Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SOP DAN CSA AMALGAM


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Dental Asissten

Dosen Pembimbing : Lanny Hapsari, M.Tr,TGM

Disusun Oleh:

Ira Natalia Wijaya (P1337425222092)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa halangan yang berarti.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Lanny Hapsari ,M.Tr,TGM sebagai
dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan para
pembaca.

Semarang, 31 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Amalgam ..................................................................................................... 2
2.3 Sop dan Csa Amalgam .................................................................................................. 2
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak memiliki prevalensi karies yang paling tinggi di sejumlah negara. Berdasarkan reportasi
The Center for Disease Control and Prevention
(CDC) pada tahun 2007 bahwa dalam selang tahun 1999-2004 sekitar 27,9% anak di amerika berusia
dua sampai enam tahun mempunyai kavitas pada giginya dan 73% dari anak-anak tersebut belum
memperbaiki gigi yang mengalami karies tersebut. Gigi karies harus direstorasi untuk mencegah
terkenanya pulpa dan menghindari pencabutan. Pencabutan yang terlalu dini dapat menyebabkan
maloklusi. Gigi sulung yang karies harus direstorasi untuk mengembalikan fungsi yang normal
sampai pada penggantian gigi pada waktunya (Peter, 2009).

Bahan restorasi merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai di bidang kedokteran gigi. Bahan
restorasi berfungsi untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak. Tujuan restorasi gigi
tidak hanya membuang penyakit dan mencegah timbulnya kembali karies, tetapi juga mengembalikan
fungsinya. Bahan-bahan restorasi gigi yang ideal pada saat ini masih belum ada meskipun
berkembang pesat. Untuk dapat diterima secara klinis, kita harus mengetahui sifat-sifat bahan yang
akan kita pakai sehingga jika bahan-bahan baru keluar di pasaran, kita dapat segera mengenali
kebaikan dan keburukan dibanding dengan bahan yang lama. Dua sifat yang sangat penting yang
harus dimiliki oleh bahan restorasi adalah harus mudah digunakan dan tahan lama (Nicholson, 2002).
Amalgam telah digunakan dalam dunia kedokteran gigi lebih dari satu abad dan dalam kurun waktu
20 tahun terakhir kualitasnya telah diperbaiki. Walaupun ada tanda-tanda penurunan pada
penggunaan amalgam, tetapi karena harga, daya tahan dan mudahnya dalam manipulasi
mengakibatkan masih banyak dokter gigi yang menggunakan dan merupakan pilihan pertama untuk
tumpatan posterior. Sebagian besar penyebab kegagalan restorasi amalgam oleh karena patahnya tepi
tumpatan diawali karena adanya kebocoran mikro yang mengakibatkan karies sekunder, sensitifitas
pulpa dan diskolorasi. Hal tersebut menyebabkan munculnya perkembangan restorasi amalgam
adhesif yang memberi kesempatan untuk mengevaluasi kembali disain preparasi untuk retensi
mekanis (Ferracane, 2001). Penulisan ini akan menjelaskan tentang restorasi klas 1 amalgam
pada gigi sulung

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan amalgam?
2. Apakah indikasi dan kontra indikasi restorasi amalgam?
3. Bagaimana sop dan csa penumpatan amalgam?

1.3 Tujuan
1.Dapat mengetahui pengertian amalgam
2. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi restorasi amalgam
3. Mengetahui sop dan csa penumpatan amalgam

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Amalgam


Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah
merkuri atau air raksa. Amalgam dapat berbentuk padat maupun cair tergantung jumlah air
raksa yang digunakan. Amalgam umumnya digunakan untuk menambal gigi yang
berlubang.

Indikasi
• Untuk restorasi yang besar
• Restorasi didaerah yang tidak memerlukan estetik mulut
• Restorasi yang tidak dapat diisolasi dengan baik
Kontra indikasi
• Pasien yang memerlukan estetika terutama gigi anterior
• Pasien yang mempunyai pengalaman alergi terhadap merkuri atau beberapa
komponen metal dari amalgam terutama nikel
• Pada restorasi yang luas bila biaya tidak menjadi masalah.

2.2 Sop Dan Csa Amalgam

A. Diagnosa

SOP DIAGNOSA
PENGERTIAN Diagnosa adalah proses berfikir kritis, menganalisis
daripenyebabdansifatmasalah,serta
mengidentifikasiketidakterpenuhinyakebutuhan klien/pasien
dengan mengekspresikan pembuatan keputusan, dan ditandai
dengan pernyataan diagnosis yang berhubungan dengan
perawatan gigi dan mulut.

TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam melakukan proses diagnosa

2
2. Untuk menentukan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
3.Untuk mengetahui kondisi gigi dan mulut pasien

ALAT Sonde
Kaca Mulut

BAHAN Sarung tangan


Masker

PROSEDUR 1. Persiapan
2.Identifikasi kasus
3.Komunikasi terapeutik
4.Penetapan diagnosa

CSA DIAGNOSA
PENGERTIAN Diagnosa adalah proses berfikir kritis, menganalisis dari
penyebab dan sifat masalah, serta mengidentifikasi ketidak
terpenuhinya kebutuhan klien/pasien dengan mengekspresikan
pembuatan keputusan, dan ditandai dengan pernyataan diagnosis
yang berhubungan dengan perawatan gigi dan mulut.

TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam melakukan proses diagnose


2.Untuk menentukan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
3.Untuk mengetahui kondisi gigi dan mulut pasien

ALAT Sonde
Kaca Mulut

BAHAN Sarung tangan


Masker

PROSEDUR 1. Asisten menyiapkan ruangan, alat dan bahan


2.Asisten mempersiapkan pasien masuk dan mempersilakan
pasien duduk di dental chair

3
3. Asisten mengatur posisi pasien dan memasang clemek atau
napkin
4.Asisten memanggil operator
5. Asisten menyerahkan kaca mulut dan sonde, lalu operator
menerima
6.Operator melakukan pemeriksaan intra ora ldan asisten
mencatat hasil pemeriksaan
7.Operator mengembalikan sonde dan kaca mulut, lalu asisten
menerima
8. Asistenatauoperatormelakukan komunikasi terapeutik kepada
pasien sebelum dilakukan tindakan
9.Mencatat hasil diagnosa dan menentukan rencana perawatan

SOP CSA

1.Persiapan a. Asisten menyiapkan ruangan, alat dan bahan b.


Asisten mempersiapkan pasien masuk dan
mempersilakan pasien duduk di dental chair c. Asisten
mengatur posisi pasien dan memasang clemek atau
napkin d.Asisten memanggil operator

2.Identifikasi kasus a.Asisten menyerahkan kaca mulut dan sonde, lalu


operator menerima
b.Operator melakukan pemeriksaan intra oral dan
asisten mencatat hasil pemeriksaan
c. Operator mengembalikan sonde dan kaca mulut,
lalu asisten menerima

3.Komunikasi Teraupetik Asisten atau operator melakukan komunikasi


terapeutik kepada pasien sebelum dilakukan tindakan

4.Penetapan Diagnosa Mencatat hasil diagnosa dan menentukan rencana


perawatan

4
B. Penumpatan Amalgam

SOP PENUMPATAN AMALGAM


PENGERTIAN Proses kegiatan yang dilakukan dalam perawatan pasien yang
berupa tindakan penumpatan dengan bahan amalgam guna
untuk memulihkan fungsi dan anatomi gigi seperti semula.

TUJUAN 1)Sebagai acuan penerapan langkah-langkah


penumpatan amalgam
2)Untuk mengembalikan fungsi gigi
3)untuk menghambat karies supaya tidak menjadi lebih dalam
dan lebih meluas.

ALAT 1.Alat Pemeriksaan (Pinset, kaca mulut, excavator, sonde)


2.Alat Penambalan
a) Bor
b) Spatel
c)Mixing slab
d)Plastis Instrument
e)Semen stopper/Plugger
f)Amalgam stopper
g)Amalgam carver
h) Amalgampistol
i)Burnisher
j)Mortar dan pestle/Amalgam mator
k)Timbangan amalgam
l)Tongue holder

BAHAN 1.Bahan Pemeriksaan


a)Alcohol 70%
b)Kapas : cotton pellet, cotton roll
c) Chloraethyl
2.Bahan Penambalan
a)Amalgam powder Ag, Sn, Cu, Zinc)
b)Liquid : Hg (air raksa)

5
3.Kain mulin

PROSEDUR 1.Persiapan alat, bahan dan operator/asisten


2.Identifikasi kasus
3.Komunikasi Terapeutik
4.Preparasi gigi yang bersangkutan berbentuk boks
5.Isolasi daerah kerja
6.Melakukan desinfeksi kavita
7.Penumpatan menggunakan bahan amalgam
8. Polishing
9.Memberi instruksi setelah penumpatan amalgam
10.Penyelesaian

CSA PENUMPATAN AMALGAM


PENGERTIAN Kegiatan operator dan asisten dalam perawatan pasien yang
berupa tindakan penumpatan dengan bahan amalgam guna untuk
memulihkan fungsi dan anatomi gigi seperti semula

TUJUAN 1)Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penumpatan amalgam


2)Untuk mengembalikan fungsi gigi
3)Untuk menghambat karies supaya tidak menjadi lebih dalam
dan lebih meluas.

ALAT 1.diagnosa(pinset, kaca mulut, sonde dan excavator


2.Cemen spatel
3.Tongue Holder
4.Mixing slab
5.Plastis instrument
6.Cemen stopper
7.Mortar dan pestle
8.Burnisher
9.Amalgam carver
10. Amalgam pistol
11. Amalgam stopper

6
12. Matrix retainer
13. Alat poles
14. Handpiece (low)

BAHAN 1.liquid: hg(air raksa)


2.Powder:alloy
3.Zinc phosphate cement
4.Cotton pellet
5.Cotton roll
6.Alkohol

PROSEDUR

SOP CSA

1.Persiapan 1.Asisten menyiapkan Dental Unit


2.Asisten mencuci tangan dan menggunakan APD
3.Asisten menyiapkan alat dan bahan
4.Pasien datang, asisten mempersilahkan masuk dan
mempersiapkan pasien (mengatur duduk)
5.Asisten memanggil operator

2.Identifikasi Kasus 1. Asisten menyerahkan sonde dan kaca mulut kepada


operator, operator menerima
2.Operator melakukan pemeriksaan intra oral
3.Operator mengembalikan sonde pada asisten, asisten
menerim

3.Komunikasi Terauprtik 1.Operator atau asisten melakukan komunikasi


terapeutik berupa prosedur perawatan

4.Preparasi 1. .Asisten menyerahkan handpiece kepada operator,


operator menerima
2.Operator melakukan preparasi kavita, asisten
menyiapkan suction

7
3.Asisten menyerahkan three way syringe untuk
membersihkan kavita kepada operator, operator
menerima sambil menyerahkan handpiec

5.Isolasi Asisten memasang tongue holder untuk membendung


saliva pada rahang bawah Catatan : Untuk gigi atas
menggunakan cotton roll, untuk gigi bawah
menggunakan tongue holder

6.Sterilisasi Kavitas 1.Asisten menyerahkan matrix kepada operator, operator


menerima dan memasang matriks pada kavita 2 – 3
bidang 2.Asisten menyerahkan cotton pellet yang sudah
dibasahi aquadest kepada operator, dan operator
menerima 3.Operator mengembalikan kepada asisten,
dan asisten menerima
4.Asisten memberikan cotton pellet kepada operator,
operator menerima, operator mengeringkan kavita

7.Sementasi 1.Asisten mengaduk bahan basis dan menyerahkannya


kepada operator menggunakan semen stopper, dan
operator menerima
2.Operator mengaplikasikannya pada gigi yang
bersangkutan
3.Operator mengembalikan semen stopper kepada
asisten, dan asisten menerima

8. Manipuasi Bahan 1. Asisten memanipulasi bahan dan menyerahkan


kepada operator menggunakan amalgam pistol, dan
operator menerima
2.Operator melakukan penumpatan amalgam
3.Operator mengembalikan amalgam pistol, dan asisten
menerima
4.Asisten menyerahkan amalgam karver kepada
operator, dan operator menerima
5.Operator mengembalikan amalgam karver
pada asisten, asisten menerima dan menyerahkan
burnisher pada operator, dan menerima
6.Operator melakukan penghalusan
7.Operator mengembalikan burnisher dan kaca mulut
pada asisten, dan asisten menerima

8
8.Asisten melepaskan tongue holder

9. Intruksi Asisten melakukan komunikasi terapeutik pasca


perawatan dan kembali lagi 1 hari untuk dilakukan
polishing

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahan amalgam merupakan suatu meterial restorasi gigi yang baik dan memiliki kekuatan
serta daya tahan yang baik sehingga mampu bertahan lama. Amalgam sendiri juga memiliki
berberapa macam jenisnya. Kekuatan amalgam bergantung pada banyaknya faktor, seperti
pemilihan alloy, sehingga Dalam penggunaanya, kita harus membuat cavitas yang baik agar
amalgam mempunyai retensi yang baik.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam pemilihan amalgam untuk digunakan dalam kedokteran gigi harus
memperhatikan indikasi maupun kontraindikasi penggun amalgam. Dan dalam pengerjaan
restorasi dengan bahan tumpat amalgam kita dapat menggunakan bantuan SIK untuk
mendapatkan perlekatan yang lebih baik dengan jarian email gigi.

10
DAFTAR PUSTAKA

MAWARDANI, S. (2021, 03 10). courshero. Retrieved from Sakila AS.doc - LAPORAN PRAKTIKUM SOP
DAN CSA AMALGAM: https://www.coursehero.com/file/108994915/Sakila-ASdoc/

http://repository.unimus.ac.id/1363/2/BAB1

11

Anda mungkin juga menyukai