Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTRITIS AKUT DENGAN INTERVENSI TERAPI HERBAL JUS ALOE VERA
DI BANJAR AKTA DESA KETEWEL KECAMATAN SUKAWATI
2022

Oleh:

NI KADEK SUMALINI

NIM. 213221291

B14-B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2022
Asuhan Keperawatan pada Ibu A dengan Diagnosa Medis Gastritis Akut Dengan
Intervensi Terapi Herbal Jus Aloe Vera (Lidah Buaya) di Banjar Akta Desa Ketewel
Kecamatan Sukawati

2022

1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama Pasien : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :O
Umur : 48 tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
TB/BB : 158 cm/62 kg
Penampilan : Bersih dan rapi
Alamat : Banjar Akta Desa Ketewel Kecamatan
Sukawati
Diagnosa Medis : Gastritis
Tanggal Pengkajian : 03 Juni 2022

Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Hubungan Dengan Pasien : Suami
Alamat : Banjar Akta Desa Ketewel Kecamatan
Sukawati
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

B. Status kesehatan saat ini


1. Keluhan utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk pada ulu hati sejak 02
juni 2022 yang diakibatkan oleh pasien terlambat sarapan pagi dan suka
mengkonsumsi makanan pedas.
Pengkajian Nyeri:
P : Nyeri dirasakan akibat pasien terlambat sarapan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan pada ulu hati (region epigastrium)
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
2. Perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan bahwa ia sering mengalami hal seperti ini sejak 1 bulan yang
lalu. Apabila ia mengkonsumsi makanan pedas atau telat sarapan maka ia akan
merasakan nyeri pada ulu hati seperti ditusuk-tusuk dan mual sampai ingin
muntah, keadaan ini juga membuat ia merasa lemas sehingga tidak bias
beraktivitas dengan maksimal seperti biasanya. Pasien telah mengetahui bahwa
ia terkena maag (gastritis) karena 1 bulan yang lalu sempat memeriksakan diri
ke klinik dekat rumahnya.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan jika ia berupaya mengatasi penyakitnya dengan membeli
obat maag di apotek terdekat, dan istirahat yang cukup. Karena biasanya, nyeri
ulu hati yang dirasakan akan hilang dengan sendirinya. Terkadang, pasien juga
mengkonsumi air hangat dengan gula 1 sendok teh di pagi hari yang mana
menurut pasien dapat mengurangi sedikit rasa nyeri yang dirasakannya.
4. Status kesehatan masa lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya seperti
TBC, DM, dan lain sebagainya.
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
tertentu
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, seperti alergi obat
maupun makanan.
4. Kebiasan (merokok/kopi/alkohol, dll)
Pasien mengataka tidak memiliki kebiasaan merokok/kopi/alcohol

5. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti
hipertensi, DM dan lain sebagainya.
6. Riwayat Perawatan dan Pengobatan Sebelumnya (Konventional dan
Komplementer)
a. Konvensional
Pasien mengatakan pelayanan kesehatan konvensional yang dipilih saat
pasien sakit adalah berobat ke dokter praktik mandiri atau klinik yang
berada di dekat rumah pasien.
b. Komplementer
Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah mencoba terapi
komplementer secara rutin, ia hanya pernah mengkonsumsi air hangat
dengan gula untuk meredakan nyeri maagnya. Ia juga pernah disarankan
untuk meminum ramuan herbal untuk kesehatan tubuh, namun ia tidak
mengimplementasikannya.
7. Diagnosa medis dan therapy
Diagnosa medis : Gastritis Akut
Therapy :
No Nama obat Dosis Rute Indikasi Efek samping

1 Promag 3x400mg/ Oral Untuk Lemas dan


hari menetralkan pusing, diare,
kadar asam di mual
dalam
lambung

C. Pola kebutuhan dasar (data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1. Pola Persepsi Dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan tersebut sangat penting bagi keluarga dan
pasien. Pasien menjaga kesehatannya dengan rajin berolahraga dan makan
makanan bergizi. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, pasien akan
memeriksakan ke klinik atau dokter terdekat dari rumahnya
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
1. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x sehari dan
menghabiskan makanannya, pasien mengatakan biasanya minum 7-8
gelas perhari (1500cc). Pasien mengatakan biasanya makan nasi dengan
lauk tempe/tahu, sayur, dan terkadang diselingi daging ayam sesekali.
2. Saat Sakit
Pasien mengatakan setelah makan selalu merasa mual dan ingin muntah,
pasien makan 1-2x sehari dan menghabiskan ½ porsi makanannya,
pasien mengatakan biasa minum 4-5 (1200 cc) gelas perhari

3. Pola Eliminasi
a. BAB
3. Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam melakukan BABnya,
biasanya pasien berak 1x sehari dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak pada pagi hari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning kecoklatan.
4. Saat Sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beraknya, biasanya
pasien berak 1x sehari pada pagi hari dengan jumlah yang tidak
terlalu banyak dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning
kecoklatan.
b. BAK
5. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing, biasanya
pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning sebanyak 500 cc,
bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
6. Saat MRS : Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing,
biasanya pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning sebanyak
500 cc, bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.

4. Pola Istirahat dan Tidur


7. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21.00 WITA dan bangun di
pagi hari pukul 05.00 WITA. Pasien juga mengatakan dia tidak memiliki
kebiasaan mengigau saat tidur dan tidak kesulitan untuk memulai tidur.
Tidurnya nyenyak dan pasien biasa tidur 7-8 jam/hari.
8. Saat Sakit
Pasien mengatakan bahwa ia mengalami pengurangan waktu tidur dari
yang 7-8 jam/hari menjadi 5-6 jam/hari. Pasien mulai bias tidur di pukul
22.00 WITA dan sudah terbangun di pukul 04.00 WITA. Terkadang
pasien terbangun akibat nyeri pada ulu hati.
5. Pola Latihan dan Aktivitas
1. Aktivitas
Kemammapuan Perawatan 0 1 2 3 4 Ket :
diri 0 : mandiri
Makan dan minum ✓ 1 : Alat bantu
Mandi ✓ 2 : Dibantu orang lain
Toileting ✓ 3 : Dibantu orang lain
Berpakaian ✓ dan alat
Berpindah ✓ 4 : tergantung total

2. Latihan
9. Sebelum sakit
Pasien mengatakan kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai pegawai swasta dan pasien dapat melakukan aktivitas ringan
sehari-hari secara mandiri.
10. Saat sakit
Pasien mengatakan merasakan tubuhnya lemah dan merasa lemas ketika
akan beraktivitas, ditambah lagi dengan rasa nyeri dan mual yang
membuatnya merasa tidak nyaman setelah beraktivitas.

