OLEH :
1. Anisa Umi Nandira (1912321011)
2. Angelina Infani Amel Oliviana (1912321016)
3. Joanico da costa (1912321029)
4. Melati Rahmariyanto (1912321015)
5. Raka Permana Lubis (1912321004)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TRANSAKSI SYARIAH
DAN LAPORAN KEUANGAN” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Ibu RIA
DINI APRILIASARISE.,M.SA. pada bidang studi akutansi mata kuliah Akutansi
Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana transaksi syariah, dan bagaimana laporan keuangan pada akutansi syariah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ria Dini Apriliasarise., M.S.A, Selaku
Dosen Mata Kuliah Akutansi Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
2.1 Tujuan Kerangka Dasar..............................................................................5
2.2 Pemakai Dan Kebutuhan Informasi.............................................................5
2.3 Paradigma Transaksi Syariah......................................................................7
2.4 Asas Dan Karakteristik Transaksi Syariah..................................................7
2.5 Tujuan Laporan Keuangan dan Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
.......................................................................................................................9 2.6
Unsur – unsur Laporan Keuangan ........................................................... 12
2.7 Pengakuan Unsur dan Pengukuran Unsur Laporan Keuangan..................15
BAB III PENUTUP............................................................................................17
3.1 Kesimpulan................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang mempertanyakan apakah ilmu akuntansi ada di dalam ajaran
Islam. Anggapan terhadap akuntansi Islam (akuntansi yang berdasarkan syariah
Islam) wajar jika banyak dipertanyakan orang. Sama halnya pada masa lalu orang
meragukan dan mempertanyakan seperti apakah ekonomi islam. Jika kita mengkaji
lebih jauh dan mendalam terhadap sumber dari ajaran Islam, Al-Qur’an, maka akan
menemukan ayat-ayat maupun hadits-hadits yang membuktikan bahwa Islam juga
membahas ilmu akuntansi.
Ajaran agama memang harus dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan.
Dengan demikian, agama tidak melulu berada dalam tataran normatif yang membahas
mengenai moralitas semata saja. Dapat kita simpulkan bahwa dalam Islam telah ada
perintah untuk melakukan sistem pencatatan dalam transaksi syariah yang tekanan
utamanya untuk tujuan kebenaran, kepastian, keterbukaan, dan keadilan antara kedua
pihak yang memiliki hubungan muamalah hingga menimbulkan laporan keuangan
dalam syariah.
Dalam masyarakat Islam terdapat sistem nilai yang melandasi setiap aktivitas
masyarakat. Hal ini tidak ditemukan dalam kehidupan masyarakat barat. Perbedaan
dalam budaya dan sistem nilai ini menghasilkan bentuk masyarakat, praktik, serta
pola hubungan yang berbeda pula. Tujuan akuntansi syariah adalah terciptanya
peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris, transendental, dan
teologis. Dengan akuntansi syariah, realitas sosial yang dibangun mengandung nilai
tauhid dan ketundukan kepada ketentuan Allah SWT.
Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI telah menyusun asas-asas transaksi syariah
yang terdiri dari 5 asas (prinsip) transaksi syariah yaitu:
1. Persaudaraan (Ukhuwah)
Maksudnya transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam
memperoleh manfaat, sehingga tidak boleh mendapatkan keuntungan di atas kerugian
orang lain. Prinsip ini didasarkan atas prinsip saling mengenal (ta’aruf), saling
memahami (tafahum), saling menolong (ta’awun), saling menjamin (takaful), saling
bersinergi dan saling beraliansi (tahaluf).
3. Kemaslahatan (Maslahah)
segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi,
material dan spiritual, serta individu dan kolektif. Kemaslahatan harus memenuhi dua
unsur, yaitu halal (patuh terhadap ketentuan syariah) dan thayib (membawa kebaikan
dan bermanfaat).
4. Keseimbangan (Tawazun)
Maksudnya keseimbangan antara aspek material dan spiritual, antara aspek
privat dan publik, antara sektor keuangan dan sektor riil, antara bisnis dan sosial serta
antara aspek pemanfaatan dan pelestarian
Laporan keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi empat karakteristik tersebut dapat
dikatakan tidak memiliki nilai manfaat bagi pemakainya. Oleh karena itu, pemenuhan
karakteristik kualitatif tersebut menjadi hal penting dalam penyusunan laporan keuangooan
suatu entitas.
1. Dapat Dipahami (Understandability)
Suatu informasi akan bermanfaat jika dapat dipahami oleh penggunanya.
Laporan keuangan disusun atas dasar kemudahan untuk segera dipahami oleh
pengguna. Laporan keuangan tidak akan bermanfaat jika tidak dapat dipahami oleh
pengguna. Oleh karena itu laporan keuangan disusun sesederhana mungkin agar dapat
dipahami oleh khalayak umum, tentunya tanpa mengorbankan esensi dari informasi
yang semestinya disajikan.
Untuk dapat memahami laporan keuangan dengan baik, pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis serta asumsi dan konsep yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
2. Relevan (Relevance)
Laporan keuangan dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Artinya, informasi yang disajikan pada
laporan keuangan dapat membantu pengguna dalam mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini, atau masa depan sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan.
Suatu informasi apakah relevan atau tidak untuk disajikan pada laporan
keuangan, sangat tergantung pada tingkat materialitasnya. Apa itu materealitas ? akan
dibahas pada postingan berikutnya.
3. Keandalan (Realibility)
Arti andal adalah jika informasi pada laporan keuangan bebas dari pengertian
yang menyesatkan, dan kesalahan yang signifikan/material. Informasi yang disajikan
sesuai dengan bukti transaksi yang terjadi, tidak dimanipulasi dan diada-adakan.
Agar laporan keuangan dapat diandalkan hendaknya memenuhi kriteria berikut:
penyajian jujur (faithful representation), disajikan sesuai dengan kejadian
transaksi.
substansi mengungguli bentuk (subtance over form), yang diutamakan
substansi transaski bukan bentuk hukumnya.
netralitas (neutrality), disajikan untuk kebutuhan umum bukan kebutuhan
pihak tertentu.
pertimbangan sehat (prudence), hati-hati melakukan prakiraan dalam kondisi
tidak pasti.
kelengkapan (completeness), lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
Tetapi untuk aktiva tetap akan disusun secara berurutan dengan berdasarkan
tingkat kekekalannya. Kelancaran (likuiditas) adalah kecepatan dari putaran aktiva
yang habis di gunakan atau dirubah menjadi kas, sehingga semakin cepat perubahan
menjadi kas atau sudah habis dipakai maka aktiva ini akan dikatakan semakin lancar.
b. Investasi Jangka Panjang: adalah sumber yang ekonomis dari aktiva yang
di miliki perusahaan dan bertujuan tidak untuk digunakan pada kegiatan
operasioinal perusahaan tetapi akan memiliki tujuan yang lain yaitu untuk
membeli sebuah saham dan untuk membeli perusahaan lain.
c. Aktiva Tetap : adalah aktiva yang hampir sama dengan aktiva lancar akan
tetapi aktiva tetap memiliki periode yang lebih panjang (lebih dari satu
tahun). Ciri – ciri aktiva yang bisa dikategorikan menjadi aktiva tetap
yaitu Aktiva tersebut sudah dibeli dan memiliki tujuan untuk digunakan
dalam kegiatan operasi di perusahaan. Serta memiliki waktu periode lebih
dari satu tahun, misalnya kendaraan, mesin – mesin produksi, dan lain –
lain.
2. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atau sisa dari aktiva perusahaan setelah dikurangi
oleh semua kewajiban yang ada. Sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut.
AKTIVA – KEWAJIBAN = EKUITAS
Ekuitas sering di sebut dengan modal. Elemen – elemen untuk penyusunan ekuitas:
Modal :
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendirikan dan menjalankan
usaha operasional perusahaan, dapat berupa uang maupun tenaga. Modal dapat
berasal dari pemilik usaha itu sendiri, atau dari pihak lain yang menanamkan modal
untuk bekerja sama.
Agio Saham :
adalah kekayaan bersih perusahaan yang didapat dari menjual saham dengan
harga lebih tinggi dari harga yang berlaku. Agio saham didapat ketika saham berada
pada kurs diatas rata-rata, atau diatas 100%, atau diatas nilai nominal seharusnya.
Agio saham adalah selisih dari harga saham yang dijual dengan harga saham
seharusnya (jika tidak dijual mahal atau tidak berada di kurs tinggi).
Laba di Tahan :
adalah laba yang tidak diberikan pada pemegang saham dalam pembagian
deviden atau pembagian keuntungan modal. Laba ditahan digunakan untuk keperluan
perusahaan selanjutnya, seperti menambah usaha atau memperluas area usaha.
Ketentuan mengenai laba ditahan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham atau RUPS.
3. Laporan Laba/Rugi
Laporan ini disebut juga Income Statement, adalah laporan yang berfungsi
untuk memberikan informasi mengenai hasil laba atau rugi yang didapat oleh
perusahaan dalam periode tertentu. Berikut hal-hal yang terdapat dalam laporan
laba/rugi:
Penghasilan
Penghasilan adalah segala sesuatu yang diperoleh perusahaan berdasarkan
hasil usaha atau kegiatan bisnis dan operasional mereka. Penghasilan didapat dari
pendapatan dari penjualan, keuntungan yang diperoleh dari penjualan, maupun
pendapatan yang diperoleh dari bidang lain selain usaha utama perusahaan.
Dalam laporan laba rugi, penghasilan yang lebih besar dari biaya akan
menunjukkan bahwa perusahaan berada di posisi laba. Dan sebaliknya, jika
penghasilan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan maka laporan itu menunjukkan
bahwa perusahaan berada di posisi rugi.
Biaya
Biaya adalah segala pengorbanan yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasional perusahaan. Biaya dinyatakan dalam satuan uang sesuai
dengan harga yang berlaku di masyarakat.
Terdapat dua jenis biaya dalam akuntansi, yaitu biaya eksplisit dan biaya
implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat jelas dan dapat diketahui secara
fisik. Contoh biaya eksplisit adalah uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya yang
tidak terlihat secara langsung dan jelas fisiknya. Misalnya biaya implisit adalah biaya
penyusutan modal, biaya penyusutan perlengkapan, dan biaya kesempatan.
Unsur – unsur yang ada di biaya adalah :
o Biaya : adalah perubahan dari manfaat ekonomis yang terjadi dari suatu kegiatan
operasional utama sebuah perusahaan. Contoh nya yaitu biaya bahan baku.
o Beban : adalah pengorbanan dari sumber daya ekonomis yang menghasilkan, dalam
laporan keuangan beban merupakan faktir yang akan mengurangi penghasilan.
Contoh nya : gaji, beban penyusutan gedung, dan lain-lain.
o Kerugian : adalah menyusutnya manfaat ekonomis yang mungkin terjadi atau tidak
terjadi dalam pelaksaan aktivitas di perusahaan. Contoh : kebakaran, bencana alam,
banjir, dan lain sebagainya.
Prive:
yaitu transaksi yang berkaitan dengan pemilik modal, atau dengan kata lain
pengambilan dana perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya. Prive yang
diambil akan mengurangi saldo awal perusahaan.
2. Pengakuan Kewajiban,
Kewajiban diakui dalam neraca jika besarkemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban sekarangdan jumlah yang harus diselaikan dapat diukur secara andal.
4. Pengukuran Penghasilan,
Pengukuran penghasilan diakuai dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat
ekonomi masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur.
5. Pengakuan Beban,
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan
dapat diakui andal.
3.1 Kesimpulan
B B III
A PENUTUP
Transaksi syariah berarti pelaksanaan kegaiatan bermuamalah sesuai
dengan syariah/hukum Islam. Transaksi Syariah berlandaskan pada paradigma dasar bahwa
alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan illahi) dan sarana kebahagian
hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan
spiritual (al falah).
Di dalam Akutansi Syariah terdapat kerangka dasar, yang di dalamnya mempunyai
tujuan adanya laporan keuangan, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk
laporan keuangan dan konsep modal serta pemeliharaan modal.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.
Asas- Asas dalam laporam keuangan yaitu, Persaudaraan (Ukhuwah), Keadilan,
kemaslhatan, keseimbangan, universalisme. Karateristik Kualitatif Laporan Keuangan dalam
pengambilan keputusan, laporan keuangan harus memenuhi 4 karakteristik kualitatif, yakni
dapat dipahami (understandability), relevan (relevance), keandalan (realibility), dan dapat
dibandingkan (comparability).
Unsur – Unsur laporan keuangan , dimulai dari neraca, ekuitas, laporan laba rugi, dan
laporan perubahan ekuitas.
Pengakuan unsur laporan keuangan merupkan proses pembentukan pos yang
memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca laporan laba rugi. Pengakuan
dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang
dan mencantumkannya ke dalam neraca laporan laba rugi.
Serta Pengukuran unsur laporan keuangan yaitu proses penetapan jumlah uang untuk
mengakui dana memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca laporan laba rugi.
Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu dari tiga alternatif, yaitu: biaya
hitoris, biaya kini, dan nilai realitas. Sehingga dalam pengukuran unsur laporan keuangan
harus membutuhkan catatan atas laporan keuangan
3.2 Saran
Dalam belajar laporan keuangan syari’ah mahasiswi dan mahasiswa dapat
mengindentifkasi kejadian dan transaksi penyajian laporan keuangan syariah,yang
menyajikan informasi tentang kinerja entitas,posisi keuangan/dana, dan perubahahan suatu
jenis dana.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://keuangan101.blogspot.com/2018/10/paradigma-prinsip-
dan- karakteristik.html?m=1#:~:text=Paradigma%20Transaksi
%20Sy ariah,spiritual%20(al-falah)
2. http://laylagothic.blogspot.com/2016/04/transaksi-atau-akad-
dalam-syariah.html?m=1
3. https://keuangan101.blogspot.com/2018/10/paradigma-prinsip-
dan- karakteristik.html?m=1#:~:text=Transaksi%20harus
%20dilakuk an%20berdasarkan%20prinsip,Tidak
%20mengandung%20unsur
%20riba
4. https://melekakuntansi.blogspot.com/2018/05/4-karakteristik-
kualitatif- laporan.html?m=1#:~:text=Agar%20berguna%20bagi
%20pema kainya%20dalam,)%20dapat%20dibandingkan
%20(comparabili ty)
5. https://www.google.com/amp/s/dosenakuntansi.com/unsur-
unsur-laporan-keuangan/amp
6. https://ikumpul.blogspot.com/2013/05/pengakuan-pengukuran-
unsur-laporan-keuangan.html?m=1