Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI SYARIAH

Dosen Pengampu :

Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si.,CIQnR

Disusun Oleh ;

DHEA INDAH ARUM SARI

C1C019058

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi Syariah” tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si. pada
Mata Kuliah Akuntansi Syariah di Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Jambi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Wirmie


Eka Putra,S.E., M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 23 Februari 2022

DHEA INDAH ARUM SARI

C1C019058

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Akuntansi Syariah ......................................................................................................... 2
B. Hubungan Akuntansi dengan Syariah ............................................................................................. 5
C. Perkembangan Transaksi Syariah ................................................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................. 8
Kesimpulan.......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
` Pemikiran mengenai akuntansi syariah yang merupakan akuntansi berbasis Islamtelah
berkembang pesat dan semakin meluas baik di kalangan masyarakat umum
maupunpemerintah. Dan sampai saat ini, perkembangan ekonomi Islam telah berkembang
dengan cepat, sistem ekonomi Islam mulai diakui di berbagai negara. Sistem ekonomi yang
menerapkan nilai-nilai syariah dalam konsep maupun praktiknya selama beberapa tahun
terakhir mampu menunjukkan dampak positif bagi perekonomian di berbagai negara.

Dalam perekonomiannya Pakistan, Arab Saudi, Bahrain, Malaysia dan negara-negara


yang ada di kawasan Timur Tengah telah menjadikan Ekonomi Islam sebagai sistem
perekonomiannya. Dalam perkembangan praktik lembaga keuangan syariah saat ini telah
berjalan cukup cepat baik di level Internasional maupun level nasional. Hal ini terbukti
darikenaikan aset berbagai lembaga keuangan syariah seperti perbankan, asuransi dan pasar
modal berkembang dengan pesat.

Akuntansi syariah pada dasarnya sama saja dengan akuntansi pada umumnya,hanya
saja dalam akuntansi syariah terdapat beberapa hal yang membedakannya denganakuntansi
konvensional. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi modal, prinsip, konsep,karakteristik
serta tujuannya. Dengan lahirnya akuntansi syariah sebagai salah satu cabangilmu dari
akuntansi sangat baik karena banyak membawa dampak positif khususnya dalambidang
perekonomian dalam suatu negara yang menganutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akuntansi syariah?
2. Apa hubungan syariah Islam dengan akuntansi?
3. Bagaimana perkembangan akuntansi syariah?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu akuntansi syariah.
2. Mengetahui hubungan syariah Islam dengan akuntansi.
3. Mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi syariah.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi Syariah
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi
yangmenyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dankondisi perusahaan. (James M. Reeve, 2011:9).

Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai: “Suatu disiplin
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. (Haryono Yusuf, 2003:4).

Dan informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk membuat perencanaanyang


efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen.Pertanggungjawaban
organisasi kepada investor, kreditur dan badan pemerintah.

Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagaiproses


pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan datakeuangan suatu
organisasi. Definisi ini juga menunjukkan bahwa kegiatan akuntansimerupakan tugas yang
kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Padadasarnya akuntansi harus:
(Haryono Yusuf, 20003:5)

a. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang
akan diambil.
b. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
c. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.

Menurut American Accounting Association (AAA) Akuntansi adalah proses


mengidentifikasi/mengenali, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut. Belkaoui dalam buku Teori Akuntansinya sebagaimana
dikutip Harahap disebutkan beberapa image (citra) yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi
sebagai berikut: (Sofyan S Harahap, 2004:28)

a. Akuntansi sebagai ideologi, karena akuntansi dinilai menopang atau sub sistem dari
ideologi kapitalisme yang mengutamakan kepentingan pihak pemilik modal.

2
b. Akuntansi sebagai suatu bahasa, karena ia menyampaikan, mengkomunikasikan
tentang perusahaan kepada pihak lain yang memerlukan informasi itu. Akuntansi sama
dengan bahasa, sama-sama memiliki aturan gramatika danterminologi khusus.
c. Akuntansi sebagai suatu catatan historis, ia hanya mencatat apa yang sudah terjadi, dan
akuntansi tidak dapat mencatat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini, ia sudah merupakan bagian dari
sistem ekonomi dan sistem bisnis.
e. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi karena ia mengolah data menjadi informasi
yang bermanfaat bagi pemakainya untuk pengambilan keputusan.
f. Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban, dalam hal ini akuntansi dianggap
merupakan sarana manajemen pertanggungjawaban pengelolaannya atas harta
kekayaan perusahaan yang diamanahkan pemiliknya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntansi secara tehnis akuntansi adalah kumpulan
prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan
dalam bentuk laporan keuangan transaksi transaksi yang telah dilaksanakan perusahaan dan
akhirnya menginterprestasikan laporan tersebut. Sedang syari’ah adalah berasal dari kata
syara’a yang berarti memperkenalkan, mengedepankan, menetapkan. Syara’a seringdisebut
syara’ atau syir’ah.

Secara sederhana pengertian akuntansi syariah dapat dijelaskan melalui akar katayang
dimilikinya yaitu akuntansi dan syariah, definisi bebas dari akuntansi adalah identifikasi
transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan serta
pengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yangdapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.

Definisi bebas dari syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk
dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia, jadi akuntansi
syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. (Sri Nurhayati dan Wasilah, 2013:2)

Definisi akuntansi (konvensional) menurut American Accounting Association (AAA)


adalah :

“the identification, recording, classification, interpretating and communication


economic eventas to permit users to make informed decisions”.

3
Sedangkan definisi Akuntansi Islam (Syariah) adalah:

“the “accounting“ process which provides appropriate information (not necessarily


limited to financial data) to stakehoulders of an entity which will enable them to ensure that
the entity is countinously operating within the bounds of the islamic shari’ah and delivering on
its socioeconomics objectives”. (Sri Nurhayati dan Wasilah, 2013:2)

Dari perbedaan definisi diatas, informasi yang disajikan oleh akuntansi syariahuntuk
pengguna laporan lebih luas tidak hanya data financial juga mencakup aktivitas perusahaan
yang berjalan sesuai dengan syariah serta memiliki tujuan sosial yang tidak terhindarkan dalam
Islam misalnya dengan adanya kewajiban membayar zakat.

Akuntansi Syari’ah ada dua versi, pertama Akuntansi Syari’ah yang secara nyata telah
diterapkan pada era di mana masyarakat menggunakan sistem nilai Islam khususnya
masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi SAW,
Khulafaurrasyidin, dan pemerintahan Islam lainnya. Kedua Akuntansi Syari’ah yang saat ini
muncul dalam era di mana kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai oleh sistem nilai kapitalis
yang berbeda dari sistem nilai Islam. Kedua sistem tersebut tentunya berbeda beda dalam
meresponnya, karena berbeda dengan setting sosialnya.

Akuntansi syariah juga dibutuhkan dan berbeda dengan akuntansi konvensional


mengingat dilahirkan dari sistem nilai dan aturan yang berbeda, sebagaimana dijelaskan oleh
Harahap dalam international scientific conference: view of Islamic culture approachfor
accounting research di Osaka, pada seminar tersebut beliau menjelaskan bahwa terdapat
beberapa perbedaan antara Akuntansi Syariah dan akuntansi konvensional yang dapat
disimpulkan sebagai berikut :

Tabel

Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional

Kriteria Akuntansi Syariah Akuntansi Konvensional


Dasar Hukum Hukum etika yang berasal Hukum bisnis modern
Al-Qur’an dan Sunnah
Dasar Tindakan Keberadaan hukum Allah Rasionalisme ekonomis
(Keagamaan) (sekuler)

4
Tujuan Keuntungan yang wajar Maksimalisasi keuntungan
Orientasi Kemasyarakatan Individual atau kepada
pemilik
Tahapan Operasional Dibatasi dan tunduk Tidak dibatasi kecuali
ketentuan syariah pertimbangan ekonomis
Sumber : Nurhayati (2013)

Akuntansi syariah merupakan ilmu akuntansi atau akuntabilitas segala aset-aset


danaktivitas ekonomis suatu bisnis individu atau kelompok atau perusahaan yang bersumber
hukum Al Qur’an dan As Sunnah untuk mencapai kekayaan atau kemakmuran yang
sebenarnya atau ‘Falah’. Para ahli keuangan dan akuntansi syariah diIndonesia sepakat bahwa
akuntansi syariah merupakan bukanlah “tambal sulam” atau manipulasi atau rekayasa dari
akuntansi konvensional. Pada dasarnya akuntansi syariah mengakui pendapat logis universal
yang sesuai dengan hakekat kebenaran yang bersumber Al Qur’an dan As Sunnah, dimana
akuntabilitas proses binis (business process) dan hasil bisnis (businessresult) dari aktivitas
ekonomi secara penuh nilai adil (fairness fully) untuk kemakmuran umat manusia. Hal tersebut
menunjukkan bahwa akuntansi syariah tidak berbasis fahamkapitalis dan sosialis. Prinsip-
prinsip dasar (primary principles), persamaan akuntansi (accounting equation), dan laporan
keuangan (financial statements). Prinsip-prinsip dasar akuntansi syariah dan keuangan syariah
berdasarkan prinsip-prinsip dasar dalam sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi konvensional
berdasarkan aliran aktivitas ekonomi (thecircular flow of economic activity) dengan segala
cara kompetisi pasar, sehingga ‘tidak benar- benar’ melindungi yang masyarakat lemah, dan
tidak mempedulikan jika yang ekonomi kuat memonopoli. Dalam circular flow, sirkulasi
dalamnya berupa: produk-produk, faktor produksi, dan uang, sedangkan sirkulasi besarnya
berupa: rumah tanggaprodusen, rumah tangga konsumen, dan pemerintah. Jadi pemerintah
sebagai pengendali utama dalam pengelolaan ekonominya, akan menggunakan paham tertentu
yaitu pahamkapitalis, sosialis, ataukah syariah. (Susana Himawati, 2011:4-5).

B. Hubungan Akuntansi dengan Syariah


Dikutip dari www.jurnal.id akuntansi syariah adalah bidang akuntansi yang menekan
dua hal yaitu akuntabilitas dan pelaporan dimana keduanya sesuai denganketentuan syariat
Islam. Pertanggungan atas pelaporannya dipertanggungjawabkanlangsung kepada Allah SWT.

5
Suatu bidang akuntansi disandingkan bersama istilah syariah agar sistem yang
ada,kegiatannya, maupun pelaporan yang ada dapat sesuai dengan syariat Islam yang
diajarkanbagi umat muslim. Sebab, kemaslahatan dapat tercapai.

Dikutip dari https://cpssoft.com prinsip yang ada di akuntansi syariah di


antaranya:prinsip pertanggungjawaban, prinsip keadilan, dan prinsip kebenaran.

Perbedaan menurut para ulama secara singkat dari akuntansi dan akuntansi syariahialah
bagaimana penyampaian data kepada subyek yang membutuhkan. Perbedaan lainnyasebagai
berikut:

1. Aktiva dalam akuntansi konvensional dibagi menjadi dua yaitu tetap dan lancar.
Sedangkan yang syariah dibagi menjadi harta berupa uang dan barang. Barang yang
dimaksud terdiri dari barang milik pribadi atau barang dagang.
2. Dalam konsep syariah barang seperti emas, perak memiliki kedudukan yang sama.
3. Konsep konvensional mempraktikkan teori pencadangan dan ketelitian
darimenanggung semua kerugian dalam perhitungan dan laba yang sifatnya mungkin.
Sedangkan syariah menentukan harga dan mata uang yang berlaku membuat cadangan
untuk kemungkinan bahaya dan risiko.
4. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, sedangkan
syariahmembedakan antara laba aktivitas pokok maupun laba dari sumber yang haram.
5. Konsep syariah memakai kaidah bahwa laba ada ketika ada perkembangan
danpertambahan pada nilai barang baik yang sudah terjual maupun belum. Labatidak
boleh dibagi sebelum nyata laba itu nyata diperoleh.

Dari pengertian dan perbedaan di atas, kita bisa mendapat kebaikan selaku akuntansi
syariah. Berikut kebaikan yang akan kita dapatkan:

a. Dapat menggunakan prinsip sesuai syariat Islam yang merupakan kewajiban


b. Adanya kebaikan dari akad-akad dalam akuntansi
c. Kejelasan dan keadilan dalam pelaporan keuangand. Menjadi salah satu cara ibadah
kepada Allah dengan kejujurane. Jauh dari kata riba

C. Perkembangan Transaksi Syariah


Dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat (bank, asuransi, pasar modal, dana pensiun dan lain sebagainya). Lembaga

6
keuangan telah meningkatkan volume dan nilai transaksi berbasis syariah yang tentunya
meningkatkan kebutuhan terhadap akuntansi syariah.

Selanjutnya, perkembangan lembaga keuangan syariah juga makin berkembang yang


ditandai dengan semakin diterimanya prinsip-prinsip syariah di dunia internasional.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa penerapan transaksi syariah diawali dengan sistem
perbankan syariah dan baru dilanjutkan dengan sektor lainnya. Diawali dengan Mit
GhamrLocal Saving Bank di Mesir pada tahun 1963.

Perkembangan tentang perbankan syariah terus berlanjut, tidak hanya di timur tengah
termasuk pendirian Islamic Development Bank (1957) tetapi juga di negara-negara Eropa
seperti Lusemburg, Swiss dan Denmark.

Perkembangan yang sama juga terjadi di negara bagian Asia Tenggara yang
penduduknya mayoritas Islam. Di Malaysia, bank syariah pertama berdiri pada tahun 1982
sementara di Indonesia baru ada 9 tahun kemudian dengan berdirinya Bank Muamalat
Indonesia pada tahun 1991.

7
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Secara sederhana pengertian akuntansi syariah dapat dijelaskan melalui akar kata
yangdimilikinya yaitu akuntansi dan syariah, definisi bebas dari akuntansi adalah
identifikasitransaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan
sertapengikhtisaran transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan.

Definisi bebas dari syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT
untukdipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia, jadi
akuntansisyariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai
denganaturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. (Sri Nurhayati dan Wasilah, 2103:2)

Suatu bidang akuntansi disandingkan bersama istilah syariah agar sistem yang
ada,kegiatannya, maupun pelaporan yang ada dapat sesuai dengan syariat Islam yang
diajarkanbagi umat muslim. Sebab, kemaslahatan dapat tercapai.

Dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah mengalami perkembangan


yangsangat pesat (bank, asuransi, pasar modal, dana pensiun dan lain sebagainya).
Lembagakeuangan telah meningkatkan volume dan nilai transaksi berbasis syariah yang
tentunyameningkatkan kebutuhan terhadap akuntansi syariah.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/akuntansi-syariah/

http://eprints.stainkudus.ac.id/1067/5/5.%20BAB%202.pdf

https://www.islampos.com/apa-hubungannya-akuntansi-dengan-syariah-146528/

https://www.kompasiana.com/zulfikrihasan4270/5b3777f8caf7db13e76cb552/perkembangan-
transaksi-syariah

James M. Reeve. et.al, Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta,2011.

Haryono Yusuf, Dasar-Dasar Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta,2003.

Sofyan S Harahap, Akuntansi Islam, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004.

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 2013.

Susana Himawati, Agung Subono, Praktik Akuntansi dan Perkembangan Akuntansi Syariah
diIndonesia, Fakultas Ekonomi Manajemen UMK dan Ekonomi Akuntansi STIE-NU Jepara,2011

Anda mungkin juga menyukai