A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Maret 2021 pada pukul 07.30 WITA di Ruang
Bakung RSUP Sanglah dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan catatan
medis pasien.
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien Identitas Penanggung
Nama : WA WS
Umur : 25 tahun 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Perempuan
Status Perkawinan: Belum Kawin Kawin
Suku/Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : Sarjama SPG TK
Pekerjaan : swasta Guru TK
Alamat : Tegalalang Br. Manuk
Alamat Terdekat : - -
Nomor Telepon : - -
Nomor Register : 142168 -
Tanggal MRS : 19 Maret 2021 -
Dx Medis : Gastritis -
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama masuk rumah sakit
32
Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
2. Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan mengalami sakit pada uluhati sejak 3 hari belakangan ini.
Pasien mengatakan sudah berobat ke dokter umum yaitu Dr. agus dengan
diberikan terapi Ranitidina tablet 2x1. Pada tanggal 18 Maret 2021 pada pukul
11.00 WITA, pasien mengalami nyeri, mual, muntah, dan langsung dibawa ke
IRD RSUP Sanglah untuk meminta pertolongan medis. di IRD RSUP Sanglah,
oleh dokter dilakukan pemeriksaan fisik kesadaran umum compus mentis,
keadaan umum pasien lemah, TD: 120/80 mmHg, N=110x/menit, S=36 oC. Tidak
terjadi distensi, nyeri tekan pada epigastrium. Dokter mendiagnosa pasien dengan
Gastritis, dengan dilakukan pemeriksaan DL. Setelah itu pasien dipindahkan ke
ruang inap penyakit dalam, di Ruang Bakung RSUP Sanglah dengan diberikan
terapi IVFD RL + Rob 20 tetes/menit, Umeprazol 1x4omg, Ranitidine 2x50mg,
Ondancentron 2x4mg, Keterolac 3x30 mg, Sukrafat 3x10cc, diet cair 6x200cc. Di
ruangan, TTV pasien dikaji ulang, TD: 120/80mmHg, N:110x/menit, S: 36oC,
RR: 18x/menit.
4. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan sudah pernah mengalami sakit yang sama (Gastritis). Dan
pasien telah berobat ke dokter. Selain itu pasien mengatakan tidak pernah
mengalami sakit lain.
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan,
dan tidak ada yang menderita sakit yang ama dengan pasien.
c. Pola Kebiasaan
1. Bernafas
33
Sebelum dan saat pengkajian, pasien mengatakan tidak mengalami sesak saat
menarik nafas maupun saat mengluarkan nafas dan tidak mengalami nyeri saat
menarik nafas. tidak mengalami batuk, dan dada tidak berdebar.
2. Makan dan minum
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan dirumah makan 3 kali sehari dengan
makan nasi tambah daging beserta sayur. Tidak ada pantangan
atau alergi terhadap jenis makanan apapun. Kadang-kadang
pasien mengalami mual muntah pada saat makan, pasien
mengatakan mual dan muntah tersebut terjadi secara tiba-tiba.
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan mengunyah dan
menelan. Pasien mengatakan di rumah pasien minum air putih
kira-kira 1,5 liter, dan minum susu.
Saat Pengkajian : sejak masuk rumah sakit, pasien tidak makan, tidak ada nafsu
makan karena pasien mengalami mual muntah. Pasien
mengatakan hanya minum air gula setengah gelas, kira-kira
100cc.
3. Eliminasi
- BAB: sebelum pengkajian mengatakan BAB 1 kali sehari, berwarna dan
berbau khas
feses. tidak ada darah ataupun lendir.
Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah BAB sekali, berwarna dan
berbau khas feses
- BAK: sebelum maupun saat pengkajian, pasien mengatakan BAK 4-5 kali
sehari
(400-500cc) dengan lancer, warna kuning urine jernih, bau khas urine.
Tidak ada nyeri saat kencing, tidak menggunakan kateter.
4. Gerak dan aktivitas
Sebelum dan saat pengkajian, pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan
dalam bergerak.
5. Istirahat dan tidur
34
Sebelum dan saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami kesusahan saat
istirahat dan tidur. Paseien mengatakan tidur malam dari pukul 22.00 WITA
sampai pukul 05.00 WITA, atau 7 jam. Pasien mengatakan tidur siang kira-kira 1-
2 jam sehari.
6. Kebersihan diri
Sebelum pengkajian, pasien mengatakan mandi 2 kali sehari, dengan
mengggunakan sabun, menggosok gigi setiap mandi, keadaan kuku bersih.
Saat pengkajian, pasien mengatakan tuuhnya hanya diseka 2 kali sehari, keadaan
kuku bersih, menggosok gigi dilakukan setiap pagi, 1 kali sehari.
7. Pengaturan suhu tubuh
Sebelum dan saat pengkajian, pasien mengatakan tidak ada merasa peningkatan
suhu tubuh.
8. Rasa nyaman
Sebelum dan saat pengkajian, pasien tidak mengalami gangguan rasa nyaman
nyeri. Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada ulu hati dengan skala
nyeri 7 dari skala 1-10 yang diberikan, nyeri dirasakan sewaktu waktu.
9. Rasa aman
Sebelum dan saat oengkajian, pasien mengatakan tidak mengalami rasa cemas
dan takut pada penyakitnya.
10. Data sosial
Dalam keluarga pasien berkedudukan sebagai anak pertama, dan anggota
masyarakat di desanya. Hubungan pasien dengan keluarganya baik, terbukti
dengan pasien selalu didampingi oleh keluarganya.
11. Prestasi dan produktivitas
Sebelum dan saat pengkajian, pasien mengatakan dapat berkegiatan dengan baik.
12. Rekreasi
Pasien mengatakan pasien tidak pernah rekreasi hanya diam di rumah.
13. Belajar
Sebelum dan saat pengkajian, pasien mengatakan sudah mengetahui penyakitnya
dan tidak mengalami masalah dalam proses belajar.
35
14. Ibadah
Pasien beragama Hindu. Pasien mengatakan setiap hari melakukan
persembahyangan di pura. Tetapi saat sakit pasien hanya bisa berdoa di tempat
tidur.
d. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Bangun Tubuh : Sedang
c. Postur Tubuh : Tegak
d. Cara Berjalan : Tidak terobseravsi
e. Gerak Motorik : Terkoordinasi
f. Keadaan Kulit : Warna : Sawo matang
Turgor : Elastis
Kebersihan : Kurang bersih
Luka : Tidak ada luka
g. Gejala Kardinal : TD : 120/80 mmHg, N : 110x/menit, S:36,5oC,
RR : 18x/menit
h. Ukuran Lain : TB : tidak terkaji
BB sebelum pengkajian : 50kg
BB saat pengkajian : tidak terkaji
2. Kepala
a. Inspeksi : kulit kepala bersih, rambut tidak rontok, warna rambut hitam
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, tidak ada benjolan pada kepala
3. Mata
a. Inspeksi : Konjungtiva pucat, sclera putih, tidak ada kelopak mata yang
edema, tidak ada benjolan maupun lingkar hitam di bawah mata. Reflek pupil
baik, pupil isokor.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
4. Hidung
36
a. Inspeksi : tidak terdapat secret, hidung bersih, tidak menggunakan O2,
penciuman baik.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5. Telinga
a. Inspeksi : tidak terdapat secret, telinga bersih
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Pendengaran : baik
6. Mulut
a. Inspeksi : gigi lengkap, lidah kotor, mukosa bibir lembab, bibir tidak sianosis,
tidak terdapat pembesaran tonsil, tidak ada radang pada tonsil.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Leher
a. Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tiroid dan limfe, tidak ada
kaku kuduk
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Thorax
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada gerakan dada tambahan, tactil
fremitus normal
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada dada.
c. Perkusi : suara sonor/ resonan, pada perkusi jantung dullness/tidak ada
pembesaran jantung
d. Auskultasi : suara paru vesikuler, ronchi (negative), wheezing (negative).
Suara pada jantung S1-S2 tunggal regular, tidak ada suara jantung tambahan.
9. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk perut simetris, tidak ada luka, tidak ada asites.
b. Auskultasi : peristaltik usus 8 kali/menit
c. Palpasi : tidak ada hepatomegali, tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi distensi
abdomen, ginjal tidak teraba (normal).
d. Perkusi : suara perut timpani
10. Genetalia
37
Tidak terkaji
11. Anus
Tidak terkaji
12. Ekstremitas
a. Atas : pergerakan bebas, tidak ada edema, tidak ada sianosis pada kuku, tidak
ada luka. Terpasang infus ditangan kiri, CRT < 2 detik
b. Bawah : Pergerakan bebas, tidak ada edema, tidak ada sianosis pada kulit dan
kuku, CRT < 2 detik
c. Kekuatan otot : 555 555
555 555
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
38
Hct 43,0 % 35,0 – 60,0
2. Analisa Data
: pasien mengatakan
dirumah makan 3 kali
sehari dengan makan
nasi tambah daging
beserta sayur. Tidak ada
pantangan atau alergi
terhadap jenis makanan
apapun. Kadang-kadang
pasien mengalami mual
muntah pada saat
makan, pasien
mengatakan mual dan
muntah tersebut terjadi
secara tiba-tiba. Pasien
mengatakan tidak ada
kesulitan mengunyah
dan menelan. Pasien
mengatakan di rumah
pasien minum air putih
kira-kira 1,5 liter, dan
minum susu.
40
Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
pada ulu hati dengan
skala nyeri 7 dari skala
1-10 yang diberikan,
nyeri dirasakan sewaktu
waktu.
a. Nyeri akut
4. Analisa Masalah
1) P : Nyeri akut
S : pasien mengalami mual muntah pada saat makan, pasien mengatakan mual
dan muntah tersebut terjadi secara tiba-tiba. Pasien mengatakan tidak ada
kesulitan mengunyah dan menelan. Pasien mengatakan di rumah pasien
minum air putih kira-kira 1,5 liter. Sejak masuk rumah sakit pasien tidak nafsu
makan karenz pasien menglami mual muntah. Pasien mengatakan hanya
minum air gula 1,5 gelas kira-kira 100cc sejak masuk rumah sakit. Pasien
mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk pada ulu hati dengan skala nyeri 7
dari skala nyeri 1-10 yang diberikan, nhyeri dirasakan sewaktu waktu.
Proses terjadinya :
41
Akibat bila tidak teratasi :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan iritasi gastrointestinal yang ditandai dengan pasien
mengatakan mual dan muntah terjadi secara tiba-tiba. Pasien mengatakan di rumah pasien
minum air putih kira-kira 1,5 liter, dan minum susu, pasien mengatakan hanya minum air
gula setengah gelas kira-kita 100cc, pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada ulu
hati dengan skala nyeri 7 dari skala 1-10 yang diberikan, nyeri dirakan.
C. PERENCANAAN
1. Nyeri akut
a. Rencana keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
PADA PASIEN “WA" DENGAN NYERI AKUT
DI RUANG BAKUNG RSUP.SANGLAH
TANGGAL,19-21 MARET 2021
42
Kriteria Hasil
D. PELAKSANAAN
44
No. Hari/Tgl/Jam No. Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi
46
E. EVALUASI
47
48