Oleh:
NI KADEK SUMALINI
NIM. 213221291
B14-B
2022
Asuhan Keperawatan pada Ibu A dengan Diagnosa Medis Gastritis Akut Dengan
Intervensi Terapi Herbal Jus Aloe Vera (Lidah Buaya) di Banjar Akta Desa Ketewel
Kecamatan Sukawati
2022
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :O
Umur : 48 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
TB/BB : 158 cm/62 kg
Penampilan : Bersih dan rapi
Alamat : Banjar Akta Desa Ketewel Kecamatan
Sukawati
Diagnosa Medis : Gastritis
Tanggal Pengkajian : 03 Juni 2022
Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Hubungan Dengan Pasien : Suami
Alamat : Banjar Akta Desa Ketewel Kecamatan
Sukawati
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
3. Pola Eliminasi
a. BAB
3. Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam melakukan BABnya,
biasanya pasien berak 1x sehari dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak pada pagi hari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning kecoklatan.
4. Saat Sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beraknya, biasanya
pasien berak 1x sehari pada pagi hari dengan jumlah yang tidak
terlalu banyak dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning
kecoklatan.
b. BAK
5. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing, biasanya
pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning sebanyak 500 cc,
bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
6. Saat MRS : Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing,
biasanya pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning sebanyak
500 cc, bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
2. Latihan
9. Sebelum sakit
Pasien mengatakan kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai pegawai swasta dan pasien dapat melakukan aktivitas ringan
sehari-hari secara mandiri.
10. Saat sakit
Pasien mengatakan merasakan tubuhnya lemah dan merasa lemas ketika
akan beraktivitas, ditambah lagi dengan rasa nyeri dan mual yang
membuatnya merasa tidak nyaman setelah beraktivitas.
D. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
Pasien terlihat lemah dan pucat.
Tingkat kesadaran : compos metis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata :4
b. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg, S : 36.5OC, N : 88x / menit, RR : 18x / menit
c. Keadaan fisik
a) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, distribusi rambut
merata, tidak terlihat bayangan pembuluh darah, tidak terdapat
lesi
tidak ada ketombe, dan tidak bau pada rambut.
Palpasai : Tidak ada hematoma, edema, dan tidak ada nyeri tekan.
b) Mata
Inspeksi : Bentuk mata terlihat simetris, konjungtiva an-anemis, dan
tidak menggunakan alat bantu pengelihatan.
Palpasi : Tdak ada nyeri tekan pada bola mata.
c) Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada lesi,
d) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, terdapat serumen
e) Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, dan tidak ada
stomatitis.
f) Leher
Inspeksi : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak
ada hematoma,
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan tidak ada nyeri
tekan.
g) Dada
1. Paru
Inspeksi: Bentuk dan gerakan dada simetris, terdapat retraksi dinding otot
nafas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil vocal premitus normal.
Perkusi :Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh
perkusi adalah sonor.
Auskultasi : Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.
i) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, adanya ascites.
j) Genetalia
Tidak terkaji
k) Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terlihat adanya lesi
l) Ekstremitas
Atas :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terlihat adanya lesi
Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan, CRT < 2 detik.
Bawah :
Inspeksi : Bentuk simtris kiri dan dan kanan, tidak terlihat adanya lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, CRT <2detik.
m) Neurologis
21. Status mental dan emosi
Pasien tidak ada gangguan mental dan emosi
22. Pengkajian saraf kranial
Tidak terkaji
23. Pemeriksaan Refleks
Respon membuka mata terlihat spontan verbal berorientasi.
Nyeri akut.
Peningkatan HCl
Nausea.
3. Intervensi Keperawatan
NO
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
DX
1 Setelah diberikan asuhan Manajemen Nyeri 1. Mengetahui tingkat Perawat
keperawatan 3 kali Observasi: penurunan rasa nyeri
kunjungan diharapkan 1. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui factor
Nyeri Akut pasien (PQRST) yang memperberat
terkontrol dengan 2. Identifikasi respon dan meperingan nyeri
Kriteria Hasil : nyeri non verbal dapat membantu
1. Keluhan nyeri Nursing Treatment: proses penyembuhan
menurun dengan skala 3. Berikan teknik 3. Melakukan tindakan
(1-3) nonfarmakologi untuk nonfarmakologi
2. Meringis pasien mengurangi rasa nyeri dengan pemberian
menurun dengan memberikan ramuan herbal jus
3. Gelisah pasien terapi ramuan herbal aloe vera yang
menurun jus aloe vera. berkhasiat
menghilangkan nyeri.
4. frekuensi nadi (Pada jurnal Nurdiani 4. Menjelaskan strategi
membaik E, dkk (2019) dengan meredakan rasa nyeri
judul “Upaya mampu mengajarkan
Meningkatan pasien cara mengatasi
Pemeliharaan rasa nyeri
Kesehatan Keluarga 5. Berkolaborasi dengan
dengan Jus Aloe Vera tenaga kesehatan
untuk Mengatasi Nyeri lainnya sangatlah
Gastritis” yang penting membantu
menyatakan bahwa dalam mengatasi atau
adanya efektivitas menurunkan
mengonsumsi jus aloe intensitas nyeri
vera 1x/hari di pagi
hari.
Edukasi:
4. Edukasi teknik napas
dalam unuk meredakan
nyeri
5. Edukasi manajemen
nyeri
Collaboration:
6. Kolaborasi pemberian
analgetik jika
diperlukan
2 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Mual 1. Mengetahui Perawat
keperawatan selama 3 kali Observasi: factor penyebab
kunjungan, diharapkan 1. Identifikasi factor mual bisa
nausea pada pasien dapat penyebab mual mengetahui
terkontrol dengan 2. Monitor mual penyebab dari
Kriteria Hasil: Nursing Treatment: mual
1. Keluhan mual 3. Berikan makanan dalam 2. Tindakan
menurun jumlah kecil monitor mual
2. Perasaan ingin muntah Edukasi: dalam
menurun 4. Ajarkan penggunaan teknik mengetahui
3. Nafsu makan nonfarmakologis untuk penyebab dari
meningkat mengatasi mual (msl. mual
Relaksasi, akupresure) 3. Dengan
Collaboration: memberikan
5. Kolaborasi pemberian makanan dalam
antimetik bila perlu porsi kecil secara
berlahan
diharkan bisa
meningkatkan
nafsu makan
4. Tindakan
nonfarmakologi
diberikan dengan
sentuhan lembut
dapat
menghilangkan
ketidaknyamanan
dan memperbesar
efek terapi
analgesik
5. Berkolaborasi
dengan tenaga
kesehatan
lainnya sangatlah
penting
10.45 wita 1 w) Identifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan merasa perawat
setelah diberikan terapi lebih baik, dan sudah tidak terasa
komplementer nyeri lagi.
P : Nyeri ulu hati karena
terlambat sarapan
Q : Nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 2
T : Nyeri terasa hilang
timbul
Hari/ Tgl / No
NO Evaluasi Hasil TTD
Jam Dx
1 Senin, 06 1 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang perawat
Juni 2022
P : Nyeri ulu hati karena terlambat sarapan
Jam 13.30
wita Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
S : Skala nyeri 2
A : Masalah teratasi
A : Masalah teratasi
2. Tahap Orientasi
a. Salam pembuka dan perkenalkan diri
b. Lakukan identifikasi dengan 2 identitas (tanyakan
nama dan tanggal lahir)
c. Jelaskan tujuan tindakan pada klien
d. Jelaskan prosedur tindakan
e. Kontrak waktu dengan klien
f. Tanyakan keluhan klien saat ini
g. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum
tindakan/kegiatan dimulai
3. Tahap Kerja
a. Cuci tangan efektif
b. Identifikasi skala nyeri klien sebelum diberikan
terapi herbal
c. Jelaskan pada pasien proses pembuatan jus aloevera
d. Biarkan pasien beristirahat sambil menunggu ramuan
selesai disiapkan
e. Siapkan alat dan bahan untuk membuat ramuan/jus
Tahap pembuatan
i) Cuci tangan efektif
j) Ambil 2 buah daun lidah buaya, kemudian
cuci bersih lalu pisahkan bagian isi dari kulitnya
k) Potong bagian dalam daun lidah buaya yang
telah dibersihkan, kemudian cuci kembali
hingga lendirnya berkurang
l) Siapkan blender, masukan potongan daun
lidah buaya, air 200 ml, dan 1 sdt madu
kemudian blender hingga halus
m) Setelah halus, tuangkan jus lidah buaya ke
dalam gelas, dan siap untuk diberikan pada
pasien
n) Cuci tangan efektif
f. Posisikan pasien duduk atau setengah duduk
g. Berikan pasien jus aloe vera
h. Pastikan pasien meminum jus aloe vera hingga habis
i. Rapikan alat
j. Cuci tangan efektif
k. Identifikasi skala nyeri pasien setelah diberikan jus
aloe vera
l. Edukasi pasien terkait cara mengatasi nyeri
m. Sampaikan pada pasien bahwa tindakan/kegiatan
sudah selesai
n. Cuci tangan efektif
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Berikan reinforcement positif pada klien
d. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
e. Salam penutup
f. Cuci tangan efektif
5. Tahap Dokumentasi
Lakukan pendokumentasian, meliputi: nama klien,
tanggal dan waktu diberikan tindakan, tindakan yang
diberikan, hasil yang dicapai (subyektif-obyektif), tanda
tangan dan nama terang petugas
Lampiran 2
Analisi Jurnal
Nurdiani, E., “Upaya Mengidentifikasi 1. Pasien penderita Pendekatan studi kasus Skala nyeri Tn.S, Ny.S
Prabowo, A., Meningkatkan manfaat jus aloe vera gastritis ≤ 1 tahun dengan rancangan pre-post dan Tn.Y mengalami
Haffiduddin, M. Pemeliharaan untuk menurunkan 2. Pasien dengan eksperimental penurunan setelah
(2019) batas usia dewasa
Kesehatan intensitas nyeri gastritis pemberian jus aloe vera
3. Pasien tidak
Keluarga dengan pada asuhan yang melibatkan
mengkonsumsi
Jus Aloe Vera keperawatan keluarga. keluarga. Pemberian jus
obat gastritis dan
Untuk Mengatasi aloe vera terbukti efektif
belum terjadi
Nyeri Gastritis” komplikasi gastritis
untuk menurunkan
intensitas nyeri gastritis
pada asuhan keperawatan
keluarga.
ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN KELUARGA DENGAN JUS ALOE
VERA UNTUK MENGATASI NYERI GASTRITIS
Latar Belakang : gastritis adalah suatu keadaan peradangan ataau pendarahan pada mukosa
lambung. Prevalensi kejadian gastritis di wilayah Jawa Tengah sekitar 79,6% terjadi pada usia dewasa
disetiap tahunnya. Berdasarkan hasil wawancara pada 3 keluarga yang di laksanakan pada tanggal 1
Maret 2019 di Desa Sananan, Magunharjo, Wonogiri. Diperolah data bahwa keluarga belum
mengetahui cara yang efektif untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis yang terjadi pada anggota
keluarganya. Ada banyak cara untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis salah satunya dengan
pemberian jus aloe vera. Karena aloe vera mengandung senyawa kimia yaitu zat Bradykinase,
Carbiksipeptidase serta salisilatnya dapat mengurangi nyeri pada lambung.
Tujuan : Mengidentifikasi manfaat jus aloe vera untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis pada
asuhan keperawatan keluarga.
Metode Penelitian : Metode studi kasus ini dengan subyek 3 keluarga yang salah satu anggota
keluarga mengalami gastritis dan tidak melakukan penanganan khusus. Metode yang digunakan yaitu
pengumpulan data. Instrumen berupa format asuhan keperawatan keluarga, lembar observasi
pemberian jus aloe vera, dan Standar Operasional Prosedur pembuatan jus aloe vera. Analisa data
menggunakan perbandingan dengan penelitian sebelumnya dengan etika informend consent,
confidentiality, anonimyty.
Hasil : skala nyeri Tn.S, Ny.S dan Tn.Y mengalami penurunan setelah pemberian jus aloe vera yang
melibatkan keluarga.
Kesimpulan : Pemberian jus aloe vera efektif untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis pada
asuhan keperawatan keluarga.
Background: gastritis is a state of inflammation or bleeding in the gastric mucosa. The prevalence of
gastritis in the region of Central Java is around 79.6% occurring in adults in each year. Based on the
results of interviews with 3 families carried out on March 1, 2019 in Sananan Village, Magunharjo,
Wonogiri. Data was collected that the family did not know of effective ways to reduce the intensity of
gastritis pain that occurs in family members. There are many ways to reduce the intensity of gastritis
pain, one of which is by giving aloe vera juice. Because aloe vera contains chemical compounds,
Bradykinase, Carbicypeptidase and salicylates can reduce stomach pain.
Objective: To identify the benefits of aloe vera juice to reduce the intensity of gastritis pain in family
nursing care.
Research Methods: This case study method with 3 families subjected to one family member having
gastritis and not carrying out special treatment. The method used is data collection. The instrument is
in the form of family nursing care, observation sheet for giving aloe vera juice, and Standard Operating
Procedure for making aloe vera juice. Data analysis uses comparisons with previous research with
ethics informed consent, confidentiality, anonymyty. Results: the scale of pain Tn.S, Ny.S and Tn. Y
experienced a decrease after the administration of aloe vera juice involving the family.
Conclusion: Provision of effective aloe vera juice to reduce the intensity of gastritis pain in family
nursing care.