Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENYAKIT AKIBAT KECELAKAAN KERJA”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien Dan K3 Dalam
Keperawatana

Dosen pengampu : Muhamad Ifadh Arifqy J, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Andrian kamal rauf (1222B0066) Raya rambu r (1222B0101)


Alya rohimah (1222B0064) Resti purwati (1222B0104)
Charen edelwiz (1222B0067) Sarah Shabrina (1222B0110)
Nazwa intan nur P (1222B0095) Wilda solihat (1222B0117)
Pipit pitria (1222B0098) Yuhani susilah (1222B0120)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA (STKINDO)


WIRAUTAMA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, kami
mengambil judul “Penyakit Akibat Kecelakaan Kerja”. Dengan membuat makalah ini, kami
berharap kita semua mampu mengenal dan memahami materi ini lebih dalam.Makalah ini
disusun dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan K3 Dalam
Keperawatan..

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapa Muhamad Ifadh Arifqy J, S.Kep.,


Ners., M.Kep selaku dosen mata kuliah Keselamatan Pasien dan K3 Dalam Keperawatan.
Terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi perawat.
Demikian pula dengan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 23 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar belakang...................................................................................................
B. Rumusan masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Penyakit Akibat Kerja ........................................................................................
B. Penyebab Penyakit Akibat Kerja........................................................................
C. Macam-Macam Penyakit Diudara......................................................................
D. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja.................................................
E. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja…………………………………………….
F. Patway …………………………………………………………………………
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................
BAB VI PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara
umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan
peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan,
pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau
bermartabat. Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait
dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik.
Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan
kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman
walaupun sudah tersedia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyakit akibat kerja?
2. Apa penyebab penyakit akibat kerja?
3. Apa macam-macam penyakit di udara?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja?
5. Bagaimana pencegahan penyakit akibat kerja?
6. Melampirkan asukan keperawatan tentang penyakit akibat kecelakaan kerja
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ap aitu penyakit akibat kerja
2. Mengetahui apa penyebab penyakit akibat kerja.
3. Mengetahui macam-macam dari penyakit di udara.
4. Mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja.
5. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan penyakit akibat kerja.
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan tentang penyakit akibat kecelakaan kerja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit Akibat Kerja

Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan,
karena dengan bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani, namun
kadang dengan pekerjaan membuat seluruh organ-organ tubuh jenuh dengan aktifitas
yang sering kita lakukan. Sehingga organ tubuh mengalami sutu hal yang membuat
kita merasa sakit, untuk memahami lebih dalam kami akan mendefinisikan penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan.

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat kerja
merupakan penyakit yang artifisual atau man made disease. Penyakit akibat kerja juga
istilah yang dipakai dalam perturan yang dibuat atas dasar Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, sedangkan penyakit yang timbul karena
hubungan kerja merupakan istilah yang erat dalam kaitannya dengan konpensasi
(ganti rugi) kecelakaan kerja.

B. Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Tedapat beberapa penyebab PAK yang umu terjadi di tempat kerja, berikut
beberapa jenisnya yang digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang ada di
tempat kerja.

1. Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi, penerangan
2. Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan.kabut
3. Golongan biologik: bakteri, virus, jamur, dll.
4. Golongan fisiologik ergonomik: desain tempat kerja, beban kerja
5. Golongan psikososial: stres psikis, monotomi kerja, tuntutan pekerjaan, dll.

C. Macam-Macam Penyakit Di Udara

Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah


dan dapat pula disebabkan karena ulah manusisa, lewat kegiatan industri dan
teknologi. partikel yang mencenari udara banyak macam dan jenisnya, tergantung
pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi yang ada. Partikel-partikel
udara sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umunyaudara yang tercemar oleh
partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau
pneumoconiosis.

Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh


adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam paru-paru. Penyakit
Pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk
atau terhisap kedalam paru-paru.

Gejala pneumokoniosis dapat memakan waktu lama untuk muncul, karena


debu dapat menumpuk secara perlahan atau membutuhkan waktu bertahun-tahun
untuk menyebabkan reaksi di paru-paru. Hal ini berarti gejala mungkin tidak muncul
segera setelah partikel debu masuk ke paru-paru.

Gejala penyakit pneumoconiosis mirip dengan gejala penyakit paru lainnya, seperti
bronkitis dan PPOK. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

a. Batuk kronis atau batuk secara terus-menerus


b. Batuk berdahak, dahak bisa berwarna hitam jika partikel debu yang terhirup adalah
batu bara
c. Sesak napas
d. Nyeri dada
e. Tenggorokan gatal

Pada awalnya, gejala pneumoconiosis baru akan muncul Ketika sedang melakukan
aktivitas berat. Jika sudah parah, gejala tersebut dapat muncul meski tidak sedang
melakukan aktivitas berat atau sedang beristirahat.

Beberapa jenis penyakit Pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah


yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu silikosis, asbestosis,
bisinosisi, antrakosis, dan beriliosis.

