Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

NL DENGAN MIOMA UTERI


DI RUANG CEMPAKA II GINEKOLOGI
RSUP PROF.DR.I.G.N. G NGOERAH
TANGGAL 23-26 APRIL 2024

OLEH:

NI KOMANG NOVI KRISTINA SUKANATA

NIM : 239013134

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.NL DENGAN MIOMA UTERI
DI RUANG CEMPAKA II GINEKOLOGI
RSUP PROF.DR.I.G.N. G NGOERAH
TANGGAL 23-26 APRIL 2024

1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.NL
Umur : 45 th
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Link Beluran Kerobokan Kaja, Kuta Utara
No. CM : 23017318
Tangal MRS : 23 April 2024 Pukul 04:00
Tanggal Pengkajian : 23 April 2024 Pukul 14:00
Sumber informasi : Rekam Medis dan Pasien
Diagnosa Medis : Multiple Mioma Uteri, anemia ringan

Identitas penanggung jawab/suami

Nama : Tn. KD
Umur : 49 th
Pendidika : SMA
n
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Link Beluran Kerobokan Kaja, Kuta Utara
B. Alasan Dirawat
1) Alasan MRS: Pasien mengatakan perut membesar sejak 7 bulan sebelum
MRS, perdarahan pada vagina dan nyeri pada perut bagian bawah.
2) Keluhan Utama saat dikaji: Pasien saat ini mengatakan nyeri pada perut masih
dirasakan, skala nyeri 3, nyeri memberat Ketika bergerak, nyeri hilang timbul,
nyeri dirasakan menusuk nusuk, nyeri mereda bila diberikan obat anti nyeri.
Perdarahan pada vagina masih dirasakan dan mengganti pampers sebanyak 5
kali sehari
C. Riwayat Obstretri dan Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi
a. Menarche: Pasien mengatakan menstruasi pertama kali umur 12 tahun
b. Banyaknya : pasien mengatakan setiap kali ia bisa menganti pembalut
sebanyak 2-3 kali dalam 1 hari
c. Lama: lamanya menstruasi menurut pasien bisa berlangsung 5 hari dan
teratur setiap bulan terkadang maju atau mundur 2-3 hari (siklus 28 hari)
d. Keluhan : pasien mengatakan selama menstruasi dia biasa mengalami
nyeri tetapi tidak terlalu menggangu aktivitasnya
e. HPHT: pasien mengatakan lupa kapan hari pertama haid terakhirnya.
2) Riwayat pernikahan
Pasien mengatakan ini merupakan pernikahan pertama dan sudah berlangsung
selama 10 tahun.
3) Riwayat Keluarga Berencana
Pasien mengatakan sejak melahirkan anak kedua sudah menggunakan KB
IUD, dan tidak pernah kontrol setelah pemasangan IUD. Akseptor KB IUD
sudah di buka bulan september 2023.
4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
An Um Umur Penyul Jenis penol Peny Laser Infe Perdara Jenis BB PB
ak ur kehamil it ong ulit asi ksi han kelam
ke an in
1 19 37-38 - Partus Bidan - - - - Laki- 2,9 Lu
th mg Spont laki kg pa
an
2 22 37-38 - Partus Bidan - - - - Laki- 3 Lu
th mg Spont laki kg pa
an
5) Riwayat Penyakit yang sekarang
Pasien mengeluh perut membesar sejak 7 bulan sebelum MRS dan memberat
