Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ERGONOMI DAN K3

SISTEM MANUSIA DAN MESIN

OLEH:
ANNISA WAHDANIA (18401002)
MUTIARA CINTHIA (18401011)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan izin-Nya, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah Ergonimi K3. Makalah ini memuat tentang Sistem Manusia dan Mesin.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah. Dalam proses
penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengajar, Ibu Kursiah Warti Ningsih, M.Kes. Makalah ini masih terdapat
kekurangan, sehingga penyusun mengharapkan adanya saran maupun kritik agar
adanya perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang. Penyusun berharap
melalui makalah ini dapat memberikan banyak manfaat.

                                                                                       Pekanbaru, 14 Maret 2021

                                                                                 Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................2
a. Tujuan Umum..................................................................................................2
b. Tujuan Khusus.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
A. Sistem Manusia dan Mesin..................................................................................3
B. Manusia Sebagai Komponen Dalam Sistem Manusia dan Mesin.....................3
BAB III PENUTUP..........................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ergo berarti kerja dan nomos berarti hukum, sehingga ergonomi secara
luas dapat diartikann sebagi ilmu yang mempelajari tentang manusia dalam
melakukan pekerjaannya. Disain suatu kerja harus menjadikan manusia sebagai
pusat dalam perancangannya, berarti bahwa segala sesuatu yang dirancang seperti
metoda kerja, peralatan, lingkungan fisik kerja dan bahkan organisasi kerja harus
dapat mengakomodasikan kemampuan dan keterbatasan manusia agar dapat
melakukan pekerjaanya dengan efektif dan efisien. Para ergonom sering
menggunakan kata ENASE (Efektif, Nyaman, Ama dan Sehat). Secara ringkas
ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja.

Secara umum ergonomi didefinisikan suatu cabang ilmu yang statis untuk
memanfaatkan informasi informasi mengenal sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan
bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan
melalui pekerjaan itu, dengan efektif sehat, nyaman, dan efisien. Tidak hanya
hubungannya dengan alat, ergonomi juga mencakup pengkajian interaksi antara
manusia dengan unsur-unsur sistem kerja lain, yaitu bahan dan lingkungan,
bahkan juga metoda dan organisasi. Tujuan ergonomi adalah meningkatkan
kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan penyakit
akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi
dan kepuasan kerja. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan
kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun
setelah tidak produktif.

Pada era globalisasi peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
industri sangat besar. Sebelumnya dikenal dengan istilah human faktor,

1
didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang
dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja. Ilmu ini
muncul akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam proses kerja.
Penelitian menunjukkan bahwa kesalahan dalam proses kerja lebih banyak
disebabkan oleh kesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah
peralatan kerja dirancang tidak sesuai dengan kondisi fisik, psikis, dan
lingkungannya. Pada dasarnya terdapat empat subkategori utama dari ergonomi
yang harus diperhatikan sehubungan dengan kemampuan manusia dalam
melakukan kerja, yaitu skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera
manusia); enviromental (lingkungan); dan mental.

Kegiatan manusia pada umumnya terlibat dalam interaksi antara manusia-


mesin. Yang dimaksud dengan sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara
satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin di mana satu dengan
yang lainnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran
berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Sedangkan yang dimaksud
dengan mesin dalam hal ini adalah mempunyai arti luas, yaitu mencakup semua
objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas, dan benda-benda yang biasa
digunakan oleh manusia.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum

Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penulisan makalah ini


adalah untuk mengetahui dan memahami tentang sistem manusia dan
mesin.
b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tentang sistem manusia dan mesin.


2. Untuk mengetahui tentang manusia sebagai komponen dalam sistem
manusia dan mesin.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Manusia dan Mesin

Sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa


manusia dengan satu atau beberapa mesin, dimana salah satu dengan lainnya akan
saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) berdasarkan
masukan-masukan (input) yang diberikan.

Dalam sistem manusia-mesin terdapat dua interface penting dimana


ergonomilah yang memegang peranan penting di dalam hubungan tersebut.
Interface tersebut antara lain:

c. Display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia.


d. Kontrol, yang mana manusia dapat menyesuaikan respon dengan
feedback (timbal balik) yang di peroleh dari display.

Untuk mendisain interface-interface tersebut, mula-mula kita harus


memahami beberapa karakteristik penting dari panca indera manusia, yaitu
penglihatan dan pendengaran. Kedua panca indera ini yang mempengaruhi
pemahaman tentang display dan symbol-simbol (sinyal-sinyal) yang dapat di
dengar. Karena manusia mempunyai ukuran-ukuran juga batasan dari penglihatan
dan pendengaran, maka interface perlu di disain sedemikian rupa agar manusia
dapat memakai sebuah mesin tertentu dengan cukup aman dan nyaman.

B. Manusia Sebagai Komponen Dalam Sistem Manusia dan Mesin

Suatu sistem akan terjadi dalam suatu sistem lingkunagn dan akan terjadi
perubahan-perubahan yang timbul lingkungan ini akan mempengaruhi sistem dan
elemen-elemen sistem tersebut. Suatu sistem akan di bagi ke dalam subsistem dan
seterusnya. Yang dimaksud ‘mesin’ dalam hal ini akan mempunyai arti yang luas,
yaitu mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan

3
benda-benda yang biasa digunakan manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
Dengan kaitannya dengan sistem manusia dan mesin maka dikenal tiga macam
hubungan yaitu; manual man-machine system, semi automatic man-machine
system, automatic man-machine system.

1. Sistem Manusia-Mesin Hubungan Manual (Manual Man – Machine


System)
Dalam sistem ini input akan langsung ditransformasikan oleh manusia
menjadi output. Contoh dalam dalam hal ini adalah seorang pekerja melaksaakan
pekerjaanya dengan peralatan sederha seperti kikir (files) untuk menghaluskan
permukaan benda kerja. Disini manusia masih memegang kendali secara penuh
dalam melaksanakan kativitasnya. Jadi, peralatan kerja hanyalah untuk menambah
kemampuan atau kapabilitas dalam menyelesaikan pekerjaa yang dibebankan
kepadanya.sistem dimana manusia secara penuh berfungsi sumber tenaga dan
pengendali langsung dikenal sebagai manual sistem.

2. Sistem Manusia-Mesin Mekanistik/Semi-Otomatik (Semi Automatic


Man-Machine System)
Dengan revolusi industri dan perkembangan teknologi maka dihasilkan
temuan berbagai mesin dan peralatan kerja yang semakin kompleks. Tidak seperti
halnya pada manual sistem maka dalam semi automatic man-machine system
akan ada mekanisme khusus yang akan mengolah input atau informasi dari luar
sebelum masuk ke dalam system kerja manusia dan demikian pula reaksi yang
berasal dari sistem manusia ini akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu
melewati suatu mekanisme tertentu sebelum suatu output berhasil di proses.
Contoh dalam hal ini adalah seperti sistem kerja sebuah mobil. Adanya
instrument-instrument atau display-display panel dalam mobil akan mampu
menunjukkan kecepatan mobil yang sedang berjalan dan jumlah bahan bakar yang
masih ada di dalam tangki mobil. Disini manusia atau pengemudi kendaraan tidak
bisa secara langsung mengendalikan sumber tenaga penggerak mobil tersebut
secara langsung karena dalam sistem ini messinlah yang akan membagi tenaga

4
yang mampu menyebabkan sistem berjalan. Manusia disini kemudian akan
melaksanakan fungsi kontrol dengan memakai sensing inputnya lewat display
atau peralatan lainnya sperti kemudi, rem, gas dan lain lain. Sistem akan
memberikan power (tenaga) dan manusia aka melaksankan fungsikontrol dikenal
sebagai semi automatic man-machine system.

3. Sistem Manusia-Mesin Otomatis (Automatic Man-Machine System)


Pada sistem yang berlangsung secara otomatis, maka disini mesin akan
melaksanakan fungsi dua sekaligus yaitu menerima rangsangan dari luar (sensing)
dan pengendali aktivitas seperti yang umumnya dijumpai dalam prosedur kerja
yang normal. Fungsi operator disini hanya memonitor dan menjaga agar mesin
tetap bekerja baik serta memasukkan data atau mengganti dengan program-
program baru apabila diperlukan. Dibandingkan mesin, manusia sebagai
komponen yang ada dalam proses produksi akan memiliki beberapa keterbatasan-
keterbatasan antara lain sebagai berikut;

1) Tidak bisa menghasilkan tenaga fisik ataupun tekanan dalam jumlah


besar, sebagai contoh tenaga yang besar dalam memotong logam

2) Tidak bisa meggunakan kekuatan ototnya dengan intensitas yang tetap


dan/ atau tingkat akurasi yang tinggi

3) Tidak bisa menampilkan kecepatan kerja yang tinggi dan gerakan-


gerakan yang berulang tanpa kenal lelah, bosan maupun menimbulkan
kesalahan

4) Tidak bisa melakukan analisa dan kalkulasi perhitungan masalah-


masalah yang terlalu kompleks secara cepat dan tepat

5) Tidak dapat mengerjakan tugas yang berbeda beda secara serentak


dalam waktu yang relative bersamaan

6) Tidak bisa menyimpan dan memanggil/ mengingat kembali sejumlah


data dalam jumlah besar secara cepat dan akurat

7) Tidak bisa memberikan tanggapan seara cepat terhadap sinyal kendali


yang erubah-ubah dalam frekwensi yang seringkali

5
8) Tidak bisa memberikan performans dan fungsi kerja secara
memuaskan bila mana kondisi lingkungan fisik kerja seperti panas,
dingin, bising, kelembapan dan sebaginya berada di atas ambang batas
kesanggupannya.

Selanjutnya, dibandingkan dengan manusia, ‘mesin’ yang juga dipakai


untuk fasilitas kerja lainnya ‘non-human’ secara umum juga memiliki
keterbatasan antara lain seperti berikut;

1) Tidak bisa memberikan tanggapan terhadap „perintah-perintah‟ yang


ada di luar batas kemampuan yang telah dirancang sebelumya

2) Tidak bisa memberikan tanggapan terhadap kejadian-kejadian yang


yang tidak diramalkan sebelumnya

3) Tidak bisa „berfikir induktif, yaitu menarik kesimpulan umum dari


hal-hal yang bersifat khusus

4) Tidak bisa bertindak fleksibel, seperti menggunakan alternatif baru


yang tidak dirancang/ di program sebelumnya

5) Tidak bisa berfungsi secara layak diluar batas beban atas kapasitas
normalnya.

Tabel 2.1 Perbandingan antara Manusia-Mesin ditinjau dari beberapa Aspek


Masalah Manusia Mesin
Kecepatan Lambat Cepat
Tenaga (power) Kecil, terbatas dan Dapat diatur dengan baik,
berubah-ubah bisa besar dan tetap

Keseragaman Tidak dapat diandalkan, Seragam/ standar cocok


perlu dimonitor dengan untuk pekerjaan rutin dan
mesin massal
Ingatan (memory) Bisa mengingat segala Baik untuk menyimpan
macam, dengan dan memproduksi
pendekatan dari berbagai sesuatu yang sudah

6
sudut, baik untuk ditentukan, baik untuk
menentukan dasar-dasar jangka panjang maupun
pikiran maupun strategi pendek (computer)
Berpikir Induktif baik Deduktif baik
Kalkulasi Lambat dan sangat Cepat dan tepat, tetapi
mungkin melakukan tidak memiliki
kesalahan, tetapi memiliki kemampuan koreksi
kemampuan koreksi
Reaksi terhadap yang Degradasi, kemempuan Kerusakan terjadi tiba-
berlebihan akan turun secara bertahap tiba
Kepintaran Dapat menyesuaikan Tidak bisa, hanya bisa
sesuatu yang terduga yang memutuskan ya atau
dapat diduga. Dapat tidak sesuai dengan
meramal, menganalisa program

Dari perbedaan kemampuan antara manusia dan mesin tersebut di atas


maka diharapkan dengan hubungan sistem manusia dan mesin akan bisa
melengkapi satu sama lain.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa


manusia dengan satu atau beberapa mesin, dimana salah satu dengan lainnya akan
saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) berdasarkan
masukan-masukan (input) yang diberikan. Dalam sistem manusia-mesin terdapat
dua interface yang memegang peranan penting di dalam hubungan tersebut.
Interface tersebut antara lain display dan kontrol. Sistem manusia dan mesin
dikenal ada tiga macam hubungan yaitu sistem manusia-mesin hubungan manual
(manual man- machine system), sistem manusia-mesin mekanistik/semi-otomatik
(semi automatic man-machine system), sistem manusia-mesin otomatis (automatic
man-machine system).

8
DAFTAR PUSTAKA

Kursiah Warti N. 2018. Ergonomi dan Faal Kerja. Pekanbaru: STIKes Payung
Negeri.

Mujahidin. 2000. Perancangan Display Visual Kuantitatif Pada Sistem Manusia


Mesin. Vol. 1, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai