Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FAKTOR BIOLOGIS PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT


AKIBAT KERJA “( TAABAKOSIS, BYSSINOSIS, BAGASSOSIS DAN
RADANG PERNAPASSAN AKUT) ”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : BELLA SAPERA


NPM : F0H020066
TK/SEM : 3B/5

DOSEN PENGAMPU :
SARDANIA, S.ST, M.Kes

PRODI STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Asslammualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan naskah ini, yang berjudul „ Faktor Biologis
Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit – Penyakit Akibat Kerja ( Taabakosis,
Byssinosis,Bagassosis dan Radang Pernapassan Akut) ” dan semoga makala ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
kita semua.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga Allah
SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Wasslammualiku warahmatullahi wabarakatuh

Bengkulu, 12 September 2022

Rosanto
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................2


A. FAKTOR BIOLOGIS PENYAKIT AKIBAT KERJA........................2
1. Definisi Penyakit Akibat Kerja...........................................................2
2. Faktor – Fakor penyebab penyakit akibat kerja..................................2
3. Faktor Biologi Penyaki kerja………………………………………3-4
B. PENYAKIT-PENYAKIT AKIBAT KERJA.........................................5
1. Tabakosis.............................................................................................5
2. Byssinosis............................................................................................5
3. Bagassosis............................................................................................5
4. Radang Akut........................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................7
B. Saran....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di
Indonesiasecara umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan
perusahaan sangatditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu
disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi
dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Nuansanya harus bersifatmanusiawi atau bermartabat. Keselamatan
kerja telah menjadi perhatian dikalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan
kinerja karyawan dan pada gilirannya padakinerja perusahaan. Semakin
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakinsedikit kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja.Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di
Indonesia belum terekamdengan baik. Sebagai faktor penyebab, sering
karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan
pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko
kerja sehingga tidak menggunakan alat-alat pengamanan walaupun sudah
tersedia. Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi
kebutuanhidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakanfaktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang
yang mengalamisakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada
diri, keluarga danlingkungannya. Salah satu komponen yang dapat
meminimalisir Kecelakaandalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga
kesehatan mempunyai kemampuanuntuk menangani korban dalam
kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat
untuk menyadari pentingnya keselamatan dankesehatan kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka
permasalahanyang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana
memahami penyakitakibat kerja serta mencegah penyakit yang disebabkan
saat kerja gunameningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
C. Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar lebih mengerti
tentang penyakit yang diakibatkan kerja dan dapat mengurangi korban
kecelakaa kerja guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP DASAR FAKTOR BIOLOGIS PENYAKIT AKIBAT


KERJA
1. Definisi Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakt yang disebabkon oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan
demikian Penyakit Akibat Ke a merupakan penyak it yang artifisial atau
on made daease. Penyakit Akibat Kerja (PAK), menurui KEPPRES RI
No. 22 Tahun 1993, adalah penyakit yang disebabkan pekerjaan atau
lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja terjadi sebagai pajanan faktor fisik,
kimia, biologi, ataupun psikologi di tempat kerja.
WHO membedakan empat kaiegori Penyakit Akibat Kerja :
1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya
Pneumoconiosis.
2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya
Karsinoma Bronkhogenik.
3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara
faktor-faktor penyebab lainnya, misalnya Bronkhiiis khronis.
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada
sebelumnya, misalnya asma.

2. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja


Faktor penyebab Penyakit Akibat Keja sangat banyak, tergantung
pada bahan yang digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun
cara ke a, sehingga tidak mungl n disebutkan satu per satu. Pada umumnya
faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan:
1. Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan
yang sangat tinggi, vibrasi, penerangan lampu yang kurang baik.
2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses
kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk
debu, nap, gas, lamtan, awan atau kabut.
3. Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur
4. Golongan ftsiokigis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja
dan cara kerja.
5. Golongan psikososial : lingkungan kerja yang mengakibatkan stress.
3. Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Penyakit ditempat kerja akibat factor biologi biasanya disebabkan
oleh makhluk hidup sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada
jangka terpajang. Potensi bahaya yang menyebabkan reaksi alergi atau
iritasi akibat bahan bahan biologis, seperti debu kapas,dedaunan, bulu,
bunga, virus, bakteri, dan sebagainya.
1. Bakteri
Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu (i) bulat (kokus), (ii)
lengkung dan (iii) batang (basil). Banyak bakteri penyebab penyakit
timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak
dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan atau
orang yang terinfeksi. Contoh penyaklt yang diakibatkan oleh bakteri:
anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru), burcelosis (sakit
kepala,atralagia, enokkarditis), lepra, tetanus, tbypoid, cholera, dan
sebagainya.
2. Virus
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 300 nano
meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu vims harus
menginfeksi set inangnya yang khas. Contoh penyakit yang
diakibatkan oleh virus: influenza, varicella, hepatifis, HIV, dan
sebagainya (HIV), menyebabkan penurunan daya kekebalan tubuh,
ditularkan melalui: Tranfiisi darah yang tercemar, Tertusuk/teriris
jarum/pisau yag terkontaminasi, Hubungan sexual, Luka jalan lahir
waktu melahirkan. Pekerja berisiko (I-HV), Pekerja RS, Pekerja yang
sering ganfi-ganti pasangan.
3. Parasit
(i) Malaria ; gigitan nyamuk anopheles, (ii) Ansxylostomiosis,
anemia khronis,(iii) , gatal-gatal dikulit. Jamur dapat bernpa set
tanggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena berupa
multi set. Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan
hidup dari organJsme atau hewan lain.
4. Hewan
a. Seraangga : sengatan
b. Binatang berbisa : gigitan / mar
c. Binatang buas : Camovora
5. Tumbuhan
a. Debu kayu: Allergi & asma
b. Debu kapas: allergi saluran nafas
c. Organisme viable dan racun biogenic.
Organisme viable termasukdi dalamnya jamur, spora dan
mycotoxins; Racun biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan
bakteri.
 Perkembangan produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh
suhu, kelembapan dan media dimana mereka titmbuh. Pekerja
yang beresiko: pekerja pada silo bahan pangan, pekeija pada
sewage & sludge treatment, dll.
 Contoh : Byssinosis, “grain fever”, Legionnaire's disease.
6. Alergi Biogeoik
a. Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-derived protein,
enzim.
b. Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit
binatang, rambut dari bulu dan protein dari urine dan feaces
binatang.
c. Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari proses fermentasi,
pembuatan obat, bakery, kertas, proses pengolahan kayu , juga
dijumpai di bioteknologi ( enzim, yaksin dan kultur jaringan).
d. Pada orang yang sensiñf, pemajanan alergen dapat menimbulkan
gejala alergi seperti rinitis, conjunctivitis atau asma.
Contoh Occupational asthma : wool, bulu, butir gandum, tepung
barang dsb.
7. Factor-faktor penyebab penyakit kerja akibat biologi:
a. Kontak dengan individu yang terinfeksi, sekresi, ekspresi, atau
jaringan tubuh manusia seperti hepatitis, AIDS, TBC, flu burung,
flu babi, demam berdarah, anthrax.
b. Akibat penularan dari binatang yang menginfeksi manusia secara
langsung atau kontak dengan sekresi, ekskresi, jaringan tubuh
binatang yang terinfeksi atau via vektor.
c. Akibat polusi udara yang mengandung mifioorganisme yang
menimbulkan penyakit sepeni pekerja kantor yang memakai AC
Central. pembersih cerobong asap pabrik, pabrik penghasil debu-
debu.:
 Inhalation fever, aldbat paparan udara yang berat : metal fume
fever, polymer fiirne fever, organic dust fever, legionenelosis
 Allergi akibat polusi udara : asma kerja, pneumonitis
hipersensitivitas.

