Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

KEGIATAN TATA LAKSANA CHOKING DI POSYANDU BUKIT


KENCANA KELURAHAN KAWATUNA

DISUSUN OLEH
Sukrang, S.Kep, Ns, M.Kep (Ketua)
Hasnidar, S.Kep, Ns, M.Kep (Anggota)
Windu Unggun Cahya Jalu Putra, S.Kep, Ns, M.Kep (Anggota)
Dr. Fauzan, SKM, M.Kes (Anggota)

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS TADULAKO
2022
1
ABSTRAK

Kegiatan Tata Laksana Choking Di Posyandu Bukit Kencana Kelurahan Kawatuna


Oleh: Sukrang, S.Kep, Ns, M.Kep, Hasnidar, S.Kep, Ns, M.Kep, Windu Unggun Cahya Jalu
Putra, S.Kep, Ns, M.Kep, Dr. Fauzan, SKM, M.Kes

Tersedak merupakan suatu kondisi terjadinya sumbatan atau hambatan respirasi oleh benda
asing yang menyempit pada saluran napas internal, termasuk faring, hipofaring, dan trakea.
Penyempitan jalan napas bisa berakibat fatal jika itu mengarah pada gangguan serius oksigenasi
dan ventilasi. Kondisi tersedak pada anak dapat menimbulkan situasi kegawatdaruratan respirasi
yang jika tidak ditangani dengan segera dapat mengancam jiwa ataupun kecacatan anak.
Penanganan yang dilakukan biasanya berhasil dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 95%.
Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini diperlukan teknik peertolongan pertama
pada anak tersedak. Teknik ini, selain harus dikuasai oleh petugas medis, juga penting diketahui
oleh orang tua dan guru sebagai pertolongan pertama jika menemukan anak tersedak sebelum
mendapatkan penanganan medis selanjutnya. Oleh karena itu orang tua perlu memiliki wawasan
yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan tentang penatalaksanaan tersedak pada anak
untuk mengurangi angka kejadian dan kemungkinan perburukan kondisi pada anak. Tujuan
pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui dan mengaplikasikan prosedur pertolongan
pertama pada anak tersedak (choking). Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan
ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. Kesimpulan didapatkan orangtua mampu mengetahui
dan mengaplikasikan pertolongan pertama pada anak tersedak (choking) sesudah diberikan
penyuluhan.

Kata Kunci: Penyuluhan, anak tersedak

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mengizinkan
kami untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu kewajiban tri
darma perguruan tinggi. Pengabdian masyakat kami yang berjudul “Kegiatan Tata Laksana
Choking Di Posyandu Bukit Kencana Kelurahan Kawatuna” merupakan salah satu peran
Dosen dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mempersiapkan diri melakukan
penanganan pada keadaan kegawatdaruratan khususnya dalam kondisi anak tersedak.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa terlaksana berkat dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala
Kelurahan Mamboro dan staf, Kepala Puskesmas Mamboro beserta Kader-kader Posyandu
Kemala yang sudah mau berkerja sama dengan kami sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan
lancar. Begitu juga dengan mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Fakultas Kedokteran UNTAD
Tingkat II yang juga sudah banyak membantu dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini,
semoga Rahmat Allah selalu menyertai kita semua.

Palu, Oktober 2022

Penulis

iii
iv
DAFTAR ISI

Cover

Abstrak ..................................................................................................................................... ii

Kata pengantar ......................................................................................................................... iii

Surat Tugas .............................................................................................................................. iv

Daftar Isi .................................................................................................................................. v

A. Pendahuluan ....................................................................................................................... 1

B. Tujuan Kegiatan .................................................................................................................. 2

C. Metode................................................................................................................................. 2

D. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ....................................................................................... 3

E. Rencana Tindak Lanjut........................................................................................................ 3

Lampiran-Lampiran ................................................................................................................ 4

v
A. PENDAHULUAN

Kasus kegawatan medis dapat terjadi dimana dan kapan saja. Kegawatan yang paling

sering terjadi di area komunitas adalah kecelakaan yang diakibatkan oleh trauma, kegawatan

pada kasus anak, dan henti jantung. Ketiga keadaan diatas memerlukan pertolongan yang baik

dan segera sebelum pasien dibawa ke rumah sakit untuk perawatan definitif. Kesalahan

memberikan pertolongan bisa membuat pasien menjadi lebih menderita dan meninggalkan

kecacatan demi drajat kesehatan masyarakat yang meningkat Tersedak merupakan suatu

kondisi terjadinya sumbatan atau hambatan respirasi oleh benda asing yang menyempit pada

saluran napas internal, termasuk faring, hipofaring, dan trakea. Penyempitan jalan napas bisa

berakibat fatal jika itu mengarah pada gangguan serius oksigenasi dan ventilasi (Ain, 2019).

Prevalensi di Amerika Serikat didapatkan kasus tersedak pada anak usia dibawah 4

tahun sebesar 710, terjadi pada anak dibawah usia 1 tahun sebesar 11,6%, kasus terjadi pada

usia 1 hingga 2 tahun sebesar 36,2% terjadi pada usia 2 tahun hingga 4 tahun sebesar 29,4%

(Suryani, 2019). Data menunjukkan penyebab tersedak adalah benda asing biji – bijian

sejumlah 105 pasien, 82 pasien tersedak benda asing kacang – kacangan, sayuran 79 pasien,

lainnya tersedak disebabkan oleh logam, makanan, dan tulang ikan (Sulistiyani & Ramdani,

2020). Kondisi tersedak pada anak dapat menimbulkan situasi kegawatdaruratan respirasi

yang jika tidak ditangani dengan segera dapat mengancam jiwa ataupun kecacatan anak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (R. P. Rahayu, 2014) tentang pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan orang tua dalam menangani anak tersedak

di Desa Kedungsoka Pulo Ampel Serang Banten dengan jumlah responden 51 orang

didapatkan hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua sebelum

1
diberikan pendidikan kesehatan adalah cukup sebanyak 56,9% dan hasil analisis data setelah

diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan orang tua adalah baik sebanyak 41,2%.

Penanganan yang dilakukan biasanya berhasil dan tingkat kelangsungan hidup sebesar

95%. Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini diperlukan teknik pertolongan

pertama pada anak tersedak. Teknik ini, selain harus dikuasai oleh petugas medis, juga

penting diketahui oleh orangtua sebagai pertolongan pertama jika menemukan anak tersedak

sebelum mendapatkan penanganan medis selanjutnya. Oleh karena itu orangtua perlu

memiliki wawasan yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan tentang pencegahan dan

penatalaksanaan tersedak pada anak di rumah untuk mengurangi angka kejadian dan

kemungkinan perburukan kondisi pada anak.

B. TUJUAN KEGIATAN

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membantu meningkatkan pemahaman

masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada anak tersedak.

C. METODE

Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, demonstrasi langsung

pada anak dan tanya jawab. Dimulai dari tahap persiapan yaitu koordinasi dengan Kelurahan

Kawatuna dan Puskesmas Kawatuna, menetapkan waktu pelaksanaan untuk kegiatan, tahap

pelaksanaan yaitu persiapan peserta, mengisi daftar hadir, peserta menggambil tempat duduk,

mendiskusikan kontrak waktu, kegiatan pemberian materi dengan ceramah, demonstrasi,

memberikan reinforcement dan reward kepada peserta dan terminasi. Kegiatan ini diikuti oleh

orang tua anak yang membawah anaknya ke Posyandu.

2
D. KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Posyandu Bukit Kencana Kelurahan

Kawatuna dengan peserta ibu anak yang mengikuti posyandu. Kegiatan diawali dengan curah

pendapat tentang pengalaman tersedak pada anak dimana ditemukan bahwa 100% ibu tidak

tau bagaimana melakukan pertolongan pertama jika anak tersedak makanan seperti bakso dan

buah rambutan. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi tentang penanganan tersedak

pada anak dengan metode cerama dan tanya jawab setelah itu dilakukan demonstrasi

langsung pada anak bagaimana melakukan pertolongan pertama saat anak tersedak.

Setelah dilakukan demonstrasi maka peserta penyuluhan diberikan kesempatan untuk

menjelaskan dan mempraktekan tentang penanganan anak tersedak sesuai dengan apa yang

telah dicontohkan. Berdasarkan evaluasi, 60% ibu sudah paham dan bias melakukan

pertolongan pada anak terdesak meskipun mereka mengatakan masih takut dan panik jika

mengalami kejadian tersebut sehingga pada umumnnya hanya langsung membawah ke

puskesmas atau rumah sakit terdekat disbanding melakukan pertolongan pertama sendiri.

Peserta penyuluhan baru paham bahwa jika lambat dilakukan pertolongan pertama maka

kemungkinan untuk terselamatkan semakin kecil.

F. RENCANA TINDAK LANJUT

Melihat masih pemahaman dan kemapuan masyarakat dalam melakukan pertolongan

pertama pada anak tersedak ataupun kejadian tersedak pada semua usia maka perlu dilakukan

pelatihan secara rutin dan tidak hanyak sekedar penyuluhan agar kemampuan masyarakat

lebih meningkat terutama dalam penganan keawatduratan.

3
Lampiran : Foto-Foto Kegiatan Tata Laksana pada Choking.

4
Lampiran : Daftar Hadir Kegiatan Tata Laksana pada Choking.

Anda mungkin juga menyukai