Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KELOMPOK

PENGENDALIAN INFEKSI SILANG


ALAT PELINDUNG WAJAH
Tim Pembimbing : 1. Silvia Prasetyowati, S.Si.T.,M.Kes
2. Hendro Suharnowo,S.Si.T.,M.Kes

Disusun Oleh :
1. Alda Sabrina Azizi Hasib P27825020001

2. Amelia Ayu Widya Ardhana P27825020003

3. Elvina Purfita Fauziyah P27825020013

4. Indah Lestari Samal P27825020051

5. Febri Hariyanti P27825020017

6. Nasrullah Bagus Unggul P278250200

7. Ratri Dian Pratiwi P27825020037

8. Ririn Amelia Putri P27825020038

9. Rischa Safitri P27825020039

10. Sinta Yulia Fifiana P27825020042

D3 KESEHATAN GIGI SEMESTER 2


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Pengendalian Infeksi Silang APD
Wajah” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Tak lupa pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten dosen, teman-teman, serta
semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian laporan praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berusaha dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan-
laporan praktikum penulis selanjutnya.

Surabaya, 12 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover..................................................................................i
Kata pengantar..................................................................ii
Daftar isi.............................................................................iii
Uraian Materi
A. Latar belakang...........................................................1
B. Tujuan Pratikum........................................................2
C. Metode Pratikum.......................................................2
D. Prosedur Pratikum....................................................
E. Hasil dan Kesimpulan...............................................
F. Logbook Harian.........................................................
G. Dokumentasi Pratikum.............................................
PENGENDALIAN INFEKSI SILANG
A. Latar Belakang
Infeksi silang dalam kedokteran gigi adalah penyebaran penyebab penyakit diantara
pasien, dokter gigi, dan petugas kesehatan dalam lingkungan pelayanan kesehatan gigi
(Mulyanti,2012). Dalam menjalankan profesinya tenaga kesehatan gigi tidak lepas dari
kemungkinan untuk berkontak secara langsung atau tidak langsung dengan
mikroorganisme dalam rongga mulut (termasuk saliva dan darah) pasien. Sebagai hasil
pemajanan yang berulang kali terhadap mikroorganisme yang ada dalam rongga mulut,
insidensi terjangkit penyakit infeksi lebih tinggi pada praktik kedokteran gigi. Apabila
tidak dilakukan pengendalian Infeksi yang efektif dapat mengakibatkan orang lain,
termasuk keluarga tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan pasien lain,
menghadapi risiko terkena penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2012).
Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2012, infeksi silang dapat terjadi di tempat
pelayanan kesehatan gigi melalui 4 cara, diantaranya pasien ke tenaga pelayanan
kesehatan gigi, tenaga pelayanan kesehatan gigi ke pasien, pasien ke pasien dan tempat
pelayanan kesehatan gigi ke komunitas masyarakat, termasuk di dalamnya keluarga dari
tenaga pelayanan kesehatan gigi.
Tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mempunyai kewajiban untuk
selalu bekerja sesuai dengan standar pelayanan kedokteran gigi di Indonesia, yaitu
melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Prosedur pelaksanaan tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tersebut harus dilaksanakan pada semua praktik
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di seluruh Indonesia. Dokter gigi harus dapat
memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja di dalam lingkungannya mempunyai
pengetahuan dan mendapatkan pelatihan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Hal tersebut termasuk kebersihan tangan, disinfeksi dan sterilisasi peralatan serta bahan
yang digunakan. Teknik pembersihan, 3 disinfeksi dan sterilisasi harus sesuai dengan
perkembangan keilmuan dan secara rutin dilakukan monitoring (Kemenkes RI,2012).
Setiap dental unit memiliki potensi sebagai perantara dalam proses infeksi silang
sehingga dokter gigi maupun pasien memiliki risiko tinggi terhadap paparan infeksi
silang (Guida et al., 2012 cit TH.Novia,2016).
Pusat kesehatan masyarakat merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang sangat penting di Indonesia yang memberikan pelayanan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan kepada masyarakat dalam suatu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok dan langsung berada dalam
pengawasan administratif maupun teknis dari dinas kabupaten (Entjang,2000 cit Steven
2014)..

B. Tujuan Praktikum (Capaian Pembelajaran)


a) Mampu memahami Konsep.pengendalian infeksi silang dalam pelayanan Kesehatan
gigi dan mulut.
b) Mampu menguasai Tindakan personal hygiene pada pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut.
c) Mampu memahami jenis,macam dan fungsi alat pelindung diri.
d) Mampu melakukan desinfeksi dental unit dan ruangan klinik gigi.
e) Mampu memahami penggunaan, macam,bahan dan alat desinfeksi maupun sterilisasi.
f) Mampu melakukan pengelolaan limbah di klinik gigi.
C. Alat dan Bahan yang digunakan
a) Laptop/Handphone
b) Kuota internet/ Wifi
c) Alat tulis

D. Prosedur Praktikum (meliputi persiapan, perencanaan, implementasi, evaluasi)

E. Hasil dan Kesimpulan


1. NIKA LAILLAN THOWILLA
apakah pemeliharaan APD harus dilakukan secara rutin ? jika iya berikan alasannya.
Jawaban:
Ya, Pemeliharaan APD harus dilakukan secara rutin. Karena, penggunaan APD itu
sendiri yaitu melindungi kta dari bahaya virus dan bakteri untuk langsung terpapar ke
tubuh. Oleh sebab itu, harus dilakukan secara rutin agar APD tetap terjaga
strerilisasinya dan layaknya untuk digunakan.

2. SEPTYAN STEPHANY FERNANDO


dulu pada saat covid19 mewabah di Indonesia orang berbondong-bondong membeli
masker sampai-sampai stok masker habis, dan anehnya kita lihat dimedia sosial
orang - orang sampai menggunakan kain popok bayi sebagai masker, nah pertanyaan
saya hal apa yg bisa digunakan sebagai pelindung wajah/pernafasan selain masker?
Jawaban:
Pelindung wajah yang lain seperti Face shield. Tetapi penggunaan face shield harus
dibarengi dengan masker. Karena face shield hanya digunakan sebagai pelindung
tambahan, bukan pelindung utama. Menanggapi bolehkah menggunakan kain popok
bayi sebagai masker?
Sekarang masyarakat sudah menggunakan masker kain dengan berbagai motif untuk
mensiasati kelangkaan masker medis. Masker kain pun harus yang berbahan katun
dengan 3 lapis agar memiliki fungsi yang sama untuk menahan partikel/ droplet.

3. MILLATUN HASANAH
Face shield itu di kapan harus di ganti pada saat pelayanan perawatan gigi, apakah
setiap ganti pasien atau gimana. Bagaimana ciri2 face sheal rusak, sehingga harus
segera di ganti?
Jawaban:
Face shield harus diganti ketika selesai melakukan tindakan dari 1 pasien. Tetapi
penggunaan face shield bias berulang kali dengan syarat harus di disinfeksi terlebih
dahulu dengan alcohol 70%

4. NIKEN ARLINTYA RAMADHANI


jika masker kain dilapisi atau di masukkan tissu,apakah virus masih bisa masuk?
Jawaban:
Para ahli menyebut masker kain yang efektif harus disertai dengan filter. Penggunaan
filter pada masker kain selain untuk menahan partikel juga mampu membuat
penggunanya merasa lebih nyaman saat bernapas.Selain itu penting untuk diingat
bahwa filter yang digunakan pun harus diganti secara berkala. Filter harus diapit di
antara dua lapisan kain untuk mencegah inhalasi bahan filter.
Penggunaan tisu sebagai filter memiliki sifat filtrasi yang kurang baik sehingga hanya
cocok untuk sekali pakai saja.
5. IKHSANIYAH AURORA
seperti yang sudah dijelaskan tadi, mengenai penggunaan masker kain dijelaskan
hanya dapat melindungi selama 3 jam dan harus dicuci terlebih dahulu agar dapat
digunakan kembali. Pertanyaan saya, apakah proses pencucian tidak merusak kualitas
masker kain tersebut? Jika iya apakah lebih efisien memakai masker sekali pakai?
Jawaban:
Pencucian masker kain secara baik dan benar tidak merusak kualitas masker.
Pencucian pun juga harus secara benar agar masker tetap steril. Yaitu dengan
Mencuci menggunakan detergen dan rendam menggunakan larutan disinfeksi, setelah
itu dijemur dan bias disetrika untuk meminimalisir perkembangan virus.

6. INTAN NURITA SARI


sekarang ini banyak sekali yang menjual masker secara online, namun harganya jauh
lebih murah daripada harga di apotek. Bagaimana cara memastikan bahwa makser itu
aman atau tidak digunakan karena harganya jauh lebih murah?
Jawaban:
Untuk membedakan masker asli atau palsu bisa menggunakan salah satu cara yaitu
Ambil masker bedah dan gunting sisi kiri dan kanannya. Lalu ambil bagian lapisan
kedua masker bedah, kemudian tes dengan cara membakarnya menggunakan korek
api. Jika masker asli, lapisannya akan meleleh dan hancur saat dibakar. Namun kalau
maskernya malah terbakar hingga gosong, berarti masker itu adalah palsu.
7. PUSPITA MAHARANI REZKY ADYNUR
Untuk saat ini kan karena pandemi diharuskan untuk menggunakan masker. Nah jika
sedang berada diluar dan ketika mau minum atau makan, Apakah masker boleh
diturunkan kedagu atau lebih baik dilepas saja?
Jawaban:
kebiasaan memakai masker di bawah dagu membahayakan karena dapat
meningkatkan risiko penularan Covid-19.Saat Anda memakai masker, bagian dalam
masker akan menyentuh bagian mulut dan hidung Anda secara langsung. Jika Anda
menurunkan masker di dagu atau bahkan sampai leher ketika makan, minum, atau
ngobrol, maka area dalam masker yang mulanya menyentuh mulut dan hidung akan
menyentuh area dagu hingga leher.
Ketika masker menempel di dagu, leher, atau area tubuh Anda lainnya, seperti
rambut, dahi, dan tangan, maka mungkin saja masker sudah terkontaminasi oleh
bakteri atau virus yang menempel di area tersebut.
Nah, coba bayangkan apabila masker kembali menempel di mulut dan hidung Anda.
Mengingat di area mulut dan hidung juga terdapat membran mukus yang membuat
Anda jadi rentan mengalami risiko infeksi.
Lebih baik jika ingin makan atau minum letakkan masker diatas tisu bersih dengan
posisi bagian dalam masker berada diatas tisu atau berhadapan dengan tisu.

8. SALSABILA NUR AMALINA


izin bertanya saya salsabila nur amalina kelompok 5, untuk penggunaan faceshield
sebaiknya digunakan berapa kali sebagai upaya pencegahan diri agar tidak tertular
dari infeksi virus maupun bakteri?
Jawab :
face shield sebenarnya untuk selama pemakaian sampai 6 jam tidak ada masalah
cuma tergantung kita ada di mana?, kalau kita ada di tempat yang sangat rawan sekali,
setelah kita keluar dari daerah yang rawan itu ada baiknya kita ganti ataupun kita cuci
atau kita desinfektan.
9. CINDI WIDIYAWATI
izin memperjelas pertanyaan saya, Cindi widiyawati
ketika face shield terkena air/saliva/darah saat menangani pasien, nanti kan burem tuh
face shield nya nanti, nah apakah boleh di lap saja? atau langsung didesinfeksi dengan
alkohol 70%?
Jawab :
Ketika masih menangani pasien dan face shield terkena air/saliva/darah lebih baik
face shield dilap terlebih dahulu dengan tisu bersih atau gunakan kain yang lembut
dan bersih. Nah kemudian jika telah selesai menangani pasien face shield bisa
langsung di didesinfektan dengan alkohol. Kemudian baru ganti menangani pasien
selanjutnya.
10. ERVINA
Apakah menggunakan face shield saja tanpa masker sudah efisien karena banyak di
stasiun tv para publik figur hanya menggunakan face shield saja. Bagaiama
tanggapannua ?
Jawaban :
Pemakaian face shield atau pelindung wajah tanpa menggunakan masker tengah
menjadi sorotan publik. Sebelumnya, pemerintah juga telah menjelaskan bahwa
penggunaan face shield tanpa masker tak akan memberikan perlindungan maksimal.
face shield tidak dapat dijadikan sebagai pengganti masker, walau face shield
sebenarnya telah masuk dalam daftar alat pelindung diri (APD).Face shield) memiliki
celah besar di bawah dan di samping wajah, di mana tetesan pernapasan (droplet)
Anda dapat keluar dari celah tersebut dan menjangkau orang lain di sekitar Anda,
Jadi gunakanlan masker dan face shield secara bersamaan agar lebih memaksimalkan
perlindungan kita.

F. Logbook Harian :
Tanggal Praktik : 12 April 2021-16 April 2021
Jam / Sesi Praktik : 07.30-16.30
No Uraian Kegiatan Paraf pembimbing
1 Presentasi Kelompok APD Wajah
2 Presentasi Kelompok APD Tangan
3 Presentasi Kelompok APD Kepala
4 Presentasi Kelompok APD Badan
5 Presentasi Kelompok APD Kaki
Note : kolom paraf pembimbing / pengawas dibuat kosongan, karena akan di paraf
pembimbing pada saat hardfile dikumpulkan

G. Foto Dokumentasi

Gambar 1. Presentasi kelompok APD Wajah

Gambar 1.2. Diskusi APD Wajah


Gambar 1.3. Evaluasi dosen pembimbing

Anda mungkin juga menyukai