Bakteri dan virus merupakan makhluk yang sangat mudah


berkembang biak dan penyakit yang disebabkannya sangat mudah
menular. Saat ini sejumlah penyakit menular dan mematikan telah
berpindah dari hewan ke manusia dan dari manusia ke hewan. Infeksi
silang-spesies dapat berasal dari petermakan atau pasar, dimana kondisi
menciptakan pencampuran patogen. Yang memberi patogen kesempatan
untuk bertukar gen dan peralatan sampai dengan membunuh inang yang
sebelumnya asing.
B. Penyakit akibat Kerja Tabakosis, Byssinosis, Radang dan Pernapasan
Akut
1. Tabakosis
Debu tembakau adalah debu yang dihasilkan selama proses
perajangan dengan bahan baku berupa daun tembakau. Debu tembakau
dapat menyebabkan penyakit akibat kerja yaitu tabakosis. Apabila
debu tembakau dihisap oleh tenaga kerja maka dapat menyebabkan
gangguan fungsi paru yang ditandai dengan penurunan fungsi paru
(VC, FVC dan FEV 1). Debu yang tertimbun dalam paru akan
menyebabkan fibrosis (pengerasan jaringan paru), sehingga dapat
menurunkan kapasitas vital paru. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh debu tembakau terhadap fungsi paru tenaga kerja
di bagian perajangan.
2. Byssinosis
Byssinosis adalah penyakit paru atau gangguan pernapasan yang
terkait pekerjaan. Penyakit ini umumnya menyerang pekerja yang
berada di industri pengolahan kapas, rami, atau lenan (buruh pabrik
tekstil). Kondisi ini juga dikenal dengan nama Monday fever, brown
lung disease, mill fever, atau cotton worker’s lung. Jumlah kasusnya
dilaporkan menurun pada beberapa negara Eropa, namun justru
meningkat secara global. Penyakit ini umumnya tidak terjadi pada
industri yang mengolah kapas yang telah diproses menjadi bahan,
benang, atau produk lain. Di Amerika Serikat, bisinosis terjadi hampir
ekslusif pada orang-orang yang bekerja dengan kapas yang belum
diolah. Orang-orang yang membuka bal kapas saat tahap pertama
pengolahan memiliki risiko yang paling tinggi untuk terkena penyakit
ini. Terdapat juga jenis bisinosis yang disebut grain worker’s lung
yang muncul pada orang-orang yang bekerja dengan gandum.
1. Seberapa umum bisinosis?
Kondisi ini paling sering ditemukan pada periode revolusi industri.
Para perempuan yang bekerja di pabrik penggilingan atau pabrik
tekstil kerap terkena penyakit ini.
2. Tanda-Tanda dan Gejala
asma dan meliputi sesak pada dada, napas tersengal dan batuk.
Demam, Nyeri otot dan sendi,Menggigil ssinosis, Batuk kering,
Tanda-tanda dan gejala bisinosis biasanya menghilang saat Anda
tidak lagi terpapar debu atau faktor pemicunya. Namun, fungsi
paru-paru bisa saja terdampak secara permanen jika paparan terus
berlangsung.
3. Bagassosis
Bagassosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan dari
pengisapan debu dan residu tebu setelah ekstraksi gula (bagase).
4. Radang pernafasan akut
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi yang dapat
mengganggu pernapasan normal. Penyakit ini dapat memengaruhi
hanya sistem pernapasan bagian atas atau hanya sistem pernapasan
bagian bawah.Penyebab Ada beberapa penyebab berbeda dari infeksi
saluran pernapasan akut, tergantung bagian mana yang terinfeksi.
Penyebab infeksi saluran pernapasan atas meliputi: Faringitis akut
Infeksi telinga akut Flu biasa. Penyebab infeksi saluran pernapasan
bawah antara lain: Bronkitis Radang paru-paru Bronkiolitis. Gejala
Gejala awal infeksi saluran pernapasan akut biasanya muncul di
hidung dan paru-paru bagian atas. Gejala lainnya meliputi: Hidung
mampet, baik di sinus hidung atau paru-paru Pilek Batuk Sakit
tenggorokan Pegal-pegal Kelelahan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut KFPPRES RI No. 22 Tahun 1993, Penyakit Akibat Kerja adalah


punyakit yang disebabkan pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit Akibat Kerja
terjadi sebagai pajanan faktor fisik, kimia, biologi, ataupun psikologi di tempat
kerja. Di tempat beta, ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjangkimya
Penyakit Akibat Kerja pada diri bekerja. Faktor-faktor tersebut ialah faktor fisik,
faktor kirniawi, faktor biologis, faktor fisiologis, dan faktor psikososial.
Faktor biologis dapat meliputi hewan, tanaman, serangga, maupun
mikroorganisme serta bisa juga serbuk kayu. Adapun Penyakit yang disebabkan
akibat Kerja yaitu Tabakosis, Byssinosis, Radang dan Pernapasan Akut.

B. Saran

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan


karenasakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost
benefit)suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja
harusdikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi
seluruhmasyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Djojodibroto, R. Darmanto.1999. Kesehatan Kerja Di Perusahaan. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama
Praya, abi. 2008. Penyakit Akibat
Kerja.http://safety4abipraya.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 Oktober jam
19.14 WIB
Suyono, Joko.1993. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: EGC
<no name> 2008. Penyakit Akibat Kerja. http://www.freewebs.com.
Diakses pada tanggal 16 Oktober jam 19.34 WIB
<no name> 2009. Mengenal Penyakit Akibat
Kerja.http://hanscoy.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Oktober jam
18.34 WIB
<no name> 2010. Penyakit Akibat Kerja. http://www.tempointeraktif.com.
Diakses pada tanggal 16 Oktober jam 18.44 WIB
Direktorat Bina Kesehatan Kerja Depkes RI. 2007.

Anda mungkin juga menyukai