DOSEN PEMBIMBING
Ns. TAUFIK SEPTIAWAN S.Kep,M.Kep
DISUSUN OLEH
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang. Atas
berkat dan hidayah-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. sholawat, salam dan berkah tercurah penuh kepada Rasulullah Muhammad Saw.,
manusia pilihan, cahaya umat yang membawa risalah islam. Semoga tercurah juga kepada
keluarganya, sahabat serta siapa saja yang akan selalu mengikuti sunnah dan ketauladannya
untuk mengarahkan kehidupan di dunia ini.
Dalam membuat makalah ini terdapat banyak kesulitan serta hambatan yang di
hadapi penulis, namun dengan tekat yang kuat dan semangat serta bimbingan dari berbagai pihak
sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perbedaan Proses
Infeksi berbagai Agen Infeksius” dengan baik. Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada ibu Ns.Taufik Septiawan S.Kep,M,Kep. juga terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dengan memberikan masukkan-masukkan sehingga makalah ini
dapat disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga nantinya makalah ini dapat menambah pengetahuan dari
pembaca. Terlepas dari itu kami menerima saran dan kritik dari pembaca yang positif demi
terciptanya makalah yang lebih baik.
Samarinda,…………………….2019
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................................
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................................
BAB II ..............................................................................................................................................
PEMBAHASAN ..............................................................................................................................
A. Pengertian ............................................................................................................................
B. Perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius ...........................................................
BAB III.............................................................................................................................................
PENUTUP ........................................................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan kehidupan manusia dipenuhi dengan mikroorganisme di sekelilingnya,
sedangkaan didalam tubuh mannusia, mikroorganisme terdapat pada permukaaan tubuh, didalam
mulut, hidung, dan rongga-rongga tubuh lainnya. Patogen yang merupakan agen penginfeksian
masuk kedalam tubuh manusia melalui luka kemudian berpoliverasi kedalam tubuh sehingga
menyebabkan infeksi ( Pelczar dan Chan,1996).
Infeksi terjadi karena adanya interaksi antara mikroorganisme dengan hospes.
Staphylococcus aureus merupakan patogen mayor pada manusia. Hampir setiap orang
mempunyai tipe infeksi selama hidupnya. Dengan tingkat keganasan yang berbeda-beda mulai
dari infeksi kulit minor sampai infeksi yang dapat mengancam jiwa serta setiap jaringan atau alat
tubuh dapat diinfeksi oleh bakteri ini dan menyebabkan penyakit dengan tanda-tanda peradangan,
nekrosis dan pembentukkan abes. Penggunaan antibiotic dalam terapi terhadap infeksi masih
menjadi pilihan utama.
Keberhasilan antibiotic menyembuhkan berbagai penyakit infeksi membuat tenaga medis
dan masyarakat percaya akan kemampuannya membunuh segala macam kuman. Penggunaan
secara berlebihan atau penggunaan yang salah di masyarakat menimbulkan masalah resistens,
percepatan meluasnya resistensi . beberapa bahaya yang di akibatkan pada pemakaian antibiotic
antara lain: gejala resistansi, alergi dan supra infeksi. Penggunaan antibiotic yang kurang tepat
dapat meningkatkan resistensi, infeksi kronis, bahkan dapat menyebabkan komplikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian agen-agen Infeksius?
2. Apakah perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian agen-agen infeksius ?
2. Untuk mengetahui perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan
menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan penyakit akan timbul jika patogen
berkembang biak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal. ( Potter&Perry
Fundemental Keperawatan edisi 4.hal: 933-942:2005 ).
Masukknya virus-virus jenis ini biasanya terjadi pada makanan yang tidak higienis.
4. Melalui Kulit
Kulit yang bersangkutan atau bersentuhan langsung dengan penderita penyakit.
Dampak virus eksklusif bisa terinfeksi virus tereut. Beberapa jenis virus yang bisa
masuk atau menginfeksi melalui kulit antara lain herpes simplex.
5. Melalui darah
Virus yang terdapat dalam darah seseorang yang terinfeksi bisa menyebar atau masuk
kedalam tubuh orang sehat melalui penggunaan jarum, infeksi, tal sekali pake dan
gigitan nyamuk.
A. Kesimpulan
Proses penyebaran agen-agen infeksius yang dapat menginfeksi atau menimbulkan
penyakit pada manusia maupun pada hewan dengan cara penularannya yang berbeda-beda .
infeksi merupakan masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dalam tubuh seseorang atau
hewan. Pada infeksi yang “manifes”, orang yang terinfeksi tampak sakit secara lahiriah. Pada
infeksi yang “ non-manifes”, tidak ada gejala atau tanda lahiriah. Sedangkan agen infeksius
adalah mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi. Mikroorganisme yang termasuk dalam
agen infeksi antara lain virusyang hanya dapat memperbanyak diri jika berada dalam suatu sel
inang yang sesuai. Jika berada diluar sistem seluler, virus tidak mampu memperbanyak diri
karena tidak mempunyai sistem ezim. Bakteri menginfeksi organism dengan melakukan penetrasi
melalui cara melubangi membrane sel dengan enzim. Pada jamur yang menyerang kulit, bila
lapisan lemak pelindung rusak maka spora-spora dan fungsi dapat dengan mudah mengakibatkan
infeksi terutama pada kulit yang lembab. Penularan parasit tergantung sumber atau reservoir
infeksi melalui kulit atau sistem pernafasan. Pada clamidia badan retikuler memperbanyak diri
didalam sel inang melalui pembelahan, menghasilkan unit lebih kecil yang merupakan cikal bakal
dari badan elemen yang infeksius.
B. Saran
Setelah mempelajari tentang proses infeksi pada agen-agen infeksius ini kita dapat
memanfaatkan semaksimal mungkin dan dapat mengerti serta memahami tentang penyebaran
infeksi. Oleh karena itu penulis dengan lapang dada menerima kritik dan saran para pembaca da
tujuan untuk guna memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang dalam makalah kami ini.
Daftar Pustaka
https://otokomtronik.blogspot.com/2020/04/transmisi-agen-infeksius-faktor-yang.html?=1
https://www.slideshare.net/mobile/auliakarimah7/cacingvermes-biologi
https://www.halodoc.com/begini-penularan-infeksi-chlamydia-dari-tubuh-ke-tubuh
https://id.m.wikipedia.org/wiki/penyakit_Rickettsia
https://learning.upnyk.ac.id/pluginfile.php/7042/mod_resource/content/2/IPT%20%283%29%20c
ara%patogen%20menyerang%tanaman-1%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf
https://id.scribd.com/document/408594495/perbedaan-proses-infeksi-berbagai-agen-infeksius