Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

” KECACINGAN PADA ANAK “

Dosen Pengampu : Melati Inayati Albayani., Ners., MPH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8

1. TRI WAHYUNI PUJI SUAEB (049SYE21)


2. MUHAMAD NURUL YAHYA (028SYE21)
3. ARI ANGGRIAWAN SUSANTO (003SYE21)
4. SALSABILA NAKHLAH (040SYE21)
5. BAIQ SEPTILA OCTARICA A. (006SYE21)
6. DEDIN SATRIAWAN (009SYE21)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
TA 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
dengan Tema "KECACINGAN PADA ANAK” disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Promosi Kesehatan . Selain itu Laporan SAP ini bertujuan
menambah wawasan tentang Kecacingan Pada Anak bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Aswati, Ners,. M.Kep
dan Ibu Melati Inayati Albayani, Ners., MPH selaku dosen Mata kuliah Promosi
Kesehatan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya Laporan SAP ini. Penulis menyadari Laporan SAP ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan Laporan SAP ini.

Mataram, 29 September 2022

Penulis

2
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................


1.2 Batasan Masalah.........................................................................................

BAB II KEGIATAN PENYULUHAN

A. Topik Penyuluhan.......................................................................................4
B. Tujuan Penyuluhan ....................................................................................4
C. Sasaran Penyuluhan ...................................................................................5
1) Who (siapa)
2) When (kapan dilaksanakan)
3) Where (dimana dilaksanakan)
4) Time (waktu)
D. Metode Penyuluhan....................................................................................5
E. Media Penyuluhan .....................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN MATERI

A. Penyakit cacingan ......................................................................................6


1) Pengertian..........................................................................................6
2) Penyebab ...........................................................................................7
3) Penularan ..........................................................................................7
4) Tanda dan gejala ...............................................................................8
5) Akibat ...............................................................................................8
6) Pencegahan........................................................................................ 10

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................11

Saran ................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penyakit cacingan masih dianggap sebagai hal yang sepeleh oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal jika dilihat dari dampak
jangka panjangnya, cacingan menimbulkan kerugian yang cukup besar
bagi penderita dan keluarganya. Infeksi cacing atau penyakit cacingan
selalu menjadi penyakit yang mengancam kesehatan anak. Mengacu pada
beberapa data yang diperoleh WHO menyebutkan bahwa lebih dari 1,5 miliar
orang atau 24% dari pupulasi dunia terinfeksi dengan infeksi cacing
tanah-ditransmisikan di seluruh dunia. Infeksi tersebar lusa di daerah
tropis dan subtropics, dengan jumlah terbesar terjadi di sub-Sahara
Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Lebih dari 270 juta anak-anak usia
prasekolah dan lebih dari 600 juta anak usia sekolah tinggal didaerah
dimana parasite ini secara intensif berkembang biak dan mebutuhkan
pengobatan dan intervensi pencegahan (WHO, 2013).
Infeksi cacing merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang masih dijumpai di negara berkembang seperti Indonesia. Prevalensi
infeksi cacing di Indonesia masih tergolong tinggi terutama pada penduduk
miskin yang hidup di lingkungan padat penghuni dengan sanitasi buruk. Letak
geografis Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis serta mempunyai
tingkat kelembaban yang tinggi merupakan lingkungan yang baik untuk
perkembangbiakan cacing, hal ini mengakibatkan tingginya prevalensi
kecacingan di Indonesia dan terbanyak pada anak berusia sekolah. Di
Indonesia rata-rata prevalensi kecacingan adalah 31.8% (Kemenkes, 2012).
Menurut Sudomo (2008) Sementara di Indonesia sendiri masih
relative tinggi pada tahun 2006 yaitu sebesar 32,6% terutama penduduk
yang kurang mampu dari sisi ekonomi. Kelompok ekonomi lemah ini
mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit kecacingan karena kurang
adanya kemampuan dalam menjaga hygiene dan sanitasi ingkungan
tempat tinggalnya. (Ahdal,2014).

