Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI SYARIAH

“TUJUAN, KONSEP AKUNTANSI UNTUK LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH ,


PENYAJIAN UMUM DAN SYARAT – SYARAT PENGUNGKAPAN”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi syariah

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Altia Paradila Sapari (01031282025066)

Aulia Diana Sari (01031282025116)

Nurul Fatimah (01031282025121)

Rafi Fadhlurrahman (01031282025072)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Tujuan, Konsep
Akuntansi untuk Lembaga Keuangan Syari’ah, Penyajian Umum dan Syarat – Syarat
Pengungkapan” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Akuntansi Syari’ah. Selain itu, agar pembaca dapat memahami tentang tujuan,
konsep akuntansi untuk lembaga keuangan syari’ah, penyajian umum, serta syarat – syarat
pengungkapan.

Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua serta
menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis. Kami menyadari bahwasanya makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Syari’ah ........................................................................... 2
2.2 Tujuan Akuntansi Keuangan Bagi Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah ................... 2
2.3 Konsep Akuntansi untuk Lembaga Keuangan Syariah .................................................... 2
2.4 Penyajian Umum Laporan Keuangan Syariah ................................................................. 3
2.5 Bentuk laporan Keuangan Syariah ................................................................................... 4
2.6 Pengungkapan Dalam Akuntansi Syariah ........................................................................ 9
2.7 Syarat-Syarat Pengungkapan Laporan Keuangan Syariah ............................................... 9
BAB III................................................................................................................................. 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi kejadian dan transaksi hingga penyajian
dalam laporan keuangan, memerlukan sebuah kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang di sajikan
dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula
bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh
pihak – pihak yang berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan keuangan
hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan
untuk menyediakan informasi non keuangan.

Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syari’ah dan laporan
keuangan konvensional. Unsur – unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga syari’ah
antara lain, laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq
dan shadaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur – unsur
yang ada dalam laporan keuangan lembaga konvensional adalah laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain sebagai berikut :

1. Apa pengertian laporan keuangan syari’ah


2. Apa tujuan akuntansi keuangan bagi bank dan lembaga keuangan syari’ah
3. Bagaimanakah konsep akuntansi untuk lembaga keuangan syari’ah
4. Bagaimanakah penyajian umum laporan keuangan syari’ah
5. Bagaimanakah bentuk – bentuk laporan keuangan syari’ah
6. Bagaimanakah pengungkapan dalam akuntansi syari’ah
7. Bagaimanakah syarat – syarat pengungkapan laporan keuangan syari’ah

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain sebagai berikut :

1. Agar mengetahui pengertian laporan keuangan syari’ah


2. Agar mengetahui tujuan akuntansi keuangan bagi bank dan lembaga keuangan
syari’ah
3. Agar mengetahui konsep akuntansi untuk lembaga keuangan syari’ah
4. Agar mengetahui penyajian umum laporan keuangan syari’ah
5. Agar mengetahui bentuk – bentuk laporan keuangan syari’ah
6. Agar mengetahui pengungkapan dalam akuntansi syari’ah
7. Agar mengetahui syarat – syarat pengungkapan laporan keuangan syari’ah

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan Syari’ah


Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) menurut Dewan Syari’ah Nasional (DSN) adalah
lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syari’ah dan yang mendapatkan izin
sebagai lembaga keuangan syari’ah. Definisi ini menegaskan bahwasanya suatu lembaga
keuangan syari’ah harus memenuhi dua unsur, yaitu unsur kesesuaian syari’ah islam dan
unsur legalitas operasional sebagai lembaga keuangan. Jadi, Laporan keuangan syari’ah
adalah bagaimana lembaga keuangan syari’ah tersebut menyajikan laporan keuangan syari’ah
sesuai yang berlaku dilembaga keuangan syari’ah itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan syari’ah adalah laporan yang dibuat khusus dari lembaga keuangan
syari’ah sesuai dengan ketentuan standar akuntansi syari’ah yaitu mengacu pada Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syari’ah (KDPPLKS).

2.2 Tujuan Akuntansi Keuangan Bagi Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah
Menurut SFA Nomor 1 AAOIFI (2002), tujuan akuntansi keuangan bagi Bank dan
Lembaga Keuangan Syari’ah antara lain sebagai berikut :

1. Memastikan hak serta kewajiban seluruh pihak, termasuk hak serta kewajiban yang
dihasilkan dari proses transaksi yang tidak lengkap serta peristiwa lain, disesuaikan
dengan prinsip Syari’ah Islam serta konsepnya tentang kewajaran, kedermawanan,
serta kepatuhan terhadap nilai- nilai bisnis Islami.
2. Memberikan kontribusi guna melindungi aset- aset Perbankan Syari’ah, hak - haknya,
serta hak- hak pihak lain dengan metode yang normal.
3. Memberikan kontribusi serta kenaikan kerja manajerial serta keahlian produktif
Perbankan Syari’ah dan mendesak kepatuhan terhadap tujuan serta kebijakan
organisasi yang sudah diresmikan, serta di atas seluruhnya pastinya merupakan
kepatuhan terhadap syarat Syari’ah Islam dalam seluruh transaksi serta kegiatannya.
4. Menyediakan, lewat laporan keuangan, data yang bermanfaat untuk para pengguna
laporan keuangan, serta membolehkan mereka buat membuat keputusan yang
berdasar berkaitan dengan kegiatan yang berhubungan dengan Perbankan Syari’ah.

2.3 Konsep Akuntansi untuk Lembaga Keuangan Syariah


Akuntansi sebenarnya merupakan domain muamalah dalam kajian Islam. Artinya
diserahkan kepada kemampuan akal pikiran manusia untuk mengembangkannya. Namun,
karena pentingnya permasalahan ini maka Allah SWT bahkan memberikannya tempat dalam
kitab suci Al-Quran, Al-Baqarah ayat 282.

1. Entitas Unit Akuntansi


Konsep ini diartikan bahwa setiap perusahaan merupakan suatu unit akuntansiyang
terpisah serta wajib dibedakan dengan pemiliknya ataupun dengan perusahaan lain.
2. Kegiatan Usaha yang Berkelanjutan

2
Konsep berkelanjutan ini mengasumsikan bahwa perusahaan akan tetap berlanjut di
masa yang akan datang. Konsep ini memegang peranan yang besar dalam standar
akuntansi serta penyusunan laporan keuangan, dikarenakan berhubungan dengan
konsep harga perolehan dan penilaian aset tetap.
3. Periodisasi
Konsep ini menjelaskan bahwa adanya perubahan atas kekayaan perusahaan pada
laporan keuangan harus dijelaskan secara periodik. Konsep ini berhubungan dengan
konsep kegiatan usaha yang berkelanjutan dan diterima AAOIFI dan para pemikir
islam.
4. Satuan Mata Uang
Konsep ini memiliki 2 konsekuensi, antara lain sebagai berikut :
1) Akuntan hanya memperhitungkan segala sesuatu yang hanya dapat dinyatakan
dalam mata uang serta mengabaikan informasi yang tidak dapat disajikan
dalam satuan mata uang.
2) Mengabaikan kenyataan bahwa daya beli mata uang tidak selamanya sama
karena adanya inflasi.
5. Konservatif
Konsep ini digunakan untuk melaporkan nilai yang tinggi untuk kewajiban dan beban
serta nilai yang terendah untuk aset dan pendapatan.
6. Harga Perolehan
Konsep ini menjelaskan bahwa aset dicatat berdasarkan jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan pada saat memperoleh sesuatu, sedangkan kewajiban dicatat
berdasarkan pada jumlah uang yang akan diterima dari pertukaran atas kewajiban.
7. Penandingan antara pendapatan dan beban
Konsep ini menjelaskan bahwa pendapatan diakui pada suatu periode tertentu sesuai
prinsip pengakuan pendapatan secara bersamaan dengan pengakuan beban. Artinya
beban harus diakui pada periode dimana pendapatan diakui.
8. Dasar Akrual
Konsep ini menjelaskan bahwa pengakuan pendapatan dilakukan pada saat suatu
manfaat itu diperoleh, bukan pada saat kas diterima. Sedangkan, pengakuan beban
dilakukan pada saat manfaat diterima, bukan pada saat kas dibayarkan.
9. Pengungkapan penuh
Konsep ini mengharuskan pengungkapan informasi sesuai dengan kebutuhan
informasi dari mayoritas pembaca laporan keuangan.
10. Substansi mengungguli bentuk
Hakikat dari sutau transaksi lebih penting dari bentuk hukum transaksi itu sendiri.
Penerapan substansi mengungguli bentuk dalan akuntansi konvensional adalah
closing leasing.

2.4 Penyajian Umum Laporan Keuangan Syari’ah

Penyajian laporan akuntansi syari’ah telah diatur dengan Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan (PSAK) yang menetapkan dasar penyajian laporan keuangan bertujuan

3
untuk entitas syari’ah. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK, antara lain
sebagai berikut :

1. Dasar Akrual
2. Materialitas dan Penggabungan
3. Saling hapus
4. Frekuensi Pelaporan
5. Informasi Komparatif
6. Konsistensi Penyajian

Oleh karena itu, laporan keuangan harus mampu memfasilitasi semua pihak yang
terikat dengan bank syari’ah. Laporan keuangan syari’ah yang lengkap terdiri dari komponen
– komponen berikut :

1. Laporan Posisi Keuangan


2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Infaq dan Shadaqah
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
8. Catatan atas Laporan Keuangan

2.5 Bentuk Laporan Keuangan Syari’ah

Laporan keuangan syari’ah harus disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK). Karena laporan keuangan syari’ah
tentunya memiliki perbedaan, meskipun ada beberapa aspek yang mungkin sama dengan
dengan bentuk laporan keuangan pada umumnya.

1. Laporan Posisi Keuangan


(Nama Bank)
Laporan Posisi Keuangan
Tahun 20xx

xxxx (tahun) xxxx (tahun)


Uraian
Unit Moneter Unit Moneter
Aktiva
Kas dan setara kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang penjualan x.xxx.xxxx x.xxx.xxx
Investasi
Investasi mudharabah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Investasi musyarakah xx.xxx.xxx x.xxx.xxx
Penyertaan Modal - x.xxx.xxx
Persediaan xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Aktiva yang disewakan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Investasi lain-lain - x.xxx.xxx

4
-- - -
Total Investasi xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Aktiva lainnya xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aktiva tetap (neto) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Total Aktiva xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

(Nama Bank)
Laporan Posisi Keuangan
Tahun20xx

xxxx (tahun) xxxx (tahun)


Uraian
Unit Moneter Unit Moneter
Kewajiban
Rekening koran dan tabungan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Rekening koran bank dan lembaga keuangan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Utang xxx.xxx xxx.xxx
Dividen yang diusulkan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Kewajiban lainnya x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Total Kewajiban xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Rekening investasi tidak terbatas x.xxx.xxx x.xxx.xxx


Saham minoritas x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Total kewajiban, rekening investasi tidak
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
terbatas dan saham minoritas

Ekuitas pemilik
Modal disetor xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Cadangan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Laba ditahan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Total ekuitas xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Total kewajiban, rekening investasi tidak


terbatas, saham minoritas dan ekuitas xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
pemilik

2. Laporan Laba Rugi


(Nama Bank)
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (tahun)

xxxx (tahun) xxxx (tahun)


Uraian
Unit Moneter Unit Moneter
Pendapatan
Penjualan tangguhan xx.xxx xx.xxx

5
Investasi x.xxx.xxx x.xxx.xxx
x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Dikurangi
Keuntungan rekening investasi tidak terbatas
xxx.xxx xxx.xxx
sebelum bagian bank sebagai mudharib
Bagian bank sebagai mudharib (xxx.xxx) (xxx.xxx)
keuntungan rekening investasi tidak terbatas
(xxx.xxx) (xxx.xxx)
sebelum pajak
Bagian bank pada pendapatan dari investasi x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Pendapatan bank dari investasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Bagian keuntungan bank dari rekening
xxx.xxx xxx.xxx
investasi terbatas sebagai mudharib
Fee bank sebagai agen investasi untuk
xxx.xxx xxx.xxx
investasi terbatas
Pendapatan dan jasa-jasa perbankan x.xxx x.xxx
Pendapatan lain-lain x.xxx x.xxx
Total pendapatan bank xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya umum dan administrasi (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
Depresiasi (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
Pendapatan neto sebelum pajak x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Provisi untuk zakat (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
Pendapatan neto sebelum saham minoritas x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Saham Minoritas (x.xxx) (x.xxx)
Pendapatan neto x.xxx.xxx x.xxx.xxx

3. Laporan Perubahan Ekuitas


(Nama Bank)
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (20xx)

Modal Cadanga
Unit
Disetor n Unit Laba
Uraian Moneter Total
Unit Moneter Ditahan
Umum
Moneter Yang Sah
Saldo per xxxx xxx.xxx.xx xxx.xxx.xx
(tahun) x - - - x
Emisi () saham - -
Pendapatan neto x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Keuntungan (x.xxx.xxx
dibagikan ) (x.xxx.xxx)
Transfer ke (x.xxx.xxx
cadangan xxx.xxx xxx.xxx ) -

Neraca per xxxx xxx.xxx.xx xxx.xxx.xx


(tahun) x xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx x
Pendapatan neto x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Keuntungan (x.xxx.xxx (x.xxx.xxx)

6
dibagikan )
Transfer ke
cadangan xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx -

Saldo per xxxx xxx.xxx.xx x.xxx.xx x.xxx.xx xxx.xxx.xx


(tahun) x x x x.xxx.xxx x
4. Laporan Arus Kas
(Nama Bank)
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (tahun)

xxxx (tahun) Unit


Uraian
Moneter
Arus kas dari operasi
Pendapatan neto x.xxx.xxx
Depresiasi x.xxx.xxx
Provisi rekening ragu-ragu xx.xxx
Provisi untuk zakat x.xxx.xxx
Zakat yang dibayarkan (xxx.xxx)
Pajak yang dibayarkan -
Keuntungan dari rekening investasi tidak terbatas xxx.xxx
Keuntungan dari penjualan aktiva tetap -
Depresiasi dari aktiva yang disewakan x.xxx.xxx
Provisi untuk penurunan nilai investasi pada surat-surat
berharga xxx.xxx
Piutang ragu-ragu (x.xxx)
Pembelian aktiva tetap (xxx.xxx)

Arus kas neto dari operasi


Arus kas dari kegiatan investasi xx.xxx.xxx
Penjualan real estat xx.xxx.xxx
Kenaikan pada investasi mudharabah (x.xxx.xxx)
Penjualan persediaan x.xxx.xxx
Penjualan Istishna x.xxx.xxx
Kenaikan neto pada piutang (x.xxx.xxx)

Arus kas neto dari kegiatan investasi x.xxx.xxx

Arus kas dari kegiatan keuangan

Kenaikan neto pada rekening investasi tidak terbatas xxx.xxx


Kenaikan neto pada rekening neto x.xxx.xxx
Dividen yang dibayarkan x.xxx.xxx
Kenaikan pada saldo kredit dan biaya-biaya xxx.xxx
(Penurunan) pada biaya yang masih harus dibayar (xx.xxx)
Kenaikan pada saham minoritas xxx.xxx

7
Penurunan pada aktiva lain xx.xxx.xxx
Penurunan arus kas dari kegiatan pembiayaan xx.xxx.xxx

Kenaikan/penurunan uang kas dan setara kas xx.xxx.xxx


Kas dan setara kas pada awal tahun xx.xxx.xxx
Kas dan setara kas pada akhir tahun xx.xxx.xxx

5. Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana Zakat,Infaq, dan Shadaqah

(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (tahun)

xxxx (tahun) Unit


Uraian
Moneter
Sumber-sumber zakat dan sumbangan
Zakat jatuh tempo dari bank x.xxx.xxx
Zakat jatuh tempo dari pemilik rekening xxx.xxx
Sumbangan xxx.xxx

Total Sumber Zakat x.xxx.xxx

Penggunaan zakat dan sumbangan


Zakat untuk fakir dan miskin xxx.xxx
Zakat untuk Ibnu Sabil xxx.xxx
Zakat untuk Gharimin dan membebaskan budak xx.xxx
Zakat untuk mu'allaf xxx.xxx
Zakat untuk fisabilillah xxx.xxx
Zakat untuk amil zakat (biaya administrasi dan umum) xxx.xxx

Total Penggunaan Dana x.xxx.xxx

Kenaikan (penurunan) sumber-sumber terhadap


x.xxx.xxx
penggunaan
Zakat dan sumbangan yang belum dibagikan pada awal
x.xxx.xxx
tahun
Zakat dan sumbangan yang belum dibagikan pada akhir
x.xxx.xxx
tahun

6. Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan

(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (tahun) dengan xxxx (tahun lalu)

8
xxxx (tahun)
xxxx (tahun)
Uraian Unit
Unit Moneter
Moneter
Saldo Awal
Pinjaman kebajikan xxx.xxx xxx.xxx
Sumber-sumber dana qardhul hasan xxx.xxx xxx.xxx
Alokasi dari rekening koran xxx.xxx xxx.xxx
Alokasi dari pendapatan yang dilarang syari'ah
xxx.xxx xxx.xxx
(haram)
Sumber di luar bank xxx.xxx xxx.xxx
Total sumber dana selama tahun ini xxx.xxx xxx.xxx

Penggunaan Qardhul Hasan xxx.xxx xxx.xxx


Pinjaman kepada para pelajar xxx.xxx xxx.xxx
Pinjaman kepada para pengrajin xxx.xxx xxx.xxx
Penyelesaian rekening koran xxx.xxx xxx.xxx

Total penggunaan selama tahun ini xxx.xxx xxx.xxx

Saldo akhir tahun


Pinjaman kebajikan xxx.xxx xxx.xxx
Dana tersedia untuk pinjaman xxx.xxx xxx.xxx

2.6 Pengungkapan Dalam Akuntansi Syari’ah

Akuntansi Syari’ah harus mengungkapkan hal – hal berikut :

1. Jenis aktiva produktif, sektor ekonomi, dan jumlah aktiva produktif masing – masing
2. Jumlah aktiva produktif yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
3. Kedudukan bank dalam pembiayaa bersama dan besarnya porsi yang dibiayai
4. Jumlah aktiva produktif yang telah direktrukturisasi informasi lain tentang aktiva
produktif yang direktrukturisasi selama periode berjalan
5. Klasifikasi aktva produktif menuru jangka waktu, kualitas aktiva produktif, valuta dan
tingkat bagi hasil rata – rata
6. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian dan penghapusan aktiva produktif yang
diberikan dalam tahunyang bersangkutan yang menunjukan saldo awal, penyisihan
selama tahun berjalan, penghapusan selam tahun berjalan, pembayaran aktiva
produktif yang telah dihapus bukukan dan saldo penyisihan pada akhir tahun
7. Kebijakan dan metode akuntansi penyisihan (penghapusan aktiva produktif
bermasalah)
8. Metode yang digunakan untuk menentukan penyisihan khusus dan umum
9. Kebijakan, manajemen dan pelaksanaan pengendalian resiko portofolio aktiva
produktif
10. Besarnya aktiva produktif bermasalah dan penyisihannya untuk sektor ekonomi

9
11. Saldo aktiva yang sudah diaktifkan

2.7 Syarat – Syarat Pengungkapan Laporan Keuangan Syari’ah

1. Relevan
Syarat ini merupakan syarat yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
sehingga setiap pengungkapan informasi harus relevan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Dapat Diandalkan
Syarat ini berhubungan dengan tingkat keandalan informasi yang dihasilakn dalam
syarat ini haruslah memiliki penyajian laporan yang wajar, objektif, dan netral
3. Dapat Dibandingkan.
Informasi keuangan harus dapat dibandingkan antara lembaga keuangan syari’ah
untuk dapat mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan serta
juga dapat menjadi bahan evaluasi keuangan dan perubahan posisi keuangan secara
relatif.
4. Konsisten
Metode yang digunakan untuk perhitungan dan pegungkapan laporan keuangan
syari’ah haruslah sama untuk periode – periode pelaporan.
5. Dapat Dimengerti
Informasi yang disajikan dapat dimengerti dengan mudah bagi semua pihak pengguna
laporan keuangan seperti hadist Nabi Muhammad SAW bahwa setiap muslim harus
memberikan informasi sesuai dengan kemampuan merekka untuk dimengerti.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga yang mengeluarkan produk syariah
dan mendapatkan izin sebagai lembaga keuangan syariah. Suatu lembaga syariah harus
memiliki unsur yang telah ditetapkan secara syariah dalam membuat laporan keuangan
syariah yang harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh standar akuntansi
keuangan syariah. Tujuan akuntansi keuangan bagi bank dan lembaga akuntansi syariah dapat
dilihat di SFA Nomor 1 AAOIFI (2002) yaitu akuntansi keuangan menyediakan informasi
yang berkaitan dengan posisi keuangan perubahan posisi keuangan suatu entitas syriah
sehingga berguna dalam pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan. Komponen
komponen dalam laporan keuangan syariah antara lain:

1. Laporan Posisi Keuangan


2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Infaq dan Shadaqah
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
8. Catatan atas Laporan Keuangan

Dalam laporan keuangan syariah berbedan dengan akuntansi konvensional. Didalam


akuntansi syariah memiliki pengungkapan syariah yang harus berlandaskan aturan-aturan
syariah yang telah ditetapkan. Laporan akuntansi syariah juga harus memenuhi syarat-syarat
pengungkapan laporan akuntansi syariah yang juga telah ditetapkan sesuai dengan aturan
syariah yang ada.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati S – Wasilah. 2017. “Akuntansi Syariah Di Indonesia “ . Jakarta: Salemba empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2018. Penyajian Laporan Keuangan Syariah (revisi 2016).
Jakarta: IAI

AAOIFI. (2002). Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institutions.
Bahrain: Manama.

IAI. (2006). Exposure Draft PSAK Syariah (101-106). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Bank Indonesia. (2003). Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta: Bank
Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai