Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI KEPRILAKUAN

Dosen pengampu :

Wirmie Eka Putra, S.E, M.Si

Disusun Oleh:

JENIA FITRI YANI(C1C018195)

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan inayah_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengantar Akuntansi Keprilakuan .
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Kami menyadari bahwa makalah kami yang berjudul
Pengatar Akuntansi Keperilakuan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi bisa lebih baik dimasa mendatang.
Semopga makalah kami yang berjudul Pengantar Akuntansi Keprilakuan bisa
menambah wawasan pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan penigkatan
ilmu pengetahuan.

Jambi, September 2020

Penulis

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASA 3
2.1 Akuntansi Keprilakuan 3
2.2 Perkembangan Sejarah Akuntansi Keprilakuan 6
2.3 Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keprilakuan 8
BAB III PENUTUP 10
1. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang


digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan
infromasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik
untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek
keprilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat
dilepaskan dari aspek prilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang
dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi
akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungan
akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya
(Khomsyiah dan Indriantoro, 2000).

Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang


perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai
dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keprilakuan
(behavioal), dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas
tentang akuntansi keprilakuan.

Awal perkembangan riset akuntansi keprilakuan menekan pada aspek akuntansi


manajemen khusussnya penganggaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus
berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan
audit. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset
akuntansi keprilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset
di masa yang akan datang.

1.5 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi keprilakuan?
2. Bagaimana sejarah akuntansi keprilakuan?
3. Apa landasan teori dan pendekatan akuntansi keprilakuan?

1
1.6 Tujuan
1. Mengetahui dan menambah wawasan tentang akuntansi keprilakuan
2. Mengetahui dan menambah wawasan tentang sejarah akuntansi keprilakuan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Keprilakuan

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informai keuangan yang


digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan
infromasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling
baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan
ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan
aspek-aspek keprilakuan dari para pengambi l keputusan. Dengan demikian,
akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek prilaku manusia serta kebutuhan organisasi
akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah
sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan
perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsyiah dan Indriantoro, 2000).

Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang


perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini. Hal ini
ditandai dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan
keprilakuan (behavioal), dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing
yang membahas tentang akuntansi keprilakuan.

Awal perkembangan riset akuntansi keprilakuan menekan pada aspek akuntansi


manajemen khusussnya penganggaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus
berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan
audit. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset
akuntansi keprilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset
di masa yang akan datang.

Akuntansi keprilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan


teknik:
a. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang
dan kinerja perusahaan.

3
b. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan
terhadap perencanaan strategis.
c. Untuk memengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan
implementasi kebijakan perusahaan.

Manfaat utama dari bidang baru ini adalah menyediakan informasi bisnis yang
memungkinkan para CEO, CFO dan perencanaan strategis lainnya untuk mengukur dan
memengaruhi variabel-variabel yang secara konvensional tidak dapat diukur tetapi
sangat menentukan bisnis mereka.

1. Akuntansi Konvensional
Akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan
informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan
untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi, Siegel dan Marconi(1989).
Dari sudut bidang bidang studi, akuntansi diartikan sebagai “seperangkat
pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif dari suatu organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi.”
Dari definisi diatas, dapat dilihat bahwa akuntansi pada dasarnya juga dirancang
untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori akuntansi memiliki hubungan
yang bersifat definitif dengan praktik akuntansi. Kalau suatu stuktur sebagai hasil
rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka secara sempit, akuntansi
dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian,
penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajain data keuangan dasar, yang akan
terjadi akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara tertentu,
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepenting. Dengan
demikian, informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem
informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa di antaranya adalah:
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercayai dan bermanfaat
bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian
kredit.

4
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan
menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari
kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan
perussahaan dalam melunasi utang-utangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber
pendanaan perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.

2. Akuntansi sebagai suatu Sistem Informasi


Akuntansi melahirkan informasi keuangan melalui proses pencatatan, pelaporan,
dan interpretasi atas data-data ekonomi yang digunakan sebagai pengambilan
keputusan. Sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks
dan dibentuk dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Karakteristik sistem
secara keseluruhan harus memiliki sasaran, input-output, dam lingkungan untuk
mencapai target besar yang dapat di tetapkan. Sebagai suatu sistem informasi,
akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Akuntansi adalah Sistem
Manajemen, pengguna, dan personel sistem diperlukan dalam pengenbangan
sistem. Umumnya kelompok perancang atau tim proyek pengembangan
sistem meliputi para pemakai, analis, dan wakil manajemen untuk
mengidentifikasi kebutuhan para pemakai sistem, megembangkan spesifikasi
teknik, dan mengimplementasikan sistem baru.
b) Akuntansi adalah Informasi
Selain masalah sistem, akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu
informasi. Perusahaan harus berupaya untuk mengoptimalkan peran
informasi untuk mencapai tujuan. Informasi yang diperlukan manajemen
harus memiliki karakteritik seperti akurat dan tepat waktu. Beberapa jenis
sistem informasi yang telah berkembang saat ini – pemrosesan data
elektronik (electronic data processing – EDP), pemrosesan data (data
processing), sistem informasi manajemen (manajement information system –

5
MIS), sistem pendukung keputusan (decision support system _ DSS), sistem
pakar (expert system), sistem informasi eksekutif (executif information
system – EIS) dan sistem informasi akuntansi (accounting information
syetem – AIS).

2.2 Perkembangan Sejarah Akuntansi Keprilakuan

Riset akuntansi keprilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit.

Studi terhadap prilaku akuntan atau prilaku dan nonakuntan telah banyak dipengaruhi
oleh fungsi akuntansi dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi
keprilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:
1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
2. Pengaruh dan fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran,
karakterisstik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik
karyawan, menejer, investor, maupun wajib pajak.
3. Pengaruh hasil dan fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan
pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Kesadaran profesi akuntan dan ketertarikan mereka terhadap pengaruh disiplin


keprilakuan mulai berkembang pada awal tahun 1950-an. Pada bulan Juni 1951,
controllersship Fondation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak
anggaran terhadap manusia.

Fokus riset akuntansi keprilakuan telah berubah lebih dari 40 tahun sejak
dikembangkan untuk pertama kalinya. Paradigma riset perilakiu yang dilakukan oleh
Steadry 1960) dalam disertasinya di Carnegie Mellon University telah menggali pengaruh
aggaran motivational (motivational budget) dengan menggunakan suatu eksperimen
analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta Churchill dan Cooper (1965)
yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada
perilaku. Riset-riset ini b erlanjut pada tahun 1970-an dengan suatu rangkaian studi oleh
Mock (1969,1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter

6
(1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi menejerial, namun
penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi perilaku terhadap
pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan.

Mulai dari tahun 1960 sampai ke 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keprilakuan mulai mengingkat. Artikel pertama mencoba untuk menggambarkan
mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuan keprilakuan dalam kaitannya dengan
akuntansi seta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktiknya. Beberapa
artikel menegani pengaruh sistem dan laporan akuntansi terhadap pengambilan
keputusan, telah melaporkan hasil dari suatu ekperimen keprilakuan di dalam usahanya
untuk memperoleh hubungan antara sistem akuntansi dan peningkatan efisiensi serta
evektifitas organisasi. Pertumbuhaan studi akuntansi keprilakuan mulai muncul dan
berkembang, terutama di prakarsai oleh akademisi profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat
dari diterbitkannya jurnal-jurnal akademisi seperti journal of Accounting Organization,
and society (AOS) dan research in Audit Program pada tahun 1976 oleh Peit Marwick.

Standar Profesi
budaya dan teknologi
Gaya Manajemen
Sistem Imbalan
Tugas
Ketidakpastian
Variabel Lingkungan dan
Organisasional
`

PERILAKU INDIVIDU:
Variabel Psikologi:
Hasil Keputusan
Variabel Psikologi: Sikap
Kualitas Keputusan
Kemampuan Fisik Pengalaman
Model Keputusan
Kemampuan Mental Presepsi
Perilaku Sesungguhnya
Kepribadian
Dinamika Kelompok
Motivasi
Keluarga, Budaya,
Kelas sosial

Variabel
Latar Belakang 7
2.3 Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keprilakuan

Hudayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan


(behavioral science), teori-teori akuntansi keprilakuan dikembangkan dari riset empiris
atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset dalam
pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup riset di
bidang akuntansi keperilakuan sangat luas, bukan hanya meliputi bidang akuntansi
manajemen, tetapi juga menyangkut bidang etika, audit, sistem informasi akuntansi,
bahkan juga akuntansi keuangan.

a. Pendekatan Normatif ke Deskriptif


Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi menejemen
masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-masalah
perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan teknologi
produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topik mengenai
penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban (responsbility accounting),
dan masalah harga transfer (transfer pricing).

b. Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontinjensi


Riset akuntansi keprilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan
universal, seperti riset Agryis di tahun 1952, Hopwood (1972) dan Otley (1978).
Tetapi karena pendekatan ini banyak kelemahan, maka segera muncul
pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang riset,
yaitu pendekatan kontijensi.

Secara umum, teori ini menyatakan bahwa pembuatan dan penggunaan desain
sistem pengendalian manejemen bergantung pada karakteristik organisasi dan
kondisi lingkungan dimana sistem tersebut akan di terapkan. Teori ini
menanggapi pendekatan universal yang menyatakan bahwa suatu sistem
pengendalian bisa diterapkan dalam karakteristik perusashaan dan kondisi
lingkungan apappun .

Berbgai riset yang menggunakan pendektan kontinjensi dilakukan dengan tujuan


mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang memengaruhi perencanaan
dan penggunaan sistem pengendalian manejemen sebagai berikut:

8
1. Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-
faktor eksternal lainnya.
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and independence)
seperti proses produksi, produk massal, batch yang kecil/besar, dan lainnya.
3. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam
industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
4. Strategi kompetitif, saeperti penggunaan biaya rendah atau keunikan
5. Faktor-faktor yang dapat diamati seperti desentralisasi, senetrelisasi,
budaya organisasi, dan lainnya.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Akuntansi keprilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang semakin
berkembang dalam 25 tahun belakangan ini. Awal perkembangan akuntansi keprilakuan
menekankan pada aspek akuntansi manejemen, khususnya pada pembuatan anggaran.
Tetapi, domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akunansi keuangan,
sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi
keprilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan pada ilmu-
ilmu sosial menyelutuh mengenai bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data
akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan
bisnis dan perilaku manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2008. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta:


Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai