“Negara Pancasila”
Disusun Oleh:
RUMUSAN MASALAH
UPAYA-UPAYA
1. PRESIDEN
Memimpin struktur pemerintahannya yang berlandaskan Ideologi Pancasila.
2. WAKIL PRESIDEN
Membantu Kepala Negara dalam bertugas sesuai dengan norma-norma Ideologi
Pancasila.
3. DPR
Membentuk UU yang membahas mengenai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa.
4. DPD
Mengajukan sosialisasi disetiap daerah tentang pentingnya Pedoman Ideologi
Pancasila.
5. DPRD
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam pentingnya berIdeologi
Pancasila.
6. BPK
Membuat rancangan dalam membahas nilai-nilai pentingnya Pancasila.
7. KPK
Berpendirian tegas dalam bersikap keadilan sesuai dengan norma Pancasila.
8. MAHKAMAH AGUNG
Berpegang teguh dalam mengembangkan sikappositif Ideologi Pancasila.
9. MAHKAMAH KONSTITUSI
Memuat unsur-unsur Pancasila sesuai dengan Ideologi Nasional.
10. WALIKOTA
Bersosialisasi dengan pihak-pihak berwenang dalam mengatur system
kemasyarakat sebagai Ideologi Pancasila.
11. GUBERNUR
Menuntun para masyarakat untuk lebih mengembangkan nilai-nilai positif
Pancasila.
12. PEMERINTAH
Mengatur system pemerintahan sesuai dengan sila Pancasila agar menjadi Bangsa
yang berjiwa Nasional.
15. HUKUM
Memberikan konsekuensi bagi masyarakat yang merendahkan Dasar Pancasila.
16. MPR
Mengembangkan sikap kesatuan dan persatuan yang tercantum pada Sila
Pancasila.
19. BUPATI
Menekankan kepada seluruh umat manusia untuk saling mengasihi sesuai dengan
norma Pancasila.
28. KEJAKSAAN
Mengatur system organisasi masyarakat yang berkaitan dengan sila-sila Pancasila.
30. PROFESOR
Selalu bersikap teguh dalam menjalankan tugas sesuai dengan norma Pancasila.
35. DOSEN
Memberikan pengarahan bagi seluruh mahasiswa tentang pentingnya Pancasila
sebagai pedoman hidup ditengah masyarakat.
36. PSIKOLOGI
Mengadakan seminar tentang Ideologi Pancasila dilingkungan masyarakat yang
kurang memahami arti Pancasila.
37. TNI
Memberikan pengarahan tentang pentingnya bersikap sesuai dengan nilai-niai
Pancasila.
38. POLISI
Melakukan penelitian berapa banyak masyarakat Indonesia yang kurang
memahami arti Pancasila sebagai Ideologi Bangsa.
39. SATPOL PP
Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan diantara 1 dengan yang lainnya
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
41. HUMAS
Menjalin sikap saling menghormati dan sikap solidaritas antar sesama, dan
mengembangkan sikap jujur dalam mengambil keputusan terutama dalam proses
berbangsa.
42. KEDOKTERAN
Meningkatkan sikap positif sesuai nilai-nilai Pancasila agar menjadi anak Bangsa
yang berjiwa Nasional.
43. KEBIDANAN
Penanganan masalah-masalah masyarakat yang menyimpang kedalam sila
Pancasila.
47. LURAH
Memberikan rencana kinerja berdasarkan perencanaan strategis sebagai pedoman
pelaksanaan Pancasila sesuai ketentuan yang berlaku.
48. DOKTER
Mengembangkan sikap positif Pancasila dalam menjalankan tugas.
49. BIDAN
Mampu dan selalu melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (self-
directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan senantiasa
berusaha meningkatkan kualitasnya sebagai seorang Bidan yang berpegang teguh
dalam berideologi Nasional.
50. PERAWAT
Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar menjadi perawat yang
berjiwa Pancasila.
53. FARMASI
Selalu mengembangkan aspek norma Pancasila dalam system kinerjanya.
55. POSYANDU
Memberikan hukuman/sanksi bagi masyarakat yang meremehkan Filsafat
Pancasila.
56. GURU
Untuk menterjemah kepada masyarakat, yaitu berperan dalam menyampaikan
betapa pentingnya Pancasila bagi Indonesia.
57. ORMAS
Identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam mengenaipembahasan
Ideologi Pancasila.
