2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
2.5 Konsep-konsep yang Melandasi Bentuk, Isi, dan Susunan Laporan Keuangan ............ 28
REFERENSI ............................................................................................................................ 32
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Unit
Usaha dan Laporan Keuangannya” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengantar Akuntansi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Aeni Hidayah selaku dosen Pengantar
Akuntansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian waktunya untuk membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat dinantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan
karena dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan. Dalam
pengantar akuntansi, mahasiswa diajarkan mengenai bagaimana cara menyusun laporan
keuangan yang baik dan benar. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan mengenai bagaimana
cara menganalisis laporan keuangan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Dalam dunia bisnis, laporan keuangan juga sangat penting bagi para investor dan
kreditor karena dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang baik dan benar dapat meningkatkan kepercayaan para investor dan
kreditor terhadap perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menyusun laporan
keuangan dengan baik dan benar agar dapat memberikan informasi yang akurat mengenai
kinerja keuangan perusahaan.
Selain itu, laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau
kinerja keuangan perusahaan. Dengan memantau kinerja keuangan perusahaan secara
berkala, perusahaan dapat mengetahui apakah terdapat masalah dalam keuangan perusahaan
dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena
itu, perusahaan harus menyusun laporan keuangan secara berkala dan memantau kinerja
keuangan perusahaan secara teratur.
3. Bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar untuk suatu unit
usaha/perusahaan?
4. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan suatu
unit usaha/perusahaan?
5. Bagaimana cara memantau kinerja keuangan suatu unit usaha/perusahaan melalui
laporan keuangan?
6. Konsep-konsep apa saja yang melandasi bentuk, isi, dan susunan laporan keuangan?
7. Apa saja contoh laporan keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja
keuangan suatu unit usaha/perusahaan?
1.3 Tujuan
3. Membahas cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar untuk suatu unit
usaha/perusahaan.
6. Membahas konsep-konsep apa saja yang melandasi bentuk, isi, dan susunan laporan
keuangan.
Dengan tujuan tersebut, diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai unit usaha/perusahaan dan laporan keuangan serta memberikan manfaat bagi
pembaca dalam mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perusahaan memiliki arti sebagai
berikut:
1. Donald E. Kieso, et.al: Perusahaan adalah suatu entitas yang terpisah dari pemiliknya,
yang memiliki sumber daya dan melakukan aktivitas ekonomi, serta memiliki tujuan
untuk memperoleh laba.
2. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI): Perusahaan adalah suatu entitas yang memiliki
sumber daya, melakukan aktivitas ekonomi, dan memiliki tujuan untuk memperoleh
laba atau keuntungan.
3. Haryono Yusup: Perusahaan adalah suatu entitas yang memiliki sumber daya,
melakukan aktivitas ekonomi, dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu entitas
yang memiliki sumber daya, melakukan aktivitas ekonomi, dan memiliki tujuan untuk
memperoleh laba atau keuntungan.
Akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena
kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari proses akuntansi perusahaan tersebut
3
2.2 Jenis-jenis Perusahaan
Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan
laporan laba rugi dalam suatu perusahaan[2]. Pendapatan merupakan tujuan utama
dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit
maka pendapatan menjadi tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Pendapatan
suatu perusahaan selain memperoleh pendapatan dari penjualan produk, juga
memperoleh pendapatan dari sumber lain seperti bunga bank, sewa, dan lain-lain.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga menjadi hal yang penting bagi
perusahaan jasa. CSR adalah suatu konsep bahwa perusahaan harus
mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis mereka.
Perusahaan jasa harus mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya terhadap
4
masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, seperti memberikan
lapangan kerja, produk barang serta jasa yang dihasilkan dari usaha perusahaan, dan
pembayaran pajak yang memberikan pendapatan bagi negara.
5
c. Pembuatan laporan keuangan: membuat laporan keuangan seperti neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
d. Penutupan: menutup buku akuntansi untuk periode tertentu dan
mempersiapkan buku besar untuk periode berikutnya.
Laporan keuangan perusahaan dagang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
dan laporan arus kas. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode tertentu, laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya selama
periode tertentu, dan laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar
selama periode tertentu.
Contoh perusahaan dagang antara lain toko buku, toko pakaian, dan toko
elektronik. Perusahaan-perusahaan ini membeli barang dari produsen atau
distributor, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi untuk
mendapatkan keuntungan.
Saat ini, industri manufaktur Indonesia sudah masuk dalam peringkat sepuluh
besar di dunia. Indonesia sudah menjadi basis industri manufaktur terbesar se-
ASEAN dengan kontribusi mencapai 20,27% pada perekonomian skala nasional.
Posisi ini, diharapkan dapat meningkat seiring dengan penetapan kebijakan prioritas
industri nasional [2].
6
produk yang relatif cukup lama. Kegiatan ini, sering disebut proses produksi. Hasil
proses ini, terkadang diproduksi bukan untuk kepentingan sendiri melainkan juga
untuk perusahaan.
7
menjadi barang jadi berlangsung, sehingga diperoleh barang yang tersedia untuk
dijual kemudian dikurangi dengan persediaan akhir, sedangkan pada perusahaan
dagang harga pokok pembelian ditambahkan ke persediaan awal kemudian
dikurangi dengan persediaan akhir.
3) Biaya Manufaktur
a. Raw Materials Cost (Biaya Bahan Baku) Biaya yang dapat dengan
mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh, kayu pada
meja atau tembakau pada rokok.
b. Direct Labor Cost (Biaya Tenaga Kerja Langsung). Biaya tenaga kerja
yang langsung terlibat dalam proses produksi atau dapat diidentifikasikan
langsung dengan barang jadi. Contoh, tukang kayu dalam membuat meja atau
pelinting rokok dalam proses pembuatan rokok.
8
seperti mur, baut, plitur untuk membuat meja; (2) Indirect Labour (tenaga kerja
tidak langsung), seperti supervisor, cleaning service, yang tenaga kerjanya tidak
dapat diidentifikasi langsung kepada produk; (3) Maintenance and repair
(pemeliharaan dan perbaikan); dan (4) listrik, air telepon dan lain-lain.
Semua biaya pabrikasi yang sifatnya tidak langsung dan terkait dalam proses
produksi adalah biaya overhead, termasuk biaya yang dibebankan pada persediaan
dalam proses pada akhir periode. Biaya overhead tidak dapat diatribusikan pada
masing-masing produk secara spesifik, karena biaya ini digunakan selama proses
produksi berlangsung dan disebut common cost (biaya bersama) pada situasi
tertentu.
Prime cost (biaya utama) adalah komponen biaya utama produk mudah
diatribusikan ke unit produk yang diproduksi. Biaya bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung biasa disebut prime cost.
Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead sering pula disebut sebagai
biaya konversi (conversion cost), yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk
proses produksi dari bahan baku menjadi produk jadi.
Period cost (biaya periode), adalah biaya non pabrikasi yang terjadi selama
periode berjalan dalam rangka operasional perusahaan. Biaya periode terdiri
atas dua kelompok, yakni beban penjualan atau pemasaran dan beban-beban
administratif.
Klasifikasi ini, dilakukan untuk dapat menilai kinerja atau prestasi masing-
masing dengan lebih fair. Dengan kata lain, agar dapat mengukur kinerja atau
prestasi masing-masing bagian secara lebih fair, dan meningkatkan
pertanggungjawaban masing-masing bagian, sehingga beban dapat terselesaikan
9
di pos yang berbeda walau jenisnya sama. Misalnya, beban depresiasi komputer
dapat masuk ke biaya overhead jika digunakan untuk departemen produksi. Bisa
juga sebagai beban pemasaran jika digunakan divisi pemasaran.
Metode ini tidak mencatat mutasi jumlah barang. Barang yang digunakan
untuk produksi tidak pernah dicatat, begitu juga pada saat pembelian. jurnal yang
timbul dari beberapa transaksi yang berhubungan dengan barang akan dijurnal oleh
bagian akuntansi sebagai berikut.
10
8) Metode Pencatatan Perpetual
Metode ini selalu mencatat jumlah barang, pembelian dan barang yang
digunakan pada produksi selalu dicatat dan dijurnal oleh bagian akuntansi sebagai
berikut.
11
9) Kombinasi Metode Pencatatan Periodikal dan Perpetual
Informasi mutasi persediaan bahan baku dan barang jadi sangat dibutuhkan
oleh manajer dalam mengambil keputusan. Penerapan Kombinasi Pencatatan
metode persediaan sebagai berikut.
1. Bahan Baku Pada metode perpetual murni, nilai bahan baku dicatat
berdasarkan biaya aktual sesuai dengan harga aktual saat bahan baku dibeli.
Ketika bahan baku digunakan untuk produksi juga dicatat dengan harga pokok
aktual.
12
bahan baku. Ketika membeli dari supplier dicatat sesuai harga supplier. Saat
digunakan dicatat sesuai dengan nilai perolehan atas bahan pembantu tersebut.
Pada akhir periode berdasarkan hasil stock opname, kita bisa memperoleh
nilai persediaan akhir barang jadi, lalu dibuat jurnal penyesuaian dengan nilai
persediaan akhir barang jadi di neraca, dan akan mengurangi nilai persediaan
akhir barang jadi di laporan laba rugi, sedangkan pada awal periode nilai
persediaan tersebut sebagai dasar untuk membuat jurnal pembalik pada awal
periode berikutnya.
b. Nilai harga pokok barang jadi dicatat dengan metode perpetual atas
dasar harga pokok standar.
13
Begitu pula saat penjualan, harga pokok penjualan dicatat berdasarkan harga
pokok standar.
Persediaan akhir barang jadi akan mengurangi nilai harga pokok penjualan
berdasarkan nilai harga pokok standar.
3. Memiliki risiko kredit yang tinggi karena menyalurkan dana ke berbagai sektor
usaha.
14
2. Penyesuaian: menyesuaikan catatan akuntansi dengan kondisi aktual
perusahaan, seperti mencatat penyusutan aset tetap dan menyesuaikan cadangan
kerugian penurunan nilai.
1. Penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, dan lain
sebagainya.
Laporan keuangan perusahaan bank terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode tertentu, laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya selama
periode tertentu, dan laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar
selama periode tertentu.
Contoh perusahaan bank di Indonesia antara lain Bank Mandiri, Bank BRI,
Bank Maybank Indonesia, dan Bank Index. Masing-masing perusahaan bank
memiliki kekuatan inti pada bisnis tertentu, seperti Bank Mandiri yang fokus pada
bisnis wholesale dan Bank BRI yang fokus pada segmen mikro, kecil, dan menengah
15
Untuk menjadi perusahaan publik, perusahaan harus memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal. Beberapa persyaratan yang umumnya
harus dipenuhi antara lain:
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan yang menjadi publik
antara lain:
Siklus akuntansi perusahaan publik tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi
perusahaan dagang atau perusahaan bank. Siklus akuntansi perusahaan publik terdiri
dari pencatatan transaksi, penyesuaian, pembuatan laporan keuangan, dan
penutupan.
Laporan keuangan perusahaan publik terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas. Laporan keuangan ini harus disusun secara transparan dan
akuntabel untuk memenuhi persyaratan pasar modal. Laporan keuangan perusahaan
publik juga harus disertai dengan catatan atas laporan keuangan (notes to financial
statements) yang menjelaskan informasi tambahan mengenai kondisi keuangan dan
operasional perusahaan.
16
2.3 Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan dimiliki oleh satu orang dan tidak
terpisah dari pemiliknya. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan perseorangan
tidak terpisah dari laporan keuangan pemiliknya. Pemilik dapat menarik uang dari
perusahaan kapan saja, sehingga laporan keuangan perusahaan perseorangan dapat
terpengaruh oleh keputusan pemilik untuk menarik uang tersebut.
2. Perusahaan persekutuan: Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Laporan keuangan perusahaan persekutuan terpisah dari laporan keuangan pemiliknya.
Namun, keputusan pemilik untuk menarik uang dari perusahaan dapat mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan persekutuan.
3. Perusahaan terbatas: Perusahaan terbatas memiliki kepemilikan terpisah dari
pemiliknya. Laporan keuangan perusahaan terbatas terpisah dari laporan keuangan
pemiliknya. Namun, perusahaan terbatas memiliki kewajiban untuk membayar dividen
kepada pemegang saham. Oleh karena itu, pembayaran dividen dapat mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan terbatas.
4. Perusahaan multinasional: Perusahaan multinasional memiliki operasi di beberapa
negara. Laporan keuangan perusahaan multinasional harus memperhitungkan
perbedaan mata uang dan peraturan akuntansi di setiap negara. Hal ini dapat
mempengaruhi laporan keuangan perusahaan multinasional.
5. Perusahaan publik: Perusahaan publik harus mematuhi peraturan akuntansi yang ketat
dan harus membuat laporan keuangan yang transparan. Laporan keuangan perusahaan
publik dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
6. Perusahaan swasta: Perusahaan swasta tidak diwajibkan untuk mematuhi peraturan
akuntansi yang ketat seperti perusahaan publik. Oleh karena itu, laporan keuangan
perusahaan swasta mungkin tidak sejelas laporan keuangan perusahaan publik.
17
2.4 Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Fungsi utama dari laporan keuangan perusahaan adalah sebagai alat untuk
memantau kinerja keuangan perusahaan. Dengan memantau kinerja keuangan perusahaan
secara berkala, perusahaan dapat mengetahui apakah terdapat masalah dalam keuangan
perusahaan dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain itu, laporan keuangan perusahaan juga dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh dana dari investor dan kreditor. Investor dan kreditor akan memeriksa laporan
keuangan perusahaan sebelum memberikan dana kepada perusahaan. [4]
Indikator yang kedua adalah adanya penambahan modal yang disebabkan oleh adanya
laba yang telah diperoleh pada periode yang bersangkutan. Dengan demikian, akan
diperoleh informasi bahwa modal awal yang dikelola menunjukkan perkembangan
dengan adanya penambahan modal pada akhir periode.
Indikator yang ketiga adalah posisi keuangan perusahaan dalam kondisi kuat/stabil,
misalnya ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang baik yaitu perbandingan harta
18
lancar dengan hutang lancar dengan rasio perbandingan harta lancar yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan hutang lancar. Artinya, jika hutang lancar telah jatuh tempo,
perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayarnya (Ariyanti, 2020).
Indikator yang keempat adalah arus penerimaan dan pengeluaran kas yang bagus
adalah ketika saldo arus kas masuk lebih besar diperoleh dari kegiatan operasional dan
saldo kegiatan penerimaan balas jasa pembiayaan (Yocelyn & Christiawan, 2012).
Semua indikator tersebut, hanya dapat diperoleh dari informasi keuangan yang
dihasilkan dari kegiatan akuntansi.
Laporan keuangan sangat diperlukan oleh pihak intern dan ekstern (Hariyani,
2016). Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut, di antaranya manajer perusahaan
sebagai pihak intern perusahaan yang berhak untuk mengetahui dan menilai
perusahaannya sedang berjalan dengan baik atau tidak. Adapun pihak ekstern,
diantaranya investor yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk
mengambil keputusan menanamkan dana yang dimilikinya, untuk berinvestasi dalam
perusahaan tersebut, pihak kreditor yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
untuk mengambil keputusan memberikan pinjaman kepada perusahaan yang
bersangkutan.
Uraian di atas telah menyebutkan istilah laporan keuangan yang dapat dijadikan
sebagai alat ukur/indikator keberhasilan perusahaan, maka selanjutnya akan dibahas
definisi dari laporan keuangan itu sendiri. Laporan keuangan merupakan sebuah laporan
yang berisi informasi keuangan tentang kinerja perusahaan dalam satu periode, yang
dihasilkan dari proses akuntansi yang benar dan informasi keuangan tersebut, sangat
diperlukan sebagai sumber informasi dalam mengambil keputusan bagi berbagai pihak
yang berkepentingan dalam perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang berisi
informasi keuangan tersebut terdiri:
19
3. laporan neraca (laporan posisi keuangan perusahaan); dan
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas lebih lanjut mengenai empat jenis laporan
keuangan beserta contoh yang sederhana dari laporan keuangan yang dihasilkan pada
sebuah perusahaan jasa
Data yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi adalah data yang
berasal dari neraca saldo yang telah disesuaikan. Akun yang dimasukan dalam
laporan rugi laba adalah akun pendapatan dan akun biaya. Akun pendapatan dan
akun biaya merupakan jenis akun nominal. Akun nominal adalah sebuah akun
di mana pada akhir periode saldonya bernilai nol agar pada awal periode akun
tersebut, tidak tercampur dengan periode sebelumnya.
Saldo pendapatan dan saldo biaya tersebut, ditutup pada akhir periode pada
akun sementara yaitu akun ikhtisar rugi/laba. Akun pendapatan ditutup di sebelah
debet dan sebelah kredit akun ikhtisar rugi/laba. Saldo biaya ditutup di sebelah
kredit dan di sebelah debit ditempati akun ikhtisar rugi/laba, kemudian jika ikhtisar
rugi laba lebih besar sebelah kredit, maka menunjukkan perusahaan dalam keadaan
memperoleh laba, sehingga ketika akun sementara ikhtisar rugi laba ditutup berada
di sebelah debit dan di sebelah kredit adalah akun modal
20
sebelah kredit dan akun modal berada di sebelah debit, yang menunjukkan modal
perusahaan berkurang karena perusahaan mengalami kerugian.
Pendapatan yang dapat diakui sebagai penerimaan bagi perusahaan ada dua
jenis, yaitu
Begitu juga dengan biaya, dapat digolongkan menjadi dua jenis biaya, yaitu
Berdasarkan jenis pendapatan dan biaya tersebut, maka laporan rugi laba dapat dibuat
dalam dua bentuk.
Dalam laporan rugi laba bentuk single step ini, akun pendapatan disajikan
dengan mengurutkan pendapatan utama dan pendapatan di luar usaha,
dan dijumlahkan sebagai total pendapatan perusahaan, kemudian urutan
berikutnya adalah melaporkan urutan akun biaya yang juga diurutkan dari
21
biaya operasional utama dan biaya di luar kegiatan utama (biaya
administrasi), dan menghasilkan total biaya usaha. Selanjutnya,
mengurangkan total pendapatan dengan total biaya usaha.
Dalam laporan rugi laba bentuk multiple step ini, akun pendapatan
disajikan terpisah antara pendapatan utama dan pendapatan di luar
usaha. Akun pendapatan utama disajikan terlebih dulu kemudian
dikurangkan dengan total biaya utama kegiatan operasional perusahaan
yang hasilnya disebut laba/rugi kotor. Berikutnya pendapatan di luar usaha
dikurangi dengan biaya di luar usaha yang hasilnya disebut laba/rugi di
luar usaha, kemudian laba/rugi kotor dijumlahkan dengan laba/rugi di
luar usaha menghasilkan laba bersih sebelum pajak.
22
prive pada periode tersebut, dan hasilnya menunjukkan modal akhir perusahaan
pada periode yang bersangkutan.
3. Laporan Neraca
Akun yang disajikan dalam neraca adalah akun riil, yaitu akun aktiva (harta),
akun utang (kewajiban), dan akun modal (ekuitas). Akun riil adalah akun yang
saldonya muncul pada awal periode dengan saldo normal untuk akun aktiva
adalah di sebelah debet, sedangkan akun hutang dan akun modal bersaldo di sebelah
kredit dengan posisi yang harus seimbang aktiva harus sama dengan hutang
ditambah dengan modal (Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Pasiva). Neraca
mempunyai dua bentuk laporan.
a. Neraca Bentuk Stuffel: Bentuk neraca ini, sering disebut juga dengan neraca
bentuk laporan, yaitu bentuk neraca yang disajikan secara berurut dari atas
ke bawah, yang diawali paling atas adalah melaporkan data akun kelompok
akun aktiva, kemudian setelah selesai akun aktiva selanjutnya adalah akun
yang merupakan kelompok pasiva, yaitu akun utang dan akun modal.
b. Neraca Bentuk Scontro: Neraca bentuk scontro adalah bentuk neraca yang
menyajikan sisi aktiva bersebelahan dengan sisi pasiva (sisi kiri untuk
aktiva dan sisi kanan untuk pasiva). Untuk sisi kanan bagian pasiva, yang
disajikan terlebih dahulu adalah akun hutang setelah itu baru akun modal,
kemudian dijumlahkan yang besarnya harus sama seimbang dengan sisi
aktiva.
23
kas bersih nilainya harus sama dengan nilai kas yang tercantum di neraca, agar
diperoleh nilai kas yang sama maka data-datanya diambil dari semua informasi
yang ada dalam laporan Rugi Laba, Perubahan Modal dan Neraca (Kartini, 2022).
Pembahasan pada bagian ini adalah contoh dari empat laporan keuangan yang yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Data yang diperlukan untuk menyusun laporan
keuangan berasal dari neraca saldo setelah penyesuaian. Berikut adalah neraca saldo
setelah penyesuaian dengan ilustrasi contoh yang diambil dari Mursyidi (2015).
24
Berdasarkan data yang ada dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian di atas, maka dapat
disusun laporan keuangan berupa laporan Laba/Rugi, yaitu mengambil data akun
pendapatan dan akun biaya yang terjadi pada perusahaan Fitnes Centre Citra selama periode
Mei 2008. Berikut Laporan Laba/Rugi yang dapat disusun berdasarkan data di atas dalam
bentuk Single Step dan bentuk Multiple Step di bawah ini.
25
Setelah laporan laba/rugi telah dibuat, laporan berikutnya yang dapat disusun adalah laporan
perubahan modal dengan mengambil data laba yang diperoleh dari laporan laba/rugi yang
telah dibuat sebelumnya. Berikut laporan perubahan ekuitas/modal yang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Berdasarkan laporan perubahan modal di atas, terlihat bahwa modal Dian mengalami
penambahan sebesar Rp5.472.000,00 dari selisih laba usaha yang diperoleh dengan prive
yang dilakukan selama periode tersebut, sehingga modal akhirnya berjumlah
Rp22.872.000,00. Laporan berikutnya yang harus disusun adalah laporan neraca yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan berdasarkan akun riil yaitu akun aktiva, akun
hutang dan akun modal dengan besarnya modal berdasarkan modal akhir periode yang
terdapat pada laporan perubahan modal di atas. Berikut laporan neraca yang dicontohkan
berdasarkan bentuk Stuffel dan bentuk Scontro yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
26
Laporan keuangan yang dapat disusun selanjutnya adalah laporan arus kas, yaitu laporan
yang menjelaskan arus masuk dan arus keluar kas yang jumlahnya harus sesuai dengan saldo
yang tertera dalam laporan neraca. Berdasarkan laporan neraca yang telah dibuat maka
dapat dilihat saldo kas adalah sebesar Rp10.272.000,00, untuk menjelaskan aliran masuk dan
aliran keluar kas, maka data yang diperlukan adalah semua laporan keuangan yang telah
27
dibuat sebelumnya yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca.
Berikut laporan arus kas yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa arus kas bersih dari kegiatan operasional
adalah sebesar Rp13.352.000,00, arus kas keluar dari kegiatan investasi sebesar
Rp20.000.000,00, sedangkan arus kas bersih dari kegiatan pendanaan adalah sebesar
Rp16.920.000,00. Jika dijumlahkan kas perusahaan Fitness Centre Citra adalah sebesar
Rp10.272.000,00, jumlah ini sesuai dengan jumlah saldo yang tertera pada laporan neraca.
2.5 Konsep-konsep yang Melandasi Bentuk, Isi, dan Susunan Laporan Keuangan
28
1. Konsep kesatuan usaha
Pencatatan kegiatan perusahaan harus dipisahkan dari kegiatan pemiliknya.
Keuangan perusahaan terpisah dari pemiliknya dan terpisah juga dari keuangan
karyawan.
2. Konsep kelangsungan hidup
Perusahaan bertahan dalam jangka waktu panjang supaya. laporan keuangan
dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lain. Tujuannya untuk
memperoleh informasi mengenai peningkatan atau penurunan laba perusahaan.
3. Konsep harga pokok
Adanya pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal dan pengukuran
kewajiban sebesar nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
4. Konsep satuan pengukuran
Menggunakan satuan ukuran uang dalam penyajian transaksi perusahaan dan
hasil dalam akuntansi.
5. Konsep stabilitas nilai uang
Keadaan naik turunnya nilai uang dianggap tidak berpengaruh terhadap jumlah
yang ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan.
6. Konsep periode waktu
Proses penyajian laporan keuangan yang dipecah dalam periode tertentu.
7. Konsep objektivitas
Konsep dasar penyusunan laporan keuangan yang berikutnya adalah
objektivitas.
8. Konsep keterbukaan
Semua fakta perlu diungkap terbuka supaya laporan keuangan bersifat
informatif dan tidak menyesatkan.
9. Konsep konsistensi
Ada beberapa metode yang digunakan, namun satu metode yang telah dipilih
harus konsisten digunakan dari satu periode ke periode selanjutnya.
10. Konsep konservatisme
Kerangka dasar penyusunan laporan keuangan yang berikutnya adalah konsep
konservatisme. Konsep ini menitikberatkan pada penyajian informasi keuangan
yang berhati-hati, terutama di bagian pencatatan pendapatan dan biaya.
11. Konsep realisasi
29
Realisasi pendapatan menunjukkan adanya penjualan atau penyerahan barang
dan jasa, bukan saat pembayaran.
12. Konsep perbandingan hasil – biaya
Konsep dasar penyusunan laporan keuangan yang terakhir adalah
perbandingan, yakni membandingkan penghasilan dan pengeluaran dalam
periode tertentu.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
31
REFERENSI
[1] “Arti kata perusahaan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” Accessed:
Oct. 02, 2023. [Online]. Available: https://kbbi.web.id/perusahaan
[2] N. Romdoni, Pengantar Akuntansi (Implementasi dalam Perusahaan). 2023.
[3] “Slamet Sugiri, Pengantar Akuntansi 1, UPP AMP YKPN, 1998 - Yahoo Search
Results.” Accessed: Oct. 03, 2023. [Online]. Available:
https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US885G91370&p=Slamet+Sugiri%2
C+Pengantar+Akuntansi+1%2C+UPP+AMP+YKPN%2C+1998
[4] “(PDF) Pengantar Akuntansi (Implementasi dalam Perusahaan).” Accessed: Oct. 02,
2023. [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/373261900_Pengantar_Akuntansi_Implementasi_d
alam_Perusahaan?_tp=eyJjb250ZXh0Ijp7ImZpcnN0UGFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIiwic
GFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIn19#pf4d
[5] “Teori akuntansi : perekayasaan pelaporan keuangan/ Suwardjono | OPAC
Perpustakaan Nasional RI.” Accessed: Oct. 03, 2023. [Online]. Available:
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=407539
[6] fahmi and R. F. Mohamadi, “Laporan Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Format,”
Mekari Jurnal. Accessed: Oct. 03, 2023. [Online]. Available:
https://www.jurnal.id/id/blog/format-laporan-keuangan/
32