Anggota Kelompok :
1.Sella Silvi Rosiliawati (2003101001)
2. Neneng Fajar Astuti (2003101008)
3. Yola Diva Amanda (2003101023)
4. Ardy Kurniawan Hidayatullah (2003101026)
5. Intan Windyar Handono Putri (2003101030)
DOSEN PENGAMPU:
PUJI NURHAYATI, SE.,M.SI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PGRI MADIUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Puji Nurhayati,
SE.,M.Si. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Akuntansi Syariah.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca dan juga bagi
penulis. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan penulisan
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi kejadian dan transaksi hingga pen
yajian dalamlaporan keuangan, memerlukan sebuah kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.Kerangka dasar atau kerangka konseptual akuntansi, adalah
suatu sistem yang melekat dengan tujuan-tujuan serta sifat dasar yang mengarah pada
standar yang konsisten dan terdiri atas sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi dan
laporan keuangan.
Dalam makalah ini kami akan membahas kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan syariah. Pembahasan diawali dengan diskusi tentang
perkembangan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah dan
diikuti dengan tujuannya Pemakaian laporan keuangan syariah tujuan laporan keuangan
asumsi dasar unsur-unsur laporan keuangan, dan pengakuan serta pengukuran unsur-
unsur laporan keuangan tersebut tidak relevansi bab ini adalah sebagian dasar dalam
memahami landasan yang digunakan oleh penyusun standar dalam membuat standar
akuntansi standar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan sebelumnya maka
disusunlah rumusan masalah sebagai berikut.
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui bagaimana kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan syariah ?
b. Untuk mengetahui bagaimana tujuan kerangka dasar dari laporan keuangan
syariah ?
c. Untuk mengetahui pemakaian dan kebutuhan informasi, transaksi Syariah dan
asas transaksi Syariah ?
d. Untuk mengetahui tujuan laporan keuangan ?
4
e. Untuk mengetahui asumsi dasar dari laporan akuntansi syariah ?
f. Untuk mengetahui karakteristik kualitatif laporan keuangan ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Transaksi syariah didasarkan pada paradigma dasar bahwa alam semesta
diciptakan oleh tuhan sebagai amanah dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat
manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual. Substansinya
adalah bahwa setiap aktivitas umat manusia memilliki akuntabilitas dan nilai illahiah
yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk,
benar dan salahnya aktivitas usaha. Dengan cara ini, akan terbentuk integritas yang
akhirnya akan membentuk karakter tata kelola yang baik (Good Governance) dan disiplin
pasar (market discipline) yang baik.
7
5. Univeralisme, dimana esensinya dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk semua pihak
yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan sesuai dengan
semangat kerahmatan semesta.
Karakteristik Transaksi Syariah
Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi syariah
harus memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain :
1. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling rida.
2. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik.
3. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai
komoditas.
4. Tidak mengandung unsur riba
5. Tidak mengandung unsur kezaliman
6. Tidak mengandung unsur maysir
7. Tidak mengandung unsur gharar
8. Tidak mengandung unsur haram
9. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang, karena keuntungan yang didapat dalam
kegiatan usaha terkait dengan resiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai
dengan prinsip al-ghunnah (no gain without accompanying risk).
10. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk
keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak di perkenankan
menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta tidak menggunakan dua
transaksi bersamaan yang berkaitan dalam satu akad.
11. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa
penawaran (ihktiar).
12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suao menyuap (risywah).
8
(obligation) fungsi social entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat,
infak, sedekah, dan wakaf.
Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bagi pengguna laoran
keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk pelaporan dan pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang diamanahi kepadanya.
1. Laporan Posisi Keuangan syariah, laporan ini menyajikan informasi tentang sumber
daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta
kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Laporan ini berguna untuk
memprediksi kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Atau sering disajikan
sebagai neraca.
2. Informasi Kinerja Entitas Syariah, laporan ini digunakan untuk menilai perubahan
potensial dari sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.
Laporan ini sering disajikan dalam bentuk laporan laba rugi.
3. Laporan Perubahan Ekuitas, laporan ini dapat disusun berdasarkan definisi dana
seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja, asset likuid atau kas. Melalui
laporan ini dapat diketahui mengenai aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi
selama periode pelaporan.
4. Informasi lain, seperti laporan yang menjelaskan tentang pemenuhan fungsi social
entitas syariah. Merupakan informasi yang tidak diatur secara khusus tetapi relevan
bagi pengambilan keputusan sebagian besar penggun alaporan keuangan.
5. Catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan yang
relevan termask pengungkapan tentang risiko danketidakpastian yang memengaruhi
entitas. Selain itu informasi mengenai segmen industry dan geografi serta pengaruh
perubahan harga dapat disajikan pada catatan ini,
Asumsi Dasar
Setelah PSAK Nomor 59 tentang Akuntansi Bank Syariah dikeluarkan, maka
Asumsi Dasar konsep akuntansi bank syariah tidak berbeda dengan asumsi dasar konsep
akuntansi keuangan secara umum, yaitu:
1) Dasar Akrual, yaitu pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
(dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatatdalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan,dan
9
2) Kelangsungan Usaha, yaitu laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi
kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.
11
c. hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporal adalah bagian bagi
hasil pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama
entitas syariah dalam satu periode laporan keuangan.
2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial meliputi laporan
sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana
kebijakan.
3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
khusus entitas Syariah tersebut.
Pengukuran unsur laporan keuangan
Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Biaya historis (historical cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut
pada saat perolehan.
2. Biaya kini ( current cost)
Aset dinilai dalam jumlah kas ( atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aset
yang sama atau setara aset diperoleh sekarang.
3. Nilai realisasi/ penyelesaian ( realizable / settlement value)
Aset dinyatakan dalam jumlah kas ( atau setara kas ) yang dapat diperoleh
sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal).
Laporan keuangan entitas syariah (ED PSAK 101 (REVISI 2014))
Sesuai dengan ED PSAK 101 (Revisi 2014) , laporan keuangan ini disajikan oleh
entitas yang melakukan transaksi Syariah pada anggaran dasarnya tidak terminologi
dalam PSAK ini dapat digunakan oleh entitas yang berorientasi laba Sedangkan untuk
entitas yang tidak berorientasi laba atau memiliki untuk ekuitas yang berbeda perlu
menyesuaikan deskripsi pada beberapa pos keuangan.
Komponen laporan keuangan entitas Syariah terdiri atas :
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode.
4. Laporan arus kas selama periode.
5. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode.
6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama periode.
7. Catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya.
9. Laporan ke posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas
Syariah menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau melakukan
penyajian kembali pas laporan keuangan atau ketika entitas Syariah mereklasifikasi pos
dalam laporan keuangan.
Laporan Keuangan Bank Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))
12
Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan.
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
c. Laporan perubahan ekuitas.
d. Laporan arus kas.
e. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil.
f. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat.
g. Laporan sumber dana dan penggunaan dana kebijakan: dan
h. Catatan atas laporan keuangan
Laporan Keuangan Asuransi (ED PSAK 101 (Revisi 2014))
Laporan keuangan asuransi syariah yang lengkap terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan.
b. Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru'.
c. Laporan perubahan dana tabarru.
d. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
e. Laporan perubahan ekuitas .
f. Laporan arus kas.
g. Laporan sumber dana penyaluran dana zakat.
h. Laporan sumber dana dan penggunaan dana kebijakan: dan
i. Catatan atas laporan keuangan
13
4. Tujuan jika diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan pengguna serta
meningkatkan pemahaman informasi akuntansi sehingga akhirnya akan meningkatkan
kepercayaan atas lembaga keuangan syariah.
5. Penetapan tujuan yang mendukung penyusunan standar akuntansi yang konsisten. Ini
seharusnya dapat meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan.
Akuntansi syariah memberikan penekanan kepada dua hal, yaitu akuntabilitas dan
pelaporan. Akun tabilitas tercermin melalui tauhid bahwa segala sesuatu didalam dunia
ini harus berjalan sesuai dengan aturan Allah SW, dan melalui fungsi manusia sebagai
khalifah Allah di bumi. Pada saat yang sama, akuntansi merupakan bentuk
penanggungjawaban manusia kepada Allah dimana seluruh aturan dalam melakukan
kegiatan bisnis dan personal harus sesuai dengan aturan Allah SWT
14
1. Relevan, syarat ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan sebagai alasan
utama disusunnya laporan keuangan.
2. Dapat diandalkan. Syarat ini berhubungan dengan tingkat keandalan informasi yang
dihasilkan hal ini tidak berarti harus akurat secara absolut, tetapi dapat diandalkan sesuai
dengan kondisi yang melekat pada transaksi termasuk penggunaan cara/metode untuk
perhitungan dan/atau pengungkapan dari suatu transaksi.
3. Dapat dibandingka. Informasi keuangan dapat dibandingkan antara lembaga keuangan
syariah dan diantara dua periode akuntansi yang berbeda bagi lembaga keuangan yang
sama.
4. Konsisten, metode yang akan digunakan untuk perhitungan dang pengungkapan
akuntansi yang sama untuk dua periode penyaji laporan keuangan.
5. Dapat dimengerti. Informasi yang disajikan dapat dimengerti dengan mudah bagi rata-
rata pengguna laporan keuangan.
Perdebatan Para Pemikir Akuntansi mengenai Kerangka Akuntansi
1. Entitas unit akuntansi
Konsep inin diartikan bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang
terpisahdan harus dibedakan dengan pemiliknya atau dengan perusahaan lain.
2. Kegiatan usaha yang berkelanjutan
Konsep berkelanjutan ini dijelaskan “mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus
berlanjut dimasa yang akan datang”. Konsep ini memegang peranan yang besar dalam
standar akuntansi serta penyusunan laporan keuangan, karena konsep ini akan
berhubungan dengan konsep harga perolehan dan penilian aset tetap.
3. Periodisasi
Menurut konsep ini, adanya perubahan atas kekayaan perusahaan pada laporan keuangan
harus dijelaskan secara periodik.
4. Satuan mata uang
Proses perhitungan dan komunikasi aktivitas dalam perusahaan hanya mencatat yanf
dapat dihitung dengan satuan mata uang, dan secara implisit mengamsusikan bahwa daya
beli mata uang tersebut adalah stabil.
5. Konservatif
Merupakan konsep yang digunakan oleh akuntan untuk melaporkan nilai yang rendah
untuk aset dan pendapatan serta nilai yang tinggi untuk kewajiban dan beban.
6. Harga perolehan
Merupakan konsep dimana aset dicatat sejumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
pada saat memperoleh sesuatu, sedangkan liabilitas dicatat pada jumlah uang yang akan
diterima dari pertukaran atas liabilitas.
7. Penandingan antara pendapatan dan beban
Merupakan konsep dimana pendapatan diakui pada suatu periode tertentu sesuai prinsip
pengakuan pengdapatan secara bersamaan dengan pengakuan beban
8. Dasar akrual
Konsep ini mengatakan bahwa pengakuan pendapatan dilakukan saat suatu manfaat itu
diperoleh,bukan pada saat kas diterima.
9. Pengungkapan penuh
Konsep ini mengharuskan pengungkapan informasi sesuai dengan kebutuhan informasi
dari mayoritas pembaca laporan keuangan.
15
10. Subtansi mengungguli bentuk
Konsep ini diadopsi oleh akuntani bahwa hakikat dari suatu transaksi lebih penting dari
bentuk hukum transaksi itu sendiri.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akuntansi dikembangkan untuk mendukung ekonomi denganmengikuti
paradigma dari sitem ekonominya. Jadi, akuntansimemerlukan kerangka dasar untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan tidak tekecuali dalam akuntansi syariah. Ada berbagai
macam kerang ka dasar akuntansi. Yaitu: Keuangan dasar penyusunan dan penyajiann
laporan keuangan syariah (KDPPLKDS) menurut PSAK dan Konsep dasar
akuntansimenurut AAOIFI. Berbagai macam kerangka dasar akuntansi tersebut
memiliki perbedaan. KDPPLKDS menurut PSAK dan Konsep dasar akuntansimenurut
AAOIFI mempunyai perbedaan dalam segi paradigma, asas,karakteristik, bentuk laporan
keuangan, syarat laporan keuangan dll.
B. SARAN
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ini menyarankan untuk kepada pembaca
agar dapat mengambil sisi positif dari pembahasan yang menganai Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Kritik dan saran yang
membangun kami perlukan untuk kesempurnaan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18