Dosen Pengampu:
Di susun oleh :
( P27825020038 )
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan taufik, Hidayah dan inayah-
Nya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas keislaman sampai sekarang ini.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kuta Nabi agung Muhammad
SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia tekah membawa kita dari
jaman jahiliyah kepada jaman islamiyah.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Kami mengucapkan terima
kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang
kurang.
DAFTAR ISI............................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar Belakang...................................................................
C. Tujuan Masalah.................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit akibat kerja
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit akibat kerja
3. Untuk mengetahui pencegahan penyakit akibat kerja
4. Untuk mengetahui penanggulangan penyakit akibat kerja
5. Untuk mengetahui penerapan konsep lima tingkatan PAK
6. Untuk mengetahui penerapan keselamatan kerja pada perawat di rumah
sakit
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan, karena
dengan bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani, namun kadang dengan
aktifitas yang sering kita lakukan. Sehingga organ tubuh mengalami satu hal yang membuat
kita merasa sakit, untuk memahami lebih dalam kami akan mendefinisikan penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan.Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang mempunyaik penyebab
yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen
penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard ditempat kerja.
Factor lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab timbulnya
Penyakit Akibat Kerja. Sebagai contoh antara lain debu silica dan silicosis, uap timah dan
keracunan timah. Akan tetapi penyebab terjadinya akibat kesalahan factor manusia juga
(WHO).
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
bahan,proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit, akibat kerja merupakan
penyakit yang artifisial atau man made disease.
Terdapat beberapa penyebab Penyakit Akibat Kerja yang umum terjadi ditempat
kerja, berikut beberapa jenisnya yang digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang
ada di tempat kerja
1. Golongan fisik :
a. Suara tinggi atau bising dapat menyebabkan ketulian.’
b. Temperature atau suhu tinggi dapat menyebabkan hyperpireksi, miliaria, heat
c. Cramp, heat exhaustion, heat stroke.
d. Radiasi sinar elektromagnetik infra merah dapat menyebabkan katarak
e. Ultraviolet dapat menyebabkan konjungtivitas.
f. Radio aktif/ alfa/ beta/ gama/ X dapat menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh
manusia.
g. Getaran menyebabkan reynaud’s Desiase, gangguan metabolism polineurutis.
2. Golongan kimiawi:
a. Asal: bahan baku, bahan tambahan, hasil sementara, hasil samping(produk), sisa
produksi atau bahan buangan.
b. Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
c. Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan
mukosa.
d. Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
e. Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan, sistematik, kanker
kerusakan kelainan janin.
3. Golongan biologik:
a. Viral desiases: rabies, hepatitis
b. Fungal desiases: anthrax. Leptospirosis, brucellosis, TBC, tetanus.
c. Parasitic desiases: ancylostomiasis, schistosomiasis.
4. Golongan fisiologik/ ergonomi:
a. Akibat cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, dan kontruksi
yang salah.
b. Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan bentuk,
dislokasi, dan kecelakaan.
5. Golongan psikososial :
a. Akibat organisasi kerja (tipe kepemimpinan, hubungan kerja komunikasi, keamanan),
tipe kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shif, dan
terpencil).
b. Manifestasinya berupa stress.
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh agar bekerja bukan
menjadi lahan untuk menuai penyakit.
Untuk dapat menanggulangi Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan
suatu pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan
menginterprestasinya secara tepat. Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang
dapat digunakan sebagai pedoman
Pengetahuan mengenai pajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah
esensial untuk dapat menghubungkan suatu penyakit dengan pekerjaannya. Untuk ini perlu
dilakukan anamnesis mengenai riwayat pekerjaannya secara cermat dan teliti, yang
mencakup:
1. Penjelasan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh penderita secara
khronologis
2. Lamanya melakukan masing-masing pekerjaan
3. Bahan yang diproduksi
4. Materi (bahan baku) yang digunakan
5. Jumlah pajanannya
6. Pemakaian alat perlindungan diri (masker)
7. Pola waktu terjadinya gejalaInformasi mengenai tenaga kerja lain (apakah ada yang
mengalami gejala serupa)
8. Informasi tertulis yang ada mengenai bahan-bahan yang digunakan (MSDS, label, dan
sebagainya)
Jika penyakit yang diderita hanya dpaat terjadi pada keadaan pajanan tertentu, maka
pajanan yang dialami pasien ditempat kerja menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut dan
membandingkannya dengan kepustakaan yang ada untuk dapat menentukan diagnosis
panyakit akibat kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan
dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja.
Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi
hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya
perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.Peran
tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi melalui
pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang
meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan
penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan
atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal
bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Suma'mur .1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta :Gunung Agung,
1985
Sumber Lain :
http://alfa1995.blogspot.co.id/2012/09/makalah-tentang-anemia-apalastik.html