Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
1. Subhan
2. Andri Fajarudin
3. Nur Anisa
4. Ayu Lestari
Prodi:
Ekonomi Syariah
Makalah ini penulis susun semaksimal mungkin dan diperoleh dari beberapa referensi
dan beberapa buku yang telah penulis pelajari. Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah
selanjutnya.
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................6
B. Saran...............................................................................................7
C. Daftar Pustaka.................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi kejadian dan transaksi
hingga penyajian dalam laporan keuangan, memerlukan sebuah kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangn. Kerangka dasar atau kerangka
konseptual akuntansi, adalah suatu sistem yang melekat dengan tujuan-tujuan
serta sifat dasar yang mengarah pada standar yang konsisten dan terdiri atas sifat,
fungsi dan batasan dari akuntansi dan laporan keuangan.
Dalam makalah ini kami akan membahas kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangna syariah. Pembahasan diawali dengan diskusi tentang
perkembangan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah (KDPPLKS) dan diikuti dengan tujuanKDPPLKS, pemakai laporan
keuangan syariah, tujuan laporan keuangn, asumsi dasar, unsur-unsur laporan
keuangan, dan pengakuan serta pengukuran unsur-unsur laporan keuangan terseut.
Relevansi bab ini adalah sebagai dasar dalam memahami landasan yang
digunakan oleh penyusun standar dalam membuat standar akuntansi standar.
Telah banyak peneliti di bidang akuntansi, baik muslim maupun nonmuslim
yang menelaah teori maupun penelitian tentang tujuan maupun kerangka dasar
atas laporan keuangan syariah. Misalnya, AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions), Dewan Standar Akintansi
Indonesia (DSAK) menusun PSAK Syariah tentang kerangka dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan. Kenapa kita mempelajari tentang kerangka dasar
laporan keuangan syariah, yaitu agar kita mampu mengetahui seperti apa kerangka
dasar laporan keuangan syariah setelah mengetahui dasar kerangka laporan
keuangan syariah kita akan lebih mudah untuk membuat laporan keuangan
syariah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui Perkembangan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah –Ikatan Akuntan Indonesia
b. Untuk mengetahui tujuan kerangka dasr dari laporan keuangan syariah
c. Untuk mengetahui Aspek Yang Terkait Dengan Transaksi Syari’ah
Dan Pemakai Laporan Keuangan Syari’ah
d. Untuk mengetahui Tujuan Laporan Keuangan
e. Untuk Mengetahui asumsi-asumsi dasar dari laporan keuangan syariah
f. Untuk Mengetahui Karakteristik kualitatif informasi keuangan syariah
g. Untuk Mengetahui Kendala informasi yang relevan dan andal dalam
laporan keuangan syariah
BAB II
PEMBAHASAN
E. Asumsi dasar
a. Dasar akrual
Dengan dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian serta diungkapakn dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas
dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai, tidak hanya transaksi masa
lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban
pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas
yang akan diterima di masa depan. Akan tetapi, perhitungan pendapatan untuk
tujuan pembagian hasil usaha tidaklah menggunakan dasar akrual, melainkan
menggunakan dasar kas. Dalam pembagaian hasil usaha.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
entitas syariah dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu,
entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usahanya.
Aset Xxx
Kas Xxx
Penempatan pada Bank Indonesia Xxx
Giro pada bank lain Xxx
Penempatan pada bank lain Xxx
Investasi pada efek/surat berharga
Piutang: Xxx
Murabahah Xxx
Salam Xxx
Istishna Xxx
Ijarah
pembiayaa: Xxx
Mudharabah Xxx
Musyarakah Xxx
Persediaan Xxx
Tagihan dan kewajiban akseptasi Xxx
Aset ijarah Xxx
Aset istishna dalam penyelesaian Xxx
Penyertaan pada entitas lain xxx
Aset tetap dan akumulasi penyusutan xxx
Aset lainnya xxx
Jumlah Aset
KEWAJIBAN xxx
Kewajiban segera xxx
Bagi hasil yang belum dibagikan xxx
Simpanan xxx
Simpanan dari bank lain xxx
Utang: xxx
Salam xxx
Istishna xxx
Kewajiban kepada bank lain xxx
Pembiayaan yang diterima xxx
Utang pajak xxx
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi xxx
Pinjaman yang diterima xxx
Kewajiban lainnya xxx
Pinjaman subordinasi xxx
Jumlah Kewajiban
DANA SYIRKAH TEMPORER
Dana syirkah temporer dari bukan bank: xxx
Tabungan mudharabah xxx
Deposito mudharabah xxx
Dana syirkah temporer dari bank: xxx
Tabungan mudharabah xxx
Deposito mudharabah xxx
Musyarakah xxx
Jumlah Dana Syirkah temporer
EKUITAS xxx
Modal disetor xxx
Tambahan modal disetor xxx
Saldo laba (rugi) xxx
Jumlah Ekuitas xxx
Jumlah Kewajiban, Dana Syirkah tempporer dan
ekuitas xxx
2. Laporan laba-rugi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rizal yahya, dkk, Akuntansi Perbankan Syari’ah (Jakarta: Salemba Empat, 2009)
hal 80
Rizal yahya,dkk, Akuntansi Perbankan Syari’ah (Jakarta: Salemba Empat, 2009)
hal 80
Sri Nurhayati,dkk, Akuntansi syari’ah di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat,
2008) hal 90
Rizal Yahya, dkk, Akuntansi Perbankan Syari’ah (Jakarta: Salemba Empat, 2009)
hal 81
http://lidonarta.blogspot.co.id/2012/07/kerangka-dasar-penyusunan-dan-
penyajian.html
http://mepi-6.blogspot.co.id/2012/04/kelompok-11-m-k-l-h-kerangka-
dasar.html