Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN MASALAH PEMENUHAN


KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG SEGARA ANAK RSUDP NTB
DARI TANGGAL 26 S/D 31 DESEMBER 2022

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D.3
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

Laporan Kasus telah dikonsultasikan dan disetujui.

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Klinik

Kurniati Prihatin,S.Kep., Ners., M.Kep Siti Fatimah,S.Kep., Ners

Asuhan Keperawatan Pada Ny. A dengan Masalah Pemenuhan


Kebutuhan Oksigenasi Pola Napas Tidak Efektif di Ruang Segara Anak RSUDP NTB
Dari Tanggal 26 s/d 30 Desember 2022

I. PENGKAJIAN
Hari/tgl masuk : Senin 26 Desember 2022
Jam masuk : jam 12.00
Tgl jam pengkajian : 28 Desember 2022/ Jam 11:00 Am
No kamar : 306/2
No RM : 208256
Rumah Sakit : RSUD Provinsi NTB
Diagnosa Medis : CKD dan Efusi Pleura

A. Data biografi
1. Identitas pasien
Nama : Ny. A
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SDN
Pekerjaan : Pedagang dan IRT
Suku : Mbojo
Alamat : Dusun Saka, Mangge Asi, Dompu

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. M
Umur : 45 Tahun
Alamat : Dusun Saka, Mangge Asi, Dompu
Hub dg pasien : Suami

B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
a. Saat masuk RS
Sesak Napas.

b. Saat dikaji
Pasien mengeluh sasak napas.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RSUDP NTB tanggal 26 Desember 2022 sekitar jam 10:00
WITA, yang merupakan rujukan dari RSUD BIMA dengan keluhan sesak napas, lemas
dan pusing, setelah itu mendapatkan tindakan langsung di IGD RSUDP NTB yaitu
pemasangan oksigen 10 LPM menggunakan NRM (Non Rebreathing Mask) dan
pemasangan infus NaCL lalu diperiksa oleh dokter, Kemudian pasien dipindahkan ke
Ruangan Segara Anak ruangan 306 sekitar jam 16:00 WITA tanggal 26 Desember 2022.
Pada hari Rabu 28 Desember 2022 jam 11.00 WITA saat dikaji pasien mengeluh sesak
napas disertai dengan rasa lemas dan pusing sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga
mengatakan tidak nyaman saat bernapas, jika pasien berjalan pasien mengatakan
sesaknya bertambah, serta pasien mengeluh tidak mampu beraktivitas seperti biasanya
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan penyakit CKD dan Efusi Fleura sejak tahun 2021. Pasien
mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat di RSUD BIMA, dengan keluhan
penyakit CKD (Chronic Kidney Disease) atau gagal ginjal kronik sejak 2 bulan yang
lalu dan kembali dirawat di RSUDP NTB dikarenakan sesak saat bernapas 5 hari yang
lalu. Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit lain, namun pasien punya riwayat
penyakit biasa seperti pusing dan demam.
4. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti dialami saat ini dan tidak ada penyakit keturunan seperti Diabetes Melitus dan
Hipertensi.
Genogram:

Ket:

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Pasien

----- : Garis Tinggal Serumah

: Garis Keturunan

: Garis Pernikahan
C. Riwayat pemenuhan kebutuhan Menurut Gordon

1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan


Sebelum Sakit: Pasien mengatakan kebiasaannya sehari hari ia adalah seorang pedagang
sayur- sayuran di pasar, selama ia berjualan iya tidak memperhatikan
lingkungannya yang kumuh tersebut, ia sangat jarang mencuci tangannya dan
tidak memperhatikan kebersihan dirinya, pasien sebelumnya tidak pernah
merokok dan meminum alcohol, Pasien jarang berolahraga dikarenakan
sibuk berjualan dan menganggap berjualan adalah aktivitas olahraga,
lingkungan pasien tidak bersih. Pasien tidak pernah mendapatkan riwayat
medis sebelumnya, bahkan rawat inap dan operasi. Pasien juga mengatakan
jika ia sakit ia mengatasinya dengan meminum obat yang dibeli diwarung
maupun apotik terdekat seperti obat bodrex dengan dosis cafein 50 mg dan
paracetamol 600 mg dengan aturan minum tidak teratur dan beristirahat yang
cukup.
Saat Sakit: Pasien mengatakan ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebiasaan yang
buruk dan baik dirumah sakit melalui perawatan dan dokter. Pasien
mendapatkan riwayat medis dan rawat inap di RSUD Provinsi NTB. Pasien
mendapatkan pengobatan seperti dipasangkan infus, pemberiaan obat melalui
infus/injeksi dan dipasangkan oksigen. Pasien mempunyai lingkungan yang
bersih dan nyaman.

2. Pola Metabolik-Nutrisi
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan frekuensi makannya 3 kali sehari bahkan lebih
dengan
porsi satu piring penuh, lauk pauk lengkap seperti sayur-sayuran, daging dan
ikan dan makanan selingan berupa makanan ringan serta minum 6-8 gelas
yang tiap gelasnya sebanyak 200 ml perhari kadang lebih. Nafsu makan baik,
gigi baik, mukosa normal, tidak mual muntah dan tidak ada alergi makanan.
Saat Sakit: Pasien mengatakan frekuensi makanannya 3 kali sehari dengan porsi sedikit
hanya 3 sendok makan saja dan makan selingan berupa roti serta minum 4-5
gelas sehari tiap gelasnya sebanyak 200 ml perhari. Dan makanan yang
diberikan dirumah sakit tidak pernah habis. Pasien mengatakan nafsu
makannya menurun, tidak mual muntah, diitnya sesuai resep dari dokter
seperti nasi lembek, lauk pauk telur, tempe dan sayuran dan tidak ada alergi
makanan.

3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan BAK nya 3x/hari bahkan sampai 4-5x/hari, jumlah
urine 800-1000ml saat BAK, warna urine kuning jernih, bau khas urine,
konsistensi air, tidak ada nyeri saat BAK, tidak ada nokturia dan mampu
mengontrol dengan baik. Dan pasien mengatakan BAB normal 1-2 kali
sehari, warna feeses kuning, jumlah feses normal, konsistensi padat tidak
terdapat nyeri dan kemampuan mengontrol BAB baik.
Saat Sakit: Pasien mengatakan BAK nya 1-2x/hari , jumlah urine 400-600 ml, warna
urine kuning sedikit ke pekat, dikarenakan dibatasi cairan oleh rumah sakit
bau khas urine, konsistensi air, tidak ada nyeri saat BAK, tidak ada nokturia
dan mampu mengontrol dengan baik. Dan pasien mengatakan BAB 1 kali
dalam dua hari, warna feeses kuning, jumlah feses normal, konsistensi padat
tidak terdapat nyeri dan kemampuan mengontrol BAB baik, serta BAK dan
BAB dibantu keluarga untuk ketoilet.

4. Pola Aktivitas - Latihan


Sebelum Sakit: pasien mengatakan aktivitas sehari-harinya itu pergi berjualan untuk
membantu ekonomi keluarganya,dan sering berolahraga ringan seperti
berjalan-jalan, merawat dirinya dengan baik, tidak menggunakan alat bantu
dan tidak terdapat keluhan fisik.
Saat Sakit: Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya, tidak
pernah
berolahrga, tidak maampu merawat dirinya dengan baik dan ia hanya bisa
berbaring ditempat tidur dan duduk serta memerlukan bantuan dari
keluarganya jika menginginkan sesuatu seperti mengambil makanan,
memakai pakaian, dan toileting serta tingkat aktivitasnya 3.

5. Pola istirahat dan tidur


Sebelum Sakit: Pasien Mengatakan tidur dan istirahat setelah sholat isya, tidak ada
gangguan tidur dan tidur dengan nyenyak, pasien tidur selama 6-8 jam, tidak
ada ritual sebelum tidur dan tidak menggunakan atau mengonsumsi obat-
obatan tertentu sebelum tidur.
Saat Sakit: Pasien mengatakan kurang tidur dan jam tidurnya tidak teratur karena
penyakit
yang dideritanya, pasien hanya tidur 3-5 jam. Pasien mengatakan Tidak bisa
tidur dengan nyenyak, pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan
untuk membantu tidur.

