OLEH :
KELAS B / SEMESTER V
PEMINATAN KL & K3
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Higiene Industri KL dan K3” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Yili, SKM, M. Kes pada mata kuliah Higiene Industri dan STTU. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penyakit
kanker serviks bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata, kami sebagai penulis sangat mengharapkan semoga dari
makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat
menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan
pada makalah-makalah selanjutnya.
Oktober, 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Sejarah Higiene Lingkungan Industri........................................................3
B. Konsep Dasar Higiene Lingkungan Industri KL dan K3..........................5
1. Macam-Macam Kanker Serviks.........................................................5
2. Faktor Risiko Kanker Serviks.............................................................6
3. Stadium Kanker Serviks.....................................................................8
4. Diagnosis Kanker Serviks..................................................................9
5. Pencegahan Kanker Serviks...............................................................11
6. Pengobatan Kanker Serviks................................................................13
C. Ruang Lingkup Higiene KL dan K3.........................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................18
A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya
yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif
dankuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang
hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut
serta bila perlupencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan
terhindar dari bahayaakibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan
setinggi-tingginya.
Jenis sifat-sifat Higiene Perusahaan :
1. Sasaran adalah lingkungan kerja
2. Bersifat tehknik
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat memperoleh derajat
kesehatansetingg-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-
usaha preventif dankuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta
terhadap penyakit-penyakit umum.
Jenis sifat-sifat kesehatan kerja yaitu :
1. Sasaran adalah manusia
2. Bersifat medis
Kesehatan lingkungan kerja yang sering kali dikenal juga dengan
istilah HigieneIndustri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higiene
Perusahan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif. Selain itu kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari
berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja, masyarakat sekitar perusahaan
dan masyarakat umum yang menjadi konsumen darihasil-hasil produksi
perusahaan, diantaranya melalui pengenalan, evaluasi, pengendalian dan
melakukan tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Sehingga
dibutuhkan pemahaman mengenai hygiene perusahaan dan kesehatan kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah higiene industri lingkungan Indonesia ?
2. Bagaimana konsep dasar higiene lingsungan industri KL (Kesehata
Lingkungan) dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ?
3. Bagimana ruang lingkup higiene KL (Kesehatan Lingkungan) dan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah higiene industri lingkungan Indonesia ?
2. Mengetahui konsep dasar higiene lingsungan industri KL (Kesehata
Lingkungan) dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ?
3. Mengetahui ruang lingkup higiene KL (Kesehatan Lingkungan) dan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ?
BAB II
PEMBAHASAN
Tingkat Dunia
Di Indonesia
Higiene industri merupakan aspek perlindungan bagi kesehatan tenaga kerja. Higiene
Industri menurut Soeripto (2008) adalah ilmu dan seni yang mampu mengantisipasi,
mengenal, mengevaluasi dan mengendalikan faktor bahaya yang timbul di lingkungan kerja
dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan dan
ketidak efisienan kepada masyarakat yang berada di lingkungan kerja tersebut maupun
kepada masyarakat yang berada di luar industri. Suma’mur (2013) menyatakan higiene
industri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya
adalah mengenali, mengukur dan melakukan penilaian terhadap faktor penyebab gangguan
kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan. OSHA (1998)
mendefinisikan higiene industri sebagai ilmu pengetahuan dan seni yang ditujukan untuk
mengantisipasi, mengenali, mengevaluasi dan mengendalikan faktor lingkungan atau tekanan
yang terjadi di atau dari tempat kerja yang dapat menyebabkan penyakit, gangguan kesehatan
dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang signifikan di kalangan pekerja atau masyarakat
sekitar.
Sementara Soedirman (2012) menjelaskan higiene industri merupakan ilmu dan seni
beserta penerapannya dalam pengenalan dan penilaian potensipotensi bahaya lingkungan
kerja yang selanjutnya digunakan untuk implementasi teknologi pengendalian agar tenaga
kerja memperoleh kenyamanan serta kemudahan dalam pelaksanaan aktivitasnya, sehingga
masyarakat tenaga kerja dan masyarakat umum terhindar dari faktor-faktor bahaya sebagai
efek samping kemajuan teknologi.
Tujuan higiene industri adalah melindungi pekerja dan masyarakat di sekitar industri
dari risiko potensi bahaya yang dapat terjadi akibat suatu proses produksi. Kegiatan higiene
industri adalah melakukan identifikasi bahaya dan pengukuran untuk mengetahui secara
kualitatif dan kuantitatif bahaya yang sedang dihadapi atau yang dapat terjadi dan dengan
pengetahuan yang tepat mengenai risiko faktor bahaya serta pencegahan secara menyeluruh.
Beberapa prinsip dasar penerapan higiene industri di tempat kerja diantaranya adalah:
a. Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
b. Penilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
c. Pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Terdapat komponen faktor mendukung penerapan higiene lingkungan industri yang harus
bekerja sama di suatu tempat kerja. Semua komponen harus saling berkomunikasi dan
mendukung satu sama lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Komponen tersebut
diantaranya adalah para ahli yang bertugas dan bertanggung jawab pada keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja., masing-masing memiliki fungsi dan peranan yang berbeda
yaitu:
3) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah suatu kegiatan sampling dan mengukur bahaya dengan
metode yang lebih spesifik. Evaluasi faktor bahaya lingkungan menilai
secara kuantitatif tingkat faktor bahaya lingkungan dengan cara pengukuran,
pengambilan contoh uji, pengujian dan analisis laboratorium yang dilakukan
dengan peralatan, metode dan prosedur standar yang hasilnya dapat
mencerminkan tingkat keterpaparan dan permasalahan teknis yang diuji.
Manfaat evaluasi diantaranya adalah:
a) Mengetahui tingkat keterpaparan dari tenaga kerja dan adanya tenaga
kerja yang terpapar pada sesuatu faktor bahaya yang melampaui nilai
ambang batas (NAB).
b) Mengetahui adanya potensi kecelakaan pada sesuatu alat produksi
tanpa pengaman.
c) Mengetahui efektifitas alat penanggulangan.
d) Membantu diagnosis penyakit akibat kerja.
Tujuan evaluasi diantaranya adalah:
1. Engineering Surveilance Sebagai monitor keefektifan alat-alat
penanggulangan untuk mengetahui kemampuan alat produksi
dalam mengurangi faktor bahaya lingkungan.
2. Legal Surveilance Sebagai inspeksi kondisi lingkungan untuk
melihat penerapan undang-undang tentang higiene perusahaan.
3. Epidemiologi dan penelitian medis Digunakan untuk
mengetahui kadar representatif kondisi lingkungan dimana
tenaga kerja melakukan pekerjaan.
Dr. Yuliani Setyaningsih, S.KM, M. K. (2018) higiene lingkungan industri. semarang: fkm
undip press. Available at:
http://eprints.undip.ac.id/79167/1/buku_ajar_higiene_industri__revisi1_yuliani_fkm_2.pdf.