Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

UNIT USAHA DAN LAPORAN KEUANGANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas pada

Mata kuliah: Pengantar Akuntansi

Dosen Pengampu: Nur Aeni Hidayah S.E., M.M.S.I.

Disusun oleh Kelompok 3:

1. Eliana Saputri (11220930000039)


2. Muhammad Ulil Albab (11220930000050)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Perusahaan...................................................................................................... 3

2.2 Jenis-jenis Perusahaan ...................................................................................................... 4

2.2.1 Perusahaan Jasa ......................................................................................................... 4

2.2.2 Perusahaan Dagang.................................................................................................... 5

2.2.3 Perusahaan Manufaktur ............................................................................................. 6

2.2.4 Perusahaan Bank...................................................................................................... 14

2.2.5 Perusahaan Publik.................................................................................................... 15

2.3 Bentuk Perusahaan ......................................................................................................... 17

2.4 Laporan Keuangan Perusahaan ...................................................................................... 18

2.5 Konsep-konsep yang Melandasi Bentuk, Isi, dan Susunan Laporan Keuangan ............ 28

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 31

REFERENSI ............................................................................................................................ 32

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Unit
Usaha dan Laporan Keuangannya” ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengantar Akuntansi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Aeni Hidayah selaku dosen Pengantar
Akuntansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian waktunya untuk membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat dinantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Ciputat, 2 Oktober 2023

Kelompok 3

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan
karena dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan. Dalam
pengantar akuntansi, mahasiswa diajarkan mengenai bagaimana cara menyusun laporan
keuangan yang baik dan benar. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan mengenai bagaimana
cara menganalisis laporan keuangan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Dalam dunia bisnis, laporan keuangan juga sangat penting bagi para investor dan
kreditor karena dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang baik dan benar dapat meningkatkan kepercayaan para investor dan
kreditor terhadap perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menyusun laporan
keuangan dengan baik dan benar agar dapat memberikan informasi yang akurat mengenai
kinerja keuangan perusahaan.

Selain itu, laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau
kinerja keuangan perusahaan. Dengan memantau kinerja keuangan perusahaan secara
berkala, perusahaan dapat mengetahui apakah terdapat masalah dalam keuangan perusahaan
dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena
itu, perusahaan harus menyusun laporan keuangan secara berkala dan memantau kinerja
keuangan perusahaan secara teratur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari unit usaha/perusahaan?

2. Mengapa laporan keuangan sangat penting bagi suatu unit usaha/perusahaan?

3. Bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar untuk suatu unit
usaha/perusahaan?

4. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan suatu
unit usaha/perusahaan?
5. Bagaimana cara memantau kinerja keuangan suatu unit usaha/perusahaan melalui
laporan keuangan?

6. Konsep-konsep apa saja yang melandasi bentuk, isi, dan susunan laporan keuangan?

7. Apa saja contoh laporan keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja
keuangan suatu unit usaha/perusahaan?

1.3 Tujuan

1. Menginformasikan pembaca mengenai pengertian unit usaha/perusahaan dalam


kacamata akuntansi.

2. Menganalisis pentingnya laporan keuangan bagi suatu unit usaha/perusahaan.

3. Membahas cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar untuk suatu unit
usaha/perusahaan.

4. Menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan


suatu unit usaha/perusahaan.

5. Membahas cara memantau kinerja keuangan suatu unit usaha/perusahaan melalui


laporan keuangan.

6. Membahas konsep-konsep apa saja yang melandasi bentuk, isi, dan susunan laporan
keuangan.

7. Memberikan contoh laporan keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis


kinerja keuangan suatu unit usaha/perusahaan.

Dengan tujuan tersebut, diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai unit usaha/perusahaan dan laporan keuangan serta memberikan manfaat bagi
pembaca dalam mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perusahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perusahaan memiliki arti sebagai
berikut:

● Kegiatan (pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau


dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan
sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberikan jasa, dan
sebagainya).

● Organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha[1].

Berikut adalah pengertian perusahaan menurut beberapa ahli:

1. Donald E. Kieso, et.al: Perusahaan adalah suatu entitas yang terpisah dari pemiliknya,
yang memiliki sumber daya dan melakukan aktivitas ekonomi, serta memiliki tujuan
untuk memperoleh laba.

2. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI): Perusahaan adalah suatu entitas yang memiliki
sumber daya, melakukan aktivitas ekonomi, dan memiliki tujuan untuk memperoleh
laba atau keuntungan.

3. Haryono Yusup: Perusahaan adalah suatu entitas yang memiliki sumber daya,
melakukan aktivitas ekonomi, dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu entitas
yang memiliki sumber daya, melakukan aktivitas ekonomi, dan memiliki tujuan untuk
memperoleh laba atau keuntungan.

Akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena
kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari proses akuntansi perusahaan tersebut

3
2.2 Jenis-jenis Perusahaan

2.2.1 Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya ekonominya menjual


dalam bentuk jasa. Jasa sendiri dapat didefinisikan sebagai semua tindakan atau
kinerja yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Contoh
perusahaan jasa meliputi perusahaan travel, salon, dan sebagainya. Tujuan utama
suatu perusahaan jasa adalah untuk memaksimalkan laba, selain itu juga perusahaan
mempunyai tujuan untuk mensejahterakan sumber daya manusia karena dengan
efektifnya suatu pekerjaan maka akan memberikan timbal balik yang sangat baik
kepada perusahaan.

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan
laporan laba rugi dalam suatu perusahaan[2]. Pendapatan merupakan tujuan utama
dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit
maka pendapatan menjadi tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Pendapatan
suatu perusahaan selain memperoleh pendapatan dari penjualan produk, juga
memperoleh pendapatan dari sumber lain seperti bunga bank, sewa, dan lain-lain.

Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan jasa karena dapat


membantu dalam mengetahui kondisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang
telah dicapai perusahaan. Laporan keuangan juga dapat membantu pihak yang
berkepentingan dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan terdiri dari
beberapa jenis, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Laporan neraca penting untuk membantu pemegang saham, kreditor, dan investor
dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang
tepat. Laporan laba rugi digunakan untuk mengetahui laba atau rugi yang diperoleh
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Sedangkan laporan arus kas digunakan
untuk mengetahui arus kas masuk dan keluar perusahaan dalam suatu periode
tertentu.

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga menjadi hal yang penting bagi
perusahaan jasa. CSR adalah suatu konsep bahwa perusahaan harus
mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis mereka.
Perusahaan jasa harus mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya terhadap

4
masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, seperti memberikan
lapangan kerja, produk barang serta jasa yang dihasilkan dari usaha perusahaan, dan
pembayaran pajak yang memberikan pendapatan bagi negara.

Dalam menjalankan bisnis, perusahaan jasa harus memperhatikan kualitas


jasa yang diberikan. Kualitas jasa yang baik dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan dan memperkuat citra perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan jasa harus
memperhatikan kualitas jasa yang diberikan, seperti kecepatan, ketepatan,
keamanan, kenyamanan, dan lain-lain. Perusahaan jasa juga harus memperhatikan
kebutuhan pelanggan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.

2.2.2 Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang


perdagangan barang atau jasa. Perusahaan ini membeli barang dari produsen atau
distributor, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi untuk
mendapatkan keuntungan.

Beberapa ciri khas dari perusahaan dagang antara lain:

1) Memiliki persediaan barang dagangan yang cukup besar.


2) Memiliki piutang dagang dari pelanggan.
3) Memiliki hutang dagang kepada pemasok.
4) Memiliki biaya-biaya operasional seperti biaya sewa, gaji karyawan,
dan biaya listrik.

Siklus akuntansi perusahaan dagang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

a. Pencatatan transaksi: mencatat transaksi pembelian dan penjualan barang


dagangan, serta transaksi lainnya seperti pembayaran piutang dan hutang
dagang.
b. Penyesuaian: menyesuaikan catatan akuntansi dengan kondisi aktual
perusahaan, seperti mencatat penyusutan aset tetap dan menyesuaikan
persediaan barang dagangan.

5
c. Pembuatan laporan keuangan: membuat laporan keuangan seperti neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
d. Penutupan: menutup buku akuntansi untuk periode tertentu dan
mempersiapkan buku besar untuk periode berikutnya.

Transaksi yang sering terjadi pada perusahaan dagang antara lain:

1) Pembelian barang dagangan dari pemasok.


2) Penjualan barang dagangan kepada pelanggan.
3) Pembayaran piutang dagang dari pelanggan.
4) Pembayaran hutang dagang kepada pemasok.
5) Retur pembelian dan penjualan barang dagangan.

Laporan keuangan perusahaan dagang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
dan laporan arus kas. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode tertentu, laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya selama
periode tertentu, dan laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar
selama periode tertentu.

Contoh perusahaan dagang antara lain toko buku, toko pakaian, dan toko
elektronik. Perusahaan-perusahaan ini membeli barang dari produsen atau
distributor, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi untuk
mendapatkan keuntungan.

2.2.3 Perusahaan Manufaktur

Saat ini, industri manufaktur Indonesia sudah masuk dalam peringkat sepuluh
besar di dunia. Indonesia sudah menjadi basis industri manufaktur terbesar se-
ASEAN dengan kontribusi mencapai 20,27% pada perekonomian skala nasional.
Posisi ini, diharapkan dapat meningkat seiring dengan penetapan kebijakan prioritas
industri nasional [2].

Transaksi yang terjadi di perusahaan manufaktur, lebih rumit jika


dibandingkan dengan transaksi di perusahaan jasa dan dagang, karena karakteristik
perusahaan manufaktur berbeda. Perusahaan manufaktur membuat sendiri produk
yang akan dijualnya dengan mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang
setengah jadi maupun barang jadi, yang memiliki nilai jual dengan proses pembuatan

6
produk yang relatif cukup lama. Kegiatan ini, sering disebut proses produksi. Hasil
proses ini, terkadang diproduksi bukan untuk kepentingan sendiri melainkan juga
untuk perusahaan.

Perbedaan mendasar antara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang


adalah pada saat pemrosesan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Pada
perusahaan dagang ada proses pengolahan bahan baku.

Pada perusahaan manufaktur, pencatatan akuntansi yang pertama kali adalah


pencatatan pembelian bahan baku untuk produksi dan diolah, bahan baku yang
digunakan, jumlah tenaga kerja, fasilitas yang digunakan dalam proses produksi
hingga pengiriman produk jadi ke gudang atau ke departemen selanjutnya.

Pada perusahaan manufaktur, terdapat penghitungan Harga Pokok Produksi


(HPP) untuk menentukan harga pokok, ada persediaan bahan baku/mentah dan
persediaan bahan pembantu dalam proses produksi dan harus ada laporan harga
pokok produksi yang terdapat biaya akuntansi di dalamnya.

1) Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki kegiatan


mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian dijual. Kegiatan ini,
dinamakan proses produksi seperti pada gambar di bawah. Bidang akuntansi yang
menangani masalah produksi adalah akuntansi biaya (cost accounting).

Harga Pokok Penjualan pada perusahaan manufaktur diperoleh dari


persediaan barang dalam proses awal ditambah dengan harga pokok
pabrikasi/beban produksi yang dibebankan selama proses mengubah bahan baku

7
menjadi barang jadi berlangsung, sehingga diperoleh barang yang tersedia untuk
dijual kemudian dikurangi dengan persediaan akhir, sedangkan pada perusahaan
dagang harga pokok pembelian ditambahkan ke persediaan awal kemudian
dikurangi dengan persediaan akhir.

2) Fokus Khusus Perusahaan Manufaktur

Fokus dalam perusahaan manufaktur adalah persediaan, biaya pabrikasi


(manufacturing costs), biaya produksi dan beban pokok produksi. Persediaan
(Inventory) dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari:

a. persediaan bahan baku (raw materials inventory), bahan yang


digunakan dalam proses produksi;

b. persediaan barang dalam proses (work in process inventory), biaya


bahan baku dan biaya-biaya manufaktur lain yang telah terjadi untuk
memproduksi barang yang belum selesai; dan

c. persediaan barang jadi (finished goods inventory), total biaya pabrik


untuk barang-barang yang telah selesai diproduksi, tetapi belum dijual.

3) Biaya Manufaktur

Biaya-biaya yang terjadi suatu periode disebut biaya manufaktur


(manufacturing cost)/biaya pabrik, yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proses
produksi. Biaya ini dikelompokkan menjadi beberapa bagian.

a. Raw Materials Cost (Biaya Bahan Baku) Biaya yang dapat dengan
mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh, kayu pada
meja atau tembakau pada rokok.

b. Direct Labor Cost (Biaya Tenaga Kerja Langsung). Biaya tenaga kerja
yang langsung terlibat dalam proses produksi atau dapat diidentifikasikan
langsung dengan barang jadi. Contoh, tukang kayu dalam membuat meja atau
pelinting rokok dalam proses pembuatan rokok.

c. Overhead Cost (Biaya Overhead Pabrik) Biaya pabrik selain bahan


baku dan tenaga kerja langsung yang dapat diidentifikasikan langsung pada produk.
Contoh biaya overhead pabrik antara lain (1) Indirect materials (bahan pembantu)

8
seperti mur, baut, plitur untuk membuat meja; (2) Indirect Labour (tenaga kerja
tidak langsung), seperti supervisor, cleaning service, yang tenaga kerjanya tidak
dapat diidentifikasi langsung kepada produk; (3) Maintenance and repair
(pemeliharaan dan perbaikan); dan (4) listrik, air telepon dan lain-lain.

4) Biaya Produksi dan Biaya Periode

Production cost (biaya produksi) merupakan biaya yang dibebankan dalam


proses produksi yang terdiri atas persediaan awal barang dalam proses ditambah
biaya pabrikasi (manufacturing cost), yaitu yang berhubungan dengan proses
produksi, dikurangi persediaan akhir. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

Semua biaya pabrikasi yang sifatnya tidak langsung dan terkait dalam proses
produksi adalah biaya overhead, termasuk biaya yang dibebankan pada persediaan
dalam proses pada akhir periode. Biaya overhead tidak dapat diatribusikan pada
masing-masing produk secara spesifik, karena biaya ini digunakan selama proses
produksi berlangsung dan disebut common cost (biaya bersama) pada situasi
tertentu.

Prime cost (biaya utama) adalah komponen biaya utama produk mudah
diatribusikan ke unit produk yang diproduksi. Biaya bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung biasa disebut prime cost.

Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead sering pula disebut sebagai
biaya konversi (conversion cost), yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk
proses produksi dari bahan baku menjadi produk jadi.

Period cost (biaya periode), adalah biaya non pabrikasi yang terjadi selama
periode berjalan dalam rangka operasional perusahaan. Biaya periode terdiri
atas dua kelompok, yakni beban penjualan atau pemasaran dan beban-beban
administratif.

Klasifikasi ini, dilakukan untuk dapat menilai kinerja atau prestasi masing-
masing dengan lebih fair. Dengan kata lain, agar dapat mengukur kinerja atau
prestasi masing-masing bagian secara lebih fair, dan meningkatkan
pertanggungjawaban masing-masing bagian, sehingga beban dapat terselesaikan

9
di pos yang berbeda walau jenisnya sama. Misalnya, beban depresiasi komputer
dapat masuk ke biaya overhead jika digunakan untuk departemen produksi. Bisa
juga sebagai beban pemasaran jika digunakan divisi pemasaran.

5) Beban Pokok Produksi

Beban pokok produksi (cost of goods manufactured) merupakan biaya


yang telah diselesaikan selama suatu periode tertentu yang diperoleh dari biaya
pabrik ditambah persediaan awal periode dikurangi persediaan akhir periode.
Beban pokok produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga
produksi (cost of goods manufactured statement). Laporan ini merupakan bagian
dari beban pokok penjualan (cost of goods sold).

6) Metode Pencatatan Persediaan

Perusahaan Manufaktur kecil terkadang menggunakan sistem persediaan


periodik, yaitu pencatatan persediaan yang didasarkan pada perhitungan fisik
periodik yang biasanya dilakukan pada akhir tahun digunakan dalam proses
produksi untuk mencatat persediaan barang dalam proses dan barang terjual. Sistem
akuntansi ini disebut akuntansi umum. [3]

Perusahaan manufaktur besar yang produksinya kompleks biasanya


menggunakan sistem akuntansi yang didasarkan pada persediaan perpetual. Sistem
persedian perpetual disebut sistem akuntansi biaya. sistem ini dapat menghasilkan
informasi tentang harga pokok produksi per unit dan lebih efektif dalam membantu
manajemen dalam pengawasan biaya.

7) Metode Pencatatan Periodikal

Metode ini tidak mencatat mutasi jumlah barang. Barang yang digunakan
untuk produksi tidak pernah dicatat, begitu juga pada saat pembelian. jurnal yang
timbul dari beberapa transaksi yang berhubungan dengan barang akan dijurnal oleh
bagian akuntansi sebagai berikut.

10
8) Metode Pencatatan Perpetual

Metode ini selalu mencatat jumlah barang, pembelian dan barang yang
digunakan pada produksi selalu dicatat dan dijurnal oleh bagian akuntansi sebagai
berikut.

11
9) Kombinasi Metode Pencatatan Periodikal dan Perpetual

Informasi mutasi persediaan bahan baku dan barang jadi sangat dibutuhkan
oleh manajer dalam mengambil keputusan. Penerapan Kombinasi Pencatatan
metode persediaan sebagai berikut.

1. Bahan Baku Pada metode perpetual murni, nilai bahan baku dicatat
berdasarkan biaya aktual sesuai dengan harga aktual saat bahan baku dibeli.
Ketika bahan baku digunakan untuk produksi juga dicatat dengan harga pokok
aktual.

2. Persediaan Bahan Pembantu Pencatatan bahan pembantu tidak


berbeda dengan pencatatan bahan bakunya diperlakukan sama dengan persediaan

12
bahan baku. Ketika membeli dari supplier dicatat sesuai harga supplier. Saat
digunakan dicatat sesuai dengan nilai perolehan atas bahan pembantu tersebut.

3. Persediaan Barang dalam Proses Untuk menentukan Harga Pokok


Barang dalam Proses yg telah diserap disarankan memakai metode taksiran.
Penghitungan taksiran harga pokok produk atas barang dalam proses diperoleh dari
harga jual – estimasi laba kotor yang dikehendaki, maka diperoleh taksiran harga
pokok produk atas barang tersebut jika sudah selesai diproduksi.

Berdasarkan taksiran harga pokok barang dalam proses akhir, dibuatkan


jurnal adjusment dan digunakan sebagai penentu nilai harga pokok penjualan di
laporan laba rugi

4. Persediaan Barang Jadi Metode perpetual mencatat persediaan


berdasarkan kuantitas barang jadi yang masuk dan keluar, sedangkan nominal
rupiahnya dicatat dengan dua model pendekatan berikut.

a. Nilai harga pokok barang jadi dicatat dengan metode periodikal.

Pencatatan nominal rupiah dengan metode periodikal adalah mencatat


kuantitas produk jadi dengan nilai rupiah yang nilainya nihil, sehingga nilai barang
di neraca, tidak akan berpengaruh saat kita menganalisa keluar masuk barang.

Pada akhir periode berdasarkan hasil stock opname, kita bisa memperoleh
nilai persediaan akhir barang jadi, lalu dibuat jurnal penyesuaian dengan nilai
persediaan akhir barang jadi di neraca, dan akan mengurangi nilai persediaan
akhir barang jadi di laporan laba rugi, sedangkan pada awal periode nilai
persediaan tersebut sebagai dasar untuk membuat jurnal pembalik pada awal
periode berikutnya.

Kelemahan metode ini adalah kita tidak dapat sewaktu-waktu


menampilkan laporan laba rugi, karena selalu tergantung pada hasil stock opname.

b. Nilai harga pokok barang jadi dicatat dengan metode perpetual atas
dasar harga pokok standar.

Bagian akuntansi akan mencatat nilai persediaan barang jadi berdasarkan


harga pokok standar setiap barang jadi yang dilaporkan oleh bagian produksi.

13
Begitu pula saat penjualan, harga pokok penjualan dicatat berdasarkan harga
pokok standar.

Persediaan akhir barang jadi akan mengurangi nilai harga pokok penjualan
berdasarkan nilai harga pokok standar.

Perusahaan manufaktur memiliki karakteristik berbeda dari perusahaan


lainnya. Begitu pula siklus akuntansi perusahaan manufaktur, berbeda dengan
siklus akuntansi perusahaan lainnya. Ada hal-hal khusus yang harus dipenuhi untuk
menjalankan proses pencatatan laporan keuangan yang sesuai dengan
persyaratan. Rekening-rekening dalam buku besar sebuah perusahaan manufaktur,
biasanya lebih banyak bila dibandingkan dengan rekening buku besar sebuah
perusahaan dagang. Hal ini disebabkan oleh sifat operasi perusahaan manufaktur
yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan dagang

2.2.4 Perusahaan Bank

Perusahaan bank adalah lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang


penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk
kredit atau investasi. Perusahaan bank juga menyediakan berbagai produk dan
layanan keuangan seperti tabungan, deposito, kartu kredit, dan lain sebagainya.

Beberapa ciri khas dari perusahaan bank antara lain:

1. Memiliki jaringan kantor cabang yang luas untuk melayani nasabah.

2. Menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan seperti tabungan,


deposito, kredit, dan investasi.

3. Memiliki risiko kredit yang tinggi karena menyalurkan dana ke berbagai sektor
usaha.

Siklus akuntansi perusahaan bank terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1. Pencatatan transaksi: mencatat transaksi penghimpunan dana dari masyarakat


dan penyaluran dana dalam bentuk kredit atau investasi.

14
2. Penyesuaian: menyesuaikan catatan akuntansi dengan kondisi aktual
perusahaan, seperti mencatat penyusutan aset tetap dan menyesuaikan cadangan
kerugian penurunan nilai.

3. Pembuatan laporan keuangan: membuat laporan keuangan seperti neraca,


laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

4. Penutupan: menutup buku akuntansi untuk periode tertentu dan mempersiapkan


buku besar untuk periode berikutnya.

Transaksi yang sering terjadi pada perusahaan bank antara lain:

1. Penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, dan lain
sebagainya.

2. Penyaluran dana dalam bentuk kredit atau investasi.

3. Pembayaran bunga dan angsuran kredit dari nasabah.

Laporan keuangan perusahaan bank terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode tertentu, laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya selama
periode tertentu, dan laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar
selama periode tertentu.

Contoh perusahaan bank di Indonesia antara lain Bank Mandiri, Bank BRI,
Bank Maybank Indonesia, dan Bank Index. Masing-masing perusahaan bank
memiliki kekuatan inti pada bisnis tertentu, seperti Bank Mandiri yang fokus pada
bisnis wholesale dan Bank BRI yang fokus pada segmen mikro, kecil, dan menengah

2.2.5 Perusahaan Publik

Perusahaan publik adalah perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa


efek dan dapat diakses oleh masyarakat umum. Perusahaan publik biasanya
melakukan penawaran umum saham (initial public offering/IPO) untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan menawarkan sahamnya untuk
diperdagangkan di bursa efek.

15
Untuk menjadi perusahaan publik, perusahaan harus memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal. Beberapa persyaratan yang umumnya
harus dipenuhi antara lain:

1. Memiliki laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.


2. Memiliki manajemen yang profesional dan berintegritas.
3. Memiliki prospek bisnis yang baik dan berkelanjutan.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan yang menjadi publik
antara lain:

1. Meningkatkan nilai ekuitas perusahaan dan struktur permodalan yang optimal.


2. Memperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan dari publik.
3. Meningkatkan citra perusahaan dan kepercayaan dari kalangan perbankan atau
institusi keuangan lainnya.
4. Meningkatkan keterbukaan informasi dan transparansi perusahaan.

Siklus akuntansi perusahaan publik tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi
perusahaan dagang atau perusahaan bank. Siklus akuntansi perusahaan publik terdiri
dari pencatatan transaksi, penyesuaian, pembuatan laporan keuangan, dan
penutupan.

Laporan keuangan perusahaan publik terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas. Laporan keuangan ini harus disusun secara transparan dan
akuntabel untuk memenuhi persyaratan pasar modal. Laporan keuangan perusahaan
publik juga harus disertai dengan catatan atas laporan keuangan (notes to financial
statements) yang menjelaskan informasi tambahan mengenai kondisi keuangan dan
operasional perusahaan.

Contoh perusahaan publik di Indonesia antara lain PT Bank Mandiri (Persero)


Tbk, PT Astra International Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT
Unilever Indonesia Tbk. Masing-masing perusahaan publik memiliki kekuatan inti
pada bisnis tertentu dan telah memenuhi persyaratan pasar modal untuk menjadi
perusahaan publik.

16
2.3 Bentuk Perusahaan

Bentuk-bentuk perusahaan dapat mempengaruhi laporan keuangannya. Berikut adalah


beberapa bentuk perusahaan dan pengaruhnya terhadap laporan keuangannya:

1. Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan dimiliki oleh satu orang dan tidak
terpisah dari pemiliknya. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan perseorangan
tidak terpisah dari laporan keuangan pemiliknya. Pemilik dapat menarik uang dari
perusahaan kapan saja, sehingga laporan keuangan perusahaan perseorangan dapat
terpengaruh oleh keputusan pemilik untuk menarik uang tersebut.
2. Perusahaan persekutuan: Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Laporan keuangan perusahaan persekutuan terpisah dari laporan keuangan pemiliknya.
Namun, keputusan pemilik untuk menarik uang dari perusahaan dapat mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan persekutuan.
3. Perusahaan terbatas: Perusahaan terbatas memiliki kepemilikan terpisah dari
pemiliknya. Laporan keuangan perusahaan terbatas terpisah dari laporan keuangan
pemiliknya. Namun, perusahaan terbatas memiliki kewajiban untuk membayar dividen
kepada pemegang saham. Oleh karena itu, pembayaran dividen dapat mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan terbatas.
4. Perusahaan multinasional: Perusahaan multinasional memiliki operasi di beberapa
negara. Laporan keuangan perusahaan multinasional harus memperhitungkan
perbedaan mata uang dan peraturan akuntansi di setiap negara. Hal ini dapat
mempengaruhi laporan keuangan perusahaan multinasional.
5. Perusahaan publik: Perusahaan publik harus mematuhi peraturan akuntansi yang ketat
dan harus membuat laporan keuangan yang transparan. Laporan keuangan perusahaan
publik dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
6. Perusahaan swasta: Perusahaan swasta tidak diwajibkan untuk mematuhi peraturan
akuntansi yang ketat seperti perusahaan publik. Oleh karena itu, laporan keuangan
perusahaan swasta mungkin tidak sejelas laporan keuangan perusahaan publik.

Dalam membuat laporan keuangan, perusahaan harus memperhatikan bentuk perusahaannya


dan pengaruhnya terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan harus akurat dan
transparan agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.

17
2.4 Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan perusahaan adalah sebuah format catatan informasi keuangan


suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu yang dapat digunakan oleh
pengguna laporan keuangan dari pihak internal maupun eksternal untuk mengambil
keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari
tiga jenis laporan keuangan utama, yaitu laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan laba rugi digunakan untuk menunjukkan pendapatan dan biaya perusahaan dalam
satu periode akuntansi tertentu, sedangkan neraca digunakan untuk menunjukkan posisi
keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi tertentu. Laporan arus kas digunakan
untuk menunjukkan arus kas masuk dan keluar perusahaan dalam satu periode akuntansi
tertentu.

Laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Fungsi utama dari laporan keuangan perusahaan adalah sebagai alat untuk
memantau kinerja keuangan perusahaan. Dengan memantau kinerja keuangan perusahaan
secara berkala, perusahaan dapat mengetahui apakah terdapat masalah dalam keuangan
perusahaan dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain itu, laporan keuangan perusahaan juga dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh dana dari investor dan kreditor. Investor dan kreditor akan memeriksa laporan
keuangan perusahaan sebelum memberikan dana kepada perusahaan. [4]

Sebuah perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya, memerlukan informasi


keuangan sebagai bahan untuk mengukur keberhasilan usaha yang telah dijalankannya
(Akadiati, 2022). Adapun beberapa indikator keberhasilan perusahaan dalam
mengelola kegiatan usahanya adalah yang pertama adanya laba/profit yang diperoleh
pada setiap periode dengan tingkat profitabilitas yang diharapkan lebih tinggi daripada
suku bunga yang berlaku (Noviyanti & Ruslim, 2021).

Indikator yang kedua adalah adanya penambahan modal yang disebabkan oleh adanya
laba yang telah diperoleh pada periode yang bersangkutan. Dengan demikian, akan
diperoleh informasi bahwa modal awal yang dikelola menunjukkan perkembangan
dengan adanya penambahan modal pada akhir periode.

Indikator yang ketiga adalah posisi keuangan perusahaan dalam kondisi kuat/stabil,
misalnya ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang baik yaitu perbandingan harta

18
lancar dengan hutang lancar dengan rasio perbandingan harta lancar yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan hutang lancar. Artinya, jika hutang lancar telah jatuh tempo,
perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayarnya (Ariyanti, 2020).

Indikator yang keempat adalah arus penerimaan dan pengeluaran kas yang bagus
adalah ketika saldo arus kas masuk lebih besar diperoleh dari kegiatan operasional dan
saldo kegiatan penerimaan balas jasa pembiayaan (Yocelyn & Christiawan, 2012).
Semua indikator tersebut, hanya dapat diperoleh dari informasi keuangan yang
dihasilkan dari kegiatan akuntansi.

Laporan keuangan sangat diperlukan oleh pihak intern dan ekstern (Hariyani,
2016). Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut, di antaranya manajer perusahaan
sebagai pihak intern perusahaan yang berhak untuk mengetahui dan menilai
perusahaannya sedang berjalan dengan baik atau tidak. Adapun pihak ekstern,
diantaranya investor yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk
mengambil keputusan menanamkan dana yang dimilikinya, untuk berinvestasi dalam
perusahaan tersebut, pihak kreditor yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
untuk mengambil keputusan memberikan pinjaman kepada perusahaan yang
bersangkutan.

Pihak ekstern berikutnya adalah pemerintah yang berkepentingan terhadap laporan


keuangan, dalam rangka kewajiban pajak bagi perusahaan atas laba usaha yang telah
diperolehnya.

Uraian di atas telah menyebutkan istilah laporan keuangan yang dapat dijadikan
sebagai alat ukur/indikator keberhasilan perusahaan, maka selanjutnya akan dibahas
definisi dari laporan keuangan itu sendiri. Laporan keuangan merupakan sebuah laporan
yang berisi informasi keuangan tentang kinerja perusahaan dalam satu periode, yang
dihasilkan dari proses akuntansi yang benar dan informasi keuangan tersebut, sangat
diperlukan sebagai sumber informasi dalam mengambil keputusan bagi berbagai pihak
yang berkepentingan dalam perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang berisi
informasi keuangan tersebut terdiri:

1. laporan laba rugi;

2. laporan perubahan ekuitas/modal;

19
3. laporan neraca (laporan posisi keuangan perusahaan); dan

4. laporan arus kas.

Pada bagian selanjutnya, akan dibahas lebih lanjut mengenai empat jenis laporan
keuangan beserta contoh yang sederhana dari laporan keuangan yang dihasilkan pada
sebuah perusahaan jasa

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang isinya melaporkan


efektivitas perusahaan suatu periode akuntansi. Jika laporan laba rugi tersebut,
menunjukkan laba di mana pendapatan lebih besar dibandingkan dengan biaya,
maka perusahaan telah menjalankan kegiatan usaha pada periode tersebut dengan
efektivitas kinerja yang baik. Begitu juga jika hal sebaliknya terjadi, yaitu jika
pendapatan lebih kecil dari biaya operasional maka perusahaan telah menjalankan
kegiatan usaha pada periode tersebut dengan efektivitas kinerja yang kurang baik.

Data yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi adalah data yang
berasal dari neraca saldo yang telah disesuaikan. Akun yang dimasukan dalam
laporan rugi laba adalah akun pendapatan dan akun biaya. Akun pendapatan dan
akun biaya merupakan jenis akun nominal. Akun nominal adalah sebuah akun
di mana pada akhir periode saldonya bernilai nol agar pada awal periode akun
tersebut, tidak tercampur dengan periode sebelumnya.

Saldo pendapatan dan saldo biaya tersebut, ditutup pada akhir periode pada
akun sementara yaitu akun ikhtisar rugi/laba. Akun pendapatan ditutup di sebelah
debet dan sebelah kredit akun ikhtisar rugi/laba. Saldo biaya ditutup di sebelah
kredit dan di sebelah debit ditempati akun ikhtisar rugi/laba, kemudian jika ikhtisar
rugi laba lebih besar sebelah kredit, maka menunjukkan perusahaan dalam keadaan
memperoleh laba, sehingga ketika akun sementara ikhtisar rugi laba ditutup berada
di sebelah debit dan di sebelah kredit adalah akun modal

Dengan meletakkan akun modal di sebelah kredit, menunjukkan modal


mengalami penambahan karena akun modal rumusnya adalah bertambah di
sebelah kredit dan berkurang di sebelah debit. Hal sebaliknya, jika perusahaan
mengalami kerugian jika akun sementara ikhtisar rugi laba ditutup berada di

20
sebelah kredit dan akun modal berada di sebelah debit, yang menunjukkan modal
perusahaan berkurang karena perusahaan mengalami kerugian.

Pendapatan yang dapat diakui sebagai penerimaan bagi perusahaan ada dua
jenis, yaitu

a. pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasional utama perusahaan.


Misalnya perusahaan jasa “Bengkel Mobil”, maka pendapatan adalah
pendapatan jasa reparasi mobil karena kegiatan utama perusahaan adalah
memberikan jasa reparasi mobil; dan

b. pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar operasional utama


perusahaan. Misalnya perusahaan jasa “Bengkel Mobil” di atas menjual
peralatan bengkel yang telah using, maka hasil penjualan aktiva peralatan
tersebut merupakan pendapatan lain-lain di luar usaha utama perusahaan.

Begitu juga dengan biaya, dapat digolongkan menjadi dua jenis biaya, yaitu

a. biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional utama


perusahaan. Misalnya pada perusahaan jasa “Bengkel Mobil”, biaya
operasional utamanya adalah membayar gaji karyawan mekanik dan biaya
penyusutan peralatan bengkel, serta biaya lainnya yang berkaitan
langsung dengan kegiatan operasional perusahaan; dan

b. biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan diluar operasional utama


perusahaan. Misalnya, masih diambil contoh pada perusahaan jasa
“Bengkel Mobil”, biaya di luar kegiatan utama perusahaan adalah biaya
bunga dan biaya asuransi.

Berdasarkan jenis pendapatan dan biaya tersebut, maka laporan rugi laba dapat dibuat
dalam dua bentuk.

a. Bentuk Single Step

Dalam laporan rugi laba bentuk single step ini, akun pendapatan disajikan
dengan mengurutkan pendapatan utama dan pendapatan di luar usaha,
dan dijumlahkan sebagai total pendapatan perusahaan, kemudian urutan
berikutnya adalah melaporkan urutan akun biaya yang juga diurutkan dari

21
biaya operasional utama dan biaya di luar kegiatan utama (biaya
administrasi), dan menghasilkan total biaya usaha. Selanjutnya,
mengurangkan total pendapatan dengan total biaya usaha.

b. Bentuk Multiple Step

Dalam laporan rugi laba bentuk multiple step ini, akun pendapatan
disajikan terpisah antara pendapatan utama dan pendapatan di luar
usaha. Akun pendapatan utama disajikan terlebih dulu kemudian
dikurangkan dengan total biaya utama kegiatan operasional perusahaan
yang hasilnya disebut laba/rugi kotor. Berikutnya pendapatan di luar usaha
dikurangi dengan biaya di luar usaha yang hasilnya disebut laba/rugi di
luar usaha, kemudian laba/rugi kotor dijumlahkan dengan laba/rugi di
luar usaha menghasilkan laba bersih sebelum pajak.

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas/modal adalah bagian dari hasil proses akuntansi


yang melaporkan tentang kondisi akhir ekuitas/modal yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan dalam satu periode akuntansi. Perubahan yang terjadi dalam modal
perusahaan disebabkan oleh adanya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan
yang besarnya sesuai dengan laporan rugi/laba yang telah dibuat sebelumnya.
Oleh karena itu, laporan keuangan yang pertama kali buat adalah laporan rugi/laba
karena dengan mengetahui rugi/laba, maka tahap selanjutnya perubahan modal
akan diketahui besarnya. [5]

Jika perusahaan mendapatkan laba, modal akan bertambah. Jika perusahaan


mendapatkan kerugian, modal perusahaan akan berkurang. Selain itu, yang
menyebabkan perubahan modal adalah adanya prive (pengambilan pribadi) oleh
pemilik perusahaan, yaitu akan menyebabkan modal yang telah disetorkan akan
berkurang jumlahnya.

Susunan dalam laporan perubahan modal adalah dengan menyajikan modal


pada awal periode terlebih dahulu, kemudian menambah laba atau mengurangi
rugi yang diperoleh perusahaan selama periode yang bersangkutan. Setelah itu,
jumlah modal yang telah ditambah/dikurang dengan laba/rugi, dikurangkan dengan

22
prive pada periode tersebut, dan hasilnya menunjukkan modal akhir perusahaan
pada periode yang bersangkutan.

3. Laporan Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan kekuatan posisi


keuangan suatu perusahaan yang menampilkan sisi aktiva dan pasiva perusahaan.
aktiva merupakan susunan komposisi harta yang dibelanjakan yang sumber dananya
berasal dari sisi pasiva yang merupakan susunan sumber dana perusahaan, untuk
menjalankan kegiatan usahanya. Sumber dana perusahaan, dapat berupa modal
sendiri dan hutang kepada pihak lain. [6]

Akun yang disajikan dalam neraca adalah akun riil, yaitu akun aktiva (harta),
akun utang (kewajiban), dan akun modal (ekuitas). Akun riil adalah akun yang
saldonya muncul pada awal periode dengan saldo normal untuk akun aktiva
adalah di sebelah debet, sedangkan akun hutang dan akun modal bersaldo di sebelah
kredit dengan posisi yang harus seimbang aktiva harus sama dengan hutang
ditambah dengan modal (Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Pasiva). Neraca
mempunyai dua bentuk laporan.

a. Neraca Bentuk Stuffel: Bentuk neraca ini, sering disebut juga dengan neraca
bentuk laporan, yaitu bentuk neraca yang disajikan secara berurut dari atas
ke bawah, yang diawali paling atas adalah melaporkan data akun kelompok
akun aktiva, kemudian setelah selesai akun aktiva selanjutnya adalah akun
yang merupakan kelompok pasiva, yaitu akun utang dan akun modal.

b. Neraca Bentuk Scontro: Neraca bentuk scontro adalah bentuk neraca yang
menyajikan sisi aktiva bersebelahan dengan sisi pasiva (sisi kiri untuk
aktiva dan sisi kanan untuk pasiva). Untuk sisi kanan bagian pasiva, yang
disajikan terlebih dahulu adalah akun hutang setelah itu baru akun modal,
kemudian dijumlahkan yang besarnya harus sama seimbang dengan sisi
aktiva.

4. Laporan Arus Kas

Selanjutnya, Laporan Arus Kas hanya dapat disusun ketika informasi-


informasi yang ada dalam tiga laporan sebelumnya telah selesai dibuat, karena arus

23
kas bersih nilainya harus sama dengan nilai kas yang tercantum di neraca, agar
diperoleh nilai kas yang sama maka data-datanya diambil dari semua informasi
yang ada dalam laporan Rugi Laba, Perubahan Modal dan Neraca (Kartini, 2022).

Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang menjelaskan secara


rinci mengenai arus penerimaan yang bersumber dari mana saja, dan arus
pengeluaran kas yang menguraikan ke mana saja kas tersebut digunakan untuk
berbagai aktivitas perusahaan selama periode akuntansi. Informasi tentang arus kas
ini sangat penting bagi pihak intern perusahaan khususnya pimpinan atau manajer
perusahaan, dalam rangka melihat kemampuan/kinerja perusahaan dalam
membiayai kegiatan perusahaan.

Selanjutnya, untuk pihak ekstern, seperti investor untuk melihat kinerja


perusahaan dalam membayarkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan dalam
perusahaan, kemudian pihak kreditur juga sangat memerlukan informasi arus kas
bersih, guna menilai kinerja perusahaan dalam kemampuannya membayar hutang
ketika jatuh tempo. Jadi, tidak hanya melihat besarnya laba yang diperoleh dalam
laporan rugi laba. Akan tetapi, yang lebih penting adalah kemampuan kas bersih
yang tersedia di dalam perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaan selanjutnya
(Webster, 2003).

Total kas bersih yang diperoleh dalam perusahaan merupakan penjumlahan


antara arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasional perusahaan yang
merupakan aktivitas utama dari tujuan utama didirikannya perusahaan tersebut,
kemudian arus kas dari aktivitas investasi perusahaan dan arus kas yang berasal
dari aktivitas pendanaan perusahaan yaitu sumber dana pendirian dan
pengembangan perusahaan (Kartini, 2022)

Contoh Laporan Keuangan

Pembahasan pada bagian ini adalah contoh dari empat laporan keuangan yang yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Data yang diperlukan untuk menyusun laporan
keuangan berasal dari neraca saldo setelah penyesuaian. Berikut adalah neraca saldo
setelah penyesuaian dengan ilustrasi contoh yang diambil dari Mursyidi (2015).

24
Berdasarkan data yang ada dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian di atas, maka dapat
disusun laporan keuangan berupa laporan Laba/Rugi, yaitu mengambil data akun
pendapatan dan akun biaya yang terjadi pada perusahaan Fitnes Centre Citra selama periode
Mei 2008. Berikut Laporan Laba/Rugi yang dapat disusun berdasarkan data di atas dalam
bentuk Single Step dan bentuk Multiple Step di bawah ini.

25
Setelah laporan laba/rugi telah dibuat, laporan berikutnya yang dapat disusun adalah laporan
perubahan modal dengan mengambil data laba yang diperoleh dari laporan laba/rugi yang
telah dibuat sebelumnya. Berikut laporan perubahan ekuitas/modal yang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Berdasarkan laporan perubahan modal di atas, terlihat bahwa modal Dian mengalami
penambahan sebesar Rp5.472.000,00 dari selisih laba usaha yang diperoleh dengan prive
yang dilakukan selama periode tersebut, sehingga modal akhirnya berjumlah
Rp22.872.000,00. Laporan berikutnya yang harus disusun adalah laporan neraca yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan berdasarkan akun riil yaitu akun aktiva, akun
hutang dan akun modal dengan besarnya modal berdasarkan modal akhir periode yang
terdapat pada laporan perubahan modal di atas. Berikut laporan neraca yang dicontohkan
berdasarkan bentuk Stuffel dan bentuk Scontro yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

26
Laporan keuangan yang dapat disusun selanjutnya adalah laporan arus kas, yaitu laporan
yang menjelaskan arus masuk dan arus keluar kas yang jumlahnya harus sesuai dengan saldo
yang tertera dalam laporan neraca. Berdasarkan laporan neraca yang telah dibuat maka
dapat dilihat saldo kas adalah sebesar Rp10.272.000,00, untuk menjelaskan aliran masuk dan
aliran keluar kas, maka data yang diperlukan adalah semua laporan keuangan yang telah

27
dibuat sebelumnya yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca.
Berikut laporan arus kas yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa arus kas bersih dari kegiatan operasional
adalah sebesar Rp13.352.000,00, arus kas keluar dari kegiatan investasi sebesar
Rp20.000.000,00, sedangkan arus kas bersih dari kegiatan pendanaan adalah sebesar
Rp16.920.000,00. Jika dijumlahkan kas perusahaan Fitness Centre Citra adalah sebesar
Rp10.272.000,00, jumlah ini sesuai dengan jumlah saldo yang tertera pada laporan neraca.

2.5 Konsep-konsep yang Melandasi Bentuk, Isi, dan Susunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan penting dibuat guna mengetahui kondisi finansial secara


keseluruhan, serta menjadi bahan evaluasi dan penemuan solusi. Tujuannya untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak terduga di masa mendatang.
Berikut konsep-konsep yang melandasi bentuk, isi, dan susunan laporan keuangan.

28
1. Konsep kesatuan usaha
Pencatatan kegiatan perusahaan harus dipisahkan dari kegiatan pemiliknya.
Keuangan perusahaan terpisah dari pemiliknya dan terpisah juga dari keuangan
karyawan.
2. Konsep kelangsungan hidup
Perusahaan bertahan dalam jangka waktu panjang supaya. laporan keuangan
dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lain. Tujuannya untuk
memperoleh informasi mengenai peningkatan atau penurunan laba perusahaan.
3. Konsep harga pokok
Adanya pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal dan pengukuran
kewajiban sebesar nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
4. Konsep satuan pengukuran
Menggunakan satuan ukuran uang dalam penyajian transaksi perusahaan dan
hasil dalam akuntansi.
5. Konsep stabilitas nilai uang
Keadaan naik turunnya nilai uang dianggap tidak berpengaruh terhadap jumlah
yang ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan.
6. Konsep periode waktu
Proses penyajian laporan keuangan yang dipecah dalam periode tertentu.
7. Konsep objektivitas
Konsep dasar penyusunan laporan keuangan yang berikutnya adalah
objektivitas.
8. Konsep keterbukaan
Semua fakta perlu diungkap terbuka supaya laporan keuangan bersifat
informatif dan tidak menyesatkan.
9. Konsep konsistensi
Ada beberapa metode yang digunakan, namun satu metode yang telah dipilih
harus konsisten digunakan dari satu periode ke periode selanjutnya.
10. Konsep konservatisme
Kerangka dasar penyusunan laporan keuangan yang berikutnya adalah konsep
konservatisme. Konsep ini menitikberatkan pada penyajian informasi keuangan
yang berhati-hati, terutama di bagian pencatatan pendapatan dan biaya.
11. Konsep realisasi

29
Realisasi pendapatan menunjukkan adanya penjualan atau penyerahan barang
dan jasa, bukan saat pembayaran.
12. Konsep perbandingan hasil – biaya
Konsep dasar penyusunan laporan keuangan yang terakhir adalah
perbandingan, yakni membandingkan penghasilan dan pengeluaran dalam
periode tertentu.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui


kinerja dan perkembangan perusahaan. Laporan keuangan juga dapat membantu pelaku
usaha untuk mengetahui perubahan yang terdapat dalam laporan keuangan, baik itu
penurunan maupun kenaikan, dalam rupiah maupun dalam unit. Selain itu, laporan
keuangan juga harus menyajikan perbandingan antara satu periode akuntansi dengan
periode akuntansi sebelumnya agar informasi keuangan suatu periode dapat dilaporkan
secara konsisten dengan informasi keuangan periode sebelumnya.
Dalam manajemen keuangan, laporan keuangan juga sangat penting untuk
membantu perusahaan dalam menentukan berbagai kebijakan terkait perusahaannya.
Pemantauan arus kas perusahaan secara teratur dapat membantu mengidentifikasi
masalah keuangan sebelum terjadi dan mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu,
pelajari tren keuangan dan perkembangan terkini dalam industri perusahaan dapat
membantu perusahaan mengidentifikasi peluang baru dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
Dalam pelaporan keuangan, perusahaan juga harus memperhatikan tanggung
jawab sosial perusahaan dalam penetapan tujuan pelaporan keuangan dalam conceptual
framework pelaporan keuangan Indonesia. Selain itu, perusahaan juga harus
memperhatikan pengaruh kondisi keuangan perusahaan, ukuran perusahaan, masa
perikatan audit, dan reputasi auditor terhadap opini audit going concern. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, perusahaan dapat membuat laporan keuangan yang
akurat dan dapat dipercaya.

31
REFERENSI

[1] “Arti kata perusahaan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” Accessed:
Oct. 02, 2023. [Online]. Available: https://kbbi.web.id/perusahaan
[2] N. Romdoni, Pengantar Akuntansi (Implementasi dalam Perusahaan). 2023.
[3] “Slamet Sugiri, Pengantar Akuntansi 1, UPP AMP YKPN, 1998 - Yahoo Search
Results.” Accessed: Oct. 03, 2023. [Online]. Available:
https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US885G91370&p=Slamet+Sugiri%2
C+Pengantar+Akuntansi+1%2C+UPP+AMP+YKPN%2C+1998
[4] “(PDF) Pengantar Akuntansi (Implementasi dalam Perusahaan).” Accessed: Oct. 02,
2023. [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/373261900_Pengantar_Akuntansi_Implementasi_d
alam_Perusahaan?_tp=eyJjb250ZXh0Ijp7ImZpcnN0UGFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIiwic
GFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIn19#pf4d
[5] “Teori akuntansi : perekayasaan pelaporan keuangan/ Suwardjono | OPAC
Perpustakaan Nasional RI.” Accessed: Oct. 03, 2023. [Online]. Available:
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=407539
[6] fahmi and R. F. Mohamadi, “Laporan Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Format,”
Mekari Jurnal. Accessed: Oct. 03, 2023. [Online]. Available:
https://www.jurnal.id/id/blog/format-laporan-keuangan/

32

Anda mungkin juga menyukai