59. SATPAM
Berusaha menjadi bangsa yang teladan sesuai dengan sila-sila Pancasila.
60. PEDAGANG
Berusaha untuk lebih meningkatkan sikap positif Pancasila didalam pekerjaanya.
61. PEMBANTU
Berusaha mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam dunia kerjanya.
62. PNS
Berperan aktif sebagai pegawai yang religious yang terbentuk dalam sila-sila
Pancasila.
63. PELAYARAN
Meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan Negara lain dalam dunia pelayaran.
64. POSYANDU
Menjadikan lembaga pelayanan yang berjiwa nasional seperti yang tercantum
dalam Pancasila.
65. WARTAWAN
Mencari informasi atau berita yang terkait dalam pemecahan moral bangsa yang
menyimpang kedalam Ideologi Pancasila.
66. PENGUSAHA
Menjalankan bisnis secara profesional sesuai aturan norma Pancasila.
68. BAWASLU
Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pedoman Ideologi Bangsa kepada
masyarakatnya.
69. PENDETA
Memberikan khotbah yang baik kepada jemaatnya sesuai dengan nilai etika
Pancasila.
70. PASTOR
Melayani dan mengabarkan injil ke seluruh Umat Kristiani sesuai dengan
pewartaan yang terkandung dengan sila Pancasila.
KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD
1945 dijelma dalam 4 pokok pikiran meliputi :
- Suasana kebatinan dari UUD 1945
- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
- Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara, sebagai
pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi
dan di arahkan atas kerohanian negara.
ARTIKEL-ARTIKEL
Jakarta, HanTer - Dai Ahlul Sunnah Waljama`ah (Dai Aswaja) DKI Jakarta menolak
aksi demo yang rencananya dilakukan oleh sejumlah elemen dan organisasi
masyarakat Islam pada tanggal 4 November 2016 besok. Alasannya, aksi tersebut
sarat dengan rencana untuk memecah belah masyarakat Indonesia.
"Ada empat alasan, kami, Dai Aswaja menolak aksi tanggal 4. Pertama, karena
didalamnya ada beberapa orang atau kelompok yang jelas-jelas anti Pancasila dan
anti NKRI," kata Ketua Dai Aswaja DKI Jakarta, Muhammad Fardian di Jakarta,
Rabu (2/11/2016).
Selain itu, alasan lain yang disampaikan oleh perkumpulan para santri dari berbagai
pesanteren tersebut untuk menolak aksi yang rencananya akan diikuti ratusan ribu
umat muslim tersebut adalah karena mengatasnamakan agama Islam. Oleh karena itu,
mereka meminta agar aksi tersebut tidak membawa nama agama Islam.
"Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk profesional dalam meneggakan
hukum bagi siapa pun yang melanggar hukum. Karena berpotensi memecah belah
elemen bangsa khususnya hubungan muslim dengan umat yang lainnya," kata
Fardian.
2. Banser Se-Kaltim Apel Siaga, Gerakan Anti NKRI Perlu
Diwaspadai
Balikpapan – Saat ini upaya memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dinilai kian masif. Dimulai gerakan-gerakan yang anti Pancasila hingga ingin
mendirikan khilafah. Hal itu ditegaskan Ketua PW Ansor Kalimantan Timur (Kaltim)
M Fajri Al Farobi dihadapan ribuan personel Banser se Kaltim dalam Apel
Kesiapsiagaan Banser di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, Rabu, (2/11/2016).
Menurutnya, sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama (NU), Ansor dan Banser
mengikrarkan diri untuk menjaga dan membela NKRI.
“NKRI bersusah payah didirikan oleh para ulama dan sesepuh bangsa ini dengan
keringat dan darah, terus kok ada yang berani ingin mengubahnya. Maka Ansor
dengan Bansernya siap menghadangnya. Jangan pernah takut,” tegas Al Farobi
dihadapan peserta apel.
Dilanjutkannya, terkait aksi-aksi teror dan gerakan khilafah yang kian marak, aparat
keamanan diminta meningkatkan kewaspadaan.
Dalam apel Banser tersebut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah daerah seperti
perwira TNI, Polri serta ulama dan anggota DPRD provinsi Kaltim.
