MAKALAH
Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukurkepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep
Dasar Manusia II yang berjudul “Konsep Personal Hygiene Perawatan Mulut Atau Gigi.”
Dalam penulisan makalah ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Manusia II Ibu BM Siti Rahayu, S. Kp.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk
itu, penulis mengaharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Selanjutnya penulis berharap dapat menambah wawasan
teman-teman dengan adanya materi ini, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kebersihan diri adalah suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari karena mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis seseorang.
Kebersihan seseorang merupakan bagian dari penampilan dan harga diri, sehingga jika
seseorang mengalami keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene bisa
jadi mempengaruhi kesehatan secara umum.
Jika seseorang sakit, masalah kebersihan diri terkadang kurang diperhatikan karena
hal ini dianggap masalah yang sepele.Padahal, sesungguhnya kebutuhan pasien harus
terpenuhi dan sesuai dengan pola yang selama ini dilakukan, maka pasien akan merasa
nyaman dan puas terhadap keadaan dirinya. Pasien dapat beradaptasi terhadap keadaan
dirinya dan terpenuhi kebutuhan dasarnya walaupun pasien tidak mampu melakukannya
sendiri.
Dalam melakukan personal hygiene harus dilakukan secara baik dan benar agar
terwujud kebersihan yang seutuhnya. Salah satunya adalah kebersihan gigi dan mulut
pada umumnya. Dalam personal hygiene gigi dan mulut perlu mendapat perhatian yang
khusus dan baik sesuai prosedur yang telah ditentukan karena apabila tidak maka akan
terjadi infeksi dan kerusakan pada gigi.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian memelihara gigi palsu.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan memelihara gigi palsu serta persiapan
alat.
3. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pemeliharaan gigi palsu yang benar.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian menyikat gigi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan menyikat gigi serta persiapan alat.
6. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur menyikat gigi yang benar.
7. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prosedur perawatan mulut untuk
pasien yang tidak sadarkan diri serta persiapan alat.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Memelihara gigi palsu adalah tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan dan
kenyamanan dengan cara membersihkan dan merawat gigi palsu yang dapat
ditanggalkan atau dilepaskan.
Tujuan
a) Mempertahankan kebersihan gigi palsu
b) Mencegah kerusakan pada protese.
c) Mencegah infeksi pada jaringan mulut.
d) Memberi kesegaran pada mulut pasien.
Dilakukan pada:
Prosedur Pelaksanaan
1. Bawa alat ke dekat klien.
2. Jelaskan kepada klien tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
4. Tampung gigi palsu dalam gelas jika klien mampu menanggalkannya. Jika klien
tidak dapat menanggalkan gigi palsu, perawat yang melakukannya dengan
menggunakan kain kasa kemudian dimasukkan ke dalam gelas dan kasa kotor
dimasukkan ke dalam bengkok.
5. Bersihkan gigi palsu dengan sikat gigi yang telah dibubuhi pasta gigi dibawah air
mengalir.
6. Masukkan gigi palsu yang sudah bersih ke dalam gelas yang berisi air.
7. Berikan gigi palsu kepada klien untuk dipasang kembali jika klien dapat
memasangkan sendiri. Jika klien tidak dapat memasang sendiri, perawat yang
memasang gigi palsu dengan menggunakan kain kasa secara tepat kemudian kasa
dimasukkan dalam bengkok.
8. Bereskan alat dan bawa ke ruang pembersihan untuk dicuci bersih/kering, lalu
simpan ditempatnya.
9. Cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan.
2.2 Menyikat Gigi
Pengertian
Tujuan
a) Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut agar tetap sehat dan tidak bau.
b) Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, karies gigi.
c) Memberikan perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan kepercayaan diri
pasien.
d) Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan
kesehatan masyarakat.
e) Meningkatkan daya tahan tubuh.
f) Membantu meningkatkan nafsu makan.
Dilakukan pada:
Persiapan Alat
Prosedur Pelaksanaan
1. Bawa alat ke dekat klien.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan, lalu pakai sarung tangan.
4. Pasang pengalas/handuk di bawah dagu dan pipi klien.
5. Letakkan bengkok dibawah dagu klien agar air bekas kumur dapat tertampung.
6. Berikan air untuk kumur-kumur kepada klien.
7. Berikat sikat gigi yang sudah dibubuhi pasta gigi secukupnya dan setelah dibasahi
air terlebih dahulu kepada klien.
8. Berikan kesempatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih,
selanjutnya sarankan untuk kumur-kumur dengan air bersih, tampung air dalam
bengkok.
9. Masukkan sikat gigi ke dalam gelas yang telah kosong.
10. Angkat gelas dan bengkok/kom dan diletakkan diatas baki.
11. Keringkan bibir dan sekitarnya dengan menggunakan handuk/tisu.
12. Angkat handuk/pengalas, lepas sarung tangan lalu masukkan ke dalam bengkok
kosong.
13. Rapikan/atur kembali posisi dan sikap klien dengan nyaman.
14. Bereskan peralatan sikat gigi, bersihkan, dan kembalikkan ke tempatnya.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasuikan tindakan.
Perawatan mulut untuk klien tidak sadar merupakan tantangan khusus. Banyak klien
ini tidak sadar memiliki atau mengalami penurunan refleks muntah sehingga sekresi
cenderung terakumulasi dimulut yang meningkatkan resiko aspirasi. Klien dengan
penyakit kritis sering memerlukan jalan napas buatan atau slang nasogastrik.
Persiapan Alat
Spatel lidah dengan bantalan/spons
Baki yang diberi alas berisi: handuk/kain alas.
Baskom
Gelas air berisi air matang atau NaCl 0,9% atau sesuai dengan SOP dari rumah
sakit(H2O2 1%)
Obat kumur sesuai dengan program dokter
Jeli larut air
Spuit ber-bulb kecil (opsional)
Kateter pengisap yang dihubungkan dengan alat pengisap
Sarung tangan sekali pakai
Masker
Nierbekken
Kapas lidi untuk obat oles mulut,bila diperlukan
Prosedur Pelaksanaan
1. Ikuti protokol standar
(lihat lampiran).
2. Uji adanya refleks muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian
belakang lidah.
Kewaspadaan Perawat
Klien dengan gangguan refleks menelan memerlukan perawatan mulut. Perawat harus
menetapkan tipe alat pengisap yang diperlukan disamping tempat tidur untuk melindungi
klien dari aspirasi.
Rasional
1. Menunjukkkan apakah klien berisiko mengalami aspirasi.
2. Menetapkan integritas rongga mulut kebutuhan higiene mulut.
3. Melindungi klien dari mengaspirasi sekresi.
4. Mencegah pengotoran linen tempat tidur.
5. Mencegah klien tertusuk pada bantalan jari-jari perawat.
6. Penggosokan merangsang gusi dan membantu menghilangkan partikel besar
makanan saat menyikat gigi tidak mungkin dilakukan. Air atau pencuci mulut
memberikan pelicin untuk mukosa yang kering. Pencucian membantu
menghilangkan sekret dan partikel makanan.
7. Pengisapan mengurangi risiko aspirasi pada klien dengan penurunan refleks
muntah.
8. Mencegah bibir dari kekeringan dan pecah.
9. Mendengar dan kemampuan berespons sering masih utuh pada klien tidak sadar.
10. Mencegah penularan mikroorganisme.
11. Mempertahankan kenyamanan dan keamanan klien.
12. Mencegah penyebaran infeksi.
Respons Tindakan
Terdapat inflamasi atau stomatitis. a. Berikan higiene oral lebih sering.
b. Gel pelembap dapat ditambahkan
pada perawatan mulut rutin.
Anggota keluarga dapat membantu perawatan klien dan dapat diajarkan untuk
membantu perawan mulut.
Sadari bahwa pada penuaaan terdapat penurunan vaskularisasi gusi. Pada lansia
gigi mungkin rapuh, dan lebih gelap warnanya.
Bila kebersihan gigi tidak dipertahankan, inflamasi dan pembengkakan jaringan
peridontal dapat dengan mudah terjadi.
Irigasi rongga mulut dengan spuit besar atau bulb-nya. Bila tidak ada,slang
penyiram dapat menggantinnya. Ingatkan pemberi asuhan untuk membersihkan
mulut klien sedikitnya dua kali sehari.
MEMELIHARA MULUT PADA KLIEN PATAH TULANG RAHANG
Pengertian
Tujuan
Persiapan alat
Handuk/kain pengalas
Mangkok/gelas berisi larutan garam/NaCl 0,9% atau bethadine cargel(bertadin
kumur)
Bak steril berisi lidi kapas atau kasa,pinset,spuit/semprit 10 cc
Sarung tangan bersih
Tisu
Prosedur pelaksanaan
Menyikat gigi akan menjadi sangat penting bila anda menggunakan behel. Sisa makanan
akan menempel pada behel dan dapat menyebabkan gigi berlubang,infeksi gusi,atau
bahkan bau mulut.
Dapat menggunakan sikat gigi apapun namun sebaiknya menggunakan bulu sikat
yang halus.
Bila memungkinkan dapat juga menggunakan sikat gigi khusus orthodonti.
Perbedaannya dengan sikat gigi biasa adalah bentuk penampang sikatnya yang
cekung ditengah sehingga mengikuti bentuk kontur behel.
Dapat juga menggunakan sikat gigi elektrik. Namun kepala sikat harus diganti
secara berkala seperti sikat gigi manual.
Sikat gigi interdental: sikat yang digunakan untuk membersihkan sela-sela
permukaan gigi dibawah kawat gigi.
Jenis pasta gigi: Semua jenis pasta gigi yang mengandung fluoride diperbolehkan dan
sudah cukup untuk membantu membersihkan gigi anda.
Frekuensi menggosok gigi:
Sikatlah setidaknya 4-5 kali sehari :
Setelah bangun tidur,biasanya plak akan menumpuk pada permukaan gigi.
Lakukan penyikatan gigi dengan seksama sebelum sarapan.
Setelah sarapan,lakukan penyikatan gigi secara cepat untuk menghilangkan sisa
makanan pada gigi geligi.
Setelah makan siang
Seteah makan malam
Sebelum tidur,sikatlah dengan seksama,dan bila perlu lakukan
flossing(pembersihan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau sikat
interdental)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran