SEORANG ANAK 9 BULAN DENGAN DHF GRADE II, DIARE AKUT DEHIDRASI
TIDAK BERAT, DAN STATUS GIZI BAIK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Anak
di RSUD Kota Semarang
Disusun oleh :
Oliviane Kurnia Saftika
01.211.6482
Pembimbing:
dr. Slamet Widi S., Sp.A
dr. Zuhriah Hidajati, Sp.A
dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A
dr. Neni Sumarni, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. EJR
Umur
: 9 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
No. CM
: 3617xx
Tanggal masuk
II.
Nama Ayah
: Tn. D
Umur
: 30 tahun
Pekerjaan Ayah
: Swasta
Nama Ibu
: Ny. S
Umur
: 29 tahun
Pekerjaan Ibu
: Swasta
DATA DASAR
Anamnesis (Alloanamnesis)
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien pada tanggal 15 Mei 2016 pukul
10.30 WIB di ruang ICU serta didukung catatan medis.
a. Keluhan utama : Demam.
b. Keluhan Tambahan : Diare, mual.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak hari Senin 9 Mei 2016, 3 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu mengaku
anaknya demam tinggi, menggigil, tidak kejang. Demam dirasakan terus menerus,
sepanjang hari. Ibu mengaku sudah memberi anaknya obat penurun panas, demam
memang dirasakan berkurang, tetapi akan naik kembali ketika tidak minum obat
tersebut. Keluhan mual dialami oleh pasien, tetapi tidak ada muntah, atau rewel
karena nyeri pada perut. Anak juga tidak mengalami mimisan atau gusi berdarah.
Ibu menyangkal keluhan batuk dan pilek, maupun nafas cepat dan dangkal.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami diare dengan
frekuensi 4 kali sehari, berwarna kuning, konsistensi tinja cair, berbau khas, tetapi
tidak ada lendir atau darah, dan tidak berbau busuk. Saat diare dirasakan diarenya
menyemprot, tidak amis, dan tidak seperti air cucian beras. Ibu mengatakan
anaknya masih mau minum dan makan, tetapi terlihat lemas dan lebih sering rewel.
Keesokan harinya, pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016, ibu membawa
anaknya ke IGD RSUD Kota Semarang dan dari dokter jaga langsung
dimondokkan. Satu hari setelah masuk rumah sakit, ibu pasien mengeluhkan badan
anaknya dingin, tidak ada mimisan atau gusi berdarah, serta pasien masih diare
berkonsistensi cair dengan frekuensi 2 kali sehari. Kemudian pasien dipindahkan
ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif.
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
Saat
Senyum
: 2 bulan
Miring
: 3 bulan
Tengkurap
: 5 bulan
Duduk
: 8 bulan
Berdiri
: 10 bulan
Berjalan
: 12 bulan
Berbicara 1 kata
: 12 bulan
ini anak berusia 2 tahun, BB 9 kg dan TB 75 cm, sudah bisa berjalan dan
berbicara 1 kata.
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.
m. Riwayat Keluarga Berencana :
Ibu penderita menggunakan suntik KB.
n. Pemeriksaan Status Gizi
Data Antropometri :
Umur 9 bulan
Berat badan 7 kg
Panjang badan 69 cm
Pemeriksaan status gizi ( Z score ) :
WAZ = BB Median =
SD
2.60
0.8
III.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 15 Mei 2016 pukul 11.00 WIB. Anak laki-laki
usia 9 bulan, BB 7 kg, TB 69 cm.
1. Keadaan Umm :
Gelisah, tampak sakit sedang, tanda perdarahan (-), kesan gizi baik.
2. Tanda-tanda Vital
4
Tekanan Darah
-
: 100/70 mm Hg
Nadi
Laju nafas
: 32x/ menit
Suhu
: 38.9 C (axilla)
3. Status Internus
a. Kepala
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
menjauh)
suara tambahan : ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
j. Abdomen
- Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
k. Genitalia
l. Ekstremitas
: BU (+) normal
: timpani (+)
- Palpasi
:
supel, defense muscular (-), nyeri tekan pada
Inferior
-/-
-/-
Akral Dingin
Akral Sianosis
Petechie
Capillary
Refill
-/-
-/-
+/+
+/+
< 2"
< 2"
Time
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (12/05/2016)
Hb
Nilai
14.0
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
40.00
35 47
Jumlah leukosit
5.500
3.600 11.000
Jumlah
96.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
11.8
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
33.50
35 47
Jumlah leukosit
7.500
3.600 11.000
trombosit
Jumlah
52.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
12.4
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
35.60
35 47
Jumlah leukosit
8.600
3.600 11.000
Jumlah
43.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
12.1
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
35.30
35 47
Jumlah leukosit
9.700
3.600 11.000
Jumlah
25.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
10.5
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
31.40
35 47
Jumlah leukosit
8.700
3.600 11.000
Jumlah
15.000
150.000 400.000
trombosit
trombosit
trombosit
trombosit
Hb
Nilai
10.2
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
29.80
35 47
Jumlah leukosit
8.600
3.600 11.000
Jumlah
19.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
10.3
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
30.40
35 47
Jumlah leukosit
8.200
3.600 11.000
Jumlah
24.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
11.4
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
34.50
35 47
Jumlah leukosit
7.900
3.600 11.000
Jumlah
49.000
150.000 400.000
Hb
Nilai
11.5
Nilai Normal
11 15
Hematokrit
35.10
35 47
Jumlah leukosit
8.800
3.600 11.000
Jumlah
78.000
150.000 400.000
trombosit
Hematologi (15/05/2016) sore
trombosit
Hematologi (16/05/2016)
trombosit
Hematologi (17/05/2016)
trombosit
Cor
: Normal
RESUME
Telah diperiksa seorang anak laki-laki usia 9 bulan, BB 7 kg, TB 69 cm, pada
hari Senin 9 Mei 2016, 3 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu mengaku anaknya
demam tinggi, menggigil, tidak kejang. Demam dirasakan terus menerus,
sepanjang hari. Ibu mengaku sudah memberi anaknya obat penurun panas, demam
9
memang dirasakan berkurang, tetapi akan naik kembali ketika tidak minum obat
tersebut. Keluhan mual dialami oleh pasien, tetapi tidak ada muntah, atau rewel
karena nyeri pada perut. Anak juga tidak mengalami mimisan atau gusi berdarah.
Ibu menyangkal keluhan batuk dan pilek, maupun nafas cepat dan dangkal.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami diare dengan
frekuensi 4 kali sehari, berwarna kuning, konsistensi tinja cair, berbau khas, tetapi
tidak ada lendir atau darah, dan tidak berbau busuk. Saat diare dirasakan diarenya
menyemprot, tidak amis, dan tidak seperti air cucian beras. Ibu mengatakan
anaknya masih mau minum dan makan, tetapi terlihat lemas dan lebih sering rewel.
Keesokan harinya, pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016, ibu membawa
anaknya ke IGD RSUD Kota Semarang dan dari dokter jaga langsung
dimondokkan. Satu hari setelah masuk rumah sakit, ibu pasien mengeluhkan badan
anaknya dingin, tidak ada mimisan atau gusi berdarah, serta pasien masih diare
berkonsistensi cair dengan frekuensi 2 kali sehari. Kemudian pasien dipindahkan
ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : gelisah, tampak sakit sedang, tanda perdarahan (-).
- Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 112x/ menit
RR : 32x/menit
Suhu : 38.90C
- Status internus
Kulit
: turgor kembali lambat
Mata
: mata cekung/cowong (+)
Mulut
: bibir kering (+)
Paru
:
o Inspeksi
dan dinamis, tidak ada retraksi suprasternal, intercostal dan epigastrial (-).
o Palpasi
o Perkusi
DIAGNOSIS BANDING
10
V.
i.
ii.
iii.
DIAGNOSIS KERJA
DHF grade II dengan diare akut dehidrasi tidak berat dan status gizi baik.
VI.
TERAPI
-
Infus
11
o RL
3 cc/kgBB/jam = 21 cc/jam
- Inj. Meropenem 2 x 250 mg
- Inj. Dopamine 3meq/kgBB/menit
- Inj. Amikasin 2 x 50 mg
- Inj. Ranitidin 2 x 10 mg
- Inj. Ondansentron 4 mg (jika muntah)
- Paracetamol 3 x Cth
- Lactobacillus (probiotik) 2 x sachet
- Zinc 1 x 1 Cth (diberikan selama 10 hari)
VII.
1.
2.
3.
4.
EDUKASI
5.
6.
7.
8.
yang basah.
Menjelaskan pada pasien supaya tidak jajan sembarangan.
Menjelaskan pada keluarga pasien untuk meminumkan obat penurun panas jika
9.
anak demam.
Menjelaskan tanda-tanda dehidrasi yang perlu dipantau keluarga untuk segera
10.
VIII. PROGNOSIS
Qua ad vitam
: dubia ad bonam
Qua ad sanam
: dubia ad bonam
Qua ad fungsional
: dubia ad bonam
12