku dan pembantu, persediaan barang dalam proses dan
persediaan barang jadi atau produk.

Persediaan dalam sebuah perusahaan dagang harus dicatat dan dilaporkan


sebesar harga perolehannya. Hal ini bersifat prinsip karena dengan mengetahui nilai
persediaan maka penyusunan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan.
a. Sistem Pencatatan
Dalam akuntansi perusahaan dagang, terdapat 2 jenis sistem pencatatan
persediaan, yaitu:
1. Sistem Perpetual
Sistem ini mencatat pembelian setiap hari terhadap barang dagangan.
Nilai persediaan barang akan dimasukkan ke dalam akun persediaan
barang dan pada saat terjadi transaksi maka akan secara otomatis
mengurangi barang tersebut yaitu dengan menghitung nilai pokok
penjualan secara langsung. Kelebihan dari metode ini adalah sewaktu–
waktu nilai persediaan dapat diketahui, begitu juga dengan laporan laba
rugi tanpa harus menunggu akhir periode. Dalam sistem ini terdapat
satu catatan tersendiri yang disebut kartu stok atau kartu persediaan
(stock card).
Kumpulan dari kartu stok, untuk semua jenis barang yang ada
disebut buku stok atau buku persediaan. Kartu stok mencatat detail
seperti penambahan, pengurangan dan saldo yang ada setelah terjadinya
suatu transaksi. Tiap transaksi dicatat kuantitas barangnya, harga
pokok/unit jumlah nilainya, Penambahan dalam kartu stok biasanya
berasal dari pembelian barang dagang. Di samping pembelian,
penambahan dalam kartu stok juga dapat berasal dari penjualan retur.
Pengurangan dalam kartu stok, pada umumnya berasal dari penjualan
barang dagang. Pengurangan dapat juga terjadi dari pembelian retur.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 6


2. Sistem Periodik
Sistem ini tidak mencatat nilai persediaan secara rutin, bahkan
terkadang hanya mencatat nilai persediaan akhir pada akhir periode
akuntansi melalui stok opname. Sistem ini mencatat transaksi
pembelian ke dalam akun pembelian, sehingga dalam pencatatan
laporan laba rugi nilai pembelian akan dicatat sebagai pengurang
penjualan atau pendapatan.
b. Metode Perhitungan
Pada perusahaan dagang terdapat beberapa metode yang umum digunakan
dalam pencatatan persediaan antara lain:
a. Metode FIFO (First in First Out), metode ini mencatat persediaan
akhir dengan sistem barang yang lebih awal masuk yang dikeluarkan
pertama kali sehingga saldo akhir persediaan menunjukkan barang
yang dibeli terakhir.
b. Metode Rata-rata (Average), metode ini mencatat persediaan akhir
dengan menghitung rata-rata barang yang tersedia dengan harga rata-
rata dari setiap pembelian yang dilakukan.

5.5 Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan adalah perbandingan antara seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang yang dijual dengan hasil dari penjualan. Harga Pokok
Penjualan (HPP) merupakan salah satu bagian dari laporan laba-rugi sebuah
perusahaan. Apabila dilakukan penyusunan laporan keuangan, maka harus
dilakukan perhitungan harga pokok penjualan dalam periode berjalan.
Penghitungan harga pokok penjualan dilakukan dengan beberapa pertimbangan
yaitu:
a. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual,
b. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 7


Harga Pokok Penjualan adalah gabungan dari beberapa komponen sebagai berikut:
a. Persediaan Awal Barang Dagangan
Persediaan awal barang dagangan menghitung produk yang tersedia di awal
periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagangan
terdapat dalam neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan
atau neraca tahun sebelumnya.
b. Persediaan Akhir Barang Dagangan
Persediaan akhir barang dagangan adalah produk yang tersedia di akhir
periode atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya
diketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.

5.6 Pembelian Bersih


Pembelian bersih adalah seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan
perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian
barang dagangan secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut
serta dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Beberapa komponen lain yang juga dapat mempengaruhi penentuan harga
pokok penjualan adalah biaya angkut, retur pembelian dan potongan pembelian.
Tapi komponen tersebut tidaklah mutlak karena terkadang tidak dijumpai dalam
satu periode akuntansi. Karenanya tanpa ketiga komponen ini, perhitungan harga
pokok penjualan tetap dapat dilakukan. Perhitungan harga pokok penjualan (HPP)
dapat dinyatakan dalam tahapan sebagai berikut:
a. Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih memperhitungkan beberapa faktor seperti biaya angkut
pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, dan potongan
pembelian. Atau dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Pembelian Bersih = Pembelian + Biaya Angkut Pembelian –
Retur Pembelian – Potongan Pembelian
b. Menghitung Penjualan Bersih
Penjualan bersih sebagai salah satu bagian dari pendapatan perusahaan
terdiri dari beberapa komponen seperti retur penjualan, potongan

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 8


penjualan dan penjualan kotor, atau dalam persamaan dapat dinyatakan
sebagai:
Penjualan Bersih = Penjualan Kotor – Retur Penjualan –
Potongan Penjualan
Sehingga penentuan harga pokok penjualan dapat dilakukan dengan
persamaan sebagai berikut :
Harga Pokok Penjualan (HPP) = BTUD – Persediaan Akhir
BTUD = Barang Tersedia Untuk Dijual (Persediaan Barang
Dagangan Awal + Pembelian Bersih)
Perhitungan harga pokok penjualan bersifat fleksibel pada komponen
seperti retur pembelian, potongan pembelian, biaya angkut dan
sebagainya. Perhitungan HPP akan dilakukan walaupun komponen
tersebut tidak ditemukan dalam neraca saldo sebuah perusahaan selama
neraca dapat memberikan informasi tentang jumlah barang yang tersedia
untuk dijual dan persediaan akhir barang yang dimiliki oleh perusahaan.

5.7 Penjurnalan pada Jurnal Khusus


Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan sebagai tempat pencatatan transaksi
keuangan berdasarkan kelompok transaksi yang sejenis. Penyusunan jurnal khusus
terjadi di perusahaan dagang dengan pertimbangan banyaknya transaksi yang
terjadi setiap hari sehingga memerlukan langkah pencatatan yang efisien selain
menggunakan jurnal umum. Transaksi yang dicatat dalam jurnal khusus antara lain
transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sementara
untuk transaksi yang jarang terjadi seperti pengembalian barang (retur) dan
potongan tetap dicatat dalam jurnal umum. Jurnal khusus mencatat empat jenis
transaksi dalam satu periode akuntansi, yaitu:
a. Jurnal Pembelian (purchase journal)
Jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan
atau aktiva lainnya secara kredit. Transaksi yang dicatat dalam jurnal
pembelian adalah transaksi penjualan secara kredit baik pembelian barang
dagangan maupun pembelian perlengkapan, peralatan dan sebagainya.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 9


Saat terjadi pembelian barang dagangan secara kredit maka terjadi
penambahan saldo akun atau rekening pembelian dan penambahan saldo
akun atau rekening utang dagang, pencatatan yang dilakukan akibat adanya
penambahan pembelian adalah dengan mendebet akun atau rekening
pembelian senilai pembelian tersebut, sedangkan pencatatan akibat adanya
penambahan utang dagang adalah dengan mengkredit akun atau rekening
utang dagang senilai utang yang terjadi akibat pembelian barang dagangan
tersebut. Bentuk jurnal pembelian adalah sebagai berikut:

PT XYZ
Jurnal Pembelian
(Rp)

Debet Kredit
No.
Tgl Keterangan Ref Lainnya Hutang
Faktur Pembelian
Akun Ref Jumlah Dagang

b. Jurnal Penerimaan Kas (cash receipt journal)


Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
semua penerimaan kas yang dilakukan perusahaan. Transaksi yang dicatat
dalam jurnal penerimaan kas adalah transaksi penjualan tunai, transaksi
pelunasan piutang, transaksi pengembalian barang yang telah dibeli secara
tunai (retur pembelian) dan transaksi pendapatan lain-lain yang masuk
dalam kolom serba-serbi.
Saat terjadi transaksi penjualan barang dagangan secara tunai maka
terjadi penambahan saldo kas dan penambahan saldo penjualan, pencatatan
yang dilakukan adalah mendebet akun kas dan mengkredit akun
penjualan.Saat terjadi pengembalian barang dagangan yang telah dibeli
secara tunai maka terjadi penambahan kas dan pengurangan barang
dagangan yang telah dibeli karena adanya retur, pencatatan yang dilakukan
adalah mendebet akun kas dan mengkredit akun retur pembelian senilai
barang yang dikembalikan. Bentuk jurnal penerimaan kas adalah sebagai
berikut:

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 10


PT XYZ
Jurnal Penerimaan Kas
(Rp)

Debet Kredit
No.
Tgl Keterangan Ref Pot. Lainnya Hutang
Faktur Kas Penjualan
Penjualan Akun Ref Jumlah Dagang

c. Jurnal Penjualan (sales journal)


Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
penjualan barang dagangan dan barang lain secara kredit. Transaksi yang
dicatat dalam jurnal penjualan adalah transaksi penjualan barang dagangan
secara kredit, dimana transaksi ini mengakibatkan saldo piutang dagang
bertambah dan saldo penjualan bertambah. Pencatatan yang dilakukan
terhadap adanya penambahan piutang dagang adalah dengan mendebet
piutang dagang, sedangkan pencatatan yang dilakukan terhadap adanya
penambahan penjualan adalah mengkredit penjualan. Bentuk jurnal
penjualan adalah sebagai berikut:

PT XYZ
Jurnal Pembelian
(Rp)

Debet Kredit
No.
Tgl Keterangan Ref Piutang Lainnya
Faktur Penjualan
Dagang Akun Ref Jumlah

d. Jurnal Pengeluaran Kas (cash payment journal)


Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
semua pengeluaran kas. Transaksi yang dicatat dalam jurnal pengeluaran
kas adalah transaksi pembelian tunai, transaksi pembayaran utang,transaksi
penerimaan kembali barang yang telah dijual secara tunai (retur penjualan)
dan transaksi pembayaran biaya lain-lain yang masuk dalam kolom serba-
serbi.Saat terjadi transaksi pembelian barang dagangan secara tunai maka
terjadi penambahan saldo pembelian dan pengurangan saldo kas, pencatatan

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 11


yang dilakukan adalah mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas.
Bentuk jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut :

PT XYZ
Jurnal Penerimaan Kas
(Rp)

Debet Kredit
No.
Tgl Keterangan Ref Hutang Lainnya Pot.
Faktur Kas
Dagang Akun Ref Jumlah Pembelian

Sementara untuk transaksi-transaksi lainnya yang tidak berlangsung secara


rutin dan berulang-ulang dalam operasional hariannya, tetap dibukukan dalam
jurnal umum atau jurnal memorial. Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan
beberapa fungsi dari penyusunan jurnal khusus, yaitu:
a. Mempermudah postingan akun-akun ke dalam buku besar.
b. Memecah beberapa akun rutin operasional ke beberapa pekerja untuk
mempercepat pekerjaan.
c. Memudahkan pengendalian proses akuntansi internal perusahaan.

5.8 Buku Besar dan Buku Pembantu


Buku besar utama (general ledger) adalah kumpulan akun-akun sejenis yang telah
dicatat dalam jurnal khusus maupun jurnal umum. Buku besar utama digunakan
untuk mencatat perubahan pada harta, ekuitas (modal), liabilitas (kewajiban),
pendapatan, dan beban dalam satu periode akuntansi.
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) adalah buku besar yang berisi
rincian dari akun tertentu yang terdapat dalam buku besar utama, buku pembantu
sumber pencatatannya langsung dari bukti transaksi. Pada umumnya, buku besar
pembantu dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Buku Besar Pembantu Utang Dagang (Accounts Payable Subsidiary Ledger),
digunakan untuk merinci utang berdasarkan nama kreditur/perusahaan.
b. Buku Besar Pembantu Piutang Dagang (Accounts Receivable Subsidiary
Ledger),digunakan untuk merinci piutang berdasarkan nama
debitur/perusahaan.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 12


c. Buku Besar Pembantu Persediaan, digunakan untuk merinci persediaan yang
ada di dalam perusahaan berdasarkan nama/jenisnya.
Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu
disebut dengan pembukuan (posting). Dalam sistem manual, kegiatan posting
memerlukan 4 tahap, yaitu:
a. Pembuatan rekapitulasi jurnal.
b. Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi.
c. Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
d. Pengembalian rekening ke dalam arsip pada urutannya semula.
Langkah-langkah mem-posting jurnal khusus ke dalam buku besar, yaitu
sebagai berikut:
a. Jumlahkan semua kolom yang ada dalam jurnal khusus, kecuali kolom serba-
serbi.
b. Jumlahkan akun-akun sejenis yang ada pada kolom serba-serbi.
c. Buat buku besar untuk setiap akun yang ada dalam jurnal khusus.
d. Pindahkan jumlah yang ada dalam jurnal khusus ke setiap buku besar.
e. Jumlahkan setiap akun dalam buku besar.
Fungsi buku besar utama adalah mengendalikan buku besar pembantu,
artinya jumlah saldo dari akun yang terdapat dalam buku besar pembantu harus
sama dengan saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar utama. Oleh sebab
itu, buku besar utama sering disebut sebagai akun induk atau akun pengendali.
Sedangkan fungsi buku besar pembantu adalah merinci suatu akun yang terdapat
dalam buku besar utama.

5.9 Pembuatan Neraca Saldo


Pada setiap akhir periode akuntansi, saldo-saldo setiap akun buku besar
dipindahkan ke dalam neraca saldo. Neraca saldo (trial balance) adalah suatu daftar
yang berisi saldo-saldo dari setiap akun buku besar, dimana jumlah sisi debet
dengan jumlah sisi kredit harus seimbang. Neraca saldo disusun dengan cara
mengurutkan nomor akun terkecil sampai dengan nomor akun terbesar. Akun buku
besar yang bersaldo debet, dimasukkan pada sisi debet neraca saldo, sedangkan

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 13


akun buku besar yang bersaldo kredit dimasukkan pada sisi kredit neraca saldo.
Bila jumlah saldo sisi debet tidak sama dengan jumlah saldo sisi kredit dalam neraca
saldo, berarti kita telah melakukan kesalahan pada saat melakukan posting dari
jurnal khusus ke buku besar. Kesalahan tersebut dapat terjadi karena:
a. Salah menempatkan saldo akun buku besar dalam neraca saldo. Misalnya
akun buku besar yang bersaldo debet dimasukkan ke kolom kredit atau
sebaliknya.
b. Belum semua saldo buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo.
c. Ada sebagian transaksi dari jurnal khusus yang belum diposting ke buku
besar.
Neraca saldo ini juga biasa disebut sebagai neraca percobaan karena neraca
ini masih dalam tahap percobaan. Maksudnya bahwa neraca ini masih diuji
kebenaran datanya melalui buku besar. Cara memeriksanya dengan melihat kondisi
jumlah bagian bawah. Ketika jumlah debet dan kredit tidak seimbang maka akan
dilakukan pengecekan, itulah sebabnya neraca ini disebut juga neraca percobaan.
Barulah pada saat pemeriksaan selesai dan ternyata saldonya seimbang maka
ditetapkanlah sebagai neraca saldo untuk melanjutkan proses berikutnya. Fungsi
neraca saldo untuk membuktikan keseimbangan jumlah debet dan kredit serta
menguji kebenarannya. Selain itu, neraca saldo berguna untuk melihat posisi aktiva,
kewajiban, dan modal setelah posting ke buku besar dari setiap akun yang ada
dalam sebuah perusahaan. Namun kita harus memastikan juga bahwa saldo setiap
akun dalam neraca saldo ini adalah sesuai dengan saldo pada buku besar.
Jadi intinya pembuatan neraca saldo sangatlah mudah yaitu dengan membuat
akun Akun berdasarkan buku besar, atau dengan kata lain neraca saldo adalah
rangkuman dari saldo setiap akun dalam buku besar yang mana nominal
penempatan debet-kredit sesuai posisi buku besar. Neraca saldo berbeda dengan
neraca lajur. Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang
dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat
perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis.
Neraca lajur biasa disebut kertas kerja (work sheet).

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 14


5.10 Metode Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian disusun di akhir periode untuk melakukan penyesuaian pada
saldo– saldo akun agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya sebelum dilakukan
penyusunan laporan keuangan. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian secara umum
adalah:
a. Agar pada akhir periode, akun riil (harta, kewajiban dan modal) menunjukkan
keadaan yang sebenarnya.
b. Akun-akun nominal (pendapatan dan beban) dapat diakui dalam satu periode
dengan keadaan yang sebenarnya.
Tidak semua akun-akun memerlukan penyesuaian, transaksi yang
membutuhkan ayat jurnal penyesuaian antara lain:
a. Penyesuaian penyusutan aktiva tetap.
b. Penyesuaian dibayar di muka.
c. Penyesuaian pemakaian perlengkapan.
d. Penyesuaian pendapatan dibayar di muka.
e. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 15


f. Penyesuaian pendapatan yang akan diterima.
Metode-metode atau langkah-langkah dalam menyusun jurnal penyesuaian
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Penyusutan Aktiva Tetap dengan Metode Garis Lurus
Sebuah perusahaan membeli mesin crushing seharga Rp400.000.000,-
dengan taksiran umur ekonomis selama 5 tahun dan taksiran nilai residu.
Penyusutan ini dapat dihitung sebagai berikut:

*'$+' ,"$-."/'0 − 2&.'& 3"%&45


!"#$"%&'%& =
675$ 89-0-7&%
3# :;;. ;;;. ;;; − 3# :;. ;;;. ;;;
=
=
= 3# >?. ;;;. ;;;

Ayat Jurnal Penyesuaian untuk akun di atas adalah:


Biaya Penyusutan Mesin (D) Rp72.000.000,-
Akumulasi Penyusutan Mesin (K) Rp72.000.000,-

b. Biaya Dibayar Dimuka


Perusahaan membayar asuransi dengan jangka waktu pertanggungan selama
1 tahun (1 September 2020 – 1 September 2021) sebesar Rp6.000.000,- dan
dicatat dengan menggunakan pendekatan harta/neraca dan pendekatan
biaya/laba-rugi.
• Pendekatan Neraca/ Harta (saat pembayaran di muka)
Pencatatan Jurnal Umum:
Asuransi dibayar di muka (D) Rp6.000.000
-Kas (K) Rp6.000.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian:
Perhitungan pertanggungan di akhir periode 2020:
= 4/12 x Rp6.000.000,-=Rp2.000.000,-

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 16


Biaya Asuransi (D) Rp2.000.000,-
-Asuransi dibayar di muka (K) Rp2.000.000,-

• Pendekatan Biaya/Laba Rugi (saat pembayaran di muka)


Pencatatan Jurnal Umum:
Biaya Asuransi (D) Rp6.000.000,-
-Kas (K) Rp6.000.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian:
Perhitungan pertanggungan di awal periode 2021:
= 8/12 x Rp6.000.000,-
= Rp4.000.000,-

Asuransi dibayar di muka (D) Rp2.000.000,-


-Biaya Asuransi (K) Rp4.000.000,-

c. Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan servis pada Neraca Saldo sebesar Rp5.000.000,- menurut data
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2021, perlengkapan yang masih
tersisa adalah Rp1.000.000,-
Perhitungan∶ Rp5.000.000,- - Rp1.000.000,- = Rp4.000.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian:
Biaya Perlengkapan (D) Rp4.000.000,-
-Perlengkapan (K) Rp4.000.000,-

d. Pendapatan Diterima Dimuka


Telah diterima pendapatan sewa ruko untuk satu tahun (1 Oktober 2020 – 1
Oktober 2021) sebesar Rp. 20.000.000 dan dicatat dengan menggunakan
pendekatan Hutang/Neraca dan pendekatan Pendapatan/Laba–Rugi.
• Dengan menggunakan Pendekatan Neraca/Harta pada saat penerimaan
pendapatan:

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 17


Pencatatan di Jurnal Umum:
Kas (D) Rp20.000.000,-
-Pendapatan Sewa dibayar di Muka (K) Rp20.000.000,-

Ayat Jurnal Penyesuaian:


Perhitungan sewa diterima sampai akhir periode = 3/(12) x
Rp20.000.000,- = Rp5.000.000,-

Pendapatan sewa diterima di muka (D) Rp5.000.000,-


-Pendapatan sewa (K) Rp5.000.000,-

• Dengan menggunakan Pendekatan Biaya/Laba-Rugi pada saat


penerimaan pendapatan:
Pencatatan di Jurnal Umum:
Kas (D) Rp20.000.000,-
-Pendapatan Sewa (K) Rp20.000.000,-

Ayat Jurnal Penyesuaian:


Perhitungan sewa diterima di awal periode depan: = 9/(12) x
Rp20.000.000,- = Rp15.000.000,-

Pendapatan sewa (D) Rp15.000.000,-


-Pendapatan sewa diterima di muka (K) Rp15.000.000,-

e. Biaya yang Masih Harus Dibayar


Pada tanggal 31 Desember 2021, perusahaan belum membayarkan gaji untuk
4 orang karyawan dengan besar masing–masing Rp. 500.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk akun ini:
Biaya Gaji (D) Rp2.000.000,-
Gaji yang masih harus dibayar (K) Rp2.000.000,-

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 18


f. Pendapatan yang Akan Diterima
Pada tanggal 31 Desember 2021, perusahaan masih memiliki bunga yang
harus dibayar senilai Rp1.000.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk akun ini:
Bunga yang akan Diterima (D) Rp1.000.000,-
-Pendapatan Bunga (K) Rp1.000.000,-

5.11 Pembuatan Kertas Kerja


Kertas kerja atau disebut juga dengan neraca lajur (worksheet) adalah suatu daftar
yang terdiri dari lajur atau kolom-kolom neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian serta
laporan keuangan yang dibuat untuk menyajikan semua data akuntansi yang
diperlukan pada akhir periode akuntansi. Kertas kerja adalah alat bantu yang
memudahkan penyusunan laporan keuangan serta membantu proses penutupan
buku besar. Dalam siklus akuntansi perusahaan, pembuatan kertas kerja tidaklah
suatu keharusan.
Dalam penyusunan kertas kerja, dapat disajikan dalam bentuk 6 kolom, 8
kolom, 10 kolom. Penyajian yang paling umum dilakukan adalah kertas kerja
dengan bentuk 10 kolom. Berikut adalah contoh format kertas kerja tersebut:

Kertas Kerja 8 Kolom

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 19


Kertas Kerja 10 Kolom
Penyusunan kertas kerja pada perusahaan dagang tidak memiliki perbedaan dengan
penyusunan kertas kerja pada perusahaan jasa. Secara umum, penyusunan kertas
kerja dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Kolom Nomor dan Nama Akun
Kolom untuk mencatat sesuai dengan nomor dan nama akun buku besar.
b. Kolom Neraca Saldo
Kolom untuk mencatat saldo-saldo sementara setiap akun buku besar yaitu
saldo debit dicatat di sisi debit dan saldo kredit dicatat di sisi kredit. Setelah itu
lajur debit dijumlahkan dan hasilnya harus sama dengan jumlah lajur kredit
neraca saldo (biasanya neraca saldo telah disiapkan sebelum menyusun kertas
kerja).
c. Kolom Ayat Penyesuaian
Kolom untuk mencatat semua ayat penyesuaian pada akhir periode akuntansi
yang biasanya telah dibuat secara terpisah dalam bentuk jurnal umum. Ayat
jurnal penyesuaian sisi debit dipindahkan pada akun yang bersangkutan, lajur
debit dan ayat jurnal sisi kredit dipindahkan pada akun lajur kredit. Apabila
akun dalam ayat penyesuaian belum ada dalam daftar akun neraca saldo, maka
dapat ditambahkan nama akun baru di bawahnya.
d. Kolom Neraca Saldo Disesuaikan
Kolom ini merupakan perpaduan antara kolom neraca saldo dengan ayat
penyesuaian.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Semua akun yang tidak mendapat penyesuaian maka saldo akun yang
terdapat dalam kolom neraca saldo langsung dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan (saldo debit dipindah ke sisi debit dan saldo
kredit dipindahkan ke sisi kredit).

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 20


2. Setiap saldo akun neraca saldo debit yang mengalami penyesuaian debit
dijumlahkan, angkanya dicatat di sisi debit neraca saldo disesuaikan.
Begitu juga dengan saldo akun kredit mengalami penyesuaian kredit
dijumlahkan. Angkanya dicatat di sisi kredit neraca saldo disesuaikan.
3. Setiap saldo akun di neraca saldo kredit jumlahnya lebih besar
mengalami penyesuaian debit , maka selisihnya dicatat di sisi kredit
neraca saldo disesuaikan.
4. Setiap saldo akun di neraca saldo debit jumlahnya lebih besar mengalami
penyesuaian kredit, maka selisihnya dicatat di sisi debit neraca saldo
disesuaikan.
5. Jumlah akun Ikhtisar laba rugi debit dan kredit kolom penyesuaian tidak
diselisihkan, melainkan langsung dipindahkan ke debit dan kredit kolom
neraca saldo disesuaikan.
6. Apabila semua saldo akun sudah dicatat dan dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan, berarti saldo akun telah mencerminkan
keadaan yang sebenarnya dan siap untuk disajikan dalam laporan
keuangan.
e. Kolom Laba-Rugi
Sebelum dilakukan pencatatan dalam kolom laba-rugi ini, maka terlebih dahulu
data akun yang ada dalam kolom neraca saldo disesuaikan yang terdiri dari
golongan akun riil dan golongan akun nominal. Setelah dipastikan golongan
akunnya, baru dipindahkan akun nominal ke kolom laba-rugi sisi debit maupun
sisi kredit. Oleh karena jumlah debit akun ikhtisar laba-rugi mempengaruhi
perhitungan laba, maka jumlah debit dan kredit akun tersebut langsung
dipindahkan ke debit dan ke kredit kolom laba-rugi.
f. Kolom Neraca
Selain memindahkan akun-akun nominal ke dalam kolom laba-rugi, akun-akun
riil pada neraca saldo setelah disesuaikan juga dipindahkan ke kolom neraca.
Jumlah debet dan kredit pada akun-akun riil tersebut langsung dipindahkan ke
kolom debet dan kredit pada kolom neraca.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 21


5.12 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang melakukan kegiatan operasionalnya dengan memperdagangkan
barang-barang yang telah dibeli sebelumnya dan memperoleh laba operasionalnya
dengan menetapkan margin keuntungan untuk setiap penjualan yang dilakukan.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, perbedaan antara perusahaan dagang
dengan perusahaan jasa berada pada perhitungan inventori yang dilakukan. Pada
perusahaan dagang dikenal harga pokok penjualan, akun barang tersedia untuk
dijual, retur, sales discount, dan lain sebagainya. Kegiatan operasional yang
dilakukan sebuah perusahaan tentunya membutuhkan penyajian laporan keuangan
di akhir periode akuntansi yang dimiliki. Laporan keuangan adalah kegiatan yang
dilakukan setelah penyusunan kertas kerja atau neraca lajur. Financial statement
adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berisi ringkasan tentang transaksi
keuangan yang berlangsung.
a. Pengertian Laporan Laba Rugi
Akhir periode akuntansi sebuah perusahaan umumnya akan menghasilkan
dua keadaan yaitu laba atau rugi. Operasional perusahaan yang dilakukan
sepanjang periode akuntansi adalah faktor utama yang mendorong
perusahaan untuk mendapatkan laba ataupun rugi. Laporan laba rugi adalah
suatu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi hasil usaha
yang mencakup pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode
akuntansi. Laporan laba atau rugi dimanfaatkan sebagai indikator untuk
menilai prestasi perusahaan, dan pada beberapa korporasi besar dijadikan
acuan untuk menetapkan harga per lembar saham yang dilepas ke pasar.
Untuk mendapatkan laporan laba atau rugi yang akurat maka harus
dikelompokkan antara unsur-unsur pendapatan dan biaya. Dengan
melakukan hal ini maka akan dapat diperoleh hasil perhitungan laba rugi
yang berbeda seperti :
• Laba rugi kotor, selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok
penjualan
• Laba rugi operasional, hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk
rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dalam

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 22


perekonomiannya, dan diharapkan akan dicapai setiap tahun. Oleh
karenanya, angka ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk
hidup dan mencapai laba yang pantas sebagai jasa pada pemilik
modal.
• Laba rugi sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax),
laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-
pihak tertentu terutama dalam hal pajak, angka ini adalah yang
terpenting karena jumlah ini menyatakan laba yang pada akhirnya
dicapai perusahaan.
• Laba rugi setelah pajak atau laba bersih, laba setelah dikurangi
berbagai pajak. Laba dipindahkan kedalam Akun laba ditahan. Dari
Akun laba ditahan ini akan diambil jumlah tertentu untuk dibagikan
sebagai deviden kepada para pemegang saham.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan laba rugi
adalah laporan utama untuk melaporkan kinerja sebuah perusahaan
terutama tentang prospek keuntungan yang dapat dicapai perusahaan
dimasa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa sebuah laporan laba
rugi menyajikan beberapa informasi sebagai berikut :
• Menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok
perusahaan (penjualan barang dagangan atau jasa) diikuti dengan
harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga diperoleh laba
kotor.
• Menunjukkan biaya-biaya operasi yang terdiri dari biaya penjualan
dan biaya umum atau administrasi.
• Menunjukkan harga hasil yang diperoleh diluar operasional
perusahaan dan biaya diluar usaha pokok perusahaan.
b. Tujuan Pembuatan Laporan Laba Rugi
Laporan laba atau rugi perusahaan memiliki tujuan sebagai berikut:
• Indikator efisiensi penggunaan dana perusahaan dengan menghitung
return value dari dana yang dikeluarkan.
• Mengukur prestasi manajemen.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 23


• Dasar untuk menentukan perencanaan pembayaran pajak dan
kompensasi tertentu kepada pihak yang terlibat dalam operasional
perusahaan.
• Sebagai dasar pembagian deviden.
c. Bentuk-Bentuk Laporan Laba Rugi
Penyajian laporan laba rugi dalam sebuah perusahaan dapat dilakukan
dalam dua bentuk, yaitu:
• Bentuk Langsung (single step)
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri dibagian atas dan
dijumlahkan, begitu juga dengan semua beban operasional. Untuk
mendapatkan laba bersih atau rugi bersih dilakukan pengurangan
jumlah pendapatan dengan jumlah beban. Contoh format laporan
single step adalah sebagai berikut:

• Bentuk Tidak Langsung (multiple step)


Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan
diluar usaha, demikian juga dengan beban dibedakan antara beban
usaha dan beban diluar usaha. Penyajian beban usaha dan pendapatan
usaha dilakukan pertama sebelum pendapatan dan beban diluar usaha.
Laba atau rugi usaha didapat dengan membandingkan kedua jenis

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 24


pendapatan dan beban ini. Contoh format laporan multiple step adalah
sebagai berikut:

Dari kedua bentuk penyajian laporan diatas, dapat disimpulkan bahwa


kedua bentuk laporan laba rugi tersebut harus memuat beberapa hal, yaitu:
• Menuliskan nama perusahaan.
• Menuliskan jenis laporan.
• Menyajikan periode laporan.
• Menyajikan pendapatan dan beban, dimulai dari beban terbesar ke
beban terkecil.
• Data laporan laba rugi diambil dari kertas kerja.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 25


5.13 Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan modal
setelah digunakan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan selama satu periode
akuntansi. Laporan perubahan modal menjadi suplemen pelengkap dari laporan
laba/rugi. Laporan ini menyajikan pertambahan atau pengurangan modal dalam
satu periode akuntansi. Laporan perubahan modal merupakan bentuk laporan
keuangan kedua yang disusun setelah penyusuanan laporan laba/rugi. Unsur-unsur
laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive,
penambahan modal, dan hasil akhir.
• Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk
perkembangan atau
kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai
waktu tertentu dimana belum terjadi penambahan modal.
• Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah
semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
• Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik
perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan
pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan.
• Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
Proses penyusunan laporan perubahan modal menggunakan data kertas kerja
yang terdiri dari akun modal, prive, dan saldo laba/rugi. Modal diketahui dari kertas
kerja kolom neraca pada sisi kredit. Laba bersih dapat dilihat dari kolom laba/rugi
sebelah debit, sementara kerugian dilihat dari kolom laba/rugi sebelah kredit.
Pengambilan prive dapat dilihat dari kolom neraca sebelah debit.
Rumus : (Saldo Laba) Modal Akhir = Modal Awal + (Laba bersih - Prive)
Rumus : (Saldo Rugi) Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi bersih + Prive)

Pada perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas, perubahan modal


perusahaan ditunjukkan di dalam penyajian laporan laba/rugi (retained earnings).
Dalam laporan ini pertama-tama diawali dengan penyajian saldo laba tidak dibagi
pada periode sebelumnya. Kemudian dikurangi dengan rugi atau ditambah laba

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 26


sesuai dengan yang diperoleh berdasarkan laporan laba/rugi. Selanjutnya dikurangi
oleh dividen yang dibagikan jika perusahaan yang bersangkutan memperoleh laba.
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya
saham yang dimiliki.
Rumus : (Saldo Laba) Laba Tidak Dibagi (akhir) = Laba Tidak
dibagi (Awal) + (Laba bersih 1 bulan + Dividen yg diumumkan)
Rumus : (Saldo Rugi) Laba Tidak Dibagi (akhir) = Laba Tidak
Dibagi (Awal) + Rugi bersih 1 bulan
Contoh dari laporan perubahan modal

5.14 Neraca
Neraca adalah daftar yang disusun secara sistematis dalam sebuah siklus akuntansi
untuk menggambarkan kondisi harta, hutang dan modal sebuah perusahaan dalam
posisi debet kredit yang seimbang. Penyajian neraca keuangan akan memudahkan
pemilik modal untuk mengetahui posisi keuangan perusahaannya terutama yang
berhubungan dengan kondisi modal di perusahaan.
a. Harta
• Harta Lancar, harta yang bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai
dengan manfaat kurang dari satu tahun. Contohnya adalah kas, kas bank,
piutang, perlengkapan dan persediaan barang.
• Harta Tetap, harta dengan nilai manfaat lebih dari satu tahun.
Contohnya peralatan, gedung kantor, kendaraan dan tanah.
• Harta tidak berwujud, harta dengan wujud abstrak. Contohnya hak
paten, hak cipta dan merek dagang.
b. Kewajiban

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 27


Kewajiban adalah segala bentuk pembayaran yang harus dilakukan
kepada pihak ketiga. Kewajiban terdiri atas:
• Hutang lancar, hutang dengan sifat mendesak dan jangka waktu
pembayaran kurang dari setahun. Contohnya hutang dagang dan
hutang ke supplier.
• Hutang jangka panjang, hutang dengan sifat tidak mendesak dan
jangka waktu pembayaran lebih dari setahun atau sudah diatur dalam
termin tertentu. Contohnya adalah kredit koran, obligasi dan
investasi pihak ketiga.
c. Modal
Selisih yang didapatkan antara harta setelah dikurangi dengan hutang.

1. Bentuk Neraca
Secara umum, neraca dalam laporan keuangan disajikan dalam dua bentuk,
yaitu:
• Neraca bentuk Staffel, bentuk neraca yang disusun ke bawah dan
meletakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit.
Tabel neraca ini mirip dengan model Jurnal Umum.
• Neraca bentuk Skontro, neraca yang memisahkan antara aktiva dan
passiva pada posisi kanan dan kiri atau bersebelahan.
Contoh kedua bentuk neraca dapat dilihat dari tampilan di bawah ini,
neraca sebuah perusahaan penyewaan peralatan pesta sebagai berikut:

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 28


2. Tahapan dalam Menyusun Neraca
Dalam menyusun neraca, diperhatikan beberapa langkah-langkah
penyusunan, yaitu:
• Menuliskan nama perusahaan.
• Menuliskan jenis laporan.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 29


• Menuliskan waktu pelaporan neraca.
• Menyajikan aktiva, kewajiban dan modal berdasarkan susunan yang
diatur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.

5.15 Laporan Arus Kas


Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang
menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan
perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu kegiatan operasional, kegiatan
investasi serta kegiatan keuangan.
a. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi
tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash
basis) selama periode akuntansi tertentu. Menurut Financial Accounting
Standard Board (FASB), informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas,
jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan
lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:
• Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih
masa depan.
• Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,
kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan
eksternal.
• Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan
serta pengeluaran kas yang berkaitan.
• Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun
non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu
periode tertentu.
Jadi, informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para
pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 30


maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas
dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
b. Bentuk dan Metode Laporan Arus Kas
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode
langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua
metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
• Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci
menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar
dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran
kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari
opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang
dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi
karena pelepasan investasi.
• Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa
lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan. Jadi pada dasarnya metode
tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh
perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara
laporan arus kas dengan laporan laba/rugi dan neraca.
c. Penyusunan Laporan Arus Kas
Menurut Smith dan Skousen, penyusunan laporan arus kas terdiri dari
sumber-sumber data yang meliputi empat langkah pokok, yaitu:
• Menentukan perubahan dalam kas.
• Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
• Menentukan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan.
• Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 31


5.16 Pembuatan Jurnal Penutup
Jurnal penutup atau closing entries adalah jurnal yang digunakan untuk menutup
beberapa jenis akun dengan menolkan akun-akun tersebut. Akun-akun yang
mendapat perlakukan seperti itu adalah akun-akun nominal, yaitu akun
pendapatan, akun biaya, akun pribadi, penyewaan, beban asuransi dan sebagainya.
Akun-akun nominal pada awalnya dibentuk untuk memudahkan penghitungan
hasil kegiatan perusahaan selama satu periode. Namun pada penyusunan jurnal
penutup, akun ini harus di-nol-kan karena tidak relevan lagi dengan akun -akun
pada periode berikutnya. Penutupan akun nominal menggunakan akun ikhtisar
laba/ rugi atau* income summary* sebagai akun penampung yang dibuka sekaligus
ditutup pada akhir periode. Setelah akun nominal ditutup ke akun ikhtisar laba rugi,
maka akun ini ditutup ke akun modal. Akun ikhtisar laba rugi disebut juga dengan
akun kliring atau clearing account.
a. Akun-akun yang Memerlukan Jurnal Penutup
Beberapa akun yang memerlukan jurnal penutup sebagai berikut:
• Akun Pendapatan (revenues)
Menutup Akun-Akun pendapatan yang terdapat di sebelah kredit di
dalam laporan rekening laba-rugi, dengan memindahkannya ke dalam
Akun ikhtisar pendapatan (Insure come Summary).
• Akun Biaya (expenses)
Menutup semua rekening Akun biaya yang terdapat di sebelah debit
dalam laporan laba-rugi, dengan memindahkannya ke dalam Akun
ikhtisar pendapatan.
• Akun Ikhtisar Laba-Rugi
Akun Ikhtisar laba-rugi merupakan Akun perantara untuk memindahkan
pendapatan dan beban ke Akun modal. Setelah pendapatan dan beban
dicatat dalam Akun ini, maka harus dihitung saldonya. Kemudian saldo
tersebut ditutup keAkun modal. Jika terdapat saldo debit, maka saldo
tersebut ditutup dengan mendebitkan Akun modal dan mengkreditkan
Akun ikhtisar laba-rugi.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 32


• Prive
Menutup rekening prive, pengambilan kas perusahaan untuk kepentingan
pribadi, merupakan jurnal penutup yang terakhir.
b. Langkah dalam Penyusunan Jurnal Penutup
• Menutup akun-akun pendapatan di sisi debet, dengan menulis akun-akun
pendapatan beserta nilai rupiahnya dari tiap akun. Sedangkan di sisi
kredit, tulislah akun ikhtisar laba rugi yang nilai rupiahnya sebesar total
nilai rupiah akun pendapatan.
• Menutup akun-akun biaya di sisi debet, dengan menulis akun ikhtisar
laba rugi sebesar nominal akun-akun biaya. Sedangkan di sisi kredit,
tulislah akun-akun biaya dan nominal untuk masing-masing akun biaya.
• Menutup akun ikhtisar laba rugi, jika perusahaan menghasilkan laba,
maka pencatatan dilakukan dengan mendebet akun ikhtisar laba rugi
sebesar laba bersih (selisih antara saldo kredit dan saldo debet akun
ikhtisar laba rugi), dan mengkredit akun modal di sisi kredit sebesar
nominal yang sama. Jika perusahaan mengalami rugi maka pencatatan
dilakukan dengan mendebet akun modal dan mengkredit akun ikhtisar
laba rugi senilai rugi bersih.
• Menutup akun pribadi dengan mencatat di sisi debet akun modal dan di
sisi kredit akun pribadi sebesar nominal saldo akun pribadi.
• Pada kolom paling bawah, hitunglah jumlah nominal sisi debet dan
kredit. Jumlah kedua sisi harus sama.

5.17 Memposting Jurnal Penutup ke Buku Besar


Jurnal Penutup atau disebut juga closing entries adalah jurnal yang digunakan untuk
menutup atau menolkan saldo dari beberapa akun. Dalam siklus akuntansi akan
dijumpai banyak akun seperti akun riil, akun nominal, akun pribadi, dan akun
kliring. Sementara dalam jurnal penutup, akun yang ditutup atau dinolkan adalah
akun-akun nominal seperti akun pendapatan, akun biaya, akun pribadi dan akun
ikhtisar laba/rugi.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 33


Akun nominal perlu ditutup karena selama siklus akuntansi, akun ini dibentuk
hanya untuk memudahkan penghitungan hasil kegiatan bisnis perusahaan selama
satu periode berjalan dan merupakan perpanjangan akun modal. Karenanya perlu
ditutup sebab sudah tidak relevan lagi untuk dibawa ke periode selanjutnya dan
dipindahkan ke akun modal.
Untuk menutup akun nominal, digunakan akun ikhtisar laba/rugi atau income
summary sebagai akun penampung yang dibuka sekaligus ditutup di akhir periode.
Akun ikhtisar laba/rugi ini sering disebut akun kliring karena hanya digunakan
untuk membantu pencatatan dalam jurnal penutup. Secara garis besar, jurnal
penutup memiliki fungsi berikut:
a. Menutup Saldo yang Terdapat dalam Semua Akun Nominal
Dengan cara ini, pada periode berikutnya semua akun nominal akan dimulai
dengan saldo nol. Metode ini dapat dengan mudah memisahkan jumlah akun
nominal di periode ini dengan saldo nominal di periode mendatang jika
sewaktu-waktu diperlukan progress per periode.
b. Agar Saldo Pada Akun Modal Menunjukkan Jumlah yang Sesuai
dengan Keadaan Diakhir Periode
Dengan jurnal penutup, maka saldo rekening modal akan sama dengan jumlah
modal akhir yang dilaporkan dalam neraca.
Dalam menutup buku besar, harus dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
a. Memindahkan (posting) jurnal penyesuaian ke rekening-rekening buku besar
yang bersangkutan.
b. Memindahkan (posting) jurnal penutup ke rekening buku besar yang
bersangkutan.
Setelah posting dilakukan ke buku besar maka selanjutnya akan diketahui
neraca saldo setelah penutupan.

5.18 Neraca Saldo setelah Penutupan


Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan
untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi,
sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Dalam proses

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 34


siklusnya, terdapat empat penggolongan berdasarkan transaksi dan kegiatannya.
Tahap dalam siklus akuntansi ialah:
a. Tahap pencatatan, yang termasuk ke dalam tahap pencatatan yaitu dokumen
transaksi dan jurnal.
b. Tahap penggolongan, yang termasuk ke dalam tahap penggolongan yaitu
buku besar dan buku besar pembantu.
c. Tahap pengiktisaran, yang termasuk ke dalam tahap pengiktisaran yaitu
neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, jurnal penutup, menutup
akun buku besar, neraca saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik.
d. Tahap pelaporan, yang termasuk ke dalam tahap pelaporan yaitu laporan
laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik
maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi yaitu menyusun neraca saldo setelah
penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah
penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa
keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus
akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang disusun setelah
akun nominal atau akun sementara ditutup atau di-nol-kan saldonya dengan cara
membuat jurnal penutup. Jadi neraca saldo setelah penutupan berisi akun-akun riil
saja (harta, utang dan modal). Neraca saldo setelah penutupan berguna untuk
memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dengan kredit akun-akun buku besar
setelah dilakukan penutupan. Neraca saldo setelah penutupan ini juga diperlukan
sebelum proses akuntansi periode berikutnya.
Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo
biasa,hanya yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun
riil, yaitu akun yang saldonya terbawa dari periode ke periode akuntansi berikutnya.
Akun tersebut tidak dicatat karena sebelumnya saldonya telah di-nol-kan (ditutup)
dengan bantuan jurnal penutup yang telah dikerjakan.
Perbedaan antara neraca saldo dan neraca saldo setelah penutupan terlihat
pada akun-akun dan saldo di dalamnya. Pada neraca saldo, terdapat akun-akun riil

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 35


(aktiva, kewajiban dan modal) serta akun-akun nominal (penjualan, pendapatan,
pembelian, beban dan prive) sementara neraca saldo setelah penutupan hanya
memuat saldo-saldo dari akun aktiva perusahaan baik aktiva lancar ataupun aktiva
tetap, akun kewajiban atau hutang, dan modal akhir perusahaan. Neraca saldo
setelah penutupan memuat saldo akun atau rekening buku besar setelah disusunnya
jurnal penyesuaian dan posting jurnal penutup ke dalam buku besar.Penyusunan
buku besar pada akhir periode yang telah disusun dinyatakan benar apabila setelah
penyusunan neraca saldo penutupan, total saldo pada neraca saldo setelah
penutupan menunjukkan angka yang seimbang antara total saldo debet dan total
saldo kredit dalam neraca saldo penutupan. Secara umum, penyusunan neraca saldo
setelah penutupan bertujuan untuk:
a. Koreksi atau kontrol terhadap penyusunan buku besar di akhir periode.
b. Pencatatan akun-akun riil perusahaan.
c. Dasar pembukuan di periode selanjutnya.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 36


LATIHAN
PT Sukses Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam industri perdagangan
printer. Pak Tomy selaku pemilik usaha mendirikan PT Sukses Makmur pada
Januari 2021 dengan rincian transaksi seperti berikut:
1 Januari 2021 : Pak tomy menyetorkan uang ke perusahaan sebagai modal awal
sebesar Rp 100.000.000
5 Januari 2021 : Dibeli peralatan kantor sebesar 10.000.000 secara kredit dan
perlengkapan sebesar Rp 800.000 secara tunai
7 Januari 2021 : Membeli printer sejumlah 10 unit yang dibeli dengan harga
masing-masing Rp 1.700.000
10 Januari 2021 : Terjual printer sejumlah 3 unit dengan harga Rp 2.500.000
dimana 1 diantaranya dibayar secara kredit
12 Januari 2021 : Dibayar listrik dan telp masing masing Rp 100.000 dan Rp
175.000
15 Januari 2021 : Dibayar beban internet atau wifi sebesar Rp 250.000
16 Januari 2021 : Terjual printer sejumlah 4 unit dengan harga Rp 2.500.000
secara tunai
20 Januari 2021 : Dibayar gaji pegawai 2 orang masing-masing Rp 1.800.000
23 Januari 2021 : Diterima pembayaran dari costumer atas transaksi tanggal 10
Januari 2021
25 Januari 2021 : Membayar beban iklan sebesar Rp 350.000
27 Januari 2021 : Membeli printer sejumlah 5 unit dengan harga masing-masing
Rp 1.700.000
30 Januari 2021 : Terjual printer sejumlah 2 unit dengan harga masing masing Rp
2.500.000

Dari Transaksi diatas diminta :


a. Buatlah Jurnal khusus untuk setiap transaksi
b. Posting ke Buku besar
c. Buatlah neraca saldo sebelum penyesuaian

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 37


31 Januari 2021 : Terdapat gaji pegawai yang belum terbayarkan sebesar Rp
500.000
31 Januari 2021 : Penyusutan peralatan sebesar Rp 750.000
31 Januari 2021 : Perlengkapan yang tersisa Rp 400.000
Dari transaksi diatas diminta :
a. Buatlah jurnal penyesuaiannya
b. Buatlah neraca lajur berdasar transaksi diatas

RINGKASAN
Perusahaan dagang memiliki karakteristik membeli barang dengan tujuan untuk
dijual kembali. Dengan demikian, terdapat hal-hal yang membedakan perusahaan
dagang dengan perusahaan jasa, yakni: 1) perusahaan dagang memiliki persediaan
barang dagangan yang perlu dihitung dengan metode perhitungan persediaan; 2)
jurnal pada perusahaan dagang terdiri atas jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum; 3) buku besar pada
perusahaan dagang dilengkapi dengan buku besar pembantu yang memuat
informasi mengenai utang, piutang maupun persediaan. Laporan keuangan yang
terdapat pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan laporan keuangan
perusahaan jasa. Adapun laporan keuangan tersebut terdiri atas: laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan.

REFERENSI
Jusup, A.H. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi 7. Yogyakarta: STIE YKPN
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi I. Jakarta: FE UI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2021. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 5 – Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 38


PENGANTAR
Akuntansi berbasis komputer merupakan, pengaplikasian dari ilmu
akuntansi yang dikemas dalam aplikasi sehingga mempermudah pengguna
dalam menyelesaikan siklus akuntansi sebuah perusahaan.

TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari topik akuntansi berbasis komputer mahasiswa mampu
memahami apa itu akuntansi berbasis komputer dan dapat mengoprasikan
aplikasi accurate.

TUJUAN KHUSUS
Di dalam bab ini mahasiswa akan mempelajari tentang:
1. Apa itu accurate
2. Modul yang ada dalam Accurate
3. Persiapan memulai Accurate
4. Database
5. Transaksi Penjualan
6. Transaksi Pembelian

MATERI
1. Apa itu Accurate
2. Modul- Modul pada Accurate
3. Getting Ready With Accurate
4. Database
5. Transaksi Penjualan
6. Transaksi Pembelian
6.1 Apa itu Accurate?
Accurate merupakan salah satu software akuntansi yang diproduksi di Indonesia
dan telah berdiri lebih dari 20 tahun serta melayani berbagai jenis pembukuan
perusahaan di Indonesia seperti yang bergerak dibidang trading, dagang, jasa,
distributor, kontraktor dan manufaktur. Software Accurate juga sudah mengikuti
sesuai PSAK perpajakan di Indonesia. Accurate pertama kali diluncurkan pada
November 1999 oleh sebuah organisasi bernama PT. Cipta Piranti Sejahtera yang
lebih dikenal dengan sebutan CPSSoft yang bergerak dalam bidang pengembang
perangkat lunak juga memikirkan masa depan perekonomian indonesia. Para muda-
mudi indonesia yang ahli dalam bidang IT berkumpul bersama dan menciptakan
sebuah perangkat lunak yang menjadi kebutuhan mendasar untuk menjalankan
sebuah perusahaan.
a. Manfaat Accurate
Accurate merupakan software yang digunakan untuk mempermudah
pengelolaan data keuangan dengan tingkat akurasi perhitungan yang tepat.
Selain itu untuk kepentingan audit, accurate juga sangat membantu dalam
kegiatan pemeriksaan. Accurate memiliki fitur audit trial dimana fitur ini bisa
mengakses kembali semua pencatatn transaksi yang diisi, diubah, atau bahkan
yang telah dihapus oleh seseorang. Untuk fasilitas ini dapat diaktifkan atau di
non-aktifkan melalui menu preferences. Berbeda dengan software lain yang
ketika dilakukan penghapusan, datanya tidak lagi bisa diakses kembali.
Ketika dilakukan peng-inputan transaksi, data langsung bisa masuk menjadi
sebuah laporan. Fitur ini menyajikan bentuk summary transakis yang telah
terjadi, melihat transaksi yang telah dihapus berikut dengan alasan dilakukan
penghapusan atau pengeditan data. Kemudian kondisi atau keadaan keuangan
sementara sewaktu-waktu dapat ditelusuri.

b. Accurate Dekstop
Dalam perjalanannya Accurate memiliki 3 varian, adapun varian tersebut
diantaranya :

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 1


• Standard Edition
Edisi ini diperuntukan untuk perusahaan yang bergerak di bidang
Trading, Jasa, Dagang dan Distributor
• Deluxe Edition
Berbeda dengan Standard Edition, edisi ini diperuntukan untuk
perusahaan yang bergerak dalam bidan Kontruksi, Project Umum
serta Perusahaan Cabang yang ingin memantau serta melihat
laba/rugi percabang.
• Enterprise Edition
Aplikasi Accurate edisi ini diperuntukan untuk perusahaan
Produksi/ Manufaktur yang menggunakan Standard Cost.

c. Fitur- Fitur Accurate


Accurate merupakan aplikasi akuntansi berbasis computer yang bertujuan
untuk mempermudah user atau pengguna baik user yang mengerti tentang
akuntansi maupun yang awam dengan akuntasi. Dalam mempermudah
penggunaan aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa fitur pendukung
diantaranya :
• Memorized Form Input
• Mencatat Transaksi Berulang (Recurring)
• Tracking history barang berdasarkan nomor seri
• Pengendalian stock barang berdasarkan nomor batch produksi atau
tanggal kadaluarsa.
• Drill Down dan Analyzing Report
• Export-Import transaksi bagi perusahaan dengan banyak cabang
offline
• Base Currency bisa dalam mata uang asing
• RMA
• Project Management
• Accountant Review
• Create New Branch

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 2


6.2 Modul- Modul pada Accurate
Accurate merupakan aplikasi akuntansi yang terdiri dari beberapa modul yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya sama seperti siklus akuntansi yang
membentuk chain atau rantai yang tidak terputus dan terus berulang- ulang. Adapun
beberapa modul yang terdapat pada aplikasi accurate ini adalah sebagai berikut:
a. Modul Pembelian (Purchase Module)
Modul ini terdiri dari Formulir Permintaan Pembelian (Purchase Requisition
Form), Formulir Pesanan Pembelian (Purchase Order Form), Formulir
Penerimaan Barang (Received Item Form), Formulir Faktur Pembelian
(Purchase Invoice Form), Formulir Retur Pembelian (Purchase Return
Form) dan Formulir Pembayaran Pembelian (Purchase Payment Form).
b. Modul Penjualan (Sales Module)
Modul ini terdiri dari Formulir Penawaran Penjualan (Sales Quotation Form),
Formulir Pesanan Penjualan (Sales Order Form), Formulir Faktur Penjualan
(Sales Invoice Form), Formulir Retur Penjualan (Sales Return Form) dan
Formulir Penerimaan Penjualan (Sales Receipt Form).
c. Modul Persediaan (Inventory Module)
Modul ini terdiri dari Daftar Barang dan Jasa (List Of Item), Formulir
Penyesuain Persediaan (Inventory Adjustment Form), Formulir Pembiayaan
Pesanan (Job Costing Form), Daftar Gudang (List Of Warehouse), Formulir
Grup Barang (Item Grouping Form), Formulir Penyesuaian Harga Jual
Barang (Set Selling Price Adjustment Form), dan Formulir Pindah Barang
(Item Transfer Form).
d. Modul Buku Besar (General Ledger Module)
Modul ini terdiri dari Daftar Akun (List Of Account), Daftar Mata Uang (List
Of Currency), Informasi Perusahaan (Company Info), Formulir Bukti Jurnal
(Journal Voucher Form), Proses Akhir Bulan (Period End Process), dan
Laporan Keuangan (Financial Statement).

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 3


e. Modul Kas Bank (Cash Bank Module)
Modul ini terdiri dari Formulir Pembayaran Lain (Other Payment Form),
Formulir Penerimaan Lain (Other Deposit Form), Buku Bank (Bank Book),
Formulir Rekonsiliasi Bank (Bank Reconcile Form).
f. Modul Aktiva Tetap (Fixed Asset Module)
Modul ini terdiri dari Formulir Aktiva Tetap Baru (New Fixed Asset Form),
Daftar Tipe Aktiva Tetap Pajak (List Of Fiscal Fixed Asset Type), Daftar Tipe
Aktiva Tetap (List Of Fixed Asset Type), Daftar Aktiva Tetap (Fixed Asset
List).
g. Modul RMA (Return Merchandise Authorization Module)
modul ini terdiri dari Formulir RMA (RMA Form) dan Formulir RMA Action
(RMA Action Form).
h. Modul Proyek (Project Module)
Modul ini terdiri dari Daftar Bahan Baku, Daftar Biaya Proyek, Formulir
Work Price Analysis, Formulir Proyek, Formulir Material In Used, Formulir
Project Survey, Formulir Project Bill, Formulir Project Ending.

6.3 Getting Ready With Accurate


Langkah awal dalam mengoprasikan accurate adalah dengan menginstal software
ini pada perangkat komputer yang akan digunakan, aplikasi ini tidak memerlukan
spesifikasi perangkat yang tinggi, maka dari itu Accurate, dengan kecepatan 32 bit
dapat dioperasikan dengan sistem operasi Windows 95, Windows 98, Windows
NT. Untuk mempermudah user dalam menginstal aplikasi maka ikutilah langkah-
langkah dibawah ini :
• Setelah mendownload aplikasi/software Accurate, klik file Accurate tersebut
lalu pilih YES pada question box yang muncul seperti Gambar 6.1 di bawah
ini
Gambar 6.1

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 4


• Langkah selanjutnya anda akan melihat informasi yang aplikasi Accurate ini
sediakan seperti tertera pada Gambar 6.2 dibawah, jika sudah dibaca dengan
seksama klik Next>
Gambar 6.2

• Selanjutnya masuk ke persyaratan atau term and condition seperti halnya


menginstall program lain seperti ditampilkan pada Gambar 6.3, untuk
melanjutkan proses silahkan pilih I Accept the term End- User License
Agreement lalu klik Next>
Gambar 6.3

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 5


• Selanjutnya Aplikasi Accurate akan diinstal secara Default dan otomatis masuk
ke bagian directory seperti terlihat pada Gambar 6.4, pada bagian ini user dapat
memilih lokasi tujuan dimana aplikasi akan diinstal jika sudah maka klik Next>
Gambar 6.4

• Jika sudah, maka langkah selanjutnya Accurate akan memberi pilihan apakah
perangkat computer yang diinstal akan digunakan sebagai Client& Servers atau
Custom yang memungkinkan perusahaan menggunakan kebijakan masing-
masing seperti yang terlihat pada Gambar 6.5. Setelah di pilih maka klik Next>
Gambar 6.5

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 6


• Langkah selanjutnya, setelah memilih pilihan yang tersedia pada Gambar 6.5
diatas maka proses instalasi akan berlangsung dan akan muncul tampilan
seperti Gambar 6.6 dibawah ini, setelah itu klik Finish dan aplikasi siap untuk
digunakan.
Gambar 6.6

6.4 Database
Database atau basis data adalah kumpulan informadi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Kegunaan utama
sistem basis data adalah agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view)
abstraksi data. Pada aplikasi accurate, user akan membuat database sebagai langkah
awal dalam mengoprasikan system pada accurate ini, database kan akan diinput
berisikan informasi perusahaan seperti nama, alamat, mata uang serta utang dan
piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut adalah langkah- langkah dalam
pembuatan database perusahaan.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 7


Gambar 6.7

Gambar 6.7 diatas merupakan tampilan awal ketika sudah membuka aplikasi
accurate, pada tampilan tersebut terdapat beberapa opsi yang ada diantaranya
Create New Company yang berfungsi untuk menginput data perusahaan yang baru,
Open Existing Company untuk membuka atau memanggil database yang sudah
pernah dibuat, Open last Company adalah fitur untuk membuka database yang
terakhir di tutup atau baru saja di tutup, Explore Sample Company untuk melihat
contoh database perusahaan yang sudah ada secara default pada program accurate,
Repair Data yaitu fitur untuk memperbaiki data jika ada kerusakan atau error, dan
yang terakhir ada Restore Data atau fitur pemulihan data yang rusak atau tidak
sengaja terhapus.
a. Langkah awal membuat database
Pertama Klik pada icon Create New Company, maka akan muncul pilihan
untuk membuat databse seperti pada Gambar 6.8 dibawah. Pilih Local untuk
membuat database pada perangkat komputer yang anda gunakan, atau Pilih
Remote untuk membuat database di perangkat lain, lalu pilih destinasi untuk
meyimpan database yang akan dibuat seperti Gambar 6.9, jika sudah buatkan
nama file sesuai kebutuhan dan klik Create, maka database akan tersimpan.
sangat disarankan untuk menyimpan di lokasi yang aman dan mudah untuk
di temukan karena akan sangat membantu pada saat membuka kembali.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 8


Gambar 6.8

Gambar 6.9

b. Persiapan awal Accurate


Setelah Database selesai, maka langkah selanjutnya adalah menginput
informasi perusahaan yang ingin dibuat. Sebelum itu user harus login untuk
masuk ke database, untuk default user name dan password adalah supervisor,
jika sudah berhasil masuk maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar
6.10

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 9


Gambar 6.10

Pada step ini, user diharuskan memilih Bahasa yang akan digunakan
dalam mengoprasikan aplikasi, jika sudah maka klik Next untuk melanjutkan
pengaturan. Langkah selanjutnya user akan diminta memilih setup awal untuk
aplikasi accurate ini, terdapat 2 opsi seperti pada Gambar 6.11. Pilihan
pertama adalah Basic setup yang memberikan kemudahan user karena
langsung membuatkan akun dan penomoran akun secara Default. Namun jika
user sudah memiliki kemampuan yang cukup dan perusahaan yang akan
dijalankan memiliki spesifikasi yang berbeda makan disarankan
menggunakan opsi Advance setup agar dapat membuat pengaturan sesuai
keinginan.
Gambar 6.11

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 10


c. Menginput Informasi Awal Perusahaan
Pada langkah ini, user diwajibkan mengisi informasi perusahaan sesuai
dengan keadaan aslinya seperti alamat, mata uang dan periode tutup buku
perusahaan seperti terlihat pada Gambar 6.12 dibawah.
Gambar 6.12

Jika sudah, klik next maka akan muncul kolom informasi tentang
keuangan perusahaan seperti Kas dan akun Bank seperti pada Gambar 6.13,
jika pada step ini perusahaan memiliki sumber keuangan lain bisa di
tambahkan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 6.13

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 11


Proses berikutnya adalah menginput informasi pelanggan yang dimiliki
perusahaan seperti nama pelanggan, serta saldo piutang yang masih harus
dibayarkan, untuk menambahkan saldo piutang user dapat melakukannya
dengan cara klik tombol opening balance maka akan muncul tampilan seperti
Gambar 6.14, jika sudah selesai maka klik Next untuk melanjutkan proses.
Gambar 6.14

Selanjutnya user akan melakukan input informasi pemasok/vendor,


dimana pada bagian ini semua informasi tentang pemasok dan saldo Hutang
perusahaan diinput ke dalam form yang disediakan seperti tertera pada
Gambar 6.15 dibawah ini, jika proses telah selesai silahkan klik next untuk
melanjutkan.
Gambar 6.15

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 12


Langkah berikutnya adalah memilih metode inventory yang akan
digunakan oleh perusahaan, dalam aplikasi accurate tersedia 2 opsi metode
yaitu rata- rata (Average) dan FIFO (First in First Out) seperti terlihat pada
Gambar 6.16, jika sudah maka klik Next untuk melanjutkan.
Gambar 6.16

Selanjutnya adalah tahapan menginput barang yang akan di jual, selain


input barang user juga dapat menginput pelayanan jasa (Service) yang
disediakan oleh perusahan jika ada seperti ilustrasi Gambar 6.17.
Gambar 6.17

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 13


Jika semua proses diatas telah dilakukan maka langakh terakhir adalah
finalisasi dari database akan muncul tampilan seperti Gambar 6.18, silahkan
klik finish dengan begitu database perusahaan sudah siap untuk digunakan.
Gambar 6.18

d. Menginput PPN dan Termin


Pada umumnya perusahaan di Indonesia merupakan wajib pajak yang taat dan
patuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, maka dari itu
PPN merupakan salah satu syarat untuk menyatakan bahwa proses jual beli
sudah sah, berikut akan dijelaskan langakah- langkah menginput PPN ke
dalam Accurate.
Gambar 6.19

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 14


Pada gambar 6.19 diatas merupakan ilustrasi penginputan PPN,
langkah pertama adalah klik pada opsi List – pilih Others- lalu pilih Taxes
maka akan muncul tampilan seperti Gambar 6.20 dibawah ini
Gambar 6.20

Langkah selanjutnya adalah klik New yang ada pada pojok kiri atas
tampilan, jika sudah maka kita dapat menginput data PPN sesuai dengan
ketentuan yang berlaku seperti ilustrasi Gambar 6.21 jika sudah klik oke
untuk menyelesaikan proses penginputan, jika setelah diinput tidak ada data
yang keluar klik refresh.
Gambar 6.21

Setelah berhasil membuat PPN maka langkah selanjutnya adalah


memasukkan informasi PPN ini ke setiap informasi akun pembeli dan
pemasok agar nantinya ketika ada transaksi akan secara otomatis berisikan
PPN yang telah di input tersebut, tahapan penginputan kode PPN ke pemasok
dan pembeli dilakukan dengan klik List- pilih Customer untuk menginput
PPN ke akun pelanggan dan pilih Vendors untuk menginput ke akun pemasok
seperti terlihat pada Gambar 6.22 dibawah.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 15


Gambar 6.22

Setelah memilih opsi Customers maka akan muncul tampilan seperti


Gambar 6.23 dibawah ini. Selanjutnya doubleclick pada nama pelanggan
maka akan terbuka form yang berisi informasi pelanggan, lalu pilih tab sales
maka akan muncul pilihan Taxes, untuk PPN kita input pada kolom tax 1
seperti terlihat pada Gambar 6.24 dibawah ini lalu klik OK, lakukan langkah
yang sama dalam penginputan PPN pada pemasok.
Gambar 6.23

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 16


Gambar 6.24

e. Menginput Termin
Selain Pajak, perusahaan pada umumnya memiliki termin atau syarat
penjualan yang digunakan untuk memberi potongan penjualan bagi
pelanggan yang dapat membayar atau melakukan pelunasan pada tenggang
waktu tertentu, termin yang paling lazim digunakan adalah 2/10, N/30 yang
berarti jika pelanggan dapat menyelesaikan pelunasan barang yang dibeli
dalam tempo 10 hari setelah tanggal pembelian maka akan mendapatkan
diskon sebesar 2% sedangkan N/30 berarti atas akhir pembayaran adalah 30
hari setelah tanggal pembelian. Adapun tahapan menginput termin atau syarat
penjualan dapat dilihat pada Gambar 6.25 dibawah ini.
Gambar 6.25

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 17


Berdasar ilustrasi gambar diatas langkah pertama dalam melakukan
input termin adalah klik List- lalu pilih Others- selanjutnya pilih Terms jika
sudah maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 6.26 dibawah ini.

Gambar 6.26

Jika sudah muncul tampilan seperti diatas, langkah selanjutnya klik


New maka akan muncul tampilan seperti Gambar 6.27. selanjutnya masukkan
data termin yang ingin dibuat setelah lengkap klik ok maka termin siap
digunakan, jika setelah input termin tidak muncul maka klik refresh.

Gambar 6.27

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 18


f. Menginput Aset Tetap
Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan pastinya memiliki asset tetap
baik dalam bentuk bangunan, mesin, kendaraan, dan lain sebagainya, maka
dari itu pada tahapan ini akan diberikan cara untuk menginput asset tetap yang
dimiliki perusahaan ke dalam Accurate sebagai berikut.
Gambar 6.28

Langkah pertama klik List- pilih Fixed Assets- lalu pilih Fiscal Fixed
Asset Type untuk menginput tipe asset tetap pajak – lalu Fixed asset type
untuk tipe asset tetap- dan Fixed Asset List untuk menginput rincian asset
tetap, untuk tahap awal kita akan menginput Fiscal Fixed Asset Type jika
sudah di klik maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 6.29

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 19


Langkah berikutnya klik New- maka akan muncul tampilan seperti
Gambar 6.30, jika sudah silahkan masukkan informasi asset tetap yang
dimiliki. jika sudah klik ok untuk melanjutkan, apabila data yang diinput tidak
keluar maka klik refresh.
Gambar 6.30

Selanjutnya mengiput Fixed Asset Type, klik List- pilih Fixed asset –
lalu pilih Fixed Asset Type- lalu klik New untuk membuat daftar asset baru.
maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini, jika sudah silahkan
masukkan informasi sesuai dengan yang dimiliki perusahaan, klik ok untuk
melanjutkan, jika data yang diinput belum muncul klik refresh.
Gambar 6.31

Tahapan terahkir adalah menginput rincian asset tetap (Fixed asset list),
caranya masih sama klik List- pilih Fixed Asset – lalu pilih Fixed Asset List
jika sudah klik New untuk membuat daftar baru maka akan muncul tampilan
seperti pada gambar dibawah ini, jika sudah selesai menginput informasi ke
dalam form klik save and close untuk melanjutkan proses. Apabila data yang
diinput belum muncul klik refresh.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 20


Gambar 6.32

6.5 Transaksi Penjualan


Setelah proses pembuatan database perusahaan selesai, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan penginputan transaksi penjualan yang ada pada perusahaan.
pertama-tama user harus mengetahui tahapan proses penjualan pada software
Accurate, yaitu bagaimana barang di proses sampai statusnya telah dibayarkan oleh
pembeli. Langkah pertama buka software Accurate- lakukan login- jika sudah pilih
opsi Sales pada tab navigasi di pojok kiri, maka akan muncul tampilan seperti
gambar dibawah ini.
Gambar 6.33

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 21


Berdasarkan gambar diatas, dapat kita ketahui bahwa proses penjualan item
pada software accurate dimulai dari penerbitan Penawaran produk (Sales
Quotation) yang akan dikirimkan ke pelanggan sebagai penawaran akan barang
yang perusahaan jual, selanjutnya pelanggan akan merespon dengan mengirimkan
Sales Order yang berisikan detail pesanan yang diinginkan oleh pelanggan,
berikutnya perusahaan akan memproses Sales order tersebut dan siap untuk
dikirimkan ke pelanggan, pada proses ini terbitlah Delivery order yang merupakan
faktur pengiriman atas barang yang telah dipesan pelanggan, setelah barang dikirim
dan sampai pada gudang pelanggan maka penjual akan menerbitkan Sales Invoice
untuk menagihkan pembayaran kepada pelanggan, jika pada saat penagihan
terdapat barang yang rusak akibat pengiriman atau tidak sesuai dengan pesanan
maka pelanggan dapat melalukan Return dimana barang akan dikembalikan ke
gudang penjual, bersamaan dengan ini penjual akan menerbitkan faktur Sales
Return sebagai bukti bahwa telah terjadi pengambalian barang. Setelah sales
invoice diterima oleh pelanggan, maka pelanggan wajib melakukan pembayaran
berdasarkan kesepakan/syarat pembelian yang telah disetujui bersama. Penjual
akan menerbitkan faktur Sales Receipt ketika telah menerima pelunasan dari
pelanggan.
a. Menginput penjualan (Sales Order)
Sales order merupakan dokumen yang diterbitkan oleh penjual ketika ada
pesanan dari pembeli, diilustrasikan PT. Ceria Abadi yang bergerak dalam
bidang jual beli elektronik menerima pesanan dari PT. Bumi dan Langit
tertanggal 2 Januari 2021, dengan no PO: BL-009 dan harus dikirimkan pada
3 Januari 2021, adapun pesanan dari PT. Bumi dan Langit adalah sebagai
berikut : 20 Unit Bluetooth Speaker, 20 Unit Bluetooth TWS, PPN di
bebankan 10%, serta syarat penjualan NET 30. Inputlah transaksi diatas ke
dalam Accurate. Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuka form
Sales- lalu pilih Sales Order (diasumsikan pelanggan telah menerima sales
quotation)- pada kolom Order By kita isi dengan nama pelanggan, Nomor
PO, Tanggal terbit faktur, tanggal pengiriman, item yang dibeli semua

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 22


informasi tersebut diinput pada form, maka tampilan dari Sales Order yang
telah selesai diinput akan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6.34

b. Delivery Order
Delivery order merupakan dokumen pengiriman yang dijadikan sebagai bukti
bahwa penjual telah mengirimkan barang pesanan ke pembeli, dimana
Setelah memproses sales order diatas, PT Ceria Abadi melakukan pengiriman
barang yang di pesan oleh PT. Bumi dan Langit tertanggal 3 januari 2021,
namun karena ada kendala hanya dikirimkan 10 unit Bluetooh Speaker dan 5
Unit Bluetooth Tws dengan Not transaksi surat jalan DO/21/01. Untuk
memproses transaksi ini pertama- tama klik sales-pilih Delivery Order –
Input nama pelanggan- lalu klik tombol Select SO disebelah kanan nama
pelanggan, maka secara otomatis rincian pesanan akan muncul, karena yang
dikirim hanya sebagian maka kita melakukan penyesuaian pada kolom
Quantity, perlu di perhatikan untuk delivery date dan delivery No diisi sesuai
ketentuan, jika sudah maka akan nampak seperti gambar dibawah ini.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 23


Gambar 6.35

c. Sales Invoice
Setelah barang dikirimkan, maka PT. Ceria Abadi menerbitkan faktur tagihan
atau Sales Invoice untuk menagihkan pembayaran ke PT. Bumi dan Langit
tertanggal 8 Januari 2021 dengan no DO/21/03. Pertama klik Sales- lalu pilih
Sales Invoice- input nama pelanggan lalu klik pada bagian kanan nama
pelanggan terdapat pilihan Select DO maka akan secara otomatis rincian
delivery order yang telah dilakukan, untuk nomor PO, nomor Invoice, invoice
date diisi sesuai dengan ketentuan. Setelah selesai melakukan input maka
akan tampak seperti Gambar 6.36 dibawah ini.
Gambar 6.36

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 24


d. Sales Receipt
Diilustrasikan pada tanggal 6 januari 2021 PT. Ceria Abadi menerima
pelunasan atas invoice BL-201207 oleh PT. Bumi dan Langit yang
traksaksinya telah berlangsung. Langkah pertama klik Sales- lalu pilih Sales
Receipt – Pada kolom receive from diisi dengan nama pelanggan yang
melakukan pelunasan, maka akan secara otomatis keluar rincian transaksi
yang pernah dilakukan- pada bagian Payment date diisi dengan tanggal
pelunasan. Jika semua kolom telah terisi dengan informasi maka akan terlihat
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6.37

e. Sales Return
Pada tanggal 13 Januari terjadi pengembalian barang atau Sales Return yang
dilakukan oleh PT. Matahari Senja dikarenakan barang yang diterima rusak,
maka dari itu PT Ceria Abadi harus menginput transaksi ini ke dalam
accurate, langkah pertama adalah klik Sales- lalu pilih Sales Return- setelah
form terbuka maka masukkan nama customer- lalu masukkan nomor invoice
transaksi maka rincian transaksi tersebut akan otomatis keluar, pada kolom
Quantity kita sesuaikan barang yang dikembalikan jumlahnya, jika sudah
maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 25


Gambar 6.38

6.6 Transaksi Pembelian


Untuk memastikan stok barang dagangan terjaga, perusahaan pastinya memerlukan
pemasok untuk memenuhi kebutuhannya, transaksi ini lebih dikenal dengan
sebutan pembelian, dalam accurate transaksi pembelian digambarkan seperti
gambar dibawah ini
Gambar 6.39

Dari ilustrasi gambar diatas, dapat kita simpulkah bahwa transaksi pembelian
produk dimulai dari Purchase Requisition dimana pada proses ini pelanggan
meminta list/daftar barang apa saja yang disediakan oleh vendor setelah daftar
barang diberikan maka pelanggan dapat memesan barang sesuai kebutuhannya dan
terbitlah faktur Purchase Order, faktur ini berisikan detail dari barang yang di pesan

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 26


serta tanggal pengiriman, setelah itu maka pembeli akan menerima barang yang
diinput pada bagian Receive Item yang menandakan barang sudah dikirim ke
pelanggan disertai dengan faktur pengiriman, jika sudah maka vendor akan
mengirimkan invoice kepada pembeli dan akan di proses pada Purchase Invoice
yang nantinya akan di proses ke pembayaran melalui Purchase Payment, jika pada
saat pengiriman barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak seusai
dengan ketentuan pelanggan dapat menggembalikan barang tersebut dengan
menggunakan Sales Return.
a. Purchase Order
Merupakan faktur yang diterbitkan oleh pelanggan untuk membeli sejumlah
barang dari Vendor pada umumnya faktur ini diterbitkan ketika ada
permintaan dari departemen yang membutuhkan barang. Diilustrasikan PT.
Ceria Abadi melakukan pembelian kepada vendor yaitu PT. Tumbuh
Bersama tertanggal 3 Januari 2021 dengan no PO/21/01, sebanyak 15
Bluetooth speaker dengan harga Rp. 900.000 dan 25 Bluetooth TWS seharga
Rp. 500.000. Langkah pertama untuk menginput transaksi diatas adalah klik
pada tombol navigasi di sebelah kiri lalu pilih Purchase- jika sudah pilih
Purchase Order maka secara otomatis akan ditampilkan bentuk faktur dari
Purchase order tersebut- selanjutnya pada kolom vendors diisi informasi
kepada siapa perusahaan membeli, setelah semua informasi terisi maka akan
Nampak seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6.40

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 27


b. Receive Item
Receive Item, merupakan faktur yang dibuat untuk menyatakan bahwa
barang yang dipesan telah diterima. diilustrasikan Setelah menerima pesanan
dari PT. Ceria Abadi, maka PT. Tumbuh bersama akan mengirimkan barang
sesuai dengan pesanan dimana disebutkan bahwa pada tanggal 5 Januari 2021
dilakukan pengiriman oleh PT. Tumbuh Bersama dengan No PO/21/01 serta
nomor surat jalan SJ/21/01 dan nomor faktru penerimaan dari PT Ceria Abadi
adalah RR/21/01. Langkah pertama yang dilakukan untuk menginput
transaksi ini adalah klik Purchase- Pilih Receive Item maka form akan
terbuka- inputlah nama vendor terlebih dahulu- lalu nomor faktur
penerimaan, selanjutnya klik tombol Select PO- maka secara otomatis rincian
pesanan yang telah dilakukan PT. Ceria Abadi akan muncul- selanjutnya
input receive date dan ship date untuk melengkapi informasi, maka akan
tampak seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6.41

c. Purchase Invoice
Faktur ini merupakan faktur yang terbit setelah barang diterima oleh pembeli,
diilustrasikan transaksi tertanggal 5 januari 2021 menerima Sales Invoice atas
pembelian barang dari PT. Tumbuh Bersama yang sudah diterima dengan
form no PI/21/01. Langkah pertama untuk menginput transaksi ini, klik pada
tab navigasi- lalu pilih Purchase- jika sudah pilih Purchase Invoice maka
akan muncul form- masukkan nama vendor terlebih dahulu- lalu klik Select

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 28


PO untuk memilik transaksi yang akan digunakan, maka secara otomatis
rincian transaksi akan muncul- input invoice no, invoice date, form no serta
informasi penting lainnya, jika sudah maka akan tampak seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 6.42

d. Purchase Payment
Purchase Payment merupakan faktur yang diterbitkan setelah purchase
invoice diterbitkan, tujuan utama dari purchase payment adalah untuk
menagihkan pembayaran barang yang telah di kirim ke pembeli.
Diilustrasikan faktur tertanggal 6 Januari 2021 yang berisikan pelunasan
sebagian hutang pada PT. Tumbuh Bersama atas invoice no TB0123 yang
dilakukan dengan cek melalui Bank –BCA- 2737. Langkah pertama untuk
menginput transaksi ini klik purchase- pilih purchase invoice lalu akan
muncul form – isilah form tersebut dari nama vendor terlebih dahulu, maka
rincian transaksi akan otomatis muncul- pastikan akun bank untuk membayar
sudah benar- lalu lengkapi informasi pelengkap lainnya, jika sudah maka
akan tampak seperti gambar dibawah ini.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 29


Gambar 6.43

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate) 30


PT CERIA ABADI
IDENTITAS PERUSAHAAN DAN USAHA POKOK
Nama Perusahaan : PT Ceria Abadi
Alamat : Jalan Pantai Bahagia No 16, Denpasar
Tanggal Mulai (Tutup Buku) : 31/12/2020
Mata Uang : IDR & USD

PT Ceria Abadi adalah badan usaha yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.
Selain penjualan barang elektronik, PT Ceria Abadi juga menjual jasa perbaikan. Pada tanggal
1 Januari 2021, pemilik PT Ceria Abadi memutuskan untuk menggunakan ACCURATE dalam
pengolahan data keuangannya. Anda diminta untuk membuat database baru dan dan menginput
transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2021 ke dalam program Accurate.

INFORMASI KAS DAN BANK


Nama Tanggal Saldo Saldo Akhir (Rp)
Kas 31/12/2020 15.000.000
Go-pay 31/12/2020 10.000.000
Bank – BCA – 2737 31/12/2020 675.000.000
Bank – BCA – 3565 31/12/2020 USD 25,000
Deposito – BCA 31/12/2020 1.200.000.000

INFORMASI PELANGGAN
Nama Pelanggan No. Faktur Tanggal Faktur Saldo Piutang
PT Bumi dan Langit BL-201207 07/12/2020 56.000.000
PT Bumi dan Langit BL-201220 20/12/2020 78.000.000
PT Bunga Mekar BM-201118 18/11/2020 34.000.000
PT Bunga Mekar BM-201229 29/12/2020 47.000.000
PT Jaya Selalu JS-201225 25/12/2020 75.000.000
Pelanggan Umum

INFORMASI PEMASOK
Nama Pemasok No. Faktur Tanggal Faktur Saldo Utang
PT Tumbuh Bersama TB-0123 05/12/2020 48.000.000
PT Tumbuh Bersama TB-0167 25/12/2020 34.000.000
PT Berdiri Sendiri BS-3456 18/12/2020 68.000.000
PT Berdiri Sendiri BS-3468 27/12/2020 17.000.000
PT Gugur Bunga GB-4455 30/12/2020 24.500.000
Pemasok Umum
INFORMASI PERSEDIAAN
Kode Nama Tgl Stok KTS Satuan Harga Beli Harga Jual
Barang Akhir /
Satuan
BS-01 Bluetooth 31/12/20 150 Unit 950.000 1.200.000
Speaker
BT-01 Bluetooth 31/12/20 90 Unit 600.000 800.000
TWS
PB-01 Powerbank 31/12/20 105 Unit 375.000 550.000
EP-01 Earphone 31/12/20 45 Unit 350.000 500.000
*) Metode biaya yang digunakan adalah: Metode Rata-Rata (Average Method)

INFORMASI JASA
Kode Nama Harga Jual
J-01 Pemeriksaan 100.000
J-02 Perbaikan 450.000

SYARAT PEMBAYARAN
COD, NET 30, dan 2/10, n/30

KODE PAJAK
Nama : PPN
Tarif : 10%
Kode :T
Keterangan : Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Keluaran : 2100 VAT OUT
Pajak Masukan : 1600 VAT IN
*) setelah membuat kode pajak, lakukan penginputan kode PPN terhadap pelanggan dan
pemasok

ASET TETAP
Tipe Aset Tetap Pajak
Tipe Aset Tetap Pajak Umur Ekonomis Metode Penyusutan Pajak
Bangunan Permanen 20 Garis Lurus
Peralatan 4 Garis Lurus
Kendaraan 8 Garis Lurus

Tipe Aset tetap


Tipe Aset Tetap Golongan Aset Tetap Pajak
Bangunan Toko Bangunan Permanen
Komputer Peralatan
Mobil Avanza Kendaraan
Rincian Aset Tetap
Tipe Aset Kode Keterangan Tgl Beli Umur Metode Sumber Akun
Tetap Aset Aset dan Aset Penyusutan Dana (Rp) Sumber
Tetap Pakai Dana
Bangunan AT- Bangunan 1/7/2015 20 Garis 900.000.000 Opening
Toko 01 Toko Lurus Balance
Equity
Komputer AT- Komputer 1/1/2019 4 Garis 15.000.000 Opening
02 sales Lurus Balance
Equity
Mobil AT- Mobil 1/8/2017 8 Garis 220.000.000 Opening
Avanza 03 Avanza Lurus Balance
Equity

NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2020


TRANSAKSI PENJUALAN
Transaksi 1
Tanggal 2 Januari 2021:
Pelanggan PT Bumi dan Langit, memesan produk dengan no. PO: BL-009 dan diharapkan
dapat diterima oleh PT Bumi dan Langit pada tanggal 3 Januari 2021.

PT CERIA ABADI SALES ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SO: SO/21/01


Kepada Yth. Tanggal: 02 Januari 2021
PT Bumi dan Langit No. PO: BL-009
Syarat: Net 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BS-01 Bluetooth Speaker 20 1.200.000 24.000.000
BT-01 Bluetooth TWS 20 800.000 16.000.000

Sub Total 40.000.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 4.000.000
(Rahma) Total Order 44.000.000

Transaksi 2
Tanggal 3 Januari 2021:
Mengirimkan pesanan ke PT Bumi dan Langit. Namun hanya dikirimkan sebagian, yaitu 10
unit bluetooth speaker dan 5 unit bluetooth TWS. No transaksi surat jalan: DO/21/01.

PT CERIA ABADI DELIVERY ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. DO: DO/21/01


Kepada Yth. Tanggal: 03 Januari 2021
PT Bumi dan Langit Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty


BS-01 Bluetooth Speaker 10
BT-01 Bluetooth TWS 5

Total 15

Diantar Oleh: Disiapkan Oleh:


Transaksi 3
Tanggal 3 Januari 2021:
Pelanggan baru, yaitu PT Matahari Senja, memesan produk dengan no. PO: MS-002 dan
diharapkan dapat diterima oleh PT Matahari Senja pada tanggal 4 Januari 2021.
Berikut informasi mengenai PT Matahari Senja:
No Pelanggan : 1004
Nama Pelanggan : PT Matahari Senja
Syarat Pembayaran : NET 30
Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

PT CERIA ABADI SALES ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SO: SO/21/02


Kepada Yth. Tanggal: 03 Januari 2021
PT Matahari Senja No. PO: MS-002
Syarat: Net 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BT-01 Bluetooth TWS 10 800.000 8.000.000
EP-01 Earphone 5 500.000 2.500.000

Sub Total 10.500.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.050.000
(Rahma) Total Order 11.550.000

Transaksi 4
Tanggal 3 Januari 2021:
Menerima sebagian pelunasan dari PT Bunga Mekar Jaya atas invoice nomor BM-201118.

PT CERIA ABADI CUSTOMER RECEIPT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. CR: CR/21/01


Tanggal Pembayaran: 03 Januari 2021
No Cek: BT 501334
Tanggal Cek: 03 Januari 2021

Diterima dari : PT Bunga Mekar Jaya


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 17.000.000
Terbilang : # Tujuh Belas Juta Rupiah #
Keterangan : Pembayaran sebagian invoice BM 201118

Diterima Oleh: Dibukukan Oleh:

(Rio)
Transaksi 5
Tanggal 4 Januari 2021:
Mengirimkan pesanan ke PT Matahari Senja. No transaksi surat jalan: DO/21/02.

PT CERIA ABADI DELIVERY ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. DO: DO/21/02


Kepada Yth. Tanggal: 04 Januari 2021
PT Matahari Senja Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty


BT-01 Bluetooth TWS 10
EP-01 Earphone 5

Total 15

Diantar Oleh: Disiapkan Oleh:

Transaksi 6
Tanggal 4 Januari 2021:
Menerbitkan invoice atas pengiriman barang yang dilakukan ke PT Matahari Senja dengan no
DO/21/02.

PT CERIA ABADI SALES INVOICE


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SI: SI/21/01


Kepada Yth. Tanggal SI: 04 Januari 2021
PT Matahari Senja Tanggal Kirim: 04 Januari 2021
Pengiriman: Mobil Truck
Syarat Pembayaran: NET 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BT-01 Bluetooth TWS 10 800.000 8.000.000
EP-01 Earphone 5 500.000 2.500.000

Sub Total 10.500.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.050.000
(Rita) Total Order 11.550.000
Transaksi 7
Menerima pelunasan dari PT Bumi dan Langit atas invoice nomor BL-201207.

PT CERIA ABADI CUSTOMER RECEIPT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. CR: CR/21/02


Tanggal Pembayaran: 06 Januari 2021
No Cek: SA 413223
Tanggal Cek: 06 Januari 2021

Diterima dari : PT Bumi dan Langit


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 56.000.000
Terbilang : # Lima Puluh Enam Juta Rupiah #
Keterangan : Pembayaran invoice BL-201207

Diterima Oleh: Dibukukan Oleh:

(Rio)

Transaksi 8
Tanggal 8 Januari 2021:
Mengirimkan sisa pesanan ke PT Bumi dan Langit. No transaksi surat jalan: DO/21/03 dan
menerbitkan sales invoice atas pengiriman tersebut.

PT CERIA ABADI DELIVERY ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. DO: DO/21/03


Kepada Yth. Tanggal: 08 Januari 2021
PT Bumi dan Langit Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty


BS-01 Bluetooth Speaker 10
BT-01 Bluetooth TWS 15

Total 25

Diantar Oleh: Disiapkan Oleh:


PT CERIA ABADI SALES INVOICE
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SI: SI/21/02


Kepada Yth. Tanggal SI: 08 Januari 2021
PT Bumi dan Langit Tanggal Kirim: 08 Januari 2021
Pengiriman: Mobil Truck
Syarat Pembayaran: NET 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BS-01 Bluetooth Speaker 20 1.200.000 24.000.000
BT-01 Bluetooth TWS 20 800.000 16.000.000

Sub Total 40.000.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 4.000.000
(Rita) Total Order 44.000.000

Transaksi 9
Tanggal 10 Januari 2021:
Pelanggan umum menerima jasa sebagai berikut di bawah ini. Atas invoice ini, Pelanggan
Umum mendapatkan diskon sebesar Rp 795.000 dan melakukan pembayaran dengan
melakukan pembayaran secara tunai, dengan nomor invoice SI/21/03 dan nomor penerimaan
CR/21/03, masuk ke kas.

PT CERIA ABADI SALES INVOICE


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SI: SI/21/03


Kepada Yth. Tanggal SI: 10 Januari 2021
Pelanggan Umum Tanggal Kirim: 10 Januari 2021
Pengiriman: -
Syarat Pembayaran: COD

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


JS-02 Perbaikan 8 450.000 3.600.000
JS-01 Pemeriksaan 17 100.000 1.700.000

Sub Total 5.300.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount - 795.000
PPN 450.500
(Rita) Total Order 4.955.500
PT CERIA ABADI CUSTOMER RECEIPT
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. CR: CR/21/03


Tanggal Pembayaran: 10 Januari 2021
No Cek: -
Tanggal Cek: -

Diterima dari : Pelanggan Umum


Melalui : 1000.01 Kas
Jumlah : Rp 4.955.500
Terbilang : # Empat Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu Lima
Ratus Rupiah #
Keterangan : Pembayaran invoice SI/21/03

Diterima Oleh: Dibukukan Oleh:

(Rio)

Transaksi 10
Tanggal 13 Januari 2021:
PT Matahari Senja melakukan retur atas produk Bluetooth TWS sebanyak 4 unit dengan alasan
produk tersebut rusak dan tidak dapat dijual.

PT MATAHARI SENJA SALES RETURN

No. SR: SR/21/01


Kepada Yth. Tanggal SR: 13 Januari 2021
PT Ceria Abadi Tanggal Faktur / DO: 13 Januari 2021
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar No. Invoice: SI/21/01

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BT-01 Bluetooth TWS 4 800.000 3.200.000

Sub Total 3.200.000


Discount -
PPN 320.000
Total Order 3.520.000
Transaksi 11
Tanggal 15 Januari 2021
PT Ceria Abadi mendapatkan pesanan dari luar negeri dengan kontrak penjualan menggunakan
mata uang asing (dollar). Berikut adalah informasi pelanggan luar negeri tersebut:
No Pelanggan : 1005
Nama Pelanggan : Buckingham Ltd
Mata Uang : USD
Rate : Rp 14.500
Syarat Pembayaran : NET 30
Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

PT CERIA ABADI SALES ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SO: SO/21/03


Kepada Yth. Tanggal: 15 Januari 2021
Buckingham Ltd No. PO: BK-01
Syarat: Net 30
Kurs: Rp 14.500

Harga Per Unit


Kode Deskripsi Qty Total Harga ($)
($)
BT-01 Bluetooth TWS 20 60 1.200
EP-01 Earphone 10 28 280

Sub Total 1.480


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 148
(Rahma) Total Order 1.628

PT CERIA ABADI DELIVERY ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. DO: DO/21/04


Kepada Yth. Tanggal: 15 Januari 2021
Buckingham Ltd Ship Via: Shipping LN

Kode Deskripsi Qty


BT-01 Bluetooth TWS 20
EP-01 Earphone 10

Total 30

Diantar Oleh: Disiapkan Oleh:


PT CERIA ABADI SALES INVOICE
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SI: SI/21/04


Kepada Yth. Tanggal SI: 15 Januari 2021
Buckingham Ltd Tanggal Kirim: 15 Januari 2021
Pengiriman: Shipping LN
Syarat Pembayaran: NET 30
Fiscal Rate: Rp 14.000

Harga Per Unit


Kode Deskripsi Qty Total Harga ($)
($)
BT-01 Bluetooth TWS 20 60 1.200
EP-01 Earphone 10 28 280

Sub Total 1.480


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 148
(Rita) Total Order 1.628

Transaksi 12
PT Jaya Selalu memesan produk dengan nomor PO: JS-01. Atas pesanan tersebut, PT Jaya
Selalu melakukan pembayaran atas uang muka sebesar Rp 13.612.500. Penerimaan uang
dimasukkan dalam akun Bank – BCA – 2737.

PT CERIA ABADI SALES ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SO: SO/21/04


Kepada Yth. Tanggal: 21 Januari 2021
PT Jaya Selalu No. PO: JS-01
Syarat: 2/10, n/30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 35 550.000 19.250.000
EP-01 Earphone 8 500.000 4.000.000
BS-01 Bluetooth Speaker 15 1.200.000 18.000.000

Sub Total 41.250.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 4.125.000
(Rahma) Total Order 45.375.000
PT CERIA ABADI SALES INVOICE
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SI: SI/21/05


Kepada Yth. Tanggal SI: 21 Januari 2021
PT Jaya Selalu Tanggal Kirim: 22 Januari 2021
Pengiriman: Mobil Truck
Syarat Pembayaran: 2/10,n/30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


-1 Uang Muka 1 13.612.500 13.612.500

Sub Total 13.612.500


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.237.500
(Rita) Total Invoice 13.612.500

PT CERIA ABADI CUSTOMER RECEIPT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. CR: CR/21/04


Tanggal Pembayaran: 21 Januari 2021
No Cek: -
Tanggal Cek: -

Diterima dari : Pelanggan Umum


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 13.612.500
Terbilang : # Tiga Belas Juta Enam Ratus Dua Belas Ribu Lima Ratus
Rupiah #
Keterangan : Pembayaran uang muka atas pemesanan no S0/21/04

Diterima Oleh: Dibukukan Oleh:

(Rio)
Transaksi 13
Tanggal 22 Januari 2021:
Perusahaan mengirimkan barang sekaligus tagihan ke PT Jaya Selalu atas pesanan di tanggal
21 Januari 2021.

PT CERIA ABADI DELIVERY ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. DO: DO/21/05


Kepada Yth. Tanggal: 22 Januari 2021
PT Jaya Selalu Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty


PB-01 Powerbank 35
EP-01 Earphone 8
BS-01 Bluetooth Speaker 15
Total 58

Diantar Oleh: Disiapkan Oleh:

PT CERIA ABADI SALES INVOICE


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. SI: SI/21/06


Kepada Yth. Tanggal SI: 22 Januari 2021
PT Jaya Selalu Tanggal Kirim: 22 Januari 2021
Pengiriman: Mobil Truck
Syarat Pembayaran: 2/10,n/30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 35 550.000 19.250.000
EP-01 Earphone 8 500.000 4.000.000
BS-01 Bluetooth Speaker 15 1.200.000 18.000.000

Sub Total 41.250.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 4.125.000
(Rita) Total Invoice 45.375.000
Transaksi 14
28 Januari 2021:
Perusahaan menerima pembayaran dari Buckingham Ltd atas transaksi tanggal 15 Januari
2021.

PT CERIA ABADI CUSTOMER RECEIPT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. CR: CR/21/05


Tanggal Pembayaran: 28 Januari 2021
No Cek: -
Tanggal Cek: 28 Januari 2021
Rate: Rp 14.800

Diterima dari : Buckingham Ltd


Melalui : 1000.04 Bank - BCA - 3565
Jumlah : $ 1,480
Terbilang : # Seribu Empat Ratus Delapan Puluh Dollar #
Keterangan : Pelunasan invoice nomor SI/21/04 tanggal 15 Januari 2021

Diterima Oleh: Dibukukan Oleh:

(Rio)

PT CERIA ABADI CUSTOMER RECEIPT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. CR: CR/21/06


Tanggal Pembayaran: 28 Januari 2021
No Cek: -
Tanggal Cek: 28 Januari 2021
Rate: Rp 14.800

Diterima dari : Buckingham Ltd


Melalui : 1000.04 Bank - BCA - 3565
Jumlah : $ 148
Terbilang : # Seratus Empat Puluh Delapan Dollar #
Keterangan : Pelunasan invoice nomor SI/21/04 tanggal 15 Januari 2021

Diterima Oleh: Dibukukan Oleh:

(Rio)
TRANSAKSI PEMBELIAN
Transaksi 1
Tanggal 3 Januari 2021:
Melakukan pemesanan ke PT Tumbuh Bersama dengan nomor PO: PO/21/01.

PT CERIA ABADI PURCHASE ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PO: PO/21/01


Kepada Yth. Tanggal: 03 Januari 2021
PT Tumbuh Bersama Tanggal diharapkan: 05 Januari 2021
Syarat: Net 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BS-01 Bluetooth Speaker 15 900.000 13.500.000
BT-01 Bluetooth TWS 25 500.000 12.500.000

Sub Total 26.000.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 2.600.000
(Rani) Total Order 28.600.000

Transaksi 2
Tanggal 5 Januari 2021:
Menerima produk atas barang yang dipesan ke PT Tumbuh Bersama dengan nomor pemesanan
PO/21/01. Nomor bukti surat jalan dari PT Tumbuh Bersama adalah SJ/21/01 dan nomor
transaksi formulir penerimaan PT Ceria Abadi adalah RR/21/01.

PT Tumbuh Bersama SURAT JALAN

No. Surat Jalan: SJ/21/01


Kepada Yth. No. Penerimaan: RR/21/01
PT Ceria Abadi Tanggal Pengiriman: 05 Januari 2021
Ship Via: Mobil Truck

Nama Barang Qty


Bluetooth Speaker 15
Bluetooth TWS 25

Total 40

Dikirim Oleh: Disiapkan Oleh:

( ) ( )

Jika tampil pesan eror “Akun selisih belum tertagih belum diisi” saat menyimpan Formulir
Penerimaan Barang, lakukan langkah berikut:
1. Klik OK pada tampilan eror tersebut
2. Masuk ke menu Persiapan [Setup]  Preferensi [Preference]  Pembelian
[Purchase]
3. Pilih akun Harga Pokok Penjualan pada isian akun COGS
4. Kemudian klik OK
5. Kembali ke Formulir Penerimaan Barang untuk menyimpannya

Transaksi 3
Melakukan pemesanan ke PT Berdiri Sendiri dengan nomor PO: PO/21/02.

PT CERIA ABADI PURCHASE ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PO: PO/21/02


Kepada Yth. Tanggal: 05 Januari 2021
PT Berdiri Sendiri Tanggal diharapkan: 07 Januari 2021
Syarat: Net 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 10 400.000 4.000.000
EP-01 Earphone 30 350.000 10.500.000

Sub Total 14.500.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.450.000
(Rani) Total Order 15.950.000

Transaksi 4
Tanggal 6 Januari 2021:
Membayar sebagian hutang kepada PT Tumbuh Bersama atas invoice nomor TB-0123.
Pembayaran dilakukan dengan cek melalui Bank – BCA – 2737.

PT CERIA ABADI PURCHASE PAYMENT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PP: PP/21/01


Tanggal Pembayaran: 06 Januari 2021
No Cek: AB 123456
Tanggal Cek: 06 Januari 2021

Dibayar kepada : PT Tumbuh Bersama


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 24.000.000
Terbilang : # Empat Puluh Delapan Juta Rupiah #
Keterangan : Pembayaran sebagian invoice TB-0123

Dibayar Oleh: Dibukukan Oleh:

(Ani)
Transaksi 5
Tanggal 7 Januari 2021:
Menerima Sebagian barang yang dipesan dari PT Berdiri Sendiri tanggal 5 Januari 2021
dengan no PO: PO/21/02.

PT Berdiri Sendiri SURAT JALAN

No. Surat Jalan: SJ/21/02


Kepada Yth. No. Penerimaan: RR/21/02
PT Ceria Abadi Tanggal Pengiriman: 07 Januari 2021
Ship Via: Mobil Truck

Nama Barang Qty


Powerbank 5
Earphone 15

Total 20

Dikirim Oleh: Disiapkan Oleh:

( ) ( )

Transaksi 6
6 Januari 2021:
Menerima sales invoice atas pembelian barang dari PT Tumbuh Bersama yang sudah diterima
tanggal 5 Januari 2021 dengan form no: PI/21/01.

PT Tumbuh Bersama SALES INVOICE

No. SI: SI/21/01


Kepada Yth. Tanggal: 06 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: Net 30
Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BS-01 Bluetooth Speaker 15 900.000 13.500.000
BT-01 Bluetooth TWS 25 500.000 12.500.000

Sub Total 26.000.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 2.600.000
(Reno) Total Order 28.600.000
Transaksi 7
8 Januari 2021:
Membayar hutang kepada PT Berdiri Sendiri atas invoice nomor BS-3456. Pembayaran
dilakukan dengan cek melalui Bank – BCA – 2737.

PT CERIA ABADI PURCHASE PAYMENT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PP: PP/21/02


Tanggal Pembayaran: 08 Januari 2021
No Cek: AB 123457
Tanggal Cek: 08 Januari 2021

Dibayar kepada : PT Berdiri Sendiri


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 68.000.000
Terbilang : # Enam Puluh Delapan Juta Rupiah #
Keterangan : Pembayaran invoice BS-3456 tanggal 18 Desember 2020

Dibayar Oleh: Dibukukan Oleh:

(Ani)

Transaksi 8
10 Januari 2021:
Menerima sisa barang yang dipesan dari PT Berdiri Sendiri tanggal 5 Januari 2021 dengan no
PO: PO/21/02 dan sales invoice atas transaksi tersebut dengan nomor form: PI/21/02.

PT Berdiri Sendiri SURAT JALAN

No. Surat Jalan: SJ/21/03


Kepada Yth. No. Penerimaan: RR/21/03
PT Ceria Abadi Tanggal Pengiriman: 10 Januari 2021
Ship Via: Mobil Truck

Nama Barang Qty


Powerbank 5
Earphone 15

Total 20

Dikirim Oleh: Disiapkan Oleh:

( ) ( )
PT Berdiri Sendiri SALES INVOICE

No. SI: SI/21/02


Kepada Yth. Tanggal: 10 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: Net 30
Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 10 400.000 4.000.000
EP-01 Earphone 30 350.000 10.500.000

Sub Total 14.500.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.450.000
(Gita) Total Order 15.950.000

Transaksi 9
13 Januari 2021
PT Ceria Abadi melakukan pembelian secara tunai dengan nomor form: PI/21/03, melalui kas
ke PT Karya Baru dan mendapatkan diskon sebesar Rp350.000.
Berikut informasi mengenai PT Karya Baru:
No Pelanggan : 1004
Nama Pelanggan : PT Karya Baru
Syarat Pembayaran : NET 30
Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

PT KARYA BARU SALES INVOICE

No. SI: SI/21/03


Kepada Yth. Tanggal: 13 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: Net 30
Ship Via: -

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 5 400.000 2.000.000
EP-01 Earphone 5 350.000 1.750.000
BT-01 Bluetooth TWS 5 550.000 2.750.000

Sub Total 6.500.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount 350.000
PPN 615.000
(Gita) Total Order 6.765.000
PT CERIA ABADI PURCHASE PAYMENT
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PP: PP/21/03


Tanggal Pembayaran: 13 Januari 2021
No Cek: -
Tanggal Cek: 13 Januari 2021

Dibayar kepada : PT Karya Baru


Melalui : 1000.01 Kas
Jumlah : Rp 7.465.000
Terbilang : # Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah #
Keterangan : Pembayaran atas pembelian tunai SI/21/03

Dibayar Oleh: Dibukukan Oleh:

(Ani)

Transaksi 10
14 Januari 2021:
PT Ceria Abadi melakukan retur atas produk Powerbank dan Earphone masing-masing
sebanyak 2unit dengan alasan produk tersebut rusak dan tidak dapat dijual.

PT CERIA ABADI PURCHASE RETURN


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PR: PR/21/01


Kepada Yth. No SI: SI/21/02
PT Berdiri Sendiri Tanggal: 14 Januari 2021

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 2 400.000 800.000
EP-01 Earphone 2 350.000 700.000

Sub Total 1.500.000


Discount -
PPN 150.000
Total Order 1.650.000
Transaksi 11
17 Januari 2021
PT Ceria Abadi melakukan pesanan dari luar negeri. Berikut adalah informasi pemasok luar
negeri tersebut:
No Pelanggan : 1005
Nama Pelanggan : Amazon Ltd
Mata Uang : USD
Rate : Rp 14.400
Syarat Pembayaran : NET 30

PT CERIA ABADI PURCHASE ORDER


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PO: PO/21/03


Kepada Yth. Tanggal: 17 Januari 2021
Amazon Ltd Tanggal diharapkan: 24 Januari 2021
Syarat: Net 30
Kurs: Rp 14.400

Harga Per Unit


Kode Deskripsi Qty Total Harga ($)
($)
PB-01 Powerbank 14 27 378
EP-01 Earphone 20 24 480
BS-01 Bluetooth Speaker 10 63 630
BT-01 Bluetooth TWS 5 42 210
Sub Total 1.698
Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN -
(Rani) Total Order 1.698

Transaksi 12
20 Januari 2021
PT Ceria Abadi memesan produk ke PT Gugur Bunga dengan nomor PO: PO/21/04. Dalam
pesanan tersebut, PT Ceria Abadi membeli produk baru, yaitu microphone condenser yang
akan dijual dengan harga Rp2.000.000. Atas pesanan tersebut, PT Ceria Abadi melakukan
pembayaran atas uang muka sebesar Rp15.000.000 dengan nomor form: PI/21/04. Pembayaran
ini dilakukan dengan mengeluarkan cek dari akun Bank – BCA – 2737.
PT CERIA ABADI PURCHASE ORDER
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PO: PO/21/04


Kepada Yth. Tanggal: 20 Januari 2021
PT Gugur Bunga Tanggal diharapkan: 21 Januari 2021
Syarat: 2/10, n/30

Harga Per Unit


Kode Deskripsi Qty Total Harga ($)
($)
BS-01 Bluetooth Speaker 15 950.000 14.250.000
BT-01 Bluetooth TWS 15 600.000 9.000.000
MC-01 Microphone Condenser 15 1.800.000 27.000.000

Sub Total 50.250.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 5.025.000
(Rani) Total Order 55.275.000

PT Gugur Bunga SALES INVOICE

No. SI: SI/21/04


Kepada Yth. Tanggal: 20 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: 2/10, n/30
Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


Down Payment 13.636.364

Sub Total 13.636.364


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.363.636
(Tita) Total Order 15.000.000
PT CERIA ABADI PURCHASE PAYMENT
Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PP: PP/21/04


Tanggal Pembayaran: 20 Januari 2021
No Cek: AB 123458
Tanggal Cek: 20 Januari 2021

Dibayar kepada : PT Gugur Bunga


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 15.000.000
Terbilang : # Lima Belas Juta Rupiah #
Keterangan : Pembayaran uang muka atas PO/21/03 PT Gugur Bunga

Dibayar Oleh: Dibukukan Oleh:

(Ani)

Transaksi 13
PT Ceria Abadi menerima barang sekaligus tagihan dari PT Gugur Bunga atas pesanan di
tanggal 20 Januari 2021 dengan nomor form: PI/21/05.

PT Gugur Bunga SURAT JALAN

No. Surat Jalan: SJ/21/04


Kepada Yth. No. Penerimaan: RR/21/04
PT Ceria Abadi Tanggal Pengiriman: 21 Januari 2021
Ship Via: Mobil Truck

Nama Barang Qty


Bluetooth Speaker 15
Bluetooth TWS 15
Microphone Condenser 15
Total 45

Dikirim Oleh: Disiapkan Oleh:

( ) ( )
PT Gugur Bunga SALES INVOICE

No. SI: SI/21/05


Kepada Yth. Tanggal: 21 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: 2/10, n/30
Ship Via: Mobil Truck

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


BS-01 Bluetooth Speaker 15 950.000 14.250.000
BT-01 Bluetooth TWS 15 600.000 9.000.000
MC-01 Microphone Condenser 15 1.800.000 27.000.000

Sub Total 50.250.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 5.025.000
(Tita) Total Order 55.275.000

Transaksi 14
24 Januari 2021
PT Ceria Abadi menerima barang sekaligus tagihan dari Amazon Ltd. atas pesanan di tanggal
17 Januari 2021 dengan nomor form: PI/21/06.

PT Gugur Bunga SURAT JALAN

No. Surat Jalan: SJ/21/05


Kepada Yth. No. Penerimaan: RR/21/05
PT Ceria Abadi Tanggal Pengiriman: 17 Januari 2021
Ship Via: Shipping LN

Nama Barang Qty


Powerbank 14
Earphone 10
Bluetooth Speaker 20
Bluetooth TWS 5
Total 49

Dikirim Oleh: Disiapkan Oleh:

( ) ( )
Amazon Ltd. SALES INVOICE

No. SI: SI/21/04


Kepada Yth. Tanggal: 24 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: 2/10, n/30
Ship Via: Shipping LN
Kurs: Rp 14.400

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


PB-01 Powerbank 14 27 378
EP-01 Earphone 20 24 480
BS-01 Bluetooth Speaker 10 63 630
BT-01 Bluetooth TWS 5 42 210
Sub Total 1.698
Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN -
(Tita) Total Order 1.698

Transaksi 15
26 Januari 2021
PT Ceria Abadi memasang iklan pada PT Newspaper. Transaksi ini dilakukan secara kredit
dengan term NET 30 dan nomor form: PI/21/07.
Berikut informasi mengenai PT Newspaper:
No Pelanggan : 1006
Nama Pelanggan : PT Newspaper
Syarat Pembayaran : NET 30
Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

PT Newspaper SALES INVOICE

No. SI: SI/21/07


Kepada Yth. Tanggal: 26 Januari 2021
PT Ceria Abadi Syarat: NET 30

Kode Deskripsi Qty Harga Per Unit Total Harga


CA-01 Pemasangan iklan periode 1 12.000.000 12.000.000
1 Januari 2021 - 31 Desember 2021

Sub Total 12.000.000


Disetujui Oleh: Disiapkan Oleh: Discount -
PPN 1.200.000
(Randi) Total Order 13.200.000

Pencatatan dilakukan dengan menggunakan metode cost.


Berikut rincian atas transaksi iklan di atas:
Tipe item : Non-Inventory Part
No Item : IK-01
Keterangan : IKLAN
Kode Pajak : T
Akun Biaya : 6101-Advertising Expense

Transaksi 16
30 Januari 2021:
Perusahaan melakukan pembayaran kepada Amazon Ltd atas transaksi tanggal 17 Januari
2021.

PT CERIA ABADI PURCHASE PAYMENT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PP: PP/21/05


Tanggal Pembayaran: 30 Januari 2021
No Cek: XY 223344
Tanggal Cek: 30 Januari 2021
Kurs: Rp 14.300

Dibayar kepada : Amazon Ltd


Melalui : 1000.04 Bank - BCA - 3565
Jumlah : $ 1,698
Terbilang : # Seribu Enam Ratus Sembilan Puluh Delapan Dollar #
Keterangan : Pelunasan atas invoice no SI/21/04

Dibayar Oleh: Dibukukan Oleh:

(Ani)

Transaksi 17
31 Januari 2021:
Perusahaan melakukan pembayaran hutang atas transaksi ke PT Newspaper tanggal 26 Januari
2021. Atas pembayaran ini dipotong PPh Pasal 23 sebesar 2%.

PT CERIA ABADI PURCHASE PAYMENT


Jalan Pantai Bahagia No. 16, Denpasar

No. PP: PP/21/06


Tanggal Pembayaran: 31 Januari 2021
No Cek: AB 123459
Tanggal Cek: 31 Januari 2021

Dibayar kepada : PT Newspaper


Melalui : 1000.03 Bank - BCA - 2737
Jumlah : Rp 12.960.000
Terbilang : # Dua Belas Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah
#
Keterangan : Pembayaran jasa iklan PT Newspaper

Dibayar Oleh: Dibukukan Oleh:

(Ani)
Transaksi ini terutang PPh Pasal 23 yang dicatat ke dalam akun:
No Akun : 2101
Nama : Tax Payable 23
Tipe Akun : Account Payable
Kemudian buatlah kode pajak atas PPh Pasal 23 ini, dengan rincian sebagai berikut:
Nama : PPh Pasal 23
Rate : 2%
Kode :S
Keterangan : PPh Pasal 23
Sales Tax Account : 1500 – PPh 23 (Purchase)
Purchase Tax Account : 2101 – Tax Payable 23
RINGKASAN
Accurate merupakan salah satu software akuntansi yang diproduksi di Indonesia
dan telah berdiri lebih dari 20 tahun serta melayani berbagai jenis pembukuan
perusahaan di Indonesia seperti yang bergerak dibidang trading, dagang, jasa,
distributor, kontraktor dan manufaktur. Accurate memiliki fitur audit trial dimana
fitur ini bisa mengakses kembali semua pencatatn transaksi yang diisi, diubah, atau
bahkan yang telah dihapus oleh seseorang. Untuk fasilitas ini dapat diaktifkan atau
di non-aktifkan melalui menu preferences. Berbeda dengan software lain yang
ketika dilakukan penghapusan, datanya tidak lagi bisa diakses kembali. Dalam
perjalanannya Accurate memiliki 3 varian yaitu Standard, Enterprise dan Deluxe
edition.

Dasar-Dasar Akuntansi: BAB 6 – Aplikasi Komputer Akuntansi (Accurate)


Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai