Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH : penyakit berbasis lingkungan

DOSEN PENGAJAR : SULASMI, ,SKM.,M.Kes

PENYAKIT CACINGAN

OLEH:

MUH. AIDIL CAHYADI

(PO714221211021)

D.IV 1A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D.IV

2022/2023
KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat, taufik serta hidayahnya dan tentunya nikmat sehat sehingga penyusunan

makalah ini selesai sesuai dengan apa yang diharapkan. Shalawat serta salam

selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan tak

lupa saya ucapkan terimakasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan

makalah tentang penyakit cacingan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang penyakit

cacingan dalam mata kuliah PBL Semoga apa yang kami sampaikan melalui

makalah ini dapat menambah wawasan baik itu untuk kami pribadi sebagai

penulis maupun dunia pendidikan pada umumnya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharap adanya kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan

terimakasih kepada pihak - pihak yang sudah membantu dalam penyusunan

makalah ini.

Makassar, 31 agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................i

Daftar isi...........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kecacingan .............................................................................3

2.2 Penyebab / Agen .......................................................................................4

2.3 Gejala ........................................................................................................5

2.4 Masalah Induksi ........................................................................................7

2.5 Cara Penularan ..........................................................................................7

2.6 Cara Pencegahan .......................................................................................8

2.7 Faktor Resiko ............................................................................................9

BAB III PENUTUP

i. Kesimpulan .........................................................................................10

ii. Saran ………………………………………………………………… 11

iii. Daftar Pustaka .....................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Penyakit kecacingan erat hubungannya dengan kebiasaan hidup sehari-hari.

Penyakit kecacingan biasanya tidak menyebabkan penyakit yang berat dan angka

kematian tidak terlalu tinggi namun dalam keadaan kronis pada anak dapat

menyebabkan kekurangan gizi yang berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan

pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Khusus

pada anak usia sekolah, keadaan ini akan mengakibatkan kemampuan mereka

dalam mengikuti pelajaran akan menjadi berkurang (Safar, 2010).

World Health Organization (WHO)tahun 2012 memperkirakan lebih dari 1,5

miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi dengan cacing yang

ditularkan melalui tanah. Lebih dari 270 juta anak usia prasekolah dan lebih dari

600 juta anak usia sekolah tinggal di daerah di mana parasit ini ditularkan secara

intensif dan membutuhkan pengobatan serta tindakan pencegahan.

Di Indonesia penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing masih tinggi

prevalensinya yaitu 60% - 80%. Hal ini terjadi dikarenakan Indonesia berada

dalam posisi geografis yang temperatur dan kelembaban yang sesuai untuk tempat

hidup dan berkembang biaknya cacing. Pengaruh lingkungan global dan semakin

meningkatnya komunitas manusia serta kesadaran untuk menciptakan perilaku

higiene dan sanitasi yang semakin menurun merupakan faktor yang mempunyai

andil yang besar terhadap penularan parasit ini. Penyakit infeksi kecacingan juga
merupakan masalah kesehatan masyarakat terbanyak setelah malnutrisi (Kep-

Menkes, 2006).

B.     Rumusan Masalah

1.       Apa faktor dan penyebab yang mempengaruhi infeksi cacingan?

2.      bagaimana gejala penebab penyakit cacingan?

3.      Bagaimana masa inkubasi penakit cacingan?

4.      Bagaimana cara penularan penyakit cacingan?

5.      Bagaimana cara pencegahan penyakit cacingan?

6.     apa faktor resiko penyakit cacingan?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui definisi dari infeksi penyakit cacingan

2.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi infeksi penyakit cacingan

3.      Mengetahui tanda gejala infeksi ascariasis

4.      Mengetahui cara mencegah infeksi ascariasis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecacingan

Infeksi cacing atau bisa disebut dengan penyakit cacingan yang termasuk

dalam infeksi yang disebabkan oleh parasit. Parasit adalah makhluk kecil yang

menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri baik di luar maupun di

dalam tubuh, dan mengambil nutrisi dari tubuh inangnya.

Penyakit infeksi cacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia

yang dapat menimbulkan kekurangan gizi berupa kalori dan protein, serta

kehilangan darah yang berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan menimbulkan

gangguan tumbuh kembang anak.

Kecacingan merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih

menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia hingga saat ini. Hal ini

disebabkan karena prevalensi kecacingan tersebut di Indonesia masih tinggi

terutama kecacingan yang disebabkan oleh sejumlah cacing perut yang ditularkan

melalui tanah atau yang disebut Soil Transmitted Helminths. Diantara cacing

tersebut yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing

tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dan cacing cambuk

(Trichuris trichura).
B. Penyebab/ Infeksi Cacingan

Banyak faktor yang menyebabkan infeksi penyakit kecacingan diantaranya

adalah Personal Hygiene dan sanitasi lingkungan. Dalam hal ini, Personal

Hygiene yang masih kurang baik sangat mempengaruhi penyakit kecacingan

terutama pada anak-anak. Misalnya jarang melakukan cuci tangan dan cuci kaki

apabila abis melakukan aktivitas di luar rumah, kemudian membiarkan kuku

panjang dan kotor, kebiasaan masih sering menggigit kuku dan sebagainya

merupakan kebiasaan masyarakat yang sangat buruk sehingga menyebabkan

masih tingginya angka kecacingan.

Sanitasi lingkungan yang kurang memadai juga merupakan salah satu faktor

terjadinya infeksi cacingan, sanitasi lingkungan mempunyai peranan penting

dalam penularan infeksi cacingan, pada daerah yang kelembaban tinggi dan pada

kelompok sanitasi lingkungan yang kurang baik itu juga salah satu penyebab

infeksi cacingan, sanitasi makanan juga berpengaruh terjadinya infeksi cacingan

karena pola makanan biasanya sering mengonsumsi makanan mentah atau

makanan yang setengah matang seperti lalapan, ikan, daging itu mengakibatkan

banyak terkena infeksi cacingan.

Berkaitan dengan hal di atas ternyata faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi

kecacingan merupakan faktor dari perilaku hidup dan faktor lingkungan. Dimana

perilaku hidup masyarakat yang masih kurang akan minat untuk melakukan

personal hygiene seperti masih jarang melakukan cuci tangan, kemudian


kebiasaan tidak memotong kuku dan membiarkan kuku kotor bahkan kebiasaan

menggigit kuku. Kemudian sanitasi lingkungan yang masih kurang memadai

seperti sumur sebagai sarana sumber air bersih yang digunakan masyarakat untuk

kehidupan sehari-hari masih sedikit, kemudian pembuangan kotoran yang masih

tidak semestinya seperti masyarakat masih ada yang buang air besar tidak pada

jamban yang memenuhi syarat serta sanitasi makanan yang kurang diperhatikan

seperti memakan makanan yang tidak dikelolah dengan baik.

C. Gejala-Gejala Cacingan

Infeksi kecacingan tergolong penyakit neglected disease yaitu infeksi yang

kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala

klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka

panjang seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gangguan

kognitif pada anak. Penyebabnya adalah Ascaris lumbricoides, Ancylostoma

duodenale, Necator americanus, Trichuris trichiura dan Strongyloides stercoralis.

Berikut beberapa jenis cacing yang paling sering dijumpai pada kasus

kecacingan dan gejala yang ditimbulkannya yaitu :

Cacing kremi gejala nya adalah rasa gatal di sekitar daerah anus atau vulva

(kemaluan wanita). Gejala ini akan memburuk di malam hari ketika cacing kremi

biasanya akan keluar dari permukaan tubuh tidak untuk menaruh telurnya di

sekitar anus / vulva.

Cacing gelang gejala nya adalah dapat menyebabkan masalah penglihatan

apabila terdapat di mata karena menimbulkan radang dan luka pada retina mata.
Cacing gelang ini dapat berpindah ke bagian paru–paru menyebabkan timbulnya

batuk dan asma, serta menimbulkan bengkak di organ tubuh lain.

Cacing tambang gejala nya adalah dapat menimbulkan rasa sakit di daerah

perut, cacing pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata dan otak. Selain

hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :

- Rasa mual

- Lemas

- Hilangnya nafsu makan

- Rasa sakit di bagian perut

- Diare

- Turunnya BB karena penyerapan nutrisi yang tidak mencukupi dari

makanan

Apabila infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat dari

usus ke organ lain, sehingga menimbulkan kerusakan organ dan jaringan. Yang

dapat menyebabkan :

- Demam

- Adanya benjolan di organ

- Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing

- Infeksi bakteri
- Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena

D. masa inkubasi penyakit cacingan

1. Masa inkubasi antara beberapa minggu sampai beberapa bulan tergantung

dari beratnya infeksi dan keadaan gizi penderita.

2. Pada saat larva menembus kulit, penderita dapat mengalami dermatitis.

3. Ketika larva lewat di paru dapat terjadi batuk-batuk

4. Akibat utama yang disebabkan cacing ini ialah anemia yang kadang

demikian berat sampai menyebabkan gagal jantung.

E. cara penularan penyakit cacingan

Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang

tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus

yang banyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar.

Penularan penyakit cacing dapat lewat berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan

tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan atau minuman yang

dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah tercemar itu dipakai

untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering,

mereka menempel pada butiran debu.

 Telur yang menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan

minuman yang dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang

sering dipegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke tangan

lain.
SIKLUS :

 Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak,

membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat

gizi, termasuk protein untuk membangun otak.

Setiap satu cacing gelang memakan 0,14 gram karbohidrat dan 0,035 protein

per hari. Cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah per hari dan cacing

tambang minum 0,2 milimeter darah per hari. Kalau jumlahnya ratusan, berapa

besar kehilangan zat gizi dan darah yang digeogotinya. Seekor cacing gelang

betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Bila di dalam perut

ada tiga ekor saja, dalam sehari mereka sanggup memproduksi 600.000 telur.

F. Cara Pencengahan Infeksi Cacingan

Dalam upaya untuk melakukan pencegahan terhadap infeksi cacing demi

menekan prevalensi angka kecacingan di Indonesia, hendaklah membiasakan diri

untuk menjaga personal hygiene dan diharapkan bantuan pemerintah dan

masyarakat setempat dalam upaya menyediakan sarana lingkungan yang memehi

syarat. Untuk masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya membiasakan

diri untuk hidup sehat dimulai dari memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

· Jaga kebersihan diri dengan baik

· Jangan buang air besar di sembarang tempat

· Cuci tangan dengan bersih dan menggunakan sabun setelah buang air besar

· Cuci tangan sebelum makan

· Memotong kuku untuk mencegah infeksi selanjutnya


· Masak daging dan ikan dengan baik hingga bener–benar matang

· Simpan makanan di tempat yang terlindungi dari kontaminasi pencemaran

· Menggunkan alas kaki ketika berada di luar rumah

· Cuci tangan dan kaki usai bermain, maupun usai berpergian

Dengan melakukan upaya pencegahan seperti di atas, setidaknya kita mencoba

agar sebisa mungkin untuk menghindari terkontaminasinya penyakit cacingan.

Dan cara lainnya adalah dengan minum obat cacing secara rutin tiap 6 bulan

sekali dan memeriksa kondisi kesehatan setiap 6 bulan sekali.

G. faktor resiko penyakit cacingan

Ada beberapa faktor risiko cacingan, seperti:

 tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang rendah

 tidak menjaga kebersihan diri dengan baik

 orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita

HIV/AIDS
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecacingan merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih

menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia hingga saat ini. Hal ini

disebabkan karena prevalensi kecacingan tersebut di Indonesia masih tinggi

terutama kecacingan yang disebabkan oleh sejumlah cacing perut yang ditularkan

melalui tanah atau yang disebut Soil Transmitted Helminths. Diantara cacing

tersebut yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing

tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dan cacing cambuk

(Trichuris trichura).

Infeksi kecacingan tergolong penyakit neglected disease yaitu infeksi yang

kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala

klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka

panjang seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gangguan

kognitif pada anak.

Banyak faktor yang mempengaruhi penyakit kecacingan seperti dimana

perilaku hidup masyarakat yang masih kurang akan minat untuk melakukan

personal hygiene, kemudian sanitasi lingkungan yang masih kurang memadai

seperti sumur sebagai sarana sumber air bersih yang digunakan masyarakat untuk

kehidupan sehari-hari masih sedikit, pembuangan kotoran yang masih tidak

semestinya seperti masyarakat masih ada yang buang air besar tidak pada jamban
yang memenuhi syarat serta sanitasi makanan yang kurang diperhatikan seperti

memakan makanan yang tidak dikelolah dengan baik.

Dalam upaya untuk melakukan pencegahan terhadap infeksi cacing demi

menekan prevalensi angka kecacingan di Indonesia, hendaklah membiasakan diri

untuk menjaga personal hygiene dan diharapkan bantuan pemerintah dan

masyarakat setempat dalam upaya menyediakan sarana lingkungan yang memehi

syarat. Untuk masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya membiasakan

diri untuk hidup sehat.

B. Saran

Disarankan kepada masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam

menciptakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat agar terhindar dari penyakit,

tidak hanya penyakit kecacingan tetapi penyakit-penyakit berbasis lingkungan

yang lainnya. Dan diharapkan kepada masyarakat untuk membiasakan diri agar

hidup sehat dimulai dari sekarang sehingg bisa mencegah diri dari penyakit.

Dan juga sebaiknya pengobatan diberikan kepada seluruh anggota keluarga

untuk mencengah atau mewaspadai terjadinya cacingan tersebut, selama masa

pengobatan hindari penularan ke anggota keluarga lain dengan cara mencuci

tangan dengan sabun setiap habis ke toilet atau sebelum menyentuh makanan,

tidak makan dengan tangan yang belum dicuci, menjaga kebersihan diri adalah

salah satu kunci untuk mencengah timbulnya cacingan kembali.


DAFTAR PUSTAKA

https://zahiralathif92.blogspot.com/2015/03/makalah-kecacingan.html

https://kamilaamaliya.blogspot.com/2015/11/makalah-penyakit-cacingan.html

https://www.klikdokter.com/penyakit/cacingan

https://aivi-blogger-remaja.blogspot.com/2012/01/makalah-penyakit-

kecacingan.html

Anda mungkin juga menyukai