Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN PANCASILA

“Negara Pancasila”

Disusun Oleh:

Elrika Zebadiah-Ketua Kelompok (301401160

Desyana Lilita-Sekretaris (30140116030)

Ika Novita L-Anggota (30140116029)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKes Santo Borromeus Bandung


Tahun Pelajaran 2016-2017
PENDAHULUAN

Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara, masyarakat dan pribadi bangsa


Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dasar negara
Republik Indonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia dan sebagai pegangan
moral rakyat atau negara Republik Indonesia.Lahirnya pancasila itu dalam penamaan
pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zunbi Tyoosakai” atau badan
penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang di tetapkan oleh sidangnya
yang pertama pada tanggal 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Yang di ucapkannya dalam
Sidang,dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat.

RUMUSAN MASALAH

1. Aksi 4 November Anti NKRI.


2. Banser se-Kaltim Apel siaga, Gerakan Anti NKRI perlu diwaspadai.
3. Aktivis Papua Merdeka: kami tak butuh Infrastruktur.
4. Hadapi organisasi Anti NKRI, warga NU Bogor diminta tenang.
5. Simbol bendera Gerakan Aceh Merdeka sempat berkibar pada Demo Akbar.

UPAYA-UPAYA

1. PRESIDEN
Memimpin struktur pemerintahannya yang berlandaskan Ideologi Pancasila.

2. WAKIL PRESIDEN
Membantu Kepala Negara dalam bertugas sesuai dengan norma-norma Ideologi
Pancasila.

3. DPR
Membentuk UU yang membahas mengenai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa.
4. DPD
Mengajukan sosialisasi disetiap daerah tentang pentingnya Pedoman Ideologi
Pancasila.

5. DPRD
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam pentingnya berIdeologi
Pancasila.

6. BPK
Membuat rancangan dalam membahas nilai-nilai pentingnya Pancasila.

7. KPK
Berpendirian tegas dalam bersikap keadilan sesuai dengan norma Pancasila.

8. MAHKAMAH AGUNG
Berpegang teguh dalam mengembangkan sikappositif Ideologi Pancasila.

9. MAHKAMAH KONSTITUSI
Memuat unsur-unsur Pancasila sesuai dengan Ideologi Nasional.

10. WALIKOTA
Bersosialisasi dengan pihak-pihak berwenang dalam mengatur system
kemasyarakat sebagai Ideologi Pancasila.

11. GUBERNUR
Menuntun para masyarakat untuk lebih mengembangkan nilai-nilai positif
Pancasila.

12. PEMERINTAH
Mengatur system pemerintahan sesuai dengan sila Pancasila agar menjadi Bangsa
yang berjiwa Nasional.

13. MENTERI NEGARA


Mengontrol Para anggota Menteri agar lebih mewujudkan sikap yang
berlandaskan Pancasila.

14. MENTERI SOSIAL


Bersosialisasi dengan para Menteri tentang adanya pengembangan masyarakat
tentang Ideologi Pancasila.

15. HUKUM
Memberikan konsekuensi bagi masyarakat yang merendahkan Dasar Pancasila.
16. MPR
Mengembangkan sikap kesatuan dan persatuan yang tercantum pada Sila
Pancasila.

17. KOMISI YUDISIAL


Tidak merendahkan martabat manusia yang menyimpang dengan sila-sila
Pancasila.

18. PERDANA MENTERI


Mengkontribusikan kepada para menteri untuk lebih tegas dalam
mempertimbangkan Hakikat Pancasila.

19. BUPATI
Menekankan kepada seluruh umat manusia untuk saling mengasihi sesuai dengan
norma Pancasila.

20. MENTERI KEAMANAN


Memperketat seluruh keamanan diseluruh kotasesuai dengan nilai Pancasila.

21. MENTERI PERLINDUNGAN ANAK


Mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa yang terpimpin
secara Nasional.

22. MENTERI KEAMANAN


Membuat sebuah kurikulum dimana setiap instansi sekolah dapat mengajarkan
Ideologi Pancasila yang didalamnya terdapat solidaritas antar sesama manusia
serta rasa cinta kasih.

23. MENTERI PERTAHANAN


Meningkatkan nilai-nilai budaya sosial didalam organisasi politik terutama dalam
mengembangkan Ideologi Bangsa Indonesia.

24. MENTERI KESEHATAN


Mensosialisasikan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk lebih berpedoman
teguh sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

25. MENTERI KEBUDAYAAN


Mendukung para nelayan bertugas dengan menjalankan sikap positif Pancasila.
26. MENTERI PENDIDIKAN
Menegakkan, mempertahankan Bangsa Indonesia sebagai Ideologi Nasional yang
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

27. MENTERI HUKUM


Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
aturan norma Pancasila.

28. KEJAKSAAN
Mengatur system organisasi masyarakat yang berkaitan dengan sila-sila Pancasila.

29. MENTERI AGAMA


Melakukan keamanan masyarakat yang berprinsip dalam nilai-nilai keadilan
Pancasila.

30. PROFESOR
Selalu bersikap teguh dalam menjalankan tugas sesuai dengan norma Pancasila.

31. DUTA BESAR


Membimbing dan memberi solusi bagi masyarakat tentang pentingnya Pancasila
sebagai pedoman bangsa.

32. DUTA PANCASILA


Melaksanakan musyawarah dalam penyelenggaraan penyuluhan Ideologi
Pancasila.

33. DUTA AGAMA


Memberikan perlindungan rasa aman dan tentram terhadap ancaman yang
menyimpang nilai-nilai Pancasila.

34. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT


Membuka luas lahan pekerjaan manusia yang berlandaskan sila Pancasila.

35. DOSEN
Memberikan pengarahan bagi seluruh mahasiswa tentang pentingnya Pancasila
sebagai pedoman hidup ditengah masyarakat.
36. PSIKOLOGI
Mengadakan seminar tentang Ideologi Pancasila dilingkungan masyarakat yang
kurang memahami arti Pancasila.

37. TNI
Memberikan pengarahan tentang pentingnya bersikap sesuai dengan nilai-niai
Pancasila.

38. POLISI
Melakukan penelitian berapa banyak masyarakat Indonesia yang kurang
memahami arti Pancasila sebagai Ideologi Bangsa.

39. SATPOL PP
Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan diantara 1 dengan yang lainnya
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

40. KOMNAS HAM


Menjalin hubungan kerja sama yang baik dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas, kewajiban
bagi kepentingan masyarakat yang berpegang teguh sesuai norma Pancasila.

41. HUMAS
Menjalin sikap saling menghormati dan sikap solidaritas antar sesama, dan
mengembangkan sikap jujur dalam mengambil keputusan terutama dalam proses
berbangsa.

42. KEDOKTERAN
Meningkatkan sikap positif sesuai nilai-nilai Pancasila agar menjadi anak Bangsa
yang berjiwa Nasional.

43. KEBIDANAN
Penanganan masalah-masalah masyarakat yang menyimpang kedalam sila
Pancasila.

44. MENTERI HAM & PERLINDUNGAN WANITA


Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan
aspirasi dan swedaya murni masyarakat yang diatur dalam sila-sila Pancasila.

45. PENGAMAT POLITIK


Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perUndang-Undangan dan
meningkatkan kesejahteraan sesuai sila Pancasila.
46. CAMAT
Mengkontribusi seluruh masyarakat agar lebih mengembangkan sikap Ideologi
Pancasila.

47. LURAH
Memberikan rencana kinerja berdasarkan perencanaan strategis sebagai pedoman
pelaksanaan Pancasila sesuai ketentuan yang berlaku.

48. DOKTER
Mengembangkan sikap positif Pancasila dalam menjalankan tugas.

49. BIDAN
Mampu dan selalu melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (self-
directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan senantiasa
berusaha meningkatkan kualitasnya sebagai seorang Bidan yang berpegang teguh
dalam berideologi Nasional.

50. PERAWAT
Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar menjadi perawat yang
berjiwa Pancasila.

51. AHLI GIZI


Menekankan kepada seluruh para ahli gizi untuk lebih memahami nilai Dasar
Pancasila.

52. ANALISIS KESEHATAN


Berpedoman teguh terhadap noma-norma Pancasila.

53. FARMASI
Selalu mengembangkan aspek norma Pancasila dalam system kinerjanya.

54. REKAM MEDIS


Melaksanakan tindakan refresif terhadap semua bentuk gangguan masalah yang
ada dirumah sakit berdasarkan system kinerja yang berlandaskan Pancasila.

55. POSYANDU
Memberikan hukuman/sanksi bagi masyarakat yang meremehkan Filsafat
Pancasila.

56. GURU
Untuk menterjemah kepada masyarakat, yaitu berperan dalam menyampaikan
betapa pentingnya Pancasila bagi Indonesia.

57. ORMAS
Identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam mengenaipembahasan
Ideologi Pancasila.

58. PUBLIK FIGURE


Mengembangkan sikap percaya diri sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
menjalankan perannya didunia selebriti.

59. SATPAM
Berusaha menjadi bangsa yang teladan sesuai dengan sila-sila Pancasila.

60. PEDAGANG
Berusaha untuk lebih meningkatkan sikap positif Pancasila didalam pekerjaanya.

61. PEMBANTU
Berusaha mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam dunia kerjanya.

62. PNS
Berperan aktif sebagai pegawai yang religious yang terbentuk dalam sila-sila
Pancasila.

63. PELAYARAN
Meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan Negara lain dalam dunia pelayaran.

64. POSYANDU
Menjadikan lembaga pelayanan yang berjiwa nasional seperti yang tercantum
dalam Pancasila.

65. WARTAWAN
Mencari informasi atau berita yang terkait dalam pemecahan moral bangsa yang
menyimpang kedalam Ideologi Pancasila.

66. PENGUSAHA
Menjalankan bisnis secara profesional sesuai aturan norma Pancasila.

67. KARANG TARUNA


Berupaya membina anggota muridnya dalam memahami Ideologi Pancasila.

68. BAWASLU
Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pedoman Ideologi Bangsa kepada
masyarakatnya.

69. PENDETA
Memberikan khotbah yang baik kepada jemaatnya sesuai dengan nilai etika
Pancasila.

70. PASTOR
Melayani dan mengabarkan injil ke seluruh Umat Kristiani sesuai dengan
pewartaan yang terkandung dengan sila Pancasila.

KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD
1945 dijelma dalam 4 pokok pikiran meliputi :
- Suasana kebatinan dari UUD 1945
- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
- Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara, sebagai
pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi
dan di arahkan atas kerohanian negara.
ARTIKEL-ARTIKEL

1. Aksi 4 November Anti NKRI dan Pancasila


Dai Ahlul Sunnah Waljama`ah (Dai Aswaja) DKI Jakarta menolak aksi demo yang
rencananya dilakukan oleh sejumlah elemen dan organisasi masyarakat Islam pada
tanggal 4 November 2016 besok.

Jakarta, HanTer - Dai Ahlul Sunnah Waljama`ah (Dai Aswaja) DKI Jakarta menolak
aksi demo yang rencananya dilakukan oleh sejumlah elemen dan organisasi
masyarakat Islam pada tanggal 4 November 2016 besok. Alasannya, aksi tersebut
sarat dengan rencana untuk memecah belah masyarakat Indonesia.

"Ada empat alasan, kami, Dai Aswaja menolak aksi tanggal 4. Pertama, karena
didalamnya ada beberapa orang atau kelompok yang jelas-jelas anti Pancasila dan
anti NKRI," kata Ketua Dai Aswaja DKI Jakarta, Muhammad Fardian di Jakarta,
Rabu (2/11/2016).

Selain itu, alasan lain yang disampaikan oleh perkumpulan para santri dari berbagai
pesanteren tersebut untuk menolak aksi yang rencananya akan diikuti ratusan ribu
umat muslim tersebut adalah karena mengatasnamakan agama Islam. Oleh karena itu,
mereka meminta agar aksi tersebut tidak membawa nama agama Islam.

"Kami Dai Aswaja Jakarta menolak aksi 4 November dengan mengatasnamakan


seluruh elemen umat Islam. Karena aksi tersebut tidak diridhoi oleh Allah," tegasnya.

Karenanya, dia meminta kepada aparat keamanan agar benar-benar menegakkan


hukum jika ada orang yang melanggar hukum.

"Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk profesional dalam meneggakan
hukum bagi siapa pun yang melanggar hukum. Karena berpotensi memecah belah
elemen bangsa khususnya hubungan muslim dengan umat yang lainnya," kata
Fardian.
2. Banser Se-Kaltim Apel Siaga, Gerakan Anti NKRI Perlu
Diwaspadai

Balikpapan – Saat ini upaya memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dinilai kian masif. Dimulai gerakan-gerakan yang anti Pancasila hingga ingin
mendirikan khilafah. Hal itu ditegaskan Ketua PW Ansor Kalimantan Timur (Kaltim)
M Fajri Al Farobi dihadapan ribuan personel Banser se Kaltim dalam Apel
Kesiapsiagaan Banser di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, Rabu, (2/11/2016).

Menurutnya, sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama (NU), Ansor dan Banser
mengikrarkan diri untuk menjaga dan membela NKRI.

“NKRI bersusah payah didirikan oleh para ulama dan sesepuh bangsa ini dengan
keringat dan darah, terus kok ada yang berani ingin mengubahnya. Maka Ansor
dengan Bansernya siap menghadangnya. Jangan pernah takut,” tegas Al Farobi
dihadapan peserta apel.

Dilanjutkannya, terkait aksi-aksi teror dan gerakan khilafah yang kian marak, aparat
keamanan diminta meningkatkan kewaspadaan.

“Jangan sampai kecolongan, tugas aparat untuk mencegah dan mewaspadainya,”


tegasnya lagi.

Dalam apel Banser tersebut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah daerah seperti
perwira TNI, Polri serta ulama dan anggota DPRD provinsi Kaltim.

Sejumlah tamu undangan tampak hadir seperti Walikota Samarinda Syaharie Jaang,
Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Ketua PW NU Kaltim, KH. M Rasyid,
Letnan Kolonel Inf Heri Setya Kusdiantana Dandim 0905/Balikpapan, AKBP Jeffry
Dian Yuniarta SH.SIk Kapolresta Balikpapan, Ahmad Rosyidi Fraksi PPP DPRD
Kaltim serta Ketua dan Sekretaris PC GP Ansor se Kaltim. Apel Banser tersebut
bagian dari kegiatan Semarak Ansor Kaltim 2016. Sejumlah rangkaian kegiatan
lainnya, Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan)
dan Kemah Aswaja.

Kegiatan Semarak Ansor tersebut dibuka langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat
Gerakan Pemuda Ansor, H. Yahya Cholil Qaumas dan jajaran Pimpinan Pusat GP
Ansor. [Hery Kuswoyo]

Editor & Publisher : Hamdani


3. Aktivis Papua Merdeka: Kami Tak Butuh Infrastruktur
Selasa, 25 Oktober 2016 | 20:29 WIB

Ihsanuddin Mantan tahanan politik Papua Filep Karma, Wakil Ketua Setara Institute
Bonar Tigor Naipospos dan Anggota Tim Terpadu penyelesaian kasus HAM di
Papua dan Papua Barat Matius Murib

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Papua Merdeka Filep Karma mengakui bahwa


pembangunan infrastruktur di wilayah Papua sejak era kepemimpinan Presiden Joko
Widodo cukup pesat.

Namun ia mengklaim bahwa masyarakat papua tidak membutuhkan infrastruktur.

"Kami tidak butuh Infrastruktur. Kami enggak minta jalan, kami jalan kaki pun
enggak apa-apa," kata Filep di Kantor Setara Institute, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Felip yang pernah ditahan karena mengibarkan bendera separatis ini justru menuding
infrastruktur yang dibangun pemerintah Jokowi bukan ditujukan untuk rakyat papua,
melainkan hanya untuk kepentingan investor.

(Baca: Mantan Tapol Papua Tantang Pemerintah Buat Referendum)

Bahkan ia menengarai infrastruktur seperti pembangunan jalan dan bandara dibuat


untuk memudahkan operasi militer.

"Ini memudahkan untuk operasi militer. Jadi ada operasi cepat," kata dia.

Felip mengatakan, yang dibutuhkan masyarakat Papua saat ini adalah jaminan
keamanan dan jaminan kebebasan berekspresi serta menyatakan pendapat.

Namun sayangnya, kata Felip, itu kerap dibungkam aparat. Ia mengklaim, sebenarnya
banyak aktivis Papua yang menolak kedatangan Jokowi di Bumi Cendrawasih itu.

Namun suara mereka dibungkam aparat. Akibatnya, kesan yang muncul, Jokowi
selalu mendapatkan sambutan antusias warga ketika mendatangi Papua.

"Padahal itu sudah dikondisikan. Jadi yang mau aksi demo itu sudah diblokir," kata
Filep.
4. Hadapi Organisasi Anti-NKRI, Warga NU Bogor Diminta Tenang
Senin, 10 Oktober 2016 20:30 Daerah

Pada Hari Sabtu 8 Oktober 2016, PCNU Kota Bogor melantik Pengurus Ranting,
MWC dan Lembaga NU se-Kota Bogor di Pesantren Al-Alawiyah, Tanah Sareal,
Bogor. Turut hadir di dalam pembengkalan pelantikan, sesepuh NU Kota Bogor H
Aji Hermawan.

Di hadapan Pengurus ranting, MWC dan Lembaga NU, Ketua PCNU Kota Bogor,
Ifan Haryanto, berpesan agar pengurus PCNU tetap istiqomah pada kredo perjuangan,
Membumikan Ajaran Aswaja, Menjaga Tradisi serta Menjaga Keutuhan NKRI.

Terkait kredo perjuangan menjaga keutuhan NKRI, Ifan Haryanto menyampaikan


bahwa dalam menghadapi isu maraknya gerakan organisasi anti-NKRI di Kota
Bogor, warga NU di Kota Bogor diharapkan tetap tenang dan tidak bertindak di luar
koridor hukum. Jika gerakan anti-NKRI tersebut sudah pada tahap mengancam
keutuhan NKRI, baru NU siap menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan
NKRI.

“Menjaga keutuhan NKRI merupakan kewajiban setiap warga Nahdliyin, karena NU


bukan hanya sekedar benteng NKRI, namun juga salah satu pendiri republik ini,”
katanya.

Ifan menambahkan berbagai bukti komitmen keindonesiaan telah ditunjukkan oleh


para pendiri dan pejuang NU, dan sebagai warga NU wajar meneladani komitmen
keindonesiaan para sesepuhnya.

“Salah satu pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH Wahab Chasbullah bahkan telah
menciptakan lagu Yalal Wathan yang mengungkapkan rasa kecintaan terhadap tanah
air Indonesia, pada tahun 1934, jauh sebelum Indonesia merdeka,” paparnya. (M
Zimamul Adli/Mukafi Niam)

Hadapi Organisasi Anti-NKRI, Warga NU Bogor Diminta Tenang


Bogor, NU Online
Pada Hari Sabtu 8 Oktober 2016, PCNU Kota Bogor melantik Pengurus Ranting,
MWC dan Lembaga NU se-Kota Bogor di Pesantren Al-Alawiyah, Tanah Sareal,
Bogor. Turut hadir di dalam pembengkalan pelantikan, sesepuh NU Kota Bogor H
Aji Hermawan.
Di hadapan Pengurus ranting, MWC dan Lembaga NU, Ketua PCNU Kota Bogor,
Ifan Haryanto, berpesan agar pengurus PCNU tetap istiqomah pada kredo perjuangan,
Membumikan Ajaran Aswaja, Menjaga Tradisi serta Menjaga Keutuhan NKRI.

Terkait kredo perjuangan menjaga keutuhan NKRI, Ifan Haryanto menyampaikan


bahwa dalam menghadapi isu maraknya gerakan organisasi anti-NKRI di Kota
Bogor, warga NU di Kota Bogor diharapkan tetap tenang dan tidak bertindak di luar
koridor hukum. Jika gerakan anti-NKRI tersebut sudah pada tahap mengancam
keutuhan NKRI, baru NU siap menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan
NKRI.

“Menjaga keutuhan NKRI merupakan kewajiban setiap warga Nahdliyin, karena NU


bukan hanya sekedar benteng NKRI, namun juga salah satu pendiri republik ini,”
katanya.

Ifan menambahkan berbagai bukti komitmen keindonesiaan telah ditunjukkan oleh


para pendiri dan pejuang NU, dan sebagai warga NU wajar meneladani komitmen
keindonesiaan para sesepuhnya.

“Salah satu pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH Wahab Chasbullah bahkan telah
menciptakan lagu Yalal Wathan yang mengungkapkan rasa kecintaan terhadap tanah
air Indonesia, pada tahun 1934, jauh sebelum Indonesia merdeka,” paparnya. (M
Zimamul Adli/Mukafi Niam)

5. Simbol Bendera Gerakan Aceh Merdeka Sempat Berkibar pada


Demo Akbar

Jumat, 4 November 2016 13:56


Fitri Wulandari/Tribunnews.com

TRIBUN-MEDAN, com, JAKARTA - Bendera mirip simbol Gerakan Aceh Merdeka


(GAM) dan spanduk bertuliskan 'Bila NKRI dipimpin oleh pembela Ahok, maka
kami bangsa Aceh akan menuntut 'PISAH DIRI DARI NKRI', ditemukan di sekitar
Masjid Istiqlal, pada Jumat (4/11/2016).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi
Setiyono, mengatakan bendera dan spanduk itu merupakan simbol Partai Aceh.

Keduanya dipasang kelompok Front Pembela Islam (FPI) Aceh.

"Masing-masing satu buah," ujar Awi saat dikonfirmasi, Jumat (4/11/2016).

Menurut mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu, polisi telah menurunkan
bendera dan spanduk itu sebelum ibadah salat Jumat.

Polisi telah mengimbau agar FPI Aceh tidak menggunakan atribut itu lagi.

"Sudah dikoordinasikan, situasi aman," kata dia.


Baca: Djarot Sebut Ahok Sudah Minta Maaf dari Lubuk Hati Paling Dalam

Selain mengibarkan bendera dan membentangkan spanduk, menurut Awi, FPI Aceh
berorasi.

Salah satu tuntutan menuntut calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok diproses secara hukum dan diturunkan dari jabatannya.

FPI Aceh mengancam akan menegakan syariat Islam di wilayahnya, apabila Ahok
menjadi pemimpin Indonesia.(*)
Editor: Randy Hutagaol
Sumber: Tribun News

Anda mungkin juga menyukai