sejak tanggal 22 April 2024 pukul 22.00 disertai badan lemas, nyeri perut dan
perdarahan pada vagina. Pihak keluarga akhirnya mengantar pasien ke RSUP
Prof. Ngoerah tanggal 23 April 2024 pukul 04:00 wita. pasien MRS di RSUP
Prof. Ngoerah dengan diagnosa Multiple Mioma Uteri, anemia. Pasien
dikatakan terdiagnosa Multiple Mioma Uteri sejak bulan Januari 2024. Pasien
saat ini tampak meringis, pucat, Nadi 115x/menit, respirasi 25x/menit,
Tekanan Darah 130/80 mmHg, konjungtiva tampak anemis. Pasien terpasang
infus di tangan kanan, rencana akan dilakukan tranfusi PRC.
6) Riwayat Penyakit di Dalam Keluarga
Keluarga mengatakan ibu pasien memiliki sakit yang sama yaitu Mioma Uteri.
Riwayat penyakit jantung, diabetes mellitus, ginjal tidak ada dalam
keluarganya.
D. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1) Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan setiap ada sakit atau ada keluhan tentang
kesehatannya akan selalu berobat ke pelayanan kesehatan seperti rumah sakit.
Pasien mengatakan sakit merupakan kondisi perubahan pada tubuh yang
awalnya normal. Pasien mengatakan selama sakit dirinya rajin melakukan
kontrol ke poliklinik kebidanan RSUP Prof. Ngoerah. Pasien mengatakan
tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan bebas selain obat yang di resepkan
oleh dokter dan selalu mengikuti pantangan-pantangan yang dianjurkan oleh
dokter seperti tidak boleh makan-makanan banyak mengandung garam,
makan-makanan proses penyajiannya dibakar. Pasien mengatakan sakit yang
dialami sekarang murni karena penyakit medis
2) Nutrisi
Sebelum sakit: pasien mengatakan biasa makan 3-4 x sehari habis 1 porsi
dengan menu sesuai dengan menu yang ada di rumah dan minum 1,5 -2
liter/hari. Pada saat pengkajian: pasien mengatakan nafsu makan kurang dan
mampu menghabiskan ½ porsi makanan yang disediakan dari rumah sakit.
Rasa ingin muntah ada. Muntah tidak ada. BB=40 Kg, TB=160 cm, IMT=15,6
Kg/m2 (Sangat Kurus) Untuk minum, pasien mengatakan mengkonsumsi air
sebanyak 2 liter selama 24 jam.
3) Eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit dan setelah sakit biasa BAB 1-2 kali per hari
sekali dengan konsistensi agak padat, warna kekuningan, bau khas feses, serta
BAK 5-6x/hari, warna sedikit kekuningan jernih, bau khas urine. Saat
pengkajian: Pasien mengatakan sudah BAB 1 kali, konsistensi lembek, darah
tidak ada, bau khas feces. Produksi urine saat pengkajian 1 cc/KgBB/jam (40
ml)
4) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan melakukan aktivitas tanpa di bantu
orang lain dan saat beraktivitas tidak mengeluh sesak.
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/ minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilisasi ditempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √

Saat pengkajian: pasien mengatakan badan lemas, dan aktivitasnya dibantu


sebagian oleh suaminya, karena pasien masih sesak. RR: 25x/menit, SPO2:
98% room air
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/ minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilisasi ditempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,4: tergantung total
5) Pola istirahat dan tidur
Sebelum pengkajian: pasien mengatakan biasa tidur dari pukul 22:00-05:00
dan tidak pernah tidur siang, sulit tidur tidak ada. Saat pengkajian: Pasien
mengatakan tidur jam 22:00 sampai jam 04;00 pagi, pasien mengatakan sulit
tidur ketika muncul nyeri. Pasien tidak tampak menguap.
6) Pola Perseptual dan konsep diri
a. Pola perseptual
Sebelum dan saat pengkajian : pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan di panca indranya, namun saat ini pasien mengatakan merasa
nyeri hilang timbul di area perut sampai ke panggul, nyeri dirasakan
sejak 7 bulan yang lalu, nyeri berkurang saat minum obat
paracetamol. nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 3 (0-
10) NRS. memegangi perutnya, pasien tampak meringis dan tegang.
b. Pola konsep Diri
 Harga diri
Pasien mengatakan sempat tidak percaya diri dengan keadaannya
sekarang, namun saat ini pasien sudah menerima keadaannya.
Pasien tampak kooperatif dengan perawat.
 Gambaran diri
Pasien saat ini mengatakan merasa senang dengan anggota
tubuhnya dan bersyukur meskipun badannya tidak berisi.
 Identitas diri
Pasien mengatakan bersyukur dan bangga diciptakan sebagai
perempuan dan ketika sakit pasien mengatakan tetap bersyukur
karena ini merupakan jalan hidupnya
 Peran Diri
Pasien mengatakan dirumah berperan sebagai ibu dan sebagai istri,
namun setelah sakit peran tersebut tidak sepenuhnya dapat
dilakukan karena keterbatasan.
 Ideal diri
Pasien mengatakan berharap bisa menjadi istri dan ibu yang baik
untuk suami dan anaknya dan saat sakit harapannya tetap sama.
7) Pola seksual dan reproduksi
Pasien menarche diusia 12 tahun. Riwayat menstruasi teratur dengan siklus 28
hari. Pasien kadang mengeluh nyeri perut bawah saat menstruasi tetapi tidak
menganggu aktivitasnya. Pasien mengatakan untuk pola seksualnya saat ini
terganggu, namun pasien dan suami masih ingin fokus pada proses
penyembuhan.
8) Pola peran-hubungan
Sebelum pengkajian dan saat pengkajian Pasien mengatakan sedang
menikmati perannya sebagai seorang ibu dan istri. Pasien mengatakan
hubungan sosialnya dengan suami, keluarga maupun orang sekitar terjalin
dengan baik saat sebelum sakit maupun setelah sakit. Pasien mengatakan
perannya dirasakan kurnag maksimal, namun semua anggota keluarga
mengerti dengan kondisinya.
9) Pola manajemen koping stress
Sebelum sakit dan saat pengkajian, Pasien mengatakan bila ada masalah pasti
menceritakan masalahnya kepada suami.
10) Sistem nilai dan keyakinan
Menurut pasien sebelum sakit ia dan suami rajin melakukan sembahyang
bersama. Saat pengkajian pasien mengatakan selama di rumah sakit pasien
hanya berdoa dari tempat tidur.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum : GCS : E4V5M6, tingkat kesadaran compos mentis
2) Tanda -tanda vital: TD: 130/80 mmHg, N:115 x/menit, RR: 25 x/menit, Suhu:
36.5 ◦c, SPO2: 98%
3) Antropometri: BB=40 Kg, TB=160 cm, IMT=15,6 Kg/m2
4) Head to toe
a. Kepala Wajah
Inspeksi: kulit kepala bersih, tidak terdapat luka, rambut ada warna
kehitaman, konjungtiva anemis, sclera putih, reflek pupil baik, kelopak
mata tidak ada edema, mukosa bibir kering
Palpasi: nyeri tekan tidak ada
b. Leher
tidak tampak pembesaran vena jugularis, pembesaran kelenjar thyroid
tidak ada.
c. Dada
Inspeksi:
 Paru-Paru: tidak ada retraksi dinding dada dan peregrakan dada
tampak simetris
 Jantung: tidak tampak benjolan, dan perubahan warna kulit.
Palpasi:
 Paru-Paru: tidak teraba massa atau benjolan
 Jantung: tidak teraba adanya benjolan atau massa
Perkusi:
 Paru-paru: terdapat suara sonor di lobus kanan dan lobus kiri
 Jantung : terdapat suara dullnes
Auskultasi:
 Paru: suara nafas tambahan tidak ada
 Jantung : suara jantung S1 S2 normal regular, tidak ada murmur
d. Abdomen: distensi kandung kemih tidak ada. bising usus 10x/menit.
Adanya Nyeri tekan di area pelvis,
e. Genetalia
 Kebersihan : vagina dalam keadaan bersih, perdarahan per vagina
masih aktif kurang lebih 10cc, pasien terpasang pampers
 Anus : tidak tampak adanya hemoroid
f. Ektremitas:
 Atas: tidak ada oedema, CRT < 2 detik, akral hangat
 Bawah: kedua kaki tidak tampak oedema, CRT < 2 detik, akral hangat
 Kekuatan Otot
555 555
555 555
f. Kulit
Turgor kulit elastis, kulit tampak kering, lesi tidak ada.
F. PEMERIKSAAN DATA PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap tanggal 23 April 2024 jam 04: 30 Wita
Nama Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Pemeriksaan
Darah Lengkap (DL)
MO# 0.51 103/µL 0.10 - 1.20
EO# 0.09 103/µL 0.00 - 0.50
WBC 7.17 103/µL 4.1 - 11.0
NE% 58.60 % 47 - 80
LY% 32.60 % 13 - 40
MO% 7.10 % 2.0 - 11.0
EO% 1.30 % 0.0 - 5.0
BA% 0.40 % 0.0 - 2.0
NE# 4.20 103/µL 2.50 - 7.50
LY# 2.34 103/µL 1.00 - 4.00
BA# 0.03 103/µL 0.0 - 0.1
RBC 3.91 106/µL 4.0 - 5.2 Rendah
HGB 9.0 g/dL 12.0 - 16.0 Rendah
HCT 35.60 % 36.0 - 46.0 Rendah
MCV 91.00 fL 80.0 - 100.0
MCH 30.40 pg 26.0 - 34.0
MCHC 33.40 g/dL 31 - 36
RDW 13.40 % 11.6 - 14.8
PLT 261.00 103/µL 140 - 440
MPV 9.20 fL 6.80 - 10.0
NLR 1.80 <= 3.13
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap tanggal 25 April 2024 jam 17.00 WITA
Nama Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Pemeriksaan
Darah Lengkap (DL)
BA% 0.50 % 0.0 - 2.0
NE# 3.10 103/µL 2.50 - 7.50
LY# 2.54 103/µL 1.00 - 4.00
MO# 0.49 103/µL 0.10 - 1.20
EO# 0.18 103/µL 0.00 - 0.50
WBC 6.34 103/µL 4.1 - 11.0
NE% 48.90 % 47 - 80
LY% 40.10 % 13 - 40 Tinggi
MO% 7.70 % 2.0 - 11.0
EO% 2.80 % 0.0 - 5.0
MCHC 32.10 g/dL 31 - 36
RDW 13.50 % 11.6 - 14.8
PLT 233.00 103/µL 140 - 440
MPV 9.30 fL 6.80 - 10.0
NLR 1.22 <= 3.13
BA# 0.03 103/µL 0.0 - 0.1
RBC 4.16 106/µL 4.0 - 5.2
HGB 12.20 g/dL 12.0 - 16.0
HCT 38.00 % 36.0 - 46.0
MCV 91.30 fL 80.0 - 100.0
MCH 29.30 pg 26.0 - 34.0

G. DIAGNOSA MEDIS: Multiple Mioma Uteri, anemia ringan


H. PENGOBATAN :
 IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
 Tranfusi PRC 2 kolf
 Vitamin C 100 mg @12 jam intaroral
 SF 1 tablet @12 jam
 Asam tranexamat 500mg @8 jam Intravena
 Paracetamol 500mg @8 jam intraoral

2. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Hereditas, Pola hidup Nyeri Akut
 Pasien mengatakan dan hormonal
nyeri pada perut
masih dirasakan, skala Mioma Uteri
nyeri 3, nyeri
memberat Ketika Pembesaran Uterus
bergerak, nyeri hilang
timbul, nyeri
dirasakan menusuk Pekenakan organ sekitar
nusuk, nyeri mereda uterus
bila diberikan obat
anti nyeri Nyeri Akut
DO :
 Pasien tampak
meringis
 Pasien tampak tegang
 Pasien tampak
memegangi perut
bagian bawah
 Perut pasien tampak
membesar
 TD : 130/80 mmHg,
Nadi 115x/menit,
suhu 36.5, respirasi
25x/menit
2 DS : Hereditas, Pola hidup Resiko Perdarahan
 Pasien mengatakan dan hormonal
badan lemas, dan
perdarahan pada Mioma Uteri
vagina masih
dirasakan Perdarahan Pervaginam
 Pasien mengatakan
mengganti pampers 5
Hb menurun
kali/sehari
DO :
Resiko Perdarahan
 Pasien tampak lemas
 Konjugtiva pasien
tampak anemis
 Mukosa bibir kering,
dan pasien tampak
pucat
 TD : 130/80 mmHg,
Nadi 115x/menit,
suhu 36.5, respirasi
25x/menit

Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas


a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik yang ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri pada perut masih dirasakan, skala nyeri 3, nyeri memberat Ketika
bergerak, nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan menusuk nusuk, nyeri mereda bila
diberikan obat anti nyeri , pasien tampak meringis, Pasien tampak tegang, Pasien
tampak memegangi perut bagian bawah, Perut pasien tampak membesar, TD : 130/80
mmHg, Nadi 115x/menit, suhu 36.5, respirasi 25x/menit
b. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses keganasan yang ditandai dengan
Pasien mengatakan badan lemas, dan perdarahan pada vagina masih dirasakan, Pasien
mengatakan mengganti pampers 5 kali/sehari, Pasien tampak lemas, Konjugtiva
pasien tampak anemis, Mukosa bibir kering, dan pasien tampak pucat, TD : 130/80
mmHg, Nadi 115x/menit, suhu 36.5, respirasi 25x/menit.
3. PERENCANAAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

1 Nyeri Akut Setelah diberikan asuhan Manajemen nyeri


keperawatan selama 3x 24jam Observasi
diharapkan tingkat nyeri  Identifikasi lokasi,
menurun dengan kriteria hasil karakteristik, durasi,
sebagai berikut : frekuensi, kualitas,
1. Nyeri menurun (5) intensitas nyeri
2. Meringis menurun (5)  Indentifikasi skala nyeri
3. Frekuensi nadi membaik  Identifikasi factor yang
(5) memperberat dan
meringankan nyeri
 Monitor efek samping
penggunaan analgetic
Terapeutik
 Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu, ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan menggukana
analgetic secara tepat
 Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetic paracetamol
2 Resiko perdarahan Setelah diberikan asuhan Pencegahan perdarahan
keperawatan selama 3x24 jam, Observasi
diharapkan tingkat perdarahan  Monitor tanda dan gejala
menurun dengan kriteria hasil perdarahan
sebagai berikut :  Monitor tanda-tanda vital
1. Kelembapan membrane ortotastik
mukosa meningkat (5) Terapeutik
2. Perdarahan vagina  Pertahankan bed rest
menurun (5) selama perdarahan
3. Hemoglobin membaik (5) Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
 Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
produk darah PRC

4. IMPLEMENTASI
Tgl/ Dx Tindakan Keperawatan Respon Paraf
jam.
23 1,2 Mengobservasi KU dan tanda- DS : Pasien mengatakan nyeri pada (Novi)
April tanda vital pasien perut masih dirasakan, skala nyeri 3,.
2024 Perdarahan pada vagina masih
14.00 dirasakan dan mengganti pampers
WITA sebanyak 5 kali sehari
DO : pasien tampak meringis, tampak
memegangi perut bagian bawah,
tampak lemas, dan pucat, konjungtiva
tampak anemis, TD : 130/80 mmHg,
Nadi 115x/menit, suhu 36.5, respirasi
25x/menit
14.15 1 - Mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri pada
WITA karakteristik, durasi, perut masih dirasakan, skala nyeri 3,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri memberat Ketika bergerak, nyeri
nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan
- Mengindentifikasi skala nyeri menusuk nusuk, nyeri mereda bila (Novi)
- Mengidentifikasi factor yang diberikan obat anti nyeri
memperberat dan DO : pasien tampak meringis dan
meringankan nyeri memegangi perut bagian bawah

15.00 2 - Memonitor tanda dan gejala DS : pasien mengatakan perdarahan


WITA perdarahan per vaginam masih dirasakan, sehari
- Memonitor tanda-tanda vital pasien mengganti pampers sebanyak 5
ortotastik kali
(Novi)
DO : perdarahan per vaginam masih
tampak, TD : 130/80 mmHg, Nadi
115x/menit, suhu 36.5, respirasi
25x/menit
15.15 2 - Menjelaskan tanda dan gejala DS : pasien mengatakan mengerti dan
WITA perdarahan akan memanggil perawat segera jika
- Menganjurkan segera terjadi perdarahan (Novi)
melapor jika terjadi DO : pasien tampak koperatif
perdarahan
15.30 1 - Menjelaskan penyebab, DS : pasien mengatakan paham dan
WITA periode dan pemicu nyeri akan menggunakan analgetic secara
- Menjelaskan n strategi tepat
(Novi)
meredakan nyeri DO : pasien tampak kooperatif
- Menganjurkan menggukana
analgetic secara tepat
17.00 2 Melakukan kolaborasi pemberian DS : pasien mengatakan bersedia (Novi)
WITA transfuse PRC 1 kolf tanpa dilakukan tranfusi PRC
premedikasi DO : pasien tampak kooperatif,
transfuse PRC sedang diberikan dan
tidak ada reaksi alergi
18.00 1 Melakukan kolaborasi pemberian DS : pasien mengatakan bersedia
WITA analgetic Paracetamol 500mg diberikan obat
(Novi)
intra oral dan asam tranexamat DO : obat sudah diberikan dan tidak
500mg intra vena ada reaksi alergi
20.00 1 - Mengontrol lingkungan yang DS : pasien mengatakan akan
WITA memperberat rasa nyeri beristirahat dan tempat sudah nyaman
- Memfasilitasi istirahat dan DO : pasien tampak nyaman dan
(Novi)
tidur beristriahat
- Mempertahankan bed rest
selama perdarahan
24 1,2 - Mengobservasi KU dan DS : Pasien mengatakan nyeri pada
April tanda-tanda vital pasien perut sudah mulai berkurnag, skala
2024 - Memonitor tanda dan gejala nyeri 2, Perdarahan pada vagina mulai
14.00 perdarahan berkurang
WITA - Memonitor tanda-tanda vital DO : pasien tampak meringis, tampak
(Novi)
ortotastik memegangi perut bagian bawah,
tampak lemas, dan pucat, konjungtiva
tampak anemis, TD : 120/80 mmHg,
Nadi 110x/menit, suhu 36.5, respirasi
23x/menit
15.00 1 Mengajarkan Teknik DS : pasien mengatakan paham dan
nonfarmakologis untuk akan melakukan Teknik
mengurangi rasa nyeri nonfarmakologis saat nyeri perut (Novi)
datang
DO : pasien tampak kooperatif
16.00 2 Melakukan kolaborasi pemberian DS : pasien mengatakan bersedia
transfuse PRC 1 kolf tanpa dilakukan tranfusi PRC
premedikasi DO : pasien tampak kooperatif, (Novi)
transfuse PRC sedang diberikan dan
tidak ada reaksi alergi
18.00 1 Melakukan kolaborasi pemberian DS : pasien mengatakan bersedia (Novi)
WITA analgetic Paracetamol 500mg diberikan obat
intra oral dan asam tranexamat DO : obat sudah diberikan dan tidak
500mg intra vena ada reaksi alergi
20.00 1 - Mengontrol lingkungan yang DS : pasien mengatakan akan
WITA memperberat rasa nyeri beristirahat dan tempat sudah nyaman
- Memfasilitasi istirahat dan DO : pasien tampak nyaman dan
(Novi)
tidur beristriahat
- Mempertahankan bed rest
selama perdarahan
25 1,2 - Mengobservasi KU dan DS : Pasien mengatakan nyeri pada
April tanda-tanda vital pasien perut sudah mulai berkurang, skala
2024 - Memonitor tanda dan gejala nyeri 1, Perdarahan pada vagina sudah
14.00 perdarahan berkurang
(Novi)
WITA - Memonitor tanda-tanda vital DO : pasien tampak lemas, dan pucat,
ortotastik konjungtiva tampak anemis, TD :
110/80 mmHg, Nadi 89x/menit, suhu
36.5, respirasi 18x/menit
15.00 1 Mengajarkan Teknik DS : pasien mengatakan paham dan
nonfarmakologis untuk akan melakukan Teknik
mengurangi rasa nyeri nonfarmakologis saat nyeri perut (Novi)
datang
DO : pasien tampak kooperatif
16.00 2 Melakukan pemeriksaan Darah DS : pasien mengatakan bersedia
dilakukan pemeriksaan darah
(Novi)
DO : pasien tampak kooperatif, HB
pasien 12.2 gr/dL
18.00 1 Melakukan kolaborasi pemberian DS : pasien mengatakan bersedia
WITA analgetic Paracetamol 500mg diberikan obat
(Novi)
intra oral dan asam tranexamat DO : obat sudah diberikan dan tidak
500mg intra vena ada reaksi alergi
20.00 1 - Mengontrol lingkungan yang DS : pasien mengatakan akan (Novi)
WITA memperberat rasa nyeri beristirahat dan tempat sudah nyaman
- Memfasilitasi istirahat dan DO : pasien tampak nyaman dan
tidur beristriahat
- Mempertahankan bed rest
selama perdarahan
26 1,2 - Mengobservasi KU dan DS : Pasien mengatakan nyeri pada
April tanda-tanda vital pasien perut hilang timbul, skala nyeri 1,
2024 - Memonitor tanda dan gejala Perdarahan pada vagina sudah tidak
14.00 perdarahan ada (Novi)
WITA - Memonitor tanda-tanda vital DO : pasien tampak lemas ,TD :
ortotastik 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu
36.5, respirasi 19x/menit
18.00 1 - Melakukan kolaborasi DS : pasien mengatakan bersedia
WITA pemberian analgetic diberikan obat
Paracetamol 500mg intra oral DO : obat sudah diberikan dan tidak (Novi)
dan asam tranexamat 500mg ada reaksi alergi
intra vena
20.00 1 - Mengontrol lingkungan yang DS : pasien mengatakan akan
WITA memperberat rasa nyeri beristirahat dan tempat sudah nyaman
- Memfasilitasi istirahat dan DO : pasien tampak nyaman dan
(Novi)
tidur beristriahat
- Mempertahankan bed rest
selama perdarahan

5. EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal/ No. Evaluasi Paraf /


Jam Dx Nama
1 Jumat, 26 April 1 S : Pasien mengatakan nyeri pada perut hilang
2024 timbul, skala nyeri 1, Perdarahan pada vagina
(Novi)
20.00 WITA sudah tidak ada
O : pasien tampak lemas,TD : 110/70 mmHg,
Nadi 80x/menit, suhu 36.5, respirasi 19x/menit
A ; Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan
intervensi :
- Melakukan kolaborasi pemberian analgetic
2 Jumat, 26 Aptil 2 S : pasien mengatakan perdarahan pervagina
2024 sudah tidak ada
(Novi)
20.00 WITA O : pasien tampak lemas, HB 12,2 gr/dL, TD :
110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu 36.5,
respirasi 19x/menit
A : Masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien, lanjutkan
intervensi :
- Menganjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan

Anda mungkin juga menyukai