Dosen
Linda Rofiasari, SST., M.Keb
Oleh
Laela Monika (221FI11007)
Elsa Nurohimah (221FI11016)
Wina Siti Nur Alfiyah (221FI11025)
Dilla Cinta Salsabila (221FI11009)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan
Dasar Klinik Kebidanan tentang Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan yang
meliputi pertolongan pertama saat tersedak, pertolongan pertama saat tidak dapat
bernapas, pertolongan pertama saat mengalami perdarahan, pertolongan pertama saat
terkena luka bakar, pertolongan pertama saat terkena racun, pertolongan pertama pada
cedera kepala dan leher, dan pertolongan pertama pada korban tenggelam. Materi ini
akan disusun agar kita tahu apa itu pertolongan pertama pada kegawatdaruratan,
pentingnya pertolongan pertama dan langkah-langkah pertolongan pertama.
b. Tujuan
Dari latar belakang di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
apa itu pertolongan pertama pada kegawatdaruratan dan memahami apa saja langkah-
langkah yang harus dilakukan pada korban yang membutuhkan pertolongan pertama.
c. Manfaat
Menambah wawasan mengenai pertolongan pertama pada kegawatdaruratan
Memberitahukan langkah-langkah untuk pertolongan pertama
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Perdarahan
4. Luka Bakar
5. Terkena Racun
6. Cedera Kepala dan Leher
7. Korban Tenggelam
1) Tersedak
Tersedak adalah suatu keadaan masuknya benda asing (makanan, minuman, atau benda
kecil lainnya) ke dalam saluran nafas sehingga dapat menimbulkan gangguan pada
pernafasan yang dapat menyebabkan kematian. Tersedak merupakan kondisi
tersumbatnya saluran pernafasan oleh benda asing berupa mainan, makanan dan lain-
lain(Brown ,2005).
Menurut National Safety Council tersedak adalah suatu kondisi medis yang dikenal
sebagai hipoksia serebral dan ditandai kurangnya oksigen ke otak dan menyebabkan
kerusakan jaringan dan kematian sel dalam waktu 2 sampai menit(Watson & Zhou,
2017).
Penyebab tersedak menurut choking prevention and first aid for infants and children
(2011), tersedak terjadi Ketika makanan atau benda kecil terperangkap di tenggorokan
dan menghalangi jalan napas. Hal ini dapat menyebabkan oksigen masuk ke paru-paru
dan otak dan dapat menyebabkan kerusakan otak sampai kematian. Banyak anak
meninggal karena tersedak setiap tahun. Sebagian besar anak-anak yang mengalami
kejadian tersedak adalah bayi usia 1 tahun sampai anak usia 5 tahun.
a. back blow
Berikan lima kali pukulan pada area punggung di antara scapula dan anjurkan korban untuk
batuk.
5
b.Heimlich Manuver
1. Miringkan korban sedikit ke depan dan berdiri di belakang korban dan letakkan salah
satu kaki di sela kedua kaki korban.
2. Buat kepalan pada satu tangan dengan tangan lain menggenggam kepalan tangan
tersebut. Lingkarkan tubuh korban dengan kedua lengan kita.
3. Letakkan kepalan tangan pada garis tengah tubuh korban tepat di bawah tulang dada atau
ulu hati.
4. Buat Gerakan ke dalam dan ke atas secara cepat dan kuat untuk membantu korban
membatukkan benda yang menyumbat saluran napasnya.
5. Manuver ini terus diulang hingga korban dapat Kembali bernapas atau hingga korban
kehilangan kesadaran.
2. Tempatkan lengan kiri anda diatas lengan kanan anda yang menempel di abdomen
tepatnya di bawah prosessus xipoideus dan diatas pusat/umbilicus.
3. Dorong secara cepat (thrust quickly), dengan dorongan pada abdomen ke arah dalam-
atas.
4. Jika diperlukan, ulangi abdominal thrust beberapa kali untuk menghilangkan obstruksi
jalan napas.
5. Kaji jalan napas secara sering untuk memastikan keberhasilan tindakan ini.
6. Apabila korban tersedak sedang hamil atau mengalami kegemukan, Heimlich Manuver
mungkin tidak efektif.
6
Letakkan bagian ibu jari pada kepalan di tengah-tengah tulang dada korban ( sama seperti tempat
melakukan penekanan dada pada RJP )
Genggam kepalan tangan tersebut dengan tangan satunya dan hentakan ke dalam dan ke atas.
3. Perdarahan
Perdarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa
(trauma) atau penyakit. Cedera dan penyakit adalah penyebab utama dari pendarahan. Cedera
pada organ tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah pecah, walaupun tidak ada tusukan pada
kulit. Contoh yang baik adalah memar akibat pukulan yang keras.
7
Pertolongan Pertama untuk perdarahan yaitu,
1. Cuci tangan terlebih dahulu
Sebelum menghentikan pendarahan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencuci
tangan. Mencuci tangan dapat mencegah luka mengalami infeksi akibat kontaminasi kuman dari
tangan yang kotor.
2. Lakukan penekanan pada area luka
Setelah mencuci tangan, hal selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah menekan area luka
dengan kain bersih, tisu, atau kasa, untuk menghentikan pendarahan. Namun, hindari menekan
luka tertalu keras.
3. Angkat area luka sedikit ke atas
Jika memungkinkan, angkat area luka yang mengalami perdarahan sedikit ke atas, lebih tinggi
dari dada, untuk memperlambat perdarahan.
4. Bersihkan luka
Setelah menekan luka untuk menghentikan perdarahan, Anda bisa membersihkan area luka
dengan air dan sabun untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel. Hindari penggunaan
bahan antiseptik, seperti hidrogen peroksida, karena dapat menyebabkan iritasi serta
memperparah luka.
5. Tutup luka dengan perban atau kain kasa
Jika luka berada di area yang mudah kotor, seperti tangan, atau mudah terkena gesekan pakaian,
seperti area lutut, tutup luka dengan perban kedap air. Lakukan penggantian perban setiap hari
dan segera ketika kotor atau basah, untuk menjaga luka tetap bersih dan kering.
6. Oleskan salep antibiotik
Oleskan sedikit salep antibiotik jika luka terlihat kotor, untuk mencegah infeksi dan
mempercepat proses penyembuhan luka. Pada beberapa orang, penggunaan salep antibiotik dapat
memicu ruam dan reaksi alergi. Oleh karena itu, selalu lakukan pemeriksaan ke dokter sebelum
menggunakannya.
Jika pendarahan tidak kunjung berhenti meski telah melakukan cara di atas,dan apalagi bila
terdapat tanda infeksi, seperti merah, bengkak, nyeri, dan bernanah, segera periksakan diri ke
dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Luka Bakar
Luka bakar adalah cedera di kulit yang disebabkan oleh panas, baik dari api, paparan bahan kimia,
radiasi sinar matahari, sengatan listrik atau bersentuhan dengan benda dan cairan panas lain,
misalnya air panas atau knalpot Luka bakar perlu segera diobati karena dapat menimbulkan infeksi
8
pada kulit. Hal ini bisa terjadi karena kelalaian atau kecelakaan. Luka bakar biasanya terjadi di
permukaan kulit. Meski demikian, luka bakar yang parah juga dapat menembus lapisan dalam
kulit sehingga merusak jaringan di bawahnya.
Secara umum, gejala luka bakar dibedakan berdasarkan derajat luka bakar. Pada luka bakar
derajat satu, gejala yang umum terjadi adalah kemerahan pada kulit dan nyeri. Sementara itu,
luka bakar derajat tiga bisa menyebabkan kerusakan saraf hingga mati rasa.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan luka bakar, misalnya kontak langsung dengan api, cairan
panas, dan bahan kimia seperti asam kuat atau alkali. Alat yang digunakan pada radioterapi
dalam pengobatan kanker juga bisa menyebabkan luka bakar bila tidak digunakan secara hati-
hati.
Pengobatan luka bakar tergantung pada area yang terkena dan tingkat keparahannya. Luka bakar
ringan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari biasanya diobati secara mandiri di rumah.
Sementara itu, luka bakar yang serius memerlukan penanganan oleh dokter di rumah sakit.
Letakkan handuk yang sudah dibasahi air dingin pada luka dan diamkan selama 15 menit.
Hindari mengoleskan sesuatu yang justru menimbulkan iritasi, seperti pasta gigi.
Jika rasa sakit tidak tertahankan, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri
seperti paracetamol atau ibuprofen
9
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Sedang
Dinginkan area luka bakar dengan handuk selama kurang lebih 15 menit.
Bila timbul luka lepuh, hindari memecahkan luka karena berisiko menyebabkan infeksi.
Periksakan diri ke dokter jika terdapat luka lepuh yang disertai tanda infeksi berupa
bengkak, merah, timbul nanah, dan rasa sakit yang bertambah parah.
Jauhkan korban dari sumber kebakaran atau area yang berdekatan dengan api maupun
asap.
Pastikan korban dapat bernapas dengan melihat gerakan naik dan turun di bagian dada
atau dekatkan telinga ke hidung korban untuk mendengar embusan napasnya.
Lepaskan perhiasan, ikat pinggang, atau aksesoris yang digunakan di sekitar area tubuh
yang terbakar.
Baringkan korban di tempat yang datar dengan kaki terangkat setidaknya setinggi 40 cm.
Gunakan selimut atau mantel untuk menutupi tubuh korban.
Hindari mengoleskan obat atau salep pada area yang terbakar tanpa anjuran dari dokter.
Hindari pula menempelkan es yang juga dapat membahayakan jaringan kulit yang
terbakar.
Hindari memberikan air dingin pada luka bakar yang luas untuk mencegah hipotermia.
Hal ini juga penting dilakukan untuk mencegah menurunnya tekanan darah dan aliran
darah secara drastis.
5. Terkena Racun
Racun Tertelan
Racun yang bisa di telan yaitu contohnya racun pada makanan atau minuman dan racun
pada obat-obatan.
Pertolongan Pertama yang harus dilakukan yaitu :
Minta penderita untuk meludahkan sisa racun yang masih ada di mulut. Namun,
jangan memaksa penderita untuk memuntahkan racun yang sudah tertelan, karena
justru bisa berbahaya.
10
Jika penderita muntah secara tidak sengaja, segera bersihkan mulut dan
tenggorokannya. Caranya, balutkan kain bersih ke jari dan tangan Anda, lalu
gunakan jari Anda untuk membersihkan mulut dan tenggorokannya.
Bila penderita tidak sadarkan diri, cobalah untuk membangunkannya, lalu minta ia
untuk meludahkan sisa racun yang masih terdapat di mulutnya.
Sambil menunggu pertolongan medis datang, baringkan penderita dengan posisi
miring ke arah kiri dan berikan bantal atau penyangga pada punggungnya. Tarik dan
tekuk tungkai yang berada di atas ke arah depan. Posisi seperti ini disebut posisi
pemulihan (recovery position).
Jika korban keracunan sadar, minta ia untuk duduk dan pastikan penderita tetap sadar
hingga tim medis datang.
Jika zat berbahaya tersebut mengenai baju atau kulit penderita, segera bersihkan.
Apabila korban keracunan tidak bernapas, lakukan prosedur CPR (resusitasi jantung
paru) jika Anda mengetahui caranya.
11
Keracunan bisa terjadi di mana saja. Maka dari itu, kita perlu mengetahui cara
mengatasinya dengan tepat, agar penderita keracunan dapat segera ditangani sambil
mencari atau menunggu bantuan medis.
Cedera kepala (trauma kepala) adalah masalah pada struktur kepala akibat mengalami
benturan yang berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi otak. Masalah ini dapat
berupa luka ringan, memar di kulit kepala, bengkak, perdarahan, patah tulang
tengkorak, atau gegar otak.
Gejala yang dialami penderita cedera kepala berbeda-beda, tergantung pada tingkat
keparahan kondisi. Berdasarkan tingkat keparahannya, cedera kepala dibagi menjadi dua,
yaitu cedera kepala ringan dan cedera kepala sedang hingga berat.
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan akibat
trauma di banyak negara berkembang. Cedera masih menjadi masalah Kesehatan
masyarakat di banyak negara karena dapat menyebabkan kematian, kecacatan,
mengurangi waktu produktif seseorang karena melibatkan kelompok usia produktif dan
mengakibatkan beban sosial ekonomi yang besar pertahun.
Cedera kepala terjadi ketika ada benturan keras, terutama yang langsung mengenai
kepala. Keparahan cedera akan tergantung dari mekanisme dan kerasnya benturan yang
dialami penderita.
Berikut ini adalah serangkaian aktivitas atau situasi yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami cedera kepala:
Jatuh dari ketinggian atau terpeleset di permukaan yang keras
Kecelakaan lalu lintas
Cedera saat berolahraga atau bermain
Kekerasan dalam rumah tangga
Penggunaan alat peledak atau senjata yang bising tanpa alat pelindung
Guncangan tubuh yang berlebihan pada bayi (shaken baby syndrome)
Cedera Leher
Leher terdiri dari tulang belakang yang memanjang dari tengkorak ke tubuh bagian atas.
Tulang,ligamen,dan otot leher menopang kepala, sehingga memungkinkan orang untuk
12
menggerakkan kepala. Adanya kelainan, peradangan, atau cedera apa pun dapat
menyebabkan sakit leher atau kekakuan.
Sakit leher atau kaku adalah penyakit yang sering dialami oleh banyak orang. Dalam
kebanyakan kasus, kondisi tersebut terjadi akibat postur tubuh yang buruk. Kadang-
kadang, kondisi ini juga disebabkan oleh cedera karena jatuh.
Biasanya, sakit leher bukan kondisi serius dan dapat sembuh dalam beberapa hari.
Namun, dalam beberapa kasus, kondisi tersebut dapat mengindikasikan cedera serius atau
penyakit dan memerlukan perawatan dokter. Selain itu, jika kamu mengalami kondisi
sakit yang berlangsung selama lebih dari seminggu, parah, atau disertai dengan gejala
lain, segera periksakan diri ke dokter.
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan kondisi ini, antara lain:
Saraf terjepit
Umumnya terjadi pada orang tua saat celah antar tulang mulai kehilangan kandungan air. Sakit
leher yang disebabkan oleh saraf terjepit dikenal dengan spondilosis servikal.
Leher kaku
Kondisi ketika leher terasa kaku pada satu posisi saat setelah terbangun dari tidur, serta rasa sakit
yang datang ketika mencoba mengubah posisi. Faktor pemicu leher kaku biasanya karena tidur
tanpa penopang leher.
Usia
Kondisi degeneratif seperti osteoartritis (penuaan tulang rawan sendi) dan stenosis tulang
belakang (penyempitan ruang di tulang belakang), bisa menyebabkan kondisi ini seiring
bertambahnya usia.
Ketegangan fisik
Menggunakan otot leher secara berlebihan, melakukan suatu tindakan berulang, atau aktivitas
berat bisa menyebabkan kekakuan dan nyeri leher.
13
Kondisi yang memengaruhi keseimbangan tulang belakang seperti postur tubuh yang buruk,
kelebihan berat badan, atau otot perut yang lemah, semuanya bisa memengaruhi postur tulang
belakang dan berkontribusi pada nyeri leher.
Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan sakit leher, antara lain:
Flu, yang dapat membuat seluruh tubuh terasa sakit termasuk pada bagian leher.
Meningitis, yaitu peradangan pada selaput pelindung yang menyelimuti otak dan sumsum
tulang belakang.
Penyempitan jalur saraf tulang belakang.
Kanker dan HIV, yang berdampak pada melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Rheumatoid arthritis, yaitu kondisi saat terjadi peradangan kronis pada persendian.
Fibromyalgia, yaitu kondisi yang menyebarkan rasa sakit pada otot dan jaringan lunak
tubuh.
Pertolongan Pertama Saat Cedera Kepala dan Leher
1. Cek kesadaran
Cek kesadaran adalah pertolongan pertama saat kepala terbentur yang harus dilakukan.
Cek jalan napas (airway), pernapasan (breathing), dan sirkulasi nadi (circulation) korban.
Jika diperlukan, lakukan resusitasi jantung paru (CPR) dan pertolongan napas buatan.
3. Hentikan Pendarahan
Jika cedera kepala yang dialami korban menimbulkan perdarahan, langsung tekan titik
pendarahan dengan kain bersih. Apabila terjadi cedera pada kepalanya, lebih berhati-
hatilah.
14
6. Kompres es
Jika menemukan adanya area yang bengkak, Anda disarankan untuk langsung
mengoleskan kompres es ke bagian itu. Beberapa hal di bawah ini tidak boleh Anda
lakukan kepada korban cedera kepala.
Jangan melepas apapun yang menempel di luka korban
Jangan menggerakkan badan korban kalau tidak diperlukan
Jangan menggoyangkan tubuh korban jika mereka terlihat linglung
Jangan melepas helm jika korban mengalami kecelakaan motor
Cedera kepala yang menimbulkan perdarahan atau kerusakan pada otak, harus segera
mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
7. Korban Tenggelam
Tenggelam adalah proses gangguan sistem pernapasan akibat seseorang terendam
dalam air. Orang yang paling berisiko tinggi mengalaminya meliputi balita, anak-anak,
remaja, berjenis kelamin pria, dan orang-orang yang sering melakukan kontak dengan
air. Demikian pula dengan penderita epilepsi . Tenggelam dapat diklasifikasikan kering
atau basah, tergantung apakah kotak suara (laring) menjadi kejang dan air masuk ke paru-
paru. Terlepas dari basah atau kering, tenggelam sama-sama memerlukan perawatan yang
cepat dan tepat.
Tenggelam terkadang tidak menimbulkan gejala dan tanda apapun. Korban biasanya
menghabiskan energinya untuk menjaga kepalanya agar tetap berada di atas air dan
mungkin terlalu lelah untuk berteriak meminta bantuan. Bila air telah terhirup oleh
korban dan menyebabkan spasme pita suara, korban tenggelam dapat mengalami masalah
pernapasan. Seringkali, korban baru ditemukan setelah kehilangan nyawa. Bagi korban
tenggelam yang selamat, mereka mungkin akan cemas, kebingungan, dan mengalami
sesak napas. Penting diingat untuk memprioritaskan fungsi otak dan paru terlebih dahulu
pada semua korban tenggelam.
Faktor usia
15
Sering kontak dengan air
Bencana banjir
Penanganan tenggelam yang utama diawali dengan mengenali apakah korban mengalami
masalah serius atau tidak, misalnya,
Bila korban tenggelam sulit atau tidak bernapas, segera berikan resusitasi jantung
paru-paru cardiopulmonary resuscitation/CPR).
Namun tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah terlatih agar
tidak mencederai korban.semua korban tenggelam harus segera mendapatkan bantuan
medis profesional.
Mintalah bantuan orang lain untuk menghubungi unit gawat darurat sembari Anda
melakukan CPR.
Jika pasien bernafas tetapi tidak bangun, tempatkan orang tersebut pada posisi
16
miring untuk mencegah aspirasi jika terjadi muntah.
Setelah tiba di rumah sakit, pasien akan diberikan penanganan tenggelam sesuai
dengan keparahan gejalanya.
Jika tidak ditangani dengan baik, korban dapat mengalami komplikasi yang meliputi:
1. Cedera pada paru karena masuknya cairan ke dalam paru (acute respiratory distress
syndrome)
3. Pneumonia
i. Belajar berenang
iii. Jangan biarkan bayi sendirian di dekat air, baik di bak mandi, kolam renang, maupun
penampungan air lainnya)
iv. Pagari kolam renang dan kunci agar anak tidak bisa ke sana tanpa pengawasan
v. Selalu gunakan jaket pelampung ketika beraktivitas di air, seperti naik perahu, memakai
jet ski, serta berlayar
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertolongan Pertama merupakan upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan yang lebih sempurna untuk mencegah cacat yang
lebih berat atau kondisi yang memburuk, menunjang penyembuhan dengan mengurangi rasa
saki, takut, cemas, dan mencegah infeksi.
Tujuan dari pertolongan pertama adalah menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian,
mencegah cacat yang` lebih berat (mencegah kondisi memburuk), dan menunjang
penyembuhaan dengan mengurangin rasa sakit, takut dan mencegah infeksi.
B. SARAN
Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menghindari
penyebabnya. Dengan adanya pertolongan pertama, kita bisa sigap menolong siapapun yang
membutuhkannya dan dapat meminimalisir risiko yang akan terjadi. Maka dari itu, kita perlu
melakukan sosialisasi tentang pertolongan pertama kepada masyarakat, baik itu anak-anak,
remaja, dewasa, maupun orangtua.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.stimart-amni.ac.id/75/3/BAB%20II%20new.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2402/3/BAB%20II.pdf
http://repository.ump.ac.id/9465/3/Dian%20Ayuwandany%20BAB%20II.pdf
https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/67Buku-panduan-
Kegawatdaruratan-untuk-kader.pdf
https://www.docdoc.com/id/info/condition/pendarahan
http://ksr-pmi.ukm.unair.ac.id/2019/07/16/perdarahan-dan-syok-cedera-jaringan-lunak/
https://www.alodokter.com/wajib-tahu-pertolongan-pertama-pada-luka-bakar-untuk-
selamatkan-nyawa
https://www.alodokter.com/luka-bakar
https://www.alodokter.com/pertolongan-pertama-sesak-napas-ini-penting-diketahui-
siapapun
https://www.halodoc.com/artikel/4-cara-pertolongan-pertama-saat-alami-sesak-napas
https://www.alodokter.com/kenali-cara-mengatasi-racun-yang-tertelan
https://www.alodokter.com/cedera-kepala
https://www.halodoc.com/kesehatan/sakit-leher
https://www.sehatq.com/artikel/pebalap-tanah-air-afridza-munandar-meninggal-dunia-
ini-pertolongan-pertama-untuk-cedera-kepala
https;//www sehatq.com/penyakit/tenggelam
19