Anda di halaman 1dari 13

 

LAPORAN PENDAHULUAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : SALSABILA NAKHLAH
NIM : 040SYE21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
 penulis dapat menyelesaikan Asuham Keperawatan ini yang diberi judul “ keseimbang
 pengaturan suhu tubuh
manusia”. Penyusunan Asuhan Keperawatan ini penulis susan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.Kami
mengucapkan terimakasih kepada NS. Yeni Iswari s.kep,M.kep,SP. Ank,sebagai dosen
pembimbing penyusun makalah yang telah membimbing dan mengarahkankelompok dalam
penyusunan Asuhan Keperawatan kelompok ini. Kami juga tidak lupamengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaianAsuhan
Keperawatan kelompok kami ini.Kelompok berharap dengan Asuhan Keperawatan kelompok
kami ini dapat digunakandalam menabah wawasan pembaca tentang Konsep Dasar
Keperawatan
keseimbangan pengaturan suhu tubuh manusia, sehingga mampu meminamalisir dan mengur
angikomplikasi dari kesembingan pengaturan suhu tubuh manusia ini dengan
memberikan penatalaksanaan medis sesuai.Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam
penulisan Asuhan Keperawatan iniyang masih jauh dari kata sempurna. Kelompok kami
menyadari adanya kekurangan
dalam penyususnan Asuhan Keperawatan kami ini, sehingga kami mengharapkan kritik dan s
aranyang membangun untuk pembuatan Asuhan Keperawatan yang lebih baik di masa yang
akandatang.Bekasi , 19 mei 2017
 
 
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
 ................................................................................................... i
Daftar Isi
 .............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
 
Latar Belakang .................................................................................... 1B.
 
Tujuan ................................................................................................. 1C.
 
Metode Penulisan ................................................................................ 1D.
 
Sistematika Penulisan ......................................................................... 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A.
 
Konsep Dasar dan Kebutuhan Dasar .................................................. 3B.
 
Proses Keperawatan ............................................................................ 61.
 
Pengkajian ..................................................................................... 62.
 
Diagnosa Keperawatan ................................................................. 83.
 
Perencanaan .................................................................................. 104.
 
Implementasi ................................................................................. 115.
 
Evaluasi ......................................................................................... 11
BAB III : TINJAUAN KASUS
A.
 
Gambaran Kasus ................................................................................. 12B.
 
Pengkajian ........................................................................................... 12C.
 
Diagnosa Keperawatan ....................................................................... 14D.
 
Perencanaan ........................................................................................ 15E.
 
Implamentasi ....................................................................................... 16F.
 
Evaluasi ............................................................................................... 20
BAB IV : PENUTUP
A.
 
Kesimpulan ......................................................................................... 21B.
 
Saran ................................................................................................... 21
Daftar Pustaka
 .................................................................................................... 22
 
 
BAB IPENDAHULUAN
A.
 
Latar BelakangPada masa muda dan lingkungan dengan suhu berubah-ubah
dapat berpengaruh terhadap kesehatan terutama dapat mengalami gangguan keseimbangansu
hu tubuh, ditambah lagi dengan banyaknya perilaku tidak sehat dari individu itusendiri. Hal
tersebutlah yang bisa membuat seseorang mengalami gangguankeseimbangan suhu tubuh.
Gangguan keseimbangan suhu tubuh ini dapat berupahipotermi atau suhu tubuh seseorang
berada di bawah normal, ada juga hipertermi,dimana hipertermi ini merupakan suatu keadaan
suhu tubuh seseorang berada di atasnormal. Berdasarkan hal diatas maka perawat
mengangkat diagnosa keperawatan
yang berbunyi “gangguan keseimbangan suhu tubuh”. Setelah diangkat diagnosa
tersebut barulah peran perawat dibutuhkan dalam mengatasi masalah keseimbangansuhu
tubuh. Menurut kelompok apabila hal tersebut tidak cepat ditangani makaindividu yang
mengalami gangguan keseimbangan suhu tubuh ini akan mengalamihipertermi atau hipotermi
dan juga bisa mengakibatkan gangguan rasa nyaman padaindividu tersebut.B.
 
Tujuan Penulisan1.
 
Tujuan UmumMakalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Konsep Dasar
Keperawatan2.
 
Tujuan Khusus1.
 
Untuk mengetahui pengertian suhu tubuh2.
 
Untuk mengetahui konsep dasar suhu tubuh3.
 
Untuk mengetahui teori asuhan keperawatan pada pasien gangguankeseimbangan suhu
tubuhC.
 
Metode PenulisanData yang dikemukakan dari makalah ini diperoleh dari buku
 – 
 buku sumberyang berhubungan dengan materi dan wawancara dengan
narasumber berkompeten.
 
 
D.
 
Sistematika PenulisanAsuhan keperawatan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :1.
 
BAB I PENDAHULUANMeliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan2.
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKAMeliputi konsep dasar dan kebutuhan dasar dan proses
keperawatan3.
 
BAB III TINJAUAN KASUSMeliputi gambaran kasus,pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan,implamentasi dan evaluasi4.
 
BAB IV PENUTUPMeliputi kesimpulan dan saran
 
 
BAB IITINJAUAN TEORI
A.
 
Konsep dasar 
 
1.
 
Pengertian suhu tubuh
 
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur denganmenggunakan
thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu,antara lain : normal,
hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa kita tau
sebab-sebabnya dan mekanismenya. Suhu tubuh manusiacenderung berfluktuasi setiap saat.
Banyak factor yang dapat menyebabkan fluktuasisuhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu
tubuh manusia dalam keadaan konstan,diperlukan regulasi suhu tubuh.Suhu tubuh manusia
diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yangdiperankan oleh pusat pengaturan
suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperaturehipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang
terlalu panas, tubuh akan melakukanmekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini
terjadi bila suhu inti tubuhtelah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu,
yang disebut titiktetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti
konstan pada37°C. apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus
akanmerangsang untuk melakuan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan
suhudengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran
panassehingga suhu kembali pada titik tetap. Keseimbangansuhu tubuh dapat diukurantara
panas yang di hasilkan oleh tubuh dan panas yang dikeluarkan oleh tubuh
yang dapat di ukur oleh satuan unit panas yang biasa disebut “derajat”. Panas tubuh
yang dihasilkan oleh tubuh melalui exercise dan hasil metabolisme tubuh, sedangkanpanas
tubuh dapat hilang melalu kulit , paru paru dan produk sisa melalui prosesradiasai , konduksi,
konveksi, efaporasi. Suhu tubuh terdapat dua macam yaitusebagai berikut :a.
 
Suhu inti yaitu suhu yang terletak pada jaringan dalam tubuh : thorax,
ronggaabdomen,rongga pelvis ( hasilnya relative konstan ) b.
 
Suhu permukaan yaitu suhu pada kulit,dan jarinagn subcutan ( hasilnya dapatnaik dan turun
sesuai dengan keadaan lingkungan )
 
 
2. Nilai Suhu Tubuh NormalMenurut Amerika Medical Assocation , suhu tubuh data
berkisaran antara 97,8
0
 F atau setara dengan 36,5
o
C sampai 99
o
 F atau 37,2
0
Ca.
 
Sesorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36
o
 Csampai 37,5
0
C b.
 
Sesorang dikatakan bersuhu tubuh rendah ( hypopirexia atau hypopermia ) , jikasuhu
tubuhnya < 36
o
 C (pembacaan semu rendah terjadi bila pasien bernapasmelalui mulut dan minum minuman
dingin )c.
 
3. Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas,2007)1.
 
Hipotermia : jika suhu tubuh <36
o
C2.
 
 Normal : jika suhu tubuh berkisar antara 36
o
C-37
o
C3.
 
Febris/ pireksia : jika bersuhu 38
o
C sampai 40
o
CFebris dibagi menjadi 3,yaitu sebagai berikut:

 
Febris intermitten :yaitu demam selang-seling

 
Febris remitten : yaitu demam secara turun naik

 
Febris continue : yaitu demam secara terus menerus4.
 
Hipertermia : jika suhu tubuh > 40
0
 C3.
 
Mekanisme Pengaturan Suhu TubuhTermoregulasi seperti fungsi sistem tubuh lainnya
mempunyai sistem
umpan balik (feed back) negatif dan positif untuk mengatur fungsi fisiologis tubuh. Suhutubu
h dipertahankan melalui suatu fungsi fisiologis yang melibatkan reseptor-reseptor suhu
perifer dan sentral.Bagian otak yang berpengaruh terhadap pengaturan suhu tubuh
adalahhipotalamus anterior (hilangnya panas) dan hipotalamus posterior (produksi
danmenyimpan panas.Hipotalamus anterior (AH/POA) berperanan meningkatkan hilangnya
panas,vasodilatasi dan menimbulkan keringat. Hipotalamus posterior (PH/ POA)
berfungsimeningkatkan penyimpanan panas, menurunkan aliran darah, piloerektil,
menggigil,meningkatnya produksi panas, meningkatkan sekresi hormon tiroid dan
mensekresiepinephrine dan norepinephrine serta meningkatkan basal metabolisme rate.
 
 
4.Factor-factor yang mempengaruhi suhu tubuh:
1.UsiaPada bayi baru lahir mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belum sempurna.Oleh
karena itu suhu tubuh bayi sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan danharus dilindungi dari
perubahan-perubahan suhu yang ekstrem2.
 
Jenis kelaminJenis kelamin dapat mempengaruhi suhu tubuh,biasanya laki-laki suhutubuhnya
lebih tinggi disbanding perempuan karena metabolism pada tubuhlaki-laki lebih banyak3.
 
EmosiKeadaan emosi dan perilaku yang berlebihan dapat mempengaruhi suhutubuh .4.
 
Aktivitas fisikSuhu tubuh dapat meningkat sebagai hasil dari aktivitas fisik
sepertiolahraga,karena semakin banyak aktivitas yang kita lakukan makametabilisme tubuh
kita juga akan semakin banyak karena tubuhmembutuhkan energy lebih.5.
 
LingkunganLingkungan juga dapat mempengaruhi suhu tubuh seseorang.(Asmadi,2008)5.
 
Mekanisme kehilangan panas1.
 
Radiasi (60%) :pemindahan panas dari permukaan tubuh
ke permukaan lain tanpa adanya kontak/penghantar (melalui gelombangelektromagnetik)2.
 
Konveksi (2%) : adalah penyebaran panas karena pergeseran antaradaerah-daerah yang
kepadatannya tidak sama (melalui hantaran udara)3.
 
Evaporasi (25%) : hilangnya panas melalui penguapan4.
 
Konduksi (3%) : adalah pemindahan panas kepada objek lain dengankontak langsung tanpa
gerakan yang jelas
 
 
B.
 
Proses KeperawatanI.
 
PENGKAJIAN1.
 
Identitas
PasienMeliputi : Nama :Umur :Jenis kelamin :Agama :Pendidikan :Alamat :Diagnosa
medis :2.
 
Riwayat kesehatan pasiena.
 
Riwayat kesehatan sekarangPasien datang dengan keluhan badan terasa panas/ menggigil,
tidak nafsumakan, mual, lemah, pusing. b.
 
Riwayat kesehatan dahuluKlien pernah mengalami penyakit tertentu atau tidak pernah
mengalamic.
 
Riwayat kesehatan keluargaKeluarga klien atau klien mengatakan tidak ada anggota keluarga
yangmengalami penyakit seperti yang diderita klien atau ada keluarga yang pernahmengalami
penyakit yang sama dengan klien.3.
 
Pemeriksaan fisika.
 
Keadaan umum klien :Kesadaran compos mentis, apatis, delirium, somnolen, sopor, coma b.
 
Tanda-tada vital :Suhu : < 36
0
C / > 37
0
CPengkajian dengan melakukan pengukuran suhu dapat dilakukan di empat tempat,yaitu
oral,rectal, aksila, telinga. Berikut penjelasannya :a.
 
Pengukuran suhu melalui oral :
 
 
Suhu dapat diukur melalui mulut baik menggunakan termometerair raksa atauthermometer
digital caranya thermometer diletakkan dibawah lidah yaitu padaarteri sublingual, biasanya
dengan hasil pengukuran 0,8
o
C dibawah suhu inti.Kontra indikasi pengukuran suhu oral yaitu : klien yang tidak kooperatif,
bayiatau anak kecil, asien dengan pembedahan di mulut b.
 
Pengukuran suhu melalui rektalSuhu yang diambil melalui dubur cenderung 0, 5-0, 7°C lrbih
tinggi daripadasuhu yg diambil melalui mulut/oral, kontraindikasi: pasien diare,
dan pembedahan rektalc.
 
Pengukuran suhu melaluiAksilasuhu yang diambil dari aksila/ketiak bisa dinyatakan 0, 6°C
lebih rendahdibandingkan suhu oral, biasanya sering dilakukan dibagian ini karena mudah
dannyaman. Kontraindikasi :pasien yang mengalami inflamasi lokal daerah aksila,tidak sadar,
shock, konstriksi prmbuluh darah perifer.d.
 
Pengukuran suhu melalui telinga (aural)Sebuah riset menunjukan bahwa suhu ditelinga pada
membran timpani palingmendekati suhu inti, hal ini disimpulkan berdasarkan:1)
 
membran timpani hanya berjarak 3, 8 cm dari hipotalamus2)
 
Arteri karotisinternadan eksterna adalah pembuluh darah yang menyuplai kehipotalamus dan
membran timpaniOleh karena itu terdapat termometer khusus dengan cepat dapat mengukur
suhudi membran timpani yng mencerminkan suhu inti.1.
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN1.
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
proses infeksi2.
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : kurang dari kebutuhan tubuh3.
 
Gangguan rasa nyaman : hipotermia/hipertermia berhubungan dengan prosesinfeksi4.
 
Resiko gangguan keseimbangan suhu tubuh :lebih dari kebutuhan tubuh5.
 
Resiko gangguan keseimbangan suhu tubuh : kurang dari kebutuhan tubuh6.
 
Resiko gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hipotermia/ hipertermia

Trusted by over 1 million members


Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial

Cancel Anytime.

 
 
2.
 
INTERVENSI KEPERAWATANa.
 
Tujuan :
-
 
Setelah diberikan tindakan Asuhan Keperawatan diharapkan masalah pengaturan suhu tubuh
teratasi/ tidak terjadi dalam rentang waktu 2x24 jam b.
 
Kriteria Hasil :1)
 
Menunjukan suhu tubuh kembali dalam rentang normal (36,5
o
C-37,5
o
C)2)
 
Akral pasien dalam keadaan normal (tidak panas/dingin)3)
 
Pasien tampak tidak lemas (mampu melakukan aktifitas dengan mandiri)4)
 
Mukosa bibir lembabc.
 
Intervensi keperawatan :
-
 
Intervensi independen :1)
 
Ukur suhu pasien dalam rentang waktu yang sudah ditentukan2)
 
Berikan kompres hangat atau dingin3)
 
Anjurkan pasien untuk minum (1500-2000 ml/ hari)4)
 
Pantau inteke-output cairan dan nutrisi pasien5)
 
Anjurkan menggunakan pakaian yang kering, menyerap keringat danselimut yang tidak tebal
atau pakai pakaian yang tebal dan selimut yangtebal6)
 
Kurangi aktivitas fisik untuk membatasi produksi panas7)
 
Kaji tanda-tanda resiko penyakit8)
 
Beri penyuluhan tentang penyakit yang diderita kepada pasien/keluarga
-
 
Intervensi interdependen :1)
 
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat dan infus sesuaidengan kebutuhan2)
 
Kolaborasi dengan ahli gizi terkait dengan diet yang harus diberikankepada pasien3)
 
Kolaborasi dengan laboran terkait dengan pemeriksaan diagnostik sesuaidengan penyakit
pasien
 
 
3.
 
IMPLEMENTASIa.
 
Implementasi dari intervensi independen :1.
 
Mengukur suhu pasien dalam rentang waktu yang sudah ditentukan2.
 
Memberikan kompres hangat atau dingin3.
 
Menganjurkan pasien untuk minum (1500-2000 ml/ hari)4.
 
Memantau inteke-output cairan dan nutrisi pasien5.
 
Menganjurkan menggunakan pakaian yang kering, menyerap keringat danselimut yang tidak
tebal atau pakai pakaian yang tebal dan selimut yang tebal6.
 
Mengurangi aktivitas fisik untuk membatasi produksi panas7.
 
Mengkaji tanda-tanda resiko penyakit b.
 
Implementasi dari intervensi interdependen :1.
 
Mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian terapi obat dan infussesuai dengan
kebutuhan.2.
 
Mengkolaborasikan dengan ahli gizi terkait dengan diet yang harus diberikankepada pasien.3.
 
Mengkolaborasikan dengan laboran terkait dengan pemeriksaan diagnostiksesuai dengan
penyakit pasien.4.
 
EVALUASIa.
 
Subjectif :
-
 
klien mengatakan badannya sudah tidak terasa panas/menggigil , tidak mualtidak pusing dan
mampu melakukan aktivitas dengan mandiri
-
 
Klien mengatakan badannya masih terasa panas,menggigil ,sedikit mualdengan muntah
1x/hari,sedikit pusing dan masih memerlukan bantuan dalammelakukan aktivitas b.
 
Objektif :
-
 
Suhu tubuh pasien dalam rentang normal (36
0
C-37,5
0
C), akral hangat, pasientampak tidak pucat atau kemerahan, berdasarkan hasil auskultasi RR
dalamrentang normal (16-20x/menit) ,intake-output cairan dan nutrisi balance dan pasien
tidak tampak lemas.
 
 
-
 
Suhu tubuh pasien masih dalam rentang < 36
0
C atau >37,5
o
C, akral panas/dingin, tampak pucat / kemerahan, RR < 16x/menit atau > 20x/menit intake-
output cairan tidak balance dan pasien tampak lemasc.
 
Analisa :
-
 
Tujuan tercapai masalah teratasi
-
 
Tujuan tidak tercapai masalah teratasi sebagian
-
 
Tujuan tercapai masalah tidak terjadid.
 
Planning :
-
 
Hentikan semua intervensi
-
 
Lanjutkan intervensi independen sebagian dan interpenden semua.

Anda mungkin juga menyukai