6. Pola Persepsi-Kognitif
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik, penglihatan masih
jelas,pendengaran normal ,masih bisa meraba membedakan yang halus
dengan yang lembut serta masih bisa mencium aroma dan merasakan rasa
makanan. Pasien tidak menggunakan alat bantu dan jika mengambil
keputusan ia menanyakan kepada suaminya dan keluarga.
Saat Sakit: Pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik, penglihatan
normal,pendengaran normal, masih bisa meraba, serta masih bisa mencium
aroma dan merasakan rasa makanan pahit dan hambar. Pasien mengatakan
jika menginginkan sesuatu ia meminta bantuan kepada keluarganya yang
menunggu dan mengambil keputusan ia melakukan musyawarah dengan
keluarganya.

7. Pola konsep Diri- persepsi Diri


Sebelum Sakit: Pasien mengatakan kebiasan sehari-harinya itu pergi berjualan,
membersihkan rumah dan menyiapkan makanan, situasi keluarganya baik-
baik saja, kelompok sosialnya menerima dengan baik. Pasien mengatakan ia
dikenal sebagai ibu, istri dan seorang penjual dilingkungan sekitarnya.
Keadaan fisiknya normal baik, bisa melakukan aktivitas sehari-harinya dan
kuat. Pasien mengatakan harga dirinya normal dan tidak dan gangguan. Serta
tidak tidak ada gangguan dan ancaman apapun.
Saat Sakit: Pasien mengatakan jika pekerjaan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga
dan penjual terhambat karena kondisi penyakitnya. Situasi keluarganya
sedikit cemas dengan kondisi penyakit pasien dan kelompok sosialnya baik-
baik saja. Pasien mengatakan tidak da yang membedakan dilingkungannya
dan keadaan fisik pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya dan
masih lemas, lemah dan sesak. Harga diri pasien sedikit menurun karena
penyakitnya dan pasien mengatakan jika penyakit ini adalah suatu ancaman
bagi pasien.

8. Pola Hubungan-Peran
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dirinya adalah seorang istri dan ibu dari 3 orang anak
serta seorang penjual dengan penuh kebahagiaan. Pasien sangaat puas
menjalankan peran sehari-harinya. Pasien mengatakan tidak ada efek yang
menghambatnya. Keluarga pasien mengatakan ia tetap mendukung pasien
dan proses pengambilan keputusan keluarga tidak ada hambatan dan proses
pengambilan keputusan dengan cara musyawarah bersama suami dan
keluarganya.
Saat Sakit: Pasien mengatakan dirinya seorang istri dan ibu dari 3 orang anak serta
seorang
penjual yang penuh kebahagiaan, akan tetapi tidak bisa berjalan dengan baik
karena kondisinya. Pasien tidak puas menjalankan perannya sehari-harinya
karena kondisinya yang sekarang. Pasien mengatakan ada efek nya karena
tidak bisa menjalankan perannya sehari-hari terhambat karena kondisi pasien
yang sakit. Keluarga pasien mengatakan ia tetap mendukung pasien dalam
keadaan dan kondisi apapun dan sekarang sangaat mendukung kesembuhan
pasien dn proses pengambilan keputusan keluarga tidak ada hambatan dan
melakukan musyawarah dengan suami dan keluarganya.

9. Pola Reproduktif-Seksualitas
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan sudah tidak menstruasi lagi, dan sudah menopause,
tidak ada masalah pada organ kelamin.
Saat Sakit: Pasien mengatakan sampai saat ini tidak ada masalah pada organ kelamin dan
seksualitasnya. Tidak mens dan sudah menopause.

10. Pola toleransi Terhadap Stres-Koping


Sebelum Sakit: Pasien mengatakan tidak ada yang membuat dirinya stres dan jika ia ada
masalah atau stres selalu membicarakannya dengan baik-baik dan tenang
serta penuh sabar.
Saat Sakit: Pasien mengatakan jika penyakitnya adalah salah satu yang menyebabkan
sedikit stres dan cemas dan menanganinya dengan sabaar serta menerima
kondisinya yang sekarang.

