Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FORMULASI TUJUAN DASAR LK SYARIAH

DOSEN PENGAMPU:

DR. Inten Meutia, S.E., M.Acc., Ak.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 12

1. Kayla Siti Nurhalisa (01031282126058)


2. Khairunnisa Rahma Yani (01031282126113)
3. Berliana Dwi Karsa (01031282126123)
4. Fatirah Gita Handayani (01031282126125)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas berkah, rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar tanpa
ada masalah apa pun guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akuntansi Syariah,
dengan judul makalah “Formulasi Tujuan Dasar LK Syariah”.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu DR. Inten Meutia, S.E., M.Acc., Ak.
selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Syariah yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yag
membangun dari pembaca untuk perbaikan kami dimasa yang akan datang. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, 14 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………….………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 2
2.1 Pengertian Teori Akuntansi Syariah…………………………………………... 2
2.2 Kerangka Konsep Akuntansi Islam…………………………………………… 2
2.3 Langkah-Langkah Pembuatan Teori Akuntansi Syariah……………………… 3
2.4 Teori Akuntansi Syariah………………………………………………………. 3
2.4.1 Prinsip Filosofis dan Konsep Dasar Akuntansi Syariah……………….. 3
2.4.2 Teori Akuntansi Konvensional………………………………………… 5
2.4.2.1 Proprietary Theory (Teori Kepemilikan)…………………….. 5
2.4.2.2 Entity Theory (Teori Entitas) ………………………………… 5
2.4.2.3 Enterprise Theory…………………………………………….. 5
2.4.3 Shari’ah Enterprise Theory……………………………………………. 6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...……. 7
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...…….. 7
3.2 Saran……………………………………………………………...…………… 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi syariah merupakan cabang ilmu dari akuntansi, dimana akuntansi syariah
mempelajari tentang proses pencatatan, pengelompokan, pengelolaan, dan pelaporan kegiatan
ekonomi dalam batas syariat Islam dan mencapai tujuan sosial ekonominya. Laporan keuangan
merupakan penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Sama halnya
dengan akuntansi konvensional, dalam mencapai tujuannya akuntansi syariah membutuhkan
adanya laporan keuangan yang disebut dengan laporan keuangan syariah.

Laporan keuangan dalam akuntansi konvensional dan akuntansi syariah memiliki


beberapa perbedaan, baik dari segi tujuan, pihak yang menggunakan laporan keuangan,
karakteristik, serta unsur-unsurnya. Unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan syariah
diantaranya neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan
perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan
shodaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan dalam laporan
keuangan konvensional, unsurnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk membuat makalah ini
dalam rangka memahami lebih lanjut mengenai materi laporan keuangan syariah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makalah yang telah dijelaskan di atas, didapat rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari laporan keuangan syariah?


2. Apa saja tujuan dari laporan keuangan syariah?
3. Siapa saja pihak yang menggunakan dan informasi apa yang dibutuhkan dari laporan
keuangan syariah?
4. Bagaima karakteristik laporan keuangan syariah?
5. Apa saja unsur dalam laporan keuangan syariah?
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari laporan keuangan syariah.
2. Memahami tujuan dari laporan keuangan syariah.
3. Mengetahui pihak yang menggunakan dan informasi yang dibutuhkan dari laporan
keuangan syariah.
4. Mengetahui karakteristik laporan keuangan syariah.
5. Memahami unsur dalam laporan keuangan syariah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan Syariah


Laporan keuangan syariah adalah suatu laporan keuangan mencatat secara ketentuan
syariah seluruh kejadian keuangan dimasa lampau artinya kejadian yang sudah berlalu
berdasarkan asumsi – asumsi tertentu dan bukti – bukti pendukung yang akurat, yang dapat
dibenarkan oleh prinsip – prinsip laporan keuangan syariah .

2.2 Tujuan Laporan Keuangan Syariah


Tujuan laporan keuangan syariah adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Disamping itu, tujuan lainnya adalah:

1. Mengingkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan
usaha.

2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset,
kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, bila ada dan
bagaimana perolehan dan penggunaannya.

3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah


terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat
keuntungan yang layak.

4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan
pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenainya.

2.3 Pengguna dan Kebutuhan Informasi Laporan Keuangan


Laporan keuangan baik akuntansi konvensional maupun akuntansi syariah menyajikan
informasi akuntansi mengenai perusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan oleh penggunanya. Pengguna laporan keuangan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Investor
Investor dan penasehat membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah
harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut, serta menilai kemampuan
entitas syariah untuk membayar dividen
3
2. Pemberi dana qardh
Pemberi dana qardh membutuhkan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
3. Pemilik dana syirkah temporer
Pemilik dana syirkah temporer memiliki kepentingan atas informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan investasi dengan tingkat keuntungan
yang bersaing dan aman.
4. Pemilik dana titipan
Pemilik dana titipan membutuhkan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah dana titipan dapat diambil setiap saat.
5. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf
Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta mereka yang
berkepentingan akan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut.
6. Pengawas syariah
Pengawas syariah memiliki kepentingan dengan informasi tentang kepatuhan pengelola
entitas syariah akan prinsip syariah.
7. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas entitas syariah serta informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan entitas syariah dalam memberikan balas jasa, manfaat
pensiun dan kesempatan kerja.
8. Pemasok dan mitra usaha lainnya
Pemasok dan mitra usaha lainnya membutuhkan informasi yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Mitra usaha berkepentingan pada entitas syariah dalam tenggang waktu yang
lebih pendek daripada pemberi pinjaman qardh kecuali kalau sebagai pelanggan utama
mereka tergantung pada kelangsungan hidup entitas syariah.
9. Pelanggan
Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup entitas
syariah, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
tergantung pada, entitas syariah.
10. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya membutuhkan
informasi yang terkait dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan

4
aktivitas entitas syariah. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas entitas syariah, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
11. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran entitas syariah serta
rangkaian aktivitasnya.

2.4 Karakteristik Laporan Keuangan Syariah


1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK.
2. Laporan keuangan disajikan secara wajar.
Laporan keuangan disajikan secara posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas syariah. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian
secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa, dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan
kriteria pengakuan aset, liabilitas, dana syirkah temporer, ekuitas, penghasilan, dan beban
yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah. Entitas syariah yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa terkecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam
catatan atas laporan keuangan.
3. Kelangsungan Usaha
Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang
kemampuan entitas syariah untuk mempertahankan kelangsungan usaha. entitas syariah
menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali
manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi entitas syariah atau menghentikan
perdagangan, atau tidak mempunyai alternatif lain yang realistis selain malakukannya.
4. Dasar Akrual
Entitas syariah menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas
dan transaksi penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha.
5. Materialitas dan Penggabungan
Entitas syariah menyajikan secara terpisah setiap kelompok pos serupa yang material.
Entitas syariah menyajikan secara terpisah pos yang memiliki sifat atau fungsi yang tidak
serupa kecuali pos tersebut tidak material.
6. Frekuensi Pelaporan
Entitas syariah menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi komparatif)
setidaknya secara tahunan.

5
7. Informasi Komparatif Tambahn
Entitas syariah dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan
keuangan komparatif minimum yang disyaratkan SAK, sepanjang informasi tersebut
disiapkan sesuai dengan SAK.
8. Konsistensi penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos dalam laporan keuangan antar periode dilakukan secara
konsisten

2.5 Unsur-unsur Laporan Keuangan Syariah

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan entitas
syariah adalah sebagai berikut :

1. Aset (Assets), adalah sumber daya yang dikuasai entitas syariah masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat eknomi masa depan diharapkan akan
diperoleh entitas syariah.

2. Liabilitas (Liabilities) adalah utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas
syariah yang mengandung manfaat ekonomi.

3. Dana Syirkah Temporer (Temporary Syirkah Funds). DST adalah dana yang diterima
sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana
entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut
dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan. Contoh DST adalah
investasi mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan Dana syirkah
temporer tidak dapat digolongkan liabilitas karena entitas syariah/pengelola dana tidak
berkewajiban mengembalikan dana jika terjadi kerugian, kecuali kerugian tersebut
karena kelalaian dan wanprestasi entitas syariah/pengelola dana. Sedang karakter
liabilitas adalah kewajiban yang harus dikembalikan baik dalam kondisi untung atau
rugi. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan ekuitas karena memiliki jangka
waktu/jatuh tempo dan pemilik dana syirkah temporer tidak memilik hak kepemilikan
seperti pemegang saham. Sedang karakter modal adalah tidak memiliki jatuh tempo dan
pemilik modal memiliki hak kepemilikan.

4. Ekuitas (Equity) adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua
liabilitas dan dana syirkah temporer.

2.6 Bentuk Laporan Keuangan Syariah

Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri dari komponen – komponen
6
sebagai berikut :

a. Neraca

7
b. laporan laba rugi

8
c. Laporan Arus Kas

d. Laporan Perubahan Ekuitas atau Modal

9
e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

1
0
g. Catatan Atas Laporan Keuangan (Paragraph 11, PSAK No.101, 2007)

1
1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan dalam akuntansi konvensional dan akuntansi syariah memiliki
beberapa perbedaan, baik dari segi tujuan, pihak yang menggunakan laporan keuangan,
karakteristik, serta unsur-unsurnya. Tujuan laporan keuangan syariah adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Dengan kata lain, laporan keuangan syariah terbentuk agar terlaksananya suatu sistem
keuangan syariah yang berkelanjutan dan komprehensif sesuai dengan SAK Syariah dan
AAOIFI.

1
2
DAFTAR PUSTAKA

Suryadi, Djaka. 2014. Laporan Keuangan Entitas Syariah Sebagai Alat Ukur Kinerja Bisnis.

Jakarta

IAI. (2007). Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. diakses

pada 14 September 2022 dari http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-

keuangan/tentang-6-kerangka-dasar-sak-syariah

Laila, Nur. (2020). Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP dan

Syariah pada BMT “X” Sidoarjo. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program

Studi Akuntansi. Universitas Muhammadiyah Surabaya : Surabaya.

Bank Mandiri. Laporan Tahunan 2013. https://www.bankbsi.co.id/company-

information/report

1
3
1
4

Anda mungkin juga menyukai