6. Pola Kognitif dan persepsi


11. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), mampu melihat
dengan baik, komunikasi verbal dan perabaan pasien tidak menglami
masalah
12. Saat Sakit
Pasien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), mampu melihat
dengan baik, komunikasi verbal dan perabaan pasien tidak menglami
masalah
7. Pola persepsi-konsep diri
Citra Tubuh : Pasien mengatakan ia tidak memiliki masalah dengan
tubuhnya, sejauh ini ia puas dengan kondisi tubuhnya
Peran diri : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai pegawai swasta
Ideal diri : Pasien berharap dapat beraktivitas seperti sebelumnya
Identitas diri : Pasien merupakan seorang istri dan seorang ibu
Harga diri : Pasien tidak merasa rendah diri dengan keadaannya, hanya
saja pasien merasa cemas karena tidak dapat bekerja dan
melakukan aktivitas sehari hari dengan maksimal
8. Pola peran – hubungan
13. Sebelum sakit
Pasien mengatakan menjalin hubungan dengan keluarga maupun
masyarakat sekitar rumahnya dengan baik.
14. Saat sakit
Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang sekitar
9. Pola seksual-reproduksi
15. Sebelum sakit
Pasien mengatakan sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
16. Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak
10. Pola toleransi stres-koping
17. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan setiap ada masalah akan menceritakan masalahnya
kepada keluarganya dan mendapatkan dukungan penuh dari anggota
keluarga.
18. Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit ia berkeluh kesah dengan keluarganya, dan
membutuhkan dukungan keluarga agar ia segera sembuh
11. Pola nilai-kepercayaan
19. Sebelum sakit
Pasien beragama hindu, dan pasien rajin sembahyang.
20. Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit pasien tetap berusaha sembahyang, dan
pasien percaya bahwa sakit yang dialaminya saat ini memang unsur
medis.

D. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
Pasien terlihat lemah dan pucat.
Tingkat kesadaran : compos metis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata :4
b. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg, S : 36.5OC, N : 88x / menit, RR : 18x / menit
c. Keadaan fisik
a) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, distribusi rambut
merata, tidak terlihat bayangan pembuluh darah, tidak terdapat
lesi
tidak ada ketombe, dan tidak bau pada rambut.
Palpasai : Tidak ada hematoma, edema, dan tidak ada nyeri tekan.

b) Mata
Inspeksi : Bentuk mata terlihat simetris, konjungtiva an-anemis, dan
tidak menggunakan alat bantu pengelihatan.
Palpasi : Tdak ada nyeri tekan pada bola mata.

c) Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada lesi,

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, terdapat serumen

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada telinga

e) Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, dan tidak ada
stomatitis.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian sekitar mulut.

f) Leher
Inspeksi : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak
ada hematoma,

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan tidak ada nyeri
tekan.

g) Dada
1. Paru
Inspeksi: Bentuk dan gerakan dada simetris, terdapat retraksi dinding otot
nafas

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil vocal premitus normal.

Perkusi :Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh
perkusi adalah sonor.

Auskultasi : Bunyi paru vesikuler


2. Jantung
Inspeksi : Dada simetris, ictus cordis terlihat pada ICS V medline clavicula

Palpasi : Iktus cordis teraba pada medline clavicula ICS V seperti


hentakan kuat, dirasakan dalam dimameter 2 cm

Perkusi : Batas jantung normal midline clavicula ICS 3-5 (dulness)

Auskultasi : Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.

h) Payudara dan ketiak


Inspeksi : Payudara (dada) simetris, tidak ada lesi, persebaran bulu
ketiak merata

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak.

i) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, adanya ascites.

Auskultasi : Bising usus terdengar 37x/menit

Perkusi : Suara ketukan terdengar hipertimpani

Palpasi : Adanya nyeri tekan pada bagian epigastrium (Regio 2)

Pemeriksaan 9 Regio : Bagian Abdomen yang


bermasalah atau
Right Left region dimana nyeri
Hypocondriac Epigastric Hypocondriac dirasakan

Right Lumbar Umbilical Left Lumbar

Right Illiac Hypogastric Left Illiac

j) Genetalia
Tidak terkaji
k) Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terlihat adanya lesi

Palpasi : Turgor kulit elastis

l) Ekstremitas
Atas :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terlihat adanya lesi
Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan, CRT < 2 detik.
Bawah :
Inspeksi : Bentuk simtris kiri dan dan kanan, tidak terlihat adanya lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, CRT <2detik.

m) Neurologis
21. Status mental dan emosi
Pasien tidak ada gangguan mental dan emosi
22. Pengkajian saraf kranial
Tidak terkaji
23. Pemeriksaan Refleks
Respon membuka mata terlihat spontan verbal berorientasi.

E. Data Penunjang (Lab, X-Ray, MRI, Scan, USG)


Tidak terdapat data penunjang Lab, X-Ray, MRI, Scan maupun data USG
F. Data Pengkajian Komplementer Pasien Gastritis Akut
1. Lokasi Tubuh yang Bermasalah
Pasien dengan diagnose medis gastritis akut memiliki keluhan nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk atau dirasakan seperti dibakar. Hal ini memicu
rasa tidak nyaman pada pasien. Lokasi tubuh yang bermasalah pada pasien
gastritis ialah pada bagian epigastrium. Nyeri yang dirasakan oleh pasien terdapat
pada region 2 yakni pada ulu hati (epigastrium).
Pasien Ny. A sebelumnya tidak pernah menjalankan terapi komplementer, dan
baru sekarang akan mencoba menjalani terapi komplementer dengan terapi herbal
jus lidah buaya (aloe vera). Pemberian jus ini dilakukan setiap pagi hari, dalam
kurun waktu 6 hari. Kandungan yang terdapat dalam lidah buaya dipercaya dapat
mengatasi inflamasi yang terjadi pada lambung. Accupoint dari epigastrium
berada pada titik CV 12.
G. Analisa Data
MASALAH
DATA INTERPRETASI
KEPERAWATAN

DS : Melewati sarapan dan Nyeri Akut


mengkonsumsi makanan
P : Nyeri dirasakan akibat pasien
pedas
terlambat sarapan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
Sel epitel volunter
R : Nyeri dirasakan pada ulu hati
terangsang
(region epigastrium)
S : Skala nyeri 5
Penurunan produksi mukus
T : Nyeri dirasakan hilang timbul.
Nyeri dirasakan sejak 02 juni 2022
Vasodilatasi sel mukosa
DO:
gaster
- Pasien tampak meringis,
- N: 88x/m Peningkatan HCl

Mukus gagal melindungi


mukosa lambung

Erosi sel mukosa


Mengeluh nyeri

Nyeri akut.

DS: Melewati sarapan dan Nausea


mengkonsumsi makanan
- Pasien mengatakan ia merasa mual
pedas
dan ingin muntah.
- Pasien tidak berminat makan karena
Sel epitel volunter
merasa mual
terangsang
DO:

- Pasien hanya menghabiskan Penurunan produksi mukus

makanannya setengah porsi dri


biasanya Vasodilatasi sel mukosa
gaster

Peningkatan HCl

Mengeluh mual, merasa


ingin muntah serta anoreksia

Nausea.

DS: Peningkatan HCl Intoleransi


Aktivitas
- Pasien mengatakan ia merasa
Mengeluh mual, merasa
tubuhnya lemah, dan ia juga
ingin muntah serta anoreksia
merasa lemas.
- Pasien mengatakan ia merasa tidak
nyaman setelah beraktivitas,
Cairan dan nutrisi inadekuat
- Pasien mengeluh lelah.
DO: Penurunan suplai O2 ke
jaringan
- Pasien tampak lemah,
Kemammapu 0 1 2 3 4 mandiri
Merasa lemah
an Perawatan
diri
Makan dan ✓ Intoleransi aktivitas
minum ✓
Mandi ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Berpindah

2. TABEL DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


TANGGAL /
TANGGAL PARAF
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN
TERATASI
DITEMUKAN
Nyeri akut berhubungan dengan Agen
pencedera fisiologis ditandai dengan
pasien mengeluh nyeri pada ulu hati
Jumat, 03 Juni seperti ditusuk-tusuk, pasien tampak Senin, 06 Juni
2022 pukul meringis, nyeri dirasakan hilang timbul, 2022, pukul perawat
15.00 WITA dan skala nyeri 5. Nyeri dirasakan sejak 02
13.30 WITA
juni 2022
Nausea berhubungan dengan peningkatan
HCL ditandai dengan Pasien merasa mual
Jumat, 03 Juni Senin, 06 Juni
dan ingin muntah. Pasien tidak berminat
2022 pukul 2022, pukul perawat
makan karena merasa mual. Pasien hanya
15.00 WITA 13.30 WITA
menghabiskan makanannya setengah
porsi dri biasanya

Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan


suplai O2 ke jaringan menurun ditandai
Jumat, 03 Juni dengan pasien merasa tubuhnya lemah, Senin, 06 Juni
2022 pukul dan ia juga merasa lemas. Pasien 2022, pukul perawat
15.00 WITA mengatakan ia merasa tidak nyaman
13.30 WITA
setelah beraktivitas, dan mengeluh lelah.

3. Intervensi Keperawatan
NO
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
DX
1 Setelah diberikan asuhan Manajemen Nyeri 1. Mengetahui tingkat Perawat
keperawatan 3 kali Observasi: penurunan rasa nyeri
kunjungan diharapkan 1. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui factor
Nyeri Akut pasien (PQRST) yang memperberat
terkontrol dengan 2. Identifikasi respon dan meperingan nyeri
Kriteria Hasil : nyeri non verbal dapat membantu
1. Keluhan nyeri Nursing Treatment: proses penyembuhan
menurun dengan skala 3. Berikan teknik 3. Melakukan tindakan
(1-3) nonfarmakologi untuk nonfarmakologi
2. Meringis pasien mengurangi rasa nyeri dengan pemberian
menurun dengan memberikan ramuan herbal jus
3. Gelisah pasien terapi ramuan herbal aloe vera yang
menurun jus aloe vera. berkhasiat
menghilangkan nyeri.
4. frekuensi nadi (Pada jurnal Nurdiani 4. Menjelaskan strategi
membaik E, dkk (2019) dengan meredakan rasa nyeri
judul “Upaya mampu mengajarkan
Meningkatan pasien cara mengatasi
Pemeliharaan rasa nyeri
Kesehatan Keluarga 5. Berkolaborasi dengan
dengan Jus Aloe Vera tenaga kesehatan
untuk Mengatasi Nyeri lainnya sangatlah
Gastritis” yang penting membantu
menyatakan bahwa dalam mengatasi atau
adanya efektivitas menurunkan
mengonsumsi jus aloe intensitas nyeri
vera 1x/hari di pagi
hari.

Edukasi:
4. Edukasi teknik napas
dalam unuk meredakan
nyeri
5. Edukasi manajemen
nyeri

Collaboration:
6. Kolaborasi pemberian
analgetik jika
diperlukan
2 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Mual 1. Mengetahui Perawat
keperawatan selama 3 kali Observasi: factor penyebab
kunjungan, diharapkan 1. Identifikasi factor mual bisa
nausea pada pasien dapat penyebab mual mengetahui
terkontrol dengan 2. Monitor mual penyebab dari
Kriteria Hasil: Nursing Treatment: mual
1. Keluhan mual 3. Berikan makanan dalam 2. Tindakan
menurun jumlah kecil monitor mual
2. Perasaan ingin muntah Edukasi: dalam
menurun 4. Ajarkan penggunaan teknik mengetahui
3. Nafsu makan nonfarmakologis untuk penyebab dari
meningkat mengatasi mual (msl. mual
Relaksasi, akupresure) 3. Dengan
Collaboration: memberikan
5. Kolaborasi pemberian makanan dalam
antimetik bila perlu porsi kecil secara
berlahan
diharkan bisa
meningkatkan
nafsu makan
4. Tindakan
nonfarmakologi
diberikan dengan
sentuhan lembut
dapat
menghilangkan
ketidaknyamanan
dan memperbesar
efek terapi
analgesik
5. Berkolaborasi
dengan tenaga
kesehatan
lainnya sangatlah
penting

3 Setelah dilakukan Asuhan Terapi Relaksasi Otot 1. Tindakan Perawat


Keperawatan selama 3 kali Progresif memonitoring
kunjungan diharapkan Observasi: adanya indicator
pasien toleran terhadap 1. Monitor adanya indicator tidak rileks dapat
aktivitas dengan Kriteria tidak rileks msl: adanya membantu pasien
Hasil: agar lebih rileks
1. Frekuensi nadi gerakan, pernafasan yang 2. Adanya perasaan
meningkat berat lemah perlu
2. Keluhan lelah 2. Identifikasi tempat yang dilakukan tindakan
menurun tenang dan nyaman mengindetifikasi
3. Kemudahan dalam tempat yang tenang
Nursing Treatment
melakukan aktivitas dan nyaman
3. Beri waktu
sehari-hari 3. Dalam menjalani
mengungkapkan perasaan
4. Perasaan lemah teknik terapi perlu
tentang terapi
menurun adanya
4. Berikan posisi bersandar
pengungkapan
pada kursi atau posisi
perasaan tentang
lainnya yang nyaman\
terapi yang
dilakukan
Edukasi: 4. Waktu terapi
5. Anjurkan menggunakan penting untuk
pakian yang nyaman dan merilekskan otot-
tidak sempit otot yang lemas
6. Anjurkan melakukan 5. Menggunakan
peregangan otot selama pakian yang nyaman
5-10 detik dan tidak sempit bisa
7. Anjurkan pernafasan membantu membuat
dalam dan perlahan kenyamanan bagi
pasien
6. Mengurangi rasa
mual dan ingin
muntah dengan
teknik nafas dalam
dapat membuat
pasien tampak lebih
rileks
5. Implementasi Keperawatan
Hari/ Tgl / No TTD
Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses
Jam Dx
Sabtu, 04 1 a) Mengidentifikasi skala DS : Pasien mengeluh nyeri perawat
Juni 2022 nyeri pada pasien terasa panas dan perih pada ulu
Jam : hati (epigastrium) serta tidur
08.00 wita kurang nyenyak karena nyeri
Pengkajian PQRST :

P : Nyeri ulu hati karena pola


makan tidak teratur
Q : Nyeri terasa seperti terbakar
dan tertusuk-tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri terasa memburuk
pada waktu malam hari

DO : Pasien tampak meringis


Tanda-tanda Vital :
Nadi = 89 x/menit
Suhu = 36,90C
TD = 120/90 mmHg
RR = 24x/menit
08.20 wita 2 b) Mengidentifikasi factor DS : Pasien mengeluh mual dan perawat
penyebab mual merasa ingin muntah akibat
sempat terlambat makan dan
makan pedas
DO :
Pasien tampak lemas
8.45 wita 1 c) Memberikan terapi DS : Pasien mengatakan jus aloe perawat
komplementer ramuan vera tidak begitu pahit karena
herbal jus aloe vera sudah ditambahkan madu dan
mudah dalam membuatnya
DO :
d) Pasien tampak antusias
dan kooperatif
e) Terapi komplementer
yang diberikan yaitu terapi
herbal jus aloe vera (lidah
buaya) yang mana aloe vera
mengandung senyawa kimia
yaitu Bradykinase,
Carbiksipeptidase, serta
Salisilat-nya yang dapat
mengurangi nyeri pada
lambung. Cara pembuatannya
adalah menyiapkan 2 batang
sedang daun aloe vera, air 200
ml dan sedikit madu. Cuci
bersih daun lidah buaya
pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci
kembali hingga lendirnya
berkurang. Masukkan
potongan lidah buaya, air dan
madu kedalam blender
kemudian blender hingga
halus. Jus aloe vera siap
dikonsumsi 1 kali sehari setiap
pagi dan mampu menurunkan
intensitas nyeri gastritis).

9.00 1 f) Identifikasi Skala Nyeri DS : Pasien mengeluh masih perawat


WITA (PQST) merasa nyeri pada ulu hati
(epigastrium)
Pengkajian PQRST :

P : Nyeri ulu hati karena pola


makan tidak teratur
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-
tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak tenang dan


tidak meringis seperti biasanya
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 89 x/menit
Suhu = 36,90C
TD = 120/90 mmHg
RR = 24x/menit

9.30 wita 1 g) Memberikan edukasi DS : Pasien mengatakan perawat


mengenai strategi mengerti dengan penjelasan
meredakan nyeri (teknik yang diberikan
relaksasi napas dalam) DO : Pasien tampak mengerti
Teknik relaksasi napas dalam
yang diberikan yaitu dengan
mengupayakan pasien rileks dan
tenang, kemudian menganjurkan
pasien untuk menarik napas
dalam melalui hidung dengan
hitungan 1,2,3 kemudian tahan
sekitar 5-10 detik, kemudian
hembuskan napas melalui mulut
secara perlahan.
10.00 wita 3 h) Memonitor adanya DS : Pasien mengatakan lemas perawat
indicator tidak rileks msl: dan saat penyakitnya kambuh
adanya gerakan, pernafasan pasien sulit melakukan aktivitas
yang berat dan secara mandiri.
mengidentifikasi tempat DO : Pasien tampak lemas
yang tenang dan nyaman
untuk pasien

11.15 wita 3 i) Menganjurkan pernafasan DS : Pasien mengatakan lebih perawat


dalam dan perlahan lega saat melakukan pernafasan
yang dianjurkan untuk memulai
aktivitas
DO : Pasien tampak antusias
11.45 wita 3 j) Menganjurkan DS : Pasien mengatakan perawat
menggunakan pakian yang memang tidak menyukai
nyaman dan tidak sempit menggunakan pakian sempit dan
selalu menggunakan baju yang
lebih longgar agar aktivitasnya
tidak terganggu.
DO : -
12.00 wita 2 k) Memberikan makanan DS : Pasien mengatakan kurang perawat
dalam jumlah kecil nafsu makan akibat rasa mual
dan ingin muntah
DO : Pasien tampak kurang
nafsu makan dan habis ½ porsi
12.30 wita 2 l) Berikan obat antimetik jika DS : Pasien mengatakan masih perawat
diperlukan (Promag) merasa sedikit nyeri dan mual
DO : Tidak tampak alergi
Minggu, 1 m) Identifikasi skala nyeri DS : Pasien mengeluh masih perawat
05 Juni (PQRST) merasa nyeri pada ulu hati
2022 (epigastrium)
Jam : Pengkajian PQRST :
08.00 wita
P : Nyeri ulu hati karena pola
makan tidak teratur
Q : Nyeri terasa seperti ditusuk-
tusuk namun tidak separah
kemarin
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak tenang dan


tidak meringis seperti biasanya
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 36,90C
TD = 120/80 mmHg
RR = 20x/menit

08.20 wita 1 n) Memberikan terapi DS : Pasien mengatakan nyeri perawat


komplementer ramuan dan rasa mual sedikit berkurang
herbal jus aloe vera setelah kemarin dan hari ini
mengonsumsi jus aloe vera
DO : Pasien kooperatif, pasien
tidak tampak pucat
o) Terapi komplementer
yang diberikan yaitu terapi
herbal jus aloe vera (lidah
buaya) yang mana aloe vera
mengandung senyawa kimia
yaitu Bradykinase,
Carbiksipeptidase, serta
Salisilat-nya yang dapat
mengurangi nyeri pada
lambung. Cara pembuatannya
adalah menyiapkan 2 batang
sedang daun aloe vera, air 200
ml dan sedikit madu. Cuci
bersih daun lidah buaya
pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci
kembali hingga lendirnya
berkurang. Masukkan
potongan lidah buaya, air dan
madu kedalam blender
kemudian blender hingga
halus. Jus aloe vera siap
dikonsumsi 1 kali sehari setiap
pagi dan mampu menurunkan
intensitas nyeri gastritis).

8.35 wita 1 p) Mengidentifikasi skala DS : Pasien mengatakan nyeri perawat


nyeri pada pasien berkurang (skala 4)
DO : Pasien tampak tidak
meringis
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 36,50C
TD = 120/80 mmHg
RR = 20x/menit

12.00 wita 2 q) Memberikan makanan DS : Pasien mengatakan lebih perawat


dalam jumlah kecil enak makan karena mual nya
sedikit berkurang walau dengan
porsi ½
DO : Pasien tampak
menghabiskan makanannya
12.45ita 1,2,3 r) Memberikan waktu DS : Pasien mengatakan merasa perawat
mengungkapkan perasaan lebih membaik, nyeri dan mual
tentang terapi akibat penyakitnya sudah mulai
berkurang
DO : Pasien tampak antusias dan
kooperatif dalam setiap terapi
Senin, 06 1 s) Identifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan rasa perawat
Juni 2022 nyerinya sudah berkurang, dan
Jam : pasien merasa lebih baik. Skala
08.00 wita nyeri 3
DO: Pasien tampak lebih rileks,
pasien tidak tampak meringis,
pasien kooperatif
08.20 wita 2 t) Monitoring mual pada DS: Pasien mengatakan sudah perawat
pasien tidak lagi merasa mual, dan
sudah mulai bisa makan dengan
porsi penuh
DO: Pasien tampak kooperatif
10.00 wita 1 u) Memberikan terapi DS : Pasien mengatakan nyeri perawat
komplementer ramuan dan rasa mual sedikit berkurang
herbal jus aloe vera setelah kemarin dan hari ini
mengonsumsi jus aloe vera
DO : Pasien kooperatif, pasien
tidak tampak pucat
v) Terapi komplementer
yang diberikan yaitu terapi
herbal jus aloe vera (lidah
buaya) yang mana aloe vera
mengandung senyawa kimia
yaitu Bradykinase,
Carbiksipeptidase, serta
Salisilat-nya yang dapat
mengurangi nyeri pada
lambung. Cara pembuatannya
adalah menyiapkan 2 batang
sedang daun aloe vera, air 200
ml dan sedikit madu. Cuci
bersih daun lidah buaya
pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci
kembali hingga lendirnya
berkurang. Masukkan
potongan lidah buaya, air dan
madu kedalam blender
kemudian blender hingga
halus. Jus aloe vera siap
dikonsumsi 1 kali sehari setiap
pagi dan mampu menurunkan
intensitas nyeri gastritis).

10.45 wita 1 w) Identifikasi skala nyeri DS: Pasien mengatakan merasa perawat
setelah diberikan terapi lebih baik, dan sudah tidak terasa
komplementer nyeri lagi.
P : Nyeri ulu hati karena
terlambat sarapan
Q : Nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
R : Nyeri terasa pada ulu hati
(epigastrium)
S : Skala nyeri 2
T : Nyeri terasa hilang
timbul

DO: Pasien tampak kooperatif,


pasien tidak terlihat pucat, N:
68x/m, TTD: 110/70
12.00 wita 2 x) Memberikan makanan DS: Pasien mengatakan sudah perawat
dalam jumlah kecil jauh lebik baik ketika makan,
karena rasa mualnya sudah
perlahan menghilang, dan nafsu
makannya sudah lebih baik dari
sebelumnya.
DO: Pasien tampak
menghabiskan makanannya
13.00 wita 3 y) Memberi waktu DS : Pasien mengatakan setelah perawat
mengungkapkan perasaan beberapa hari diberikan tindakan
tentang terapi kondisi pasien lebih membaik
mampu melakukan beberapa
aktivitas secara mandiri, mual
dan ingin muntah berkurang,
nyeri skala 3
DO : Pasien tampak lebih fresh
dan kooperatif dalam program
terapi ini
1. Evaluasi Keperawatan

Hari/ Tgl / No
NO Evaluasi Hasil TTD
Jam Dx
1 Senin, 06 1 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang perawat
Juni 2022
P : Nyeri ulu hati karena terlambat sarapan
Jam 13.30
wita Q : Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Nyeri terasa pada ulu hati (epigastrium)

S : Skala nyeri 2

T : Nyeri terasa hilang timbul

O : Pasien tampak membaik dan tidak meringis

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien dengan tetap memberikan


terapi komplementer jus aloe vera
2 Senin, 06 2 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual dan perawat
Juni 2022 ingin muntah. Dan juga, pasien mengatakan nafsu
Jam 13.30 makannya sudah lebih baik dari sebelumnya
wita
O: Pasien merasa lebih nyaman dan kondisinya
membaik. Serta pasien sudah mulai menghabiskan
makanan dalam porsi penuh

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien dan tetap memberian


terapi non-farmakologis jika diperlukan

3 Senin, 06 3 S : Pasien mengatakan setelah beberapa hari diberikan perawat


Juni 2022 tindakan kondisi pasien lebih membaik lemas
berkurang dan mampu melakukan beberapa aktivitas
Jam 13.30
secara mandiri
wita
O : Pasien tampak lebih nyaman dan mampu melakukan
beberapa aktivitas sendiri
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Lampiran 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindakan Komplementer

Standar Operasional Prosedur


Terapi Komplementer: Terapi Herbal Jus Aloe Vera (Lidah Buaya)
pada Pasien Gastritis Akut

1 Pengertian Terapi komplementer merupakan sebuah pengobatan


tambahan diluar pengobatan konvensional, salah satu
contohnya terapi herbal jus aloe vera (lidah buaya). Aloe
vera merupakan salah satu tanaman hias yang digunakan
sebagai obat-obatan dan bahan kosmetik. Kandungan
senyawa kimia yang terdapat pada tanaman ini dianggap
efektif untuk mengurangi inflamasi lambung akibat
penyakit gastritis.

2 Tujuan a) Membantu pasien untuk mengenal bahwa terapi


komplementer dapat digunakan dan diterapkan
dirumah
b) Membantu pasien untuk mengenal Aloe vera
sebagai salah satu tanaman obat keluarga yang
dapat dimanfaatkan
c) Membantu pasien dengan gastritis akut untuk
meminimalisir keluhannya

3 Prosedur 1. Tahap Pra-Interaksi


a. Kaji Kebutuhan Klien
b. Cuci tangan efektif
c. Siapkan Alat dan Bahan
a) Daun Lidah Buaya 2 buah
b) Madu 1 sdt
c) Air mineral 200 ml
d) Pisau untuk memotong daun lidah buaya
e) Blender
f) Masker
g) Handscoon (jika diperlukan)
h) Hand Sanitizer (jika diperlukan)
d. Cuci tangan efektif

2. Tahap Orientasi
a. Salam pembuka dan perkenalkan diri
b. Lakukan identifikasi dengan 2 identitas (tanyakan
nama dan tanggal lahir)
c. Jelaskan tujuan tindakan pada klien
d. Jelaskan prosedur tindakan
e. Kontrak waktu dengan klien
f. Tanyakan keluhan klien saat ini
g. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum
tindakan/kegiatan dimulai

3. Tahap Kerja
a. Cuci tangan efektif
b. Identifikasi skala nyeri klien sebelum diberikan
terapi herbal
c. Jelaskan pada pasien proses pembuatan jus aloevera
d. Biarkan pasien beristirahat sambil menunggu ramuan
selesai disiapkan
e. Siapkan alat dan bahan untuk membuat ramuan/jus
Tahap pembuatan
i) Cuci tangan efektif
j) Ambil 2 buah daun lidah buaya, kemudian
cuci bersih lalu pisahkan bagian isi dari kulitnya
k) Potong bagian dalam daun lidah buaya yang
telah dibersihkan, kemudian cuci kembali
hingga lendirnya berkurang
l) Siapkan blender, masukan potongan daun
lidah buaya, air 200 ml, dan 1 sdt madu
kemudian blender hingga halus
m) Setelah halus, tuangkan jus lidah buaya ke
dalam gelas, dan siap untuk diberikan pada
pasien
n) Cuci tangan efektif
f. Posisikan pasien duduk atau setengah duduk
g. Berikan pasien jus aloe vera
h. Pastikan pasien meminum jus aloe vera hingga habis
i. Rapikan alat
j. Cuci tangan efektif
k. Identifikasi skala nyeri pasien setelah diberikan jus
aloe vera
l. Edukasi pasien terkait cara mengatasi nyeri
m. Sampaikan pada pasien bahwa tindakan/kegiatan
sudah selesai
n. Cuci tangan efektif

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Berikan reinforcement positif pada klien
d. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
e. Salam penutup
f. Cuci tangan efektif

5. Tahap Dokumentasi
Lakukan pendokumentasian, meliputi: nama klien,
tanggal dan waktu diberikan tindakan, tindakan yang
diberikan, hasil yang dicapai (subyektif-obyektif), tanda
tangan dan nama terang petugas
Lampiran 2
Analisi Jurnal

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Sampel Metodologi Penelitian Hasil

Nurdiani, E., “Upaya Mengidentifikasi 1. Pasien penderita Pendekatan studi kasus Skala nyeri Tn.S, Ny.S
Prabowo, A., Meningkatkan manfaat jus aloe vera gastritis ≤ 1 tahun dengan rancangan pre-post dan Tn.Y mengalami
Haffiduddin, M. Pemeliharaan untuk menurunkan 2. Pasien dengan eksperimental penurunan setelah
(2019) batas usia dewasa
Kesehatan intensitas nyeri gastritis pemberian jus aloe vera
3. Pasien tidak
Keluarga dengan pada asuhan yang melibatkan
mengkonsumsi
Jus Aloe Vera keperawatan keluarga. keluarga. Pemberian jus
obat gastritis dan
Untuk Mengatasi aloe vera terbukti efektif
belum terjadi
Nyeri Gastritis” komplikasi gastritis
untuk menurunkan
intensitas nyeri gastritis
pada asuhan keperawatan
keluarga.
ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN KELUARGA DENGAN JUS ALOE
VERA UNTUK MENGATASI NYERI GASTRITIS

Esti Nurdiani¹, Anis Prabowo², M. Hafiduddin³


ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
E-mail: estinurdia@gmail.com

Latar Belakang : gastritis adalah suatu keadaan peradangan ataau pendarahan pada mukosa
lambung. Prevalensi kejadian gastritis di wilayah Jawa Tengah sekitar 79,6% terjadi pada usia dewasa
disetiap tahunnya. Berdasarkan hasil wawancara pada 3 keluarga yang di laksanakan pada tanggal 1
Maret 2019 di Desa Sananan, Magunharjo, Wonogiri. Diperolah data bahwa keluarga belum
mengetahui cara yang efektif untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis yang terjadi pada anggota
keluarganya. Ada banyak cara untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis salah satunya dengan
pemberian jus aloe vera. Karena aloe vera mengandung senyawa kimia yaitu zat Bradykinase,
Carbiksipeptidase serta salisilatnya dapat mengurangi nyeri pada lambung.

Tujuan : Mengidentifikasi manfaat jus aloe vera untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis pada
asuhan keperawatan keluarga.

Metode Penelitian : Metode studi kasus ini dengan subyek 3 keluarga yang salah satu anggota
keluarga mengalami gastritis dan tidak melakukan penanganan khusus. Metode yang digunakan yaitu
pengumpulan data. Instrumen berupa format asuhan keperawatan keluarga, lembar observasi
pemberian jus aloe vera, dan Standar Operasional Prosedur pembuatan jus aloe vera. Analisa data
menggunakan perbandingan dengan penelitian sebelumnya dengan etika informend consent,
confidentiality, anonimyty.
Hasil : skala nyeri Tn.S, Ny.S dan Tn.Y mengalami penurunan setelah pemberian jus aloe vera yang
melibatkan keluarga.

Kesimpulan : Pemberian jus aloe vera efektif untuk menurunkan intensitas nyeri gastritis pada
asuhan keperawatan keluarga.

Kata Kunci : Gastritis, Jus Aloe Vera, Keluarga.

1. Mahasiswa DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.


2. Dosen Pembimbing Program DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah surakarta.
3. Dosen Pembimbing Program DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE FAMILY HEALTH MAINTENANCE WITH
ALOE VERA JUICE TO OVERCOME GASTRITICAL PAIN
Esti Nurdiani¹, Anis Prabowo², M. Hafiduddin³

Background: gastritis is a state of inflammation or bleeding in the gastric mucosa. The prevalence of
gastritis in the region of Central Java is around 79.6% occurring in adults in each year. Based on the
results of interviews with 3 families carried out on March 1, 2019 in Sananan Village, Magunharjo,
Wonogiri. Data was collected that the family did not know of effective ways to reduce the intensity of
gastritis pain that occurs in family members. There are many ways to reduce the intensity of gastritis
pain, one of which is by giving aloe vera juice. Because aloe vera contains chemical compounds,
Bradykinase, Carbicypeptidase and salicylates can reduce stomach pain.

Objective: To identify the benefits of aloe vera juice to reduce the intensity of gastritis pain in family
nursing care.

Research Methods: This case study method with 3 families subjected to one family member having
gastritis and not carrying out special treatment. The method used is data collection. The instrument is
in the form of family nursing care, observation sheet for giving aloe vera juice, and Standard Operating
Procedure for making aloe vera juice. Data analysis uses comparisons with previous research with
ethics informed consent, confidentiality, anonymyty. Results: the scale of pain Tn.S, Ny.S and Tn. Y
experienced a decrease after the administration of aloe vera juice involving the family.

Conclusion: Provision of effective aloe vera juice to reduce the intensity of gastritis pain in family
nursing care.

Keywords: Gastritis, Aloe Vera Juice, Family.

1. Students DIII Nursing PKU Muhammadiyah Surakarta STIKES.


2. Supervisor of the DIII Nursing Program PKIK Muhammadiyah Surakarta STIKES.
3. Lecturer Advisory Program DIII Nursing PKU Muhammadiyah Surakarta STIKES
Pendahuluan bermanfaat terutama zat anti inflamasi pada
stomatitis, dan hasil penelitian yang dilakukan
Badan penelitian kesehatan dunia WHO (World oleh jus lidah buaya merupakan pengobatan
Health Organization) 2010, mengadakan yang aman dan efektif. Kemampuan aloe vera
tinjauan terhadap 8 negara dunia dan ini setara dengan obat ranitidine dan
mendapatkan beberapa hasil presentase omeprazol.
angka kejadian gastritis di Dunia. Dimulai dari
Negara yang kejadian gastritisnya paling tinggi Masalah keperawatan keluarga yang muncul
yaitu Amerika dengan presentase mencapai salah satunya adalah ketidakefektifan
47% kemudian di ikuti oleh India dengan pemeliharaan kesehatan keluarga. Nursing
presentase mencapai 43%, dan Indonesia Outcome Classification (NOC) yang dapat
40,85% (Maulidah, 2016).. Berdasarkan profil ditegakkan adalah keluarga mampu merawat
kesehatan Indonesia tahun 2011, gastritis anggota keluarga yang sakit. Dengan kriteria
merupakan salah satu penyakit dari 10 hasil keluarga paham cara merawat anggota
penyakit terbanyak pada passien inap di rumah keluarga dengan masalah nyeri gastritis.
sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus Nursing Intervensi Classification (NIC) pada
(4,9%) (Luluk,2016). Menurut data Riset kasus ini yaitu bantu keluarga memutuskan
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 tindakan keyakinan keluarga untuk
angka kejadian gastritis di Jawa Tengah cukup meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
tinggi sebesar 79,6%. Dinas Kesehatan Penanganan gastritis dimasyarakat akan lebih
Kabupaten Wonogiri tahun 2014 penyakit efektif jika melibatkan keluarga. Menurut
gastritis menempati urutan ke empat dengan Friedman (2010) keluarga adalah unit utama
jumlah penderita 38.075. Penyakit gastritis dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
biasanya ditandai dengan nyeri di ulu hati, mempengaruhi kehidupan masyarakat. Salah
mual, muntah, lemas, kembung, terasa sesak, satu fungsi keluarga yaitu asuh artinya
nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu mengasuh atau memenuhi kebutuhan
badan naik, keluar keringat dingin, pusing, pemeliharaan anak sehat fisik dan psikologi.
selalu bersendawa dan pada kondisi yang lebih
parah bisa muntah darah (Wijoyo,2010). Dari Berdasarkan studi pendahuluan di puskesmas
tanda-tanda diatas nyeri merupakan salah satu Jatipurno Wonogiri, data pada bulan Oktober
gejala yang paling mengganggu. 2018 terdapat 750 warga yang berkunjung ke
puskesmas. Sedangkan yang mengalami
Tindakan untuk mengatasi nyeri dapat gastritis terdapat 78 orang dan belum mengerti
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tentang pengobatan alternative dan keluarga
tindakan pengobatan (farmakologis) dan tidak terlibat dalam penanganannya.
tindakan non farmakologis (tanpa
pengobatan). Pengobatan non farmakologis
salah satunya adalah dengan menggunakan
tanaman obat aloe vera. Tinjauan Teoritis

Aloevera mengandung berbagai zat aktif yang 1. Gastritis (Maag)


dapat menyembuhkan berbagai penyakit,
khasiat yang sudah dikenal dari tanaman ini Gastritis merupakan masalah pencernaan
yaitu hanya sebagai penyubur rambut dan yang sering ditemukan. Gastritis adalah suatu
memperhalus kulit, belum banyak diketahui keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
bahwa aloevera dapat digunakan sebagai lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
terapi pendamping gastritis. Menurut difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yangs sering
penelitian Chindo (2015) bahwa Aloe vera terjadi adalah gastritis superficial akut dan
mempunyai kandungan senyawa kimia yg gastritis atrofik kronis. Gastritis adalah
inflamasi dari mukosa lambung dengan dapat dijadikan pelembab yang paling baik,
gambaran klinis yang ditemukan berupa efektif, dan aman dipakai, serta sangat baik
dispepsia atau indigesti (Amin, 2016). untuk mengobati luka serta mencegah kulit
agar tidak keriput (Suriawiria, 2010).
2. Aloe Vera
Aloe vera mengandung berbagai zat
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih aktif yang dapat menyembuhkan berbagai
dikenal sebagai tanaman hias dan banyak penyakit, khususnya sebagai terapi
digunakan sebagai bahan dasar obat- pendamping gastritis. Khasiat Aloe vera
obatan dan kosmetika, baik secara langsung adalah untuk anti radang, menguatkan
dalam keadaan segar atau diolah oleh lambung, mengatasi inflamasi (Hambing,
perusahaan dan dipadukan dengan 2011).
bahanbahan yang lain. Tanaman lidah
Menurut Nycho Alva Chindo
buaya termasuk keluarga liliaceae
(Suryowidodo, 2013). Kebiasaan gadis- bahwa aloe vera mempunyai
gadis didesa sejak lama, kalau keramas kandungan senyawa kimia yaitu zat
selalu menggunakan air hancuran daun Bradykinase, Carbiksipeptidase,
lidah buaya, karena hasilnya bukan hanya serta salisilatnya dapat
rambut menjadi hitam legam, tambah mengurangi ketidaknyamanan yang
subur dan enak dipandang, juga jarang berupa mual, kembung, muntah, sakit
terjadi ketombe (Suriawiria, 2010). atau nyeri pada lambung. Hasil penelitian
Komposisi terbesar dari gel lidah lain mengemukakan bahwa salah satu
buaya adalah air, yaitu 99,5%. Sisanya peradangan dan rasa nyeri yang sering
adalah padatan yang terutama terdiri dari ditemukan dalam mukosa mulut adalah
karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida. stomatitis afthosa (sariawan). Aloe vera
Nutrien yang terkandung dalam gel lidah mempunyai kandungan senyawa kimia
buaya terutama terdiri atas karbohidrat, yang banyak manfaatnya terutama sebagai
vitamin dan kalsium zat anti inflamasi pada stomatitis (Nycho,
2015).
(Suryowidodo, 2013). Secara kuantitatif,
protein dalam lidah buaya ditemukan Metode Penelitian
dalam jumlah yang cukup kecil, akan tetapi Penelitian ini dilaksanakan di Desa
secara kualitatif protein lidah buaya kaya Sananan, Magunharjo, Kecamatan Jatipurno
akan asam-asam amino esensial terutama Wonogiri. Dilaksanakan pada tanggal 1- 14
leusin, lisin, valin dan histidin. Selain kaya Maret 2019 ,menggunakan pendekatan studi
akan asam-asam amino esensial, gel lidah kasus dengan rancangan pre post
buaya juga kaya akan asam glutamate dan eksperimental untuk mengetahui efektifitas jus
asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya aloe vera untuk menurunkan intensitas nyeri
larut dalam lemak, selain itu juga terdapat pada penderita gastritis, dengan cara
asam folat dan kholin dalam jumlah besar membandingkan skala nyeri pada tiap
(Morsy, 2010). pertemuan. Sampel penelitian ini ada 3 (Tn.N.
S, Ny.S dan Tn.Y) dengan batas usia dewasa,
Komponen kimia lainnya, antara lain
lignin saponin, antraquinon, serta sederet penderita gastritis baru terdiagnosa ≤ 1 tahun,
logam seperti Ca, K, Mg, Mn, Zn, Cu, dan Cr, belum terjadi komplikasi gastritis dan tidak
disamping vitamin B1,B6 C, dan sebagainya. mengkonsumsi obat gastritis. Peneliti
Lignin didalam lidah buaya membantu menggunakan instrumen penelitian berupa
peresapan senyawa pada kulit bagian muka alat ukur skala nyeri menurut bourbanis.
sehingga larutan – pelembab lidah buaya, Digunakan untuk mengukur skala nyeri.
Perlakuan yang dilakukan dalam menjadi 1 juga Sedangkan, pada Tn.Y
penelitian ini adalah memberikan pendidikan awalnya nyeri skala 9 menjadi 1.
kesehatan tentang diit makan dan
pengetahuan tentang jus aloe vera mampu Dari penelitian ini sesuai dengan hasil
menurunkan intensitas nyeri pada penderita penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
gastritis serta pemberian atau konsumsi jus Hwmbing (2011) yang mengatakan
aloe vera, 1 kali sehari setiap pagi selama 6 kali menerapkan terapi-terapi gastritis terus
pertemuan. Cara pembuatannya adalah menerus dapat menurunkan atau
menyiapkan 2 batang sedang daun aloe vera, menstabilkan nilai intensitas nyeri hal ini
air 200 ml dan sedikit madu. Cuci bersih daun didukung dengan penelitian Nur Lina dan
lidah buaya pisahkan kulitnya kemudian Andik Setiyono (2014) yang mengatakan jika
potong-potong setelah itu cuci kembali hingga pola makan tidak dirubah intensitas nyeri yang
lendirnya berkurang. Masukkan potongan berlebihan akan menimbulkan komplikasi
lidah buaya, air dan madu kedalam blender gastritis.
kemudian blender hingga halus. Jus aloe vera Berdasarkan uraian diatas dapat
siap dikonsumsi 1 kali sehari setiap pagi dan disimpulkan bahwa jus aloe vera mampu
mampu menurunkan intensitas nyeri gastritis. menurunkan intensitas nyeri pada penderita
gastrits. Namun, harus sesuai dengan aturan
Hasil Penelitian
pakai.
Tabel hasil selisih nyeri sebelum dan sesudah
pemberian jus aloe vera. KESIMPULAN
Respo Kunjungan Kunjungan Selisih nden
Kesimpulan dari penelitian ini, jus aloe vera
pertama terakhir
mengandung zat bradykinase yang bermanfaat
1 Skala 6 Skala 1 Skala 5
untuk menurunkan intensitas nyeri pada
2 Skala 6 Skala 1 Skala 5 penderita gastritis dan mencegah terjadinya
3 Skala 9 Skala 1 Skala 8 komplikasi. Dari ketiga responden skala nyeri
menurun setelah mengkonsumsi jus aloe vera.
Berdasarkan tabel diatas dapat dipastikan
bahwa pemberian jus aloe vera dapat DAFTAR PUSTAKA.
menurunkan intensitas nyeri gastritis. Friedman,M. 2010. Buku Ajar Keperawatan
PEMBAHASAN Keluarga:Riset Teori & Praktek Alih Bahasa
Hasil pengkajian keluarga Tn. P, Tn.S oleh Achir Yani S. Jakarta. EGC.
dan Tn.Y yang diperoleh yaitu ketiga klien
Hambing. 2011. Obat Herbal Untuk Maag
terdiagnosis diabetes melitus ≤ 1 tahun.
(gastritis/radang lambung),
Skala nyeri sebelum pemberian jus aloe vera
http://fori.web.id/obat-herbal-
adalah Tn.P 6, Ny.S 6 dan Tn.Y 9.
untukhttp://fori.web.id/obat-herbal-untuk-
Selama 6 kali pertemuan dari tanggal maag-gastritis-radang-lambung.htmmaag-
1-14 Maret 2019 dilakukan pemberian jus gastritis-radang-lambung.htm.
aloe vera setiap pagi , satu kali sehari
terhadap ketiga klien. Hasil keenam Nycho. 2015. Benefids Of Aloe Vera Substances
pemberian terapi jus aloe vera tersebut Anti-Inflamasi Of Stomatitis.
mampu menurunkan intensitas nyeri Faculty Of Medicine, Lampung
gastritis Tn. P yang awalnya nyeri skala 6 University diakses 9 Oktober 2017.
menjadi 1. Ny.S yang awalnya nyeri skala 6
Riskesdes. 2013. Profil Kesehatan Jawa Tengah.
Suriawiria. 2013. Tanaman Berkhasiat sebagai
Obat. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti.

Suryowidodo.C.W. 2013. Lidah Buaya (Aloe


Vera) sebagai Bahan Baku
Industri Warta IHP. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil
Pertanian (BBIHP). Bogor.

Wijoyo, P. 2009. 15 Ramuan Penyembuh Maag.


Jakarta: Bee Media Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai