Anda di halaman 1dari 13

TUGAS II

MATA KULIAH GEOLOGI INDONESIA

Dosen Pengampu:

Drs. Nofirman, M.T

Disusun Oleh:

Selmi Nur Syafitri (23060050)

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

DINAS PENDIDIKAN KOTA BENGKULU

UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH KOTA BENGKULU

2024
KATA PENGANTAR

Kepada Para Pembaca yang Budiman,

Salam sejahtera kami sampaikan. Dalam lembaran ini, kami dengan rendah hati
mempersembahkan sebuah karya yang menggambarkan kekayaan geologi Indonesia, sebuah
negeri yang kaya akan keindahan alam dan dinamika geologisnya yang luar biasa.Geologi
Indonesia memang merupakan cerminan dari keajaiban alam yang tak terhitung jumlahnya.
Terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik utama, Indonesia menjadi laboratorium alam
bagi proses-proses geologis yang menarik dan beragam. Aktivitas vulkanik yang spektakuler,
gempa bumi yang sering, serta keberagaman lanskap geologis menjadi ciri khas yang
memikat dalam perjalanan penelusuran geologi Indonesia.

Dalam pembacaan ini, kami mengajak Anda untuk menjelajahi keindahan dan kompleksitas
geologi Indonesia. Dari puncak-puncak gunung berapi yang menjulang tinggi hingga pantai-
pantai yang mempesona, kami akan mengantarkan Anda melalui sebuah perjalanan yang
mengagumkan melintasi berbagai formasi geologis yang menakjubkan.Kami berharap,
melalui karya ini, Anda tidak hanya akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang
geologi Indonesia, tetapi juga akan terinspirasi untuk menjaga dan melestarikan keindahan
alam yang luar biasa ini untuk generasi mendatang.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian Anda. Semoga lembaran
ini menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi Anda semua.

Salam hangat,

[Penulis]

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................................... 3
A. Sejarah Penemuan Plate Tectonic (Antonio Snide Pellegrini, Edward Bullard, A. L.
Wagner, Harry Hess, Kerry Sieh) .......................................................................................... 3
B. Rekonruksi Pergerakan Lempeng Bumi Dan Lempeng Tektonik Di Indonesia ............ 4
C. Dinamika Batas Lempeng Dan Peran Prof Kerry Sieh Dalam Mengungkap Pergerakan
Lempeng Tektonik Indonesia ................................................................................................. 5
D. Jenis-Jenis Lempeng Tektonik (A) Divergen , (B) Subduksi (C) Collison .................... 6
BAB III................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geologi Indonesia ditandai oleh kompleksitas yang unik dan dinamika yang
intens. Terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik utama - Indo-Australia,
Eurasia, dan Pasifik - Indonesia adalah wilayah yang penuh dengan aktivitas
geologis yang beragam. Cincin Api Pasifik yang melingkupi Indonesia
membuatnya menjadi salah satu wilayah paling aktif secara vulkanik dan
seismik di dunia.

Gunung-gunung berapi yang tersebar di berbagai pulau menjadi bukti akan


aktivitas vulkanik yang kuat. Sementara itu, seringnya terjadi gempa bumi
adalah hasil dari proses subduksi lempeng tektonik di sepanjang busur
kepulauan Indonesia. Keberagaman geologi regionalnya mencakup dari
pegunungan yang tinggi hingga dataran rendah, serta pulau-pulau vulkanik yang
menakjubkan.

Keberadaan sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi, gas alam,
batubara, serta logam dan mineral lainnya, menjadikan Indonesia sebagai pusat
kegiatan ekonomi yang signifikan. Namun, tantangan juga hadir dalam bentuk
risiko bencana alam yang tinggi, seperti banjir, tanah longsor, dan erupsi
gunung berapi.

Dengan iklim tropis yang lembab dan cuaca ekstrim, pengaruh lingkungan juga
sangat kuat di Indonesia. Proses pelapukan dan erosi terus membentuk lanskap
yang unik di seluruh negeri. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang
geologi Indonesia tidak hanya penting untuk pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan, tetapi juga untuk mitigasi risiko bencana alam dan
pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penemuan plate tectonic (Antonio Snide Pellegrini,


Edward Bullard, A. L. Wagner, Harry Hess, Kerry Sieh)?

1
2. Bagaimana rekonruksi pergerakan lempeng bumi dan lempeng tektonik di
indonesia?
3. Bagaimana dinamika batas lempeng dan peran Prof Kerry Sieh dalam
mengungkap pergerakan lempeng tektonik indonesia ?
4. Apa saja jenis-jenis lempeng tektonik (a) Divergen , (b) Subduksi (c)
Collison ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami sejarah penemuan plate tectonic (Antonio


Snide Pellegrini, Edward Bullard, A. L. Wagner, Harry Hess, Kerry Sieh)
2. Untuk mengetahui dan memahami rekonruksi pergerakan lempeng bumi dan
lempeng tektonik di indonesia
3. Untuk mengetahui dan memahami dinamika batas lempeng dan peran Prof
Kerry Sieh dalam mengungkap pergerakan lempeng tektonik indonesia
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis lempeng tektonik (a) Divergen ,
(b) Subduksi (c) Collison

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan Plate Tectonic (Antonio Snide Pellegrini, Edward


Bullard, A. L. Wagner, Harry Hess, Kerry Sieh)

Sejarah penemuan teori lempeng tektonik merupakan hasil dari kontribusi


beberapa ilmuwan dan peneliti yang bekerja di berbagai bidang geologi dan
geofisika. Berikut adalah beberapa tokoh yang berperan dalam
perkembangan dan penemuan teori lempeng tektonik:

Alfred Wegener (1880–1930): Meskipun bukan penemu teori lempeng


tektonik, Wegener adalah seorang meteorologis dan geofisikawan asal
Jerman yang mengusulkan teori pergeseran benua pada tahun 1912. Teori
ini dikenal sebagai teori "Pangaea" dan merupakan dasar bagi
perkembangan lebih lanjut teori lempeng tektonik.

Arthur Holmes (1890–1965): Geologis Inggris ini mengusulkan pada tahun


1929 bahwa lapisan bumi lebih dalam, mantel, mungkin menjadi sumber
panas untuk pergerakan lempeng tektonik.

Harry Hess (1906–1969): Geologis dan ahli geofisika Amerika ini


memperkenalkan pada tahun 1960 konsep dasar dari teori lempeng tektonik
yang dikenal sebagai "teori lembah tengah samudera". Teori ini
menyatakan bahwa lempeng-lempeng bumi bergerak karena adanya
pembentukan dan penyebaran lembah-lembah tengah samudera oleh
magma yang naik dari bawah kerak bumi.

A. L. Wagner: Wagner merupakan seorang geologis Jerman yang


mengusulkan konsep "perpanjangan punggung tengah samudera" pada
tahun 1912, yang nantinya menjadi bagian integral dari teori lempeng
tektonik.

Antonio Snider-Pellegrini (1802–1885): Geologis Prancis-Amerika ini


mengusulkan konsep "pergeseran benua" pada tahun 1858, yang merupakan
salah satu kontribusi awal terhadap gagasan lempeng tektonik.

3
Edward Bullard (1907–1980): Fisikawan Inggris ini bersama dengan
beberapa rekannya melakukan kalkulasi pada tahun 1965 yang mendukung
ide pergerakan lempeng tektonik.

Kerry Sieh: Seorang geologis Amerika yang terkenal karena penelitiannya


tentang sejarah gempa bumi dan aktivitas sesar di berbagai belahan dunia.

Perlu dicatat bahwa teori lempeng tektonik adalah hasil dari kontribusi
berbagai ilmuwan dan peneliti selama beberapa dekade, dan
pengembangannya terus berlanjut hingga saat ini dengan penemuan dan
penelitian baru di bidang geologi dan geofisika.

B. Rekonruksi Pergerakan Lempeng Bumi Dan Lempeng Tektonik Di


Indonesia

Rekonstruksi pergerakan lempeng bumi dan lempeng tektonik di Indonesia


melibatkan pemahaman tentang aktivitas geologis di kawasan tersebut
selama jutaan tahun terakhir. Berikut adalah beberapa poin penting dalam
rekonstruksi pergerakan lempeng di Indonesia:

 Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia


Di wilayah Indonesia, terdapat pertemuan antara dua lempeng
utama, yaitu Lempeng Indo-Australia di sebelah selatan dan
Lempeng Eurasia di sebelah utara.
 Subduksi
Mayoritas aktivitas seismik dan vulkanik di Indonesia terjadi karena
proses subduksi, di mana Lempeng Indo-Australia tenggelam di
bawah Lempeng Eurasia. Proses ini menciptakan busur kepulauan
dan pegunungan vulkanik di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Bali,
dan Nusa Tenggara.
 Lempeng Pasifik
Di sebelah timur Indonesia, Lempeng Pasifik juga berinteraksi
dengan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Ini
menciptakan zona subduksi yang kompleks di kawasan timur
Indonesia, termasuk di Papua dan Kepulauan Maluku.
 Gempa dan Gunung Api

4
Interaksi antara lempeng-lempeng ini menyebabkan aktivitas
gempa bumi yang sering dan erupsi gunung berapi di seluruh
Indonesia. Contohnya adalah gempa bumi besar di Aceh tahun 2004
dan gempa Lombok tahun 2018, serta erupsi gunung berapi seperti
Merapi di Jawa Tengah dan Rinjani di Lombok.
 Zona Peregangan
Di beberapa tempat, terutama di bagian timur Indonesia, terdapat
zona peregangan (rift) yang merupakan tanda awal pembentukan
lempeng baru. Contoh rift ini adalah Palung Sulawesi.
 Kolisi Lempeng
Selain subduksi, ada juga tempat-tempat di Indonesia di mana
lempeng-lempeng bertabrakan secara horizontal, seperti di Palung
Jawa, yang menghasilkan gempa bumi besar seperti yang terjadi di
Yogyakarta pada tahun 2006.