11. Pola Keyakinan-Nilai


Sebelum Sakit: Pasien mengatakan mengikuti budaya dan etnik yang berlaku
dilingkungannya. Status ekenomi dan prilaku kesehatannya menengah dan
berobat menggunakan BPJS. Tujuan hidupnya adalah tetap sehat, bahagia
dan rizkinya tetap lancar. Pasien mengatakan hal yaang penting adalah
nikmat sehat, bisa beribadah dan berkumpul dengan keluarga. Pasien mampu
menjalankan ibadah sholat 5 waktu maupun ibadah lainnya.
Saat Sakit: Pasien mengatakan tidak bisa mengikuti budaya dan etnik dilingkungannya
karena fokus berobat untuk kesembuhannya. Status ekonomi dan prilaku
kesehatannya sedikit menurun karena belum bisa beraktivitas seprti biasanya.
Tujuan hidupnya adalah agar cepat sembuh dan hal yang penting adalah
kesembuhan agar bisa cepat berkumpul dengan keluargnya. Pasien tidak
mampu menjalankan sholat 5 waktu seperti biasanya, pasien beribadah
dengan tayammum dan sholat dengan cara duduk kadang tidur serta pasien
selalu berdoa untuk kesembuhannya.

D. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
K\U : Sedang
Vital Sign :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5 ˚C
RR : 28 x/menit
SPO2 : 96 %
BB Sebelum sakit :
BB Sesudah sakit :

Head to toe:
1. Kepada dan leher
1.) Kulit kepala dan rambut
a. Inspeksi : Kepala pasien simetris. rambut bersih tidak ada kutu, tidak ada
ketombe. warna rambut hitam kecoklatan.
b. Palpasi : Tidak ada masa pada kepala, tidak ada nyeri tekan

2) Mata
a. Inspeksi : konjungtiva berwarna merah muda, skelara bawarna putih pupil
Isokor, kornia tampak bening, alis pasien sejajar secara simetris dan
menunjukkan gerak yang sama
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan bola mata kerasa kinyal

3) Hidung
a. Inspeksi: Pola napas pasien menggunakan cuping hidung, Hidung tampak
simetris, warna kulit hidung sama dengan kulitnya coklat, tidak
ada nyeri tekan, hidung tidak ada kotoran, tidak ada sekret, tidak
ada massa pada hidung, tidak ada polip pada hidung
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada hidung, tidak terdapat polip pada
hidung dan tidak ada massa.
4) Telinga
a. Inspeksi: Telinga tampak simetris, tidak ada luka pada telinga ataupun
bekas luka, tidak ada sekret/darah, telinga tampak bersih tidak
ada kotoran, kondisi telinga normal
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada telinga
c. Ketajaman pendengaran: Saat berbisik kedua telinganya mampu
mendengar dengan baik dan saat tes weber dan rinne kedua
telinganya mampu mendengar dengan baik.
5) Mulut
a. Inspeksi: mukosa Mulut dan bibir merah muda bibir sedikit kering kidak
ada lesi dan sistomotitis, dan tidak ada kotoran pada bilar, Warna
gun merah muda agak sedikit gelap, gigi lengkap tidak ada gigi
berlubang tidak ada radang mukosa dan sariawan, posisi lidah
simetris, posisi uvula simetris lidah tampak bersih
6) Leher
a. Inspeksi: Leher tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan
kelenjar gondok, Gerakan leher normal
b. Palpasi: Tidak ada deriasi trakea, tidak ada pembesaran atau
pembengkakan kelenjar Limfe dan tiroid, tidak ada nyeri tekan.
2. Toraks
Paru-Paru
a. Inspeksi: Pergerakan dinding dada normal dan kesimetrisan geratan dada
normal, dada tidak ada bekas luka dan bekas operan lesi tidak ada, warna
daerah dada Sama dengan kulit tubuh coklat, pola nafas melalui hidung
dan mulut tidak menggunakan otot bantu dan tidak ada kelainan bentuk
tulang.
b. Palpasi : Pengembangan dinding dada rimetris tidak ada massa dan
krepitasi tidak ada nyeri tekan dan taktil fremitus.
c. Perkusi : tidak ada suara tambahan
d. Auskultasi: Suara napas tidak normal, tidak ada suara napas tambahan
Jantung
a. Inspeksi : Iktus kordus terlihat
b. Palpas : Iktus kordis terasa, terhitung denyutan Jantung 90x/menit
(dpm)
c. Perkusi : suara terdengar datar
d. Auskultasi: terdengar suara lub dup.
Payudara
a. Inspeksi : kesimetrisan besarnya, warnanya dan letak puting susu, areola
mammae normal, tidak produksi air susu, kondisi putting susu normal,
kulit payudara normal
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada produksi air susu, tidak ada
benjolan
3. Abdomen
a. Inspeksi: Bentuk abdomen datar warma abdomen sama dengan warna
kulit lainnya, bentuk perut simetris dan kulitnya fimetris tidak ada masa
b. Auskultasi: Peristaltik usus 12x\ menit
c. Perkusi : Suara perkusi 4 kuadrat timpani
d. Palpasi :Tida ada nyeri tekan pada abdomen

4. Genitalia dan rectum


Genitalia Wanita
a. Inspeksi: Tidak terpasang kateter, tida terasa perih atau terbakar
saat bak, tidak terdapat luka atau tumor, warna penyebaran rambut
hitam dan normal, kesimtrisan labia mayora simetris, tidak
terdapat bercak kemerahan atau secret
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan atau perlukaan
Rektum
a. Palpasi : Pola BAB (x/hari warna feses coklat tidak keras dan tidar
encer, tidak ada Pembesaran kelenjar prostat dan vesicula seminalis
pada pria, tidark ada benjolan abnormal sekitar rektum, tidak ada
impaksi, tidak ada massa dan hemoroid, tidak ada BAB berdarah.
b. Inspeksi: Tidak ada luka fisura pada anus, tidak ada hemoroid
5. Ektremitas atas dan bawah
Ekstemitas atas
a. Inspeksi: Warna kulit tangan sama dengan kulit lainnya, kondisi
sendi normal, tidak ada radang, dan dapat digerakkan secara normal,
tidak ada nyeri, Jari utuh bentuk tangan simetris, tidak ada tumor dan
edema
b. Palpasi : Produkh keringat normal disaat merasakan suhu yang
panas akan berkeringat seperti biasa tidak berlebihan ekstensi dan
fleksi Jari normal mampu menggenggam dengan baik, tidak ada nyeri
tekan kekuatan otot baik.
Ekstermitas bawah
a. Inspeksi: tidak ada pembengkakkan pada kaki, tidak ada pada bagian
kaki terdapat kalus, tidak ada tulang kaki menonjol tidak ada nodul
pada kaki, tidak ada patah tulang ataupun deformitas pada kaki
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada kaki dan juga tidak ada
pembengkakkan, tidak ada nyeri tekan pada kulit kaki, tidak ada kulit
pecah-pecah, tidak ada bekas Luka, dan kemampuan bergerak tumit
normal tetapi agak kemas dikarena kan sakit, kekuatan otot baik dan
tidak ada edema
6. Integumen:
a. Inspeksi: Warnanya hitam kecoklatan tidak ada lesi tidak terlalu
berminyak bentuk kuku normal, tidak ada lesi pada kuku. Pasien
terpasang oksigen dan infus NACL.
b. Palpasi: Suhu tubuh terasa dingin dan hangat, turkor kulit normal,
tidak pitting edema
E. Pemeriksaan penunjang/ Laboratorium
Laboratorium: Jumat, 30 Desember 2022/ 07.42
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.0 g/dL 12.0 – 16.0
Lekosit 14770 /uL 4000 – 10000
Eritrosit 3.14 juta/uL 3.50 – 5.00
Trombosit 342000 /uL 150000 – 400000
Hematokrit 28 % 36 – 48
MCV 89.7 fL 80.0 – 100.0
MCH 28.8 pg 26.0 – 34.0
MCHC 32.1 g/dL 32.0 – 36.0
RDW-SD 51.8 fL 35.0 – 47.0
RDW-CV 15.7 % 11.5 – 14.5
PDW 16.6 fL 9.0 – 13.0
MPV 9.2 fL 7.2 – 11.1
P-LCR 21.4 % 15.0 – 25.0
PCT 0.32 % 0.15 – 0.40
HITUNG JENIS
Basofil 0.8 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.7 % 1.0 – 26.0
Neutrofil 81.3 % 50.0 – 70.0
Limfosit 8.1 % 20.0 – 40.0
Monosit 6.1 % 2.0 – 8.0
Basofil# 0.12 10^3/uL 0.00 – 0.10
Eosinofil# 0.55 10^3/uL 0.00 – 0.40
Neutrofil# 12.02 10^3/uL 1.50 – 7.00
Limfosit# 1.19 10^3/uL 1.50 – 3.70
Monosit# 0.89 10^3/uL 0.00 – 070
Laboratorium: Jumat, 30 Desember 2022/ 07.42

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL


KLINIK
FUNGSI GINJAL
Ureum 12 Mg/dL 4000 – 10000
Kreatinin 0,7 Mg/dL 3.50 – 5.00
eGFR 126.000 mL/min/1.73/M^2 G1: Normal Or
High: 90
G2: mildly
decreased 60-89
G3a: mildly to
moderately
decreased 30-59
G3b: moderately to
severely decreased
30-44
G4: severaty
decreased 15-29
G5: kidney failure
<15
FUNGSI HATI
SGOT 58 u/1 0-40
SGPT 34 u/1 0-41
Albumin 2.5 Mg/dL 3.5-5.2
Diabetes
Glukosa darah sewaktu 104 Mg/dL >160.00
Elektrolit
Natrium 131 mm01/L 135-146
Kalium 4.6 mm01/L 3.4-5.4
Klorida 105 mm01/L 98-108

F. Terapi yang didapat


1. NaCL 0.9% 500cc 10tpm
2. Furosemid 40 mg Iv/8 Jam
3. Omeprazole 40 mg Iv/12 Jam
4. Tramadol 1 ampul Iv/8 Jam
G. Pengelompokan Data
DS:
1. Psien mengatakan sesak sejak 5 hari yang lalu
2. Pasien mengatakan batuk
3. Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
4. Pasien mengatakan tidak nyaman saat bernapas
5. Pasien mengatakan nafsu makan menurun
6. Pasien mengatakan kurang tidur
7. Pasien tidak mampu untuk melakukan aktivitas
DO:
1. Pasien tampak lemah dan lemas
2. Pasien tampak menggunakan oksigen
3. Pasien tampak napas cepat
4. TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5˚C
RR : 24 x/mnt
SPO2 : 96 %
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
DS: Hambatan upaya napas Pola napas tidak
1. Pasien mengatakan sesak efektif
2. Pasien mengatakan batuk
3. Pasien mengatakan tidak
mampu melakukan
aktivitas
4. Pasien mengatakan tidak
Kelemahan otot
nyaman saat bernapas
pernapasan
DO:
1. Pasien tampak lemah dan
lemas
2. Pasien tampak
menggunakan oksigen
3. Pasien tampak napas Pola napas tidak efektif
cepat
4. TTV: TD: 120/80 mmHg
N: 88 x/mnt
S: 36,5˚C
RR: 24 x/mnt
SPO2: 96 %
B. Diagnosa Keperawatan

1. Pola napas efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan Pasien
mengatakan sesak sejak 5 hari yang lalu, Pasien mengatakan batuk, Pasien mengatakan
tidak mampu melakukan aktivitas Pasien mengatakan tidak nyaman saat bernapas.
Pasien tampak lemah dan lemas,Pasien tampak menggunakan oksigen, Pasien tampak
napas cepat, TTV TD: 120/80 mmHg, N: 88 x/mnt, S: 36,5˚C, RR: 28 x/mnt dan SPO2:
96 %

III. RENCANA TINDAKAN


Diagnosa Tujuan/kriteria Rencana Tindakan Rasional
Kep Hasil
Pola napas Setelah dilakukan Manajemen pola napas Observer:
tidak efektif tindakan Observer: 1. Untuk mengetahui pola
keperawatan 3x24 1. Monitor pola napas (frekuensi, napas
diharapkan pola
kedalaman,usaha napas) 2. Untuk bunyi
nafas tidak efektif
dapat membaik 2. Monitor bunyi napas tambahan mengetahui napas
dengan kriteria (mis gugling, mengi, tambahan
hasil: wheezing, ronkhi kering) 3. Untuk mengetahui
3. Monitor sputum sputum
1. Dyspnea (jumlah,warna, aroma) Terapeutik:
menurun Terapeutik: 1. Agar pasien merasa
2. Penggunaan 1. Posisikan semi-fowler atau nyaman dan sesaknya
otot bantu
fowler berkurang
menurun
2. Berikan minum hangat 2. Agar pasien tidak
3. Okopnea
3. Lakukan fisioterapi dada, jika terlalu merasakan sesak
menurun
4. Frekuensi perlu yang dialami
nafas Edukasi: 3. Untuk mengurangi
membaik 1. Anjurkan asupan cairan 2000 sesak napas
5. Ttv ml/hari, Jika tidak terjadi Edukasi:
membaik indikasi. 1. Untuk menjaga kadar
2. Ajarkan teknik batuk efektif cairan dalam tubuh
Kolaborasi: agar keseimbangan
1. Kolaborasi pemberian stabil
bronkodilator, ekspektoran, 2. Untuk membantu
mukolitik, jika perlu mengeluarkan sekresi
dan mempertahankan
potensi jalan nafas
Kolaborasi:
1. Untuk memudahkan
intervensi
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama: Ny. A No. Registrasi: 208256
Umur: 48 tahun No. Kamar: 306
No. Diagnosa Hr/Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Respon Pasien/Hasil Paraf
Kep
D.0005 Rabu, 1. Monitor pola nafas 1. Frekuensi napas
28/12/2022 (frekuensi,kedalaman, 24x/menit dan irama
11.00 usaha napas) irreguler (tidak
2. Mengeobserver teratur)
penggunaan otot 2. Ada penggunaan alat
pernafasan bantu pernafasan
3. Memberikan oksigen 10 3. Pasien dapat
liter/menit bernapas
4. Memberikan posisi semi 4. Pasien merasa
fowler nyaman
5. Kolaborasi pemberian obat 5. Pasien sedikit
tramadol 1 ampul mendingan setelah
dimasukkan obat
Kamis, 1. Memonitor bunyi napas 1. Tidak ada bunyi
29/12/2022 2. Memonitor pola napas napas tambahan
12.30 3. Memberikan posisi semi 2. Frekuensi napas
fowler membaik menjadi
4. Memonitor keadaan umum 22x/menit
5. Pemberian obat tramadol 1 3. Pasien merasa
ampul nyaman dan terbantu
6. Memotivasi istirahat yang dengan posisi semi
cukup fowler
4. Keadaan umum baik
5. Pasien merasa
mendingan setelah
dimasukkan obat
6. Pasien mencoba
istirahat dan
menenangkan diri
Jumat, 1. Menganjurkan minum 1. Pasien minum 1500
30/12/2022 2000 ml/hari (6-8 gelas) ml/hari (4-6 gelas)
14.00 2. Mengkaji keluhan 2. Pasien masih
3. Motivasi istirahat yaang mengeluh sesak dan
cukup batuk
4. Memposisikan semi-fowler 3. Pasien istirahat
5. Memberikan dorongan 4. Pasien nyaman
pada pasien untuk napas dengan semi fowler
dalam dan mengubah 5. Pasien melakukan
posisi napas dalam dan
6. Pemberian obat tramadol 1 mengubah posisi ke
ampul semi fowler
6. Pasien merasa
mendingan setelah
dimasukkan obat
1. Mengajarkan batuk efektif 1. Pasien langsung
2. Memonitor pola napas melakukan batuk
3. Melepas oksigen efektif
2. Frekuensi napas
membaik 20x/mnt
3. Pasien tidak
terpasang oksigen

V. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. A No. Registrasi : 208256
Umur : 45 tahun No. Kamar : 306
Diagnosa Hari/tgl/Jam Catatan Perkembangan/Evaluasi
Keperawatan
Pola Napas Sabtu,31/12/2023 S : Pasien mengatakan sesaknya berkurang
Tidak Efektif 11:00 O : Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/ mnt
S : 36,5˚C
RR : 20 x/mnt
SPO2 : 99 %
O2 : -
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai