Anda di halaman 1dari 36

PENUTUPAN PEMBUKAAN, ALTERNATIF PENYESUAIAN

HARGA POKOK NERACA SALDO,JURNAL


PEMBALIK,AKUTANSI TAHUNAN

Dosen Pengampu:

Kamelia Astuty, S. E, M. Ak

Disusun Oleh:

Miranda Ika Putri (23040079)

Eriyan Alexander Subrata (23040001)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULATS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatulahi wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
kaami bisa menyelesaikan Proposal ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalaikumsalam warohmatulahi wabarokatuh

Bengkulu , 20 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................6
C. Tujuan................................................................................................................7
BAB II..........................................................................................................................8
A. Penutupan dan Pembukaan Neraca Saldo..........................................................8
B. Alternatif Penyesuaian Harga Pokok...............................................................10
C. Neraca Saldo....................................................................................................17
D. Jurnal Pembalik...............................................................................................19
E. Akutansi Tahunan............................................................................................21
BAB III.......................................................................................................................26
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian......................................................................26
B. Definisi Operasional........................................................................................26
C. Populasi dan Sampel........................................................................................26
D. Jenis dan Sumber Data.....................................................................................27
E. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................27
F. Teknik Analisis Data.......................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari

transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan

keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting

dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu

periode. Di dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan

keuangan yang mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang

sesuai dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai

dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus), posting buku

besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan

(laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca

saldo setelah pentupan, dan jurnal balik.1

Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar,

aktiva tetap, kewajiban dan modal. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap

berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui

serta memahami secara rinci tentang aktiva tetap.Dengan cara demikian kita

mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap sebuah

perusahaan.

Perusahaan adalah suatu organisasi yang di dirikan oleh seseorang atau

sekelompok orang yang kegiatannya menyediakan jasa atau barang untuk

1
Ahmad, Firdaus Dunia dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat

1
memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Hampir semua perusahaan

mempunyai tujuan yang sama, yaitu mendapatkan laba sebesar-besarnya.

Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, ataupun manufaktur pasti

melakukan transaksi. Suatu transaksi yang terjadi di perusahaan sering tidak

di sertai dengan pencatatan, sehingga tidak jarang suatu perusahaan tidak

memiliki laporan keuangan yang akurat. Padahal kondisi seperti ini akan

menghambat kemajuan perusahaan, di samping itu perusahaan juga akan

menemui kendala dalam persaingan dunia usaha.2

Pembuatan laporan keuangan merupakan hal yang wajib dilakukan

oleh setiap perusahaan, baik dalam bidang dagang, jasa maupun manufaktur.

Semua perusahaan harus memiliki sebuah catatan penerimaan dan

pengeluaran kas yang lengkap. Sehingga pembuatan laporan keuangan

menjadi lebih mudah dan akurat. Kegunaan laporan keuangan sebagai alat

pertanggung jawaban bagi pengurus perusahaan (Direksi dan Komisaris) oleh

karenanya laporan keuangan wajib disampaikan kepada pemilik perusahaan.

Apabila suatu perusahaan tidak memiliki laporan keuangan akan sulit bagi

perusahaan mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, menyusun

perencanaan kegiatan perusahaan, mengendalikan perusahaan, membuatan

keputusan dalam perusahaan, mempertimbangkan dan mempertanggung

jawabkan pada pihak Ekstern. Laporan keuangan adalah catatan yang berisi

informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, dan


2
Albertus Indratno. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Akuntansi. Jakarta:

Dunia Cerdas

2
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan selama periode

tertentu.V.Wiratna Sujarweni (2016:53).

Pada saat ini seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka

masyarakar dituntut untuk dapat beradaptasi mengikuti perkembangan

tersebut. Oleh karena itulah saat ini masyarakat berlomba-lomba untuk

menambah wawasan pengetahuan tidak hanya melalui pendidikan formal,

namun juga memanfaatkan dengan adanya pendidikan non formal seperti

lembaga bimbingan belajar.

Lembaga bimbingan belajar merupakan salah satu jenis institusi yang

bergerak dalam bidang pelayanan jasa, lebih spesifiknya jasa yang disediakan

yaitu jasa pendidikan. Lembaga bimbingan belajar didirikan dengan

harapakan dapat digunakan sebagai wadah bagi masyarakat untuk

meningkatkan kesetaraan dalam pendidikan dan juga sebagai penyelenggara

peningkatan kompetensi akademik. Seiring dengan tingginya keinginan

masyarakat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan hal ini juga

mengakibatkan semakin bertambah tinggi eksistensi lembaga bimbingan

belajar, namun para pengusaha lembaga bimbingan belajar juga harus

memikirkan cara untuk tetap mempertahankan usahanya tersebut. Sebagai hal

utama yang harus diterapkan dalam menjalankan bisnis yaitu menerapkan

terkait pencatatan akuntansi yang secara sistematis.3

3
Anthony Giddens. 2012. The Constitution of Society, Cetakan keempat.

Yogyakarta: Pedati

3
Pencatatan akuntansi merupakan proses pengolahan data yang diperoleh dari

transaksi kemudian dilakukannya pengikhtisaran sampai pada tahap terakhir

yaitu pelaporan. Pencatatan akuntansi dikatan sangat penting dilakukan

karena dari dilakukannya pencatatan akuntansi ini akan mendapatkan output

berupa laporan keuangan yang isinya informasi terkait kondisi keuangan

dalam sebuah perusahaan, yang pada akhirnya laporan keuangan ini akan

digunakan oleh perusahaan untuk pengedalian, evaluasi kinerja dan juga

pengambilan keputusan yang diperlukan oleh perusahaan.

Sistem akuntansi terdiri dari berbagai macam prosedur-prosedur yang

mengatur tentang berbagai langkah yang harus dilaksanakan agar suatu

perusahaan dapat berjalan efisien dan efektif.Semakin kompleks suatu

kegiatan operasional perusahaan maka sistem akuntansi semakin penting

untuk diterapkan. 4

Hasil dari sistem akuntansi tersebut adalah berupa informasi yang dapat

digunakan untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan.Informasi yang

disampaikan tersebut adalah dalam bentuk laporan keuangan.Informasi

tersebut bermanfaat untuk penilaian kinerja suatu perusahaan, diantaranya

untuk mengetahui berapa perolehan laba suatu perusahaan yang bermanfaat

untuk kelanjutan hidup suatu perusahaan.

Informasi keuangan yang merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi

digunakan oleh berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Karena


4
Arfan Ikhsan, Dkk, 2013. Teori Akuntansi. Bandung : Cita Pustaka Media

Danang,

4
beragamnya pemakai yang berkepentingan maka diperlukan adanya standar

dalampenyusunannya, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam

memahami laporan keuangan.

isi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang bermanfaat untuk

pengambilankeputusan ekonomi oleh sejumlah besar pengguna dimana tidak

dalam posisi meminta laporan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan

informasi tertentu yang mereka butuhkan (SAK ETAP 2009:182) Akuntansi

dalam penerapannya dilandasi oleh konsep-konsep dasar akuntansi yang

melandasi bentuk, isi, dan pelaporan keuangan. Berikut adalah konsep-

konsep dasar akuntansi : 5

(1) Konsep entitas bisnis (Business entity concept) yaitu pemisahan transaksi

usaha dengan transaksi non usaha (rumahtangga).

(2) Dasar pencatatan akuntansi ada dua, yaitu dasar kas dan dasar akrual.

Dasar Kas (Cash Basic) transaksi dicatat atau diakui apabila kas sudah

diterima atau dikeluarkan.

(b) Dasar Akrual (Accrual Basic) transaksi dicatat atau diakui pada saat

terjadinya transaksi tanpa melihat apakah kas telah diterima atau dikeluarkan.

(3) Konsep kelangsungan usaha (Going concern concept) yaitu konsep yang

mengganggap bahwa suatu kesatuan usaha diharapkan akan terus beroperasi

dan menguntungkan dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

(4) Konsep periode waktu (Time periodic) yaitu suatu konsep yang

menyatakan bahwa akuntansi mengugunakan periode waktu sebagai dasar

dalam mengukur dan menilai kemajuan suatu perusahaan.


5
Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi

5
Laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang dikenal dengan

siklus akuntansi yaitu tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan

pelaporan akuntansi, mulai dari pembuatan dan penerimaan bukti transaksi,

pencatatan dalam buku jurnal, pemindah bukuan (posting) ke buku besar,

pembuatan neraca saldo (trial balance), pembuatan neraca lajur dan jurnal

penyesuaian (adjustment), menyusun laporan keuangan, pembuatan jurnal

penutup (closing entries) pembuatan neraca saldo penutup (post closing

trialbalance). (Soemarso 2009:90) Penerapan sistem akuntansi perlu

dilakukan oleh semua usaha baik usaha kecil, menengah maupun besar, dan

juga perlu diterapkan dalam semua jenis kegiatan usaha, baik perusahaan

manufaktur, dagang maupun jasa, karena dengan diterapkannya sistem

akuntansi yang benar maka akan memperkecil terjadinya kesalahan baik

disengaja maupun tidak disengaja, dan akan dapat menghasilkan informasi

yang akurat. 6

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penutupan dan pembukaan neraca saldo?

2. Bagaimana alternatif penyesuaian harga pokok?

3. Apa itu neraca saldo?

4. Apa itu jurnal pembalik?

5. Apa itu akutansi tahunan?

6
Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 2,0.

Yogyakarta: Andi Offset.

6
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami penutupan dan pembukaan neraca

saldo

2. Untuk mengetahui dan memahami alternatif penyesuaian harga pokok

3. Untuk mengetahui dan memahami neraca saldo

4. Untuk mengetahui dan memahami jurnal pembalik

5. Untuk mengetahui dan memahami akutansi tahunan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penutupan dan Pembukaan Neraca Saldo

7
Neraca saldo setelah penutupan adalah laporan yang dibuat setelah penutupan

jurnal untuk memastikan saldo di pembukuan usaha seimbang dan sesuai

dengan balance.Tujuan pembuatannya adalah untuk memastikan keseluruhan

pengeluaran dan pendapatan usaha telah seimbang saat penutupan

buku.Perhitungan saldo rekening pada neraca harus sesuai dengan catatan

pembukuan usaha agar mempermudah pencatatan di awal periode berikutnya.

ika seimbang, maka transaksi yang terjadi sudah sesuai dan tidak mengalami

ketimpangan. 7

1. Tujuan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan disusun dengan tujuan utama untuk

mengetahui kebenaran jumlah saldo serta keseimbangan debit ataupun kredit

setelah penutupan jurnal.Pemeriksaan ini sangat bermanfaat untuk

membandingkan data dari neraca saldo penutup dan neraca lajur, serta

mengetahui posisi keuangan perusahaan.Maka, saldo akun yang tercatat harus

sesuai dengan neraca. Jika tidak sama, dapat dimungkinkan telah terjadi

kesalahan saat pencatatan atau selisih perhitungan yang tidak diketahui

penyebabnya.

2. Format Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Terdapat format umum yang perlu Anda ketahui sebelum mulai menyusun

neraca saldo setelah penutupan.Format tersebut memuat komponen utama


7
Kieso, Donald, Jerry J, Weygandt and Teery D. Warfield. 2017.

Intermediate Accounting, Edisi 12. Jakarta: Erlangga

8
seperti nama perusahaan, judul, periode, dan tanggal penyusunan

neraca.Selanjutnya, terdapat empat kolom di bawah keterangan tersebut yang

masing-masing berisi keterangan berbeda-beda, meliputi kode akun, nama

akun, kolom kredit, dan kolom debit.Setelah membuat kolom tersebut, Anda

dapat memasukkan akun dan saldo di sana. Data yang diambil harus

disesuaikan pada jurnal penutupan.Apabila seluruh komponen sudah lengkap,

jurnal penutupan sudah siap untuk dicatat atau dilaporkan pada buku besar

untuk mempersiapkan neraca awal siklus akuntansi periode selanjutnya.8

3. Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah mengetahui siklus dan formatnya, Anda tentunya perlu tahu bagaimana

langkah-langkah menyusun neraca saldo yang sesuai.Berikut cara membuat

neraca saldo setelah penutupan, di antaranya:Menyiapkan akun nominal,

seperti pendapatan eksternal maupun internal perusahaan dan pengeluaran dari

operasional serta non-operasional.Membuat jurnal penutup, dengan

pengeluaran yang sebelumnya debit kemudian dikreditkan dan begitu pula

pada pemasukan.

4. Kelebihan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Terdapat berbagai manfaat yang akan Anda dapatkan saat membuat neraca

saldo setelah penutupan untuk pembukuan usaha.Pada post-closing trial

balance hanya terdapat perhitungan piutang, aset, dan modal. Anda tidak akan

menemukan pencatatan tentang pengeluaran, pemasukan, serta laba rugi.Hal


8
Eddy Soeryanto Soegoto. 2013. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Elex Media Komputindo.
Jakarta.

9
tersebut karena akun sebelumnya telah dikosongkan atau dimasukkan pada

jurnal penutup yang telah dibuat.Sehingga, penghitungan post-closing trial

balance bermanfaat sebagai neraca awal pada periode pembukuan selanjutnya.

Selain itu, neraca tersebut juga berguna untuk memastikan dan menjaga

perhitungan pada buku besar telah seimbang atau belum.Neraca tersebut bisa

dibuat berdasarkan berbagai saldo yang ada pada buku besar setelah jurnal

penutup dimasukkan Selanjutnya menjumlahkan untuk memperoleh akun

nominal menjadi nol dan hanya tersisa akun riil, seperti hutang, modal, serta

aset.Setelah itu, Anda dapat membuat tabel seperti format di atas dan

memasukkan data yang sesuai dengan catatan pada buku besar.Lakukan

perhitungan secara teliti sampai memperoleh total saldo debit dan kredit yang

sama.9

B. Alternatif Penyesuaian Harga Pokok

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena

penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari

seorang pengusaha ataupun pihak perusahaan. Penetapan harga dapat

menciptakan hasil penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan

dipasarkan. Meskipun penetapan harga merupakan hal yang penting, namun

masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani

9
Ely Suhayati, Sri Dewi Anggadini. 2014. Akuntansi Keuangan, Edisi

Pertama, Yogyakarta:GrahaIlmu

10
permasalah penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan

penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan,

serta share pasar yang dapat dicapai perusahaan.

Dalam penetapan harga yang harus diperhatikan adalah faktor yang

mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung :

a. Faktor yang secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi,

biaya pemasaran, peraturan pemerintah, dan faktor lainnya.

b. Faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga adalah

antara lain yaitu harga produk sejenis yang djual oleh para pesaing, pengaruh

harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan produk komplementer,

serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.

Yang harus diperhatikan oleh manajemen pemasaran dapat dialihkan kepada

prosedur penentuan harga yang ditawarkan. Apabila dalam sebuah

perusahaan tidak memiliki prosedur yang sama dalam menentukan atau

menetapkan harga dimana menurut Wiliam J. Stanton bahwa penetapan harga

memiliki lima tahap yaitu :10

a. Mengestimasi untuk permintaan barang Pada tahap ini seharusnya

perusahaan dapat mengestimasi permintaan barang atau jasa yang dihasilkan

secara total yang akan memudahkan perusahaan dalam melakukan penentuan

harga terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan

barang baru. Dalam mengestimasi permintaan suatu barang maka sebuah

manajemen bisa menggunakan cara berikut :

10
Hansen, Don R & Mowen, Maryanne M dalam Kwary, Deny Arnos. 2015. Akuntansi Manajerial
buku 1, Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

11
1) Menentukan harga yang diharapkan (expected price) yakni harga yang

diharapkan dapat diterima oleh konsumen yang ditemukan berdasarkan

perkiraan.

2) Mengestimasi volume penjualan pada berbagai tingkat harga.

b. Mengetahui terlebih dahulu reaksi dalam persaingan Kebijaksanaan yang

dilakukan oleh perusahaan dalam penentuan harga harus mempertimbangkan

kondisi persaingan barang yang terdapat di pasar serta sumber-sumber

penyebab lainnya. Seperti barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan

lain barang pengganti atau substitusi.

c. Barang lain yang dihasilkan oleh perusahaan lain yang sama-sama

menginginkan uang konsumen. Dalam menentukan sebuah pangsa pasar yang

dapat diharapkan oleh kalangan perusahaan yang ingin bergerak maju lebih

cepat dan tentu selalu mengharapkan market share yang lebih besar. Memang

harus disadari bahwa untuk mendapatkan market share yang lebih besar

ditunjang oleh kegiatan promosi dan kegiatan lain dari persaingan non harga,

disamping dengan penentuan harga tertentu.

d. Strategi harga Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar terdapat

beberapa strategi harga yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai

target pasar yang sesuai, yaitu :

1) Penetapan harga penyaringan (skimming price) Strategi ini berupa

penetapan harga yang ingin mencapai setinggi-tingginya. Kebijaksanaan ini

memiliki tujuan untuk menutupi biaya penelitian, pengembangan dan

promosi. Oleh karena itu, strategi ini cocok untuk produk baru, karena :

12
a) Pada tahap perintisan (daur hidup produk) Harga bukan merupakan suatu

faktor penting karena masih sedikit sekali. Kesendirian produk yang terdapat

di pasar merupakan kesempatan dalam pemasaran yang lebih efektif

b) Perusahaan dapat membagi pasar berdasarkan tingkat penghasilan yakni

menjual barang baru tersebut pada pasar yang kompetitif .

c) Dapat pula berfungsi sebagai usaha berjaga-jaga terhadap kekeliruan dalam

penetapan harga. Apabila penetapan harga pertama terlalu tinggi dan pasar

tidak dapat menyerapnya maka perusahaan dapat dengan mudah untuk

menurunkan nya.

d) Harga perkenalan atau promosi. Yang tidak dapat memberikan penghasilan

dan laba yang tinggi.

e) Harga yang tinggi dapat membatasi permintaan terhadap batas-batas

kapasitas produksi dalam perusahaan.

2) Penetapan harga penetrasi (penetration price) 11

Penetapan harga penetrasi merupakan strategi penetapan harga yang

serendah-rendah nya untuk mencapai volume penjualan yang relatif singkat.

Strategi ini cenderung lebih bermanfaat dibanding dengan penetapan harga

penyaring (skimming) jika kondisi ini terdapat di dalam pasar. Kondisi

tersebut yaitu :

11
Henry Simamora. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara

13
a) Kuantitas produk yang dijual sangat sensitif terhadap harga, artinya produk

mempunyai permintaan yang sangat elastis.

b) Pengurangan-pengurangan yang penting dalam produk unit dan biaya

pemasaran dapat terlaksanakan melalui operasi dalam skala besar.

c) Produk diperkirakan mengalami persaingan sangat kuat setelah

diluncurkan ke pasar.

d) Pasar dari golongan tinggi tidak cukup besar untuk menopang harga yang

ditetapkan dengan strategi harga penyaring.

e. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

Faktor-faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan pada penentuan harga

seperti mempertimbangkan politik pada pemasaran dengan melihat pada

barang, sistem distribusi dan program promosinya. Kotler dan Amstrong

mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan

dalam penetapan harga yaitu:

1) Faktor Lingkungan Internal

Dalam faktor lingkungan internal terdapat beberapa faktor mendasar yang

mempengaruhi perusahaan dalam menentukan harga dari setiap produk

yang dihasilkan, seperti :

a) Tujuan pemasaran perusahaan, sebagai faktor utama yang menentukan

harga adalah tujuan perusahaan itu sendiri misalnya memaksimalkan

laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih

14
pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam kualitas,

mengatasi persaingan, dan melaksanakan tanggung jawab sosial bagi

masyarakat.

b) Strategi bauran pemasaran, karena harga merupakan salah satu elemen

dalam bauran pemasaran, maka dalam menentukan harga sebaiknya

dikoordinasikan lebih lanjut dengan elemen pemasaran lainnya seperti

: produk, tempat, promosi, biaya, dan organisasi. 12

2) Faktor Lingkungan Eksternal

Faktor yang perlu diperhatikan dengan seksama oleh perusahaan dalam

penetapan harga dari setiap produk yang diproduksi yaitu faktor

lingkungan eksternal, karena dalam fakor ini terdapat dua faktor utama

yaitu :

a) Sifat pasar dan permintaan Pihak yang ditugaskan untuk bertanggung

jawab dalam penetapan harga hendaknya memperhatikan dan memahami

dengan baik sifat suatu pasar dan permintaan pasar yang dihadapi atas

produk yang dihasilkan. apakah pasar tersbut termasuk dalam pasar

persaingan sempurna, pasar monopoli, oligopoli dan sebagainya.

b) Persaingan Aspek persaingan merupakan salah satu faktor yang perlu

mendapat perhatian yang intensif dari pihak penting di perusahaan

mengenai keputusan dalam penetapan harga. Michael Porter mengatakan

12
Herry,S.E, M.Si. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Bumi

Aksara

15
ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh terhadap persaingan suatu

industri, yaitu :

(1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan

(2) Produk subtitusi

(3) Pelanggan

(4) Pemasok

(5) Ancaman pendatang baru Dilihat dari beberapa persaingan di atas

sangat diperlukan berbagai informasi sebagai dasar untuk menganalisis

karakteristik persaingan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan pada

masa sekarang dan yang akan datang, meliputi :

(1) Jumlah perusahaan dalam industri

(2) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri

(3) Diferensiasi produk

(4) Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan 13

c) Unsur-unsur lingkungan lainnya Selain kedua faktor tersebut, maka

perusahaan juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor

lainnya seperti, kondisi ekonomi suatu negara karena terdapat berbagai

fenomena dapat mempengaruhi arus perekonomian secara endemik

seperti inflasi, serangan bom, resensi maupun tingkat bunga bank. Dan

juga peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap sosial lainnya.

C. Neraca Saldo

13
Hery. 2018. Akuntansi Dasar 1 & 2, Cetakan ke-3. Jakarta: Grasindo.

16
Definisi neraca saldo menurut Siti Aisyah Sirgar, Neraca saldo adalah daftar

nama-nama akun yang untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah akhir

antara debit dan kredit yang ada di buku besar. Definisi lain neraca saldo

menurut Faiz Zamzami dan Nabella Duta Nusa, neraca saldo merupakan

kumpulan akun-akun yang berisi saldo akhir dari masing-masing buku

besarnya. Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan oleh penulis bahwa

neraca saldo adalah daftar akun-akun dari buku besar yang dibuat untuk

mengetahui jumlah akhir dari debit dan kredit.

Menurut Effendi (2015) neraca saldo adalah kumpulan daftar akun-akun yang

ada didalam buku besar suatu perusahaan atau badan usaha saat periode

tertentu. Komponen yang ada di neraca saldo memuat akun nominal dan riil

(aset, utang, ekuitas, dan pendapatan) yang telah disusun sesuai dengan

nomor yang urut dan teratur seperti dalam buku besar. Sedangkan pengertian

neraca saldo menurut Soemarso (2009) adalah daftar saldo akun- akun yang

ada dalam buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu. Berdasarkan kedua

definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa neraca saldo adalah daftar

semua akun yang ada dalam buku besar saat periode tertentu dan dapat

dipersiapkan kapan pun saat manajemen membutuhkan.

Pembuatan Neraca Saldo Melakukan pemindahan saldo-saldo yang ada pada

buku besar dengan urutan akun aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, serta

beban. Dengan adanya neraca saldo, maka dapat dengan mudah memastikan

bahwa jumlah saldo antara debit dan kredit adalah sama.

17
Pembuatan Jurnal Penyesuaian Dilakukan apabila terdapat transaksi yang belum

tercatat, transaksi yang salah catat, persediaan yang hilang atau rusak, dan lainnya.

Jurnal penyesuaian ini kemudian di posting ke buku besar. Penyusunan

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Dibuatnya jurnal penyesuaian dan

dipostingnya penyesuaian tersebut ke buku besar menyebabkan perubahan

pada saldo posisi keuangan. Karenanya, perlu disusun kembali neraca saldo

dengan informasi terbaru dan tepat.

Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan neraca saldo setelah

penyesuaian, disusunlah laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan

perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca. Penyusunan Jurnal Penutup

Jurnal penutup yang dibuat berfungsi untuk menutup saldo akun nominal,

yaitu pos akun pendapatan, beban, dan dividen menjadi nol dan diposting ke

buku besar. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan Tahap yang paling

terakhir yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan atas saldo buku besar

setelah dipostingnya jurnal penutup yang hanya memuat akun riil pada pos

akun aset, liabilitas, dan ekuitas.

D. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang

menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda.Dengan

kata lain jurnal yang memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada

awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang

menimbulkan perkiraan riil baru.

18
Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa

jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya.

Penyusunan jurnal ini dalam tahapan siklus akuntansi adalah opsional, artinya

kita boleh membuat dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik

Fungsi Jurnal Pembalik

Adapun fungsi jurnal dibuatnya antara lain untuk :

 Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang

baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.

 Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi

berikutnya.

 Jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat

ayat jurnal yang jumlahnya banyak.

 Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi,

seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel

karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian.

 Menghindari terjadinya double entry (pencatatan berganda) pada

periode selanjutnya.

Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik

Tidak semua akun dalam jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal

pembalik.

19
Tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal ini adalah

apabila suatu akun jurnal penyesuaian memunculkan akun riil yang baru

atau belum terlihat di neraca saldo.

 Terdapat lima jenis akun atau transaksi yang perlu untuk

dibuatkan jurnal pembalik, yakni adalah:

 Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban, adalah beban

yang sudah dibayarkan namun belum dicatat sebagai beban pada

periode tersebut. Biasanya terjadi jika perusahaan membayar biaya

transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk periode tertentu.

 Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan,

adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan pada awal

transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan.

 Beban yang masih harus dibayar, adalah beban yang masih harus

dikeluarkan/dibayar oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi,

sehingga beban tersebut masih akan berlanjut pada periode

akuntansi berikutnya.

 Pendapatan yang masih harus diterima, adalah pendapatan yang

sudah terjadi namun karena beberapa alasan belum diakui sebagai

pendapatan perusahaan.

 Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban).

Perlengkapan yang digunakan secara terus-menerus oleh

perusahaan kemudian dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal

penyesuaian.

20
E. Akutansi Tahunan

Tugas laporan tahunan adalah mendokumentasikan secara komprehensif

kegiatan perusahaan selama satu tahun fiskal. Hal ini dimaksudkan untuk

menginformasikan kelompok pemangku kepentingan seperti pemegang

saham, karyawan dan pihak berkepentingan lainnya tentang situasi keuangan

perusahaan dan kegiatan bisnis.

Periode pelaporan laporan tahunan

Laporan tahunan merangkum kinerja perusahaan dalam satu tahun

keuangan. Tahun anggaran ini biasanya bertepatan dengan tahun kalender,

yaitu dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31

Desember. Namun pada prinsipnya, hal itu juga bisa menyimpang dari

ini. Periode yang didokumentasikan dimulai dengan pembukaan neraca dan

dapat berlangsung maksimal dua belas bulan. Setelah tahun keuangan

ditetapkan, periode pelaporan tersebut harus dipertahankan untuk

kelangsungan neraca.

Konten wajib laporan tahunan

Isi wajib laporan tahunan adalah laporan keuangan tahunan dan laporan

manajemen. Laporan manajemen hanya perlu disiapkan jika perusahaan

diwajibkan untuk melakukan audit biasa. Informasi tata kelola perusahaan

tertentu juga harus diungkapkan kepada pemegang saham dan investor demi

kepentingan transparansi.

Laporan keuangan / rekening tahunan

21
Laporan keuangan – juga dikenal sebagai laporan keuangan tahunan – adalah

bagian dari laporan tahunan yang ditandai dengan angka. Akun tahunan

menyajikan hasil keuangan tahun keuangan, dengan mempertimbangkan

peraturan akuntansi. Ini biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan

catatan. Dalam kasus perusahaan dengan kewajiban audit, laporan arus kas

juga disertakan.

Neraca

Neraca adalah cara yang baik untuk mendapatkan gambaran singkat tentang

posisi keuangan perusahaan. Lebih khusus lagi, neraca adalah perbandingan

aset dan kewajiban perusahaan.

Aset termasuk aset tetap, aset lancar dan biaya dibayar di muka.

Liabilitas disebut sebagai liabilitas. Pada gilirannya, mereka terbentuk dari

ekuitas, provisi, kewajiban dan juga item penyelesaian tagihan.

Neraca adalah snapshot karena hanya mencerminkan situasi saat ini pada

tanggal neraca. Ini biasanya tanggal 31 Desember, hari terakhir tahun

keuangan.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi , juga dikenal sebagai akun laba rugi, memberikan

informasi tentang laba dan rugi yang dibuat oleh perusahaan selama setahun.

22
Dalam laporan laba rugi, semua pendapatan dibandingkan dengan semua

biaya untuk tahun keuangan. Dengan demikian dapat diketahui apakah

perusahaan tersebut untung atau rugi.

Berbeda dengan neraca, laporan laba rugi memperhitungkan biaya dan

pendapatan untuk seluruh tahun keuangan.

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus masuk dan keluar uang

yang dihasilkan oleh aktivitas operasi, investasi, dan keuangan. Ini juga

mencakup kegiatan sehari-hari seperti membeli dan menjual inventaris.

Laporan arus kas hanya harus disajikan oleh perusahaan dengan kewajiban

audit reguler.

Laporan Keuangan Konsolidasi

Dalam hal perusahaan yang terdiri dari beberapa perusahaan, laporan

keuangan konsolidasi juga harus dibuat. Ini tidak lebih dari ringkasan

masing-masing akun tahunan dalam bentuk neraca konsolidasi atau laporan

laba rugi. Seolah-olah itu adalah laporan keuangan satu perusahaan.

Lampiran laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan memuat informasi lebih lanjut tentang prinsip

akuntansi, catatan atau penjelasan atas neraca dan laporan laba

23
rugi. Informasi tambahan ini diwajibkan oleh undang-undang dan karena itu

juga merupakan bagian wajib dari laporan tahunan.

Pengesahan untuk audit tahunan

Saat menyiapkan akun tahunan, perusahaan wajib melakukan audit

independen. Apa yang disebut audit tahunan memastikan bahwa persyaratan

hukum dan prinsip akuntansi yang tepat telah diamati. Pengecekan ini

dikukuhkan dalam bentuk atestasi dan diintegrasikan ke dalam laporan

tahunan.

Tata Kelola Perusahaan

Diterjemahkan, tata kelola perusahaan berarti prinsip-prinsip manajemen

perusahaan. Dan justru prinsip-prinsip inilah yang menjadi bagian dari

laporan tahunan ini.

Tujuan tata kelola perusahaan adalah transparansi terhadap kelompok

pemangku kepentingan dan hubungan yang seimbang antara manajemen dan

kontrol.

Dalam beberapa tahun terakhir, tata kelola perusahaan menjadi semakin

penting karena investor tidak lagi hanya melihat figur perusahaan saat

membuat keputusan investasi.

Struktur laporan tahunan

24
Selain konten, struktur laporan tahunan juga memegang peranan penting. Dia

memastikan bahwa konten diatur sedemikian rupa sehingga pembaca dipandu

melalui publikasi seperti benang merah.

Bagian terpenting dari laporan tahunan

Tidak mudah untuk mengatakan komponen laporan tahunan mana yang

paling penting. Pertama dan terutama, ini tergantung pada kebutuhan dan

kepentingan kelompok sasaran perusahaan.

Sebagian besar perusahaan cenderung berfokus pada konten yang diwajibkan

secara hukum. Namun, karena laporan tahunan lebih dari sekadar

mengumumkan hasil bisnis, strategi ini tentu bisa dipertanyakan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut

25
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut serta hasilnya.14 Penelitian kuantitatif lebih spesifik memusatkan perhatian

kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antara berbagai

variabel atau memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial

sehingga bersifat deskript. 15

B. Definisi Operasional

Definisi Operasional Penelitian adalah fenomena observasional yang memungkinkan

peneliti untuk mengujinya secara empiris apakah outcome yang diprediksi tersebut

benar atau salah.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang

memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

2. Sampel

Sampel merupakan bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut

prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan jika

populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh

populasi. Sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih

dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

populasi. Sedangkan sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil

sampel.

14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Revisi VI (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006).
15
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Kesepuluh (Jakarta: Bumi Aksara,
2008)

26
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling

dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama

sebagai sampel.16 Adapun jenis sampling yang digunakan adalah Simple random

sampling, dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak,

tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini

dapat lakukan jika anggota populasi dianggap homogen.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini, ada 2 (dua) jenis sesuai dengan

sumber perolehannya, yaitu:

1. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat

up to date, untuk mendapatkan data primer peneliti harus mengumpulkannya

secara langsung.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder

diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, skripsi dan lain

sebagainya yang berhubungan dengan materi penulisan ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan Data adalah suatu proses pengumpulan data yang mana suatu

pengumpulan data ini merupakan langkah yang amat penting, karena data yang

dikumpulkan akan digunakan sebagai pemecahan masalah yang sedang diteliti.

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner (angket).

16
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Depok: Rajawali Pers, 2014)

27
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan terstruktur yang digunakan untuk

wawancara dan pengisian oleh pewawancara. Dalam kuesioner yang dibagikan

berisi sejumlah pertanyaan tertutup yang telah disusun sedemikian rupa untuk

mengukur opini atau persepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau

ketidaksetujuan .

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu alat analisis dimana rumusan masalah penelitian dapat

dipecahkan dan hipotesis dapat dibuktikan atau diuji, dan akhir tujuan penelitian

dapat tercapai. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat bantu program statistik

SPSS (Statistic Product and Service Solution).

1. Analisis deskriptif kuantitatif

Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran karakteristik responden

yang terlibat dalam penelitian ini.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model apakah

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah terdistribusi

normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat

nilai sig dalam setiap pernyataan . Uji Normalitas dilakukan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov dan Shapiro-Wilk. Untuk mengetahui normal atau

tidaknya sebaran data, dapat dikatakan bahwa berdistribusi normal jika nilai

signifikan > 0.05, sebaliknya jika nilai signifikannya ≤ 0.05 maka sebarannya

dinyatakan tidak normal.

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

28
a. Jika nilai sig dibawah 0.05 maka uji tersebut tidak normal, maka pengujian

hipotesis menggunakan Mann Whitney U-Test.

b. Jika nilai diatas 0.05 maka uji tersebut normal, maka pengujian hipotesis

menggunakan Independent T-Test.

3. Mann-Whitney U test

Mann-Whitney U Test adalah uji non–parametris yang digunakan untuk

mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala data variabel

terikatnya adakah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak berdistribusi normal59 . Uji

Mann-Whitney U Test mewajibkan data berskala ordinal, interval, atau rasio.

Apabila data interval atau rasio, maka distribusinya tidak normal. Mann-Whitney U

Test merupakan pilihan uji non parametris apabila uji Independent T Test tidak

dapat dilakukan oleh karena asumsi normalitas tidak terpenuhi, tetapi meskipun

bentuk non parametris dari uji independent t test, uji Mann Whitney U Test tidak

menguji perbedaan mean (rerata) dua.kelompok seperti layaknya uji independent t

test, melainkan untuk menguji perbedaan median (nilai tengah) dua kelompok

29
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Firdaus Dunia dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya.

Jakarta: Salemba Empat.

Albertus Indratno. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Akuntansi. Jakarta: Dunia

Cerdas

Anthony Giddens. 2012. The Constitution of Society, Cetakan keempat.

Yogyakarta: Pedati

Arfan Ikhsan, Dkk, 2013. Teori Akuntansi. Bandung : Cita Pustaka Media

Danang,

Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika

Aditama Anggota Ikapi.

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 2,0.

Yogyakarta: Andi Offset.

Kieso, Donald, Jerry J, Weygandt and Teery D. Warfield. 2017.

Intermediate Accounting, Edisi 12. Jakarta: Erlangga

Eddy Soeryanto Soegoto. 2013. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung.

Elex Media Komputindo. Jakarta.

Ely Suhayati, Sri Dewi Anggadini. 2014. Akuntansi Keuangan, Edisi

Pertama, Yogyakarta:GrahaIlmu

Hansen, Don R & Mowen, Maryanne M dalam Kwary, Deny Arnos. 2015.

Akuntansi Manajerial buku 1, Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Henry Simamora. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara

Herry,S.E, M.Si. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Bumi

Aksara

Hery. 2018. Akuntansi Dasar 1 & 2, Cetakan ke-3. Jakarta: Grasindo.


Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta:

Rajawali

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi keuangan. PSAK No.

23: Pendapatan. Jakarta: Salemba Empat


Berdasarkan beberapa contoh transaksi pada tanggal tertentu pada perusahaan
dagang di bawah ini buatlah neraca saldonya:

 Pada tanggal 01 Februari 2017 tuan Yon menyetorkan uang tunai sebesar Rp
250.000.000 peralatan kantor Rp 20.000.000, peralatan Toko Rp. 10.000.000 sebagai
modal awal,
 Pada tanggal berikutnya, 02 Februari dibayar secara tunai sewa ruko kepada PT.
Galunggung sebesar Rp 24.000.000 untuk satu tahun.
 Tanggal 03 Februari dibeli secara tunai dari CV. Dragon perlengkapan kantor Rp
4.000.000 dan perlengkapan toko Rp 6.000.000
 Pada tanggal 04 Februari dibeli secara tunai barang dagang dari CV. Rio 200 set
mainan anak-anak dengan harga Rp 10.000.000
 Di hari berikutnya pada tanggal 05 Februari dijual barang dagang kepada UD. Bright
Sun sejumlah 100 set dengan harga faktur Rp 10.000.000
 Pada tanggal 07 Februari diterima kembali barang dagang dari UD. Bright Sun
sejumlah 50 set senilai Rp 5.000.000 karena mutu barang kurang baik.
 Pada tanggal 10 Februari dijual barang dagang kepada UD. Joy sejumlah 100 set
dengan harga faktur Rp 10.000.000 dan syarat pembayaran 2/10, n/30
 Pada tanggal 17 Februari diterima piutang dari UD. Joy atas penjualan barang
dagang pada tanggal 10 Februari 2017
Jawab:
Kas: 220.800.000

Piutang usaha: 0

Perlengkapan: 10.000.000

Beban sewa: 24.000.000

Peralatan: 30.000.000

Retur Penjualan: 5.000.000

Diskon penjualan: 200.000

Pembelian: 10.000.000

Nama Akun K:

Modal Tuan Yon: 280.000.000

Penjualan: 20.000.000

Total: 300.000.000

Anda mungkin juga menyukai