Anda di halaman 1dari 2

Sensasi yang akan dirasakan oleh pasien adalah baal, rasa berat, tersentak, dan terasa adanya aliran

yang menjalar. Apabila pasien merasa kesakitan, seorang akupunkturis akan melakukan reposisi
terhadap jarum tersebut. Ada kemungkinan jarum terjepit di antara otot. Hal ini dapat terjadi apabila
pasien merasa tegang ketika jarum hendak ditusukkan. Setelah jarum tertanam, otot pasien mengendor
(otot rileks kembali). Akan tetapi, otot terlanjur menjepit jarum yang salah arah (melengkung) sehingga
akan terasa sakit dan pegal.

Cara Prosedure Akupunkture:

1. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur yang akan dipakai. Alat Bantu
yang digunakan berupa tabung kecil dan alat pegas. Tabung kecil terbuat dari bahan plastic (seperti
sedotan minuman), sedangkan alat berpegas dibuat khusus untuk keperluan ini. Alat berpegas ini
disebut pelontar jarum (needle pusher).
2. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai berikut.
a. Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata jarum pada titik akupunktur
terpilih, dan tusukan dengan teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain-lain). Teknik ini
dapat dilakukan jika jarum akupunktur yang dipakai cukup tebal (ukuran no. 26, 28, dan 30). Pasien akan
merasa sakit apabila teknik ini dilakukan oleh akupunkturis yang belum terampil.
b. Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya memegang batang jarum
sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum. Teknik seperti ini digunakan jika jarum akupunktur
yang dipakai berukuran agak tipis (no. 30 dan 32).
c. Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum ditusukkan
dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut. Teknik ini dilakukan jika jarum yang
dipakai berukuran kecil dan halus, misalnya jarum ukuran 32, 34, 36 X ¼-½ cun.
3. Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan pinset tanpa gigi (nonchirrurgis
pincet).
4. Menggunakan mata jarum 5-7, dengan cara memberikan pukulan-pukulan ringan dan luwes di atas
titik-titik (daerah) terpilih.

Posisi pasien
Menusukkan jarum pada titik akupunktur berdasarkan pada azas berikut ini
o Efisiensi, artinya menggunakan jarum sedikit mungkin, artinya hanya memilih titik yang sangat
penting.
o Rasa sakit akan dirasakan pasien secara minimal
o Titik yang dipilih mudah dilokalisasikan dan penusukan pun mudah dilakukan.
o Pasien dapat dengan santai dirawat dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10-30 menit.

Untuk mencapai syarat-syarat tersebut, seorang akupunkturis dianjurkan untuk memberi nasehat
kepada pasien untuk mengambil posisi rawat yang cocok. Contoh-contoh paosisi rawat yang baik seperti
berikut ini.
o Posisi duduk
o Posisi duduk dan tangan bertumpu pada meja
o Posisi berbaring miring
o Posisi berbaring terlentang
o Posisi berbaring tengkurap

Anda mungkin juga menyukai