Disusun Oleh :
Kelompok 6
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Tujuan, Konsep
Akuntansi untuk Lembaga Keuangan Syari’ah, Penyajian Umum dan Syarat – Syarat
Pengungkapan” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Akuntansi Syari’ah. Selain itu, agar pembaca dapat memahami tentang tujuan,
konsep akuntansi untuk lembaga keuangan syari’ah, penyajian umum, serta syarat – syarat
pengungkapan.
Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua serta
menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis. Kami menyadari bahwasanya makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Syari’ah ........................................................................... 2
2.2 Tujuan Akuntansi Keuangan Bagi Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah ................... 2
2.3 Konsep Akuntansi untuk Lembaga Keuangan Syariah .................................................... 2
2.4 Penyajian Umum Laporan Keuangan Syariah ................................................................. 3
2.5 Bentuk laporan Keuangan Syariah ................................................................................... 4
2.6 Pengungkapan Dalam Akuntansi Syariah ........................................................................ 9
2.7 Syarat-Syarat Pengungkapan Laporan Keuangan Syariah ............................................... 9
BAB III................................................................................................................................. 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syari’ah dan laporan
keuangan konvensional. Unsur – unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga syari’ah
antara lain, laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq
dan shadaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur – unsur
yang ada dalam laporan keuangan lembaga konvensional adalah laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Tujuan Akuntansi Keuangan Bagi Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah
Menurut SFA Nomor 1 AAOIFI (2002), tujuan akuntansi keuangan bagi Bank dan
Lembaga Keuangan Syari’ah antara lain sebagai berikut :
1. Memastikan hak serta kewajiban seluruh pihak, termasuk hak serta kewajiban yang
dihasilkan dari proses transaksi yang tidak lengkap serta peristiwa lain, disesuaikan
dengan prinsip Syari’ah Islam serta konsepnya tentang kewajaran, kedermawanan,
serta kepatuhan terhadap nilai- nilai bisnis Islami.
2. Memberikan kontribusi guna melindungi aset- aset Perbankan Syari’ah, hak - haknya,
serta hak- hak pihak lain dengan metode yang normal.
3. Memberikan kontribusi serta kenaikan kerja manajerial serta keahlian produktif
Perbankan Syari’ah dan mendesak kepatuhan terhadap tujuan serta kebijakan
organisasi yang sudah diresmikan, serta di atas seluruhnya pastinya merupakan
kepatuhan terhadap syarat Syari’ah Islam dalam seluruh transaksi serta kegiatannya.
4. Menyediakan, lewat laporan keuangan, data yang bermanfaat untuk para pengguna
laporan keuangan, serta membolehkan mereka buat membuat keputusan yang
berdasar berkaitan dengan kegiatan yang berhubungan dengan Perbankan Syari’ah.
2
Konsep berkelanjutan ini mengasumsikan bahwa perusahaan akan tetap berlanjut di
masa yang akan datang. Konsep ini memegang peranan yang besar dalam standar
akuntansi serta penyusunan laporan keuangan, dikarenakan berhubungan dengan
konsep harga perolehan dan penilaian aset tetap.
3. Periodisasi
Konsep ini menjelaskan bahwa adanya perubahan atas kekayaan perusahaan pada
laporan keuangan harus dijelaskan secara periodik. Konsep ini berhubungan dengan
konsep kegiatan usaha yang berkelanjutan dan diterima AAOIFI dan para pemikir
islam.
4. Satuan Mata Uang
Konsep ini memiliki 2 konsekuensi, antara lain sebagai berikut :
1) Akuntan hanya memperhitungkan segala sesuatu yang hanya dapat dinyatakan
dalam mata uang serta mengabaikan informasi yang tidak dapat disajikan
dalam satuan mata uang.
2) Mengabaikan kenyataan bahwa daya beli mata uang tidak selamanya sama
karena adanya inflasi.
5. Konservatif
Konsep ini digunakan untuk melaporkan nilai yang tinggi untuk kewajiban dan beban
serta nilai yang terendah untuk aset dan pendapatan.
6. Harga Perolehan
Konsep ini menjelaskan bahwa aset dicatat berdasarkan jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan pada saat memperoleh sesuatu, sedangkan kewajiban dicatat
berdasarkan pada jumlah uang yang akan diterima dari pertukaran atas kewajiban.
7. Penandingan antara pendapatan dan beban
Konsep ini menjelaskan bahwa pendapatan diakui pada suatu periode tertentu sesuai
prinsip pengakuan pendapatan secara bersamaan dengan pengakuan beban. Artinya
beban harus diakui pada periode dimana pendapatan diakui.
8. Dasar Akrual
Konsep ini menjelaskan bahwa pengakuan pendapatan dilakukan pada saat suatu
manfaat itu diperoleh, bukan pada saat kas diterima. Sedangkan, pengakuan beban
dilakukan pada saat manfaat diterima, bukan pada saat kas dibayarkan.
9. Pengungkapan penuh
Konsep ini mengharuskan pengungkapan informasi sesuai dengan kebutuhan
informasi dari mayoritas pembaca laporan keuangan.
10. Substansi mengungguli bentuk
Hakikat dari sutau transaksi lebih penting dari bentuk hukum transaksi itu sendiri.
Penerapan substansi mengungguli bentuk dalan akuntansi konvensional adalah
closing leasing.
3
untuk entitas syari’ah. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK, antara lain
sebagai berikut :
1. Dasar Akrual
2. Materialitas dan Penggabungan
3. Saling hapus
4. Frekuensi Pelaporan
5. Informasi Komparatif
6. Konsistensi Penyajian
Oleh karena itu, laporan keuangan harus mampu memfasilitasi semua pihak yang
terikat dengan bank syari’ah. Laporan keuangan syari’ah yang lengkap terdiri dari komponen
– komponen berikut :
Laporan keuangan syari’ah harus disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK). Karena laporan keuangan syari’ah
tentunya memiliki perbedaan, meskipun ada beberapa aspek yang mungkin sama dengan
dengan bentuk laporan keuangan pada umumnya.
4
-- - -
Total Investasi xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Aktiva lainnya xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aktiva tetap (neto) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Total Aktiva xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
(Nama Bank)
Laporan Posisi Keuangan
Tahun20xx
Ekuitas pemilik
Modal disetor xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Cadangan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Laba ditahan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Total ekuitas xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
5
Investasi x.xxx.xxx x.xxx.xxx
x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Dikurangi
Keuntungan rekening investasi tidak terbatas
xxx.xxx xxx.xxx
sebelum bagian bank sebagai mudharib
Bagian bank sebagai mudharib (xxx.xxx) (xxx.xxx)
keuntungan rekening investasi tidak terbatas
(xxx.xxx) (xxx.xxx)
sebelum pajak
Bagian bank pada pendapatan dari investasi x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Pendapatan bank dari investasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Bagian keuntungan bank dari rekening
xxx.xxx xxx.xxx
investasi terbatas sebagai mudharib
Fee bank sebagai agen investasi untuk
xxx.xxx xxx.xxx
investasi terbatas
Pendapatan dan jasa-jasa perbankan x.xxx x.xxx
Pendapatan lain-lain x.xxx x.xxx
Total pendapatan bank xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya umum dan administrasi (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
Depresiasi (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
Pendapatan neto sebelum pajak x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Provisi untuk zakat (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx)
Pendapatan neto sebelum saham minoritas x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Saham Minoritas (x.xxx) (x.xxx)
Pendapatan neto x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Modal Cadanga
Unit
Disetor n Unit Laba
Uraian Moneter Total
Unit Moneter Ditahan
Umum
Moneter Yang Sah
Saldo per xxxx xxx.xxx.xx xxx.xxx.xx
(tahun) x - - - x
Emisi () saham - -
Pendapatan neto x.xxx.xxx x.xxx.xxx
Keuntungan (x.xxx.xxx
dibagikan ) (x.xxx.xxx)
Transfer ke (x.xxx.xxx
cadangan xxx.xxx xxx.xxx ) -
6
dibagikan )
Transfer ke
cadangan xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx -
7
Penurunan pada aktiva lain xx.xxx.xxx
Penurunan arus kas dari kegiatan pembiayaan xx.xxx.xxx
(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (tahun)
(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Untuk Tahun yang Berakhir xxxx (tahun) dengan xxxx (tahun lalu)
8
xxxx (tahun)
xxxx (tahun)
Uraian Unit
Unit Moneter
Moneter
Saldo Awal
Pinjaman kebajikan xxx.xxx xxx.xxx
Sumber-sumber dana qardhul hasan xxx.xxx xxx.xxx
Alokasi dari rekening koran xxx.xxx xxx.xxx
Alokasi dari pendapatan yang dilarang syari'ah
xxx.xxx xxx.xxx
(haram)
Sumber di luar bank xxx.xxx xxx.xxx
Total sumber dana selama tahun ini xxx.xxx xxx.xxx
1. Jenis aktiva produktif, sektor ekonomi, dan jumlah aktiva produktif masing – masing
2. Jumlah aktiva produktif yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
3. Kedudukan bank dalam pembiayaa bersama dan besarnya porsi yang dibiayai
4. Jumlah aktiva produktif yang telah direktrukturisasi informasi lain tentang aktiva
produktif yang direktrukturisasi selama periode berjalan
5. Klasifikasi aktva produktif menuru jangka waktu, kualitas aktiva produktif, valuta dan
tingkat bagi hasil rata – rata
6. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian dan penghapusan aktiva produktif yang
diberikan dalam tahunyang bersangkutan yang menunjukan saldo awal, penyisihan
selama tahun berjalan, penghapusan selam tahun berjalan, pembayaran aktiva
produktif yang telah dihapus bukukan dan saldo penyisihan pada akhir tahun
7. Kebijakan dan metode akuntansi penyisihan (penghapusan aktiva produktif
bermasalah)
8. Metode yang digunakan untuk menentukan penyisihan khusus dan umum
9. Kebijakan, manajemen dan pelaksanaan pengendalian resiko portofolio aktiva
produktif
10. Besarnya aktiva produktif bermasalah dan penyisihannya untuk sektor ekonomi
9
11. Saldo aktiva yang sudah diaktifkan
1. Relevan
Syarat ini merupakan syarat yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
sehingga setiap pengungkapan informasi harus relevan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Dapat Diandalkan
Syarat ini berhubungan dengan tingkat keandalan informasi yang dihasilakn dalam
syarat ini haruslah memiliki penyajian laporan yang wajar, objektif, dan netral
3. Dapat Dibandingkan.
Informasi keuangan harus dapat dibandingkan antara lembaga keuangan syari’ah
untuk dapat mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan serta
juga dapat menjadi bahan evaluasi keuangan dan perubahan posisi keuangan secara
relatif.
4. Konsisten
Metode yang digunakan untuk perhitungan dan pegungkapan laporan keuangan
syari’ah haruslah sama untuk periode – periode pelaporan.
5. Dapat Dimengerti
Informasi yang disajikan dapat dimengerti dengan mudah bagi semua pihak pengguna
laporan keuangan seperti hadist Nabi Muhammad SAW bahwa setiap muslim harus
memberikan informasi sesuai dengan kemampuan merekka untuk dimengerti.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga yang mengeluarkan produk syariah
dan mendapatkan izin sebagai lembaga keuangan syariah. Suatu lembaga syariah harus
memiliki unsur yang telah ditetapkan secara syariah dalam membuat laporan keuangan
syariah yang harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh standar akuntansi
keuangan syariah. Tujuan akuntansi keuangan bagi bank dan lembaga akuntansi syariah dapat
dilihat di SFA Nomor 1 AAOIFI (2002) yaitu akuntansi keuangan menyediakan informasi
yang berkaitan dengan posisi keuangan perubahan posisi keuangan suatu entitas syriah
sehingga berguna dalam pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan. Komponen
komponen dalam laporan keuangan syariah antara lain:
11
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2018. Penyajian Laporan Keuangan Syariah (revisi 2016).
Jakarta: IAI
AAOIFI. (2002). Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institutions.
Bahrain: Manama.
IAI. (2006). Exposure Draft PSAK Syariah (101-106). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Bank Indonesia. (2003). Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta: Bank
Indonesia.
12