NAMA KELOMPOK 6
DOSEN PEMBIMBING:
Penyakit Akibat Kerja. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
C. Tujuan ................................................................................................ 2
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................ 10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi
penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada
dengan baik. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran
pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak
faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami
sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan
kesehatan kerja.
B. Rumusan Masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana memahami penyakit
akibat kerja serta mencegah penyakit yang disebabkan saat kerja guna
C. Tujuan
penyakit yang diakibatkan kerja dan dapat mengurangi korban kecelakaan kerja
PEMBAHASAN
Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan,
karena dengan bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani,
dengan aktifitas yang sering kita lakukan. Sehingga organ tubuh mengalami sutu
hal yang membuat kita merasa sakit, untuk memahami lebih dalam kami akan
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat
Tedapat beberapa penyebab PAK yang umu terjadi di tempat kerja, berikut
penerangan
2. Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas,
larutan,kabut
dan dapat pula disebabkan karena ulah manusisa, lewat kegiuatan industry dan
teknologi. Partikel yang mencenari udara banyak macam dan jenisnya, tergantung
pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi yang ada. Partikel-partikel
atau pneumoconiosis.
adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap didalam paru-paru. Penyakit
beriliosis.
1. Penyakit Silikosis
mengendap. Debu silica bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja,
menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juga banyak terdapat di tempat
penampang besi, tima putih dan tambang batu bara. Pemakaian batu bara
sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkam debu silica bebas SiO2. Pada
saat dibakar, debu silica akan keluar dan terdispersi ke udara bersama-sama
dengan partikel yang lainya, seperti debu alumunia, oksida besi dan karbon
dalam bentuk debu. Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu
longkungan yamg ketat sebab penyakit silikosis belum ada obatnya yang tepat.
2. Penyakit Asbestosis
debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari
berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat.
Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan
asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya.
Debu asbes yang terhirup ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak
nafas dan batuk-batuk yang disertai dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan
tampak debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk berbagai
3.Penyakit Bisnosis
debu kapas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap kedalam paru-paru.
Pencemaran ini dapat dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil,
nafas, terasa berat pada dada, terutama peda hari senin (yaitu hari awal kerja
pada setiap minggu). Pada bisnosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit
tersebut biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin
4. Penyakit Antrakosis
disebabkan oleh debu batu bara, penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-
(stoker), dan juga pada kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada
pusat Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara. Penyakit antrakosis ada
penyakit tuberkolosilkoantrakosis.
5.Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam
penyakit saliran pernafasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat
gejala sedikit demam, batuk kering, dan sesak nafas. Penyakit beriliosis dapat
radio, dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
D. Faktor - Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
1. Faktor Fisik
tubuh manusia
Polineurutis
2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologi
4. Faktor Ergonomi/Fisiologi
- Akibat cara kerja , posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah,
5. Faktor Psikologi
2. Kenali resiko pekerjaan dan cegah supayah tidak terjadi lebih lanjut
3. Segara akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yng berkelanjutan
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh agar
· Perilaku kesehatan
· Gizi
c) Pencegahan Tersier
· Surveilans
PENUTUP
A. Kesimpulan
akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan
dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila
keselamatan kerja.
B. Saran
sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit)
suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus
dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, 2005.
Kerja.
Masagung