Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PERSONAL HYGIENE

PERAWATAN MULUT ATAU GIGI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KDM dengan dosen

Pembimbing Ibu Benedicta Maria Siti Rahayu, S. Kp.

Oleh :

Veronica Maya 30140116015

Erya Oktavianty 30140116021

Evelyn Marinda Sembiring 30140116027

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS

Jalan Parahyangan Kav. 8 Blok B/1, Kota Baru Parahyangan

2017
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukurkepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep
Dasar Manusia II yang berjudul “Konsep Personal Hygiene Perawatan Mulut Atau Gigi.”
Dalam penulisan makalah ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Konsep Dasar Manusia II Ibu BM Siti Rahayu, S. Kp.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk
itu, penulis mengaharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Selanjutnya penulis berharap dapat menambah wawasan
teman-teman dengan adanya materi ini, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Padalarang, Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Memelihara Gigi Palsu ...................................................................................


2.2 Menyikat Gigi .................................................................................................
2.3 Perawatan Mulut Untuk Klien Tidak Sadar ....................................................
2.4 Respons Klien yang Membutuhkan Tindakan Segera ....................................
2.5 Pertimbangan Penyuluhan ..............................................................................
2.6 Pertimbangan Geriatrik ...................................................................................
2.7 Pertimbangan Perawatan di Rumah dan Perawatan Jangka Panjang .............
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................


3.2 Saran ...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebersihan diri adalah suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari karena mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis seseorang.
Kebersihan seseorang merupakan bagian dari penampilan dan harga diri, sehingga jika
seseorang mengalami keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene bisa
jadi mempengaruhi kesehatan secara umum.

Jika seseorang sakit, masalah kebersihan diri terkadang kurang diperhatikan karena
hal ini dianggap masalah yang sepele.Padahal, sesungguhnya kebutuhan pasien harus
terpenuhi dan sesuai dengan pola yang selama ini dilakukan, maka pasien akan merasa
nyaman dan puas terhadap keadaan dirinya. Pasien dapat beradaptasi terhadap keadaan
dirinya dan terpenuhi kebutuhan dasarnya walaupun pasien tidak mampu melakukannya
sendiri.

Dalam melakukan personal hygiene harus dilakukan secara baik dan benar agar
terwujud kebersihan yang seutuhnya. Salah satunya adalah kebersihan gigi dan mulut
pada umumnya. Dalam personal hygiene gigi dan mulut perlu mendapat perhatian yang
khusus dan baik sesuai prosedur yang telah ditentukan karena apabila tidak maka akan
terjadi infeksi dan kerusakan pada gigi.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian memelihara gigi palsu?
2. Apa tujuan memelihara gigi palsu serta persiapan alat?
3. Bagaimana prosedur pemeliharaan gigi palsu yang benar?
4. Apa pengertian menyikat gigi?
5. Apa tujuan menyikat gigi serta persiapan alat?
6. Bagaimana prosedur menyikat gigi yang benar?
7. Bagaimana prosedur perawatan mulut untuk pasien yang tidak sadarkan diri serta
persiapan alat?

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian memelihara gigi palsu.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan memelihara gigi palsu serta persiapan
alat.
3. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pemeliharaan gigi palsu yang benar.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian menyikat gigi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan menyikat gigi serta persiapan alat.
6. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur menyikat gigi yang benar.
7. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prosedur perawatan mulut untuk
pasien yang tidak sadarkan diri serta persiapan alat.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Memelihara Gigi Palsu

 Pengertian
Memelihara gigi palsu adalah tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan dan
kenyamanan dengan cara membersihkan dan merawat gigi palsu yang dapat
ditanggalkan atau dilepaskan.

 Tujuan
a) Mempertahankan kebersihan gigi palsu
b) Mencegah kerusakan pada protese.
c) Mencegah infeksi pada jaringan mulut.
d) Memberi kesegaran pada mulut pasien.

Dilakukan pada:

Klien yang mempunyai gigi palsu tetapi tidak mampu merawatnya.


 Persiapan Alat

Baki perasa berisi:

 Dua gelas plastik berisi air bersih (masak)


 Sikat gigi dan pasta gigi
 Bengkok dan sarung tangan bersih
 Kom berisi 1-2 potong kasa

