AKUNTANSI KEPRILAKUAN
Dosen pengampu :
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2020
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan inayah_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengantar Akuntansi Keprilakuan .
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Kami menyadari bahwa makalah kami yang berjudul
Pengatar Akuntansi Keperilakuan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi bisa lebih baik dimasa mendatang.
Semopga makalah kami yang berjudul Pengantar Akuntansi Keprilakuan bisa
menambah wawasan pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan penigkatan
ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASA 3
2.1 Akuntansi Keprilakuan 3
2.2 Perkembangan Sejarah Akuntansi Keprilakuan 6
2.3 Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keprilakuan 8
BAB III PENUTUP 10
1. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.6 Tujuan
1. Mengetahui dan menambah wawasan tentang akuntansi keprilakuan
2. Mengetahui dan menambah wawasan tentang sejarah akuntansi keprilakuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan
terhadap perencanaan strategis.
c. Untuk memengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan
implementasi kebijakan perusahaan.
Manfaat utama dari bidang baru ini adalah menyediakan informasi bisnis yang
memungkinkan para CEO, CFO dan perencanaan strategis lainnya untuk mengukur dan
memengaruhi variabel-variabel yang secara konvensional tidak dapat diukur tetapi
sangat menentukan bisnis mereka.
1. Akuntansi Konvensional
Akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan
informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan
untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi, Siegel dan Marconi(1989).
Dari sudut bidang bidang studi, akuntansi diartikan sebagai “seperangkat
pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif dari suatu organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi.”
Dari definisi diatas, dapat dilihat bahwa akuntansi pada dasarnya juga dirancang
untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori akuntansi memiliki hubungan
yang bersifat definitif dengan praktik akuntansi. Kalau suatu stuktur sebagai hasil
rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka secara sempit, akuntansi
dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian,
penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajain data keuangan dasar, yang akan
terjadi akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara tertentu,
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepenting. Dengan
demikian, informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem
informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa di antaranya adalah:
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercayai dan bermanfaat
bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian
kredit.
4
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari
kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan
perussahaan dalam melunasi utang-utangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber
pendanaan perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.
5
MIS), sistem pendukung keputusan (decision support system _ DSS), sistem
pakar (expert system), sistem informasi eksekutif (executif information
system – EIS) dan sistem informasi akuntansi (accounting information
syetem – AIS).
Riset akuntansi keprilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit.
Studi terhadap prilaku akuntan atau prilaku dan nonakuntan telah banyak dipengaruhi
oleh fungsi akuntansi dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi
keprilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:
1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
2. Pengaruh dan fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran,
karakterisstik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik
karyawan, menejer, investor, maupun wajib pajak.
3. Pengaruh hasil dan fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan
pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
Fokus riset akuntansi keprilakuan telah berubah lebih dari 40 tahun sejak
dikembangkan untuk pertama kalinya. Paradigma riset perilakiu yang dilakukan oleh
Steadry 1960) dalam disertasinya di Carnegie Mellon University telah menggali pengaruh
aggaran motivational (motivational budget) dengan menggunakan suatu eksperimen
analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta Churchill dan Cooper (1965)
yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada
perilaku. Riset-riset ini b erlanjut pada tahun 1970-an dengan suatu rangkaian studi oleh
Mock (1969,1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter
6
(1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi menejerial, namun
penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi perilaku terhadap
pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan.
Mulai dari tahun 1960 sampai ke 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keprilakuan mulai mengingkat. Artikel pertama mencoba untuk menggambarkan
mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuan keprilakuan dalam kaitannya dengan
akuntansi seta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktiknya. Beberapa
artikel menegani pengaruh sistem dan laporan akuntansi terhadap pengambilan
keputusan, telah melaporkan hasil dari suatu ekperimen keprilakuan di dalam usahanya
untuk memperoleh hubungan antara sistem akuntansi dan peningkatan efisiensi serta
evektifitas organisasi. Pertumbuhaan studi akuntansi keprilakuan mulai muncul dan
berkembang, terutama di prakarsai oleh akademisi profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat
dari diterbitkannya jurnal-jurnal akademisi seperti journal of Accounting Organization,
and society (AOS) dan research in Audit Program pada tahun 1976 oleh Peit Marwick.
Standar Profesi
budaya dan teknologi
Gaya Manajemen
Sistem Imbalan
Tugas
Ketidakpastian
Variabel Lingkungan dan
Organisasional
`
PERILAKU INDIVIDU:
Variabel Psikologi:
Hasil Keputusan
Variabel Psikologi: Sikap
Kualitas Keputusan
Kemampuan Fisik Pengalaman
Model Keputusan
Kemampuan Mental Presepsi
Perilaku Sesungguhnya
Kepribadian
Dinamika Kelompok
Motivasi
Keluarga, Budaya,
Kelas sosial
Variabel
Latar Belakang 7
2.3 Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keprilakuan
Secara umum, teori ini menyatakan bahwa pembuatan dan penggunaan desain
sistem pengendalian manejemen bergantung pada karakteristik organisasi dan
kondisi lingkungan dimana sistem tersebut akan di terapkan. Teori ini
menanggapi pendekatan universal yang menyatakan bahwa suatu sistem
pengendalian bisa diterapkan dalam karakteristik perusashaan dan kondisi
lingkungan apappun .
8
1. Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-
faktor eksternal lainnya.
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and independence)
seperti proses produksi, produk massal, batch yang kecil/besar, dan lainnya.
3. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam
industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
4. Strategi kompetitif, saeperti penggunaan biaya rendah atau keunikan
5. Faktor-faktor yang dapat diamati seperti desentralisasi, senetrelisasi,
budaya organisasi, dan lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akuntansi keprilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang semakin
berkembang dalam 25 tahun belakangan ini. Awal perkembangan akuntansi keprilakuan
menekankan pada aspek akuntansi manejemen, khususnya pada pembuatan anggaran.
Tetapi, domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akunansi keuangan,
sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi
keprilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan pada ilmu-
ilmu sosial menyelutuh mengenai bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data
akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan
bisnis dan perilaku manusia.
10
DAFTAR PUSTAKA
11