Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AKUNTANSI

KOPERASI DAN UMKM


KELOMPOK 2
“LAPORAN KEUANGAN KOPERASI”

Oleh :
Kelas VI F

1. Ni Luh Putu Indah Trisna Dewi (1517051031)


2. Putu Ayu Sugiarti Kusuma Wardani (1517051111)
3. Rina Cahyani (1517051158)
4. A.A Istri Sri Wulan Darmayanti (1517051260)

Universitas Pendidikan Ganesha


Akuntansi Program S1
Singaraja
2018

i
PRAKATA
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Karena
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah dengan tema “Laporan
Keuangan Koperasi” dengan baik dan tepat waktu. Didalam makalah ini
membahas enam pokok pembahasan yaitu Pengertian Laporan Keuangan,
Susunan Laporan Keuangan, Pengguna Laporan Keuangan, Tujuan Laporan
Keuangan, Pengertian Kas dan Setara Kas, serta Analisis Laporan Keuangan.

Kami yakin meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi


pasti masih ada kekurangan-kekurangan yang terdapat pada makalah yang kami
susun ini, karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar dikemudian hari kami dapat menyusun
makalah lebih baik lagi.

Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan berbagai pihak serta
dapat memberi manfaat bagi para pembaca sekalian.

Singaraja, 06 Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PRAKATA ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................................................... 3
2.2 Susunan Laporan Keuangan Koperasi ................................................... 4
2.3 Pengguna Laporan Keuangan ……………………….............................14
2.4 Tujuan Laporan Keuangan …………………………............................. 17
2.5 Pengertian Kas dan Setara Kas………………....................................... 18
2.6 Analisis Laporan Keuangan ………………………............................... 18

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 19
3.2 Saran .............................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki prinsip kekeluargaan, hal ini
dapat dilihat dari beberapa sektor, misalnya dilihat dari perkoperasian Indonesia.
Dimana koperasi-koperasi yang ada di Indonesia menggunakan sifat
kekeluargaan, yang memiliki tuuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi sendiri merupakan badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar
prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota
pada khususnya dan masyarakat sekitarnya, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi memiliki karakteristik
utama yang membedakannya dengan badan usaha lain yaitu adanya identitas
ganda (the dual identity of the member) pada anggotanya. Anggota koperasi
berperan sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented
firm). Perkoperasian di Indonesia seiring berjalannya waktu kian berkembang.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama
dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka
usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan koperasi. Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan
koperasi, karena koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan sosok guru.
Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan koperasi masih
menghadapi hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya
permodalan. Dengan demikian masih perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari
pemerintah agar keberadaan koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar
sebagai sosok guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 .
Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan
koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar. Pengelolaan yang
profesional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik dan

1
informasi yang relevan serta dapat diandalkan, untuk pengambilan keputusan
perencanaan dan pengendalian koperasi. Salah satu upaya tersebut adalah
pengembangan dari sistem informasi yang diperlukan untuk menumbuhkan
koperasi melalui akuntansi, khususnya merumuskan standar akuntansi keuangan
untuk koperasi dalam penyusunan laporan keuangannya. Laporan keuangan ini
akan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan koperasi yang disusun
berdasarkan PSAK, akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah
dipahami, mempunyai relevansi, keandalan, dan mempunyai daya banding yang
tinggi. Sebaliknya jika laporan keuangan koperasi disusun tidak berdasarkan
standar dan prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Pada latar belakang diatas didapat rumusan masalah diantaranya :
1. Apa pengertian dari laporan keuangan?
2. Bagaimana susunan laporan keuangan pada koperasi?
3. Siapa saja pengguna laporan keuangan pada koperasi ?
4. Bagaimana tujuan laporan keuangan ?
5. Apa pengertian dari kas dan setara kas ?
6. Bagaimana cara analisis laporan keuangan ?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Makalah ini dibuat dengan tujuan diantaranya :
1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui dan memahami susunan laporan keuangan pada
koperasi.
3. Untuk mengetahui para pengguna laporan keuangan pada koperasi.
4. Untuk mengetahui tujuan laporan keuangan.
5. Untuk mengetahui pengertian dari kas dan setara kas.
6. Untuk mengetahui apa saja analisis laporan keuangan koperasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Setiap perusahaan baik kecil atau besar sudah tentu memiliki laporan
keuangan yang digunakan untuk mengukur hasil kinerjanya. Adapun pengertian
laporan keuangan menurut para ahli, antara lain :
1. Menurut Harahap (2001: 105) menyatakan bahwa, "laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu atau jangka waktu tertentu".

2. Menurut Baridwan (1992 17) menyatakan bahwa, "laporan keuangan


merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu
ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
buku yang bersangkutan".

3. Menurut Haryono Jusup (2002:11) dalam buku "Dasar dasar Akuntansi


menyebutkan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi. Dalam
definisi ini disebutkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang
meliputi pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisaan data keuangan dari suatu organisasi.

4. Dalam Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntansi Indonesia,


Jakarta 1974) dikatakan bahwa laporan keuangan adalah neraca dan
perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dianut dalam
lampiran - lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-
dana

5. Menurut Munawir (1986:5) dalam buku "Analisis Laporan Keuangan"


menyebutkan laporan keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang terdiri
dari Neraca dan Perhitungan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Modal,
dimana Neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu
penusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan Perhitungan Laba Rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya

3
yang tejadi selama periode tertentu dan Laporan Perubahan Modal
menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan modal perusahaan.

6. Menurut Jumingan (2006) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada


dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan dengan
kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

Dari berbagai definisi tersebut maka dapat disimpulkan laporan keuangan


merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi transaksi keuangan
yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu penusahaan pada
periode tertentu.

2.2 Susunan Laporan Keuangan Koperasi


Laporan keuangan koperasi adalah laporan secara sistematis keadaan
keuangan suatu koperasi dan merupakan sumber informasi keuangan kepada
pihak yang membutuhkan baik di pihak interm maupun ekstern. Sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan tahun 2007 yang berlaku di Indonesia (PSAK No.
27 tahun 2007), laporan keuangan koperasi terdiri dari Perhitungan Hasil Usaha,
Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
1. Perhitungan Hasil Usaha

Perhitungan hasil usaha adalah suatu laporan yang menunjukkan


kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi
atau satu tahun. Laporan hasil usaha harus merinci hasil usaha yang berasal dari
anggota dan laba yang diperoleh dari aktivitas koperasi dengan bukan anggota.
Untuk mengetahui SHU yang diperoleh koperasi selama suatu periode, hitunglah
SHU itu dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama satu
periode dari pendapataa yang diperolehnya dalam periode yang sama.
a. Pendapatan Usaha, merupakan sejumlah uang atau yang dapat di samakan
dengan itu yang diperoleh koperasi dari hasil operasional usaha maupun
bukan usaha. Pendapatan dari hasil operasional usaha dari anggota

4
partisipasi anggota seperti pendapatan usaha simpan pinjam, dan pendapatan
operasional usaha dari non anggota seperti pendapatan pengadaan,
pendapatan operasi lainnya, sedangkan pendapatan bukan usaha seperti
pendapatan bunga bank, laba penjualan aktiva.

b. Beban biaya, merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan koperasi untuk


membiayai kegiatan operasionalnya. Beban usaha adalah beban beban yang
secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan aktivitas usaha
koperasi, beban usaha terdiri dari

 Beban Operasional, merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan


koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan
kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban
seperti beban listrik, beban telepon, beban gaji pegawai, beban transportasi
dan lain senbagainya.

 Beban Pemasaran, merupakan beban usaha yang meliputi semua biaya


dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan
jasa. Beban pemasaran meliputi penggunaan barang dan jasa, beban umum,
beban administrasi untuk kegiatan pemasaran dan advertensi.

 Beban Administrasi dan Umum Beban, adalah beban usaha yang


terdapat di dalam lingkunagan kantor administrasi koperasi, serta biaya-
biaya lain yang sifatnya untuk keperluan koperasi secar keseluruhan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dibawah ini merupakan contoh format


laporan perhitungan hasil usaha untuk koperasi :

Koperasi Kredit "X"


Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Periode 31 Desember 2015
Partisipasi Bruto Anggota :
Jasa Pinjaman Anggota Rp xxxx
Rp xxxx
Jasa Provisi Rp xxxx
Total Partisipasi Bruto Anggota Rp xxx)
Rp xxxx

5
Beban Pokok
Beban Bunga Rp xxxx
Partisipasi Netto Anggota Rp xxxx
Rp xxxx
Beban operasi : Rp xxxx
Beban gaji Rp xxxx
Beban Penyusutan Peralatan Rp xxxx)
Beban Pemakaian Perlengkapan Rp xxxx
Beban Telp, Air, dan Listrik
Beban Administrasi dan Umum
Total Beban Operasi

Sisa Hasil Usaha

2. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta, hutang


dan modal koperasi pada suatu periode pembukuan tertentu. Dalam neraca
dicantumkan jumlah dan sumber dana serta pos-pos alokasi sumber dana untuk
memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan
keuangan koperasi tersebut. Neraca memiliki tiga komponen utama yaitu:
a. Aktiva adalah pos-pos yang memuat pengalokasian dana yang dikuasai oleh
koperasi yang meliputi pos aktiva lancar, aktiva tetap, investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang Aktiva disajikan dalam neraca berdasarkan unutan
likuiditas, dimulai dari yang paling likuid sampai kepada aktiva yang tidak likuid.
Aktiva dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu :

1. Aktiva Lancar, merupakan uang kas dan aktiva lainnya yang dapat segera
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan koperasi yang normal). Menurut Pedoman Umum
Akuntansi Koperasi (2001 800, jenis aktiva lancar lain adalah sebagai berikut:
1) Kas dan Bank Kas adalah alat uang tunai yang tersimpan dikoperasi,
sedangkan Bank adalah giro atau simpanan lain koperasi di suatu Bank
tertentu yang likuid.
2) Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat berharga
atau bentuk lain yang dapat dicairkan setiap saat.
3) Piutang usaha adalah tagihan koperasi kepada aon anggota sebagai akibat
transaksi bisnis koperasi dengan non anggota.

6
4) Piutang pinjaman anggota adalah tagihan koperasi akibat transaksi
pemberian pinjaman kepada anggota.
5) Piutang pinjaman non anggota adalah tagihan koperasi akibat transaksi
pemberian pinjaman kepada non anggota.
6) Piutang lain-lain adalah baik sebagai akibat dari transaksi pelayanan
koperasi kepada anggota maupun sebagai akibat transaksi bisnis koperasi
dengan non koperasi.
7)Penyisihan piutang tak tertagih adalah nilai tertentu sebagai pengurang
atas nilai nominal piutang sebagai resiko piutang tak tertagih, baik yang
ada di anggota maupun non anggota.
8) Persediaan adalah nilai kekayaan (aktiva) koperasi yang terinvestasikan
di dalam bentuk persediaan misalnya persediaan bahan atau barang
dalam rangka memberikan pelayanan kepada anggota dan berbisnis
dengan non anggota
9) Pendapatan akan diterima adalah berbagai jenis pendapatan koperasi
yang sudah dapat diakui sebagai pendapatan, tetapi belum diterima oleh
koperasi.
10) Piutang simpanan pokok yaitu piutang anggota atas sejumlah simpanan
pokok yang belum dibayar oleh anggota.
11) Piutang simpanan wajib adalah sejumlah piutang anggota atas simpanan
wajib yang belum dibayar oleh anggota.
2. Aktiva Tidak Lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun
atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang
termasuk aktiva tidak lancar adalah :
1) Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki koperasi yang phisiknya
Nampak (konkrit) meliputi tanah, bangunan, gedung, kantor, mesin,
inventaris, kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
2) Akumulasi penyusutan adalah nilai tertentu sebagai pengurang atas nilai
perolehan suatu aktiva tetap yang dimiliki koperasi, sebagai akibat dari
berlalunya waktu penggunaan

7
3) Aktiva Lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva koperasi
yang tidak dapat atau belum dimasukkan dalam klasifikasi klasifikasi
sebelumnya, misalnya gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian,
piutang jangka panjang dan sebagainya.
b. Kewajiban, adalah sejumlah dana yang dikuasai koperasi yang bersumber
dari pihak luar dan harus dikembalikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan Dalam kelompok ini juga termasuk dana yang berasal dari anggota
seperti tabungan anggota. Di dalam koperasi, kewajiban timbul dari transaksi
dengan anggota atau yang ada kaitan dengan anggota, dan transaksi dengan non
anggota. Penyajian kewajiban disajikan terpisah antara kewajiban dengan anggota
dan non anggota Perlakuan tersebut dianggap penting karena informasi semacam
ini dapat menjadi petunjuk penting tentangmanfaat yang diberikan oleh koperasi
kepada anggotanya. Kewajiban koperasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Kewajiban Lancar atau Hutang Jangka Pendek adalah kewajiban keuangan
koperasi yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca yang meliputi kewajiban pajak, beban
yang masih harus dibayar dan kewajiban lain- lain.
2. Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya Gatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun
sejak tanggal neraca), yang meliputi : hutang obligasi, Pinjaman Jangka Panjang
yang lain dan kewajiban jangka panjang lainnya
c. Ekuitas adalah sejumlah uang atau yang dapat disamakan dengan itu yang
benar-benar milik koperasi. Modal dipupuk dan diperoleh dari simpanan pokok,
simpanan wajib cadangan, donasi, dan modal penyertaan dari pihak luar.
1. Modal yang berasal dari anggota, yaitu :
1) Simpanan Pokok yaitu jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya,
yang wajib diserahkan kepada koperasi pada waktu masuk menjadi anggota.
Jenis simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2) Simpanan Wajib yaitu jumlah simpanana tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib ini

8
dapat diambil kembali dengan cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran
dasar, anggaran rumah tangga, dan keputusan rapat anggota
2. Modal Sumbangan yaitu sejumlah uang atau barang modal yang dapat
dinilai dengan uang, yang dapat diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan
tidak mengikat. Modal sumbangan ini tidak dapat dibagikan kepada anggota
selama koperasi belum dibubarkan.
3. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat nilai
dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat
struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.
4. Cadangan adalah bagian dari sisa hasiLusaha (SHU) yang disisihkan oleh
koperasi untuk suatu tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau
ketetapan rapat anggota. Biasanya cadangan dibuat untuk persiapan melakukan
pengembangan usaha, investasi baru, atau antisipasi terhadap kerugian usaha.
5. Modal yang berupa sisa hasil usaha tahun berjalan dan tahun sebelumnya
yang belum dibagikan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dibawah ini merupakan contoh format neraca
untuk koperasi :
Koperasi Kredit "X"
Neraca
Periode 31 Desember 2015
Aktiva Lancar :
Kas Rp xxxx
Rp xxxx
Piutang Anggota
Rp xxxx
Perlengkapan Kantor
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor
Rp xxxx
Akumulasi Peralatan Kantor Rp xxxx)
Rp xxxx
Total aktiva Tetap
Rp xxxx
Total Aktiva
Kewajiban Lancar
Utang Usaha
Rp xxxx

9
Simpanan Sukarela Rp xxxx
Rp xxxx
Utang Dunga
Rp xxxx
Total Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Bank Rp xxxx
Total Kewajiban Jangka Panjang
Rp xxxx
Ekuittas Koperasi
Simpanan Pokok
Rp xxxx
Simpanan Wajib Rp xxxx
Rp xxxx
SHU Periode berjalan
Total Ekuittas Koperasi
Rp xxxx
Total Kewajiban dan Ekuitas
Rp xxxx

3. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus kas yaitu
mengenai perubahaan arus kas yang meliputi saldo awal kas dan saldo akhir
kas pada periode tertentu. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama
periode tertentu dan diklasifikasikan menurut:
a. Arus kas dari aktivitas operasi yang umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih,

b. Arus kas dari aktivitas investasi bertujuan untuk menghasilkan


pendapatan dan arus kas dimasa yang akan datang,

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan dan


pengeluaran kas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi ekuitas dan pinjaman badan usaha koperasi.

Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan atau penurunan bersih kas
dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki
perusahaan sampai dengan akhir periode. Laporan arus kas digunakan oleh
manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung
dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan
datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditor dan investor dalam

10
menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam nenghasilkan laba
(keuntungan). Pada dasarnya ada beberapa motif (dorongan) yang
menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas. Dorongan-dorongan
inilah yang menentukan jumlah kas yang harus dimiliki perusahaan. Motif-
motif tersebut, antara lain:
a. Motif transaksi (Transaction Motive)

Motif transaksi dimaksudkan bahwa perusahaan membutuhkan sejumlah


uang tunai untuk membiayai kegiatan sehari-hari, seperti untuk gajih dan
upah.
b. Motiv Berjaga-jaga (Safety Motive / Precautionary Motive)

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan


yang mungkin terjadi tetapi tidak jelas kapan akan terjadi, seperti
kerusakan mesin.
c. Motif Spekulasi ( Speculative Motive)

Motif spekulasi dimaksudkan untuk mengambil keuntungan kalau


kesempatan itu ada.
d. Motif Compensating Balance

Motif ini sebenarnya lebih merupakan keterpaksaan perusahaan akibat


meminjam sejumlah uang di bank.
Menurut Fess, dkk (1997:143) laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan
kas dan pengeluaran kas menurut tiga jenis kegiatan yaitu:
a. Arus kas dari kegiatan operasi, yang mencakup transaksi kas yang
dimaksudkan dalam penentuan laba bersih.

b. Arus kas dari kegiatan investasi, yang mencakup penerimaan dari


penjualan investasi dan aktiva tetap serta aktiva tidak lancar lainny, dan
pembayaran untuk perolehan investasi aktiva tetap dan aktiva tidak lancar
lainnya.

11
c. Arus kas dari kegiatan keuangan/pendanaan, yaitu mencakup penerimaan
dari penerbitan surat berharga ekutas dan hutang, dan pembayaran untuk
deviden serta penebusan surat berharga hutang.

Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang


penerapan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu.
Tujuan yang lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan
pemakai lainnya. Pada umumnya informasi yang digunakan untuk menyusun
laporan arus kas diperoleh dari tiga sumber yaitu:
1. Neraca Komparatif

Laporan ini memberikan informasi tentang jumlah perubahan aktiva,


kewajiban dan modal dari awal sampai akhir tahun.
2. Laporan Laba/Rugi

Laporan ini memberikan informasi tentang jumlah pendapatan yang


diperoleh dan digunakan dalam operasi dalam periode tertentu.
3. Data Transaksi Terseleksi

Data ini diperoleh dari buku besar yang digunakan sebagai informasi
tambahan untuk menentukan kas yang diperoleh atau digunakan selama
periode tertentu.
Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menyajikan laporan arus kas
yaitu:
a. Metode Langsung

Dalam metode langsun dilaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas


dari kegiatan operasi. Selisih diantara kedua jumlah tersebut adalah arus
kas arus kas bersih dari kegiatan operasi. Dengan kata lain metode
langsung mengurangi penerimaan kas operasi dengan pengeluaran kas
operasi.
b. Metode Tidak Langsung

Dengan metode tidak langsung laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan dari kas, penangguhan atau

12
akrual dari penerimaan atau penbayaran kas untuk operasi dimasa lalu
dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan
arus kas investasi atau pendanaan.
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi anggota adalah laporan yang yang menunjukkan manfaat


ekonomi yang diterima anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan
tersebut mencakup 4 unsur yaitu:
a. Manfaat ekonomi dari pmbeliaan barang atau pengadaan jasa bersama

b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama

c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi

d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha

Laporam promosi ekonomi anggota pada dasarnya merupakan suatu laporan


yang menunjukkan manfaat lebih yang diperoleh anggota dari koperasi dimana
mereka bergabung menjadi anggota.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Ferdiansyah (2007:108) catatan atas laporan keuangan harus


disajikan secara sistematis. Setiap akun dalam neraca laporan perubahan
ekuitas, lapora laba rugi, dan laporan arus kas harus berkaitan dengan
informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Hal-hal yang
dapat diperoleh dari catatan atas laporan keuangan adalah adalah sebagai
berikut:
a. Informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan serta kebijakan
akuntansi yang dipilih dan digunakan dalam perusahaan.

b. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan tetap tetap disajikan dalam laporan keuangan.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi


diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Poin yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:

13
1. Umum

Bagian umum terdiri dari pendirian dan informasi umum koperasi yang
berisi tanggal berdirinya koperasi, domisili koperasi, susunan pengurus
koperasi, anggaran dasar beserta perubahannya, ruang lingkup kegiatan
entitas kopearsi.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

Ikhtisar kebijakan akuntansi yang terdiri dari pernyataan kepatuhan, dasar


penyusunan laporan keuangan, termasuk dalam mata uang, transaksi
dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, kas dan setara kas,
pinjaman yang diberikan, property investasi, aset tetap, sisa hasil usaha,
cadangan penyisihan piutang, cadangan risiko dan cadangan umum,
pendapatan dan beban, penurunan nilai aset, perpajakan, tanggung jaawab
pengurus, dan perubahan kebijakan akuntansi.

2.3 Penggunaan Laporan Keuangan


Pemakaian laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor,
kreditor (pemberi pinjaman), pemsok, kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan, dan masyarakat, dan
shareholder (para pemegang saham). Pengguna laporan keuangan menurut
Harahap (2001:7) adalah sebagai berikut :
1. Pemilik Perusahaan
a. Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh dari manajemen.
b. Mengetahui hasil deviden yang akan diterima.
c. Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya
d. Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham
e. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa
datang
f. Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau
mengurangi investasi

2. Manajemen Perusahaan
a. Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik

14
b. Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan,
divisi, bagian, atau segmen tertentu
c. Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan,
divisi, bagian atau segmen
d. Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab
e. Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu
tidaknya diambil kebijaksanaan baru
f. Mematuhi ketentuan dalam Undang-Undang, peraturan, AD, pasar
modal, dan lembaga regulator lainnya.
3. Investor
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
b. Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan
c. Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang
4. Kreditur dan Banker
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
b. Menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang
kredit yang akan diberikan
c. Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang akan diperoleh
dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan
d. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan
sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit
e. Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang
sudah disepakati
5. Pemerintah dan Regulator
a. Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang baru dibayar
b. Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru
c. Menilai perusahaan apa memerlukan bantuan atau tindakan lain
d. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang ditetapkan
e. Bagi lembaga pemerintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan
data dan statistik
6. Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis

15
Laporan keuangan sangat penting bagi para analis, akademis dan juga
lembaga-lembaga data bisnis sebagai bahan atau sumber informasi primer
yang akan diolah sehingga akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi analisa, ilmu pengetahuan dan komoditi informasi.

Menurut Prastowo (2005 3-5). Para pemakai laporan keuangan ini


menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi
yang berbeda meliputi :
a. Investor, berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil
pengembang dari investasi yang dilakukan investor ini
memerlukan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menaikan, atau menjual investasi tersebut. Selain itu juga
mereka tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan
penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar
deviden.
b. Kreditor (pemberi pinjaman), tertarik dengan informasi keuangan
yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman
serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo
c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya, tertarik dengan informasi
keuagan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
Kreditor usaha lainnya berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek dibandingkan kreditor
d. Shareholder (para pemegang saham), berkepentingan dengan
informasi mengenai kemampuan perusahaan, pembagian
keuntungan yang akan diperoleh, penanaman untuk bussines plan
selanjutnya.
e. Pelanggan, berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahan, terutama kalau mereka terlibat
dalam perjanjian jangka panjang atau bergantung pada perusahaan.
f. Pemerintah, berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh
karenanya berkepntingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu,

16
mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur kativitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Karyawan, tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan
kesempaatn kerja
h. Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara seperti pemberian kontribusi pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.4 Tujuan laporan keuangan


Menurut IAI dalam “Standar Akuntansi Keuangan” (2004:4), tujuan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Selain itu, laporan keuangan juga bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva
dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan
dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
3. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan dan investasi.
4. Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercaya
kepadanya.

17
Laporan keuagan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

2.5 Pengertian Kas dan Setara Kas


Menurut Juan dan Wahyuni (2001:171) istilah arus kas didefinisikan
sebagai arus kas masuk dan arus kas keluar serta setara kas. Kas pada umumnya
terdiri atas kas dan rekening giro. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang
bersifat sangat likuid dan dapat dengan cepat diubah menjadi sejumlah tertentu
kas tanpa risiko perubahan nilai yang signifikan. Beberapa contoh setara kas
adaah deposito tetap berjangka pedek dan investasi dalam surat utang jangka
pendek. Ada dua metode pencatatan akuntansi, yaitu:
1. Cash basis adalah basis akutansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

2. Accrual basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi


dan peristiwa lainnya pada saat transaksi itu terjadi tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Menurut Smith dan Skousen (1987:243) kas merupakan aktiva lancar yang
paling likuid (cair) dan terdiri dari pos-pos yang beraku sebagai alat tukar dan
memberikan dasar bagi pengukuran akuntansi. Agar dapat dilaporkan sebagai kas
suatu pos harus tersedia setiap saat dan tidak dibatasi penggunaannya untuk
pembayaran kewajiban lancar. Pedoman umum untuk menentukan suatu pos
sebagai kas adalah dapat diterimanya pos tersebut sebagai deposito sebesar nilai
nominalnya pada sebuah bank atau lembaga keuangan lain.

2.6 Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan merupakan alat evaluasi untuk mendapatkan
data dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan
merupakan sumber informasi menngenai perusahaan yang tersedia untuk umum.
Agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan maka
pengguna laporan keuangan melakukan analisa atas laporan keuangan untuk

18
mengubah angka-angka laporan keuangan tersebut ke dalam format yang
dibutuhkan (informasi) untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan.
1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Menurut Hery (2012:17) analisis laporan keuangan komparatif
dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan
arus kas secara berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis
ini meliputi penelaahan atas perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun
yang satu ke tahun berikutnya, atau selama beberapa tahun. Analisis
laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal, yaitu
membandingkan saldo-saldo akun yang ada dalam laporan keuangan dari
satu perusahaan untuk beberapa tahun yang berbeda.
2. Analisis Laporan Keuangan Common-size
Menurut Hery (2012:20) dalam analisis laporan keuangan common-
size, seluruh akun dinyatakan dalam persentase dan tidak ditunjukkan
jumlah moneternya. Dalam analisis neraca, total aktiva atau total
kewajiban ditambah total ekuitas dinyatakan sebagai 100 persen. Prosedur
yang ada dalam analisis laporan keuangan common-size disebut juga
sebagai analisis vertikal karena melakukan evaluasi akun dari atas ke
bawah (dari bawah ke atas) dalam laporan keuangan tersebut.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
transaksi transaksi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu penusahaan pada periode tertentu. Sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007 yang berlaku di Indonesia (PSAK No. 27 tahun 2007),
laporan keuangan koperasi terdiri dari Perhitungan Hasil Usaha, Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Pemakaian laporan keuangan meliputi para investor dan calon
investor, kreditor (pemberi pinjaman), pemsok, kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan, dan masyarakat, dan
shareholder (para pemegang saham). Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Juan dan
Wahyuni (2001:171) istilah arus kas didefinisikan sebagai arus kas masuk dan
arus kas keluar serta setara kas, dan setara kas adalah investasi jangka pendek
yang bersifat sangat likuid dan dapat dengan cepat diubah menjadi sejumlah
tertentu kas tanpa risiko perubahan nilai yang signifikan. Dalam analisis laporan
keuangan terdapat 2 analisis yaitu analisis laporan keuangan komparatif dan
analisis laporan keuangan common-size.

1.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca baik itu mahasiswa
ataupun yang berkepentingan lainnya. Selain itu semoga dengan makalah ini
dapat menambah wawasan kita tentang laporan keuangan koperasi, sehingga
dapat membantu para investor maupun manajemen dalam pengambilan keputusan
dengan melakukan suatu anlisis pada laporan keuangan demi mengetahui
bagaiamana kinerja pada koperasi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Purnamawati I Gusti, Gede Adi Yuniarta. Akuntansi Dalam Pemberdayaan


Koperasi dan UMKM.
Sitio, Arifin.Tamba Halomoan. Chandra Kristiaji, Wisnu. Koperasi: Teori dan
Praktik. 2001. Erlangga. Jakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai