Anda di halaman 1dari 21

OM

SWASTIASTU
NAMA KELOMPOK
OBAT
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat
penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam
tubuh

Obat adalah zat kimia yang


mengubah proses dasar
dalam sel-sel tubuh. Obat
dapat menstimulasi atau
menghambat fungsi normal
dan aktivitas seluler, obat
dapat menambah fungsi dan
aktivitas seluler.

Dengan demikian, obat harus memasuki tubuh


dan bersirkulasi pada site of action (sel-sel
target). Untuk mencapai tempat kerja suatu
obat harus melewati berbagai membran sel
tubuh.
Efek yang ditimbulkan dengan berbagai cara:
1. Mengadakan stimulasi atau depresi fungsi spesifik dari sel.
2. Mengadakan campur tangan pada aktivitas seluler dari sel-sel yang asing terhadap
tuan rumah, contoh sel bakteri, kanker.
3. Merupakan terapi pengganti, seperti pemberian kalium untuk mengganti kalium
yang hilang atau pemberian hormon untuk mencapai dosis fisiologik supaya
diperolehsuatu aksi.

Menggambarkan aksi obat dinyatakan dengan mekanisme proksimat pada level fisiologi
atau mekanisme ultimat pada level biokimia.

A. Mekanisme B. Mekanisme ultimat


proksimat menjawab menyatakan adanya aksi
apakah obat tersebut antara molekul obat dan
mengadakan stimulasi molekul dari sel dan
atau depresi dan disebutkan apakah obat
dimana obat tersebut bereaksi spesifik atau
bereaksi. non spesifik.
EFEK OBAT
Efek obat yaitu, perubahan fungsi struktur (organ) atau proses atau tingkah laku
organisme hidup akibat kerja obat. Ini beberapa efek merugikan yang umum adalah
sebagai berikut :
1. Efek CNS (Central Nervous System)

Akibat dari stimulasi


CNS (misalnya agitasi,
konfusi, delirium,
disorientasi, halusinasi,
psikosis, kejang) biasanya
disebabkan
depresi CNS (pusing,
mengantuk, gangguan oleh kebanyakan
tingkat kesadaran, sedasi, kelompok terapeutik,
gangguan pernafasan dan penyalahgunaan
sirkulasi) obat).
Diare terjadi pada obat yang
menyebabkan iritasi lokal atau
2. Efek gastrointestinal peningkatan veristaltik. Efek
yang lebih serius meliputi
perdarahan atau ulserasi
Efek gastrointestinal (anoreksia, nausea,
vomiting, konstipasi, diare) adalah reaksi lebih sering
merugikan yang umum terjadi disebabkan pada
aspirin dan
nonsteroidal anti-
inplamatori agent

Nausea dan vomiting terjadi pada


Sedangkan diare berat
beberapa obat akibat iritasi lokal dari
atau kolitis disebabkan
saluran gastrointestinal atau stimulasi
sering pada antibiotik.
dari pusat vomiting dalam otak
Efek hematologik (penyakit koagulasi darah,
penyakit perdarahan, depresi sumsum tulang,
anemia, leukopemia, agranulositosis,
thrombositopenia) adalah relatif sering dan
potensial mengancam kehidupan.

3. Efek hematologik

Perdarahan hebat adalah lebih


sering berkaitan dengan
antikoagulan dan throbolitik;
depresi sumsung tulang biasanya
terkait dengan obat antineoplastik.
4. Hepatotoksisitas

Hepatotoksisitas (hepatitis, disfungsi


atau kegagalan liver, inflammasi atau
abstruksi saluran kandung empedu)
Adalah potensial mengancam
kehidupan
Obat yang bersifat hepatotoksis meliputi
acetaminothn (tylenol), isoniasid
(isonicotinic acid hydraside atau INH),
methotrexate (mexate), phenytoin
(dilantin), dan aspirin dan salisilat
lainnya.
5. Ketergantungan obat

Terjadi dengan obat mengubah ingatan


(Mind-altering drugs), seperti analgesik 6. Idiosinkrasi
narkotik, obat hipnotik-sedativa, obat
antanxienty, dan stimulan sistem saraf (idiosyncrasy) berkaitan dengan
pusat. Ketergantungan mungkin bersifat reaksi yang tidak diharapkan pada
fisiologik atau psokologi. obat yang terjadi pada waktu
Ketergantungan fisiologik menghasilkan pertama kali obat diberikan. Reaksi
gejala fisikal yang tidak menyenangkan ini biasanya berkaitan dengan
bila dosis dikurangi atau obat dihentikan. karakteris.
Macam- Macam Obat

Faktor formulasi dan cara penggunaan obat akan menentukan kecepatan dan banyaknya
obat dapat diabsorpsi dan efek yang diperoleh yaitu :

1. Efek sistemik, ialah obat beredar keseluruh tubuh melalui arah aliran darah.
2. Efek lokal, ialah efek hanya setempat dimana obat digunakan.
Cara - cara penggunaan obat yang memberi efek sistemik ialah :

1. Oral, yaitu penggunaan 4. Injeksi atau parental


obat melalui mulut dan
masuk perut. Contohnya
pil,kapsul dan syirup

5. Implantasi subkutan, yaitu


2. Sublingual, yaitu tablet tablet ( pellet ) kecil steril
yang diletakkan dibawah dimasukkan dibawah dengan
lidah alat trokar.

3. Bukal, yaitu tablet 6. Rektal, yaitu tablet khusus


diletakkan diantara gusi atau supositoria dimasukkan
dan pipi. kedalam dubur.
Cara penggunaan obat yang memberi efek lokal,ialah :

1. Inhalasi, yaitu larutan obat disemprotkan


kedalam mulut atau hidung dengan suatu alat
seperti inhaler,vaporizer,nebulizer,atau aerosol.

2. Penggunaan obat pada mukosa seperti mata, telinga,


hidung,vagina, dan sebagainya dengan obat tetes, busa,
dan sebagainya.

3. Penggunaan pada kulit dengan salep, krim, losion dan


sebagainya.
Faktor yang Memodifikasi Obat

1. Berat Badan 2. Umur 3. Jenis Kelamin

4. Kondisi Patologik pasien 5. Idiosinkrasi, merupakan respon


abnormal yang sukar dijelaskan .
Rute cara pemakaian obat

1. Melalui mulut, masuk kerongkongan terus keperut (per oral)


2. Melalui sublingual (dibawah lidah) atau bukal (antara gusi dan pipi)
3. Melalui rektal (efek lokal dan sistemik)
4. Melalui parenteral.
5. Melalui endotel paru-paru.
6. Pemberian topikal pada kulit (efek lokal)
7. Melalui urogenital (efek lokal)
8. Melalui vaginal (efek lokal)
Efek Samping
Efek samping atau efek sekunder dari suatu obat adalah hal yang tidak diinginkan. Efek
saping biasanya dapat diprediksikan dan mungkin berbahaya. Efek samping terjadi karena
interaksi yang rumit antara obat dengan sistem biologi tubuh, antar individu bervariasi.

Efek samping obat bisa terjadi antara lain :

1. Penggunaan lebih dari satu obat sehingga interaksi


antara obat menjadi tumpang tindih pengaruh obat
terhadap organ yang sama.
2. Obat-obat tersebut punya efek saling berlawanan
terhadap organ tertentu.
Tanda dan Gejala yang Timbul Akibat Efek Samping Obat

1. Tanda
Efek samping obat yang umum seperti mual, muntah, merasa lelah, pusing, mulut kering,
sakit kepala gatal-gatal, dan nyeri otot. Adapun tanda-tanda yang terjadi jika terlalu banyak
minum obat, antara lain :

a. Muncul Gejala Baru


b. Mengalami Nyeri Sendi Atau Otot
c. Mengalami masalah mental
2. Gejala

A. Sakit perut B. Penglihatan kabur C. Pusing

D. Ruam kulit atau gatal-gatal E. Sembelit


Cara Mengatasi dan Mencegahnya

1. Upaya untuk mencegah munculnya efek samping


obat

2 Upaya mengatasi masalah efek samping obat


ADA
PERTANYAAN
???
OM SANTI SANTI SANTI OM

Anda mungkin juga menyukai