4
Untuk provinsi NTB khususnya Kabupaten Lombok Barat prevalensi
kecacingan mencapai 34% pada siswa SMP (Wibowo, 2019), sedangkan pada
siswa SD mencapai 24,2%. (Murti, 2016).
Infeksi cacing pada anak akan mengganggu pertumbuhan,
menurunkan kemampuan fisik, produktifitas belajar dan intelektualitas.
Anak usia sekolah merupakan frekuensi terbanyak yang menderita
cacingan yang dapat menyebabkan ganguan gizi, anemia, gangguan
pertumbuhan yang pada akhirnya akan mempunyai pengaruh terhadap
tingkat kecerdasan seorang anak. Penelitian Ada hubungan bermakna antara
personal hygiene, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, kebiasaan
bermain yang kontak dengan tanah, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu,
kondisi ekonomu orangtua, kepemilikan jamban dan sarana air bersih dengan
infeksi cacinan pada anak SD. (Winita , 2012).
Dari hasil survey yang dilakukan di Terong tawah khususnya
lingkungan Tamn Ayu, Bajur. Dalam masalah hygienitas masih kurang, hal ini
dibuktikan masih banyaknya warga Bajur yang BAB di sungai selain itu juga
jarak antar rumah warga terlalu dempet sehingga sanitasinya kurang.
Lingkungan sekitar rumah masih ada sawah dimana anak-anak mereka
terkadang main disekitar sawah tersebut sehingga dapat menjadi faktor
penularan penyakit cacing. Untuk itu pemberian edukasi pada anak-anak
khususnya Anak Sekolah Dasar sangatlah penting karena berpengaruh untuk
pencegahan penyakit cacingan pada anak demi terjaganya kesehatan anak.
1.2 Batasan Masalah
Untuk provinsi NTB khususnya Kabupaten Lombok Barat prevalensi
kecacingan mencapai 34% pada siswa SMP sedangkan pada siswa SD
mencapai 24,2%.
Ruang lingkup pembahasan materi dibatasi pada :
1. Sistem ditujukan pada anak-anak Sekolah Dasar mengenai Cacingan
2. Sistem ditujukan pada anak-anak Sekolah Dasar mengenai penyebab,
penularan, tanda&jegala, akibat serta pencegahan cacingan.
3. Sistem ditujukan pada anak-anak Sekolah Dasar tentang cara mencuci
tangan 6 langkah yang benar.

5
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
CACINGAN PADA ANAK

A. Topik Penyuluhan
Cegah cacingan pada anak dengan mengajarkan cuci tangan 6 langkah
B. Tujuan Penyuluhan
1. Menjelaskan pengertian penyakit cacingan
2. Menjelaskan penyebab terjadinya
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit cacingan
4. Menjelaskan akibat penyakit cacingan
5. Menjelaskan pencegahan penyakit cacingan
6. Mengajarkan cuci tangan 6 langkah
C. Sasaran
1. Sasaran : anak-anak SD khususnya kelas 5
2. Hari/tanggal : disesuaikan
3. Tempat : SDN 2 Taman Ayu
4. Waktu : 09:00-09:30
5. Isi/materi : cegah cacingan pada anak
6. Pengorganisasian dan uraian tugas :
1) Moderator : Muhamad Nurul Yahya
Uraian tugas :
a) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim
kepada peserta.
b) Mengatur proses dan lama penyuluhan
c) Mengatur proses dan lama penyuluhan
d) Mencontohkan cara mencuci tangan 6 langkah
e) Menjawab pertanyaan peserta
f) Memulaikan game bagi peserta
g) Menutup acara penyuluhan
2) Pemateri : Tri Wahyuni Puji Suaeb
Uraian tugas :

6
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan
proses penyuluhan
c. Mencontohkan cara mencuci tangan 6 langkah
d. Memotivasi peserta untuk bertanya
3) Fasilitator : Ari Anggriawan Susanto & Dedin Satriawan
Uraian tugas :
a. Menyiapkan segala alat-alat yang dibutuhkan dalam
kegiatan penyuluhan
b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penyuluhan
c. Mengatur PPT pemateri
d. Memutarkan video animasi tentang cacingan
4) Observer : Salsabila Nakhlah & Bq. Septila Octarica A.
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, kelas, tanda tangan dan jumlah peserta serta
menempatkan diri sehingga dapat mengamankan jalannya
proses penyuluhan
b. Membagikan dorprize bagi peserta yang menang dalam game
D. Metode Penyuluhan
Ceramah, Tanya jawab dan Game
E. Media Penyuluhan
Video animasi, LCD, microphone.

7
F. Rencana Kegiatan

No Tahap kegiatan Kegiatan penyuluhan Peserta waktu

1 Pendahuluan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit


mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu 4. Menyetujui
5. Apersepsi mengenai 5. Menjawab
tema penyuluhan
2 Penyajian 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan dan 20 menit
Definisi penyakit memperhatikan
cacingan
2. Menjelaskan Penyebab 2. Mendengarkan dan
terjadinya penyakit memperhatikan

cacingan
3. Menjelaskan Tanda dan 3. Mendengarkan dan
memperhatikan
gejala penyakit cacingan
4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan Pencegahan
memperhatikan
penyakit cacingan
5. Menonton video
5. Menampilkan video
animasi tentang cacingan
6. Mempraktekan
6. Penyaji mencontohkan
mencuci tangan 6
cara mencuci tangan
langkah
7. Bertanya
7. Memberikan sesi untuk
bertanya
3 Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab dan 10 menit
akhir sebagai evaluasi menjelaskan
2. Meminta peserta untuk 2. mempraktekan
mempraktekan cuci cuci tangan yang
tangan 6 langkah

8
3. Game berhadiah bagi benar
peserta yang bisa hafal 3. mengikuti game
memperaktikkan cuci berhadiah
tangan 6 langkah
4. Menyimpulkan hasil
penyuluhan 4. Mendengarkan dan

5. Membagikan leaflet menyimpulkan

6. Menutup acara, dengan 5. Menerima leaflet

salam penutup 6. Menjawab salam

9
BAB III

PEMBAHASAN MATERI

A. Penyakit cacingan
1. Pengertian Penyakit Cacingan
Cacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit.
Cacingan adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan, minuman,
atau melalui kulit dengan menggunakan tanah sebagai media penularannya
yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
kremi, cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang
(Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) (Jawetz et al, 2005)
2. Penyebab Penyakit Cacingan
a. Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang tidak hygiene dapat mempermudah
perkembangbiakkan telur cacing menjadi infektif, tanah yang
gembur serta lingkungan yang tidak tertata dengan rapi dapat
memperbesar peluang penyebaran cacing.
b. Kebiasaan yang buruk
Kebiasaan buruk seperti BAB tidak pada tempatnya, factor
sanitasi lingkungan serta factor hygiene per orang (tidak mencuci
tangan sebeum makan, kuku jari yag panjang) yang dapat
mempermudah penularan infeksi cacing usus.
c. Makanan yang tercemar oleh larva cacing
d. Tanah yang mengandung larva cacing
3. Penularan Penyakit Cacingan
Cacing memasuki tubuh melalui dua jalan yakni, pertama
lewat mulut, yaitu ketika anak makan makanan yang tidak higienis, seperti
tidak dicuci bersih atau dimasak dan banyak dihinggapi lalat yang
membawa larva cacing. Larva tersebut selanjutnya akan masuk ke
saluran pencernaan. Di sana, larva pecah dan berkembang biak.
Biasanya, sasaran cacing adalah tempat yang banyak
menyimpan sari-sari makanan, seperti usus. Kedua, cacing masuk lewat

10
pori-pori. Bila anak tidak memakai alas kaki saat berjalan di tanah
dan bersentuhan dengan larva cacing, sangat mungkin larva itu masuk ke
dalam tubuhnya lewat pori-pori. Selanjutnya, larva akan masuk ke
pembuluh darah dan sampai di tempat yang memungkinkannya
berkembang biak: bisa di usus, paru-paru, hati, atau di bagian tubuh lain.

4. Tanda dan Gejala Penyakit Cacingan


a. Badan kurus atau berat badan rendah karena kekurangan gizi
b. Rambut seperti rambut jagung
c. Lemas dan cepat lelah, muka pucat
d. Sakita/nyeri perut, diare dan perung kembung
e. Batuk berulang dan tidak sembuh-sembuh, sering sakit karena daya
tahan tubuh rendah.
5. Akibat Penyakit Cacingan

Pada kasus ringan cacingan memang tidak menimbulkan gejala


nyata, tetapi pada kasus-kasus infeksi berat bisa berakibat fatal. Cacing
dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan infeksi pada usus dan
dapat berakhir pada kematian. Infeksi usus akibat cacingan, juga
berakibat menurunnya status gizi penderita yang menyebabkan daya
tahan tubuh menurun sehingga memudahkan terjadinya infeksi penyakit
lain termasuk HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria. Selain itu
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Dari
pertumbuhan fisik yang terhambat, hingga IQ loss (penurunan
kemampuan mental). Dalam perjalanannya, anak bisa jadi batuk seperti
TBC, berdahak seperti asma, Cacingan juga menyebabkan anemia
sehingga membuat anak mudah sakit karena tidak punya daya tahan.

7. Pencegahan penyakit cacingan


a. Cuci tangan sebelum makan
Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan
keluarga untuk mencuci tangan sebelum makan. Dengan mencuci
tangan makan akan mengeliminir masuknya telur cacing ke mulut

11
sebagai jalan masuk pertama ke tempat berkembang biak cacing di
perut kita.
b. Pakailah alas kaki jika menginjak tanah.
Jenis cacing ada macamnya, cara masuknya pun beragam, salah
satunya adalah cacing tambang. Cacing ini masuk melalui larva cacing
yang menembus kulit di kaki, yang kemudian jalan-jalan sampai ke
usus melalui trayek saluran getah bening. yang terselip di antara kuku
dan masuk ke usus dan berkoloni di sana.
c. Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur yang terselip
di antara kuku dan masuk ke usus dan berkoloni di sana.
d. Hati-hatilah dengan makanan mentah atau setengah matang
e. Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan sekali.
B. Mencuci tangan 6 langkah
1. Definisi
Cuci Tangan Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah
proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah
membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar
kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
2. Enam Langkah Cuci Tangan
1) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
3) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari
saling mengunci
5) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada
telapak kiri dan sebaliknya
6) Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

12
13
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Masyarakat khususnya anak-anak Sekolah Dsar Taman Ayu sudah


seharusnya mendapatkan prioritas kesehatan yang maksimal. Upaya ini harus
di dukung oleh sumber daya manusia yang bermanfaat bagi kesehatan.
Tantangan utama pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya
manusia yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian
pembangunan manusia diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM).
Cacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit.
Cacingan adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan, minuman,
atau melalui kulit dengan menggunakan tanah sebagai media penularannya
yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi,
cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) (Jawetz et al, 2005)
Penyebab Penyakit Cacingan adalah Kebersihan Lingkungan,
kebiasaan yang buruk, Makanan yang tercemar oleh larva cacing, Tanah yang
mengandung larva cacing.
Tanda dan Gejala Penyakit Cacingan adalah Badan kurus atau berat
badan rendah karena kekurangan gizi, Rambut seperti rambut jagung,
Lemas dan cepat lelah, muka pucat, Sakit/nyeri perut, diare dan perung
kembung, Batuk berulang dan tidak sembuh-sembuh, sering sakit karena
daya tahan tubuh rendah.
Pencegahan penyakit cacingan adalah Cuci tangan sebelum makan,
Pakailah alas kaki jika menginjak tanah Gunting dan bersihkan kuku secara
teratur, Kadang telur yang terselip di antara kuku dan masuk ke usus dan
berkoloni di sana, Hati-hatilah dengan makanan mentah atau setengah matang,
Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan sekali.
Saran
Semoga dengan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang kecacingan
pada anak ini, diharapkan mampu memberikan dampak baik bagi

14
pengetahauan dan kesehatan masyarakat khususnya anak-anak Sekolah Dasar
di Dusun Taman Ayu.

15
DAFTAR PUSTAKA

Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C. 2013. Kota dan Lingkungan, United Nation,
University Pers Jakarta. LP3ES.

Carpenito, Lynda Juall. 2010. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan.


Jakarta: EGC.

Gunawan, S., Drew, C., Nindi R, D. C., Henyta, & Permata Sari, K. (2018).
Penyuluhan “Perilaku Hidup Bersih Sehat (Phbs)” Dalam Rangka
Program Tentara Manunggal Masuk Desa (Tmmd) Wilayah Kodim
0510 Tigaraksa, Tangerang. 1(2), 133–142.

Maharani, A. (2016). Evaluasi Data Pelaksanaan Rumah Tangga Berperilaku


Hidup Bersih Dan Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sigaluh 2
Kabupaten Banjarnegara. Kesmas: National Public Health Journal,
53(9), 1689–1699.

Taryatman. (2016). Budaya Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Dasar Untuk
Membangun Genersi Muda Yang Berkarakter. Jurnal Pendidikan Ke-
Sd-An, 3, 8–13.

Kemenkes RI. 2012. Buku Pedoman Pengendalian Kecacingan. Jakarta:


Direktorat Jenderal PP dan PL

Murti, DTK. Setyorini, RH. Triani, E. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan
Angka Kejadian Kecacingan pada Murid Sekolah Dasar. Jurnal
Kedokteran 2016, 5(2): 25-30.

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Dokumentasi Penyuluhan
Setelah acara penyuluhan selesai, selanjutnya kami mengadakan
dokumentasi, poto bersama dengan bapak kepela sekolah SDN 2 Taman
Ayu, Bapak Salikin.,M.Pd. Serta dengan semua ibu dosen pendamping.
a. Melati Inayati Albayani., Ners., MPH
b. Aswati, Ners., M.Pd
c. Zurriyatun Thoyyibah, Ners., M.Kep
d. Haryani, SST.,M.Kes
e. Heny Yolanda, Ners., M.Kep

Dan semua teman-teman yang menjadi observer pada acara penyuluhan


Kesehatan tersebut.

17
2. Daftar Hadir
Daftar hadir audience yang mengikuti acara penyuluhan kesehatan
mencegah cacingan dengan cuci tangan enam langkah. Terdiri dari kelas 4
( Empat) dan Kelas5 ( Lima ). Yang berjumlah 31 Peserta.

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D3

ABSENSI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS 4


SDN 2 TAMAN AYU

No Nama Kelas Hadir


1 Apriliana Erawati 4 
2 Aurel Saputri 4 
3 Daffa Ibnu Hafiz 4 
4 Dika Asmawadi 4 
5 Eliza Qomariatul Ula 4 
6 Eza Saputra 4 
7 Faqih Khaery Rahman 4 
8 Fitri Ayu Ningsih 4 
9 Lutvi Haqiqi 4 
10 M. Khaerur Rosid 4 
11 M. Fatih Ulihsan 4 
12 Muhammad Nizamuddin 4 
13 Nurul Suhada 4 
14 Selviana Listia 4 
15 Yunisara 4 
16 Zahra Azkiya 4 

18
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D3

ABSENSI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS 4


SDN 2 TAMAN AYU

No Nama Kelas Hadir


1 Aditiya 5 
2 Afnan Zaqia Akila 5 
3 Ahsanul Qolbi 5 
4 Husnunnada Alfazila 5 
5 Karnita 5 
6 M.Bandi azzakro 5 
7 M.Reza Mahendra 5 
8 M.Ripqi Yumul Sakbani 5 
9 M.Syahril 5 
10 Muhammad Abdurrozak 5 
11 Muhammad Faisal Al-Afghan 5 
12 Muhammad rasya Ibrahim 5 
13 Putri Rosalinda 5 
14 Riyadul Ahkam 5 
15 Suparman 5 

19
3. Alat Peraga
a. Binder

20
21

Anda mungkin juga menyukai