Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Kami syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
A. Infeksi..............................................................................................................................2
B. Tanda dan Gejala Infeksi................................................................................................3
C. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Pasca Operasi...........................4
D. Cara Pencegahan Infeksi Pasca Operasi di Rumah Sakit................................................5
E. Cara Pencegahan Infeksi Pasca Operasi di Rumah.........................................................5
BAB III.......................................................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit (Potter& Perry, 2005). Infeksi pasca operasi adalah infeksi dari
luka yang didapat setelah operasi. Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi,
biasanya terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah operasi. Infeksi luka operasi ini dapat
terjadi pada luka yang tertutup maupun pada luka yang terbuka. Infeksi dapat terjadi
pada jaringan superfisial (yang dekat dengan kulit) ataupun pada jaringan yang lebih
dalam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Infeksi
Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit (Potter& Perry, 2005). Infeksi pasca operasi adalah infeksi dari luka
yang didapat setelah operasi. Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi, biasanya
terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah operasi. Infeksi luka operasi ini dapat terjadi pada
luka yang tertutup maupun pada luka yang terbuka. Infeksi dapat terjadi pada jaringan
superfisial (yang dekat dengan kulit) ataupun pada jaringan yang lebih dalam. Pada kasus
yang serius, infeksi pasca operasi dapat mengenai organ tubuh (Tjahyono Sigit A, 2009).
1. Infeksi Superfisial, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi dan
infeksi hanya mengenai pada kulit atau jaringan subkutan pada daerah bekas
insisi.
2. Infeksi Dalam yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi
dimanatidak menggunakan alat-alat yang ditanam pada daerah dalam dan
jikamenggunakan alat-alat yang ditanam maka infeksi terjadi diantara 1 tahun
daninfeksi yang terjadi berhubungan dengan luka operasi dan infeksi mengenai
jaringan lunak yang dalam dari bekas insisi.
3. Organ atau ruang, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi
dimana tidak menggunakan alat yang ditanam pada daerah dalam, dan jika
menggunakan alat yang ditanam maka infeksi terjadi diantara 1 tahun dan infeksi
mengenai salah satu dari bagian organ tubuh, selain pada daerah insisi tetapi juga
selama operasi berlangsung karena manipulasi yang terjadi.
Infeksi yang terjadi pada luka operasi disebabkan oleh bakteri, yaitu bakteri gram
negatif (E.coli), gram positif (Enterococcus) dan terkadang bakteri anaerob yang
dapat berasal dari kulit, lingkungan, dari alat-alat untuk menutup luka dan operasi.
Bakteri yang paling banyak adalah Staphylococcus(santoso, 2009).Faktor-faktor yang
menyebabkan infeksi (Saifuddin, 2005) adalah sebagai berikut :
2
Kuman : staphylococcusaures dan staphylococcus epidermis
Daya tahan tubuh menurun
Sumber infeksi (infeksi dari dalam, infeksi dari luar)
Faktor gizi (gizi kurang)
Pasien pasca operasi sangat rentan terhadap infeksi, baik dari virus, bakteri maupun
jamur. Namun terkadang kita tidak menyadari kapan infeksi mulai terjadi pada luka
sehingga setelah infeksi sudah sangat parah kita baru tahu karena menimbulkan masalah
kesehatan. Berikut ini adalah gejala dan tanda dari infeksi pasca operasi:
Dolor (nyeri). Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami
infeksi. Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu
sehingga menimbulkan nyeri . Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau
sesuatu yang tidak normal (patologis) jadi jangan abaikan rasa nyeri karena mungkin saja
itu sesuatu yang berbahaya.
Kalor (panas). Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa
panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang
mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibodi dalam memerangi antigen atau
penyebab infeksi.
Tumor (bengkak). Tumor dalam konteks gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang
umum dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan
mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran
darah.
Rubor (kemerahan). Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami
infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna
kemerahan.
Fungsio Laesa. Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami
infeksi. Contohnya jika luka di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak akan berfungsi
dengan baik seperti sulit berjalan atau bahkan tidak bisa berjalan.
Jika infeksi terjadi sudah cukup lama, akan terbentuk cairan putih kental di daerah
infeksi tersebut yang disebut dengan nanah (pus). Nanah terbentuk karena
3
adanya"perang" antara antibody dengan antigen. Umumnya, pemeriksaan nanah atau pus
dapat dilakukan melalui uji kultur laboratorium untuk mengetahui mikroorganisme
Umur. Menurut Purwandari (2006), bayi mempunyai pertahanan yang lemah terhadap
infeksi, lahir mempunyai antibody dari ibu, sedangkan sistem imunnya masih imatur.
Dewasa awal sistem imun telah memberikan pertahanan pada bakteri yang menginvasi.
Pada usia lanjut, karena fungsi dan organ tubuh mengalami penurunan, sistem imun juga
mengalami perubahan. Peningkatan infeksi nosokomial juga sesuai dengan umur dimana
pada usia 65 tahun kejadian infeksi tiga kali lebih sering daripada usia muda.
Nutrisi. Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi
pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih lama dirawat di rumah sakit.
Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi setelah operasi, demam dan
penyembuhan luka yang lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami infeksi
berat yang bisa mengakibatkan kematian.
Penyakit. Menurut Nawasasi (2008), Pasien dengan operasi usus, jika ia juga memiliki
penyakit lain seperti Tuberculosis, Diabetes Melitus, kekurangan nutrisi dan lain-lain
maka penyakit- penyakit tersebut tentu saja amat sangat berpengaruh terhadap daya tahan
tubuh sehingga akan mengganggu proses penyembuhan luka operasi. Iwan (2008),
menyampaikan bahwa faktor daya tahan tubuh yang menurun dapat menimbulkan resiko
terkena infeksi nosokomial. Pasien dengan gangguan penurunan daya tahan:
immunologik, usia muda dan usia tua berhubungan dengan penurunan kekebalan tubuh
terhadap infeksi.
Obat-obatan yang digunakan. Menurut Iwan, 2008 Pencegahan infeksi setelah operasi
pada klien dengan operasi bersih terkontaminasi, terkontaminasi, dan beberapa operasi
bersih dengan penggunaan antimikroba profilaksis diakui sebagai prinsip bedah. Pada
pasien dengan operasi terkontaminasi dan operasi kotor, profilaksis bukan satu-satunya
pertimbangan. Penggunaan antimikroba di kamar operasi, bertujuan mengontrol
penyebaran infeksi pada saat pembedahan. Pada pasien dengan operasi bersih
terkontaminasi, tujuan terapi antibiotik profilaksis untuk mencegah perkembangan infeksi
dengan menghambat mikroorganisme.
4
D. Cara Pencegahan Infeksi Pasca Operasi di Rumah Sakit
Ikutilah anjuran dokter Anda, terutama tentang bagaimana merawat bekas luka
operasi.
Mencuci tangan adalah cara yang terbaik untuk mencegah infeksi.
Minum antibiotik yang diresepkan sampai selesai.
Beritahu keluarga dan teman untuk mencuci tangan mereka dengan baik dengan sabun
dan air sebelum mengunjungi anda (lakukan 6 langkah cara mencuci tangan yang
direkomendasikan WHO).
Lakukan pemeriksaan lanjut dengan dokter anda.
Infeksi yang terjadi pada luka operasi disebabkan oleh bakteri, yaitu bakteri gram
negatif (E.coli), gram positif (Enterococcus) dan terkadang bakteri anaerob yang dapat
berasal dari kulit, lingkungan, dari alat-alat untuk menutup luka dan operasi. Bakteri yang
Untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi beriku cara menanganinya:
5
Alat-alat perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan steril
(bebas dari kuman)
Bersihkan luka dengan menggunakan tekhnik septic dan antiseptic.
Setelah dibersihkan luka ditutup kembali dengan verband.
2. Cara mencegah infeksi dirumah
Ikutilah anjuran dokter Anda, terutama tentang bagaimana merawat bekas luka
operasi.
Mencuci tangan adalah cara yang terbaik untuk mencegah infeksi.
Minum antibiotik yang diresepkan sampai selesai.
Beritahu keluarga dan teman untuk mencuci tangan mereka dengan baik
dengan sabun dan air sebelum mengunjungi anda (lakukan 6 langkah cara
mencuci tangan yang direkomendasikan WHO).
Lakukan pemeriksaan lanjut dengan dokter anda.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit (Potter& Perry, 2005). Infeksi pasca operasi adalah infeksi dari luka
yang didapat setelah operasi. Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi, biasanya
terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah operasi. Infeksi luka operasi ini dapat terjadi pada
luka yang tertutup maupun pada luka yang terbuka. Infeksi dapat terjadi pada jaringan
superfisial (yang dekat dengan kulit) ataupun pada jaringan yang lebih dalam. Tanda dn
otanyang digunakan. Cara Pencegahan Infeksi Pasca Operasi di Rumah Sakit, 1. Jangan
menyentuh daerah luka dengan tangan.2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan /
perawatan luka.3. Alat-alat perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan
steril (bebas dari kuman)4. Bersihkan luka dengan menggunakan tekhnik septic dan
infeksi pasca operasi di rumah: 1.Ikutilah anjuran dokter Anda, terutama tentang
bagaimana merawat bekas luka operasi.2. Mencuci tangan adalah cara yang terbaik untuk
keluarga dan teman untuk mencuci tangan mereka dengan baik dengan sabun dan air
B. Saran
7
Saya sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saya mohon maaf. Dan saya sangat berharap atas
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah yang
akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, 2005. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 16.
Townsend C M, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. 2004. Sabiston Textbook of
Surgery. The Biological Basis of Modern Surgical Practice17th edition. Elsevier
Saunders; Philadelpia.P 258-263
Bonnie Barnard,MPH,CIC.2003.http://www.theific.org/basiconcepts/11.