Rekonstruksi pergerakan lempeng di Indonesia sangat penting untuk


pemahaman tentang potensi bencana alam, termasuk gempa bumi dan
erupsi gunung berapi, serta untuk pengembangan sumber daya alam dan
mitigasi risiko bencana.

C. Dinamika Batas Lempeng Dan Peran Prof Kerry Sieh Dalam


Mengungkap Pergerakan Lempeng Tektonik Indonesia

Prof. Kerry Sieh adalah seismologis dan geologis Amerika yang telah
berperan penting dalam memahami dinamika batas lempeng di kawasan
Indonesia, khususnya dalam kaitannya dengan aktivitas gempa bumi dan
potensi risiko bencana di wilayah tersebut. Berikut beberapa peran dan
kontribusi penting Prof. Kerry Sieh dalam mengungkap pergerakan lempeng
tektonik di Indonesia:

Studi Paleoseismologi: Salah satu kontribusi utama Prof. Sieh adalah


penggunaan metode paleoseismologi untuk memahami sejarah gempa bumi
di wilayah Indonesia. Melalui analisis rekaman geologi seperti retakan, sesar,
dan lapisan tanah, Sieh dan timnya dapat merekonstruksi kejadian-kejadian
gempa besar di masa lampau. Penelitian ini memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang pola pergerakan lempeng di kawasan tersebut.
5
Penemuan Sesar-Sesar Aktif: Sieh dan timnya telah berhasil
mengidentifikasi sejumlah sesar aktif di Indonesia, termasuk diantaranya
Sesar Lembang, Sesar Mataram, dan Sesar Semangko. Identifikasi sesar-
sesar ini membantu dalam memahami potensi ancaman gempa bumi di
wilayah-wilayah tertentu dan dalam merancang strategi mitigasi risiko
bencana.

Studi Tektonik di Sumatra: Sieh banyak melakukan penelitian di Pulau


Sumatra yang merupakan salah satu wilayah yang sangat aktif secara seismik
di Indonesia. Penelitian ini termasuk pemetaan sesar-sesar aktif, studi tentang
kemungkinan terjadinya gempa besar, serta pemahaman tentang proses
subduksi di bawah Sumatra.

Penemuan Palung Sumatra: Prof. Sieh terlibat dalam penemuan Palung


Sumatra, yaitu celah laut dalam yang mengindikasikan adanya subduksi
lempeng di wilayah tersebut. Palung ini menjadi bukti penting untuk
memahami mekanisme pergerakan lempeng di kawasan Sumatra.

Peran dalam Pendidikan dan Diseminasi Ilmiah: Selain sebagai peneliti,


Prof. Sieh juga aktif dalam pendidikan dan diseminasi ilmiah. Dia telah
menjadi mentor bagi banyak mahasiswa dan peneliti muda di bidang geologi
dan seismologi, serta mengkomunikasikan temuan ilmiahnya kepada
masyarakat luas melalui publikasi ilmiah dan seminar.

Melalui kontribusi-kontribusinya dalam bidang penelitian dan pendidikan,


Prof. Kerry Sieh telah berperan penting dalam mengungkap dinamika batas
lempeng dan pergerakan lempeng tektonik di Indonesia, serta dalam upaya
mitigasi risiko bencana yang berkaitan dengan aktivitas seismik di wilayah
tersebut.

D. Jenis-Jenis Lempeng Tektonik (A) Divergen , (B) Subduksi (C) Collison

Jenis-jenis lempeng tektonik yang umumnya dikenal adalah:

(a) Divergen (Pergeseran Terpisah):

- Pada batas divergen, lempeng-lempeng tektonik menjauh satu sama lain.

6
- Proses ini sering terjadi di punggung tengah samudera di mana magma naik
dari mantel bumi ke permukaan dan membentuk kerak baru.

- Contoh dari batas divergen adalah Punggung Atlantik Tengah, di mana


lempeng Amerika Utara dan Eurasia bergerak menjauh satu sama lain.

(b) Subduksi:

- Pada batas subduksi, satu lempeng tektonik akan tenggelam di bawah


lempeng yang lain.

- Ini sering terjadi ketika lempeng samudera bertemu dengan lempeng benua
atau ketika dua lempeng samudera bertabrakan.

- Proses subduksi menyebabkan terbentuknya cincin api yang berupa


pegunungan vulkanik dan aktivitas gempa bumi yang kuat di sepanjang jalur
subduksi.

- Contoh dari batas subduksi adalah di Jalur Circum-Pacific, di mana


Lempeng Pasifik menyusup di bawah lempeng benua, seperti di Cincin Api
Pasifik.

(c) Kolisi (Collision):

- Pada batas kolisi, dua lempeng tektonik bertabrakan secara horizontal.

- Tabrakan ini sering terjadi antara dua lempeng benua, yang menyebabkan
terbentuknya pegunungan yang tinggi dan kompleks.

- Proses kolisi sering disertai dengan gempa bumi yang kuat dan deformasi
geologis yang signifikan.

- Contoh dari batas kolisi adalah Himalaya, di mana lempeng India


bertabrakan dengan lempeng Eurasia.

Ketiga jenis batas lempeng tektonik ini memiliki peran penting dalam
membentuk morfologi bumi, menyebabkan aktivitas geologis seperti gempa
bumi dan erupsi gunung berapi, serta membentuk lanskap geologis yang
beragam di berbagai belahan dunia.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah penemuan plate tectonics dimulai dengan pemikiran awal tentang


pergerakan benua oleh ilmuwan seperti Antonio Snider Pellegrini pada abad ke-
19, kemudian berkembang menjadi konsep tentang lempeng tektonik oleh
ilmuwan seperti Alfred Wegener, Arthur Holmes, dan A. L. Wegener pada abad
ke-20. Kemudian, Harry Hess memberikan kontribusi penting dengan
mengusulkan teori lembah tengah samudera pada tahun 1960, yang menjadi
dasar bagi pemahaman modern tentang lempeng tektonik. Edward Bullard dan
rekannya juga memberikan kontribusi penting melalui kalkulasi yang
mendukung ide pergerakan lempeng tektonik.

Rekonstruksi pergerakan lempeng bumi dan lempeng tektonik di Indonesia


melibatkan pemahaman tentang aktivitas geologis di wilayah tersebut selama
jutaan tahun terakhir. Ini meliputi pengamatan tentang subduksi lempeng Indo-
Australia di bawah lempeng Eurasia, yang menyebabkan aktivitas gempa bumi
dan vulkanik yang sering di Indonesia. Beberapa penelitian, seperti yang
dilakukan oleh Prof. Kerry Sieh, telah membantu dalam memahami dinamika
batas lempeng di wilayah tersebut, termasuk identifikasi sesar-sesar aktif dan
pemetaan zona subduksi.

Dinamika batas lempeng di Indonesia dipahami melalui studi tentang aktivitas


seismik dan vulkanik, serta pemodelan tentang pergerakan lempeng tektonik.
Prof. Kerry Sieh telah berperan penting dalam mengungkap pergerakan lempeng
tektonik di Indonesia melalui penelitian tentang sejarah gempa bumi dan
identifikasi sesar-sesar aktif di wilayah tersebut.

Jenis-jenis lempeng tektonik meliputi divergen, subduksi, dan kolisi. Divergen


terjadi ketika lempeng-lempeng menjauh satu sama lain, subduksi terjadi ketika
satu lempeng tenggelam di bawah lempeng yang lain, sementara kolisi terjadi
ketika dua lempeng bertabrakan secara horizontal.

8
Kesimpulannya, pemahaman tentang lempeng tektonik dan dinamika batas
lempeng penting untuk memahami geologi dan aktivitas seismik di Indonesia
dan di seluruh dunia. Kontribusi ilmuwan seperti Kerry Sieh telah membantu
dalam memperdalam pemahaman kita tentang fenomena ini.

B. Saran

Saya sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini masih
banyak kekurangannya, oleh karena itu saya mohon maaf. Dan saya sangat
berharap atas kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan makalah yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumardja, K., & Sukido, H. (2010). Dasar-Dasar Geologi Teknik. Penerbit ITB.

Surono, S., & Darman, H. (2015). Peta Geologi Lembar Indonesia Skala 1:250.000. Pusat
Survei Geologi.

Natawidjaja, D. H., & Suwargadi, B. W. (2011). Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia:
Sejarah, Penyebab, dan Mitigasi. Penerbit Kompas.

Natawidjaja, D. H., & Widiyantoro, S. (2018). Dinamika dan Evolusi Tektonik Indonesia.
Penerbit ITB.

Susilo, A. D. (2014). Tektonika Aktif Indonesia: Mengapa Indonesia Rawan Bencana Gempa
Bumi dan Tsunami. Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai