1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dengan Tema
"KECACINGAN PADA ANAK” disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi
Kesehatan . Selain itu Laporan SAP ini bertujuan menambah wawasan tentang
Kecacingan Pada Anak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Aswati, Ners,. M.Kep dan Ibu Melati
Inayati Albayani, Ners., MPH selaku dosen Mata kuliah Promosi Kesehatan. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya Laporan SAP ini. Penulis menyadari Laporan SAP ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan Laporan SAP ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
A. Topik Penyuluhan………………………………………………................6
B. Tujuan Penyuluhan ……………………………………………................6
C. Sasaran Penyuluhan ……………………………………………................6
1) Who (siapa) ………………………………………………...6
2) When (kapan dilaksanakan) …………………………………6
3) Where (dimana dilaksanakan) ………………………………7
4) Time (waktu) …………………………………………………7
D. Metode Penyuluhan…………………………………………………………8
E. Media Penyuluhan …………………………………………………………..9
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..13
Kesimpulan……………………………………………………………………13
Saran ………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Infeksi cacing pada anak akan mengganggu pertumbuhan, menurunkan
kemampuan fisik, produktifitas belajar dan intelektualitas. Anak usia sekolah
merupakan frekuensi terbanyak yang menderita cacingan yang dapat
menyebabkan ganguan gizi, anemia, gangguan pertumbuhan yang pada akhirnya
akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kecerdasan seorang anak. Penelitian
Ada hubungan bermakna antara personal hygiene, kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan, kebiasaan bermain yang kontak dengan tanah, tingkat pendidikan
dan pengetahuan ibu, kondisi ekonomu orangtua, kepemilikan jamban dan sarana
air bersih dengan infeksi cacinan pada anak SD. (Winita , 2012).
Dari hasil survey yang dilakukan di Terong tawah khususnya lingkungan
Tamn Ayu, Bajur. Dalam masalah hygienitas masih kurang, hal ini dibuktikan masih
banyaknya warga Bajur yang BAB di sungai selain itu juga jarak antar rumah warga
terlalu dempet sehingga sanitasinya kurang. Lingkungan sekitar rumah masih ada
sawah dimana anak-anak mereka terkadang main disekitar sawah tersebut
sehingga dapat menjadi faktor penularan penyakit cacing. Untuk itu pemberian
edukasi pada anak-anak khususnya Anak Sekolah Dasar sangatlah penting karena
berpengaruh untuk pencegahan penyakit cacingan pada anak demi terjaganya
kesehatan anak.
5
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
CACINGAN PADA ANAK
A. Topik Penyuluhan
Cegah cacingan pada anak dengan mengajarkan cuci tangan 6 langkah
B. Tujuan Penyuluhan
1. Menjelaskan pengertian penyakit cacingan
2. Menjelaskan penyebab terjadinya
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit cacingan
4. Menjelaskan akibat penyakit cacingan
5. Menjelaskan pencegahan penyakit cacingan
6. Mengajarkan cuci tangan 6 langkah
C. Sasaran
1. Who (siapa)
Anak-anak Sekolah Dasar khususnya kelas 4 dan 5
2. When (kapan dilaksanakan)
Disesuaikan
3. Where (dimana dilaksanakan)
SDN 2 Taman Ayu
4. Time ( Waktu)
D. Metode Penyuluhan
Ceramah, Tanya jawab dan Game
E. Media Penyuluhan
Video animasi, LCD, microphone.
F. Kegiatan Penyuluhan
Hari/Tanggal : Disesuaikan
6
Pengorganisasian dan uraian tugas :
7
G. Rencana Kegiatan
5. Menjelaskan 5. Mendengarkan
Pencegahan dan
cacingan 7. Mempraktekan
7. Penyuluhan mencuci
8
pemahaman mereka menjelaskan jawab
tentang cacingan 2. mempraktekan
setelah diberikan cuci tangan
materi sebelumnya dan etika batuk
2. Meminta peserta yang benar
untuk 3. mengikuti
mempraktekan cuci game
tangan 6 langkah berhadiah
3. Game berhadiah 4. Mendengarkan
bagi peserta yang 5. Menjawab
bisa hafal salam
memperaktikkan
cuci tangan 6
langkah
4. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
5. Menutup acara,
dengan salam
penutup
9
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
A. Penyakit cacingan
1. Pengertian Penyakit Cacingan
Cacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit.
Cacingan adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan, minuman, atau
melalui kulit dengan menggunakan tanah sebagai media penularannya yang
disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi, cacing
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale
dan Necator americanus) (Jawetz et al, 2005)
2. Penyebab Penyakit Cacingan
a. Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang tidak hygiene dapat mempermudah
perkembangbiakkan telur cacing menjadi infektif, tanah yang gembur
serta lingkungan yang tidak tertata dengan rapi dapat memperbesar
peluang penyebaran cacing.
b. Kebiasaan yang buruk
Kebiasaan buruk seperti BAB tidak pada tempatnya, factor
sanitasi lingkungan serta factor hygiene per orang (tidak mencuci tangan
sebeum makan, kuku jari yag panjang) yang dapat mempermudah
penularan infeksi cacing usus.
c. Makanan yang tercemar oleh larva cacing
d. Tanah yang mengandung larva cacing
3. Penularan Penyakit Cacingan
Cacing memasuki tubuh melalui dua jalan yakni, pertama lewat
mulut, yaitu ketika anak makan makanan yang tidak higienis, seperti tidak
dicuci bersih atau dimasak dan banyak dihinggapi lalat yang membawa
larva cacing. Larva tersebut selanjutnya akan masuk ke saluran pencernaan.
Di sana, larva pecah dan berkembang biak.
Biasanya, sasaran cacing adalah tempat yang banyak menyimpan sari-
sari makanan, seperti usus. Kedua, cacing masuk lewat pori-pori. Bila anak tidak
memakai alas kaki saat berjalan di tanah dan bersentuhan dengan larva
10
cacing, sangat mungkin larva itu masuk ke dalam tubuhnya lewat pori-pori.
Selanjutnya, larva akan masuk ke pembuluh darah dan sampai di tempat yang
memungkinkannya berkembang biak: bisa di usus, paru-paru, hati, atau di bagian
tubuh lain.
11
yang menembus kulit di kaki, yang kemudian jalan-jalan sampai ke usus
melalui trayek saluran getah bening. yang terselip di antara kuku dan
masuk ke usus dan berkoloni di sana.
c. Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur yang terselip di
antara kuku dan masuk ke usus dan berkoloni di sana.
d. Hati-hatilah dengan makanan mentah atau setengah matang
e. Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan sekali.
B. Mencuci tangan 6 langkah
1. Definisi
Cuci Tangan Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses
yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan
dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel
pada tangan benar-benar hilang.
2. Enam Langkah Cuci Tangan
1) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
3) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
6) Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C. 2013. Kota dan Lingkungan, United Nation, University
Pers Jakarta. LP3ES.
Carpenito, Lynda Juall. 2010. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Gunawan, S., Drew, C., Nindi R, D. C., Henyta, & Permata Sari, K. (2018). Penyuluhan
“Perilaku Hidup Bersih Sehat (Phbs)” Dalam Rangka Program Tentara
Manunggal Masuk Desa (Tmmd) Wilayah Kodim 0510 Tigaraksa,
Tangerang. 1(2), 133–142.
Taryatman. (2016). Budaya Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Dasar Untuk
Membangun Genersi Muda Yang Berkarakter. Jurnal Pendidikan Ke-Sd-An,
3, 8–13.
Murti, DTK. Setyorini, RH. Triani, E. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan
Angka Kejadian Kecacingan pada Murid Sekolah Dasar. Jurnal Kedokteran
2016, 5(2): 25-30
14