Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENANGANA TERSEDAK (CHOKING)


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kebutuhan Dasar Manusi

Dosen Pembimbing : Swarsono,S.Si.T,M.Pd

Disusun Oleh:

Getta Bunga Iman (P1337425222093)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa halangan yang berarti.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Yayuk Fathonah ,M.Tr,TGM sebagai
dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan para
pembaca.

Semarang, 22 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tersedak ...................................................................................................... 2
2.3 Metode Yang Digunakan Dalam Menyampaikan Informasi Tersedak ......................... 3
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 4
3.2 Saran.............................................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kejadian gawat darurat tidak dapat diprediksikan dan dapat terjadi dimana saja serta

pada siapa saja. Keterlambatan serta kesalahan dalam penanggulangannya dapat

menimbulkan efek yang sangat fatal dan tidak dapat diperbaiki pada tindakan selanjutnya.

Salah satunya pertolongan pertama tersedak (choking) yang merupakan salah satu upaya yang

harus segera dilakukan oleh seseorang apabila menemukan korban yang membutuhkannya.

Seseorang bisa tersedak bila ada benda asing, makanan atau cairan yang menghambat saluran

pernapasan di tenggorokan. Kondisi ini biasa berdampak fatal bila tidak segera ditangani. Oleh

karena itu, penting untuk mengetahui langkah pertolongan pertama untuk orang tersedak.

Dalam beberapa kasus aliran udara bera- benar terhalang, dan dalam kasus lainnya

terdapat beberapa jumlah udara masih dapat lewat ke paru- paru. Oksigen yang tidak cukup ke

tubuh akan menyebabkan kematihan. Tersedak (choking) adalah penyebab kematian nomor 4

terkait cedera yang tidak disengaja di AS pada tahun 2011 (Muhyidin, 2020).

Tersedak (choking) dapat terjadi kapan saja dan dialami siapa saja mulai dari bayi, anak-

anak, hingga orang dewasa. Saat tersedak, orang yang mengalaminya akan terasa sesak dan

sulit bernapas. Jika penanganan tidak segera dilakukan, kondisi ini bias membahayakan

nyawa.

Kasus tersedak (choking) pada bayi atau anak- anak pada umumnya terjadi karena

kebiasaannya yang suka memasukkan beragam benda kedalam mulut. Sementara pada orang

dewasa, tersedak biasanya terjadi akibat makan atau minum terlalu cepat.

Bahaya dari choking bila tidak tahu tanda- tandanya serta tidak dengan segera dilakukan

penganan secara dini dapat menimbulkan kesulitan bernapas, kebiruan dan hilang kesadaran.

Oleh karena itu sangat penting mengetahui tanda-tanda tersedak seperti batuk tanpa suara,

kebiruan, letidakmampuan untuk berbicara atau bernapas (Tim Bantuan Medis BEM IKM

1
FKUI, 2015). Berdasarkan penelitian Utami (2014) didapatkan responden (45,24%) dijumpai

ibu yang memiliki bayi kurang efektif teknik menyusui dan menyendawakan bayinya.

Penanganan tersedak pada bayi biasanya disebabkan karena ASI. Tersedak memang terlihat

sepele, namun jika tidak cepat ditangani akan berakibat fatal. Beberapa macam penanganan

tersedak adalah back blow (tepukan dipunggung), abdominal thrust/ maneuver heimlich
(hentakan

pada perut), chest thrust (hentakan pada dada). Sebagai tenaga kesehatan harus benar- benar

dapat menjelaskan penanganan tersedak (choking), lebih baik mencegah dari pada menangani

(Diane M, 200 dala Utami, 2014).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tersedak (choking) ?
2. Metode yang digunakan dalam informasi tentang penanganan Tersedak (choking)

1.3 Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam


menangani kejadian kegawatdaruratan tersedak akibat obstruksi benda asing di jalan
napas..

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Choking ( Tersedak )

Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran napas akibat benda asing secara total
atau sebagian, sehingga menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen,
bahkan dapat segera menimbulkan kematian (Bagian Diklat RSCM, 2015). Tersedak
merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan
circulation. Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak
dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernapas,
kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda- tanda tersedak seperti
batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas (Tim
Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015). Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda
penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan usaha
bernapas spontan dari korban

2.2 Metode Yang Digunakan Dalam Menyampaikan Informasi Penanganan Tersedak


(Choking)

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
dalam menangani kejadian kegawatdaruratan tersedak akibat benda asing di jalan napas dengan
tepat,maka dilakukan pelatihan pertolongan bantuan hidup dasar pada korban tersedak akibat benda asing
di jalan napas.Pretest dilaksanakan dengan metode klasikal, yaitu menghadirkan peserta dalam suasana
“ruangan pertemuan”. Soal pre-test disesuaikan dengan bahasa masyarakat awam yang mana terdiri atas
15 soal dengan pilihan jawaban tunggal terkait tentang penanganan kegawardaruratan pada sumbatan jalan
napas akibat benda asing: manajemen jalan napas. Hasil dari pre-test ini bermanfaat untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman seseorang sebelum diberikan pelatihan pertolongan bantuan hidup dasar pada
korban tersedak akibat benda asing di jalan napas. Penyuluhan ini disesuaikan dengan kebutuhan
informasi yang akan disampaikan, target dan sasaran, antara lain tim pengusul kegiatan dengan kepakaran
ilmu masing-masing. Materi yang diberikan dalam penyuluhan ini yaitu tentang pentingnya pertolongan
pertama bantuan hidup dasar pada korban tersedak dan langkah-langkah dalam pertolongan pertama
bantuan hidup dasar pada korban tersedak. Materi disajikan dalam bentuk power point dan video edukasi
untuk mempermudah pemahaman peserta penyuluhan. Materi yang diberikan bersumber dari Tim
Yayasan Ambulans 118 Jakarta dan American Heart Association (AHA). Pemberian kuesioner posttes:
Posttes diberikan setelah penyuluhan berakhir. Soal posttes disesuaikan dengan Bahasa masyarakat awam
yang mana terdiri atas 15 soal dengan pilihan jawaban tunggal terkait
Pertolongan pertama bantuan hidup dasar pada korban tersedak. Hasil dari posttes ini bermanfaat untuk

3
mengetahui sejauh mana pemahaman seseorang setelah diberikan pelatihan pertolongan pertama bantuan
hidup dasar pada korban tersedak. Pelatihan: Pelatihan penanganan kegawardaruratan pada sumbatan jalan
napas: choking ini dilakukan oleh Tim dari Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Jember yang telah mengikuti pelatihan Yayasan Ambulans 118 Jakarta. Adapun tahapan yang dilakukan
yaitu:

1. Menyiapkan tempat pelatihan.


2. Menyiapkan materi berupa PPT.
3. Melakukan demonstrasi pertolongan pertama bantuan hidup dasar pada korban tersedak.
4. Membentuk kelompok kecil.
5. Melakukan pengawasan dan bimbingan pada masing masing kelompok kecil dalam
mempraktikan pertolongan pertama bantuan hidup dasar pada korban tersedak

6.Media penyuluhan juga dianggap efektif dalam menyampaikan pesan kepada pembaca
sehingga lebih mudah dimengerti dan difaham

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode pelatihan penanganan tersedak pada merupakan metode yang efektif
untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam melakukan pertolongan pertama pada kasus
tersedak, sehingga dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam penanganan kasus
kegawatan sehari hari, yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan penanganan
kegawatatan sebelum dibawa ke rumah sakit

3.1 Saran

Diharapkan seluruh masyarakat mendapatkan informasi tentang penanganan tersedak


(choking).

5
DAFTR PUSTAKA

Novida, K. J. (2023). CHOKING MANAGEMENT TRAINING FOR YOUNG DOCTORS


AT. EJOIN – VOLUME 1 NOMOR 3 (2023) : 72-77, 72-77.

Setiarini, N. R. (2020). ENGABDIAN MASYARAKAT


TENTANGPENANGANANTERSEDAK (MANAJEMEN CHOKING)
PADAANAKDI. Jurnal Abdimas SaintikaVolume 3 Nomor 1, 175-178.

Widianto, A. M. (2022). Efektifitas Pelatihan Bantuan Hidup Dasar terhadap Peningkatan


Kemampuan Siswa. Volume 5 No 2 November 2022, 151-161.

6
7

Anda mungkin juga menyukai