Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien Dan K3 Dalam
Keperawatana
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, kami
mengambil judul “Penyakit Akibat Kecelakaan Kerja”. Dengan membuat makalah ini, kami
berharap kita semua mampu mengenal dan memahami materi ini lebih dalam.Makalah ini
disusun dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan K3 Dalam
Keperawatan..
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar belakang...................................................................................................
B. Rumusan masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Penyakit Akibat Kerja ........................................................................................
B. Penyebab Penyakit Akibat Kerja........................................................................
C. Macam-Macam Penyakit Diudara......................................................................
D. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja.................................................
E. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja…………………………………………….
F. Patway …………………………………………………………………………
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................
BAB VI PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara
umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan
peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan,
pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau
bermartabat. Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait
dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik.
Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan
kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman
walaupun sudah tersedia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyakit akibat kerja?
2. Apa penyebab penyakit akibat kerja?
3. Apa macam-macam penyakit di udara?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja?
5. Bagaimana pencegahan penyakit akibat kerja?
6. Melampirkan asukan keperawatan tentang penyakit akibat kecelakaan kerja
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ap aitu penyakit akibat kerja
2. Mengetahui apa penyebab penyakit akibat kerja.
3. Mengetahui macam-macam dari penyakit di udara.
4. Mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja.
5. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan penyakit akibat kerja.
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan tentang penyakit akibat kecelakaan kerja
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan,
karena dengan bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani, namun
kadang dengan pekerjaan membuat seluruh organ-organ tubuh jenuh dengan aktifitas
yang sering kita lakukan. Sehingga organ tubuh mengalami sutu hal yang membuat
kita merasa sakit, untuk memahami lebih dalam kami akan mendefinisikan penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan.
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat kerja
merupakan penyakit yang artifisual atau man made disease. Penyakit akibat kerja juga
istilah yang dipakai dalam perturan yang dibuat atas dasar Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, sedangkan penyakit yang timbul karena
hubungan kerja merupakan istilah yang erat dalam kaitannya dengan konpensasi
(ganti rugi) kecelakaan kerja.
Tedapat beberapa penyebab PAK yang umu terjadi di tempat kerja, berikut
beberapa jenisnya yang digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang ada di
tempat kerja.
1. Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi, penerangan
2. Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan.kabut
3. Golongan biologik: bakteri, virus, jamur, dll.
4. Golongan fisiologik ergonomik: desain tempat kerja, beban kerja
5. Golongan psikososial: stres psikis, monotomi kerja, tuntutan pekerjaan, dll.
Gejala penyakit pneumoconiosis mirip dengan gejala penyakit paru lainnya, seperti
bronkitis dan PPOK. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:
Pada awalnya, gejala pneumoconiosis baru akan muncul Ketika sedang melakukan
aktivitas berat. Jika sudah parah, gejala tersebut dapat muncul meski tidak sedang
melakukan aktivitas berat atau sedang beristirahat.
1. Penyakit Silikosis
Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas. berupa
SiO2. yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu
silica bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja. keramik, pengecoran beton
bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu
silika juga banyak terdapat di tempat penampang besi, tima putih dan tambang batu
bara. Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkam debu
silica bebas SiO2, Pada saat dibakar, debu silica akan keluar dan terdispersi ke
udara bersama-sama dengan partikel yang lainya, seperti debu alumunia, oksida
besi dan karbon dalam bentuk debu. Tempat kerja yang potensial untuk tercemari
oleh debu silika perlu mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja
dan longkungan yang ketat sebab penyakit silikosis belum ada obatnya yang tepat.
2. Penyakit Asbestosis
Penyakit asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu
atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai
macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat. Debu asbes
banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes, pabrik
pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya Debu asbes yang
terhirup ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak nafas dan batuk-
batuk yang disertai dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak
besar/melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akan tampak
debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai macam
keperluan kiranya perlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan
lingkungan agar jangan mengakibatkan asbestosis ini.
3. Penyakit Bisnosis
Penyakit bisnosis adalah penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu
kapas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap kedalam paru-paru.
Pencemaran ini dapat dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil,
perusahaan atau pergudangan kapas. Masa inkubasi penyakit bisnosis cukup lama,
yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda awal penyakit bisnosis ini berupa sesak nafas,
terasa berat pada dada, terutama peda hari senin (yaitu hari awal kerja pada setiap
minggu). Pada bisnosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya
juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan
emphysema.
4. Penyakit Antrakosis
Penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
debu batu bara, penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja- pekerja tambang
batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara,
seperti pengumpa batuabara pada tanur besi, lokomotif (stoker), dan juga pada
kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap
berbahan bakar batubara. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu: penyakit
antrakosis mumi, penyakit silikontrakosis, dan penyakit tuberkolosilkoantrakosis.
5. Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam
murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat menyebabkan
penyakit saliran pernafasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat
menyebabkan nasoparingtis, bronchitis, dan pneumonitis yang ditandai dengan
gejala sedikit demam, batuk kering, dan sesak nafas. Penyakit beriliosis dapat
timbul pada pekreja-pekerja industry yang menggunakan logam campuran
berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio,
dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
D. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
1. Faktor Fisik
2. Faktor Kimia
4. Faktor Ergonomi/Fisiologi
a. Akibat cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah,
b. dan kontruksi yang salah.
c. Efek terhadap tubuh kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan
bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.
5. Faktor Psikologi
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh bekerja bukan
menjadi lahan untuk menuai penyakit.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja.
B. Saran
https://id.scribd.com/document/391509629/Tugas-Makalah-Penyakit-Akibat-
Kerja
https://id.scribd.com/document/140593822/Pneumoconiosis