1. Penyakit Silikosis
Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas. berupa
SiO2. yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu
silica bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja. keramik, pengecoran beton
bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu
silika juga banyak terdapat di tempat penampang besi, tima putih dan tambang batu
bara. Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkam debu
silica bebas SiO2, Pada saat dibakar, debu silica akan keluar dan terdispersi ke
udara bersama-sama dengan partikel yang lainya, seperti debu alumunia, oksida
besi dan karbon dalam bentuk debu. Tempat kerja yang potensial untuk tercemari
oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja
dan longkungan yang ketat sebab penyakit silikosis belum ada obatnya yang tepat.
2. Penyakit Asbestosis
Penyakit asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu
atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai
macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat. Debu asbes
banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes, pabrik
pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya Debu asbes yang
terhirup ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak nafas dan batuk-
batuk yang disertai dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak
besar/melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akan tampak
debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam
keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan
lingkungan agar jangan mengakibatkan asbestosis ini.
3. Penyakit Bisnosis
Penyakit bisnosis adalah penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu
kapas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap kedalam paru-paru.
Pencemaran ini dapat dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil,
perusahaan atau pergudangan kapas. Masa inkubasi penyakit bisnosis cukup lama,
yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda awal penyakit bisnosis ini berupa sesak nafas,
terasa berat pada dada, terutama peda hari senin (yaitu hari awal kerja pada setiap
minggu). Pada bisnosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya
juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan
emphysema.
4. Penyakit Antrakosis
Penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
debu batu bara, penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja- pekerja tambang
batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara,
seperti pengumpa batuabara pada tanur besi, lokomotif (stoker), dan juga pada
kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap
berbahan bakar batubara. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu: penyakit
antrakosis mumi, penyakit silikontrakosis, dan penyakit tuberkolosilkoantrakosis.
5. Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam
murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat menyebabkan
penyakit saliran pernafasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat
menyebabkan nasoparingtis, bronchitis, dan pneumonitis yang ditandai dengan
gejala sedikit demam, batuk kering, dan sesak nafas. Penyakit beriliosis dapat
timbul pada pekreja-pekerja industry yang menggunakan logam campuran
berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio,
dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
D. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
1. Faktor Fisik

a. Suara tinggi atau bising dapat menyebabkan ketulian


b. emperature atau suhu tinggi dapat menyebabkan Hyperpireksi, Miliaria.
c. Heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke
d. Radiasi sinar elektromagnetik infra merah dapat menyebabkan katarak
e. Ultraviolet dapat menyebabkan konjungtivitis.
f. Radio aktif alfa/beta/gama X dapat menyebabkan gangguan terhadat sel tubuh
manusia.
g. Tekanan udara tinggi menyebabkan Coison Disease.
h. Getaran menyebabkan Reynaud's Desiase, ganguan metabolisme, Polineurutis

2. Faktor Kimia

a. Asal: bahan baku, bahan tambahan,


b. samping(produk), hasil sisa produksi atau bahan buangan.
c. Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun partikel
d. Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit
dan mukosa
e. Masuknya dapat secara akut dan sevara kronis
f. Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan sistematik,
kanker, kerusakan kelainan janin.
3. Faktor Biologi

a. Viral Desiases: rabies, hepatitis


b. Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
c. Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis

4. Faktor Ergonomi/Fisiologi

a. Akibat cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah,
b. dan kontruksi yang salah.
c. Efek terhadap tubuh kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan
bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.

5. Faktor Psikologi

a. Akibat organisasi kerja (type kepemimpinan, hubungan kerja komunikasi,


keqmanan), type kwerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja
kurang, kerja shif, dan terpencil)
b. Manifestasinya berupa stress
E. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Inilah beberapa tips dalam mencegah penyakit kerja, diantaranya:
1. Pakailah alat pelindung diri secara benar dan teratur
2. Kenali resiko pekerjaan dan cegah supayah tidak terjadi lebih lanjut
3. Segara akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yng berkelanjutan

Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh bekerja bukan
menjadi lahan untuk menuai penyakit.

a. Pencegahan Pimer - Healt Promotion


1) Perilaku kesehatan
2) Faktor bahaya di tempat kerja
3) Perilaku kerja yang baik
4) Olahraga
5) Gizi
b. Pencegahan Skunder - Specifict Protection
1) engendalian melalui perundang-undangan
2) Pengendalian administrative/organisasi; rotasi/pembatas jam kerja
3) Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, alat pelindung diri (APD)
4) Pengendalian jalur kesehatan imunisasi
c. Pencegahan Tersier
1) Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
2) Pemeriksaan kesehatan berkala
3) Pemeriksaan lingkungan secara berkala
4) Surveilans
5) Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada kerja
6) Pengendalian segera ditempat kerja
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja.

Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah


menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan
kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat
kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

B. Saran

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena


sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu
perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola
secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/391509629/Tugas-Makalah-Penyakit-Akibat-
Kerja

https://id.scribd.com/document/140593822/Pneumoconiosis

Anda mungkin juga menyukai