Oleh :
Kelas VI F
i
PRAKATA
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Karena
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah dengan tema “Laporan
Keuangan Koperasi” dengan baik dan tepat waktu. Didalam makalah ini
membahas enam pokok pembahasan yaitu Pengertian Laporan Keuangan,
Susunan Laporan Keuangan, Pengguna Laporan Keuangan, Tujuan Laporan
Keuangan, Pengertian Kas dan Setara Kas, serta Analisis Laporan Keuangan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar dikemudian hari kami dapat menyusun
makalah lebih baik lagi.
Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan berbagai pihak serta
dapat memberi manfaat bagi para pembaca sekalian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................................................... 3
2.2 Susunan Laporan Keuangan Koperasi ................................................... 4
2.3 Pengguna Laporan Keuangan ……………………….............................14
2.4 Tujuan Laporan Keuangan …………………………............................. 17
2.5 Pengertian Kas dan Setara Kas………………....................................... 18
2.6 Analisis Laporan Keuangan ………………………............................... 18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki prinsip kekeluargaan, hal ini
dapat dilihat dari beberapa sektor, misalnya dilihat dari perkoperasian Indonesia.
Dimana koperasi-koperasi yang ada di Indonesia menggunakan sifat
kekeluargaan, yang memiliki tuuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi sendiri merupakan badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar
prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota
pada khususnya dan masyarakat sekitarnya, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi memiliki karakteristik
utama yang membedakannya dengan badan usaha lain yaitu adanya identitas
ganda (the dual identity of the member) pada anggotanya. Anggota koperasi
berperan sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented
firm). Perkoperasian di Indonesia seiring berjalannya waktu kian berkembang.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama
dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka
usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan koperasi. Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan
koperasi, karena koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan sosok guru.
Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan koperasi masih
menghadapi hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya
permodalan. Dengan demikian masih perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari
pemerintah agar keberadaan koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar
sebagai sosok guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 .
Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan
koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar. Pengelolaan yang
profesional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik dan
1
informasi yang relevan serta dapat diandalkan, untuk pengambilan keputusan
perencanaan dan pengendalian koperasi. Salah satu upaya tersebut adalah
pengembangan dari sistem informasi yang diperlukan untuk menumbuhkan
koperasi melalui akuntansi, khususnya merumuskan standar akuntansi keuangan
untuk koperasi dalam penyusunan laporan keuangannya. Laporan keuangan ini
akan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan koperasi yang disusun
berdasarkan PSAK, akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah
dipahami, mempunyai relevansi, keandalan, dan mempunyai daya banding yang
tinggi. Sebaliknya jika laporan keuangan koperasi disusun tidak berdasarkan
standar dan prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang tejadi selama periode tertentu dan Laporan Perubahan Modal
menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan modal perusahaan.
4
partisipasi anggota seperti pendapatan usaha simpan pinjam, dan pendapatan
operasional usaha dari non anggota seperti pendapatan pengadaan,
pendapatan operasi lainnya, sedangkan pendapatan bukan usaha seperti
pendapatan bunga bank, laba penjualan aktiva.
5
Beban Pokok
Beban Bunga Rp xxxx
Partisipasi Netto Anggota Rp xxxx
Rp xxxx
Beban operasi : Rp xxxx
Beban gaji Rp xxxx
Beban Penyusutan Peralatan Rp xxxx)
Beban Pemakaian Perlengkapan Rp xxxx
Beban Telp, Air, dan Listrik
Beban Administrasi dan Umum
Total Beban Operasi
2. Neraca
1. Aktiva Lancar, merupakan uang kas dan aktiva lainnya yang dapat segera
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan koperasi yang normal). Menurut Pedoman Umum
Akuntansi Koperasi (2001 800, jenis aktiva lancar lain adalah sebagai berikut:
1) Kas dan Bank Kas adalah alat uang tunai yang tersimpan dikoperasi,
sedangkan Bank adalah giro atau simpanan lain koperasi di suatu Bank
tertentu yang likuid.
2) Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat berharga
atau bentuk lain yang dapat dicairkan setiap saat.
3) Piutang usaha adalah tagihan koperasi kepada aon anggota sebagai akibat
transaksi bisnis koperasi dengan non anggota.
6
4) Piutang pinjaman anggota adalah tagihan koperasi akibat transaksi
pemberian pinjaman kepada anggota.
5) Piutang pinjaman non anggota adalah tagihan koperasi akibat transaksi
pemberian pinjaman kepada non anggota.
6) Piutang lain-lain adalah baik sebagai akibat dari transaksi pelayanan
koperasi kepada anggota maupun sebagai akibat transaksi bisnis koperasi
dengan non koperasi.
7)Penyisihan piutang tak tertagih adalah nilai tertentu sebagai pengurang
atas nilai nominal piutang sebagai resiko piutang tak tertagih, baik yang
ada di anggota maupun non anggota.
8) Persediaan adalah nilai kekayaan (aktiva) koperasi yang terinvestasikan
di dalam bentuk persediaan misalnya persediaan bahan atau barang
dalam rangka memberikan pelayanan kepada anggota dan berbisnis
dengan non anggota
9) Pendapatan akan diterima adalah berbagai jenis pendapatan koperasi
yang sudah dapat diakui sebagai pendapatan, tetapi belum diterima oleh
koperasi.
10) Piutang simpanan pokok yaitu piutang anggota atas sejumlah simpanan
pokok yang belum dibayar oleh anggota.
11) Piutang simpanan wajib adalah sejumlah piutang anggota atas simpanan
wajib yang belum dibayar oleh anggota.
2. Aktiva Tidak Lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun
atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang
termasuk aktiva tidak lancar adalah :
1) Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki koperasi yang phisiknya
Nampak (konkrit) meliputi tanah, bangunan, gedung, kantor, mesin,
inventaris, kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
2) Akumulasi penyusutan adalah nilai tertentu sebagai pengurang atas nilai
perolehan suatu aktiva tetap yang dimiliki koperasi, sebagai akibat dari
berlalunya waktu penggunaan
7
3) Aktiva Lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva koperasi
yang tidak dapat atau belum dimasukkan dalam klasifikasi klasifikasi
sebelumnya, misalnya gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian,
piutang jangka panjang dan sebagainya.
b. Kewajiban, adalah sejumlah dana yang dikuasai koperasi yang bersumber
dari pihak luar dan harus dikembalikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan Dalam kelompok ini juga termasuk dana yang berasal dari anggota
seperti tabungan anggota. Di dalam koperasi, kewajiban timbul dari transaksi
dengan anggota atau yang ada kaitan dengan anggota, dan transaksi dengan non
anggota. Penyajian kewajiban disajikan terpisah antara kewajiban dengan anggota
dan non anggota Perlakuan tersebut dianggap penting karena informasi semacam
ini dapat menjadi petunjuk penting tentangmanfaat yang diberikan oleh koperasi
kepada anggotanya. Kewajiban koperasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Kewajiban Lancar atau Hutang Jangka Pendek adalah kewajiban keuangan
koperasi yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca yang meliputi kewajiban pajak, beban
yang masih harus dibayar dan kewajiban lain- lain.
2. Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya Gatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun
sejak tanggal neraca), yang meliputi : hutang obligasi, Pinjaman Jangka Panjang
yang lain dan kewajiban jangka panjang lainnya
c. Ekuitas adalah sejumlah uang atau yang dapat disamakan dengan itu yang
benar-benar milik koperasi. Modal dipupuk dan diperoleh dari simpanan pokok,
simpanan wajib cadangan, donasi, dan modal penyertaan dari pihak luar.
1. Modal yang berasal dari anggota, yaitu :
1) Simpanan Pokok yaitu jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya,
yang wajib diserahkan kepada koperasi pada waktu masuk menjadi anggota.
Jenis simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2) Simpanan Wajib yaitu jumlah simpanana tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib ini
8
dapat diambil kembali dengan cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran
dasar, anggaran rumah tangga, dan keputusan rapat anggota
2. Modal Sumbangan yaitu sejumlah uang atau barang modal yang dapat
dinilai dengan uang, yang dapat diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan
tidak mengikat. Modal sumbangan ini tidak dapat dibagikan kepada anggota
selama koperasi belum dibubarkan.
3. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat nilai
dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat
struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.
4. Cadangan adalah bagian dari sisa hasiLusaha (SHU) yang disisihkan oleh
koperasi untuk suatu tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau
ketetapan rapat anggota. Biasanya cadangan dibuat untuk persiapan melakukan
pengembangan usaha, investasi baru, atau antisipasi terhadap kerugian usaha.
5. Modal yang berupa sisa hasil usaha tahun berjalan dan tahun sebelumnya
yang belum dibagikan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dibawah ini merupakan contoh format neraca
untuk koperasi :
Koperasi Kredit "X"
Neraca
Periode 31 Desember 2015
Aktiva Lancar :
Kas Rp xxxx
Rp xxxx
Piutang Anggota
Rp xxxx
Perlengkapan Kantor
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor
Rp xxxx
Akumulasi Peralatan Kantor Rp xxxx)
Rp xxxx
Total aktiva Tetap
Rp xxxx
Total Aktiva
Kewajiban Lancar
Utang Usaha
Rp xxxx
9
Simpanan Sukarela Rp xxxx
Rp xxxx
Utang Dunga
Rp xxxx
Total Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Bank Rp xxxx
Total Kewajiban Jangka Panjang
Rp xxxx
Ekuittas Koperasi
Simpanan Pokok
Rp xxxx
Simpanan Wajib Rp xxxx
Rp xxxx
SHU Periode berjalan
Total Ekuittas Koperasi
Rp xxxx
Total Kewajiban dan Ekuitas
Rp xxxx
Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan atau penurunan bersih kas
dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki
perusahaan sampai dengan akhir periode. Laporan arus kas digunakan oleh
manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung
dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan
datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditor dan investor dalam
10
menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam nenghasilkan laba
(keuntungan). Pada dasarnya ada beberapa motif (dorongan) yang
menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas. Dorongan-dorongan
inilah yang menentukan jumlah kas yang harus dimiliki perusahaan. Motif-
motif tersebut, antara lain:
a. Motif transaksi (Transaction Motive)
11
c. Arus kas dari kegiatan keuangan/pendanaan, yaitu mencakup penerimaan
dari penerbitan surat berharga ekutas dan hutang, dan pembayaran untuk
deviden serta penebusan surat berharga hutang.
Data ini diperoleh dari buku besar yang digunakan sebagai informasi
tambahan untuk menentukan kas yang diperoleh atau digunakan selama
periode tertentu.
Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menyajikan laporan arus kas
yaitu:
a. Metode Langsung
Dengan metode tidak langsung laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan dari kas, penangguhan atau
12
akrual dari penerimaan atau penbayaran kas untuk operasi dimasa lalu
dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan
arus kas investasi atau pendanaan.
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Poin yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
13
1. Umum
Bagian umum terdiri dari pendirian dan informasi umum koperasi yang
berisi tanggal berdirinya koperasi, domisili koperasi, susunan pengurus
koperasi, anggaran dasar beserta perubahannya, ruang lingkup kegiatan
entitas kopearsi.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2. Manajemen Perusahaan
a. Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik
14
b. Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan,
divisi, bagian, atau segmen tertentu
c. Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan,
divisi, bagian atau segmen
d. Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab
e. Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu
tidaknya diambil kebijaksanaan baru
f. Mematuhi ketentuan dalam Undang-Undang, peraturan, AD, pasar
modal, dan lembaga regulator lainnya.
3. Investor
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
b. Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan
c. Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang
4. Kreditur dan Banker
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
b. Menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang
kredit yang akan diberikan
c. Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang akan diperoleh
dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan
d. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan
sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit
e. Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang
sudah disepakati
5. Pemerintah dan Regulator
a. Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang baru dibayar
b. Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru
c. Menilai perusahaan apa memerlukan bantuan atau tindakan lain
d. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang ditetapkan
e. Bagi lembaga pemerintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan
data dan statistik
6. Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis
15
Laporan keuangan sangat penting bagi para analis, akademis dan juga
lembaga-lembaga data bisnis sebagai bahan atau sumber informasi primer
yang akan diolah sehingga akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi analisa, ilmu pengetahuan dan komoditi informasi.
16
mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur kativitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Karyawan, tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan
kesempaatn kerja
h. Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara seperti pemberian kontribusi pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
17
Laporan keuagan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
18
mengubah angka-angka laporan keuangan tersebut ke dalam format yang
dibutuhkan (informasi) untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan.
1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Menurut Hery (2012:17) analisis laporan keuangan komparatif
dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan
arus kas secara berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis
ini meliputi penelaahan atas perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun
yang satu ke tahun berikutnya, atau selama beberapa tahun. Analisis
laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal, yaitu
membandingkan saldo-saldo akun yang ada dalam laporan keuangan dari
satu perusahaan untuk beberapa tahun yang berbeda.
2. Analisis Laporan Keuangan Common-size
Menurut Hery (2012:20) dalam analisis laporan keuangan common-
size, seluruh akun dinyatakan dalam persentase dan tidak ditunjukkan
jumlah moneternya. Dalam analisis neraca, total aktiva atau total
kewajiban ditambah total ekuitas dinyatakan sebagai 100 persen. Prosedur
yang ada dalam analisis laporan keuangan common-size disebut juga
sebagai analisis vertikal karena melakukan evaluasi akun dari atas ke
bawah (dari bawah ke atas) dalam laporan keuangan tersebut.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
transaksi transaksi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu penusahaan pada periode tertentu. Sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007 yang berlaku di Indonesia (PSAK No. 27 tahun 2007),
laporan keuangan koperasi terdiri dari Perhitungan Hasil Usaha, Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Pemakaian laporan keuangan meliputi para investor dan calon
investor, kreditor (pemberi pinjaman), pemsok, kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan, dan masyarakat, dan
shareholder (para pemegang saham). Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Juan dan
Wahyuni (2001:171) istilah arus kas didefinisikan sebagai arus kas masuk dan
arus kas keluar serta setara kas, dan setara kas adalah investasi jangka pendek
yang bersifat sangat likuid dan dapat dengan cepat diubah menjadi sejumlah
tertentu kas tanpa risiko perubahan nilai yang signifikan. Dalam analisis laporan
keuangan terdapat 2 analisis yaitu analisis laporan keuangan komparatif dan
analisis laporan keuangan common-size.
1.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca baik itu mahasiswa
ataupun yang berkepentingan lainnya. Selain itu semoga dengan makalah ini
dapat menambah wawasan kita tentang laporan keuangan koperasi, sehingga
dapat membantu para investor maupun manajemen dalam pengambilan keputusan
dengan melakukan suatu anlisis pada laporan keuangan demi mengetahui
bagaiamana kinerja pada koperasi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21