Sejumlah tamu undangan tampak hadir seperti Walikota Samarinda Syaharie Jaang,
Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Ketua PW NU Kaltim, KH. M Rasyid,
Letnan Kolonel Inf Heri Setya Kusdiantana Dandim 0905/Balikpapan, AKBP Jeffry
Dian Yuniarta SH.SIk Kapolresta Balikpapan, Ahmad Rosyidi Fraksi PPP DPRD
Kaltim serta Ketua dan Sekretaris PC GP Ansor se Kaltim. Apel Banser tersebut
bagian dari kegiatan Semarak Ansor Kaltim 2016. Sejumlah rangkaian kegiatan
lainnya, Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan)
dan Kemah Aswaja.
Kegiatan Semarak Ansor tersebut dibuka langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat
Gerakan Pemuda Ansor, H. Yahya Cholil Qaumas dan jajaran Pimpinan Pusat GP
Ansor. [Hery Kuswoyo]
Ihsanuddin Mantan tahanan politik Papua Filep Karma, Wakil Ketua Setara Institute
Bonar Tigor Naipospos dan Anggota Tim Terpadu penyelesaian kasus HAM di
Papua dan Papua Barat Matius Murib
"Kami tidak butuh Infrastruktur. Kami enggak minta jalan, kami jalan kaki pun
enggak apa-apa," kata Filep di Kantor Setara Institute, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Felip yang pernah ditahan karena mengibarkan bendera separatis ini justru menuding
infrastruktur yang dibangun pemerintah Jokowi bukan ditujukan untuk rakyat papua,
melainkan hanya untuk kepentingan investor.
"Ini memudahkan untuk operasi militer. Jadi ada operasi cepat," kata dia.
Felip mengatakan, yang dibutuhkan masyarakat Papua saat ini adalah jaminan
keamanan dan jaminan kebebasan berekspresi serta menyatakan pendapat.
Namun sayangnya, kata Felip, itu kerap dibungkam aparat. Ia mengklaim, sebenarnya
banyak aktivis Papua yang menolak kedatangan Jokowi di Bumi Cendrawasih itu.
Namun suara mereka dibungkam aparat. Akibatnya, kesan yang muncul, Jokowi
selalu mendapatkan sambutan antusias warga ketika mendatangi Papua.
"Padahal itu sudah dikondisikan. Jadi yang mau aksi demo itu sudah diblokir," kata
Filep.
4. Hadapi Organisasi Anti-NKRI, Warga NU Bogor Diminta Tenang
Senin, 10 Oktober 2016 20:30 Daerah
Pada Hari Sabtu 8 Oktober 2016, PCNU Kota Bogor melantik Pengurus Ranting,
MWC dan Lembaga NU se-Kota Bogor di Pesantren Al-Alawiyah, Tanah Sareal,
Bogor. Turut hadir di dalam pembengkalan pelantikan, sesepuh NU Kota Bogor H
Aji Hermawan.
Di hadapan Pengurus ranting, MWC dan Lembaga NU, Ketua PCNU Kota Bogor,
Ifan Haryanto, berpesan agar pengurus PCNU tetap istiqomah pada kredo perjuangan,
Membumikan Ajaran Aswaja, Menjaga Tradisi serta Menjaga Keutuhan NKRI.
“Salah satu pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH Wahab Chasbullah bahkan telah
menciptakan lagu Yalal Wathan yang mengungkapkan rasa kecintaan terhadap tanah
air Indonesia, pada tahun 1934, jauh sebelum Indonesia merdeka,” paparnya. (M
Zimamul Adli/Mukafi Niam)
“Salah satu pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH Wahab Chasbullah bahkan telah
menciptakan lagu Yalal Wathan yang mengungkapkan rasa kecintaan terhadap tanah
air Indonesia, pada tahun 1934, jauh sebelum Indonesia merdeka,” paparnya. (M
Zimamul Adli/Mukafi Niam)
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi
Setiyono, mengatakan bendera dan spanduk itu merupakan simbol Partai Aceh.
Menurut mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu, polisi telah menurunkan
bendera dan spanduk itu sebelum ibadah salat Jumat.
Polisi telah mengimbau agar FPI Aceh tidak menggunakan atribut itu lagi.
Selain mengibarkan bendera dan membentangkan spanduk, menurut Awi, FPI Aceh
berorasi.
Salah satu tuntutan menuntut calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok diproses secara hukum dan diturunkan dari jabatannya.
FPI Aceh mengancam akan menegakan syariat Islam di wilayahnya, apabila Ahok
menjadi pemimpin Indonesia.(*)
Editor: Randy Hutagaol
Sumber: Tribun News