A DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DI RUANG GILI NANGGU RSUD
PROVINSI NTB
Dari Tanggal 30 Des 2022 s/d 1 Jan 2023
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
4. LIA MARIANA
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
KELOMPOK 2
I. PENGKAJIAN
No MR : 211165
A. Data Biografi
1. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 1 tahun 3 bulan 15 hari
TTL : Gunung sari, 15 September 2021
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : belum sekolah
Pekerjaan :-
Suku : Sasak
Alamat : Gunung Sari
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 37thn
Alamat : Bale Kawu, Gunung Sari
Hub dg Pasien : ibu pasien
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
A. Saat masuk pelayanan kesehatan
: ibu pasien mengatakan jika anaknya demam dan muntah
B. Saat dikaji
: ibu pasien mengatakan pasien mengatakan jika anaknya terlihat lemah
dan masih demam
2. Riwayat penyakit sekarang
: sebelum masuk ke RSUD Provinsi NTB, ibu pasien mengatakan jika
anaknya pernah dibawa berobat di puskesmas gunung sari namun
hanya diberi obat paracetamol dan anaknya masih belum dapat sembuh.
Kemudian ibu pasien membawa anaknya ke RSUD Provinsi pada
tanggal 22 desember sekitar jam 14.00 WITA dengan keluhan demam
dan mual. Kemudian pasien dirawat di PICU sebelum dirawat di Gili
Nanggu dengan diagnosa medis Infeksi Paru, Pneumonia, Bronkitis,
dan Gizi Buruk.
3. Riwayat penyakit dahulu
: ibu pasien mengatakan jika anaknya hanya sering menderita demam dan
muntah dan tidak pernah dirawat inap di rumah sakit sebelumnya. Jika
sakit, anaknya dibawa ke puskesmas terdekat namun tidak pernah
sampai rawat inap. Ketika ke puskesmas ibu pasien mengatakan jika
anaknya hanya sakit demam dan diberikan resep obat dipuskesmas
4. Riwayat penyakit keluarga
: ibu pasien mengatakan jika dikeluarganya tidak terdapat riwayat
penyakit apapun tentang jantung, ginjal, hipertensi, maupun diabetes
melitus
Genogram : -
Head To Toe :
1. Kepala dan Leher
Kulit kepala tampak bersih, tidak ada kutu dan tidak ada ketombe, warna
rambut pirang, bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan pada area kepala dan kulit kepala, rambut tampak tipis dan mudah
rontok.
2. Mata
Mata tempak simetris, warna kelopak mata coklat kehitaman, konjungtiva
tidak anemis, tidak ada masalah pada pupil mata, penglihatan tajam pada
umunya, tidak ada benjolan pada mata dan tidak ada nyeri tekan, bola mata
teraba kenyal.
3. Hidung
Hidung tampak simetris, tidak ada produksi secret, tidak ada cuping hidung,
tidak ada polip hidung (normal), tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan,
tidak teraba panas.
4. Telinga
Telinga tampak simetris, tidak ada luka atau bekas luka di area telinga, tidak
ada darah dan tidak ada produksi secret, gendang telinga baik, pendengaran
baik, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan pada telinga.
5. Mulut
Mulut tampak simetris, aroma nafas normal, warna bibir merah muda, mukosa
bibir lembap, warna gusi merah muda (normal) tidak ada karies gigi, tidak ada
gigi berlubang, gigi berjumlah 2 biji, tidak ada radang mukosa, posisi lidah
simetris pada umumnya, lidah bersih, posisi uvula pada umumnya, tidak ada
sariawan, air liur terus mengalir.
6. Leher
Leher tampak simetris, gerakan leher baik tidak ada kelainan, pembesaran
kelenjar gondok baik, kelenjar limfe baik, tidak ada benjolan dan tidak ada
nyeri tekan.
Thoraks
7. Paru – Paru
Pergerakan dinding dada normal, kesimetrisan gerakan dinding dada normal,
tidak terdapat bekas luka atau bekas operasi, tidak terdapat lesi, warna daerah
dada normal, pola pernafasan normal, bentuk dinding dada normal, tidak
terdapat kelainan pada bentuk tulang, tidak terdapat massa dan krepitasi, tidak
terdapat suara tambahan pada paru-paru.
8. Jantung
Iktus kordis terlihat, iktus kordis dirasakan, denyutan jantung normal, suara
jantung tambahan tidak terdengar, S1 dan S2 terdengar, tidak terdapat nyeri
tekan dan massa pada jantung.
9. Payudara
Letak puting simetris, warna kulit normal, tidak terdapat nyeri tekan maupun
benjolan.
10. Abdomen
Perut tampak simetris, perut tampak datar, warna perut putih, kulit tampak
elastis, tidak terdapat nyeri tekan pada perut maupun benjolan, bising usus :
23x/menit.
11. Genitalia dan Rektum
Pada wanita :
Tidak terpasang kateter, monspubis dan vulva normal pada umumnya tidak
ada kelainan, tidak ada luka, tidak ada tumor, tidak ada secret, warna putih
kecoklatan tidak ada rambut pada mons pubis dan perinium, labia mayora
tampak simetris, labia minora tampak simetris, tidak ada persebaran rambut,
tidak ada luka, tidak ada bercak kemerahan tidak ada secret, tidak ada nyeri
tekan pada area mons pubis dan vulva, tidak ada luka pada labia mayora.
12. Ekstermitas atas dan bawah
Ekstermitas atas:
Warna kulit tangan tampak putih, sendi baik, tidak ada peradangan, keadaan
otot baik, jari tangan lengkap tidak ada kelainan, bentuk lengan baik simetris,
ukuran lengan normal, ada pembekakan pada tangan karena infus, tidak ada
tumor, tidak ada lesi, terdapat edema pada bagian lengan tangan, CRT normal
kurang dari 2 detik, adanya produksi keringat berlebih, fleksi jari baik,
kemampuan menggenggam baik , tidak ada nyeri tekan dan kekuatan otot
terlihat lemah.
Ekstermintas bawah:
Tidak ada pembengkakan, tulang kaki menonjol, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembengkakan, kulit lembap tidak pecah-pecah, tidak ada luka,
kemampuan gerak otot dan tumit lemah, tidak ada edema.
13. Integumen
warna tampak kemerahan, tidak ada lesi, tidak berminyak, bentuk kuku
normal, tidak ada lesi pada kuku, suhu teraba panas, turgor kulit baik, tidak
ada pitting edema, produksi keringat berlebih.
E. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium
Laboratorium :
USG :
Rontgen :
1. 23 desember 2022
Cor normal, pulmo tak tampak infiltrate, peningkatan bronchovaskullar
pattern dikedua lapang paru, sinus phenicostalis kanan kiri anterior posterior
tajam, retrosternal dan retrocardial space normal, hemidiafragma kanan kiri
tajam, soft tissue normal, trachea devisiasi kanan, tulang baik.
Kesan : Bronchitis, cor dalam batas normal
2. 27 desember 2022
Bercak infiltrate dikedua paru, hylus prominent, diafragma mendatar, sinus
costofrenikus lancip, cor besar dan bentuk normal
Kesan : pneumonia ec spesifik proses
H. Pengelompokan Data
Data Subjektif:
1. ibu pasien mengatakan jika anaknya demam dan muntah
2. ibu pasien mengatakan pasien mengatakan jika anaknya terlihat lemah dan
masih demam
3. ibu pasien mengatakan jika anaknya pernah dibawa berobat di puskesmas
gunung sari namun hanya diberi obat paracetamol dan anaknya masih belum
dapat sembuh. Kemudian ibu pasien membawa anaknya ke RSUD Provinsi
pada tanggal 22 desember sekitar jam 14.00 WITA dengan keluhan demam
dan mual. Kemudian pasien dirawat di PICU sebelum dirawat di Gili Nanggu
dengan diagnosa medis Infeksi Paru, Pneumonia, Bronkitis, dan Gizi Buruk.
4. ibu pasien mengatakan jika anaknya hanya sering menderita demam dan
muntah dan tidak pernah dirawat inap di rumah sakit sebelumnya. Jika sakit,
anaknya dibawa ke puskesmas terdekat namun tidak pernah sampai rawat inap.
Ketika ke puskesmas ibu pasien mengatakan jika anaknya hanya sakit demam
dan diberikan resep obat dipuskesmas.
5. ibu pasien mengatakan jika anaknya pernah dirawat di puskesmas gunung sari
sebelumnya dan pernah diberikan resep obat paracetamol untuk meredakan
penyakit demamnya
6. Setelah sakit ibu pasien mengatakan jika anaknya meminum susu yang
diresepkan doker 12 bungkus, 1 bungkus/2jam sekali selama 24 jam dan
kadang diselingi asi dengan frekuensi tidak menentu.
7. Setelah sakit ibu pasien mengatakan jika ia mengganti pampers anaknya 2-3
kali sehari dengan warna agak kuning pucat.
8. Setelah sakit, ibu pasien mengatakan jika BAB anaknya kurang dari 2 kali
sehari dengan konsistensi kuning lembek.
9. Setelah sakit ibu pasien mengatakan jika anaknya dipasangkan selang makan
(NGT) karena sering tidak mau untuk dimasukkan makanan maupun minuman
susu resep dari dokter.
10. Setelah sakit, ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak pernah terganggu
tidurnya, anaknya memang jarang menangis dan lebih sering tidur
11. Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak menggunakan alat bantu apapun
pada panca indranya, semua normal, dan tidak terdapat nyeri apapun dibagian
indra nya.
12. Ibu pasien mengatakan jika anaknya sudah menjadi anak yang baik dengan
cara tidak rewel jika digendong dengan siapapun. Kecuali jika ada hal-hal yang
menyakiti dan mengganggunya
Data Objektif:
1. TD :-, N : 133 denyut/menit, S : 37,8C, RR : 36x/menit
2. Berat badan : 5kg
3. Tinggi badan : 60cm
4. IMT : 2n+8 = 2(1,3)+8 = 10,6
5. Menurut ZScore, akila dimana untuk bayi seumuran akila seharusnya
6. Kepala : rambut terlihat tipis dan mudah rontok.
7. Mulut : air liur terus mengalir.
8. Perut : warna perut kemerahan dan hangat
9. Ekstremitas atas dan bawah : Warna kulit tangan tampak kemerahan, adanya
produksi keringat berlebih
10. Integumen: warna kulit tampak kemerahan, suhu teraba panas
11. Rontgen :
1. 23 desember 2022
Cor normal, pulmo tak tampak infiltrate, peningkatan bronchovaskullar
pattern dikedua lapang paru, sinus phenicostalis kanan kiri anterior posterior
tajam, retrosternal dan retrocardial space normal, hemidiafragma kanan kiri
tajam, soft tissue normal, trachea devisiasi kanan, tulang baik.
Kesan : Bronchitis, cor dalam batas normal
2. 27 desember 2022
Bercak infiltrate dikedua paru, hylus prominent, diafragma mendatar, sinus
costofrenikus lancip, cor besar dan bentuk normal
Kesan : pneumonia ec spesifik proses
A. Analisa Data
DO : 1. Frekuensi nadi
meningkat : 133x/menit Mual muntah
Defisit Nutrisi
DO : 1. Berat badan < -
3SD yaitu10,6 (berat badan
sangat kurang) dimana
untuk ukuran akila
seharusnya IMT nya 11,5
kg
2. Rambut rontok berlebih
Terapeutik
1. Pertahankan jalan napas paten
2. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
>94%
3. Pasang kateter urine untuk menilai
produksi urine
4. Pasang selang nasogastrik untuk
dekompresi lambung
5. Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah langkap dan
elektrolit
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian infus cairan
kristaloid 20 mL/kgBB pada anak 2.
Kolaborasi pemberian transfusi darah,
jika perlu
Defisit Nutrisi Setelah dilakukan intervensi Promosi Berat Badan (l.03136)
keperawatan 3x24 jam
diharapkan Status Nutrisi Tindakan
pasien membaik, dengan Observasi
kriteria hasil: 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
1. Rambut rontok menurun BB kurang
2. Berat badan membaik 2. Monitor adanya mual dan muntah
3. IMT membaik 3. Monitor jumlah kalori yang
dikonsumsi sehari-hari
4. Monitor berat badan
5. Monitor albumin, limfosit, dan
elektrolit serum
Tarapeutik
1. Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien (mis, makanan
dengan tekstur makanan yang
diblender, makanan cair yang
diberikan melalui NGT atau gastrost
perenteral nutrition sesuai indikasi)
2. Hidangkan makanan secara
menarik Berikan suplemen, jika perlu
3. Berikan suplemen, jika perlu
4. Berikan pujian pada
pasien/keluarga pasien untuk
peningkatan yang dicapai
Edukasi
1. Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
2. Jelaskan peningkatan asupan kalori
yang dibutuhkan
Manajemen Nutrisi
(l.03119)
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrien
3. Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastric
4. Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
5. Identifikasi makanan yang disukai
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Edukasi Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogatrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Hipertermia Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipertermia
keperawatn 3x24 jam
diharapkan Termoregulasi (l.15506)
pasien membaik dengan Tindakan
kriteria hasil: Observasi
1. Kulit merah menurun 1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Takikardia menurun (mis dehidrasi, terpapar lingkungan
3. Suhu tubuh membaik panas, penggunaan inkubator)
4. Suhu kulit membaik 2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor kompilkasi akibat
hipertermia
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
6. Lakukan pendinginan ekstemal
(mis selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi leher abdomen,
aksila)
7. Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
8. Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
Tindakan
Observasi
1. Monitor suhu bayi sampai stabil
(36,5°C-37,5°C)
2. Monitor suhu tubuh anak tiap dua
jam
3. Monitor tekanan darah frekuensi
pernapasan dan nadi
4. Monitor warna dan suhu kulit
5. Monitor dan catat tanda dan gejala
hipertermia
Terapeutik
1. Pasang alat pemantau suhu kontinu
jika perlu
2. Tingkatkan asupan cairan dan
nutrisi yang adekuat
3. Ibu pasien
mengatakan
jika anaknya
hanya
meminum susu
yang
diresepkan
oleh doketr 12
bungkus
1cc/2jam
4. Berat badan
pasien
mengalami
peningkatan
dari 5kg
menjadi 5,2kg
5. Suhu tubuh
pasien belum
stabil
sempurna dan
masih 37,8C
6. Suhu tubuh
pasien
sebelumnya
37,8 dan
menjadi 37,7
pada 2 jam
pertamanya
7. Warna kulit
pasien masih
terlihat
kemerahan
dan teraba
suhu kulit
hangat
3. Pasien
terlihat
mengkonsumsi
ASI dan susu
yang
diresepkan
4. BB pasien
mengalami
penambahan
5,2kg menjadi
5,25kg
V. EVALUASI KEPERAWATAN