Anda di halaman 1dari 81

1

TEORI
AKUNTANSI

IVAN ADIMULYA, SE, M.Si, Ak


MATERI KULIAH
2

PELAPORAN KEUNGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA

LAPORAN LABA RUGI

NERACA DAN CATATAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS

ASET JANGKA PANJANG

INVESTASI SEKURITAS

ANALISIS KEUANGAN
KOMPONEN PENILAIAN
3

KEHADIRAN TUGAS UTS UAS


10% 20% 30% 40%
4

 Teori merupakan hasil dari kristalisasi fenomena empiris,


yang diambil dari berbagai riset dan sampai pada
kesimpulan yang bersifat universal, logis, konsisten, prediktif
dan objektif.
 Teori akuntansi dapat dirumuskan sebagai suatu susunan
konsep, definisi dan dalil yang menyajikan secara sistematis
tentang fenomena akuntansi.
 Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan
seperangkat prinsip yang logis, yang membentuk kerangka
umum dan dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktik akuntansi
5

BAB I
PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR
AKUNTANSI
6

 Akuntansi dan Laporan Keuangan


tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah
memberikan informasi yang dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan.
7

 BERBAGAI IMAGE YANG MENGGAMBARKAN SIFAT-SIFAT


AKUNTANSI
• Akuntansi sebagai suatu ideologi
• Akuntansi sebagai bahasa bisnis
• Akuntansi sebagai catatan historis
• Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini
• Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi
• Akuntansi sebagai komiditi
• Akuntansi sebagai pertanggungjawaban
• Akuntansi sebagai teknologi
8

 Akuntansi sebagai suatu ideologi


akuntansi dianggap sebagai alat untuk melegitimasi
keadaan dan struktur sosial, ekomomi dan politik kapitalis.
Karl Marx mengatakan bahwa akuntansi merupakan
bentuk kesadaran yang palsu dan alat untuk memistikkan
bukan memberikan informasi yang benar tentang
hubungan sosial yang membentuk lembaga produksi.
Ideologi kapitalis telah menyebarkan paham bahwa yang
menjadi penggerak produksi adalah pemilik modal,
harusnya adalah para pekerja.
9

 Akuntansi sebagai bahasa bisnis


fungsi akuntansi untuk mengkomunikasikan informasi
mengenai perusahaan kepada stakeholder. Juga
memiliki simbol-simbol, istilah, kata-kata yang
terkadang hanya dapat dipahami oleh yang
mengerti akuntansi.
10

 Akuntansi sebagai catatan historis


Sebagai wahana untuk memberikan gambaran tentang
sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukannya
dengan lingkungannya di masa yang telah lewat.
11

 Akuntansi sebagai realita ekonomi saat ini


dianggap memberikan gambaran mengenai
keadaan atau realita ekonomi perusahaan pada
saat ini. Konsekuensinya aktiva dan kewajiban
perusahaan harus dilaporkan dengan
menggunakan nilai pasar wajar saat ini.
12

 Akuntansi sebagai suatu sistem informasi


merupakan teknik yang menggambarkan proses
hubungan antara sumber data keuangan dengan
para penerima informasi melalui saluran komunikasi
tertentu yang dinamakan siklus akuntansi.
13

 Akuntansi sebagai komoditi


output akuntansi berupa laporan keuangan yang
sangat dibutuhhkan para pengguna dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
14

 Akuntansi sebagai pertanggungjawaban


laporan keuangan sebagai produk akhir rangkaian
akuntansi merupakan bentuk pertanggungjawaban
manajemen kepada pihak principal
15

 Akuntansi sebagai teknologi


teknologi menjawab pertanyaan “bagaimana
caranya”
akuntansi merupakan sebuah perangkat lunak untuk
menjelaskan dan memprediksi perilaku variabel-
variabel sosial atau ekonomi tertentu.
ORGANISASI PEMBENTUK STANDAR
AKUNTANSI DI AMERIKA
16

 Securities and Exchange Commission (SEAC) - 1934


 American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) - 1887
 Financial Accounting Standards Board (FASB) -
1973
 Governmental Accounting Standards Board (GASB)
- 1984
STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
17

 GAAP – AMERIKA
 IASB (International Accounting Standards Board) –
IFRS (International Financial Reporting Standards)
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI
DI INDONESIA
18

 Masa Awal Kemerdekaan


hanya terdapat satu orang akuntan pribumi, yaitu
Prof. Dr. Abutari,
1956 – Prof Soemarjo baru lulus dari Belanda
1957 – UI meluluskan 4 orang sarjana akuntansi
(Basuki Siddarta, Hendra Darmawan, Tan Tong
Djoe, Go Tie Siem)
23 Desember 1957 dibentuk Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI)
PERSEPSI MANAJAJEMEN, LINGKUNGAN KERJA DAN
PELAPORAN KEUANGAN
19

Proses pelaporan keuangan berhubungan langsung


dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Pemilihan atas metode dan standar akuntansi yang
akan digunakan sebagai basis pelaporan
dipengaruhi oleh persepsi pembuat laporan
keuangan , yang dilatar belakangi oleh:
1) Pemahaman pihak manajemen mengenai standar
dan metode akuntansi yang digunakan
2) Pengaruh lingkungan di mana manajemen berada
MASA DEPAN AKUNTANSI
20

 Masalah Pengakuan (Recognition) dan Pengukuran


(Measurement) atas aset dan kewajiban
perusahaan, apa yang seharusnya dilaporkan
dalam laporan keuangan (neraca)
 Masalah Ketepatan waktu (Timeless) pelaporan
keuangan, kapan seharusnya akun-akun dilaporkan
 Masalah pendistribusian informasi keuangan,
bagaimana informasi keuangan didistribusikan
kepada para users
KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN
21

 Pelaporan keuangan yang menyesatkan merupakan


kesalahan penyajian atau penghilangan suatu
jumlah pengungkapan secara sengaja dengan
tujuan untuk menipu para pemakai laporan
keuangan
Kecurangan biasanya dilakukan
22
dengan cara:
 Manipulasi, pemalsuan atau mengubah catatan
akuntansi atau dokumen
 Kesalahan pengungkapan, atau penghilangan
secara sengaja peristiwa, transaksi atau informasi
signifikan lainnya
 Kesalahan yang disengaja atas penerapan prinsip
akuntansi
Kondisi yang menyebabkan
23
terjadinya kecurangan
 Insentif atau tekanan
 Peluang
 Perilaku atau pembenaran atas tindakan
24

BAB II
KERANGKA KERJA
KONSEPTUAL AKUNTANSI
25

 Sebuah landasan teori yang kuat sangat diperlukan


terutama karena praktek akuntansi selalu dihadapi
dengan perubahan lingkungan dunia usaha. Akuntansi
secara terus menerus dan mau tidak mau harus
dihadapi dengan situasi yang baru, kemajuan
teknologi, inovasi bisnis yang tentu saja semua ini akan
menimbulkan masalah pelaporan dan akuntansi yang
baru pula.
 Maka perlu kerangka kerja konseptual yang menjadi
sebuah acuan (referensi) ketika akuntan harus
berhadapan dengan masalah baru yang belum ada
standar akuntansinya
7 Statements of Financial Accounting Consepts
(SFAC) yang disusun oleh FASB
26

1. “Objectives of Financial Reporting by Business


Enterprises”, yang menjelaskan tujuan pelaporan
keuangan pada perusahaan bisnis, yaitu:
a. Memberikan informasi berguna bagi investor, kreditur
dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan
secara rasional megenai investasi, kredit dan lainnya
b. Memberikan informasi untuk membantu investor atau
calon investor dan kreditur serta pemakai lainnya
dalam menentukan jumlah, waktu dan prospek
penerimaan kas dari deviden atau bunga dan juga
penerimaan dari penjualan, piutang atau saham dan
pinjaman jatuh tempo
27

c. Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva)


perusahaan, klaim atas aktiva, dan pengaruh transaksi,
peristiwa dan keadaan lain terhadap aktiva dan
kewajiban.
d. Memberikan informasi tentang kinerja keuagan
perusahaan selama satu periode.
e. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan
mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman
dan pengendaliannya, tentang transaksi yang
mempengaruhi modal dan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan
28

f. Memberikan informasi tentang bagaimana


manajemen mempertanggungjawabkan
pengelolaan perusahaan kepada para pemilik
atas penggunaan sumber daya (aktiva) yang
telah dipercayakan kepadanya
g. Memberikan informasi yang berguna bagi
manajer dan direksi dalam proses pengambilan
keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan
29

2. “Qualitative Characteristics Of Accounting


Information”, yang menjelaskan karakteristik
informasi akuntansi yang berkualitas, yaitu:
a. Dapat dipahami (understandability)
agar informasi dapat dimanfaat dan sejalan
dengan tujuan pelaporan keuangan untuk
membuat keputusan investasi serta kredit maka
informasi tersebut harus bisa dipahami.
30

b. Relevansi
informasi keuangan dikatakan relevan jika dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan user, atau
dengan kata lain mempu mebuat beda hasil dari
berbagai alternatif keputusan yang ada.
karakteristik kualitatif informasi yang relevan
adalah
 memiliki nilai umpan balik (feedback value),
 prediktif (predictive value) dan
 ketepatan waktu (timeliness)
31

c. Reliabilitas (kehndalan)
karakteristik kualitatifnya yaitu:
 Dapat diuji
 Disajikan secara tepat, relatif bebas dari
kesalahan, menggambarkan keadaan yang
sebenarnya
 Netral
32

d. Komparabilitas
informasi akan lebih berguna jika bisa diperbandingkan
dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain
pada periode waktu yang sama atau dengan informasi
serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu
yang berbeda.
maka harus menerapkan perlakuan akuntansi yang sama
untuk kejadian-kejadian yang serupa dari periode ke
periode, baru dianggap telah konsisten dalam
menerapkan standar akuntansinya.
33

 Kendala dominan dalam menyediakan informasi


yang mengandung karakteristik kualitatif:
a. Hubungan antara biaya yang dikeluarkan
dengan manfaat yang dihasilkan,
b. materialitas
34

3. “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”,


yang memberikan definisi atas pos-pos (unsur-unsur) yang
terdapat dalam laporan keuangan
a. Aktiva
b. Kewajiban
c. Ekuitas
d. Investasi oleh pemilik
e. Distribusi kepada pemilik
f. Laba komprehensif
g. Pendapatan
h. Beban
i. Keuntungan
j. kerugian
35

4. “Objectives of Financial Reporting by Non Business


Organization”, yang menjelaskan tujuan pelaporan
keuangan pada organsasi non bisnis, yaitu:
a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
daya (aktiva)
b. Menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada
publik
c. Menilai bagaimana manajemen melakukan aktivitas pembiayaan dan
investasi
d. Memberikan informasi serta perubahan aktiva, kewajiban dan kekayaan
bersih perusahaan
e. Memberikan informasi tentang kinerja perusahaan
f. Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya
36

5. “Recognition and measurement in Financial


Statements of Business Enterprises”, yang
menetapkan kriteria pengakuan, atribut
pengukuran dan prinsip pelaporan.
Pengakuan, adalah proses pencatatan item-item dalam
ayat jurnal, dimana untuk setiap item yang diakui harus
memenuhi salah satu definisi dari unsur laporan keuangan.
untuk item-item yang memenuhi definisi unsur laporan
keuangan, akan tetapi tidak dapat diukur, namun besar
kemungkinannya untuk terjadi, maka item-item tersebut
seharusnya tidak dicatat (tidak ada pengakuan) sampai
dapat dikuantifikasi (diukur)
POSTULAT AKUNTANSI
37

Adalah asumsi dasar mengenai lingkungan akuntansi


1. Monetary Unit Assumption (Asumsi Unit Moneter)
data transaksi yang akan dilaporkan dalam
catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam
satuan mata uang (unit moneter)
38

2. Economic/Business Entity Assumption (Asumsi Entitas


Ekonomi)
adanya pemisahan pencatatan antara transaksi
perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan
transaksi pemilik sebagai individu dan dengan
transaksi entitas lainnya.
39

3. Accounting/Time Period Assumption (Asumsi


Periode Akuntansi)
informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar
ketepatan waktu (timely basis), maka harus
dilaporkan secara periodik (berkala)
40

4. Going Concern Assumption (Asumsi Kesinambungan


Usaha)
perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak
dilikuidasi (dibubarkan) dalam jangka waktu
dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan
tetap terus beroperasi dalam jangka waktu yang
lama.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
41

Adalah pendekatan umum yang dipakai dalam


mengakui dan mengukur bisnis serta peristiwa
ekonomi.
1. Prinsip biaya historis
2. Prinsip pengakuan pendapatan
3. Prinsip penandingan
4. Prinsip pengungkapan penuh
42

BAB 3
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
43

Tujuan
Laporan
Keuangan

Postulat Konsep Teoritis


Akuntansi Akuntansi

Prinsip Dasar
Akuntansi

Standar
Akuntasi
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
44

Memberikan jasa kepada penggunanya berupa


informasi keuangan yang dibutuhkan dalam proses
pengambilan keputusan.
POSTULAT AKUNTANSI
45

Adalah asumsi dasar mengenai lingkungan akuntansi


1. Asumsi unit moneter (Monetary unit assumption)
2. Asumsi entitas ekonomi (Economic entity
assumption)
3. Asumsi periode akuntansi (Accounting period
assumption)
4. Asumsi kesinambungan usaha (Going concern
assumption)
46

1. Monetary Unit Assumption (Asumsi Unit Moneter)


data transaksi yang akan dilaporkan dalam
catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam
satuan mata uang (unit moneter)
47

2. Economic/Business Entity Assumption (Asumsi Entitas


Ekonomi)
adanya pemisahan pencatatan antara transaksi
perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan
transaksi pemilik sebagai individu dan dengan
transaksi entitas lainnya.
48

3. Accounting/Time Period Assumption (Asumsi


Periode Akuntansi)
informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar
ketepatan waktu (timely basis), maka harus
dilaporkan secara periodik (berkala)
49

4. Going Concern Assumption (Asumsi Kesinambungan


Usaha)
perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak
dilikuidasi (dibubarkan) dalam jangka waktu
dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan
tetap terus beroperasi dalam jangka waktu yang
lama.
KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
50

Adalah pernyataan yang dapat membuktikan


kebenarannya sendiri, yang sudah diterima umum
karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan dan menggambarkan sifat-sifat akuntansi
yang berperan dalam ekonomi bebas yang
ditandai dengan adanya pengakuan terhadap
kepemilikan pribadi.
51

1. Proprietory Theory
Entitas hanyalah merupakan agen atau wakil dari
pemilik (proprietor), maka yang menjadi pusat
perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan adalah pemilik, bukan entitas.
Menurut konsep ini, persamaan akuntansi dirumuskan:
AKTIVA – KEWAJIBAN = EKUITAS PEMILIK

Pemilik berhak atas aktiva setelah dikurangi


kewajiban
52

2. Entity Theory
menurut konsep teori ini, entitas (perusahaan) merupakan
badan yang terpisah dan harus dibedakan dari pemilik.
Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi
dan penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan
pemilik. Entitas memiliki kekayaan dan juga kewajiban
kepada kreditur maupun pemegang saham. Menurut konsep
ini, persamaan akuntansi dirumuskan:

Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham
53

3. Fund Theory
menurut konsep ini, yeng menjadi pusat perhatian dari
pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
bukan pada pemilik maupun entitas, melainkan pada
sekelompok aktiva yang penggunaannya telah dibatasi
untuk membayar dan memenuhi sejumlah kewajiban tertentu.
Menurut konsep ini, persamaan akuntansi dirumuskan:

Aktiva = Pembatasan Aktiva


54

4. Enterprise Theory
menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat
perhatian dari penyajian informasi akuntansi adalh
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, tidak
hanya pemilik, manajemen dan pegawai tetapi
juga kreditur , pemerintah, supplier, pembuat
kebijakan, pelanggan dan masyarakat luas.
55

5. Residual Equity Theory


menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari
pelaporan akuntansi adalah pemegang saham biasa.
Investor saham biasa merupakan pemilik perusahaan
sesungguhnya, memiliki hak atau bagian kepemilikan sisa
atas aktiva perusahaan setelah hak kreditur dan pemegang
saham prefern. Menurut konsep ini, persamaan akuntansi
dirumuskan:

Aktiva – Kewajiban – Ekuitas Prefern = Ekuitas Residu


56

6. Commander Theory
menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat
perhatian dari penyajian akuntansi adalah buka
pada pemilik maupun entitas, melainkan pada
pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau
wewenang untuk melakukan pengendalian ekonomi
secara efektif atas sumber daya perusahaan.
57

7. Investor Theory
menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari
penyajian informasi akuntansi adalah mereka yang
tergolong secara specifi equity dan residual equity. Menurut
konsep ini, persamaan akuntansi dirumuskan:

Aktiva = Ekuitas Khusus + Ekuitas Residu


PRINSIP DASAR AKUNTANSI
58

Adalah pendekatan umum yang dipakai dalam


mengakui dan mengukur bisnis serta peristiwa
ekonomi.
1. Prinsip biaya historis
2. Prinsip pengakuan pendapatan
3. Prinsip penandingan
4. Prinsip pengungkapan penuh
Prinsip Biaya Historis (Objektivitas)
59

Asumsi Unit Asumsi


Moneter Kesinambungan
Usaha

Prinsip
Biaya
Historis
60

 Kelebihan prinsip biaya historis:


• Lebih dapat dihandalkan

• Lebih dapat dipercaya

• Lebih objektif
61

FASB saat ini sudah mulai beralih kepada


penggunaan pengukuran nilai wajar dalam laporan
keuangan dan mulai berkeyakinan bahwa informasi
yang disajikan berdasarkan nilai pasar wajar
ternyata lebih relevan bagi pengguna laporan
keuangan sehingga pencatatan dan pelaporan
informasi dengan menggunakan nilai wajar
cenderung semakin meningkat, walaupun prinsip
biaya historis masih tetap menjadi dasar penilaian
yang utama.
Prinsip Pengakuan Pendapatan
62
63

Barang telah
dikirim/ jasa telah
diberikan

Telah memberikan
Point of sales sebagian besar
barang dan jasa
yang dijanjikan
Pelanggan telah
memberikan
pembayaran/janji
yang sah
64

 Pengecualian pengakuan pendapatan pada point


of sales, yaitu diakui pada saat:
• Proses produksi masih berlangsung
• Akhir produksi
• Pada saat kas diterima
Prinsip Penandingan (Matching Konsep)
65

Akuntan harus berhati-hati dalam menentukan


besarnya jumlah pendapatan dan beban secara
tepat dalam peruide yang tepat.
Terdapat dua metode sebagai dasar pencatatan:
1. Cash basis
2. Accrual basis
66

 Dengan accrual basis, beban-beban terkait dengan


penciptaan pendapatan hasurlah dilaporkan
dalam periode yang sama dimana pendapata
tersebut juga diakui.
Prinsip Pengungkapan Penuh
67

Seluruh informasi yang relevan seharusnya disajikan


degan cara:
 Tidak memihak

 Dapat dipahami

 Tepat waktu
STANDAR (TEKNIK) AKUNTANSI
68

Adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan


dari prinsip dasar akuntansi, yang mengatur
tentang bagaimana standar perlakuan pencatatan
dan pelaporan terhadap semua transaksi peristiwa
ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.
69

 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)


 Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAS)
 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah (SKA EMKM)
70

PSAK

SAK
ISAK
71
72
73
74

 Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAS)


mengikuti model SAK umu namun berbasis syariah
dengan mengacu kepada fatwa MUI.
terdiri dari PSAK 100 sampai PSAK 106 mencakup
kerangka konseptual, penyajian laporan keuangan
syariah, akuntansi murabahah, musyarakah,
mudharabah, salam, istishna
75

Eksposure Draft SAK EMKM berlaku efektif 1


Januari 2018
76

 PSAK 23, pendapatan atas penjualan barang dapat diakui jika seluruh kondisi
berikut terpenuhi:
1. Risiko dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah secara signifikan dari
entitas penjual ke pembeli;
2. Entitas penjual tidak melanjutkan pengelolaan barang ataupun secara efektif
mengendalikan barang yang dijual;
3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
4. Besar kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir kepada
entitas penjual;
5. Biaya yang telah atau akan terjadi terkait penjualan dapat diukur dengan
andal.
Risiko dan manfaat kepemilikan telah berpindah secara signifikan dari penjual kepada
pembeli bila:
1. Seluruh tindakan signifikan telah selesai dilaksanakan
2. Penjual tidak lagi melakukan pengelolaan atau pengendalian efektif atas barang
yang dijual
77

Kasus 1
LEZAT BAKERY sudah memiliki kerja sama untuk bisa menjual produk roti dan kue
dengan HALLO MART dengan sistem konsinyasi. Berdasarkan PASK 23 kapan
LEZAT BAKERY mengakui pendapatannya?
Kasus 2
Tuan Umar membeli 1 unit truk senilai Rp.500.000.000 dari PT. Abah Trans secara
kredit dengan lima kali pembayaran cicilan , barang dikirim setelah
pembayaran cicilan ke lima. Kapan pendapatan dapat diakui oleh PT. Abah
Trans?
Kasus 3
PT. A membeli lisensi penggunaan software akuntansi dari PT. X. PT. X tidak
memiliki tanggung jawab apapun setelah CD software dikirim kepada PT. A,
tetapi software tersebut dapat ditukarkan apabila cacat sehingga instalasi
tidak dapat dilakukan. Bagaimana pengakuan pendapatan yang dilakukan
pleh PT. X?
78

BAB 4
TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA
79

 Fungsi teori akuntansi


1. Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar
akuntansi
2. Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan
masalah akuntansi yang tidak ada standar resminya
3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca
terhadap informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan
4. Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan
5. Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur
dan praktek akuntansi
80

TEORI bisa benar pada kurun waktu tertentu dan


belum tentu benar pada kurun waktu yang lain.
81

Anda mungkin juga menyukai