 Prosedur Pelaksanaan
1. Bawa alat ke dekat klien.
2. Jelaskan kepada klien tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
4. Tampung gigi palsu dalam gelas jika klien mampu menanggalkannya. Jika klien
tidak dapat menanggalkan gigi palsu, perawat yang melakukannya dengan
menggunakan kain kasa kemudian dimasukkan ke dalam gelas dan kasa kotor
dimasukkan ke dalam bengkok.
5. Bersihkan gigi palsu dengan sikat gigi yang telah dibubuhi pasta gigi dibawah air
mengalir.
6. Masukkan gigi palsu yang sudah bersih ke dalam gelas yang berisi air.
7. Berikan gigi palsu kepada klien untuk dipasang kembali jika klien dapat
memasangkan sendiri. Jika klien tidak dapat memasang sendiri, perawat yang
memasang gigi palsu dengan menggunakan kain kasa secara tepat kemudian kasa
dimasukkan dalam bengkok.
8. Bereskan alat dan bawa ke ruang pembersihan untuk dicuci bersih/kering, lalu
simpan ditempatnya.
9. Cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan.
2.2 Menyikat Gigi
 Pengertian

Membantu pasien menyikat gigi adalah suatu tindakan pemenuhan kebutuhan


kebersihan dan kenyaman fisik dengan cara membantu pasien membersihkan gigi
dari kotoran atau sisa makanan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Menyikat gigi
juga merupakan cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak
pada permukaan gigi dan gusi sehingga penumpukan plak dapat dihindari.

 Tujuan
a) Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut agar tetap sehat dan tidak bau.
b) Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, karies gigi.
c) Memberikan perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan kepercayaan diri
pasien.
d) Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan
kesehatan masyarakat.
e) Meningkatkan daya tahan tubuh.
f) Membantu meningkatkan nafsu makan.

Dilakukan pada:

Klien yang tidak dapat menyikat gigi sendiri.

 Persiapan Alat

Baki perasat berisi:

 Pengalas (perlak kecil), jika perlu


 Handuk/alas
 Sikat gigi dan pasta gigi (odol)
 Gelas berisi air bersih
 Bengkok 2 buah/mangkok tempat air kumur
 Tisu beberapa potong
 Alat pengisap (sedotan)
 Sarung tangan bersih

 Prosedur Pelaksanaan
1. Bawa alat ke dekat klien.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan, lalu pakai sarung tangan.
4. Pasang pengalas/handuk di bawah dagu dan pipi klien.
5. Letakkan bengkok dibawah dagu klien agar air bekas kumur dapat tertampung.
6. Berikan air untuk kumur-kumur kepada klien.
7. Berikat sikat gigi yang sudah dibubuhi pasta gigi secukupnya dan setelah dibasahi
air terlebih dahulu kepada klien.
8. Berikan kesempatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih,
selanjutnya sarankan untuk kumur-kumur dengan air bersih, tampung air dalam
bengkok.
9. Masukkan sikat gigi ke dalam gelas yang telah kosong.
10. Angkat gelas dan bengkok/kom dan diletakkan diatas baki.
11. Keringkan bibir dan sekitarnya dengan menggunakan handuk/tisu.
12. Angkat handuk/pengalas, lepas sarung tangan lalu masukkan ke dalam bengkok
kosong.
13. Rapikan/atur kembali posisi dan sikap klien dengan nyaman.
14. Bereskan peralatan sikat gigi, bersihkan, dan kembalikkan ke tempatnya.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasuikan tindakan.

2.3Perawatan Mulut Untuk Klien Tidak Sadar

Perawatan mulut untuk klien tidak sadar merupakan tantangan khusus. Banyak klien
ini tidak sadar memiliki atau mengalami penurunan refleks muntah sehingga sekresi
cenderung terakumulasi dimulut yang meningkatkan resiko aspirasi. Klien dengan
penyakit kritis sering memerlukan jalan napas buatan atau slang nasogastrik.

 Persiapan Alat
 Spatel lidah dengan bantalan/spons
 Baki yang diberi alas berisi: handuk/kain alas.
 Baskom
 Gelas air berisi air matang atau NaCl 0,9% atau sesuai dengan SOP dari rumah
sakit(H2O2 1%)
 Obat kumur sesuai dengan program dokter
 Jeli larut air
 Spuit ber-bulb kecil (opsional)
 Kateter pengisap yang dihubungkan dengan alat pengisap
 Sarung tangan sekali pakai
 Masker
 Nierbekken
 Kapas lidi untuk obat oles mulut,bila diperlukan

 Prosedur Pelaksanaan
1. Ikuti protokol standar
(lihat lampiran).
2. Uji adanya refleks muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian
belakang lidah.
Kewaspadaan Perawat

Klien dengan gangguan refleks menelan memerlukan perawatan mulut. Perawat harus
menetapkan tipe alat pengisap yang diperlukan disamping tempat tidur untuk melindungi
klien dari aspirasi.

3. Inspeksi rongga mulut


4. Posisikan klien dekat di sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras. Bila
perlu, nyalakan mesin pengisap dan sambungankan slang ke kateter pengisap.
5. Tempatkan handuk di bawah wajah klien dan baskom di bawah dagu.
6. Secara hati-hati,regangkan gigi atas dan bawah klien dengan spatel lidah dengan
memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, di antara molar belakang.
Masukkan bila klien relaks. JANGAN memaksa.
7. Bersihkan mulut klien menggunakan spatel lidah yang di basahi dengan pencuci
mulut atau air. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukkaan
pengunyah dan permukkan dalam pertama. Bersihkan aplikator bersih dengan air
dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
8. Isap sekresi bila terakumulasi.
9. Berikan lapisan tipis jeli larut air pada bibir klien.
10. Jelaskan pada klien bahwa anda telah menyelesaikan prosedur.
11. Lepaskan sarung tangan dan buang pada wadah yang tepat.
12. Kembalikkan posisi nyaman klien, tinggikan pagar tempat tidur, dan kembalikkan
tempat tidur pada posisi semula.
13. Bersihkan peralatan dan kembalikkan pada tempat yang tepat. Buang linen yang
basah pada wadah yang tepat.

 Rasional
1. Menunjukkkan apakah klien berisiko mengalami aspirasi.
2. Menetapkan integritas rongga mulut kebutuhan higiene mulut.
3. Melindungi klien dari mengaspirasi sekresi.
4. Mencegah pengotoran linen tempat tidur.
5. Mencegah klien tertusuk pada bantalan jari-jari perawat.
6. Penggosokan merangsang gusi dan membantu menghilangkan partikel besar
makanan saat menyikat gigi tidak mungkin dilakukan. Air atau pencuci mulut
memberikan pelicin untuk mukosa yang kering. Pencucian membantu
menghilangkan sekret dan partikel makanan.
7. Pengisapan mengurangi risiko aspirasi pada klien dengan penurunan refleks
muntah.
8. Mencegah bibir dari kekeringan dan pecah.
9. Mendengar dan kemampuan berespons sering masih utuh pada klien tidak sadar.
10. Mencegah penularan mikroorganisme.
11. Mempertahankan kenyamanan dan keamanan klien.
12. Mencegah penyebaran infeksi.

2.4 Respons Klien yang Membutuhkan Tindakan Segera

Respons Tindakan
Terdapat inflamasi atau stomatitis. a. Berikan higiene oral lebih sering.
b. Gel pelembap dapat ditambahkan
pada perawatan mulut rutin.

Klien mengalami aspirasi. a. Isap jalan napas oral untuk


mempertahankan kepatenan jalan
napas.
b. Auskultasi bunyi paru.

2.5 Pertimbangan Penyuluhan

 Anggota keluarga dapat membantu perawatan klien dan dapat diajarkan untuk
membantu perawan mulut.

2.6 Pertimbangan Geriatrik

 Sadari bahwa pada penuaaan terdapat penurunan vaskularisasi gusi. Pada lansia
gigi mungkin rapuh, dan lebih gelap warnanya.
 Bila kebersihan gigi tidak dipertahankan, inflamasi dan pembengkakan jaringan
peridontal dapat dengan mudah terjadi.

2.7 Pertimbangan Perawatan di Rumah dan Perawatan Jangka Panjang

 Irigasi rongga mulut dengan spuit besar atau bulb-nya. Bila tidak ada,slang
penyiram dapat menggantinnya. Ingatkan pemberi asuhan untuk membersihkan
mulut klien sedikitnya dua kali sehari.
MEMELIHARA MULUT PADA KLIEN PATAH TULANG RAHANG

Pengertian

Membersihkan rongga mulut,lidah,dan gigi dari semua kotoran/sisa makanan dengan


menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi dengan air bersih

Tujuan

1. Meningkatkan daya tahan tubuh.


2. Mencegah timbulnya penyakit infeksi baik lokal maupun penularan melalui mulut.
3. Menghindari bau mulut.
4. Memberikan perasaan senang dan segar pada klien.
5. Merupakan suatu usaha pengobatan
6. Melaksanakan kebersihan perorangan

Persiapan alat

Baki perasa berisi:

 Handuk/kain pengalas
 Mangkok/gelas berisi larutan garam/NaCl 0,9% atau bethadine cargel(bertadin
kumur)
 Bak steril berisi lidi kapas atau kasa,pinset,spuit/semprit 10 cc
 Sarung tangan bersih
 Tisu

Prosedur pelaksanaan

1. Bawa alat ke dekat klien


2. Beri tahu klien tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan
3. Cuci tangan,lalu pakai sarung tangan
4. Pasang handuk/alas diatas dada sampai dibawah dagu
5. Letakkan bengkok dibawah dagu/pipi klien
6. Bersihkan gigi dengan menyemprotkan NaCl berulang kali sampai bersih dan
anjurkan agar air kotor dibuang kedalam bengkok.
7. Bersihkan gigi/kawat pengikat dengan lidi kapas/kain kassa yang dibasahi dengan
NaCl berulang kali dengan hati-hati sampai bersih.
8. Keringkan/bersihkan mulut dan sekitarnya dengan handuk/tisu.
9. Singkirkan bengkok kotor keatas baki meja dorong.
10. Rapikan klien dan lepas sarung tangan.
11. Bereskan alat,cuci,dan simpan ke tempatnya masing-masing.
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan

MENYIK-AT GIGI UNTUK PASIEN YANG MEMAKAI BEHEL

Menyikat gigi akan menjadi sangat penting bila anda menggunakan behel. Sisa makanan
akan menempel pada behel dan dapat menyebabkan gigi berlubang,infeksi gusi,atau
bahkan bau mulut.

Jenis sikat gigi:

 Dapat menggunakan sikat gigi apapun namun sebaiknya menggunakan bulu sikat
yang halus.
 Bila memungkinkan dapat juga menggunakan sikat gigi khusus orthodonti.
Perbedaannya dengan sikat gigi biasa adalah bentuk penampang sikatnya yang
cekung ditengah sehingga mengikuti bentuk kontur behel.
 Dapat juga menggunakan sikat gigi elektrik. Namun kepala sikat harus diganti
secara berkala seperti sikat gigi manual.
 Sikat gigi interdental: sikat yang digunakan untuk membersihkan sela-sela
permukaan gigi dibawah kawat gigi.

Jenis pasta gigi: Semua jenis pasta gigi yang mengandung fluoride diperbolehkan dan
sudah cukup untuk membantu membersihkan gigi anda.
Frekuensi menggosok gigi:
Sikatlah setidaknya 4-5 kali sehari :
 Setelah bangun tidur,biasanya plak akan menumpuk pada permukaan gigi.
Lakukan penyikatan gigi dengan seksama sebelum sarapan.
 Setelah sarapan,lakukan penyikatan gigi secara cepat untuk menghilangkan sisa
makanan pada gigi geligi.
 Setelah makan siang
 Seteah makan malam
 Sebelum tidur,sikatlah dengan seksama,dan bila perlu lakukan
flossing(pembersihan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau sikat
interdental)

Cara menyikat gigi


1. Menggunakan sikat gigi ,mulailah menyikat gigi dari sisi kanan atas gigi.
Sikatlah pada permukaan gigi diatas dan dibawah behel menggunakan
gerakan sirkular.
2. Kemudian,mulailah menyikat bagian depan gigi dan berlanjut kebagian
kiri.
3. Lanjutkan dengan menyikat pemukaan gigi bagian dalam dekat langit-
langit dan permukaan gigi yang biasa digunakan untuk mengunyah.
4. Kemudian sikatlah gigi bawah anda,mulai dari sisi kanan,menggunakan
gerakan sirkular,sikatlah permukaan gigi bagian atas dan bawah behel.
5. Lanjutkan dengan gigi bawah disisi depan dan kiri.
6. Kemudian sikat bagian dalam gigi geligi bawah dan permukaan gigi yang
biasa digunakan untuk mengunyah.

Cara membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi


1. Masukkan benang gigi sehingga berada didalam kawat gigi dengan ujung
satu menghadap atas,ujung lain dibawah.
2. Lilitkan ujung benang gigi yang berada disisi atas dengan jari telunjuk
tangan kiri,dan ujung benang gigi disisi bawah dengan telunjuk tangan
kanan.
3. Lewatkan ujung benang gigi yang berada disisi bawah memasuki sela
gigi,sehingga jari telunjuk tangan kanan anda yang memegang benang
tersebut berada dibagian dalam rongga mulut.

Cara membersihkan sela gigi menggunakan sikat interdental:

Masukkan kepala sikat interdental ke sela-sela antar behel,dibawah kawat gigi


anda ,lakukan gerakan menyikat sehingga permukaan gigi dan behel anda bersih dari
plak.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan


kesehatan pada seseorang atau perorangan untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Salah
satunya adalah kebersihan gigi dan mulut pada umumnya. Dalam personal hygiene gigi
dan mulut,perlu mendapat perhatian yang khusus dan baik sesuai prosedur yang telah
ditentukan.

3.2 Saran

Gigi adalah alat pencernaan yang berfungsi untuk merobek,memotong,dan mengunyah


makanan sebelum masuk ke kerongkongan. Oleh karna itu,terkadang masih ada sisa
makanan yang menempel di gigi. Apabila itu tidak dibersihkan,akan menyebabkan mulut
bau,tidak segar,dan menimbulkan kerusakan juga pada gigi. Oleh karena itu,harus rajin
menyikat gigi secara rutin. Yang dilakukan sesudah makan. Dan pada saat menyikat
gigi,sebaiknya dilakukan 10 kali gerakan.
DAFTAR PUSTAKA

PERRY PETERSON POTTER

2003 PENERBIT BUKU KRDOKTERAN EGC

Keterampilan dan prosedur laboratorium

Penerbit buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai