Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS TINDAKAN

1. IDENTITAS

Nama Klien : Tn. S

Umur : 54 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Status perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Guru

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : D3

Alamat : Kp. Tegal Kamal Ds. Renyed Kelurahan


Kresek, Kabupaten Tangerang.

Tanggal Masuk ICU : 3 Januari 2013

Tanggal Pengkajian : 5 Januari 2013

No . Reg : 04.68.73.75

DX.Medis : AKI dd Akut on CKD, CKD on HD,Sepsis,


Batu buli, Gross hematuri, hiperkalemia,
hiponatremi,

PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR

1. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan
mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al
(dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk
menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan
melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah
(2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar
secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau
sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk (2005), pemberian asuhan
keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.

2. Tujuan
Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene
adalah sebagai berikut:
a. Mencegah penyakit gigi dan mulut
b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
c. Mempertinggi daya tahan tubuh
d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral
hygiene, adalah:
a. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

3. Bahaya kurangya kebersihan mulut


Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah
penumpukan plak dan mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi.
Akumulasi plak bakteri pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor
penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan
mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri penghasil asam pada
permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan kerusakan gigi
(gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi
menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut,
seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai efek dari
kesehatan rongga mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat
dihindari hanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010).
4. Cara menjaga oral hygiene
Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan
efektif dalam menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:
a. Sikat gigi
Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi
secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara
horisontal adalah umum dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena
dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi
gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat gigi diganti dengan kain pembungkus
handuk atau kasa pada ujung batang jari. Pasta gigi membantu tetapi tidak perlu.
b. Kumur-kumur antiseptik
Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-
kumur, seperti metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%.
Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam
hangat.
c. Dental flos atau benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk
membersihkan di sela-sela gigi.
d. Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis
serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.

5. Cara perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat


kesadaran
Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan
penurunan tingkat kesadaran, sebagai berikut:
a. Peralatan
1) Air segar
2) Spatel lidah dengan bantalan atau spons
3) Handuk wajah, handuk kertas
4) Kom kecil
5) Bengkok
6) Gelas dengan air dingin
7) Spuit ber-bulb kecil
8) Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap
9) Sarung tangan sekali pakai
10) Pinset
11) Depper
b. Prosedur tindakan
1) Pastikan program dokter bila diperlukan hal-hal khusus
2) Pastikan identitas pasien
3) Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan
kepada keluarga pasien
4) Dekatkan alat-alat
5) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6) Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian
belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan
perawatan khusus)
7) Inspeksi rongga mulut
8) Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah
matras, bila perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke
kateter pengisap.
9) Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.
10) Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah
dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar
belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).
11) Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan
air segar. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan
permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap
mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari
menyebabkan reflex muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air
dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
12) Isap sekresi bila terakumulasi.
13) Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan telah selesai.
14) Lepaskan sarung tangan.
15) Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
16) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
17) Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien
18) Periksa kembali bila diperlukan.

6. Bahaya oral hygiene buruk terhadap penyakit sistemik.


Menurut Wikipedia (2010), beberapa studi klinis terbaru menunjukkan
hubungan langsung antara kebersihan mulut yang buruk (bakteri dan infeksi
rongga mulut) dan penyakit sistemik, yaitu:
a. Penyakit kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke)
b. Bakteri pnemonia
c. Bayi lahir berat badan rendah
d. Komplikasi diabetes
e. Osteoporosis

7. Evaluasi
Klien tampak bersih rongga mulutnya, membran mukosa mulut tampak lembab,
napas klien tampak segar, klien tampak nyaman setelah dibersihkan rongga
mulutnya.
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
DOPS ORAL HYGIENE

Nama Mahasiswa : Mia Jamiliana Tanggal : 13 Februari 2017


NPM : 1614901110123 Ruang : ICU Isolasi Ansari saleh

1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan


Melakukan oral hygiene
Nama Klien : Ny. J
Diagnosa Medis : TB Paru + CHF + Cardiomegali

2. Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas b/d tirah baring dan imobilitas

3. Prinsip tindakan & rasional

Prinsip Tindakan Rasional


1. Mempersiapkan alat 1. Menyiapkan semua alat yang
diperlukan memudahkan perawat untuk
melakukan tindakan ( Bengkok,
handuk, sarung tangan, vinset anatomis,
kassa, tissue, cairan pembersih mulut
chlorhexidine gluconate 0,2%, sikat
gigi lembut)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan
2. Agar klien dapat memahami tindakan
yang akan dilakukan dan tidak bingung
3. Atur lingkungan sekitar pasien
3. Agar privasi pasien terjaga saat
dilakukan tindakan, seperti menutup
horden/memasang sampiran
4. Memulai tindakan dengan basmallah
4. Menerapkan prinsip islami
5. Atur posisi pasien miring (bila
memungkinkan) 5. Untuk memudahkan tindakan

6. Letakkan handuk di dada pasien


6. Agar baju/tubuh pasien tidak
kotor/terkena cairan yang terjatuh dari
alat saat tindakan
7. Dekatkan alat dengan pasien
7. Untuk memudahkan pengambilan alat
saat melakukan tindakan

8. Cuci tangan dan memasang sarung


tangan 8. Mencegah transmisi mikroorganisme

9. Mulai membersihkan, gigi, mukosa 9. Mengusap bagian-bagian mulut pasien


mulut, bibir pasien dengan pinset guna mengurangi mikroorganisme dan
berkapas, ulangi lagi sampai mulut menghilangkan bagian mulut yang
tampak bersih tampak kotor

10. Mengetahui perasaan klien setelah


10. Mengevaluasi tindakan selesai melakukan tindakan

11. Menerapkan prinsip islami


11. Mengakhiri tindakan dengan mengucap
alhamdulillah dan mendoakan klien
agar cepat sembuh
12. Tindakan sudah selesai dilakukan
12. Bereskan alat dan merapikan pasien
13. Mengurangi jumlah mikroorganisme
13. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

4. Tujuan tindakan
- Mencegah infeksi mulut
- Meningkatkan kebersihan mulut

5. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
Bahaya : Pasien tersedak saat dilakukan tindakan oral hygiene
Pencegahan : Selalu berhati-hati dalam melakukan tindakan

6. Analisa Sintesa
Penurunan tingkat kesadaran

Tirah baring dan imobilitas


Defisit perawatan diri

Kebersihan mulut kurang

7. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)


Area mulut pasien tampak bersih, seperti gigi, mukosa mulut, dan bibir.

Dops ini telah dilaksanakan dengan baik oleh ners muda dan disetujui oleh
preseptor klinik.
Banjarmasin, Februari 2017

Preseptor Klinik, Ners muda,

( Mia Jamiliana )
(Abdul Sahid,S.Kep.,Ns)

Pengawas

(....................................)

Anda mungkin juga menyukai